Program pendampingan pengawas sekolah merupakan wujud kinerja pengawas sekolah di era transformasi pendidikan untuk mengimplementasikan kebijakan merdeka belajar.
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
MUHARI_B12_REVISI KE-2 PROPOSAL PENDAMPINGAN.pdf
1. i
PROPOSAL PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH:
MUHARI, S.Pd., M.Pd.
NIP. 196902072005011004
PENGAWAS SMA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI JAWA TENGAH
2023
2. ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN
PENYUSUN:
NAMA : MUHARI, S. Pd., M. Pd.
NIP : 196902072005011004
NRG : 111541487003
NUPTK : 1539747649200042
PANGKAT/GOL : PENATA TINGKAT I/III d
JABATAN : PENGAWAS SEKOLAH JENJANG SMA
UNIT KERJA : CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH
VII JAWA TENGAH
Disahkan di : Semarang
Pada Tanggal : 1 Juni 2023
oleh:
Drs. Sigit Martopo
Koordinator Pengawas
NIP. 19640622 198803 1 008
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah VII
Drs. Agus Triyanto, M.Si.
NIP 19660704 199412 1 002
3. iii
KATA PENGANTAR
Puji syuku saya panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan pertolongaan kepada saaya dalam menyusun Proposal
Pendampingan pada Satuan Pendidikan. Kegiatan ini sebagai
implementasi Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Nomor 4831/B/Hk.03.01/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah dalam
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan. Dengan
proposal ini arah kerja pengawas sekolah dalam memberikan
pendampingan pada sekolah binaan semakin jelas.
Penyusunan proposal ini mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sehingga dpat berhasil. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Pihak-
pihak tersebut adalah:
1. Drs. Agus Triyanto, M. Si, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah
VII Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan dorongan yang
kuat kepada saya sehingga proposal ini dapat saya susun dengan
baik.
2. Drs. Sigit Martopo Koordinator Pengawas Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk berkoordinasi dalam penyusunan
proposal ini.
3. Teman sejawat pengawas sekolah yang telah memberikan saran
dalam penyusunan proposal ini
4. Kepala satuan pendidikan yang telah memberikan hasil refleksi
komitmen perubahan dan kapasitas memimpin perubahan
Karya ini masih jauh dari harapan. Saya mengharapkan kritik dan
saran demi kebaikan karya ini. Saya akan menindaklanjuti berbagai
masukan dalam penyusunan proposal ini agar proposal ini semakin baik.
4. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………... iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... v
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… vi
8. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teori dan studi di bidang pendidikan pada masa
sekarang ini semakin pesat. Kondisi ini menjadi tantangan setiap negara
untuk beradaptasi dalam era kemajuan. Bentuk adaptasi yang telah
dilakukan pemerintah Indonesia adalah ditetapkannya kebijakan Merdeka
Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemdikbudristek).
Kebijakan Merdeka Belajar dalam optimalisasi tugas dan fungsi
pengawas sekolah Kurikulum Merdeka dan Fatform Merdeka Belajar
(Episode ke-15). Episode ini bertujuan menciptakan iklim kolaborasi yang
mendukung pembelajaran berpusat pada peserta didik, bukan hanya antara
guru dan peserta didik, melainkan juga antara sesama pendidik, tenaga
kependidikan, mitra pendidikan, serta masyarakat luas. Kolaborasi
merupakan sikap yang mampu menciptakan hubungan kerja sama antara
siswa dalam pembelajaran walaupun mereka berbeda satu sama lain baik
dalam gaya belajarnya maupun pilihan mata pelajarannya.
Implementasi Kurikulum Merdeka dan Flatform Merdeka Belajar
berdampak perlunya perubahan paradigma pengawas sekolah. Sebelum
berlaku kebijakan ini, pengawas sekolah dikenal sebagai atasan kepala
sekolah. Status ini memunculkan jarak dalam mewujudkan percakapan
bermakna. Pada masa sekarang peran pengawas sekolah adalah
mendampingi kepala sekolah. Transformasi ini dapat menciptakan
hubungan kerja sama antara keduanya dalam memajukan sekolah.
Pendampingan pengawas sekolah terhadap kepala sekolah
memerlukan perencanaan. yang matang. Perencanaan yang baik
memberikan rambu-rambu untuk meraih tujuan pendampingan.. Bentuk
perencanaan ini berupa proposal pendampingan kepala sekolah.
9. 2
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6058);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6676) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6762);
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963);
6. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
2626/B/Hk.04.01/2023 tentang Model Kompetensi Guru;
10. 3
7. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
4831/B/Hk.03.01/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah dalam
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan;
C. Sasaran Pendampingan
Sekolah yang telah menyampaikan refleksi komitmen perubahan
menjadi sasaran pendampingan. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan siklus
pendampingan pengawas sekolah yang diterbitkan oleh Direktorat Kepala
Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan tahun 2023, ada
dua jenis refleksi komitmen perubahan yang dilakukan kepala sekolah.
Kedua jeni refleksi tersebut yaitu tingkat kesadaran kepala sekolah
melakukan refleksi dan tingkat kapasitas kepala sekolah memimpin
perubahan.
Untuk mengetahui hasil refleksi, saya membuat google form. Tingkat
kesadaran kepala sekolah melakukan refleksi memuat 4 jawaban yang bisa
diisi kepala sekolah yaitu (1) Saya belum mengakui kelemahan apa adanya
dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran; (2) Saya belum
mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan satuan
pendidikan; (3) Saya mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan
dampaknya pada kualitas pembelajaran; dan (4) Saya mengetahui dan
menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan satuan Pendidikan.
Tingkat kapasitas kepala sekolah mencakup 6 jawaban yaitu (1) Saya tidak
melakukan perubahan apa pun selama 3 (tiga) tahun terakhir (monoton);
(2) Saya belum mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan
berbasis data; (3) Saya melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3
(tiga) tahun terakhir tetapi belum efektif; (4) Saya mampu menjelaskan
perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data; (5) Saya melakukan
perubahan kegiatan/program dalam 3 (tiga) tahun terakhir yang
berdampak; dan (6) Saya mampu menjelaskan dan mencoba perubahan
berdasarkan perencanaan berbasis data.
Sebagai pengawas sekolah di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII
11. 4
Provinsi Jawa Tengah, saya mendapat tugas membina 15 (lima belas)
sekolah yang terbagi di Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Saya
mengirimkan google form https://forms.gle/htrahrq5wwUqoNSP8 ke semua
sekolah binaan saya melalui group WhaatsApp sekolah binaan. Waktu
mengirimkan google terbatas selama 5 hari terakhir pelatihan,penguatan
kompetensi pengawas sekolah tahun 2023. Dari 15 (lima belas) sekolah
binaan, baru ada 6 sekolah yang mengisi google form yaitu SMA Unggulan
CT Arsa Fondation Sukoharjo, SMA Negeri 1 Tawang Sari Sukoharjo, SMA
Batik 1 Surakarta, SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, SMA Negeri 4
Surakarta dan SMA Negeri 6 Surakarta. Keenam sekolah ini saya jadikan
sasaran pendampingan dalam proposal ini.
D. Ruang Lingkup Pendampingan
Penentuan ruang lingkup didasarkan pada hasil refleksi kesadaran
melakukan refleksi keenam sekolah sasaran berada pada level berdaya
dan tingkat kapasitas memimpin perubahan ada yang berada pada level
tinggi dan sedang. Ruang lingkup pendampingan pada sekolah yang
memiliki level berdaya pada kesadaran melakukan refleksi dan tinggi pada
tingkat kapasitas memimpin perubahan yaitu Pemberdayaan Kepala
sekolah sebagai Inspirator Komunitas Belajar. Ruang lingkup
pendampingan pada sekolah yang memiliki level berdaya pada kesadaran
melakukan refleksi dan sedang pada tingkat kapasitas memimpin
perubahan yaitu Peningkatan kapasitas kepala sekolah dalam Memimpin
Perubahan.
E. Tujuan dan Manfaat Pendampingan
Tujuan pendampingan yaitu menciptakan dialog terbuka antara
pengawas sekolah dengan kepala sekolah yang selama ini bersifat tertutup
karena anggapan bahwa pengawas sekolah atasan kepala sekolah. Melalui
pendampingan, hubungan kirarki pengawas sekolah dan kepala sekolah
berubah menjadi hubungan kemitraan. Manfaat pendampingan adalah
12. 5
memberikan keleluasaan berdiskusi antara pengawas sekolah dengan
kepala sekolah dalam menghasilkan keputusan yang transparan terhadap
menjalankan program sekolah yang selama ini hanya diketahui secara
terbatas misalnya oleh kepala sekolah dan wakilnya.
13. 6
BAB II
PERENCANAAN PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Identifikasi komitmen perubahan kepala sekolah
1. Rekapituliasi, identifikasi, dan analisis data profil sekolah
dampingan
Berdasarkan isian google form yang disampaikan selama pelatihan
yang saya ikuti, ada 6 (enam) sekolah binaan yang memberikan refleksi
perubahan. Hasil refleksi tersebut saya sajikan dalam table 2.1.
Tabel 2.1 Hasil Refleksi Memimpin perubahan
No Kegiatan Kepala Sekolah
Komitmen Perubahan Komitmen Perubahan
Kepala Sekolah
Kesadaran Melakukan
Refleksi
Kapasitas
Memimpin
Perubahan
1
Pertemuan awal untuk
mengetahui komitmen
Perubahan di SMA
Unggulan Ct Arsa
Fondation Skh dengan
menghimpun pola
jawaban melalui diskusi
antara KS dan Pengawas
Saya mengakui
kelemahan apa
adanya dan
menjelaskan
dampaknya pada
kualitas pembelajaran
Saya melakukan
perubahan
kegiatan/program
dalam 3 (tiga)
tahun terakhir yang
berdampak
2
Pertemuan awal untuk
mengetahui komitmen
Perubahan di SMA
Negeri 1 Tawang Sari
Sukoharjo dengan
menghimpun pola
jawaban melalui diskusi
antara KS dan Pengawas
Saya mengakui
kelemahan apa
adanya dan
menjelaskan
dampaknya pada
kualitas pembelajaran
Saya mampu
menjelaskan dan
mencoba
perubahan
berdasarkan
perencanaan
berbasis data
3 Pertemuan awal untuk
mengetahui komitmen
Perubahan di SMA
Muhammadiyah 1
Surakarta dengan
menghimpun pola
jawaban melalui diskusi
antara KS dan Pengawas
Saya mengetahui dan
menunjukkan
keinginan
mengoptimalkan
kekuatan satuan
pendidikan
Saya mampu
menjelaskan dan
mencoba
perubahan
berdasarkan
perencanaan
berbasis data
14. 7
4 Pertemuan awal untuk
mengetahui komitmen
Perubahan di SMA
Negeri 6 Surakarta
dengan menghimpun pola
jawaban melalui diskusi
antara KS dan Pengawas
Saya mengetahui dan
menunjukkan
keinginan
mengoptimalkan
kekuatan satuan
pendidikan
Saya mampu
menjelaskan
perubahan
berdasarkan
perencanaan
berbasis data
5 Pertemuan awal untuk
mengetahui komitmen
Perubahan di SMA Batik
1 Surakarta dengan
menghimpun pola
jawaban melalui diskusi
antara KS dan Pengawas
Saya mengetahui dan
menunjukkan
keinginan
mengoptimalkan
kekuatan satuan
pendidikan
Saya melakukan
perubahan
kegiatan/program
dalam 3 (tiga)
tahun terakhir yang
berdampak
6 Pertemuan awal untuk
mengetahui komitmen
Perubahan di SMA
Negeri 4 Surakarta
dengan menghimpun pola
jawaban melalui diskusi
antara KS dan Pengawas
Saya mengetahui dan
menunjukkan
keinginan
mengoptimalkan
kekuatan satuan
pendidikan
Saya mampu
menjelaskan
perubahan
berdasarkan
perencanaan
berbasis data
2. Data akar masalah pada skala prioritas
Berdasarkan hasil telaah respon tentang refleksi komitmen
perubahan saya menentukan dua skala prioritas yaitu prioritas menengah
dan prioritas akhir. Prioritas menengah akan saya lakukan untuk sekolah
yang memiliki level berdaya pada kesadaran melakukan refleksi dan
sedang pada tingkat kapasitas memimpin perubahan. Sekolah yang berada
pada prioritas ini adalah SMA Negeri 4 Surakarta dan SMA Negeri 6
Surakarta. Prioritas akhir saya lakukan untuk sekolah yang memiliki level
berdaya pada kesadaran melakukan refleksi dan tinggi pada tingkat
kapasitas memimpin perubahan. Sekolah yang berada pada prioritas ini
adalah SMA Unggulan Ct Arsa Fondation Skh , SMA N 1 Tawang Sari Skh,
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dan SMA Batik 1 Surakarta. Data ini saya
sajikan dalam table 2.2.
15. 8
Tabel 2.2 Data akar masalah pada skala prioritas
Prioritas Nama Satuan Pendidikan
Prioritas Akhir SMA Unggulan Ct Arsa Fondation Skh
SMA N 1 Tawang Sari Skh
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
SMA Batik 1 Surakarta
Prioritas Menengah SMA Negeri 6 Surakarta
SMA Negeri 4 Surakarta
B. Strategi dan Metode Pendampingan
1. Strategi Pendampingan
Ada 2 strategi pendampingan yang saya laksanakan di sekolah
yaitu perubahan berangsur dan perubahan berkelanjutan.
Perubahan berangsur saya terapkan pada sekolah yang memiliki
level berdaya pada kesadaran melakukan refleksi dan sedang pada
tingkat kapasitas memimpin perubahan. Strategi perubahan
berkelanjutan saya lakukan pada sekolah yang memiliki level
berdaya pada kesadaran melakukan refleksi dan tinggi pada tingkat
kapasitas memimpin perubahan. Data strategi pendampingan saya
sajikan pada table 2.3.
Strategi Pendampingan Nama Satuan Pendidikan
Perubahan Berkelanjutan SMA Unggulan Ct Arsa Fondation Skh
SMA N 1 Tawang Sari Skh
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
SMA Batik 1 Surakarta
Perubahan Berangsur SMA Negeri 6 Surakarta
SMA Negeri 4 Surakarta
16. 9
2. Metode Pendampingan
Penentuan metode pendampingan yang akan saya laksanakan
berdasarkan pada strategi pendampingan yang telah saya
tentukan. Pada strategi pendampingan perubahan berangsur saya
terapkan metode pendampingan fasilitasi dan coaching. Pada
strategi pendampingan perubahan berkelanjutan saya terapkan
metode pendampingan fasilitasi. Metode coaching bertujuan
memberdayakan seseorang untuk meningkatkan kinerja dengan
mengungkap potensi dirinya. Metode fasilitasi bertujuan membantu
sekelompok orang dalam mengambil keputusan kelompok atau
organisasi. Sekolah yang akan mengikuti pelaksanaan kedua
metode tersebut saya sajikan dalam table 2.4
Tabel 2.4 Penerapan Metode Pendampingan
Metode Pendampingan Nama Satuan Pendidikan
Fasilitasi SMA Unggulan Ct Arsa Fondation Skh
SMA N 1 Tawang Sari Skh
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta
SMA Batik 1 Surakarta
Coaching dan Fasilitasi SMA Negeri 6 Surakarta
SMA Negeri 4 Surakarta
C. Rencana Pendampingan
1. Proritas Pendampingan
Prioritas pendampingan saya tentukan berdasarkan hasil refleksi
komitmen perubahan. Prioritas menengah akan saya lakukan untuk
sekolah yang memiliki level berdaya pada kesadaran melakukan
refleksi dan sedang pada tingkat kapasitas memimpin perubahan.
Prioritas Akhir saya lakukan untuk sekolah yang memiliki level
17. 10
berdaya pada kesadaran melakukan refleksi dan tinggi pada tingkat
kapasitas memimpin perubahan.
2. Satuan pendidikan yang didampingi
Satuan Pendidikan yang saya damping pada prioritas akhir yaitu
SMA Unggulan Ct Arsa Fondation Skh , SMA N 1 Tawang Sari Skh,
SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dan SMA Batik 1 Surakarta.
Satuan Pendidikan yang saya damping pada prioritas menegah
adalah SMA Negeri 4 Surakarta dan SMA Negeri 6 Surakarta.
3. Pemilihan strategi Pendampingan
Strategi pendampingan yang akan saya terapkan di satuan
pendidikan yang memiliki level berdaya pada kesadaran
melakukan refleksi dan sedang pada tingkat kapasitas memimpin
perubahan.yaitu perubahan berangsur. Strategi pendampingan
yang saya terapkan pada satuan Pendidikan yang memiliki level
level berdaya pada kesadaran melakukan refleksi dan tinggi pada
tingkat kapasitas memimpin perubahan yaitu perubahan
berkelanjutan.
4. Deskripsi pertimbangan Kebutuhan
Penerapan strategi pendampingan perubahan berangsur
didasarkan dengan pertimbangan: (1) Komitmen perubahan sudah
tumbuh namun perlu penguatan di beberapa aspek; (2) Perlu
memfasilitasi kepala sekolah dalam mempertahankan program
yang ada dengan perluasan atau peningkatan target; (3) Perlu
memperluas dampak perubahan yang terjadi agar praktik baik yang
ada menjadi rutin: (4) Melakukan coaching kepada kepala sekolah
untuk meningkatkan kemampuan melakukan perencanaan
berbasis data. Penerapan strategi pendampingan perubahan
berkelanjutan didasarkan dengan pertimbangan: (1) Komitmen
perubahan sekolah amat terlihat namun dampaknya masih
terkonsentrasi kepada warga sekolah; (2) Sejak beberapa
tahun terakhir sekolah selalu memiliki inovasi program beragam
18. 11
dan perencanaan program selalu didasarkan pada analisis data
yang akurat; (3) Perlu membangun percakapan dengan kepala
sekolah untuk menggali praktik baik kepemimpinan dan
pembelajaran yang dapat dibagikan kepada kepala sekolah lain
dan komunitas
5. Target
Penerapan strategi pendampingan perubahan berangsur memiliki
target : (1) Tingkat kapasitas kepala sekolah meningkat dari sedang
menjadi tinggi; (2) Seluruh kegiatan yang tersusun dalam RKT
berhasil terlaksana; (3) Serapan anggaran RKAS sesuai berjalan
normal. Target penerapan strategi pendampingan perubahan
berkelanjutan yaitu (1) Kepala sekolah diberdayakan menjadi
simpul inspirasi pada komunitas belajar antar sekolah; (2) Sekolah
memperoleh penghargaan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah hingga Kemdikbudristek atas inovasi yang
dibuat; (3) Seluruh kegiatan dalam RKT dan RKAS terlaksana dan
menciptakan dampak langsung yang dirasakan masyarakat
19. 12
BAB III
PENDAMPINGAN TERHADAP PERENCANAAN PROGRAM SATUAN
PENDIDIKAN
A. Pendampingan Pra Penyusunan RKT dan RKAS (Review RKT dan
RKAS)
Pengawas sekolah memfasilitasi diskusi rapor Pendidikan dengan
kepala sekolah dampingannya. Ada tiga cara untuk melakukan
perencanaan berbasis data rapor Pendidikan. Pertama, dengan
menggunakan dashboard rapor Pendidikan. Kedua dengan menggunakan
unduhan rekomendasi prioritas dalam rapor Pendidikan. Ketiga dengan
menggunakan unduhan laporan rapor Pendidikan.Satuan Pendidikan
diberikan kebebasan untuk memilih cara mana yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan sebelum penyusunan
RKT dan RKAS, dengan focus refleksi kesiapan sumber daya, potensi
tantangan dan peluang yang dimiliki. Sebagai asesmen awal, pengawas
sekolah berperan aktif dalam menggali informasi seputar peristiwa yang
terjadi pada sekolah di masa lampau, mendalami harapan-harapan yang
ingin diwujudkan para kepala sekolah, serta membahas ide-ide yang
mungkin direalisasikan menjadi program berikut dukungan yang dibutuhkan
untuk merealisasikannya.
B. Pendampingan Penyusunan RKT dan RKAS
Pengawas sekolah menerapkan metode pendampingan yang telah
ditetapkan sebelumnya dalam membersamai kepala sekolah menyusun
program kerja dan anggaran sekolah berikut target yang ingin dicapai.
Metode pendampingan yang saya terapkan adalah coaching dan fasilitasi
dan fasilitasi saja. Coaching dan fasilitasi saya terapkan pada sekolah
prioritas menengah sedangkan fasilitasi saya terapkan pada sekolah
prioritas akhir. Prioritas ini didasarkan pada hasil refleksi komitmen
perubahan dan tingkat kapasitas kepala sekolah memimpin perubahan.
Sekolah binaan sudah berada pada level berdaya pada kesadaran
melakukan refleksi dan ada yang sedang pada tingkat kepemimpinan.
20. 13
C. Dukungan kebutuhan kepala sekolah ke Dinas Pendidikan
Hasil dari perumusan RKT dan RKAS disampaikan kepada Dinas
Pendidikan untuk mendapat persetujuan. Pengawas sekolah mendapingi
kepala sekolah dalam menyusun RKT dan RKAS seca benar. Setelah RKT
dan RKAS dirumuskan secara lengkap dan sistematis, pengawas sekolah
mendampingi kepala sekolah dalam mengajukann pengesahan dari Dinas
Pendidikan.
21. 14
BAB IV.
PENDAMPINGAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM
SATUAN PENDIDIKAN
A. Diskusi dan umpan balik
Saya menghubungi sekolah yang akan saya damping untuk
mengagendakan serangkaian diskusi berkala guna memantau
proses pelaksanaan program kerja sekolah. Dari segi waktu, diskusi
dapat dilaksanakan beberapa minggu sekali atau beberapa bulan
sekali tergantung intensitas kebutuhan pendampingan masing-
masing sekolah. Hasil diskusi berkala saya gunakan untuk
menentukan bentuk tindak lanjut dukungan yng bisa diberikan
kepala sekolah menggunakan metode pendampingan pilihannya.
Dalam proses diskusi ini saya menanyakan beberapa pertanyaan
kepada kepala sekolah. Diskusi ini bertujuan memetakan apakah
program kerja sekolah yang dijalankan perlu perbaikan, serta tindak
lanjut apa yang bisa dilakukan demi mengatasi hambatan. Guna
memudahkan proses diskusi saya menggunakan panduan diskusi
berikut ini.
PANDUAN DISKUSI
Topik Pertanyaan Pertanyaan
Tujuan Program Apa yang ingin dicapai oleh
program/kegiatan yang dilaksanakan di
sekolah?
Praktik Baik
Apa 3-5 praktik baik yang mengesankan
dalam pelaksanaan program/kegiatan di
sekolah Anda?
Apa saja yang mungkin dilakukan untuk
menularkan praktik baik ke seluruh
sekolah?
22. 15
Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk
menularkan praktik baik?
Perbaikan Praktik
baik
Apa 3 – 5 praktik dalam pelaksanaan
program/potensi sekolah yang perlu
diperbaiki?
Apa saja yang perlu dilakukan untuk
melakukan perbaikan praktik pelaksanaan
program/kegiatan sekolah?
Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk
perbaikan praktik?
Rencana Tindak
Lanjut
Apa rencana yang bisa kita sepakati untuk
mengoptimalkan pencapaian tujuan
program/kegiatan tersebut?
Selanjutnya saya memberikan umpan balik atas hasil diskusi dengan
panduan sebagai berikut:
Umpan Balik
Pembangkit
Umpan Balik
Penyemangat
Umpan Balik
Pembentuk
Tujuan Membantu
kepala sekolah
menyadari
adanya
persoalan dan
menemukan
solusi terhadap
persoalan
tersebut
Membantu
kepala sekolah
menyadari
adanya
persoalan dan
menemukan
solusi terhadap
persoalan
tersebut
Membantu
kepala sekolah
menyadari
adanya
persoalan dan
menemukan
solusi terhadap
persoalan
tersebut
Peran
Pengawas
Sekolah
Menunjukkan
bukti adanya
persoalan
Menyebutkan
kemajuan dan
area perbaikan
Menyebutkan
praktik baik
yang sudah
23. 16
disertai dengan
mengajukan
pertanyaan
reflektif
disertai
mengajukan
pertanyaan
reflektif
atau mengarah
pada standar
disertai
mengajukan
pertanyaan
reflektif
Peran Kepala
Sekolah
Memikirkan
bukti adanya
persoalan dan
menilai kondisi
secara akurat
Menjawab
pertanyaan
reflektif disertai
penjelasan
buktinya
Menjawab
pertanyaan
reflektif disertai
perbandingan
antara bukti
dengan
standar
Kesempatan
Kepala Sekolah
Kesempatan
mengakui
adanya
kekeliruan tanpa
takut disalahkan
dan mengajukan
usulan solusi
Kesempatan
mengakui
keberhasilan
melakukan
perubahan dan
perbaikan yang
perlu dilakukan
Kesempatan
melakukan
upaya
menguasai
suatu
keterampilan
untuk
mencapai
standar
Tindak Lanjut
Kepala Sekolah
Rencana aksi
melakukan
perbaikan
persoalan
Rencana
perbaikan
berdasarkan
hasil refleksi
Tahapan dan
rencana
penguasaan
keterampilan
24. 17
B. Pelaksanaan dukungan
Saya mengimplementasikan metode pendampingan yang sudah saya
tetapkan pada sekolah dalam membantu kepala sekolah mengatasi
kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program kerja sekolah
berlangsung. Saya berkontribusi dalam memecahkan permasalahan
yang dihadapi sekolah sehingga target program dapat dicapai.
Penentuan metode pendampingan didasarkan pada hasil refleksi
komitmen perubahan dan tingkat kapasitas memimpin perubahan.
Berikut ini table metode pendampingan
25. 18
1. Prioritas Menegah
No Kegiatan Kepala Sekolah Metode
Pendampingan
Strategi
Pendampingan
1 Kepala SMA Negeri 6
Surakarta Mendikusikan
bersama dengan PS untuk
menentukan metode dan
strategi pendampingan
Coaching dan
Fasilitasi
Perubahan Berangsur
2 Kepala SMA Negeri 4
Surakarta Mendikusikan
bersama dengan PS untuk
menentukan metode dan
strategi pendampingan
Coaching dan
Fasilitasi
Perubahan Berangsur
2. Prioritas Akhir
No Kegiatan Kepala Sekolah Metode
Pendampingan
Strategi
Pendampingan
1 Kepala SMA Unggulan Ct
Arsa Fondation Skh
Mendikusikan bersama
dengan PS untuk
menentukan metode dan
strategi pendampingan
Fasilitasi Perubahan
Berkelanjutan
2 Kepala SMA N 1 Tawang
Sari Skh Mendikusikan
bersama dengan PS untuk
menentukan metode dan
strategi pendampingan
Fasilitasi Perubahan
Berkelanjutan
3 Kepala SMA
Muhammadiyah 1
Surakarta Mendikusikan
bersama dengan PS untuk
menentukan metode dan
strategi pendampingan
Fasilitasi Perubahan
Berkelanjutan
4 Kepala SMA Batik 1
Surakarta Mendikusikan
bersama dengan PS untuk
menentukan metode dan
strategi pendampingan
Coaching Perubahan
Berkelanjutan
26. 19
C. Pendampingan unjuk kerja KS
Saya mendorong kepala sekolah untuk melakukan unjuk kerja yang
telah dirancang dan dianggarkan dalan RKAS. Sasaran unjuk kerja
adalah masyarakat dan mitra sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini
disesuaikan dengan kapasitas dan sumber dya sekolah yang tersedia.
Tabel berikut adalah unjuk kerja sekolah yang saya damping.
27. 1
No Prioritas Lingkup
Pendampingan
Deskripsi/
Pertimbangan
Kebutuhan
Nama Satuan
Pendidikan
Pilihan
Strategi
Pilihan
Metode
Target Indikator
Keberhasilan
Waktu
Pelaksanaan
1 Prioritas
Akhir
Pemberdayaan
Kepala
sekolah
sebagai
Inspirator
Komunitas
Belajar
Perlu membangun
percakapan
dengan kepala
sekolah untuk
menggali praktik
baik
kepemimpinan
dan pembelajaran
yang dapat
dibagikan kepada
kepala sekolah
lain dan
komunitas
SMA Unggulan
Ct Arsa Fondation
Skh
Perubahan
Berkelanjutan
Fasilitasi Kepala
sekolah
diberdayakan
menjadi
simpul
inspirasi
pada
komunitas
belajar antar
sekolah
Kepala
sekolah
berdaya
sebagai
inspirator
komunitas
belajar
Pekan II
Januari 2024
SMA N 1 Tawang
Sari Skh
SMA
Muhammadiyah 1
Surakarta
SMA Batik 1
Surakarta
2 Prioritas
menengah
Peningkatan
kapasitas
kepala sekolah
dalam
Memimpin
Perubahan
Perlu melakukan
coaching kepada
kepala sekolah
untuk
meningkatkan
kemampuan
melakukan
perencanaan
berbasis data
SMA Negeri 6
Surakarta
Perubahan
Berangsur
Fasilitasi
dan
Coaching
Tingkat
kapasitas
kepala
sekolah
dalam
memimpin
perubahan
meningkat
dari sedang
Kepala
sekolah
memiliki
kapasitas
yang tinggi
dalam
memimpin
perubahan
Pekan II
Januari 2024
SMA Negeri 4
Surakarta
29. 1
BAB V. PELAPORAN PENDAMPINGAN
A. Menyusun laporan hasil pendampingan
Dalam menyusun laporan ini saya mengukur perubahan komitmen yang
terjadi pada sekolah. Saya membuat table kerja sebagai berikut.
Nama satuan
Pendidikan
Transformasi Komitmen Perubahan Catatan
Evaluasi
Kondisi Sebelum Kondisi
Sesudah
SMA Unggulan Ct
Arsa Fondation
Skh
SMA N 1 Tawang
Sari Skh
SMA
Muhammadiyah 1
Surakarta
SMA Batik 1
Surakarta
SMA Negeri 6
Surakarta
SMA Negeri 4
Surakarta
B. Melaporkan dan mengawal tindak lanjut ke Dinas Pendidikan
Setelah laporan pendampingan selesai saya susun, selanjutnya saya akan
melaporkaan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah. Penyampaian laporan ini merupakan bentuk tanggung jawab saya
sebagai pengawas sekolah setelah menjalankan tugas selama satu tahun.
Laporan ini saya sertai dengan rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan
Dinas Pendidikan dalam memberikan dukungan penyelesaian masalah yang
ada selama pendampingan. Langkah selnjutnya menjalankan peran
advokasi untuk memastikan poin-poin rekomendasi yang telah saya
sampaikan kepada dinas ditindaklanjuti.
30. 2
C. Membuat dan mempublikasi karya Refleksi
Hasil pendampingan akan saya publikasikan sebagai praktik baik yang dapat
memberikan wawasan kepada pengguna dalam menjalankan tugas
pendampingan. Komponen publikasi ini menggambarkan kondisi, tantangan,
aksi dan refleksi (STAR) dalam pendampingan.
31. 3
BAB VI. PENUTUP
Demikian proposal pendampingan ini disusun dengan harapan dapat
terlaksana dengan baik. Saya berharap dukungan berbagai pihak dalam
menjalankan tugas pendampingan. Proposal ini akan menjadi acuan kerja
selama pendampingan berlangsung. Strategi dan metode pendampingan
yang sudah saya tetapkan akan saya laksanakan dengan baik.
32. 4
LAMPIRAN
3. Form Instrumen Pendampingan tahun lalu
4. Form rekapitulasi, identifikasi dan analisis data profil sekolah
dampingan berdasarkan rapor pendidikan dan data akar masalah
pada skala prioritas intervensi perbaikan
5. Form refleksi komitmen perubahan
6. Form/matrik strategi dan metode pendampingan (Nama sekolah,
analisis kapasitas dan kesadaran
7. Form Review RKT dan RKAS
8. Form Data skala Prioritas
9. Form Instrumen Validasi RKT/ RKAS
10. Form Usulan Kebutuhan dukungan Kepala sekolah ke Dinas
Pendidikan
11. Form deskripsi langkah-lanngkah-langkah pendampingan
12. Form Panduan diskusi berkala
13. Form identifikasi hambatan dan penyelesaian
14. Form laporan diskusi berkala
15. Form hasi Umpan balik
16. Form analisis laporan Kinerja Sekolah berdasarkan rapor pendidikan
17. Form RTL hasil kinerja sekolah
18. Form Rekomendasi/tindaklanjut
19. Form transformasi komitmen perubahan
20. Foto-foto Kegiatan, dll