Modul ini memberikan panduan pembelajaran berbasis masalah untuk mahasiswa keperawatan tentang sistem neurobehavior. Pembelajaran ini mencakup tutorial kelompok, belajar mandiri, kuliah pengantar, dan kuliah pleno. Metode evaluasi meliputi pretes, postes, ujian tengah dan akhir semester berdasarkan rentang nilai dan klasifikasi huruf.
Ny. M dirawat di rumang penyakit dalam selama 4 hari dengan diagnosa DM tipe 2. Ditemukan luka gangren pada kaki kanannya. Gula darahnya tinggi dan akan dilakukan perawatan luka. Perawat mencatat tindakan yang sudah dilakukan dan melaporkan kondisi pasien saat shift berganti.
Metode pembelajaran dengan bantuan tongkat melibatkan siswa untuk menjawab pertanyaan guru secara bergilir setelah mempelajari materi, dengan cara menyerahkan tongkat ke siswa berikutnya untuk menjawab apabila siswa sebelumnya tidak dapat menjawab. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Unit 3 membahas desain pembelajaran PAKEM. Terdiri dari 5 bagian yaitu: pengantar PAKEM, keterampilan bertanya, pengorganisasian kelas, pembelajaran kooperatif, dan pengembangan ide pembelajaran. Terdapat contoh modeling pembelajaran konvensional dan PAKEM untuk membandingkan keduanya. Peserta diberi kesempatan mengembangkan ide pembelajaran PAKEM melalui diskusi kelompok.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar, mulai dari penjelasan konsep dasar hingga contoh-contoh penerapannya dalam kelas.
Ny. M dirawat di rumang penyakit dalam selama 4 hari dengan diagnosa DM tipe 2. Ditemukan luka gangren pada kaki kanannya. Gula darahnya tinggi dan akan dilakukan perawatan luka. Perawat mencatat tindakan yang sudah dilakukan dan melaporkan kondisi pasien saat shift berganti.
Metode pembelajaran dengan bantuan tongkat melibatkan siswa untuk menjawab pertanyaan guru secara bergilir setelah mempelajari materi, dengan cara menyerahkan tongkat ke siswa berikutnya untuk menjawab apabila siswa sebelumnya tidak dapat menjawab. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.
Unit 3 membahas desain pembelajaran PAKEM. Terdiri dari 5 bagian yaitu: pengantar PAKEM, keterampilan bertanya, pengorganisasian kelas, pembelajaran kooperatif, dan pengembangan ide pembelajaran. Terdapat contoh modeling pembelajaran konvensional dan PAKEM untuk membandingkan keduanya. Peserta diberi kesempatan mengembangkan ide pembelajaran PAKEM melalui diskusi kelompok.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar, mulai dari penjelasan konsep dasar hingga contoh-contoh penerapannya dalam kelas.
Model pembelajaran yang inovatif akan membuat peserta didik menikmati proses pembelajaran dengan baik. serta mereka akan rindu dengan pelajaran tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode pembelajaran kelompok yang dapat digunakan guru, mencakup langkah-langkah pelaksanaannya. Beberapa metode yang dijelaskan antara lain pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, belajar kooperatif, dan presentasi kelompok.
Model-model pembelajaran yang efektif memberikan ringkasan singkat tentang beberapa metode pembelajaran kelompok yang dapat digunakan guru, seperti pembelajaran kooperatif, diskusi kelompok, presentasi kelompok, dan debat kelompok. Metode-metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, di antaranya pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis tugas, diskusi kelompok, dan pembelajaran berbasis proyek.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar, mulai dari pengertian konsep pembelajaran hingga contoh-contoh metode dan model pembelajaran tertentu beserta kelebihan dan kekurangannya. Metode-metode pembelajaran yang dijelaskan antara lain ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, brainstorming, debat, seminar, permainan peran, studi kasus, serta be
Metode-metode pembelajaran terbaru yang disebutkan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, dan Picture and Picture. Ketiga metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi kelompok, pengamatan gambar, dan pengurutan gambar secara logis.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Model pembelajaran yang inovatif akan membuat peserta didik menikmati proses pembelajaran dengan baik. serta mereka akan rindu dengan pelajaran tersebut.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa metode pembelajaran kelompok yang dapat digunakan guru, mencakup langkah-langkah pelaksanaannya. Beberapa metode yang dijelaskan antara lain pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, belajar kooperatif, dan presentasi kelompok.
Model-model pembelajaran yang efektif memberikan ringkasan singkat tentang beberapa metode pembelajaran kelompok yang dapat digunakan guru, seperti pembelajaran kooperatif, diskusi kelompok, presentasi kelompok, dan debat kelompok. Metode-metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, di antaranya pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis tugas, diskusi kelompok, dan pembelajaran berbasis proyek.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar, mulai dari pengertian konsep pembelajaran hingga contoh-contoh metode dan model pembelajaran tertentu beserta kelebihan dan kekurangannya. Metode-metode pembelajaran yang dijelaskan antara lain ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, brainstorming, debat, seminar, permainan peran, studi kasus, serta be
Metode-metode pembelajaran terbaru yang disebutkan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, dan Picture and Picture. Ketiga metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi kelompok, pengamatan gambar, dan pengurutan gambar secara logis.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai strategi pelaksanaan asuhan keperawatan jiwa untuk beberapa gangguan jiwa seperti perilaku kekerasan, isolasi sosial, harga diri rendah, halusinasi, defisit perawatan diri, waham, dan resiko bunuh diri. Strategi pelaksanaan tersebut terdiri dari beberapa tahap seperti orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan mengidentifikasi masalah, melakukan latihan, dan
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Terdiri dari pengertian kesehatan jiwa, kriteria sehat jiwa, pengertian keperawatan kesehatan jiwa, perkembangan keperawatan kesehatan jiwa, peran perawat kesehatan jiwa, dan konseptual model-model keperawatan kesehatan jiwa seperti psikoanalitis, interpersonal, sosial, eksistensial, dan medis.
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
1. Dokumen tersebut merupakan rangkaian strategi pelaksanaan risiko perilaku kekerasan melalui 4 pertemuan. Pada setiap pertemuan dilatih cara mengendalikan perilaku kekerasan secara fisik, sosial, spiritual dan cara keempat yang akan dibahas. Latihan dilakukan dengan membina hubungan, mengidentifikasi penyebab marah, dan cara mengontrolnya melalui nafas, gerakan fisik, komunikasi dan ibadah.
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN...Nanang Soleh
PENGARUH STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP PERUBAHAN HARGA DIRI PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RS BHAYANGKARA TK.I RADEN SAID SUKANTO JAKARTA
Dokumen tersebut berisi tentang ketentuan pelaksanaan ujian kompetensi perawat yang diselenggarakan oleh PPNI Provinsi DKI Jakarta. Terdapat informasi mengenai pendaptaran peserta, ketentuan pelaksanaan ujian, dan contoh soal latihan untuk persiapan ujian.
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
Laporan ini membahas masalah perilaku kekerasan dan gangguan harga diri rendah. Perilaku kekerasan didefinisikan sebagai perilaku maladaptif dalam memanifestasikan perasaan marah yang dapat berupa mencederai diri, menganiaya orang lain, atau merusak lingkungan. Gangguan harga diri rendah dapat menyebabkan perilaku kekerasan dan ditandai dengan perasaan negatif terhadap diri, kehilangan percaya diri, dan rasa malu. Diagnosa keperaw
Buku petunjuk praktikum ini berisi pedoman pelaksanaan praktik keperawatan jiwa II, mencakup asuhan keperawatan untuk berbagai gangguan jiwa, strategi pelaksanaan tindakan, dan rencana terapi aktivitas kelompok. Disediakan untuk membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktik secara profesional.
Dokumen tersebut merupakan soal ujian potensi akademik SNMPTN yang terdiri dari 75 soal pilihan ganda dengan waktu 60 menit. Soal meliputi materi seperti bahasa, logika matematika, dan penalaran.
Simulasi praktik mengajar dilakukan di SMA Negeri 1 Pekanbaru dengan materi pencatatan jurnal umum dan buku besar. Video menampilkan kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif, dimana siswa dibagi kelompok untuk mengerjakan soal pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum dan buku besar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran aktif yang merupakan alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, presentasi, dan penyelesaian masalah. Beberapa teknik pembelajaran aktif seperti think-pair-share dan kelompok kolaboratif dapat meningkatkan retensi pengetahuan mahasiswa. Pengajar perlu mempertimbangkan tuju
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kegiatan belajar dan pembelajaran, mencakup tiga tahapan (pendahuluan, inti, penutup), prosedur pembelajaran orang dewasa, kelompok besar, kecil, perseorangan, serta diskusi kelompok.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran, strategi, kesulitan, masalah, dan taktik manajemen kelas yang digunakan oleh seorang dosen. 2. Metode yang digunakan adalah tanya jawab dan diskusi kelompok kecil, sedangkan strateginya adalah inquiry. 3. Kesulitan yang dihadapi adalah mahasiswa yang kurang termotivasi dan gangguan belajar berupa mahasiswa yang terlambat at
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan prosedur pengembangan sistem instruksional. Prinsip-prinsipnya mencakup pemilihan bahan pelajaran, proses belajar mengajar, peran guru dan siswa, serta penggunaan media. Sedangkan prosedurnya meliputi analisis kebutuhan, penentuan tujuan, pengembangan strategi pembelajaran, dan evaluasi.
Jawaban soal mata kuliah pembelajaran mtk sd kelas rendahArya Ningrat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan, metode, dan model pembelajaran matematika SD serta tahap perkembangan mental menurut Bruner.
2) Juga membahas tentang skenario pembelajaran matematika dengan cooperative learning tipe Jigsaw dan implementasi bimbingan konseling di SD.
3) Prinsip dasar guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran juga dijelaskan.
Pendekatan pembelajaran kelompok besar, sedang, kecil, dan pendekatan pembela...noussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Teks tersebut membahas tiga alternatif solusi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), dan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Berdasarkan analisis, strategi pembelajaran berdiferensiasi dipilih karena dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda.
Dokumen tersebut membahas delapan jenis keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru, yaitu: (1) membuka dan menutup pelajaran, (2) bertanya, (3) memberi penguatan, (4) mengadakan variasi, (5) menyajikan materi pembelajaran, (6) mengelola kelas, (7) membimbing diskusi kelompok, dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan. Keterampilan-keterampilan tersebut
Metode pembelajaran yang digunakan dalam dokumen tersebut meliputi Lesson Study, Examples Non Examples, Picture and Picture, Numbered Heads Together, Skripkooperatif, Problem Based Instruction, Pembelajaran Langsung, Think Pair Share, dan beberapa metode lainnya beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode juga dijelaskan.
Sel adalah unit dasar kehidupan yang memiliki struktur dan organel yang memungkinkannya melakukan berbagai fungsi seperti membentuk energi, respirasi, reproduksi, dan ekskresi. Sel terdiri dari inti sel dan sitoplasma, dimana terdapat organel penting seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan lisosom. Mitokondria berperan sebagai pusat pembentukan energi sel melalui fosforilasi oksidatif.
Buku panduan ini memberikan pedoman umum bagi mahasiswa, pembimbing, dan penguji dalam proses penulisan skripsi di Program Studi S1 Keperawatan STIKES Kurnia Jaya Persada. Buku ini menjelaskan tentang definisi, sifat, bentuk, dan tujuan skripsi serta ketentuan umum seperti persyaratan mahasiswa, peran dan tanggung jawab pembimbing, serta tata cara komunikasi pembimbingan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia sedang di rumah sakit tertentu. Termasuk penjelasan tentang latar belakang masalah asfiksia neonatus, tujuan penelitian, dan tinjauan teori tentang bayi baru lahir dan asfiksia.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas pasca operasi sectio caesarea dengan indikasi pecahnya ketuban dini. Dibahas mengenai pengertian nifas, periode nifas, perubahan organ selama masa nifas, adaptasi psikologi, dan kebutuhan dasar ibu nifas.
Buku panduan ini memberikan pedoman umum bagi mahasiswa, pembimbing, dan penguji dalam proses penulisan skripsi di Program Studi S1 Keperawatan STIKES Kurnia Jaya Persada. Buku ini menjelaskan tentang definisi, sifat, bentuk, dan tujuan skripsi serta ketentuan umum seperti persyaratan mahasiswa, peran dan tanggung jawab pembimbing, serta tata cara komunikasi pembimbingan.
Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat sebagai advokat pasien. Peran ini merupakan bagian penting dari etika keperawatan dan bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingan pasien. Proses advokasi meliputi pengkajian masalah, perencanaan, implementasi, dan evaluasi untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
1. 1
MODUL PEGANGAN UNTUK MAHASISWA
MODUL:
SISTEM NEUROBEHAVIOR
OLEH:
TIM SISTEM NEUROBEHAVIOR
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES KURNIA JAYA PERSADA
PALOPO
2015
2. 2
KATA PENGANTAR
Keparawatan jiwa menyajikan satu modul yang terdiri dari tujuh skenario
tentang masalah keperawatan jiwa. Modul ini merupakan modul atau penuntun
untuk mata ajar Sistem Neurobehavior khusus untuk kompetensi: Proses
Pemberian Asuhan Keperawatan Jiwa. Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa
PS. S1 Keperawatan semester III.
Dari modul yang disajikan ini diharapkan mahasiswa dapat lebih
memahami tentang konsep-konsep keperawatan jiwa, mampu menerapkan proses
asuhan keperawatan jiwa dan mengintegrasikannya kedalam praktek-praktek
keperawatan/kesehatan yang ada dan mampu untuk berkomunikasi secara efektif
dengan individu, keluarga, dan kelompok.
Proses pembelajaran pada Problem Besic Learning (PBL) meliputi kegiatan
seperti pertemuan dengan tutor, belajar mandiri dengan mencari informasi/teori
baik dari ahli, buku-buku, jurnal di perpustakaan maupun melalui internet dan
membuat penyajian laporan hasil diskusi dari kegiatan PBL ini
Besar harapan kami kiranya dengan kegiatan PBL ini mahasiswa dapat
lebih aktif untuk mencari jawaban dan berusaha menyelasaikan masalah-masalah
yang kemungkinan ditemukan dalam praktik keperawatan.
Palopo, ........Oktober 2015
Koord. PBL
3. 3
KEBIJAKAN STANDAR
A. Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Definisi
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran dengan
kasus kepada mahasiswa untuk memberikan kesempatan seluas-
luasnya pada mahasiswa dalam mengeluarkan isi pikiran dan
tanggapan terhadap suatu rangsangan. Dosen sebagai fasilitator tidak
boleh menghakimi dengan mengatakan salah ataupun membendung
dari isi pikiran tersebut. Fasilitator hanya memberikan arahan dari alur
pikir mahasiswa. Pembelajaran ini diberikan pada semester III dalam
pembelajaran mahasiswa, akan mempelajari beberapa cabang ilmu
secara terintegrasi yaitu Konsep konsep neurologi dan keperawatan
jiwa, .
2. Aktivitas Pembelajaran
Mata kuliah ini terdiri dari 3 unit pembelajaran yang berfokus pada
asuhan keperawatan gangguan jiwa. Oleh karena itu disiapkan
aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Aktivitas pembelajaran dalam Blok yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah :
a. Tutorial
Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil
dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL). Mahasiswa
dibagi menjadi beberapa kelompok kecil beranggotakan 10 – 15
orang. Tutorial dijadwalkan 2 kali diskusi dan 1 kali pleno dalam
seminggu untuk diskusi tentang masalah yang belum dipahami dan
dilakukan dengan didampingi oleh fasilitator atau mandiri. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran mahasiswa diberikan skenario kaus
dan kelompok akan mendiskusikan kasus tersebut dengan
pendekatan seven jump dibawah ini:
1) Mengklarifikasi istilah atau konsep/Clarify unfamiliar term :
Tahap ini bertujuan untuk memahami skenario dan
menyamakan persepsi. Proses yang dilakukan adalah
mahasiswa mengidentifikasi istilah/ konsep yang belum
dimengerti dengan bantuan menggunakan prior knowledge dari
fasilitator atau membuka kamus. Tahapan ini menjadi langkah
pertama karena adanya istilah yang tidak lazim akan
menghambat pemahaman mahasiswa. Akhir dari tahap ini
adalah daftar istilah yang tidak dimengerti dan penjelasannya.
4. 4
2) Menetapkan permasalahan/Define the problem
Bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa bahwa ada masalah
yang harus didiskusikan. Proses yang dilakukan oleh fasilitator
adalah memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk
menyumbangkan pendapat mereka tentang masalah dalam
skenario. Hasil pada tahapan ini adalah tersusunnya topik yang
perlu penjelasan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Bila
pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak difahami, maka dapat
diangkat sebagai LO (learning objective) yang akan di bahas
pada pertemuam berikutnya.
3) Menganalisa masalah/Brainstorm possible hypothesis/
explanation :
Tahap ini bertujuan untuk mengaktifkan prior knowlwedge dari
masing-masing anggota kelompok. Proses yang dilakukan
mahasiswa dengan mencoba rumuskan, menguji dan
membandingkan keunggulan dari masing-masing hipotesis.
Hasil pada tahap ini adalah daftar hipotesis atau penjelasan
singkat dari jawaban tahap kedua dalam bentuk jawaban-
jawaban singkat.
4) Menarik kesimpulan dari langkah ke-3/Arrange explanation into
atentative solution :
Pada tahap ini masalah dibahas ecara detil dan dibandingkan
terhadap hipotesis untuk lihat kemungkinan dan perlunya
penjelasan lebih lanjut Semua hipotesis dihubungkan satu sama
lain secara skematis. Hasil pada tahap ini berupa penjelasan
masalah oleh kelompok secara sistematik dalam bentuk
skema/bagan.
5) Menetapkan tujuan belajar/Define LO (Learning Objective) :
Pada tahap ini kelompok menentukan apa yang harus dipelajari
untuk dapat mengerti memecahkan masalah-masalah yang
belum terjawab. Tutor mendorong mahasiswa agar masalah
tidak terlalu umum atau dangkal. Hasil pada tahap ini adalah
tersusunnya tujuan pembelajaran/LO (learning objective).
6) Mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)/Info
gathering and private study :
Dilakukan di antara diskusi pertama dan kedua. Proses yang
dilakukan adalah mahasiswa harus mencari semua pertanyaan
yang belum terjawab. Mahasiswa dapat menggunakan sumber
yang berbeda untuk mendapatkan informasi (text book, journal,
bertanya langsung ke pakar, kuliah umum). Hasil pada tahap ini
yaitu mahasiswa merangkum semua hasil yang di dapatkan.
5. 5
7) Mensintesis/menguji informasi baru/Share the results of info
gathering and privat study :
Proses di mulai dengan melihat LO, kemudian mengidentifikasi
sumber info, saling berbagi informasi yang sudah di dapat dan
menolong untuk saling mengerti. Mengkaji informasi yang sudah
di dapat dan mendiskusikan apakah semua permasalahan
dalam skenario sudah terjawab. Hasil pada tahap ini adalah
rangkuman informasi yang didapat Apabila semua LO terjawab,
maka diskusi selesai, tetapi apabila LO belum tercapai maka
tutor memberikan tugas kepada anggota kelompok. LO yang
belum terjawab bisa didiskusikan di pertemuan Pleno dengan
menghadirkan pakar Presentasi dilakukan secara oral, menulis
bagan di papan atau presentasi dengan power point Tutor
memberikan feedback di akhir pertemuan ke dua. Setiap
skenario akan diselesaikan dalam waktu satu minggu dengan
dua kali pertemuan.
Langkah 1 sampai 5 dilaksanakan dalam pertemuan pertama,
langkah 6 dilakukan diantara pertemuan pertama dan kedua.
Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua. Teknik
pelaksanaan tutorial meliputi persiapan, pelaksanaan dan
penutupan (lihat tabel 2.1).
Tabel 2.1 Tehnik pelaksanaan tutorial
Tahap Bahan Kajian
Persiapan a. Mengorganisasi dan dinamika kelompok
meliputi: Doa sebelum melakukan kegiatan,
pengantar tentang kegiatan tutorial,
perkenalan dengan seluruh peserta dan tutor,
pemilihan Ketua Kelompok dan Sekretaris
b. Peran Ketua Kelompok; Memimpin dan
memoderatori jalannya tutorial, mendorong
agar setiap peserta berperan aktif,
menyeimbangkan partisipasi para peserta
tutorial. Menjaga agar diskusi tidak keluar dari
topik yang disepakati,
menjaga efektifitas diskusi dan waktu dalam
setiap langkah, mengarahkan agar diskusi
mencapai suatu kesimpulan.
c. Peran Sekretaris Kelompok; mendengarkan
dan mencatat pokok ide dan konsep yang
muncul, Menyusun catatan sesuai
kategori ide dan konsep, Menyampaikan hasil
catatan kepada kelompok untuk memastikan
semua ide dan konsep telah
6. 6
terdokumentasi, Berpartisipasi aktif
mengemukakan pendapat tanpa melupakan
tugas mencatat, Menggarisbawahi
ide dan konsep yang penting.
d. Peran Peserta; berpartisipasi aktif dalam
proses diskusi, Menggali masalah
berdasarkan skenario, Mendiskusikan
masalah untuk mencari jawaban,
Bekerjasama dengan anggota lain untuk
menggali informasi dari sumber yang
diperlukan.
e. Peran Tutor; sebagai fasilitator, sebagai
pendengar, sebagai profesional, sebagai
evaluator
Pelaksanaan Sevent jump: langkah 1-5 pada pertemuan
pertama, langkah 7 pada pertemuan kedua
Penutupan Membacakan kembali (notulasi) hasil diskusi,
Setiap mahasiswa membuat ringkasan diskusi
pada buku panduan dan laporan tersebut diparaf
oleh tutor dosen, Evaluasi diskusi oleh tutor dan
mahasiswa, Doa penutup.
b. Belajar Mandiri
Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat belajar
secara mandiri dari berbagai sumber belajar eksternal yaitu :
perpustakaan, wabsite (internet & intranet), e-Learning, buku,
brosur dan jurnal. Metode belajar mandiri berbentuk pelaksanaan
tugas membaca atau kajian jurnal oleh mahasiswa tanpa bimbingan
atau pengajaran khusus. Dalam metode ini mahasiswa akan
terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang proses dan hasil
yang diharapkan serta diberikan daftar bacaan sesuai kebutuhan.
Dengan belajar mandiri diharakan dapat meningkatkan kemampuan
kerja dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk
memperdalam pengetahuan secara aktif.
c. Kuliah Pengantar/Pakar
Metode kuliah pengantar berbentuk penjelasan pengajar kepada
mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi
pelajaran yang belum jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar
daftar topik yang akan diajarkan dan media visual atau materi
pembelajaran. Selama kuliah pakar seluruh dosen diwajibkan
menggunakan pendekatan student centered learning (SCL). SCL
dalah konsep pembelajaran dengan pendekatan : Menyertakan
mahasiswa dalam proses pembelajaran, mendorong mahasiswa
untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak, luas dan
7. 7
mendalam, membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada
kehidupan nyata, mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif,
mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis,
mengarahkan mahasiswa untuk mengenali dan menggunakan
berbagai macam gaya belajar, memperhatikan kebutuhan dan latar
belakang mahasiswa, memberikan kesempatan untuk
mengembangkan berbagai strategi assessment. Dalam kuliah
pengantar ini mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas selama proses diskusi
tutorial atau belajar mandiri.
d. Kuliah Pleno
Metode kuliah pleno berbentuk kegiatan belajar bagi kelompok
mahasiswa untuk membahas topik atau masalah tertentu. Setiap
anggota seminar diharapkan aktif berpartisipasi. Penyelesaian
tugas membahas topik atau masalah tersebut menjadi tanggung
jawab anggota seminar dan dosen sebagai narasumber.
B. Evaluasi Proses Pembelajaran dan Penilaian
1. Pretes dan Postest
Untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki seorang mahasiswa
di awal program pengajaran, kadang-kadang diselenggarakan pra-
tes. Hasil pra-tes digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
mahasiswa pada awal program pengajaran. Tingkat kemampuan
awal ini penting untuk menentukan sejauhmana kemajuan seorang
siswa. Kemajuan yang dicapai bisa dilihat dari perbandingan hasil
pra-tes dengan hasil tes yang diselenggarakan di akhir program
pengajaran (post-test). Pre test dilakukan pertemuan pertama
kegiatan tutorial, sedangkan post test dilakukan pada pertemua
kedua kegiatan tutorial.
2. Ujian Mid dan Akhir Semester
Ujian tengah semester dilakukan pada saat program pengajaran
sedang berlangsung (progress), tujuannya untuk memperoleh
informasi tentang jalannya pengajaran sampai tahap tertentu. Ujian
tengah semester akan dilakukan pada minggu ketiga. Informasi
tersebut penting untuk mengetahui apakah program pengajaran
berjalan sesuai dengan format yang ditentukan sehingga
dipertahankan atau program pembelajaran memerlukan perubahan
atau penyesuaian, hasilnya berguna untuk memperbaiki strategi
mengajar. Tes ini dilakukan secara periodik sepanjang rentang
proses pembelajaran, materi tes dipilih berdasarkan tujuan
pembelajaran tiap pokok bahasan atau sub pokok materi. Jadi tes
untuk menentukan keberhasilan belajar dan untuk mengetahui
8. 8
keberhasilan proses pembelajaran. Ujian akhir semester
diselenggarakan untuk mengetahui hasil pengajaran secara
keseluruhan (total). Konsekuensi dari tes yang menekankan hasil
pengajaran secara keseluruhan, maka item ujian akhir semester
atau bahan cakupannya meliputi seluruh materi yang telah
disampaikan. Ujian akhir semester diberikan di akhir semester yaitu
pada minggu kesembilan. Hasilnya untuk menentukan keberhasilan
belajar peserta didik. Tingkat keberhasilan dinyatakan dengan skor
atau nilai, pemberian sertifikat, dan sejenisnya.
3. Penilaian
Sistem penilaian berdasarkan acuan Buku Panduan Akademik
Akper Sawerigading Pemda Luwu dalam nilai angka mutu, huruf
mutu, dan bobot (tabel 2.2).
Tabel 2.2 Klasifikasi Rentang Nilai
Taraf Penguasaan Nilai Huruf Nilai Numerik
80-100 A 4
68-79.9 B 3
55-67.9 C 2
41-54.9 D 1
≤ 40 E 0
Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal 55. Bobot penilaian
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Bobot Penilaian
Jenis ujian Prosentase
UAS 30 %
Tutorial 15 %
UjBL 20 %
Presentasi 10 %
UTS 25 %
4. Persyaratan Ujian
Persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester adalah;
Kehadiran tutorial 100%, Kehadiran pada kuliah pengantar minimal
80% KECUALI jika sakit dengan surat keterangan dokter dan jika
ada saudara meninggal, Absensi mengikuti Ujian Topik dan SGD
(Small Group Discussion) 100%, Absensi praktikum dan skill
laboratorium 100% KECUALI jika sakit dengan surat keterangan
dokter dan jika ada saudara meninggal. Ketidakhadiran ini tidak
boleh lebih dari 10% dan digantikan dengan mengikuti praktikum di
kelas lain atau melaksanakan praktikum mandiri dengan di
9. 9
dampingi oleh laboran. Telah mengumpulkan semua tugas yang
telah diberikan.
C. PEMICU (SKENARIO)
SKENARIO 1
SKENARIO 2
SKENARIO 3
“APALAH ARTINYA DIRI SAYA....”
Nadia, 21 tahun, seorang gadis yang sangat cantik, terlihat sedang diam di antara
sekian banyak pasien yang sedang melakukan aktivitas kelompok di ruang
perawatan. Dengan kepala tertunduk dan memainkan bajunya, sesekali ia
melihat ke arah temannya yang memanggil, lalu menunduk lagi. Saat ditanya dia
hanya bilang “tidak tahu” dan jawaban pendek lainnya.
Setelah beberapa hari berkomunikasi dengan perawat, akhirnya dia mau
mengatakan bahwa dia merasa tidak berarti dan hanya menjadi beban keluarga,
karena dia tidak bisa seperti kakaknya yang lain, yang telah sukses menjadi
hakim, arsitek, dan dokter spesialis. Sementara ayahnya adalah seorang prefesor
di perguruan tinggi terkenal, demikian pula ibunya adalah seorang arsitek
terkenal di kotanya. Nadia juga mengatakan tidak mungkin mampu menjadi
seperti mereka. Dia merasa tak satupun dari cita-citanya akan tercapai dan
bagaimana nantinya akan melanjutkan hidup. Dia merasa bukan apa-apa
meskipun 1 tahun yang lalu dia sempat berkuliah di fakultas kedokteran dengan
indeks prestasi yang sangat terpuji.
Sehari-hari dia hanya duduk menyendiri dan melamun, setiap diberikan tugas
tidak pernah selesai karena aktivitasnya yang sangat lambat.
“PERCUMA SAYA PUNYA TEMAN, PALING HANYA....”
Nunik, 23 tahun, terlihat menyendiri di pojok ruangan rekreasi di ruang
perawatan Sedap Malam. Sambil menunduk, dia mempermainkan ujung roknya
yang sudah mulai terlihat lusuh karena seringnya dipermainkan. Dia bereaksi
sangat lamban ketika terdengar temannya yang sedang tertawa. Hanya sedikit
mendongakkan kepala sambil sesekali melihat dari mana arah datangnya suara.
Ketika perawat mendekat, ia hanya menggeser duduknya sedikit dan waktu
diminta izin untuk duduk dan ditemani oleh perawat, ia hanya menunduk pelan.
Saat ditanya, ia menjawab dengan jawaban pendek dan singkat, tidak jelas. Tidak
pernah menatap mata lawan bicaranya. Ketika diminta untuk menceritakan apa
yang sedang dirasakannya sekarang dia menjawab singkat, bahwa ia merasa
kesepian karena tidak ada yang mau mengajaknya mengobrol bersama. Nunik
merasakan kejenuhan yang laur biasa dan sangat membosankan dalam hidup ini
menurutnya. Selama beberapa hari diamati, ia tidak pernah ditemani oleh
seorang pun pasien. Dia belum/tidak mengenal perawat-perawat yang
merawatnya di ruangan. Tidak mengenal pasien-pasien yang ada dalam satu
ruangannya.
10. 10
SKENARIO 4
SKENARIO 5
“TENTARAKU YANG MALANG....”
Nardi, 25 tahun, baru tiga bulan ini berada di rumah ibunya setelah dirumahkan
oleh kesatuannya. Sudah 1 tahun ia ditugaskan di Aceh untuk mengatasi
kerusuhan yang ada disana. Beberapa hari ini dia terlihat seperti sedang
mengendap-endap di kursi atau bahkan di lantai dengan memanggul gagang sapu
ijuk. Ia lebih sering terlihat menyendiri dan sering terlihat berbicara sendiri sambil
komat-kamit. Menurutnya, ia sering melihat tentara GAM yang selalu
mengintainya, sehingga suatu malam ia pernah marah dan menyuruh orang seisi
rumahnya untuk sembunyi dan tidak ada satupun yang boleh keluar dan
mengancam akan menembak bila ada yang tidak sembunyi. Setiap ditegur kakak
dan ibunya, ia tidak pernah menyahut dan menanggapinya. Oleh karena kondisi
yang demikian dan sering sekali mengamuk, maka keluarga membawanya ke
dokter.
“MAU PENGANGGURAN KEK, TUKANG NONGKRONG KEK,...
BIARIN AJA! ITU URUSANKU!!!”
Budi, 25 tahun, anak tunggal, lulus STM mesin, belum bekerja dan sehari-hari
kerjanya nongkrong di warung depan rumah. Suatu hari ayahnya menegurnya
untuk mencari kerja. Sesaat kemudian Budi marah dan membakar isi lemari
termasuk buku rapornya dan membanting barang-barang dengan muka nampak
marah padam, pandangan tajam sambil memegang kayu. Menurut keluarganya ia
pernah mangamuk 2 bulan yang lalu. Sedikit masalah sudah dapat
membangkitkan emosinya.
“SUSTERKU SAYANG, SUSTERKU MALANG”
Perawat Paijo sedang berkonsultasi dengan atasannya, dan bercerita tentang
teman satu ruangannya bernama Nani, 36 tahun, seorang perawat di rumah sakit
swasta terkenal di Jakarta. Saat dinas malam dia ber-express feeling kepada
temannya tentang kemelut rumah tangganya. Dia sudah tidak trush dengan
suaminya. Ia sudah merasa sangat putus asah.
Keesokan paginya, Nani ditemukan sudah meninggal dengan bunuh diri dengan
cara menenggak habis tablet digoksin. Rupanya mekanisme koping yang dimiliki
Nani selama ini selalu dengan mengancam bunuh diri.
11. 11
SKENARIO 6
SKENARIO 7
D. STRATEGI PEMBELAJARAN
1. Case study
2. Small Group Discation
3. Literature searching
4. Lab skill
“SOPIR ANGKOT YANG MALANG...”
Dodi, usia 28 tahun, pekerjaan sebelumnya supir angkot, mengalami kecelakaan
kendaraan mobil saat bekerja. Oleh keluarganya, Dodi dibawa ke rumah sakit.
Karena kondisi kaki kanannya yang tidak memungkinkan dan keadaan lukanya
cukup parah maka kaki kanannya harus diamputasi. Karena kondisi Dodi saat ini,
Dodi sangat malu dengan keadaan sekarang dan merasa tidak berguna lagi.
Ketika perawat mengkaji keadaannya, Dodi mengatakan merasa tidak berguna
lagi bagi keluarganya, ia hanyasebagai beban saja dalam keluarga, dan
mengatakan merasa gagal sebagai kepala rumah tangga karena sudah tidak bisa
bekerja untuk menafkahi keluarganya seperti biasanya. Dodi mengatakan merasa
malu dengan kakinya yang sekarang. Ia sering terlihat menyendiri, dan tampak
sering menunduk. Ia tidak mau melihat kakinya dan tidak mau menunjukkan kaki
kanannya yang diamputasi kepada siapapun.
“TERAKHIR MANDI KAPAN...?”
Beberapa perawat sedang melakukan aktivitas perawatan. Tampak Dini yang
sedang duduk bersama pasien-pasien yang lain. Ia terlihat paling kumal dan kotor
di antara pasien yang lainnya. Sudah hampir satu minggi ini ia terlihat mondar-
mandir dan berjalan di koridor depan ruangan. Ia cukup kooperatif, setiap kali
ditanya selalu menjawab dengan baik. Setelah diperhatikan beberapa lama,
ternyata dia tidak pernah lelah untuk selalu berjalan mulai dari setelah sarapan
sampai menjelang tidur malam. Di suatu ujung koridor, ia selalu berbelok dengan
gaya yang sangat khas untuk selanjutnya ia berjalan lagi. Aktivitas demikian
menyita waktunya, sampai dia tidak sempat makan, minum, mandi, sampai
berganti pakaian. Hal tersebut terlihat dari penampilannya yang sangat kotor,
rambutnya, giginya, kulit berdaki, pakaian yang dikenakan sangat tidak serasi,
berbedak dan berlipstik tebal meskipun tidak mandi. Bila ia ingin buang air, ia
melakukan di tempat dimana keinginan tersebut muncul, disembarang tempat
tanpa harus membersihkannya.
12. 12
E. TUGAS UNTUK MAHASISWA
Kegiatan pembelajaran pada Problem Base Learning (PBL) sangat
menuntut keaktifan peserta didik dalm mencapai tujuan pembelajaran dari
modul yang telah disiapkan pada Keperawatan Jiwa I. Proses pembelajaran
dalam hal ini meliputi:
1. Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan membuat
pertanyaan-pertanyaan, konsep ilmiah dan hubungan antara disiplin ilmu
terkait. Untuk mengarahkan diskusi, mahasiswa diharapkan dapat
menentukan kata kunci dari skenario di atas. Diskusi akan didampingi
oleh tutor untuk 2 kali pertemuan, dan diwajibkan untuk membuat laporan
hasil diskusi yang akan dilaporkan pada diskusi panel.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual baik di perpustakaan dengan
menggunakan buku ajar, jurnal, textbook, ataupun melalui media
elektronik seperti internet, slide ataupun video dan mendiskusikan hasil
temuan dengan sesama anggota kelompok.
3. Melakukan diskusi kelompok tanpa dipandu oleh tutor dalam rangka curah
pendapat antar anggota kelompok untuk menganalisis informasi dalam
menyelesaikan masalah yang ada. Jadwal yang ditentukan oleh anggota
kelompok sendiri.
4. Peserta didik dapat berkonsultasi pada narasumber yang ahli sesuai dengan
masalah yang ada untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam.
5. Mengikuti kegiatan pada skills lab.
F. LANGKAH-LANGKAH (7 JUMPS)
Dalam melaksanakan PBL, ada 7 langkah-langkah (Seven Jumps) yang biasa
ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran:
L1 : Menjelaskan istilah dan konsep
L2 : Menetapkan masalah/problem dasar pada skenario dan membuat
pertanyaan untuk membantu menentukan masalah yang ada
L3 : Menganalisis masalah dan menjawab pertanyaan
L4 : Menarik kesimpulan dari L3
L5 : Merumuskan sasaran pembelajaran
13. 13
L6 : Mengumpulkan informasi tambahan baik dari perpustakaan, internet,
dan sebagainya.
L7 : Menyampaikan kesimpulan akhir
G. JADWAL KEGIATAN
Sebelum dilakukan pertemuan antara kelompok mahasiswa dan tutor,
mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok diskusi yang terdiri dari 7-8
orang tiap kelompok.
1. Pertemuan pertama dalam kelas besar dengan tatap muka atau satu arah
untuk penjelasan dan Tanya jawab. Tujuan: menjelaskan tentang modul
dan cara menyelesaikan modul, dan membagi kelompok diskusi. Pada
pertemuan pertama buku modul dibagikan.
2. Pertemuan kedua: diskusi tutorial 1 dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor. Tujuan:
Memilih ketua dan sekretaris kelompok
Brain storming untuk proses 1 - 5
Pembagian tugas
3. Pertemuan ketiga : diskusi tutorial 2 seperti pada tutorial 1. Tujuan : untuk
melaporkan informasi baru yang diperoleh dari pembelajaran mandiri dan
melakukan klasifikasi, analisa dan sintese dari semua informasi.
4. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri maupun berkelompok.
Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan.
5. Diskusi mandiri : diskusi ini sama dengan diskusi tutorial dan apabila
informasi yang diperlukan telah cukup, maka hasil dari diskusi mandiri ini
digunakan untuk membuat laporan penyajian dan laporan tertulis. Diskusi
mandiri bisa dilakuakn berulang-ulang diluar jadwal.
6. Pertemuan keempat : Diskusi panel dan Tanyajawab pakar. Tujuan :
untuk melaporkan hasil analisa dan sintese informasi yang ditemukan
untuk menyelesaikan masalah pada scenario. Bila ada masalah yang belum
jelas atau terjadi salah persepsi, maka bisa diselesaikan oleh pakar yang
hadir pada pertemuan ini. Laporan penyajian dibuat oleh kelompok dalam
bentuk sesuai urutan yang tercantum pada buku kerja.
14. 14
7. Masing-masing mahasiswa kemudian diberi tugas untuk menuliskan
laporan sesuai dengan scenario yang telah didiskusikan bersama pada
kelompoknya. Laporan ditulis dalam bentuk laporan penyajian dan
laporan lengkap.
8. Pertemuan terakhir : laporan kasus dilakukan dalam kelas besar oleh
masing-masing mahasiswa.
Catatan :
Laporan penyajian kelompok serta semua laporan hasil diskusi
kelompok serta laporan kasus masing-masing mahasiswa diserahkan
satu rangkap ke koordinator PBL Persepsi sensori melalui ketua
kelompok
Semua laporan akan diperiksa dan dinilai oleh pakarnya masing-
masing dan dikembalikan ke mahasiswa melalui koordinator untuk
perbaikan.
Setelah diperbaiki, dua rangkap masing-masing laporan diserahkan ke
koordinator PBL Persepsi sensori
Semua mahasiswa wajib menyalin laporan dari kelompok dan
mahasiswa lain untuk dipakai sebagai salah satu bahan ujian.
TIME TABLE
PERTEMUAN
I II III IV V VI VII
Petemuan 1
(penjelasan)
Pertemuan
mandiri
(Brain storming)
Tutorial I
Pengumpulan
informasi,
analisa dan
sintese
Mandiri Kuliah
konsultasi
Tutorial II
Laporan
dan diskusi
Pertemuan
terakhir
(laporan)
H. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Referensi
a. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
b. Sistem Neurobehaviour
c. Proses Asuhan Keperawatan Jiwa
d. Dll
15. 15
2. Jurnal
3. Artikel
I. DAFTAR NARASUMBER
NARASUMBER Fasilitator
Ns. HAIRUDDIN SAFAAT, S.Kep.,M.Kep.
GRADING SCHEME COMPETENCE
KRITERIA 1: KETEPATAN PENJELASAN
DIMENSI Sangat
Memuaska
n
Memuask
an
Batas Kurang
Memuaskan
Di
bawah
standar
d
SKO
R
A A
-
KELENGKAP
AN KONSEP
Lengka
p dan
integra
tif
Lengkap Masih
kurang 2
aspek
yang
belum
terungka
p
Hanya
menunjukkan
sebagian
konsep saja
Tidak
ada
konsep
KEBENARAN
KONSEP
Diungkapka
n dengan
tepat,
aspek
penting
tidak
dilewatkan,
bahkan
analisis dan
sintetis nya
membantu
memahami
konsep
Diungkap
dengan
tepat,
namun
deskriptif
Sebagian
besar
konsep
sudah
terungka
p, namun
masih
ada yang
terlewatk
an
Kurang dapat
mengungkapk
an aspek
penting,
melebihi
halaman,
tidak ada
proses
merangkum
hanya
mencontoh
Tidak
ada
konsep
yang
disajika
n
16. 16
KRITERIA 2a: KOMUNIKASI TERTULIS
DIMENSI Sangat
Memuaska
n
Memuaska
n
Batas Kurang
Memuaskan
Di
bawah
standar
d
SKO
R
BAHASA
PAPER
Bahasa
mengguga
h pembaca
untuk
mencari
tahu
konsep
lebih dalam
Bahasa
menambah
informasi
pembaca
Bahasa
deskriptif,
tidak terlalu
menambah
pengetahua
n
Informasi dan
data yang
disampaikan
tidak menarik
dan
membingungk
an
Tidak
ada
hasil
KERAPIA
N PAPER
Paper
dibuat
dengan
sangat
menarik
dan
mengguga
h
semangat
membaca
Paper
cukup
menarik,
walau tidak
terlalu
mengundan
g
Dijilid biasa Dijilid namun
kurang rapi
Tidak
ada
hasil
Panduan penulisan laporan kelompok tutorial
COVER
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN FASILITATOR
BAB I: PENDAHULUAN
1. Penulisan kasus
2. Daftar kata sulit
3. Daftar petanyaan
BAB II : HASIL
1. Jawaban kata sulit Contoh :
Respiration rate = frekuensi nafas (Oxford English Dictionary, 2006)
2. Jawaban pertanyaan Contoh : 1. Apakah stress itu
Stress adalah respon non-spesifik dari tubuh untuk permintaan
lingkungan yang berlebihan (Asnar&Putra, 2009).
Stress adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh perubahan
lingkungan keseimbangan atau ekuilibrium dinamis seseorang (Wong,
2001)
BAB III : BAGAN/SKEMA/KONSEP SOLUSI
DAFTAR PUSTAKA
17. 17
Catatan:
1. Jumlah halaman min. 10 lembar, ketikan 1,5 spasi, Font Cambria, size 12,
kertas A4,
2. Dijilid rapi dan cover makalah menggunakan kertas bufalo berwarna Hijau,
naskah asli bukan foto kopi.
3. Laporan dikumpulkan kepada Tim Blok paling lambat pada awal pemicu baru
lalu diserahkan kepada koordinator blok untuk dievaluasi dan dinilai.
4. Tempat pengumpulan di ruang dosen di letakkan di tempat yang sudah
disediakan dan jangan lupa untuk menandatangani bukti penyerahan tugas
yang sudah disediakan.