Adaptasi kebiasaan baru (new normal) di pasar dan pusat perbelanjaan, tempat ibadah, tempat transportasi umum, tempat kerja, tempat olahraga, salon dan tempat cukur, tempat wisata, tempat pemilihan umum
Mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan benar dapat mencegah penularan penyakit seperti flu, diare, dan infeksi saluran pernapasan karena dapat menghilangkan kuman dan virus di tangan. Langkah-langkah mencuci tangan yang benar adalah dengan membasahi, menggunakan sabun, menggosok selama 20 detik, bilas, dan keringkan.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran kuman dan virus. Cuci tangan dengan sabun secara teratur dan benar, yaitu dengan membasahi tangan, menggunakan sabun selama 20 detik, dan bilas dengan air bersih dapat mencegah penyakit seperti flu, diare, dan gangguan pernafasan. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana untuk men
Mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan benar dapat mencegah penularan penyakit seperti flu, diare, dan infeksi saluran pernapasan karena dapat menghilangkan kuman dan virus di tangan. Langkah-langkah mencuci tangan yang benar adalah dengan membasahi, menggunakan sabun, menggosok selama 20 detik, bilas, dan keringkan.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari penyebaran kuman dan virus. Cuci tangan dengan sabun secara teratur dan benar, yaitu dengan membasahi tangan, menggunakan sabun selama 20 detik, dan bilas dengan air bersih dapat mencegah penyakit seperti flu, diare, dan gangguan pernafasan. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana untuk men
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit mengidentifikasi berbagai risiko infeksi, termasuk kegagalan menerapkan protokol kebersihan tangan dan isolasi, serta ketidakpatuhan terhadap prosedur penggunaan alat pelindung diri. Risiko-risiko tersebut dapat meningkatkan angka infeksi di kalangan pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit. Komite telah melakukan berbagai tindakan preventif se
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Kebijakan PMI di bidang HIV/AIDS mencakup 3 pendekatan yaitu pencegahan, perawatan dan dukungan terhadap Odha, serta anti stigma dan diskriminasi terhadap Odha. PMI juga bekerja sama dengan lembaga terkait dan berupaya melibatkan Odha dalam programnya.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Audit kebersihan tangan pada petugas kesehatan bertujuan untuk menentukan tingkat kepatuhan kebersihan tangan dan mengidentifikasi intervensi untuk promosi kebersihan tangan. Audit dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap 5 momen kebersihan tangan sesuai WHO dan hasilnya digunakan untuk perbaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan keselamatan pasien melalui komunikasi yang efektif dengan menerapkan 6 tujuan IPSG JCI dan model komunikasi SBAR untuk serah terima informasi pasien. Dokumen ini juga menjelaskan monitoring dan evaluasi penerapan standar prosedur operasional untuk komunikasi efektif di rumah sakit.
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas pencegahan dan pengendalian HIV AIDS serta PIMS di Indonesia; (2) Termasuk situasi epidemi HIV AIDS dan PIMS di Indonesia beserta target pengendalian hingga 2030; (3) Juga menjelaskan fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi tes HIV, pengobatan HIV, dan pendekatan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang etika batuk yang merupakan tata cara batuk yang benar dengan menutup mulut dan hidung untuk mencegah penyebaran penyakit melalui udara bebas. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi di saluran pernapasan dan merupakan gejala penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan kebiasaan untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan agar sehat. PHBS perlu dilakukan agar orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari penyakit. Beberapa aspek PHBS adalah mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, menyanyi, dan menggosok gigi dua kali
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar dapat mencegah penyakit. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator kinerja program kesehatan lingkungan serta pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat.
Tiga dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental, pola hidup sehat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi mental sehat. Dokumen-dokumen tersebut menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi di mana seseorang dapat berfungsi dengan baik secara psikologis dan sosial, pola hidup sehat dapat mencegah gangguan mental, serta faktor internal dan eksternal mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Ninil Jannah
Pencegahan terhadap COVID-19, menjaga daya tahan tubuh dan imunitas di rumah, pemeriksanaan tes COVID-19, Karantina dan isolasi mandiri di rumah, melawan stigmatisasi tentang COVID-19, layanan resmi informasi COVID-19
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi rumah sakit mengidentifikasi berbagai risiko infeksi, termasuk kegagalan menerapkan protokol kebersihan tangan dan isolasi, serta ketidakpatuhan terhadap prosedur penggunaan alat pelindung diri. Risiko-risiko tersebut dapat meningkatkan angka infeksi di kalangan pasien, pengunjung, dan petugas rumah sakit. Komite telah melakukan berbagai tindakan preventif se
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Kebijakan PMI di bidang HIV/AIDS mencakup 3 pendekatan yaitu pencegahan, perawatan dan dukungan terhadap Odha, serta anti stigma dan diskriminasi terhadap Odha. PMI juga bekerja sama dengan lembaga terkait dan berupaya melibatkan Odha dalam programnya.
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan peralatan yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi tubuh dari bahaya di tempat kerja, dan merupakan cara terakhir untuk melindungi pekerja setelah upaya pengendalian bahaya lain. APD harus sesuai dengan bahaya yang ada, nyaman digunakan, dan memberikan perlindungan efektif.
Audit kebersihan tangan pada petugas kesehatan bertujuan untuk menentukan tingkat kepatuhan kebersihan tangan dan mengidentifikasi intervensi untuk promosi kebersihan tangan. Audit dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap 5 momen kebersihan tangan sesuai WHO dan hasilnya digunakan untuk perbaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan keselamatan pasien melalui komunikasi yang efektif dengan menerapkan 6 tujuan IPSG JCI dan model komunikasi SBAR untuk serah terima informasi pasien. Dokumen ini juga menjelaskan monitoring dan evaluasi penerapan standar prosedur operasional untuk komunikasi efektif di rumah sakit.
[Ringkasan]
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas pencegahan dan pengendalian HIV AIDS serta PIMS di Indonesia; (2) Termasuk situasi epidemi HIV AIDS dan PIMS di Indonesia beserta target pengendalian hingga 2030; (3) Juga menjelaskan fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi tes HIV, pengobatan HIV, dan pendekatan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia.
Dokumen ini membahas tentang etika batuk yang merupakan tata cara batuk yang benar dengan menutup mulut dan hidung untuk mencegah penyebaran penyakit melalui udara bebas. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi di saluran pernapasan dan merupakan gejala penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan kebiasaan untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan agar sehat. PHBS perlu dilakukan agar orang dan lingkungan di sekolah terlindungi dari penyakit. Beberapa aspek PHBS adalah mencuci tangan dengan sabun, memilih makanan yang sehat, membuang sampah pada tempatnya, menyanyi, dan menggosok gigi dua kali
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat agar dapat mencegah penyakit. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator kinerja program kesehatan lingkungan serta pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat.
Tiga dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental, pola hidup sehat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi mental sehat. Dokumen-dokumen tersebut menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan kondisi di mana seseorang dapat berfungsi dengan baik secara psikologis dan sosial, pola hidup sehat dapat mencegah gangguan mental, serta faktor internal dan eksternal mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Modul 2 Manajemen Kesehatan di Rumah untuk COVID-19Ninil Jannah
Pencegahan terhadap COVID-19, menjaga daya tahan tubuh dan imunitas di rumah, pemeriksanaan tes COVID-19, Karantina dan isolasi mandiri di rumah, melawan stigmatisasi tentang COVID-19, layanan resmi informasi COVID-19
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancin...Anindita Dyah Sekarpuri
Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas dan Bayi Baru Lahir selama social distancing. Aman dan yakin menyusui bayi dengan tetap memberikan ASI Eksklusif ketika era pandemi Covid 19
Aplikasi PeduliLindungi sangat berpengaruh dalam mendukung upaya pencegahan penularan COVID-19 di Indonesia dengan memberikan peringatan lokasi risiko, melacak kontak erat, mengunduh sertifikat vaksinasi, dan mengakses hasil tes sehingga memudahkan pemerintah dan instansi dalam mengatur kebijakan seperti PPKM dan memantau pergerakan warga. Aplikasi ini juga berguna bagi masyarakat untuk mengetahui status kesehat
Modul 5 Inisiatif Membangun Ketangguhan Keluarga Berbasis Ekonomi Produktif d...Ninil Jannah
Modul ini memberikan tips dalam menyesuaikan kebiasaan keuangan keluarga di masa pandemi COVID-19, yaitu dengan tidak panik, melakukan penghematan, menunda rencana liburan, mempersiapkan dana darurat dan rencana cadangan, serta melunasi utang jangka pendek. Hal ini penting dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi selama pandemi.
Tugas Teknologi Sosial Media dengan tema Kebersihan dimasa Covid-19 dan Seberapa besar pengaruh pelayanan menggunakan aplikasi peduli lindungi pada instansi dan masyarakat.
Oleh : Nicolas Raja Simanjorang_6321121006
Administrasi Niaga
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
Pedoman ini memberikan panduan bagi ibu hamil, bersalin, dan nifas untuk menerapkan prinsip pencegahan COVID-19 seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menghindari kontak dengan orang sakit. Pedoman ini juga menjelaskan tindakan pencegahan umum di fasilitas kesehatan seperti isolasi, prosedur pencegahan infeksi, dan pendekatan berbasis tim.
Dokumen tersebut merupakan pedoman pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah dan remaja selama masa pandemi COVID-19 yang mencakup latar belakang, tujuan, sasaran, dan langkah-langkah pelaksanaan pelayanan kesehatan meliputi persiapan, pelaksanaan dalam gedung, serta kegiatan di luar gedung dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Aplikasi PeduliLindungi dirancang untuk membantu pemerintah melacak penyebaran Covid-19 dan mendeteksi kontak erat antar individu. Aplikasi ini kini memiliki tiga fungsi utama yaitu screening kesehatan, sertifikat vaksinasi, dan pemantauan level PPKM daerah. Walaupun penggunaannya tidak wajib, aplikasi ini digunakan untuk memasuki tempat-tempat umum seperti bandara dan transportasi. Sistem PeduliL
PHBS yang dapat dilakukan di satuan pendidikan banyak sekali jenisnya. Salah satunya adalah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir diakui secara global sebagai salah satu perilaku kebersihan yang paling mendasar dengan dampak kesehatan yang besar. Terlebih saat terjadi kondisi kritis seperti pandemi atau munculnya wabah penyakit menular misalnya: Diare, Cacingan, Flu Burung, dan Corona (Covid-19), CTPS merupakan salah satu upaya mendasar dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut
Modul 4 Membangun Ketangguhan Keluarga, Inisiatif Pengarusutamaan Kesetaraan ...Ninil Jannah
Inklusi sosial dalam penanggulangan COVID-19, dampak da hambatan yang dihadapi perempuan, kelompok terpinggirkan, dan kelompok rentan dalam merespon bencana pandemi COVID-19, dampak pandemi COVID-19 terhadap perempuan, perlunya pengarusutamaan gender dalam pengurangan risiko bencana COVID-19, analisis gender dan inklusi sosial, membangun ketangguhan keluarga
Similar to Modul 3 Adaptasi Kebiasaan Baru dengan COVID-19 (20)
Disaster risk management financing for vulnerable villages and groups.pdfNinil Jannah
This document discusses integrating disaster resilience against climate change impacts through the Indonesian government's Proklim program and Village Regulation No. 20 of 2018 on village financial management. It provides examples of how disaster resilience actions from Proklim, such as drought/flood control, food security improvement, and climate disease control, can be budgeted and implemented through the sectors and sub-sectors outlined in Permendagri No. 20. Adaptation and mitigation actions from Proklim are mapped to their potential contributions toward achieving the UN Sustainable Development Goals. The roles of communities, the private sector, and village governments in planning and implementing ongoing disaster risk reduction activities are also summarized.
Pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi baru untuk menyelamatkan bisnis dan pekerjaan. Paket ini memberi insentif pajak dan bantuan langsung untuk UMKM. Tujuannya menstabilkan ekonomi selama pandemi Covid-19.
Modul ini membahas konsep bencana dan penanggulangan bencana yang meliputi pengertian bencana, jenis bencana, faktor-faktor penyebab terjadinya bencana, serta paradigma penanggulangan bencana dari pandangan konvensional hingga pandangan holistik."
Seri 1 SDGs Desa Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat Rahmat SubiyaktoNinil Jannah
Dokumen ini membahas pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas di Kalurahan Pengkok, Gunungkidul, DIY. Studi kasus menunjukkan komunitas berperan sebagai aktor utama dalam mengidentifikasi ancaman, mengelola sumber daya, dan mengintegrasikan penanggulangan bencana ke dalam perencanaan pembangunan desa. Tantangan meliputi kurangnya dukungan kebijakan dan koordinasi, serta rekomendasi menggunakan tekn
Seri 1 SDGs Desa Desa Berkelanjutan M Rifaat Adiakarti FaridNinil Jannah
Dokumen tersebut membahas beberapa program pemerintah DIY dalam menanggulangi kemiskinan, yaitu Desa Preneur, Desa Prima, Desa Budaya, dan Desa Wisata. Program-program tersebut bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat desa melalui pengembangan UKM, pemberdayaan perempuan, pelestarian budaya lokal, dan pengembangan pariwisata desa.
Platform Nasional untuk Pengurangan Risiko Bencana (Planas PRB) merupakan forum multi-pihak untuk koordinasi dan pengarahan kebijakan tentang pengurangan risiko bencana secara multi-sektoral dan interdisipliner dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Planas PRB bertujuan untuk berkontribusi pada pembangunan ketangguhan Indonesia terhadap bencana demi mencapai pembangunan berkelanjutan.
Pelatakan Prinsip FPIC (Padiatapa) dalam Kerangka Konservasi (NKT dan SKT) di...Ninil Jannah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan Stok Karbon Tinggi (SKT) dalam kerangka konservasi lahan di konsesi perkebunan kelapa sawit
2. Pendekatan NKT dan SKT bertujuan untuk mengidentifikasi area hutan yang penting untuk konservasi karbon, keanekaragaman hayati, dan pemanfaatan masyarakat adat
3. Dokumen tersebut juga
Buku ini membahas kerangka kerja Konvergensi Adaptasi Perubahan Iklim (API) dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Indonesia. Kerangka kerja ini menekankan pada lima elemen yaitu kebijakan, kelembagaan, pendanaan, pengelolaan kegiatan, dan metodologi. Buku ini menjelaskan peluang dan tantangan konvergensi API-PRB, rekomendasi upaya konvergensi, serta indikator capaian konvergensi. Tujuannya adal
Dokumen tersebut merupakan usulan matriks yang harus ada dalam panduan identifikasi nilai konservasi tinggi (NKT) Indonesia. Matriks tersebut mencakup parameter-parameter dan pertanyaan kunci yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi NKT-5 (kebutuhan masyarakat yang fundamental) dan NKT-6 (kebudayaan masyarakat), serta ruang lingkup identifikasi, manajemen, dan monitoring NKT-5 dan NKT-6. Matriks tersebut juga men
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tsunami SD/MI, ...Ninil Jannah
Modul ini membahas pengintegrasian pengurangan risiko tsunami ke dalam pembelajaran di sekolah dasar. Modul ini disusun oleh Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional bekerja sama dengan program SCDRR untuk membangun kesiapsiagaan terhadap bencana di sekolah.
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...Ninil Jannah
Modul ini membahas pengintegrasian pengurangan risiko longsor ke dalam kurikulum pendidikan di SMP. Modul ini disusun oleh Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional bekerja sama dengan BAPPENAS dalam program pengurangan risiko bencana yang didanai UNDP. Modul ini berisi contoh silabus, rencana pelajaran, dan bahan ajar tentang pengurangan risiko longsor yang dapat diintegrasikan ke mata pelajaran di SMP.
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Kebakaran Gedung dan ...Ninil Jannah
Modul ini membahas pengintegrasian pengurangan risiko kebakaran ke dalam kurikulum sekolah. Terdiri dari modul ajar dan pelatihan untuk guru SD/MI, SMP, dan SMA. Tujuannya adalah membangun kesiapsiagaan terhadap bahaya kebakaran di sekolah dan masyarakat. Modul ini disusun oleh Pusat Kurikulum bekerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya untuk mendukung upaya pengurangan
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana Kebakaran Gedung dan ...Ninil Jannah
Modul ini membahas pengintegrasian pengurangan risiko kebakaran ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah. Modul ini disusun oleh Pusat Kurikulum bekerja sama dengan program SCDRR untuk membangun kesadaran akan pentingnya pengurangan risiko bencana di sekolah dan masyarakat.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. i
KONTRIBUTOR MODUL
Citra Dita Suaidy, BNPB
Rany Widashanti, BKKBN
Miranti, Platform Nasional
Pengurangan Risiko Bencana
Priyanti, BKKBN
Ariful Amir, Platform Nasional
Pengurangan Risiko Bencana
Ratna Susi, YAKKUM Emergency Unit
Djuni Pristianto, Platform Nasional
Pengurangan Risiko Bencana
Ninil Jannah, SIAP-SIAGA/DFAT
Agung Wicaksono, BNPB
TIM PENYUSUN
B Wisnu Widjaja
Agus Wibowo
TIM PENGARAH
Nur Indriani
Ahmad Fahmi Rijal
Evira Yubelta
Muhammad Irsyadul Kirom
Kamilia Agrianti Zahrah
TIM DESAIN
Diterbitkan oleh
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Jalan Raya Pramuka Kav. 38, Jakarta Timur 13120
Telp : (021) 29827793
Fax: (021) 21281200
Cetakan pertama, 13 November 2020
Disclaimer
Modul ini disusun dari berbagai sumber dan
merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui dan dimutakhirkan
sesuai dengan kondisi pandemi COVID-19.
3. 3
Pandemi Coronavirus 2019 (COVID-19) menjadi bencana ditingkat global dan telah menu-
liskan sejarah baru dalam dunia kesehatan dan kebencanaan. Penyakit COVID-19 adalah pen-
yakit infeksi yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut parah Coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) yang pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Kota Wuhan, Hubei, China.
Negara Indonesia juga mengalami dampak pandemi COVID-19. Sistem kesehatan, sosial, budaya,
ekonomi, dan lingkungan mengalami tekanan yang tinggi akibat pandemi ini. Selain itu, anak-anak harus
belajar di rumah sehingga suasana kondusif dalam kegiatan belajar mengajar terganggu dan peran kelu-
arga mendapatkan tenanan lebih tinggi, disamping pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Lumpuhnya
aktivitas ekonomi, terutama sektor informal menghambat pembangunan berkelanjutan dan meningkat-
kan angka kemiskinan.
Perubahan kebiasaan untuk merespon dan mengurangi risiko bencana pandemi wabah penyakit di-
harapkan dapat dilakukan secara masif, baik oleh pemerintah, masyarakat, sektor privat, akademisi, juga
media. Namun demikian, pemerintah sebagai pemegang otoritas mengeluarkan konsep bagaimana tu-
juan perubahan kebiasaan ini dapat diimplementasikan hingga ke penerima manfaat terkecil, yaitu mas-
yarakat.
Dalam hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berkewajiban dalam
mengkoordinasi seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan tindakan pengurangan risiko
bencana, menyiapkan salah salah satu konsep upaya perubahan perilaku melalui pendekatan
SAMBUTAN
ii
4. i
gender. Penjajakan pertama pendekatan gender adalah melalui Ibu. Perempuan sebagai tonggak edukasi
dalam komunitas terkecil (keluarga) memiliki peran yang besar, kuat, dan strategis sehingga perlu diwa-
dahi dalam sebuah konsep perubahan kebiasaan. BNPB mendorong perwujudan peran gender ini dengan
menyiapkan perangkat edukasi berupa modul.
Modul ini disusun sebagai langkah awal dalam mengedukasi untuk penerapan perubahan ke-
biasaan baru yang mempertimbangkan protokol kesehatan. Modul ini disusun oleh tim penu-
lis dengan mempertimbangkan peran, tanggung jawab, dan kewenangan BNPB sebagai koordina-
tor dalam upaya PRB untuk digunakan dalam pengarusutamaan gender dalam penanggulangan
bencana. Siapapun dapat menyebarluaskan, menggunakan, menjadikan referensi, dan memutakh-
irkan modul ini agar kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan mengedukasi dapat ter-
sampaikan dan terdapat perbaikan baik substansi ataupun teknis yang tertuang dalam modul.
Kami berharap bahwa pemanfaatan modul ini untuk mendukung perubahan kebiasaan masyarakat.
Diskusi dan pemberian kritik dan saran saya harapkan agar peningkatan kualitas konsep dapat terwujud
ke depan. Atas upaya, kerjasama, dan dukungan seluruh pihak, kami mengucapkan terima kasih.
iii
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB
B. Wisnu Widjaja
5. iv
Modul ini membahas substansi yang berkaitan dengan memahami konsep
Adaptasi Kebiasaan Baru/AKB dalam masa pandemi COVID-19, upaya melindun-
gi diri dan keluarganya, persiapan proteksi saat di luar rumah/ruang publik. Menja-
di agen pencegahan penyebaran COVID-19 di rumah, memberi pemahaman AKB
kepada anggota keluarga dan menerapkan protokol kesehatan dan kebersihan di
rumah, melakukan pemantauan pelaksanaan protokol pencegahan terhadap ang-
gota keluarga lainnya membangun kesadaran anggota keluarga lainnya untuk mem-
proteksi diri mereka ketika beraktivitas di luar rumah.
PENDAHULUAN
6. iii
KONTEN
AKB DI PASAR DAN PUSAT PERBELANJAAN
AKB DI TEMPAT IBADAH
AKB DI TEMPAT TRANSPORTASI UMUM
AKB DI TEMPAT KERJA
AKB TEMPAT OLAHRAGA
AKB DI SALON DAN TEMPAT CUKUR TRADISIONAL
AKB DI TEMPAT WISATA
AKB DI TEMPAT PILKADA
01
02
03
04
05
06
07
v
8. 2
TUGAS KITA BELUM BERAKHIR.
BERADAPTASI BUKAN BERARTI MENYERAH,
APALAGI KALAH. TAPI MENGUBAH PERILAKU
DENGAN KEBIASAAN-KEBIASAAN BARU
SESUAI DENGAN PROTOKOL KESEHATAN.
PRESIDEN JOKOWI
“
”
9. 3
TATANAN BARU PRODUKTIF DAN
AMAN COVID-19 DILAKUKAN
DENGAN HATI-HATI MERUJUK
PADA DATA DAN FAKTA LAPANGAN.
DATA SEKARANG ADA, KOMPLIT SEMUA.
MENGGUNAKAN INDIKATOR YANG LENG-
KAP, BERBASIS SCIENTISFIC SESUAI DEN-
GAN STANDARD WHO
“
”
PRESIDEN JOKOWI
11. 5
Hidup berdampingan dengan COVID-19
bukan berarti menyerah & menjadi
pesimis.
Titik tolak menuju tatanan kehidupan baru
masyarakat untuk dapat beraktivitas
kembali sambil tetap melawan ancaman
COVID-19 dengan menerapkan protokol
kesehatan secara ketat yang disebut
Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
AKB bukan berarti kembali ke kehidupan
normal dan melakukan segala aktivitas
sama seperti sebelum pandemi.
HIDUP BERDAMPINGAN COVID-19
12. 6
Pelaksanaan AKB di rumah tangga dan
masyarakat memiliki tantangan yang
tidak mudah.
Memunculkan kebiasaan baru untuk
keamanan dan keselamatan dari
pandemi COVID-19 perlu waktu dan
upaya terus menerus oleh berbagai
pihak.
Perubahan perilaku menjadi kunci
utama agar kebijakan AKB menuju
masyarakat yang aman dan profuktif
dari COVID-19 berjalan efektif
AKB DALAM HIDUP SEHARI-HARI
13. 7
Peran perempuan sangat penting
dalam unit terkecil di masyarakat,
yaitu keluarga, sebagai garda terdepan
dalam melawan COVID-19.
Remaja putri dan para ibu berperan
penting sebagai ujung tombak dalam
edukasi dan upaya pencegahan di
lingkungan keluarga
PERAN PEREMPUAN SEBAGAI
AGEN PERUBAHAN AKB
14. 8
AKB merupakan perilaku cara hidup baik di rumah, ruang publik, tempat kerja,
atau di manapun kita berada dengan menerapkan protokol yang berlaku.
AKB merupakan proses bertahap yang tergantung pada situasi di daerah
masing-masing.
Situasi dapat berubah dengan cepat bila lebih banyak orang terkena COVID-19.
APA ITU ADAPTASI
KEBIASAAN BARU?
15. 9
PEMBAGIAN ZONASI BERDASARKAN
TINGKAT PENYEBARANNYA
Zona Hijau
Risiko penyebaran kasus ada,
tapi tidak ada kasus positif.
1. Zona Kuning
Penyebaran terkendali, tetap
ada kemungkinan transmisi.
2.
Zona Orange
Penyebaran tinggi dan potensi
virus tidak terkendali
3. Zona Merah
Penyebaran virus belum
terkendali
4.
AKB merupakan perilaku cara hidup baik di rumah, ruang publik, tempat kerja, atau di mana-
pun kita berada dengan menerapkan protokol yang berlaku Pembagian Zonasi berdasarkan
tingkat penyebarannya:
16. 10
PRINSIP UMUM AKB
Memastikan diri kita sehat
sebelum beraktivitas atau
keluar rumah
Menggunakan masker, jaga
jarak, dan rajin cuci tangan
dengan sabun/hand sanitizer
Menghindari
kerumunan
Selalu membawa hand sanitizer,
masker cadangan dan tisu
Pastikan ventilasi udara berfungsi
baik ketika berada di ruangan
1. 2. 3.
4. 5.
18. 12
Jaga kebersihan rumah &
melakukan disinfektan secara
rutin pada perangkat pribadi
Menggunakan peralatan
ibadah sendiri
Berolahraga
dengan rutin
Konsumsi makanan sehat & bergizi
serta minum air putih yang cukup
1. 2.
3. 4.
19. 13
Biasakan untuk mencuci secara
mandiri peralatan makan yang
telah digunakan untuk mem-
perkecil risiko penularan.
Berjemur rutin
di pagi hari.
Tidak menggunakan
masker secara
bergantian
Tidak berbagi/menggu-
nakan bersama-sama alat
makan dan minum
5. 6.
7. 8.
20. 14
PHBS KELUARGA
Membersihkan & memberikan
disinfektan secara berkala
pada benda yang sering
disentuh bersama.
Memiliki kamar isolasi
untuk yang sakit
Penggunaan alat-alat mandi
diri seperti sikat gigi & handuk
adalah penggunaan pribadi.
Menerapkan etika
batuk & bersin
Menjaga jarak
ketika makan
bersama
Membatasi
interaksi fisik
1. 2. 3.
4. 5. 6.
21. 15
MENGAJARKAN AKB PADA ANAK-ANAK
Ajak anak memahami tentang COVID-19
dan kebiasaan baru yang harus dilatihkan.
Fokus pada hal positif
Latih anak mencuci tangan secara rutin
dan menyenangkan
Biasakan memakai masker secara ber-
tahap dan rutin
Dampingi anak ketika mereka harus keluar
rumah
Latih anak jaga jarak melalui permainan
Anak-anak dapat terhubung dengan
temannya melalui HP dan pastikan tetap
dalam pengawasan
Lakukan kegiatan yang menyenangkan di
rumah
22. 16
AJARKAN ANAK-ANAK CARA
MENGENAKAN MASKER KAIN
Masker harus menutupi
mulut, hidung, dan dagu anak
Hindari menyentuh sisi depan
masker saat dikenakan
Periksa permukaan masker,
pastikan masker tidak rusak
atau kotor
Perhatikan mana bagian dalam
masker untuk wajah dan bagian
atas masker yang akan
menutupi hidung
Cuci tangan sebelum
menyentuh masker
Sesuaikan posisi masker, sehingga
tidak ada celah di samping
1. 2. 3.
4. 5. 6.
23. 17
Tidak menggunakan masker
secara bergantian dengan
orang lain
Lepaskan masker
dengan cara
memegang tali masker
Simpan masker di dalam
wadah yang bersih dan
tertutup rapat
Cuci tangan sebelum
melepas masker
Cuci tangan setelah
melepas masker
7.
10. 11.
8. 9.
24. 18
TATA CARA MENGGUNAKAN
MASKER YANG BAIK
Cuci tangan dengan sabun
setelah membuang masker
ke tempat sampah
Ganti masker anda secara rutin
apabila kotor atau rusak.
Tekan bagian atas masker
supaya mengikuti bentuk hi-
dung anda
Tarik masker bagian bawah
untuk menutupi dagu.
Tutup mulut, hidung dan dagu
anda. Pastikan bagian masker
yang berwarna berada di ba-
gian depan.
Lepas masker yang telah digunakan den-
gan hanya memegang tali, dan langsung
buang ke tempat sampah.
1. 2. 3.
4. 5. 6.
25. 19
CARA MENCUCI MASKER KAIN
Siapkan air, bila mungkin air
panas dengan suhu 50ºC - 65ºC
Tambahkan deterjen, dan
rendam masker beberapa saat
Cuci masker
hingga bersih
Bilas dibawah air mengalir
hingga busa hilang
Keringkan di bawah sinar
matahari atau menggu-
nakan pengering panas
Setrika dengan suhu
sesuai bahan kain untuk
merapikannya
1. 2. 3.
4. 5. 6.
50-65ºC
26. 20
TAS SIAGA COVID-19
Tisu Basah dan Kering
Masker Cadangan
Sabun Cuci Tangan
Hand Sanitizer
Semprotan Desinfektan
Multivitamin
Tas Belanja Lipat
Kantung untuk Masker Habis pakai
Botol Minum
Alat Ibadah
Alat Makan
Luaran/Jaket yang nyaman
dan praktis
DISINFEKTAN
HANDSOAP
MULTIVITAMIN
Tisu basah
Tisu kering
27. 21
AKB KELUAR RUMAH
Pakai jaket atau baju lengan panjang
Tidak perlu pakai aksesoris (gelang, cincin, anting)
Pakai masker
Usahakan tidak menggunakan transportasi umum
Pakai tisu dijari untuk menyentuh permukaan
apapun
Remas tisu lalu buang ke tempat sampah
Jika batuk dan bersin, tutup dengan tisu
Usahakan transaksi secara non-tunai
Cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelah
menyentuh permukaan apapun
Jangan sentuh muka sampai tangan benar-benar
bersih
Jaga jarak dengan orang lain
28. 22
AKB MASUK KE DALAM RUMAH
Masuk rumah jangan sentuh apapun
Buka sepatu sebelum masuk rumah
Buka baju lalu segera masukan ke keranjang cucian
Taruh tas, dompet, kunci, dll kedalam kotak di
pintu masuk
Segera mandi
Jika tidak mandi, pastikan cuci semua area kulit
yang terkena paparan udara luar
Bersihkan handphone atau kacamata dengan
alkohol atau disinfektan
Bersihkan permukaan atau benda yang kamu
bawa dari luar dengan disinfektan
29. 23
AKB MENERIMA TAMU
Sebelum Tamu Datang:
Beri alternatif silaturahmi online.
Sebelum Tamu Berkunjung:
Sebaiknya menerima tamu di teras rumah
Setelah Tamu Pulang:
Bersihkan rumah
Bersihkan diri
30. 24
AKB PENERIMAAN PAKET
Lakukan serah terima barang dengan
meminimumkan kontak
Gunakan sarung tangan
Membuka paket di luar rumah
Bersihkan kemasan dengan cairan
desinfektan
Buang kemasan yang tidak perlu di
tempat aman
Setelah memegang paket, cuci tangan
dengan sabun dan air yang mengalir
Bersihkan barang dengan cairan dis-
infektan
Tidak membersihkan bahan makanan
dengan cairan berbahaya
Cuci dengan sabun/Food Grade
buah-sayuran
Paket Makanan: jika memungkinkan
panaskan <65ºC selama 3 Menit
32. 26
Bawa masker cadangan, hand
sanitizer dan tisu basah
Utamakan transaksi secara
non-tunai, jaga jarak saat di kasir
Membawa kantong
belanjaan sendiri
Pengunjung wajib menggunakan masker
dan jaga jarak minimal 1 meter
$
1.
3. 4.
2.
35. 29
Membawa semua
peralatan ibadah sendiri
Selalu menggunakan masker
saat perjalanan dan selama bera-
da di rumah ibadah.
Mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir atau menggunakan
hand sanitizer.
Pastikan dalam kondisi sehat
saatakan melaksanakan ibadah.
1. 2.
4.
3.
36. 30
Hindari menyentuh area
wajah seperti mata, hidung,
dan mulut.
Hindari berdiam lama atau berkum-
pul di area rumah ibadah selain untuk
kepentingan ibadah yang wajib.
Hindari kontak fisik, seperti
bersalaman atau berpelukan.
Tetap jaga jarak 1 meter
7.
5. 6.
8.
37. 31
Bagi jemaah anak-anak, usia lanjut, dan
jemaah dengan memiliki penyakit komor-
bid dianjurkan untuk beribadah di rumah.
Saling mengingatkan jemaah lain untuk
disiplin menggunakan masker dan menja-
ga jarak minimal 1 meter antar jemaah.
10.
9.
39. 33
Pastikan kondisi
tubuh sehat sebelum
beraktivitas
Tidak berbicara atau
menelpon selama berada di
transportasi umum
Patuhi imbauan
untuk jaga jarak
Gunakan helm
pribadi jika naik ojek
Selalu gunakan masker
dan jaga kebersihannya
Usahakan memakai
pakaian lengan panjang
3.
6.
2.
5.
1.
4.
40. 34
Bayar
Hindari menyentuh bagian
wajah ( Mata, Hidung, dan
Mulut)
Gunakan siku untuk
menutupi mulut saat
batuk
Gunakan metode
pembayaran non-tunai
9.
8.
7.
42. 36
Pastikan dalam kondisi
sehat sebelum
berangkat kerja
Jaga jarak (Physical Distancing)
minimal 1 meter dengan
rekan kerja
Menggunakan
pakaian lengan
panjang
Jaga kebersihan tangan
dengan sering mencuci
tangan
Hindari menyentuh
area wajah seperti
mata, hidung, dan mulut
3.
2.
5.
1.
4.
43. 37
Gunakan masker
setiap saat
6.
Hindari penggunaan bersama
alat pribadi, seperti alat tulis,
alat makan, dll.
Perhatikan kebersihan
area kerja masing-masing
7. 8.
45. 39
Berikut protokol jaga jarak aman dengan orang lain di tempat publik dan
selalu pakai masker:
±10 meter Berlari
2.
±5 meter Olahraga di
tempat/posisi sejajar
1.
±5 meter Jalan kaki
3.
47. 41
Lepas masker jika berolahraga
di lingkungan yang sepi
Gunakan masker jika
berpapasan dengan
orang lain
1. 2.
PENGGUANAAN MASKER
SAAT BEROLAHRAGA
49. 43
Pastikan pegawai dan
pelanggan dalam kondisi
sehat
Disinfeksi berkala alat kerja
dan fasilitas yang digunakan
Lakukan jaga jarak apabila
harus mengantri layanan
Prioritaskan pembayaran
non-tunai
2.
4.
1.
3.
50. 44
Pegawai cuci tangan dengan sabun
dan gunakan sarung tangan
Tidak cukur jenggot
dan kumis
Pelanggan dan pegawai wajib
menggunakan masker
Jika tidak yakin dengan
kebersihannya, membawa kain
lapisan dan handuk sendiri
6.
6.
5.
5.
52. 46
Pastikan kondisi badan
dalam keadaan sehat
Selalu pakai masker,
cuci tangan dengan sabun
dan jaga jarak
Tidak mengajak yang rentan
seperti lansia, anak kecil,
dan berpenyakit penyerta
Kembali kerumah
segera mandi, ganti
pakaian
Mebawa masker cadangan,
hand sanitizer, dan tisu
Pastikan lokasi yang dituju
telah siap protokol
kesehatan
Tisu basah
3.
6.
2.
5.
1.
4.
53. 47
ADAPTASI KEBIASAAN BARU SAAT
PEMILIHAN KEPALA DAERAH / PILKADA
Pertemuan tatap muka/dialog dengan kan-
didat PILKADA dengan memperhatikan
menjaga jarak minimum 1 Meter
Memperhatikan kondisi sirkulasi ruangan
kegiatan
Bagi usia lanjut yang memiliki penyakit
komorbid untuk tidak menghadiri acara
pertemuan tatap muka/dialog dengan ang-
gota kandidat PILKADA
Tidak membawa anak-anak ke lokasi tatap
muka /dialog dengan kandidat PILKADA
Memakai masker
54. 48
AKB DI TEMPAT PEMUNGUTAN
SUARA / TPS
Jika suhu tubuh pemilih 37.5ºC atau lebih, petugas TPS akan
melarang masuk pemilih ke lokasi TPS.
(Pemilih akan memberikan hak pilihnya dengan didampingi
oleh orang lain yang dipercaya pemilih atau dibantu anggota
KPPS dan mengisi formulir pernyataan pendamping pemilih)
Tetap menjaga jarak 1 meter terhadap semua pihak saat bera-
da di TPS
PastikanpetugasTPSmenyediakansarungtangansekalipa-
kai atau hand sanitizer atau fasilitas cuci tangan dgn sabun
dan air yang mengalir untuk pemilih dalam proses pencob-
losan kertas suara di TPS
Memakai pakaian lengan panjang saat datang ke lokasi TPS
Membawa peralatan handsanitizer saat datang ke TPS
Anggota keluarga datang secara bergantian ke lokasi TPS
Tidak membawa anak-anak ke lokasi TPS
Memakai masker saat datang ke lokasi TPS