Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Presentation1 ilfin irma
1. The role of educaTion boarding school
againsT The naTional characTer
By: Ilfin Irma Alan Nisa
2. Persoalan yg sedang kita hadapi saat ini
Dan Karakter
Bangsa
Menurun
nya
moralitas
bangsa
Banyaknya
produk-produk
asing yg
masuk
3. Di tengah arus globalisasi dan modernitas seperti sekarang ini,
karakter dan moralitas bangsa menjadi satu dari sekian banyak
persoalan utama yang dialami oleh negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia. Bagi negara-negara kapitalis, Indonesia merupakan
pasar yang sangat potensial untuk memasarkan berbagai produk
budayanya. Selain memiliki jumlah penduduk yang sangat besar,
sebagian masyarakat Indonesia mempunyai sifat konsumtif dan latah
sehingga sangat berpotensi dijadikan bangsa pasar yang
menguntungkan bagi produk-produk dari bangsa lain.
4. Meskipun tidak semua produk budaya asing menimbulkan dampak negatif, namun hendaknya
kita perlu berhati-hati dengan menyaring produk-produk asing
yang bernilai positif dan mana yang kurang bermanfaat bagi kehidupan pribadi,
keluarga, dan bangsa. Apabila tidak adaupayauntuk memilah dan memilih, maka
akan menimbulkan persoalan di kemudian hari, salah satu yang paling riskan tentu
saja perihal karakter generasi muda Indonesia yang terancam luntur, bahkan akan
hilang. Suatu kerugian besar apabilaanak-anak negeri ini tidak lagi memiliki karakter
luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesiadengan adat ketimuran.
5. Oleh karena itu…
Dalam menghadapi zaman sekarang ini kita membutuhkan kecerdasan
spiritual, intelektual, dan emosional. Salah satu sector yang paling
berpengaruh adalah pendidikan, baik itu formal, informal, maupun
nonformal. Pendidikan yang baik itu tidak hanya mampu bersaing dan
sejajar dengan bangsa yang lain, akan tetapi mampu membentuk SDM
yang berkualitas dan seimbang antara unsur intelektual, moral, dan
spiritual. Seperti halnya pondok pesantren.
6. Definisi pesantren
Dalam kamus besar bahas Indonesia, pesantren diartikan sebagai asrama,
tempat santri, atau tempat murid-murid belajar mengaji.
Sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga pendidikan Islam,
dimana para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dengan materi
pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, bertujuan untuk
menguasai ilmu agama Islam secara detail, serta mengamalkannya sebagai
pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam
kehidupan bermasyarakat (Fenomena, 2005: 72).
7. pesantren dianggap lebih mampu dalam membentuk peserta
didik (santri) hidup mandiri dan mereka berbeda dengan
peserta didik di lembaga formal
Karena pada masyarakat pesantren dianggap lebih mampu
dalam membentuk peserta didik (santri) hidup mandiri.
9. Pilihan memadukan system pendidikan sekolah formal dan
pondok pesantren karena kedua lembaga tersebut memiliki
mutu keunggulan pendidikan yang berbeda dan jika kedua
lembaga tersebut dipadukan, maka akan tercipta sebuah
kekuatan pendidikan yang kuat dan berpotensi mampu
menghasilkan generasi muda Indonesia yang unggul, handal,
dan berkarakter.
Pendidikan Bangsa yang Pondok
Formal unggul, handal Pesantren
ber-
karakter
Sebenarnya, tidak hanya bangsa Indonesia saja yang sedang mengalami penurunan moralitas akan tetapi bangsa-bangsa lain juga demikian.
Di kalangan warga, pesantren juga pesantren dianggap lebih mampu dalam membentuk peserta didik (santri) hidup mandiri.
Kemandirian santri itu sendiri Nampak berbeda dengan peserta didik di lembaga pendidikan formal (sekolah) seperti kebutuhan makan, minum, mandi sampai kemandirian dalam belajar. Oleh karena itu lembaga pendidikan pesantren dianggap lebih mampu dalam membentuk peserta didik (santri) hidup mandiri.
Menurut Lickona(1992) menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah upaya penanaman dan pembentukan karakter yang menekankan pada pentingnya tiga komponen karakter yang baik (components of good character), yaitumoral knowingatau pengetahuan tentang moral,moral feelingatau perasaan tentang moral danmoral actionatau perbuatan bermoral. Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan proses yang terintegrasi dengan pendidikan secara luas dan bertahap. Dengan kata lain, pendidikan karakter adalah upaya agar peserta didik mengenal, peduli, dan menginteranalisasi nilai-nilai sehingga mereka dapat berperilaku sebagai insan kamil.