Rangkuman dokumen tersebut membahas tentang pentingnya sikap qana'ah (puas dan rela) dalam menghadapi masalah keuangan rumah tangga agar tidak timbul pertikaian antara suami istri. Sikap qana'ah dapat membangun stabilitas emosional dan mendorong usaha untuk memperoleh rezeki secara halal.
5. Masalah Akan Menjadi Lebih Kompleks Jika Sang Suami Yang
“Belum Mampu” Memberikan Nafkah Yang Cukup Kepada Sang
Isteri Itu, Tidak Mampu Pula Memberikan Kepuasan Bathin
Kepadanya.
Atau Seorang Isteri Yang “Belum Mampu” Memberikan
Kepuasan Bathin Kepada Suaminya, Tidak Mampu Pula Menjaga
Perasaan Suami Dengan Sikap-sikap Yang Menyenangkan
(Akhlak Al-karimah) Yang Bisa Menghibur Dirinya.
6. Allah Tidak Membebani Seseorang Melainkan
Sesuai Dengan Kesanggupannya (QS 2: 286).
Artinya: Masalah Kehidupan Yang Bisa Memicu
Ketidakharmonisan Rumah Tangga Itu
Sebenarnya Bisa Dicarikan Solusinya.
7. Solusi Itu Sangat Bergantung Pada Pemahaman
Pasangan Akan Esensi Kehidupan Rumah Tangga Yang
Seharusnya Dibangun Di Atas Landasan Ibadah Dan
Pemahaman Pasangan Akan Esensi Penghasilan Dan
Rezeki Yang Menjadi Motor Kehidupan Keluarga.
8.
9. Rumah Tangga Yang Ditegakkan Atas
Dasar Ibadah, Maka Aktivitas Yang
Terkandung Di Dalamnya Adalah Aktivitas
Kerjasama Dalam Membangun Ketaatan
Kepada Allah SWT
10. Berkait Dengan Ini, Sangat Menarik Jika Ungkapan
Yang Dilontarkan Oleh Ustadz Hasan Al-bana Disimak
Sebagai Bahan Pelajaran.
Ia Mengatakan Bahwa :
Kehidupan Rumah Tangga Adalah Kehidupan “Kerja”
Yang Diwarnai Oleh Beban-beban Dan Kewajiban-
kewajiban. Kehidupan Rumah Tangga Dilandasi Oleh
Bukan Semata Kesenangan Dan Romantika, Melainkan
Tolong Menolong Dalam Memikul Beban Kehidupan.
11.
12. Sedangkan Pemahaman Pasangan Yang
Cukup Atas Esensi Penghasilan Dan Rezeki,
Akan Menjadikan Mereka Merasa Cukup
(Qonaah) Dengan Rezeki Yang Diperolehnya
Dan Memandang Bahwa Penghasilan Suami
Boleh Jadi Adalah Rezeki Sang Isteri Atau
Sebaliknya.
13. Besar Atau Kecilnya Rezeki Yang Diperoleh
Bukanlah Menjadi Tujuan. Yang Terpenting Adalah
Bagaimana Mereka Mengupayakan Secara Maksimal
Rezeki Yang Halal Dan Bertawakkal Sepenuhnya
Kepada Allah Atas Rezeki Yang Diperolehnya.
Sikap Inilah Yang Bisa Melahirkan Keberkahan
Dalam Kehidupan Rumah Tangga Dan Kemudahan
Dalam Mengurai Benang Masalah Yang Muncul Ke
Permukaan.
14. Dalam Situasi Krisis Seperti Sekarang
Ini, Masalah Keuangan Rumah Tangga
Sering Menjadi Pemicu Pertikaian
(Pergesekan) Antara Suami Dan Isteri.
Tidak Bisa Dipungkiri, Yang Sering
Panik Dalam Menghadapi Masalah Ini
Adalah Sang Isteri.
15. Bagaimana Tidak Panik, Di Depan Mata Terbayang
Beberapa Pos Belanja Yang Harus Dipenuhi Yang Masih
Belum Jelas Sumber Pemenuhannya. Sebagai Contoh,
Anak-anak Yang Akan Memasuki Masa Sekolah Dan
Memerlukan Uang Yang Lumayan Besar, Kebutuhan
Untuk Aneka Cicilan, Belanja Bulanan, Asupan Bergizi
Bagi Bayi, Barang-barang Elektronik, Transportasi,
Komunikasi, Dan Lain-lain.
16. Keluarga Yang Tidak Memahami Esensi Penghasilan Dan
Rezeki, Dalam Situasi Seperti Itu Akan Mudah
Terjerembab Dalam Situasi Kepanikan Dan Keputus-
asaan. Fenomena Orang Bekerja Membanting Tulang
Hanya Mendapatkan Penghasilan Yang Minimal,
Sementara Ada Orang Yang Bekerja Santai Mendapatkan
Hasil Yang Cukup Besar, Jika Dilihat Dari Kacamata
Yang Salah, Maka Akan Menghilangkan Rasa Syukur
Akan Nikmat Penghasilan Yang Allah Berikan Dan Hanya
Akan Melahirkan Rasa Gundah Di Dalam Jiwa.
17. Hendaknya Disadari Bahwa Penghasilan Itu
Tidaklah Sama Dengan Rezeki. Orang Yang
Mendapat Penghasilan Besar Belum Tentu Besar
Pula Rezekinya. Bisa Jadi Rezeki Itu Pada
Akhirnya Akan Jatuh Ke Tangan Orang Lain.
Namun Orang Yang Mendapat Penghasilan Kecil
Belum Tentu Kecil Pula Rezekinya.
18. Bisa Jadi Rezeki Itu Memberikan Manfaat Lebih
Besar Bagi Dirinya, Dan Sesungguhnya Pintu
Rezeki Itu Banyak, Tidak Sekedar Dari Penghasilan
Yang Diperolehnya. Dan Salah Satu Hal Yang
Sering Dilupakan Manusia Bahwa Keimanan
Adalah Sebentuk Rezeki. Bahkan Boleh Jadi
Rezeki Keimanan Ini Memiliki Nilai Yang Jauh
Lebih Besar Dari Penghasilan Yang Diterimanya.
19. Qana’ah Artinya Rela Menerima Dan Merasa
Cukup Dengan Apa Yang Dimiliki, Serta
Menjauhkan Diri Dari Sifat Tidak Puas Dan
Merasa Kurang Yang Berlebihan. Qana’ah
Bukan Berarti Hidup Bermalas-malas, Tidak
Mau Berusaha Sebaik-baiknya Untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Hidup
20. . Justru Orang Yang Qana’ah Itu Selalu Giat
Bekerja Dan Berusaha, Namun Apabila
Hasilnya Tidak Sesuai Dengan Yang
Diharapkan, Ia Akan Tetap Rela Hati
Menerima Hasil Tersebut Dengan Rasa
Syukur Kepada Allah Swt.
21. Qana’ah Seharusnya Merupakan Sifat
Dasar Setiap Muslim, Karena Sifat
Tersebut Dapat Menjadi Pengendali Agar
Tidak Surut Dalam Keputusasaan Dan
Tidak Terlalu Maju Dalam Keserakahan.
22. Qana’ah Berfungsi Sebagai Stabilisator Dan
Dinamisator Hidup Seorang Muslim. Karena
Seorang Muslim Yang Mempunyai Sifat Qana’ah
Akan Selalu Berlapang Dada, Berhati Tentram,
Merasa Kaya Dan Berkecukupan, Bebas Dari
Keserakahan, Karena Pada Hakekatnya Kekayaan
Dan Kemiskinan Terletak Pada Hati Bukan Pada
Harta Yang Dimilikinya.
23. Qana’ah Juga Berfungsi Sebagai
Dinamisator, Yaitu Kekuatan Batin Yang
Selalu Mendorong Seseorang Untuk
Meraih Kemajuan Hidup Berdasarkan
Kemandirian Dengan Tetap Bergantung
Kepada Karunia Allah.
24. Qana’ah Itu Bersangkut Paut Dengan Sikap Hati Atau Sikap
Mental. Oleh Karena Itu Untuk Menumbuhkan Sifat Qana’ah
Diperlukan Latihan Dan Kesabaran. Pada Tingkat Pemulaan
Mungkin Merupakan Sesuatu Yang Memberatkan Hati, Namun
Jika Sifat Qana’ah Sudah Membudaya Dalam Diri Dan Telah
Menjadi Bagian Dalam Hidupnya Maka Kebahagiaan Didunia
Akan Dapat Dinikmatinya, Dan Kebahagiaan Di Akhirat
Kelakakan Dicapainya.
25. Sikap Qana’ah Ini Hendaklah Kita Lakukan
Dalam Setiap Kondisi, Baik Ketika Kita
Kehilangan Harta Maupun Ketika Mendapatkan
Harta. Barangsiapa Yang Mendapatkan Harta
Maka Haruslah Diikuti Dengan Sikap Murah
Hati, Dermawan, Menafkahkan Kepada Orang
Lain Dan Berbuat Kebajikan
26. Marilah Kita Tengok Kedermawanan Dan Kemurahan
Hati Rasulullah: Telah Diriwayatkan Dalam Hadits
Shahih Dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,
Bahwa Beliau Adalah Orang Yang Lebih Cepat Untuk
Berbuat Baik Daripada Angin Yang Berhembus. Selagi
Beliau Diminta Sesuatu, Maka Sekali Pun Tidak
Pernah Beliau Menjawab. “Tidak” Suatu Ketika Ada
Seseorang Meminta Kepada Beliau.
27. Do’a Agar Qona’ah
“Ya Allah, Jadikanlah Aku Merasa Qona’ah
(Merasa Cukup, Puas, Rela) Terhadap Apa
Yang Telah Engkau Rizkikan Kepadaku, Dan
Berikanlah Berkah Kepadaku Di Dalamnya,
Dan Jadikanlah Bagiku Semua Yang Hilang
Dariku Dengan Lebih Baik.”
28. Semoga Bermanpaat
Dan Bisa Menjadi Motivasi Hidup Dalam
Membangun Keluarga Yang Harmonis,
Sakimah, Mawadah, Warohmah & Berkah
30. SUBSCRIBE TO MY YOUTUBE CHANNEL:
HTTPS://WWW.YOUTUBE.COM/CHANNEL/UCYID
UGO0STJFBBJYNZPEREW
LIKE FANSPAGE:
HTTPS://WWW.FACEBOOK.COM/PAGES/JENDELA
-KEHIDUPAN-15/