SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Mungkinkah Kiamat Atas Karakter
Bangsa dan Cinta Tanah Air
Datang Tak Lama Lagi ?
“Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku…” syair keramat itulah yang diperdengarkan saat meraih
kemerdekaan. Lagu tersebut bahkan dibuat sebelum kemerdekaan pada
tahun 1928 dan dinyanyikan dihadapan para peserta Kongres Pemuda II,
yang merupakan sebuah angan-angan kemerdekaan.

Setelah para pejuang kemerdekaan itu gugur, kita sudah dapat menghirup
udara bebas tanpa harus menggenggam erat bambu runcing ditangan.
Sayangnya banyak diantara kita yang terlena, hingga tanpa disadari
bangsa kita terjajah lagi. Musuh-musuh bangsa banyak bersembunyi dan
bermain-main disekitar kita.

Para wakil rakyat bermain dengan uang rakyatnya. Para penguasa
bermain dengan kekuasaannya. Penegak hukum bermain dengan senjata
dan dihukum oleh permainan hukumnya. Mahasiswa bermain dengan
mahasiswa lain dijalan raya dan rakyat lebih memilih produk luar negeri
yang banyak terdapat dipasaran.

Itulah prestasi yang terus diraih bangsa Indonesia dan apakah seperti
itukah karakter bangsa Indonesia saat ini? Bangsa yang dikenal santun,
memiliki solidaritas tinggi, menghormati antar sesama berubah sebaliknya.
Pengaduan atas kesalahan seseorang, kelompok, bahkan juga
pemerintah dari pihak lain banyak mewarnai kehidupan.

Sanksi sosial tidak berlaku lagi dan sebagian masyarakat membiarkan,
bahkan apatis saat adanya bentuk penyimpangan itu terjadi. Tidak
dipungkiri, bahwa media penyiaran seperti televisi yang sering
mempertontonkan hal tersebut, membuat masyarakat telah terbiasa dan
tidak merasa heran karena sudah menjadi santapan sehari-hari.

Lembaga penyiaran sangat berpengaruh atas pola pikir masyarakat dan
sebaiknya memberi tayangan-tanyangan yang dapat menumbuhkan rasa
cinta tanah air dan membentuk karakter bangsa seperti perjuangan
pahlawan mengusir penjajah, jerih-payah mereka meraih kemerdekaan dll.

Namun kenyataannya, banyak remaja yang saat ini hanyut dalam
derasnya arus globalisasi. Mereka tenggelam dalam teknologi yang
akhirnya lupa akan tugas dan kewajiban sebagai anak maupun sebagai
pelajar. Dengan teknologi, cakrawala dapat terbuka lebar namun dunia
hitam tak akan luput dari penglihatan. Remaja yang tidak memiliki karakter
yang baik, akan dengan mudah terdorong menuju kegelapan itu.

Redupnya karakter bangsa, kemiskinan mental, dan kemunduran
moralitas saat ini disebabkan transfer ilmu yang kurang mendominasikan
pada pemahaman terhadap pancasila sebagai karakter dan jati diri
bangsa. Seperti kata Marvin Berkowitz (1998), kebanyakan orang mulai
tidak memerhatikan lagi bagaimana pendidikan itu dapat berdampak
terhadap perilaku seseorang. Itulah cacat terbesar pendidikan gagal untuk
menghadirkan generasi anak-anak bangsa yang berkarakter kuat.

Pendidikan seharusnya mampu menghadirkan generasi yang berkarakter
kuat, karena manusia sesungguhnya dapat dididik, dan manusia pada
dasarnya adalah animal seducandum, yaitu “binatang” yang harus dan
dapat dididik.

Itulah makanya filsuf Aristoteles mengingatkan, sebuah masyarakat yang
budayanya sudah tidak lagi memperhatikan pentingnya pendidikan atau
tidak lagi menempatkan pendidikan sebagai suatu good habits, akan
membuat masyarakat menjadi terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan
buruk.
Karakter adalah istilah yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti
“menandai”, yaitu menandai tindakan atau tingkah laku seseorang. Jadi,
seseorang disebut berkarakter bila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah
moral. Karena itu, seseorang perlu mendapatkan pendidikan karakter.

Perubahan kebijakan pengajaran Pancasila menjadi Pendidikan
Kewarganegaraan berdampak. Buktinya, penanaman nilai-nilai ternyata
tidak bisa diperoleh dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sebab,
ternyata pelajaran tersebut hanya hafalan dan sekadar menambah
pengetahuan. Perubahan pendidikan Pancasila menjadi pendidikan
Kerwarganegaraan sangat mereduksi muatan-muatan utama Pancasila
yang sarat nilai.

Sementara itu, pendidikan Kewarganegaraan lebih mengenai hakikat
negara dan bentuk-bentuk kenegaraan, sistem hukum dan peradilan
nasional, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi serta kedudukan
warga negara. Mengenai Pancasila hanya disinggung sedikit, Itu pun
sudah di semester akhir. Karena itu menjadi wajar jika nilai-nilai moral di
kalangan peserta didik kita luntur.

Diakui oleh para guru, bahwa sedikit sekali peluang penanaman nilai dan
pembentukan moral anak didik saat ini. Bahkan siswa beranggapan
bahwa guru yang suka memberi nasihat tentang nilai-nilai luhur dianggap
guru „tempo doeloe‟ dan dianggap bukan lagi jamannya.

Itulah betapa pentingnya pendidikan itu diberikan. Lebih dari itu,
pendidikan juga merupakan praktik untuk menjadikan peserta didik bagian
dari masyarakat, bangsa dan negara, sehingga lahir sikap cinta tanah air.

Saat ini, Indonesia seperti diambang kematian dengan miskin ilmu, miskin
karakter, miskin etika dan miskin warga yang mencintai tanah airnya
dengan tulus. Setiap individu tanpa henti terus mengeruk harta karun
dibumi pertiwinya tanpa peduli dengan alam dan sesama. Rasa cinta yang
hakekatnya adalah rasa bangga menjadi menjadi salah satu bagian dari
tanah kelahirannya seperti sudah hilang.

Namun jika dipikir ulang, apa yang patut dibanggakan dari Negara
Indonesia? Negara dengan lingkungan kotor, negara sarang teroris,
negara dengan kota yang berpolusi dan macet, negara dengan hutang
besar, negara yang korup dll.Banyak warga yang malu akan hal itu,
namun tidak berusaha mengubahnya. Tentu saja jika suatu negara dalam
tatanan dan kelengkapan falisitas yang baik, maka siapapun akan dengan
senang hati mencintainya.

Mulailah bangga menjadi orang Indonesia, melestarikan budaya,
mencintai produk local, hemat energi dan mengharumkan nama bangsa
untuk menjadikan Indonesia negara yang ideal dan pantas dicintai.

Disaat rasa cinta itu tumbuh maka rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa
menghormati, rasa menghargai dan loyalitas yang dimiliki individu pada
negara tempat ia tinggal tercermin dari perilaku membela tanah airnya,
menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negaranya, mencintai adat dan budaya yang ada dinegaranya
dengan melestarikan alam dan lingkungan.

Seperti inilah keadaan Indonesia saat ini, mari merubahnya menjadi lebih
baik dengan tindakan sesuai dengan karakter bangsa sesungguhnya! Hal
besar itu dapat tewujud jika dimulai dengan kesadaran masing-masing
individu. Semoga Negara kita “INDONESIA” dapat lolos dari jeratan
Sakaratul maut.
Daftar Pustaka




 http://mekahmadinah.faa.im/iman-hijrah-dan-jihad-mywapblog-com-
   pers.xhtml
 http://www.uin-
   malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1282
   %3Amembangun-karakter-bangsa&catid=25%3Aartikel-
   rektor&Itemid=145
 http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/artikel/289-runtuhnya-
   karakter-bangsa-dan-urgensi-pendidikan-pancasila-1.html
 http://www.reformed-
   crs.org/ind/articles/karakter_bangsa_dulu_dan_kini.html
   Binsar A. Hutabarat, Penulis adalah Peneliti Reformed Center for
   Religion Society
 http://novi-greendfield.blogspot.com/2012/03/cinta-tanah-air.html
 http://aisardi.blogdetik.com/cinta-tanah-air/
Biodata Peserta




Nama Peserta                   : Nafi‟ah Ema Suryani

Tempat dan Tanggal Lahir       : Metro-Lampung, 02 April 1996

Kelas                          : XI IPA 2

Nama Sekolah                   : SMA Negeri 1 Way Jepara

Alamat Sekolah                 : Jln. Pramuka, Labuhan Ratu Satu,
                                 Way Jepara, Lampung Timur,
                                 Lampung

No Telp Sekolah                : (0725) 640026

No Telp/HP Peserta             : 085381363066

Alamat E-mail Sekolah          : sman1wj_lampungtimur@yahoo.co.id

E-mail Peserta                 : ema.surya@gmail.com atau
                                 nafiah_ema@yahoo.co.id

More Related Content

What's hot

Lunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesia
Lunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesiaLunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesia
Lunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesiaAyu Arri Andanni
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran KewajibanPelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran KewajibanDewi Ghaliza
 
Karya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 BawangKarya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 Bawangalsalcunsoed
 

What's hot (9)

Persentasi IPS
Persentasi IPSPersentasi IPS
Persentasi IPS
 
Menyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan Remaja
Menyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan RemajaMenyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan Remaja
Menyemai Semangat Patriotik Dalam Kalangan Remaja
 
Lunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesia
Lunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesiaLunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesia
Lunturnya rasa cinta terhadap budaya indonesia
 
Makalah Kebudayaan
Makalah KebudayaanMakalah Kebudayaan
Makalah Kebudayaan
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran KewajibanPelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban
 
Present k.sakinah
Present k.sakinahPresent k.sakinah
Present k.sakinah
 
Karya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 BawangKarya Tulis SMAN 1 Bawang
Karya Tulis SMAN 1 Bawang
 
Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1Bahasa indonesia 1
Bahasa indonesia 1
 
Guru
GuruGuru
Guru
 

Viewers also liked

Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Henda Suhenda
 
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)Erato Dido Evandra
 
Bahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersada
Bahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersadaBahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersada
Bahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersadaToko Raflesia
 
Teruntuk Ibuk Tercinta
Teruntuk Ibuk TercintaTeruntuk Ibuk Tercinta
Teruntuk Ibuk TercintaBen Susilo
 

Viewers also liked (6)

Puisi ppkn
Puisi ppknPuisi ppkn
Puisi ppkn
 
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
Analisis pengalaman pengalaman yang tercermin dalam puisi angkatan balai pust...
 
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
PPT Teks Hasil Observasi (Kelas 7)
 
Bahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersada
Bahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersadaBahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersada
Bahasa indonesia kls x penerbit cv. cahaya dipersada
 
Teruntuk Ibuk Tercinta
Teruntuk Ibuk TercintaTeruntuk Ibuk Tercinta
Teruntuk Ibuk Tercinta
 
Kumpulan puisi
Kumpulan puisiKumpulan puisi
Kumpulan puisi
 

Similar to Kiamat Karakter Bangsa dan Cinta Tanah Air

PPT PKN kelompok 4.pptx
PPT PKN kelompok 4.pptxPPT PKN kelompok 4.pptx
PPT PKN kelompok 4.pptxAndini70675
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsaHamida ID
 
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdfsdn9barurejo
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkandianaists
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkanguest242dc5
 
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)noerman12
 
Tentang mahasiswa dan tutorial edit photoshop
Tentang mahasiswa dan tutorial edit photoshopTentang mahasiswa dan tutorial edit photoshop
Tentang mahasiswa dan tutorial edit photoshopBMG Training Indonesia
 
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Mochammad Ridwan
 
393928697 contoh-karangan
393928697 contoh-karangan393928697 contoh-karangan
393928697 contoh-karanganAqashahArshad
 
Pendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralPendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralahargun
 
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013Aji Sahdi Sutisna
 
Mendidik insan berkarakter melalui tik
Mendidik insan berkarakter melalui tikMendidik insan berkarakter melalui tik
Mendidik insan berkarakter melalui tikFachra Arifa
 
Ppt filsafat ilmu 19043
Ppt filsafat ilmu 19043Ppt filsafat ilmu 19043
Ppt filsafat ilmu 19043AlifNugroho4
 
Presentation1 ilfin irma
Presentation1 ilfin irmaPresentation1 ilfin irma
Presentation1 ilfin irmailfin irma
 

Similar to Kiamat Karakter Bangsa dan Cinta Tanah Air (20)

PPT PKN kelompok 4.pptx
PPT PKN kelompok 4.pptxPPT PKN kelompok 4.pptx
PPT PKN kelompok 4.pptx
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
 
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
2.10.f. P5 Modul Kearifan Lokal-VIII- SMPN 1 Tegalsari.pdf
 
6 pancasila menjadi sistem etika
6 pancasila menjadi sistem etika6 pancasila menjadi sistem etika
6 pancasila menjadi sistem etika
 
AKU dan Bangsaku
AKU dan BangsakuAKU dan Bangsaku
AKU dan Bangsaku
 
Tugas isbd kelompok 3
Tugas isbd kelompok 3Tugas isbd kelompok 3
Tugas isbd kelompok 3
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
 
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam MeningkatkanPeranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
Peranan Mahasiswa Dalam Meningkatkan
 
Sk kd-pkn-kelas-xii
Sk kd-pkn-kelas-xiiSk kd-pkn-kelas-xii
Sk kd-pkn-kelas-xii
 
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
Essensialisme dan pengaruh globalisasi terhadap moralitas bangsa (p pt)
 
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunanPidato peranan pemuda dalam pembangunan
Pidato peranan pemuda dalam pembangunan
 
Tentang mahasiswa dan tutorial edit photoshop
Tentang mahasiswa dan tutorial edit photoshopTentang mahasiswa dan tutorial edit photoshop
Tentang mahasiswa dan tutorial edit photoshop
 
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
 
393928697 contoh-karangan
393928697 contoh-karangan393928697 contoh-karangan
393928697 contoh-karangan
 
Pendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralPendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoral
 
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
Kerangka Acuan Kegiatan Festival Budaya dan TIK Desa Panjalu 2013
 
Mendidik insan berkarakter melalui tik
Mendidik insan berkarakter melalui tikMendidik insan berkarakter melalui tik
Mendidik insan berkarakter melalui tik
 
Tugas TIK
Tugas TIKTugas TIK
Tugas TIK
 
Ppt filsafat ilmu 19043
Ppt filsafat ilmu 19043Ppt filsafat ilmu 19043
Ppt filsafat ilmu 19043
 
Presentation1 ilfin irma
Presentation1 ilfin irmaPresentation1 ilfin irma
Presentation1 ilfin irma
 

Kiamat Karakter Bangsa dan Cinta Tanah Air

  • 1. Mungkinkah Kiamat Atas Karakter Bangsa dan Cinta Tanah Air Datang Tak Lama Lagi ? “Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku…” syair keramat itulah yang diperdengarkan saat meraih kemerdekaan. Lagu tersebut bahkan dibuat sebelum kemerdekaan pada tahun 1928 dan dinyanyikan dihadapan para peserta Kongres Pemuda II, yang merupakan sebuah angan-angan kemerdekaan. Setelah para pejuang kemerdekaan itu gugur, kita sudah dapat menghirup udara bebas tanpa harus menggenggam erat bambu runcing ditangan. Sayangnya banyak diantara kita yang terlena, hingga tanpa disadari bangsa kita terjajah lagi. Musuh-musuh bangsa banyak bersembunyi dan bermain-main disekitar kita. Para wakil rakyat bermain dengan uang rakyatnya. Para penguasa bermain dengan kekuasaannya. Penegak hukum bermain dengan senjata dan dihukum oleh permainan hukumnya. Mahasiswa bermain dengan mahasiswa lain dijalan raya dan rakyat lebih memilih produk luar negeri yang banyak terdapat dipasaran. Itulah prestasi yang terus diraih bangsa Indonesia dan apakah seperti itukah karakter bangsa Indonesia saat ini? Bangsa yang dikenal santun, memiliki solidaritas tinggi, menghormati antar sesama berubah sebaliknya. Pengaduan atas kesalahan seseorang, kelompok, bahkan juga pemerintah dari pihak lain banyak mewarnai kehidupan. Sanksi sosial tidak berlaku lagi dan sebagian masyarakat membiarkan, bahkan apatis saat adanya bentuk penyimpangan itu terjadi. Tidak dipungkiri, bahwa media penyiaran seperti televisi yang sering
  • 2. mempertontonkan hal tersebut, membuat masyarakat telah terbiasa dan tidak merasa heran karena sudah menjadi santapan sehari-hari. Lembaga penyiaran sangat berpengaruh atas pola pikir masyarakat dan sebaiknya memberi tayangan-tanyangan yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan membentuk karakter bangsa seperti perjuangan pahlawan mengusir penjajah, jerih-payah mereka meraih kemerdekaan dll. Namun kenyataannya, banyak remaja yang saat ini hanyut dalam derasnya arus globalisasi. Mereka tenggelam dalam teknologi yang akhirnya lupa akan tugas dan kewajiban sebagai anak maupun sebagai pelajar. Dengan teknologi, cakrawala dapat terbuka lebar namun dunia hitam tak akan luput dari penglihatan. Remaja yang tidak memiliki karakter yang baik, akan dengan mudah terdorong menuju kegelapan itu. Redupnya karakter bangsa, kemiskinan mental, dan kemunduran moralitas saat ini disebabkan transfer ilmu yang kurang mendominasikan pada pemahaman terhadap pancasila sebagai karakter dan jati diri bangsa. Seperti kata Marvin Berkowitz (1998), kebanyakan orang mulai tidak memerhatikan lagi bagaimana pendidikan itu dapat berdampak terhadap perilaku seseorang. Itulah cacat terbesar pendidikan gagal untuk menghadirkan generasi anak-anak bangsa yang berkarakter kuat. Pendidikan seharusnya mampu menghadirkan generasi yang berkarakter kuat, karena manusia sesungguhnya dapat dididik, dan manusia pada dasarnya adalah animal seducandum, yaitu “binatang” yang harus dan dapat dididik. Itulah makanya filsuf Aristoteles mengingatkan, sebuah masyarakat yang budayanya sudah tidak lagi memperhatikan pentingnya pendidikan atau tidak lagi menempatkan pendidikan sebagai suatu good habits, akan membuat masyarakat menjadi terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan buruk.
  • 3. Karakter adalah istilah yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “menandai”, yaitu menandai tindakan atau tingkah laku seseorang. Jadi, seseorang disebut berkarakter bila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Karena itu, seseorang perlu mendapatkan pendidikan karakter. Perubahan kebijakan pengajaran Pancasila menjadi Pendidikan Kewarganegaraan berdampak. Buktinya, penanaman nilai-nilai ternyata tidak bisa diperoleh dari pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sebab, ternyata pelajaran tersebut hanya hafalan dan sekadar menambah pengetahuan. Perubahan pendidikan Pancasila menjadi pendidikan Kerwarganegaraan sangat mereduksi muatan-muatan utama Pancasila yang sarat nilai. Sementara itu, pendidikan Kewarganegaraan lebih mengenai hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan, sistem hukum dan peradilan nasional, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi serta kedudukan warga negara. Mengenai Pancasila hanya disinggung sedikit, Itu pun sudah di semester akhir. Karena itu menjadi wajar jika nilai-nilai moral di kalangan peserta didik kita luntur. Diakui oleh para guru, bahwa sedikit sekali peluang penanaman nilai dan pembentukan moral anak didik saat ini. Bahkan siswa beranggapan bahwa guru yang suka memberi nasihat tentang nilai-nilai luhur dianggap guru „tempo doeloe‟ dan dianggap bukan lagi jamannya. Itulah betapa pentingnya pendidikan itu diberikan. Lebih dari itu, pendidikan juga merupakan praktik untuk menjadikan peserta didik bagian dari masyarakat, bangsa dan negara, sehingga lahir sikap cinta tanah air. Saat ini, Indonesia seperti diambang kematian dengan miskin ilmu, miskin karakter, miskin etika dan miskin warga yang mencintai tanah airnya dengan tulus. Setiap individu tanpa henti terus mengeruk harta karun dibumi pertiwinya tanpa peduli dengan alam dan sesama. Rasa cinta yang
  • 4. hakekatnya adalah rasa bangga menjadi menjadi salah satu bagian dari tanah kelahirannya seperti sudah hilang. Namun jika dipikir ulang, apa yang patut dibanggakan dari Negara Indonesia? Negara dengan lingkungan kotor, negara sarang teroris, negara dengan kota yang berpolusi dan macet, negara dengan hutang besar, negara yang korup dll.Banyak warga yang malu akan hal itu, namun tidak berusaha mengubahnya. Tentu saja jika suatu negara dalam tatanan dan kelengkapan falisitas yang baik, maka siapapun akan dengan senang hati mencintainya. Mulailah bangga menjadi orang Indonesia, melestarikan budaya, mencintai produk local, hemat energi dan mengharumkan nama bangsa untuk menjadikan Indonesia negara yang ideal dan pantas dicintai. Disaat rasa cinta itu tumbuh maka rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghormati, rasa menghargai dan loyalitas yang dimiliki individu pada negara tempat ia tinggal tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat dan budaya yang ada dinegaranya dengan melestarikan alam dan lingkungan. Seperti inilah keadaan Indonesia saat ini, mari merubahnya menjadi lebih baik dengan tindakan sesuai dengan karakter bangsa sesungguhnya! Hal besar itu dapat tewujud jika dimulai dengan kesadaran masing-masing individu. Semoga Negara kita “INDONESIA” dapat lolos dari jeratan Sakaratul maut.
  • 5. Daftar Pustaka  http://mekahmadinah.faa.im/iman-hijrah-dan-jihad-mywapblog-com- pers.xhtml  http://www.uin- malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1282 %3Amembangun-karakter-bangsa&catid=25%3Aartikel- rektor&Itemid=145  http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/artikel/289-runtuhnya- karakter-bangsa-dan-urgensi-pendidikan-pancasila-1.html  http://www.reformed- crs.org/ind/articles/karakter_bangsa_dulu_dan_kini.html Binsar A. Hutabarat, Penulis adalah Peneliti Reformed Center for Religion Society  http://novi-greendfield.blogspot.com/2012/03/cinta-tanah-air.html  http://aisardi.blogdetik.com/cinta-tanah-air/
  • 6. Biodata Peserta Nama Peserta : Nafi‟ah Ema Suryani Tempat dan Tanggal Lahir : Metro-Lampung, 02 April 1996 Kelas : XI IPA 2 Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Way Jepara Alamat Sekolah : Jln. Pramuka, Labuhan Ratu Satu, Way Jepara, Lampung Timur, Lampung No Telp Sekolah : (0725) 640026 No Telp/HP Peserta : 085381363066 Alamat E-mail Sekolah : sman1wj_lampungtimur@yahoo.co.id E-mail Peserta : ema.surya@gmail.com atau nafiah_ema@yahoo.co.id