SlideShare a Scribd company logo
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
38 
BAB VII. DINAMIKA ROTASI 
Dalam kinematika rotasi kita sudah membahas gerak rotasi suatu partikel atau benda 
tanpa memperhatikan penyebab terjadinya gerak rotasi tersebut. Dalam dinamika rotasi ini 
kita akan membahas bagaimana suatu benda dapat berotasi dan apa yang menyebabkannya. 
2.1. Momen Gaya 
Pada gerak translasi, perubahan gerak (translasi) sebuah benda hanya dapat terjadi 
jika ada gaya yang bekerja pada benda itu. Yang dimaksud dengan perubahan gerak dalam 
hal ini adalah perubahan kecepatan. Suatu benda akan diam atau bergerak lurus beraturan 
bila resultan gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol. 
Pada gerak rotasi, untuk membuat suatu benda berotasi (berputar) tidak cukup 
hanya dengan diberi gaya. Sebuah benda akan berubah geraknya dari diam menjadi berputar 
jika kepada benda itu diberikan gaya (pemutar) dengan cara tertentu. Gaya pemutar ini 
disebut dengan momen gaya dan perubahan geraknya adalah perubahan kecepatan sudut 
benda (benda mengalami percepatan sudut yaitu pertambahan kecepatan sudut secara 
beraturan sesuai dengan perubahan waktu). 
Jika sebuah gaya F bekerja pada tepi sebuah roda berjari-jari r dengan sumbu rotasi 
terletak pada poros O, maka momen gaya yang bekerja pada tepi roda terhadap poros O 
didefenisikan oleh persamaan berikut: 
= F. d 
Karena d = r sin , maka: 
= F. r. sin  
dengan: 
t = momen gaya / Torsi (N. m) 
F = gaya (N) 
r = jarak sumbu rotasi dengan titik tempat gaya bekerja (m) 
d = lengan momen gaya (m) 
= sudut antara arah gaya dengan r . 
Contoh Soal 1: 
Sebuah gaya F bekerja pada sebuah roda dengan sumbu O dengan posisi gaya masing-masing 
ditunjukkan seperti gambar berikut. Tentukan momen gaya yang bekerja terhadap 
sumbu O dan tentukan pula arah rotasinya. 
Jawab: 
a. Diket: F = 100 N, 
r = 50 cm = 0,5 m 
= 900 
45 
0 
a 
b. c. 
60 
0 
 = F. r. sin  
 = 100. 0,5. sin 900 
= 50 Nm (searah putaran jarum jam)
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
39 
b. Diket: F = 25 N 
r = 40 cm = 0,4 m 
= 600 
c. Diket: F = 50 N 
r = 30 cm = 0,3 m 
= 450 
 = F. r. sin  
 = 25. 0,4. sin 600 
= 10. ½ 3 
= 5 3 Nm (berlawanan dengan putaran jarum jam) 
 = F. r. sin  
 = 50. 0,3. sin 450 
= 15. ½ 2 
= 7,5 3 Nm (berlawanan dengan putaran jarum jam) 
Resultan Momen Gaya 
Jika pada suatu benda bekerja lebih dari satu momen gaya, maka momen gaya yang 
mengakibatkan benda berotasi searah putaran jarum jam diberi tanda positif dan yang 
mengakibatkan benda berotasi berlawanan dengan putaran jarum jam diberi tanda negatif. 
Jika resultannya bernilai positif maka benda akan berotasi searah putaran jarum 
jam dan resultannya bernilai negatif maka benda akan berotasi berlawanan dengan putaran 
jarum jam. 
Contoh Soal 2: 
Pada sebuah roda dengan sumbu rotasi di titik O bekerja dua buah gaya yaitu F1 dan F2 
seperti gambar. Jika F1 = 80 N dan F2 = 100 N, tentukan resultan momen gaya dan arah 
rotasinya. 
Diket: F1 = 80 N 
F2 =100 N 
r1 = 4 cm = 0,04 m 
r2= 3 cm = 0,03 m 
Dit: dan arah rotasi 
Jawab: 
Momen gaya oleh F1 adalah: 
 = + F1. r1. sin 1 
 = + 80. 0,04. sin  
 = + 3,2. 0,5 = + 1,6 N.m 
Momen gaya oleh F2 adalah: 
= - F2. r2. sin 2 
= - 100. 0,03. sin  
= - 3. 0,5 = - 1,5 N.m 
Resultan Momen gayanya adalah:    2 = +1,6 + (-1,5) = + 0,1 N.m 
Karena momen gaya bernilai + maka arah rotasinya searah putaran jarum jam. 
Contoh Soal 3: (Jawab sendiri) 
Pada gambar berikut ini jika diketahui nilai a = 10 cm dan b = 25 cm , tentukan resultan 
momen gaya yang bekerja pada roda dan tentukan juga arah rotasinya.
2 
2 2 
   
9 
I m .r 
n n 
1 
  
1 
3 
 
   
2 
  
I m .r 
n n 
   
2  2 2 
I m. 0 
m. l m.l 
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
40 
2.2. Momen Inersia 
Pada gerak linear, ukuran inersia suatu benda (kecenderungan untuk 
mempertahankan keadaannya) ditentukan oleh massa benda. Untuk gerak rotasi, ukuran 
inersia suatu benda selain ditentukan oleh massa benda tetapi juga dipengaruhi oleh pola 
distribusi massa tehadap sumbu rotasi. Pola distribusi massa terhadap sumbu rotasi 
disebut dengan momen inersia. 
2.2.1. Momen Inersia Partikel 
Momen inersia I dari suatu partikel bermassa m terhadap sumbu rotasi yang 
terletak sejauh r dari partikel didefenisikan sebagai hasil kali antara massa partikel dengan 
kuadrat jarak dari sumbu rotasi.Secara matematis dituliskan: 
I = m. r2 
Apabila terdapat sejumlah partikel dengan massa masing-masing m1, m2, m3,……mn dan 
jaraknya dari sumbu rotasi r1, r2, r3, ………rn , maka momen inersia total adalah: 
I = mn.rn 
2 = m1. r1 
2 + m2 r2 
2 + m3 r3 
2 +…………..+ mn. rn 
2 
I = momen inersia (kg.m2). 
Contoh Soal 4: 
Dua buah partikel masing-masing bermassa m dan terpisah sejauh l seperti gambar berikut. 
Hitunglah momen inersianya jika: 
a. kedua partikel diputar dengan sumbu putar di C 
b. Kedua partikel diputar dengan sumbu putar di A. 
Penyelesaian: 
a. Apabila kedua partikel diputar dengan sumbu putar di C, momen inersianya: 
5 
.m.l 2 
8 
.l 
16 
.l m. 
16 
I m. 
.l 
4 
.l m. 
4 
I m. 
2 2 
 
 
 
 
  
1 
l 
4 
3 
l 
4 
b. Apabila kedua partikel diputar dengan sumbu putar di A, momen inersianya: 
Contoh Soal 5: 
Perhatikan gambar berikut: 
A 
1 m 2 m 3 m 
1 r 
2 r 
3 r 
Diket: 
m1 =10 kg, r1 = 20 cm 
m2 = 8 kg, r2 = 30 cm 
m3 = 5 kg, r3 = 50 cm 
Tentukan momen inersia sisten di atas jika diputar dengan sumbu putar : 
a. di titik A b. di m2
2 m 
    
I 10.0,22 8.0,32 5.0,52 
   
   
I 10.0,04 8.0,09 5.0,25 
m3.r3 2 
m2.r2 2 
m1.r1 2 
    
I 10.0,52 8.02 5.0,22 
   
   
I 10.0,25 8.0 5.0,04 
dx 
  
 2  2 
  
  
I r dm r A dx karena dalam hal ini r x maka 
l l 
    
I x A dx A x dx 
  
1 
1 
. . . , , : 
    
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
41 
Penyelesaian: 
a. Jika diputar di titik A, maka momen inersia sistem adalah: 
I 0,4 0,72 1,25 2,37 kg.m2 
2 
3 
r 
3. 
2 m 
2 
.r 
2 
2 m 
1 
r 
1. 
I mn.rn 
    
b. Jika diputar di m2, momen inersianya adalah: 
I 2 5 0 0,2 2,7 kg.m2 
2 
I mn.rn 
 , 
   
2.2.2. Momen Inersia Benda Tegar 
Benda tegar adalah benda yang jika dikenai gaya tidak mengalami perubahan bentuk 
dan ukuran. Benda tegar memiliki pola distribusi massa yang kontinu yang terdiri dari 
sejumlah besar elemen massa dm yang berjarak r dari sumbu rotasi. Momen inersia benda 
tegar dapat ditentukan dengan metode integral dengan persamaan: 
Ir2 dm 
dengan batas integral yang dipilih harus mencakup seluruh elemen massa. 
Berikut adalah salah satu contoh cara mencari persamaan (rumus ) momen inersia dari suatu 
benda tegar yaitu: momen inersia batang panjang homogen dengan panjang l dam 
massa m dengan pusat rotasi pada salah satu ujungnya. 
I r2 dm 
  atau m   V 
l 
m 
V 
  
dm dV 
(batas integral dari 0 sampai l) 
l 
x 
. 
dm . A . 
dx 
. 
  
. 
m 
 A  
2 
1 
3 3 
0 
3 
0 
2 
0 
2 
0 
3 
0 
3 
1 
3 
3 
l 
. . l . 
l 
. 
l 
. . . . 
l 
l 
I m 
m 
x 
m 
I 
 
 
 
 
 

Jika sumbu putar terletak ditengah-tengah batang (batas integral dari –½ l sampai ½ l) 
Diperoleh momen inersia untuk batang dengan panjang l dan sumbu rotasi terletak 
ditengah-tengah batang sebagai berikut: 
   
1 
1 
 
 
 1 
 1 
3 3 
3 3 
1 
2 
1 
2 
 
1 
1 
  
 1 
 
1 
1 
1 
 
 1 
   
 
  
 
 
 
Dengan menggunakan cara yang sama maka untuk benda lain diperoleh momen inersia 
sebagai berikut: 
Batang homogen, poros 
1 
I  .m .l 
Piringan atau Silinder pejal 
1 
I  m .R 
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
Silinder tipis berongga poros 
Bola pejal poros 
2 
Bola berongga poros 2 
I  .m .R 
42 
3 2 
3 
12 
12 
8 
3 
8 
3 
2 
3 
2 
3 
3 
. l : . . l 
l 
. . l . . l 
l 
. . . l . . l 
l 
. 
l 
l 
l 
atau I m 
m 
I 
m 
I 
m 
x 
m 
I 
  
 
 
 
 
 
 
 
  
  
 
 
 
 
 
 
 
l 
pada salah satu ujung batang 
2 
3 
l 
Batang homogen, poros 
di tengah batang 
2 
1 
I  .m .l 
12 
, 
. 
melalui sumbu silinder 
I m.R 2 
. 
, 
poros melalui sumbu silinder 
2 
2 
Silinder berongga poros 
. 
, 
melalui sumbu silinder 
 2  
2 
1 
2 
1 2 
I  m . R  R 
. 
, 
melalui diameter 
2 
2 
I .m.R 
5 
. 
, 
melalui diameter 
3
F 
m 
R 
I.  
1 
1 
I      
1 
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
43 
2.3. Hubungan Antara Momen Gaya dengan Percepatan Sudut 
Misalkan pada sebuah partikel yang massanya m di tepi sebuah roda yang jari-jarinya 
R dikerjakan sebuah gaya F seperti gambar berikut: 
Menurut hukum II Newton, gaya tangensial F akan 
menimbulkan percepatan tangensial (aT) : 
F=m.aT 
Karena momen gaya: 
= F. R dan percepatan tangensial 
aT = .R, maka diperoleh: 
= F. R = (m.aT). R = m.. .R. R = m.R2 
Karena: I= m.R2 
Maka: 
Dengan: 
 = momen gaya (N.m) 
F = gaya (N) 
 = percepatan sudut (rad/s) 
Persamaan di atas adalah persamaan hukum II Newton untuk gerak rotasi. 
Contoh Soal 6: 
Sebuah silinder pejal mempunyai jari-jari 10 cm, massa 1 kg dan ditepi silinder dililitkan 
tali. Jika silinder mula-mula dalam keadaan diam kemudian tali ditarik dengan gaya 10 N, 
tentukan: 
a. Momen gaya pada silinder 
b. Percepatan sudut silinder 
c. Kecepatan sudut silinder setelah 10 sekon. 
Diket: m = 1 kg, R = 10 cm = 0,1 m 
0 = 0 rad/s (diam) 
F = 10 N 
Dit: a. b. c. pada t = 10 sekon 
Jawab: 
a. = F. R = 10. 0,1 = 1 N.m 
b. Kita hitung dulu momen inersia silinder pejal 
Maka: 
R 
c. Setelah 10 sekon: = 0 + . t = 0 + 200. 10 = 2000 rad/s 
F 
m 
2 .1.0,12 0,5.0,01 5. 10 3 kg.m2 
2 
.m.R 
2 
2 
-3 200 
5.10 
I 
  rad / s 
 

1 
I   
1 
Εκ  , karena berlaku hubungan : v = . R , maka: 
 1  1 
Ek .m.v .m.(.R )  .m.R . 
Mengingat bahwa momen inersia secara umum adalah: I = m.R2, maka diperoleh energi 
kinetik rotasi: 
1 
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
44 
Contoh Soal 7: 
Pada tepi sebuah roda pejal homogen 
dililitkan sebuah tali dan kemudian 
ujung tali ditarik dengan gaya F sebesar 
6 N. Jika massa roda 5 kg dan jari-jarinya 
20 cm, tentukan percepatan 
sudut roda tsb. 
Diket: F = 6 N Dit: = …………..? 
m = 5 kg 
R = 20 cm = 0,2 m 
Jawab: 
Sebelum dihitung percepatan sudutnya, kita hitung terlebih dulu momen inersia (I) dan 
momen gaya ( ) yang bekerja pada roda. 
1 
Momen inersia : 2 .5.0,22 0,1 kg.m2 
2 
.m.R 
2 
Momen gaya: = F. R = 6. 0,2 = 1,2 Nm 
1,2 
τ 
α    
Maka percepatan sudut yang dialami roda adalah: 12 Nm 
0,1 
I 
2.4. Usaha dan Energi dalam Gerak Rotasi 
2.4.1. Energi Kinetik dalam Gerak Rotasi 
Energi kinetik yang dimiliki oleh benda berotasi disebut dengan energi kinetik 
rotasi. Persamaannya dapat diturunkan dari persamaan energi kinetik translasi sbb: 
.m.v2 
2 
1 
2 2 2 2 
2 
2 
2 
dengan: 
Gerak Menggelinding 
Benda yang menggelinding melakukan dua gerak 
sekaligus yaitu gerak translasi dan gerak rotasi. Oleh 
karena itu, benda yang menggelinding mempunyai 
energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi, yaitu: 
Ek =Ektranslasi + Ekrotasi 
 1  1 
Ek .m.v .I. 
2 2 
2 
2 
F 
Ek = energi kinetik rotasi (J) 
= momen inersia (kg.m2) 
.I.ω2  = kecepatan sudut (rad/s) , v =kecepatan linear (m/s) 
2 
Εκ  
ω v
   
W Ek Ek Ek 
1     
W I I 
W = usaha (J) 
= momen gaya (N.m) 
 = sudut tempuh (radian) 
Persamaan ini dikenal sebagai teorema usaha-energi pada 
gerak rotasi. 
1 ω 
1 v 
2 ω 
 1  1 
m.g.h .m.v .I.  m.g.h  .m.v  .I. 
Untuk lebih jelasnya pelajari contoh soal sebagai berikut: 
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
45 
2.4.2. Usaha dalam Gerak Rotasi 
Usaha yang ditimbulkan oleh momen gaya dalam gerak rotasi dapat diturunkan dari 
persamaan usaha pada gerak translasi sebagai berikut: 
W = F.s 
Karena berlaku hubungan : s = . R dan = F.R , maka diperoleh: 
W = F. ( . R) = (F. R). 
W=  dengan: 
Apabila usaha yang dikerjakan pada benda yang berotasi mengakibatkan kecepatan sudut 
benda berubah dari 1 menjadi 2, maka berlaku hubungan usaha dengan energi kinetik 
sebagai berikut: 
Usaha = perubahan energi kinetik 
2 
1 
2 
2 
2 1 
. 
2 
1 
. 
2 
2.4.3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Rotasi 
Sebuah benda menggelinding pada ketinggian h1 dengan kecepatan sudut 1 
kemudian benda itu menaiki sebuah bidang miring sehingga pada saat mencapai ketinggian 
h2 kecepatan sudutnya menjadi 2 (perhatikan gambar). 
Apabila momen gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka dalam hal ini 
berlaku hukum kekekalan energi mekanik untuk gerak rotasi sbb: 
EM1 =EM2 
Ep1 + EKtran 1 + Ekrotasi 1 = Ep2 + EKtran 2 + Ekrotasi 2 atau: 
2 
2 
2 
1 
2 2 
2 
1 
2 
1 
1 2 
1 2 
2 
2 
Contoh Soal 8: 
Sebuah silinder pejal yang massanya 12 kg dan jari-jari 40 cm menggelinding pada bidang 
datar dengan kecepatan linear tetap 5 m/s. Hitunglah energi kinetik silinder tersebut. 
Diket: m = 12 kg Ditanya: Ek =…? 
R = 40 cm = 0,4 m 
v = 5 m/s 
jawab: 
Untuk silinder pejal berlaku : I =1/2 m.R2 ,sehingga: 
2 v 
2 h 
0 1 h 
      
3 
1 
1 
1 
1 
1 
   
2 2 2 
Ek m v m v m v 
3 
1 
20 m / s 1 v  
1 
1 
1 
0 1 h  
1 ω 
       
m g h m v I m g h m v I 
1 
   
m v m v m g h 
. . . . 
4 
v 
3. 
0 
3 
1 
. . 
2 
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
46 
Ek J 
v 
R 
1 
. 
2 
Ek m v I m v m R 
.12 .5 225 
4 
. . 
4 
. . 
4 
. 
2 
 
 
. . . 
2 
1 
. 
2 
. 
2 
. 
2 
2 
2 
2 2 2 2 
  
 
 
 
 
 
Contoh Soal 9: 
Sebuah roda pejal beraturan menggelinding pada lantai datar dengan kecepatan 20 m/s 
kemudian menaiki sebuah bidang miring seperti pada gambar. Jika g = 10 m/s2, tentukan 
tinggi maksimum yang dapat dicapai roda tsb. 
Diket: v1 = 20 m/s , h1 = 0 m Dit: h2 =…..? 
V2 = 0 m/s, g = 10 m/s2 
2 h 
Jawab: 
Untuk menjawab persoalan ini kita gunakan hukum kekekalan energi mekanik: 
EM1 =EM2 
Ep1 + EKtran 1 + Ekrotasi 1 = Ep2 + EKtran 2 + Ekrotasi 2 
meter 
g 
m v m g h h 
30 
1200 
40 
3.20 
4.10 
4. 
. . . . 
4 
. . 
2 
. . 
2 
. . . . 
2 
. . 
2 
. . 
2 2 
1 
2 2 
2 
1 
2 
2 
1 
2 
1 
2 
2 
2 
2 2 
2 
1 
2 
1 1 
      
Contoh Soal 10: 
Dua buah benda A dan B massanya 6 kgdan 3 
kg. Kedua benda itu dihubungkan dengan tali 
yang massanya diabaikan melalui sebuah 
katrol yang bermassa 2 kg dan jari-jarinya 10 
cm seperti pada gambar. Benda B terletak di 
atas bidang datar kasar dengan koefesien 
gesekan 0,2. Hitunglah percepatan sisten 
tersebut. 
Diket: mA = 6 kg, mB = 3 kg, mk = 2 kg Dit: a =…..? 
k = 0,2 , R= 10 cm = 0,1 m 
Jawab: 
Pada saat mempelajari Hukum Newton, biasanya katrol dianggap licin dan tidak ikut 
bergerak sehingga tegangan tali di atas dan bawah sama besar. Tetapi kalau katrol ikut
berputar, berarti momen inersia katrol harus diperhitungkan sehingga tegangan tali di atas 
tidak sama dengan tegangan tali di bawah. Apabila diuraikan dengan menggunakan hukum 
II Newton untuk gerak rotasi dan translasi maka diperoleh persamaan percepatannya: 
(6 0,2.3)10 
 
( ). 
m m g 
1 
A k B   
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
A B 
47 
5,4 / 2 
54 
10 
2.2 6 3 
1 
. 
2 
m s 
m m m 
a 
k A B 
  
 
 
  
 
LATIHAN 2: 
1. Batang AB massanya 5 kg dan panjangnya 60 cm 
diputar dengan gaya F = 35 N dengan salah satu 
ujungnya sebagai sumbu rotasinya. Hitunglah: 
a. Momen gaya yang bekerja pada batang. 
b. Momen inersia batang AB 
c. Percepatan sudut yang dialami. 
2. Pada sebuah silinder bekerja dua buah gaya seperti 
ditunjukkan oleh gambar disamping. Jika F1 = 5 N, 
jari-jari luar 35 cm dan jari-jari dalam 15 cm. Jika 
momen gaya total yang bekerja pada silinder adalah 
2,5 Nm, tentukan besar F2. 
3. Gambar disamping menunjukkan gaya 40 N 
dikerjakan secara tangensial pada tepi roda yang 
berjari-jari 20 cm. Jika momen inersia roda 30 kgm2, 
tentukan (a) percepatan sudut, (b) kecepatan sudut 
roda 4 detik setelah roda berputar dari keadaan diam, 
(c) jumlah putaran roda dalam 4 sekon, (d) buktikan 
bahwa usaha yang dilakukan pada roda sama dengan 
perubahan energi kinetik rotasi roda selama 4 detik. 
30 0 
4. Sebuah roda gerinda yang homoggen bermassa 0,9 kg dan jari-jarinya 8 cm. Roda mula-mula 
berputar dengan kecepatan 1400 rpm (rotasi per menit). Karena gesekan, dalam 
waktu 35 sekon ternyata berhenti. Hitung momen gaya yang dialami roda dari gaya 
gesek itu. 
5. Sebuah roda gila dengan momen inersia 3,8 kgm2 oleh sebuah torsi bebas dipercepat 
hingga dalam 6 putaran saja kecepatan sudutnya berubah dari 2 putaran/s menjadi 5 
putaran/s. Hitung besar torsi itu. 
6. Gambar di samping menunjukkan beban dengan 
massa 400 gram menggantung pada ujung tali yang 
dililitkan pada tepi roda dengan jari-jari 15 cm. 
Setelah lepas dari keadaan diam, 6,5 detik kemudian 
beban turun sejauh 2 meter. Berapakah momen 
inersia roda? 
7. Sebuah gelindingan (silinder tipis berongga) yang berjari-jari 20 cm dari keadaan diam 
dilepas dan menggelinding menuruni sebuah bidang miring. Berapah kecepatan sudut 
gelindingan itu pada saat berada 5 meter di bawah titik awal. 
8. Sebuah roda pejal homogen menggelinding melalui puncak bukit dengan kecepatan 0,8 
m/s. Berapakah kecepatan roda itu bila berada 18 cm di bawah puncak? 
F 
1 F 
2 F 
2 l 
1 l 
F 
R 
R 
m  400 gr
9. Sebuah roda bermassa M harus ditarik ke atas pinggiran jalan setinggi h. Jari-jari roda R. 
Jika tinggi trotoar adalah ½ dari tinggi pinggir jalan, buktikan bahwa gaya minimum 
yang diperlukan adalah: 
(Soal Olimpiade Fisika Unram 2001)  1/ 
Fisika SMA kelas XI Semester Genap 
Dinamika Rotasi 
48 
. . 3 min F  M g F 
R 
h R 2

More Related Content

What's hot

PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
Kartika Suryaningati
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Jonathan Liviera Marpaunk
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
Sayur Lodeh
 
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gayaContoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
Kijoko Gebleg
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanikFisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
shfdr
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
Ramipratama
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaAhmad Yansah
 
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
Suta Pinatih
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
Nariaki Adachi
 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Putri Alfisyahrini
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
Gressi Dwiretno
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
www.kuTatangkoteteng.com
 
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelFisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Yuliia Nuur Annisa
 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
Dody Rustyadi
 
Proyek usaha & energi
Proyek usaha & energiProyek usaha & energi
Proyek usaha & energi
Zikri Andhika
 
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBBJarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB
-
 

What's hot (20)

PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X PPT Materi gerak lurus kelas X
PPT Materi gerak lurus kelas X
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gayaContoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanikFisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impulsMomentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Ppt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhanaPpt gerak harmonik sederhana
Ppt gerak harmonik sederhana
 
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
 
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika RotasiPPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik beratPPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika PartikelFisika Dasar 1- Dinamika Partikel
Fisika Dasar 1- Dinamika Partikel
 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
 
Proyek usaha & energi
Proyek usaha & energiProyek usaha & energi
Proyek usaha & energi
 
[8] momen kopel
[8] momen kopel[8] momen kopel
[8] momen kopel
 
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBBJarak dan perpindahan GLB dan GLBB
Jarak dan perpindahan GLB dan GLBB
 

Viewers also liked

Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak MenggelindingEni Dahlia
 
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-beratKesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
dwika Dz
 
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
vina irodatul afiyah
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikHIMTI
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidinSiap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Zainal Abidin Mustofa
 
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 oceanModul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
Zulfia Alfi Syahr
 
Bab iv fluida
Bab iv fluidaBab iv fluida
Bab iv fluida
kusumarossy
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiaRenny Aniwarna
 
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Ilham A
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
universitas negri yogyakarta
 
Pengukuran tekanan pada manometer
Pengukuran tekanan pada manometerPengukuran tekanan pada manometer
Pengukuran tekanan pada manometer
Galih Andhika Ramadhan
 
TRYOUT DKI FISIKA B 2014
TRYOUT DKI FISIKA  B 2014TRYOUT DKI FISIKA  B 2014
TRYOUT DKI FISIKA B 2014Kasmadi Rais
 
momen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersiamomen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersiaFikri Irfandi
 
Gerak translasi smk jakarta 1
Gerak translasi smk jakarta 1Gerak translasi smk jakarta 1
Gerak translasi smk jakarta 1EKO SUPRIYADI
 
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak HidrolikAplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Komarudin Muhamad Zaelani
 
Fis 06-gerak-melingkar
Fis 06-gerak-melingkarFis 06-gerak-melingkar
Fis 06-gerak-melingkar
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Suta Pinatih
 

Viewers also liked (20)

Gerak Menggelinding
Gerak MenggelindingGerak Menggelinding
Gerak Menggelinding
 
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-beratKesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
Kesetimbangan dinamika-rotasi-dan-titik-berat
 
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegarSoal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
Soal dan pembahasan keseimbangan benda tegar
 
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamikFluida statik-dan-fluida-dinamik
Fluida statik-dan-fluida-dinamik
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidinSiap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
 
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 oceanModul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
 
Bab iv fluida
Bab iv fluidaBab iv fluida
Bab iv fluida
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
 
Soal soal fisika
Soal soal fisikaSoal soal fisika
Soal soal fisika
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
10 bab9
10 bab910 bab9
10 bab9
 
Pengukuran tekanan pada manometer
Pengukuran tekanan pada manometerPengukuran tekanan pada manometer
Pengukuran tekanan pada manometer
 
TRYOUT DKI FISIKA B 2014
TRYOUT DKI FISIKA  B 2014TRYOUT DKI FISIKA  B 2014
TRYOUT DKI FISIKA B 2014
 
momen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersiamomen gaya dan momen inersia
momen gaya dan momen inersia
 
Gerak translasi smk jakarta 1
Gerak translasi smk jakarta 1Gerak translasi smk jakarta 1
Gerak translasi smk jakarta 1
 
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak HidrolikAplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
 
Fis 06-gerak-melingkar
Fis 06-gerak-melingkarFis 06-gerak-melingkar
Fis 06-gerak-melingkar
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
Latihan soal (diagram gaya benda di bidang miring & momen gaya)
 

Similar to Dinamika rotasi

Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarBab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarEmanuel Manek
 
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
triya3
 
DINAMIKA ROTASI.pptx
DINAMIKA ROTASI.pptxDINAMIKA ROTASI.pptx
DINAMIKA ROTASI.pptx
nisrinamadani2
 
Contoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanContoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanRenny Aniwarna
 
Contoh soal dan pembahasan dinamika rotasi
Contoh soal dan pembahasan dinamika rotasiContoh soal dan pembahasan dinamika rotasi
Contoh soal dan pembahasan dinamika rotasiRenny Aniwarna
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasirizki arya
 
PRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
PRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptxPRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
PRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
CandraPurmana
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarpak gunawan saja
 
Peta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegarPeta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegar
Dzikri Fauzi
 
Gerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegarGerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegar
Azmy Chubbiezzt
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian ESoal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
dattebayo90
 
Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013
alfiah rahmatin
 
7_Gerak Melingkar.doc
7_Gerak Melingkar.doc7_Gerak Melingkar.doc
7_Gerak Melingkar.doc
RahmatNuzulHidayat
 
Mekanika e
Mekanika eMekanika e
Mekanika e
radar radius
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkarAgus Purnomo
 
F10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdfF10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdf
DioZulfarmansyahAvg
 

Similar to Dinamika rotasi (20)

Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarBab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
 
Materi torsi
Materi torsiMateri torsi
Materi torsi
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
DINAMIKA ROTASI.pptx
DINAMIKA ROTASI.pptxDINAMIKA ROTASI.pptx
DINAMIKA ROTASI.pptx
 
Contoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanContoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasan
 
Contoh soal dan pembahasan dinamika rotasi
Contoh soal dan pembahasan dinamika rotasiContoh soal dan pembahasan dinamika rotasi
Contoh soal dan pembahasan dinamika rotasi
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
PRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
PRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptxPRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
PRESENTASI MATERI FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
 
Pokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegarPokok bahasan rotasi benda tegar
Pokok bahasan rotasi benda tegar
 
Peta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegarPeta konsep benda tegar
Peta konsep benda tegar
 
Gerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegarGerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegar
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian ESoal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian E
 
Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013Soal osng fisika 2013
Soal osng fisika 2013
 
7_Gerak Melingkar.doc
7_Gerak Melingkar.doc7_Gerak Melingkar.doc
7_Gerak Melingkar.doc
 
Bagian e
Bagian eBagian e
Bagian e
 
Bagian e
Bagian eBagian e
Bagian e
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian e
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian eMateri olimpiade fisika Mekanika bagian e
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian e
 
Mekanika e
Mekanika eMekanika e
Mekanika e
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
F10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdfF10 - Gerak Melingkar.pdf
F10 - Gerak Melingkar.pdf
 

Dinamika rotasi

  • 1. Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 38 BAB VII. DINAMIKA ROTASI Dalam kinematika rotasi kita sudah membahas gerak rotasi suatu partikel atau benda tanpa memperhatikan penyebab terjadinya gerak rotasi tersebut. Dalam dinamika rotasi ini kita akan membahas bagaimana suatu benda dapat berotasi dan apa yang menyebabkannya. 2.1. Momen Gaya Pada gerak translasi, perubahan gerak (translasi) sebuah benda hanya dapat terjadi jika ada gaya yang bekerja pada benda itu. Yang dimaksud dengan perubahan gerak dalam hal ini adalah perubahan kecepatan. Suatu benda akan diam atau bergerak lurus beraturan bila resultan gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol. Pada gerak rotasi, untuk membuat suatu benda berotasi (berputar) tidak cukup hanya dengan diberi gaya. Sebuah benda akan berubah geraknya dari diam menjadi berputar jika kepada benda itu diberikan gaya (pemutar) dengan cara tertentu. Gaya pemutar ini disebut dengan momen gaya dan perubahan geraknya adalah perubahan kecepatan sudut benda (benda mengalami percepatan sudut yaitu pertambahan kecepatan sudut secara beraturan sesuai dengan perubahan waktu). Jika sebuah gaya F bekerja pada tepi sebuah roda berjari-jari r dengan sumbu rotasi terletak pada poros O, maka momen gaya yang bekerja pada tepi roda terhadap poros O didefenisikan oleh persamaan berikut: = F. d Karena d = r sin , maka: = F. r. sin  dengan: t = momen gaya / Torsi (N. m) F = gaya (N) r = jarak sumbu rotasi dengan titik tempat gaya bekerja (m) d = lengan momen gaya (m) = sudut antara arah gaya dengan r . Contoh Soal 1: Sebuah gaya F bekerja pada sebuah roda dengan sumbu O dengan posisi gaya masing-masing ditunjukkan seperti gambar berikut. Tentukan momen gaya yang bekerja terhadap sumbu O dan tentukan pula arah rotasinya. Jawab: a. Diket: F = 100 N, r = 50 cm = 0,5 m = 900 45 0 a b. c. 60 0  = F. r. sin   = 100. 0,5. sin 900 = 50 Nm (searah putaran jarum jam)
  • 2. Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 39 b. Diket: F = 25 N r = 40 cm = 0,4 m = 600 c. Diket: F = 50 N r = 30 cm = 0,3 m = 450  = F. r. sin   = 25. 0,4. sin 600 = 10. ½ 3 = 5 3 Nm (berlawanan dengan putaran jarum jam)  = F. r. sin   = 50. 0,3. sin 450 = 15. ½ 2 = 7,5 3 Nm (berlawanan dengan putaran jarum jam) Resultan Momen Gaya Jika pada suatu benda bekerja lebih dari satu momen gaya, maka momen gaya yang mengakibatkan benda berotasi searah putaran jarum jam diberi tanda positif dan yang mengakibatkan benda berotasi berlawanan dengan putaran jarum jam diberi tanda negatif. Jika resultannya bernilai positif maka benda akan berotasi searah putaran jarum jam dan resultannya bernilai negatif maka benda akan berotasi berlawanan dengan putaran jarum jam. Contoh Soal 2: Pada sebuah roda dengan sumbu rotasi di titik O bekerja dua buah gaya yaitu F1 dan F2 seperti gambar. Jika F1 = 80 N dan F2 = 100 N, tentukan resultan momen gaya dan arah rotasinya. Diket: F1 = 80 N F2 =100 N r1 = 4 cm = 0,04 m r2= 3 cm = 0,03 m Dit: dan arah rotasi Jawab: Momen gaya oleh F1 adalah:  = + F1. r1. sin 1  = + 80. 0,04. sin   = + 3,2. 0,5 = + 1,6 N.m Momen gaya oleh F2 adalah: = - F2. r2. sin 2 = - 100. 0,03. sin  = - 3. 0,5 = - 1,5 N.m Resultan Momen gayanya adalah:    2 = +1,6 + (-1,5) = + 0,1 N.m Karena momen gaya bernilai + maka arah rotasinya searah putaran jarum jam. Contoh Soal 3: (Jawab sendiri) Pada gambar berikut ini jika diketahui nilai a = 10 cm dan b = 25 cm , tentukan resultan momen gaya yang bekerja pada roda dan tentukan juga arah rotasinya.
  • 3. 2 2 2    9 I m .r n n 1   1 3     2   I m .r n n    2  2 2 I m. 0 m. l m.l Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 40 2.2. Momen Inersia Pada gerak linear, ukuran inersia suatu benda (kecenderungan untuk mempertahankan keadaannya) ditentukan oleh massa benda. Untuk gerak rotasi, ukuran inersia suatu benda selain ditentukan oleh massa benda tetapi juga dipengaruhi oleh pola distribusi massa tehadap sumbu rotasi. Pola distribusi massa terhadap sumbu rotasi disebut dengan momen inersia. 2.2.1. Momen Inersia Partikel Momen inersia I dari suatu partikel bermassa m terhadap sumbu rotasi yang terletak sejauh r dari partikel didefenisikan sebagai hasil kali antara massa partikel dengan kuadrat jarak dari sumbu rotasi.Secara matematis dituliskan: I = m. r2 Apabila terdapat sejumlah partikel dengan massa masing-masing m1, m2, m3,……mn dan jaraknya dari sumbu rotasi r1, r2, r3, ………rn , maka momen inersia total adalah: I = mn.rn 2 = m1. r1 2 + m2 r2 2 + m3 r3 2 +…………..+ mn. rn 2 I = momen inersia (kg.m2). Contoh Soal 4: Dua buah partikel masing-masing bermassa m dan terpisah sejauh l seperti gambar berikut. Hitunglah momen inersianya jika: a. kedua partikel diputar dengan sumbu putar di C b. Kedua partikel diputar dengan sumbu putar di A. Penyelesaian: a. Apabila kedua partikel diputar dengan sumbu putar di C, momen inersianya: 5 .m.l 2 8 .l 16 .l m. 16 I m. .l 4 .l m. 4 I m. 2 2       1 l 4 3 l 4 b. Apabila kedua partikel diputar dengan sumbu putar di A, momen inersianya: Contoh Soal 5: Perhatikan gambar berikut: A 1 m 2 m 3 m 1 r 2 r 3 r Diket: m1 =10 kg, r1 = 20 cm m2 = 8 kg, r2 = 30 cm m3 = 5 kg, r3 = 50 cm Tentukan momen inersia sisten di atas jika diputar dengan sumbu putar : a. di titik A b. di m2
  • 4. 2 m     I 10.0,22 8.0,32 5.0,52       I 10.0,04 8.0,09 5.0,25 m3.r3 2 m2.r2 2 m1.r1 2     I 10.0,52 8.02 5.0,22       I 10.0,25 8.0 5.0,04 dx    2  2     I r dm r A dx karena dalam hal ini r x maka l l     I x A dx A x dx   1 1 . . . , , :     Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 41 Penyelesaian: a. Jika diputar di titik A, maka momen inersia sistem adalah: I 0,4 0,72 1,25 2,37 kg.m2 2 3 r 3. 2 m 2 .r 2 2 m 1 r 1. I mn.rn     b. Jika diputar di m2, momen inersianya adalah: I 2 5 0 0,2 2,7 kg.m2 2 I mn.rn  ,    2.2.2. Momen Inersia Benda Tegar Benda tegar adalah benda yang jika dikenai gaya tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Benda tegar memiliki pola distribusi massa yang kontinu yang terdiri dari sejumlah besar elemen massa dm yang berjarak r dari sumbu rotasi. Momen inersia benda tegar dapat ditentukan dengan metode integral dengan persamaan: Ir2 dm dengan batas integral yang dipilih harus mencakup seluruh elemen massa. Berikut adalah salah satu contoh cara mencari persamaan (rumus ) momen inersia dari suatu benda tegar yaitu: momen inersia batang panjang homogen dengan panjang l dam massa m dengan pusat rotasi pada salah satu ujungnya. I r2 dm   atau m   V l m V   dm dV (batas integral dari 0 sampai l) l x . dm . A . dx .   . m  A  2 1 3 3 0 3 0 2 0 2 0 3 0 3 1 3 3 l . . l . l . l . . . . l l I m m x m I      
  • 5. Jika sumbu putar terletak ditengah-tengah batang (batas integral dari –½ l sampai ½ l) Diperoleh momen inersia untuk batang dengan panjang l dan sumbu rotasi terletak ditengah-tengah batang sebagai berikut:    1 1    1  1 3 3 3 3 1 2 1 2  1 1    1  1 1 1   1          Dengan menggunakan cara yang sama maka untuk benda lain diperoleh momen inersia sebagai berikut: Batang homogen, poros 1 I  .m .l Piringan atau Silinder pejal 1 I  m .R Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi Silinder tipis berongga poros Bola pejal poros 2 Bola berongga poros 2 I  .m .R 42 3 2 3 12 12 8 3 8 3 2 3 2 3 3 . l : . . l l . . l . . l l . . . l . . l l . l l l atau I m m I m I m x m I                     l pada salah satu ujung batang 2 3 l Batang homogen, poros di tengah batang 2 1 I  .m .l 12 , . melalui sumbu silinder I m.R 2 . , poros melalui sumbu silinder 2 2 Silinder berongga poros . , melalui sumbu silinder  2  2 1 2 1 2 I  m . R  R . , melalui diameter 2 2 I .m.R 5 . , melalui diameter 3
  • 6. F m R I.  1 1 I      1 Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 43 2.3. Hubungan Antara Momen Gaya dengan Percepatan Sudut Misalkan pada sebuah partikel yang massanya m di tepi sebuah roda yang jari-jarinya R dikerjakan sebuah gaya F seperti gambar berikut: Menurut hukum II Newton, gaya tangensial F akan menimbulkan percepatan tangensial (aT) : F=m.aT Karena momen gaya: = F. R dan percepatan tangensial aT = .R, maka diperoleh: = F. R = (m.aT). R = m.. .R. R = m.R2 Karena: I= m.R2 Maka: Dengan:  = momen gaya (N.m) F = gaya (N)  = percepatan sudut (rad/s) Persamaan di atas adalah persamaan hukum II Newton untuk gerak rotasi. Contoh Soal 6: Sebuah silinder pejal mempunyai jari-jari 10 cm, massa 1 kg dan ditepi silinder dililitkan tali. Jika silinder mula-mula dalam keadaan diam kemudian tali ditarik dengan gaya 10 N, tentukan: a. Momen gaya pada silinder b. Percepatan sudut silinder c. Kecepatan sudut silinder setelah 10 sekon. Diket: m = 1 kg, R = 10 cm = 0,1 m 0 = 0 rad/s (diam) F = 10 N Dit: a. b. c. pada t = 10 sekon Jawab: a. = F. R = 10. 0,1 = 1 N.m b. Kita hitung dulu momen inersia silinder pejal Maka: R c. Setelah 10 sekon: = 0 + . t = 0 + 200. 10 = 2000 rad/s F m 2 .1.0,12 0,5.0,01 5. 10 3 kg.m2 2 .m.R 2 2 -3 200 5.10 I   rad / s  
  • 7. 1 I   1 Εκ  , karena berlaku hubungan : v = . R , maka:  1  1 Ek .m.v .m.(.R )  .m.R . Mengingat bahwa momen inersia secara umum adalah: I = m.R2, maka diperoleh energi kinetik rotasi: 1 Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 44 Contoh Soal 7: Pada tepi sebuah roda pejal homogen dililitkan sebuah tali dan kemudian ujung tali ditarik dengan gaya F sebesar 6 N. Jika massa roda 5 kg dan jari-jarinya 20 cm, tentukan percepatan sudut roda tsb. Diket: F = 6 N Dit: = …………..? m = 5 kg R = 20 cm = 0,2 m Jawab: Sebelum dihitung percepatan sudutnya, kita hitung terlebih dulu momen inersia (I) dan momen gaya ( ) yang bekerja pada roda. 1 Momen inersia : 2 .5.0,22 0,1 kg.m2 2 .m.R 2 Momen gaya: = F. R = 6. 0,2 = 1,2 Nm 1,2 τ α    Maka percepatan sudut yang dialami roda adalah: 12 Nm 0,1 I 2.4. Usaha dan Energi dalam Gerak Rotasi 2.4.1. Energi Kinetik dalam Gerak Rotasi Energi kinetik yang dimiliki oleh benda berotasi disebut dengan energi kinetik rotasi. Persamaannya dapat diturunkan dari persamaan energi kinetik translasi sbb: .m.v2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 dengan: Gerak Menggelinding Benda yang menggelinding melakukan dua gerak sekaligus yaitu gerak translasi dan gerak rotasi. Oleh karena itu, benda yang menggelinding mempunyai energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi, yaitu: Ek =Ektranslasi + Ekrotasi  1  1 Ek .m.v .I. 2 2 2 2 F Ek = energi kinetik rotasi (J) = momen inersia (kg.m2) .I.ω2  = kecepatan sudut (rad/s) , v =kecepatan linear (m/s) 2 Εκ  ω v
  • 8.    W Ek Ek Ek 1     W I I W = usaha (J) = momen gaya (N.m)  = sudut tempuh (radian) Persamaan ini dikenal sebagai teorema usaha-energi pada gerak rotasi. 1 ω 1 v 2 ω  1  1 m.g.h .m.v .I.  m.g.h  .m.v  .I. Untuk lebih jelasnya pelajari contoh soal sebagai berikut: Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 45 2.4.2. Usaha dalam Gerak Rotasi Usaha yang ditimbulkan oleh momen gaya dalam gerak rotasi dapat diturunkan dari persamaan usaha pada gerak translasi sebagai berikut: W = F.s Karena berlaku hubungan : s = . R dan = F.R , maka diperoleh: W = F. ( . R) = (F. R). W=  dengan: Apabila usaha yang dikerjakan pada benda yang berotasi mengakibatkan kecepatan sudut benda berubah dari 1 menjadi 2, maka berlaku hubungan usaha dengan energi kinetik sebagai berikut: Usaha = perubahan energi kinetik 2 1 2 2 2 1 . 2 1 . 2 2.4.3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Rotasi Sebuah benda menggelinding pada ketinggian h1 dengan kecepatan sudut 1 kemudian benda itu menaiki sebuah bidang miring sehingga pada saat mencapai ketinggian h2 kecepatan sudutnya menjadi 2 (perhatikan gambar). Apabila momen gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka dalam hal ini berlaku hukum kekekalan energi mekanik untuk gerak rotasi sbb: EM1 =EM2 Ep1 + EKtran 1 + Ekrotasi 1 = Ep2 + EKtran 2 + Ekrotasi 2 atau: 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 Contoh Soal 8: Sebuah silinder pejal yang massanya 12 kg dan jari-jari 40 cm menggelinding pada bidang datar dengan kecepatan linear tetap 5 m/s. Hitunglah energi kinetik silinder tersebut. Diket: m = 12 kg Ditanya: Ek =…? R = 40 cm = 0,4 m v = 5 m/s jawab: Untuk silinder pejal berlaku : I =1/2 m.R2 ,sehingga: 2 v 2 h 0 1 h 
  • 9.       3 1 1 1 1 1    2 2 2 Ek m v m v m v 3 1 20 m / s 1 v  1 1 1 0 1 h  1 ω        m g h m v I m g h m v I 1    m v m v m g h . . . . 4 v 3. 0 3 1 . . 2 Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 46 Ek J v R 1 . 2 Ek m v I m v m R .12 .5 225 4 . . 4 . . 4 . 2   . . . 2 1 . 2 . 2 . 2 2 2 2 2 2 2        Contoh Soal 9: Sebuah roda pejal beraturan menggelinding pada lantai datar dengan kecepatan 20 m/s kemudian menaiki sebuah bidang miring seperti pada gambar. Jika g = 10 m/s2, tentukan tinggi maksimum yang dapat dicapai roda tsb. Diket: v1 = 20 m/s , h1 = 0 m Dit: h2 =…..? V2 = 0 m/s, g = 10 m/s2 2 h Jawab: Untuk menjawab persoalan ini kita gunakan hukum kekekalan energi mekanik: EM1 =EM2 Ep1 + EKtran 1 + Ekrotasi 1 = Ep2 + EKtran 2 + Ekrotasi 2 meter g m v m g h h 30 1200 40 3.20 4.10 4. . . . . 4 . . 2 . . 2 . . . . 2 . . 2 . . 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1       Contoh Soal 10: Dua buah benda A dan B massanya 6 kgdan 3 kg. Kedua benda itu dihubungkan dengan tali yang massanya diabaikan melalui sebuah katrol yang bermassa 2 kg dan jari-jarinya 10 cm seperti pada gambar. Benda B terletak di atas bidang datar kasar dengan koefesien gesekan 0,2. Hitunglah percepatan sisten tersebut. Diket: mA = 6 kg, mB = 3 kg, mk = 2 kg Dit: a =…..? k = 0,2 , R= 10 cm = 0,1 m Jawab: Pada saat mempelajari Hukum Newton, biasanya katrol dianggap licin dan tidak ikut bergerak sehingga tegangan tali di atas dan bawah sama besar. Tetapi kalau katrol ikut
  • 10. berputar, berarti momen inersia katrol harus diperhitungkan sehingga tegangan tali di atas tidak sama dengan tegangan tali di bawah. Apabila diuraikan dengan menggunakan hukum II Newton untuk gerak rotasi dan translasi maka diperoleh persamaan percepatannya: (6 0,2.3)10  ( ). m m g 1 A k B   Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi A B 47 5,4 / 2 54 10 2.2 6 3 1 . 2 m s m m m a k A B        LATIHAN 2: 1. Batang AB massanya 5 kg dan panjangnya 60 cm diputar dengan gaya F = 35 N dengan salah satu ujungnya sebagai sumbu rotasinya. Hitunglah: a. Momen gaya yang bekerja pada batang. b. Momen inersia batang AB c. Percepatan sudut yang dialami. 2. Pada sebuah silinder bekerja dua buah gaya seperti ditunjukkan oleh gambar disamping. Jika F1 = 5 N, jari-jari luar 35 cm dan jari-jari dalam 15 cm. Jika momen gaya total yang bekerja pada silinder adalah 2,5 Nm, tentukan besar F2. 3. Gambar disamping menunjukkan gaya 40 N dikerjakan secara tangensial pada tepi roda yang berjari-jari 20 cm. Jika momen inersia roda 30 kgm2, tentukan (a) percepatan sudut, (b) kecepatan sudut roda 4 detik setelah roda berputar dari keadaan diam, (c) jumlah putaran roda dalam 4 sekon, (d) buktikan bahwa usaha yang dilakukan pada roda sama dengan perubahan energi kinetik rotasi roda selama 4 detik. 30 0 4. Sebuah roda gerinda yang homoggen bermassa 0,9 kg dan jari-jarinya 8 cm. Roda mula-mula berputar dengan kecepatan 1400 rpm (rotasi per menit). Karena gesekan, dalam waktu 35 sekon ternyata berhenti. Hitung momen gaya yang dialami roda dari gaya gesek itu. 5. Sebuah roda gila dengan momen inersia 3,8 kgm2 oleh sebuah torsi bebas dipercepat hingga dalam 6 putaran saja kecepatan sudutnya berubah dari 2 putaran/s menjadi 5 putaran/s. Hitung besar torsi itu. 6. Gambar di samping menunjukkan beban dengan massa 400 gram menggantung pada ujung tali yang dililitkan pada tepi roda dengan jari-jari 15 cm. Setelah lepas dari keadaan diam, 6,5 detik kemudian beban turun sejauh 2 meter. Berapakah momen inersia roda? 7. Sebuah gelindingan (silinder tipis berongga) yang berjari-jari 20 cm dari keadaan diam dilepas dan menggelinding menuruni sebuah bidang miring. Berapah kecepatan sudut gelindingan itu pada saat berada 5 meter di bawah titik awal. 8. Sebuah roda pejal homogen menggelinding melalui puncak bukit dengan kecepatan 0,8 m/s. Berapakah kecepatan roda itu bila berada 18 cm di bawah puncak? F 1 F 2 F 2 l 1 l F R R m  400 gr
  • 11. 9. Sebuah roda bermassa M harus ditarik ke atas pinggiran jalan setinggi h. Jari-jari roda R. Jika tinggi trotoar adalah ½ dari tinggi pinggir jalan, buktikan bahwa gaya minimum yang diperlukan adalah: (Soal Olimpiade Fisika Unram 2001)  1/ Fisika SMA kelas XI Semester Genap Dinamika Rotasi 48 . . 3 min F  M g F R h R 2