Puisi ini membahas tentang sabar dalam menghadapi cobaan dan kekecewaan dalam hidup. Penulis belajar untuk melepaskan hal-hal yang tidak dimilikinya dan menemukan makna melalui kenangan. Ia menyadari bahwa tidak ada kehidupan yang sempurna kecuali jika kita mampu menemukan makna di baliknya dengan cara mencintai Allah dan apa yang dicintai-Nya.

2. Atas Kata Yang Tak Sempat Terucap,
Rindu Yang Tak Sempat Terlisan

4. Menahan Hati Memang Menyiksa, Tapi
Lebih Baik Ketimbang Dosa

5. Karena Seringkali Sabar Itu Diuji Paling
Keras Saat Harus Diamkan Rasa

6. Aku Hanya Manusia Biasa, Lemah Dan
Mungkin Terluka

7. Tapi Tak Mengapa, Waktu Akan
Membawaku Terbiasa

8. Tidak Semua Hal Yang Kuinginkan Harus
Jadi Kenyataan

9. Penantian,
Pengorbanan,
Juga Suatu Kebaikan
Dan Pelajaran

10. Dari Kegagalan Aku Belajar Berharap, Dari
Penantian Kesabaran Kuserap

11. Dari Kekecewaan Doaku Menetap, Dari
Kekhawatiran Sujudku Meratap

12. Aku Belajar Melepaskan Yang
Memang Tak Kumiliki

13. Lalu Mengais Kenangan Untuk
Menemukan Arti Demi Arti

14. Hidup Siapa Yang Sempurna?
Mungkin Takkan Pernah Ada

15. Bagiku,
Mendekati Sempurna,
Jika Bisa Menemukan Makna

16. Begitulah Aku Jadi Sepenggal Bab
Kehidupan Bagimu,
Cerita Sampingan

17. Kita Tak Meminta Untuk Mengawali,
Namun Kita Tutup Dengan Ketaatan

18. Yang Meminta Ketaatan Akan
Mendapatkannya Walau Kesendirian

19. Karena Percuma Bila Berdua Namun
Ketaatan Jauh Dari Kehidupan

20. Engkau Dan Aku Pasti Akan Mati, Tapi
Ada Yang Maha Hidup, Allah

21. Cintailah Allah, Cintalah Yang Dicintai
Allah,
Itulah Makna Indah

22. Sabarlah Dalam Penantian…
Lillahita’ala,