Dokumen tersebut membahas model pembelajaran Make a Match, yang merupakan kegiatan dimana siswa mencari pasangan kartu pertanyaan dan jawaban sebelum batas waktu. Model ini bertujuan untuk mendalami materi, menggali materi, atau sebagai selingan pembelajaran. Kelebihannya menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan, sementara kekurangannya sulit mempersiapkan kartu dan mengatur kelas.
2. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A
MATCH
Menurut Curran dalam Eliya (2009) menyatakan
bahwa model pembelajaran Make a Match adalah
kegiatan siswa untuk mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya,
siswa yang dapat mencocokkan kartunya akan
diberi point dan yang tidak berhasil mencocokkan
kartunya akan diberi hukuman sesuai dengan yang
telah disepakati bersama. Guru lebih berperan
sebagai fasilitator dan ruangan kelas juga perlu
ditata sedemikian rupa, sehingga menunjang
pembelajaran kooperatif.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
Pendalaman materi
Jika tujuan ini yang dipakai, maka guru harus membekali
dulu siswa dengan materi yang akan dilatihkan. Guru dapat
menjelaskan materi , atau memberi tugas pada siswa untuk
membaca materi terlebih dahulu, sebelum menerapkan
metode ini.
Menggali materi
Jika tujuan ini yang ingin dicapai, guru tidak perlu
membekali siswa dengan materi, karena siswa sendiri yang
akan membekali dirinya sendiri.
Untuk selingan
Bila selingan yang menjadi tujuan, maka cukup
melakukannya sesekali saja. Teknik yang dipakai sama
dengan teknik mencari pasangan untuk mendalami materi.
4. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN
MAKE A MATCH
Guru mengelompokkan peserta didik menjadi beberapa kelompok
yang heterogen (beragam). Tiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa.
Guru membagikan bahan ajar untuk didiskusikan oleh kelompok.
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya adalah kartu jawaban.
Pecahkan siswa menjadi dua kelompok, misalnya menjadi kelompok
A dan kelompok B.
Bagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban
kepada kelompok B.
Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal dan
jawaban.
Tiap siswa yang mendapatkan kartu soal memikirkan jawaban dari
kartu yang dipegangnya.
Siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang
dimilikinya.
5. KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A
MATCH
Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan karena
melibatkan media pembelajaran yang dibuat oleh guru serta karena ada unsur
permainannya.
Meningkatkan aktivitas dan kreatifitas belajar siswa, baik secara kognitif
maupun fisik.
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk saling membantu
pembelajarannya satu sama lain.
Menghindari kejenuhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar.
Materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa lebih menarik perhatian.
Meningkatkan keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk bekerja secara
efektif.
Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan
keterampilan bertanya dalam membahas sesuatau masalah.
Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelompoknya (sebagaimana
kepada diri mereka sendiri) untuk melakukan yang terbaik.
Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi dan
Efektif melatih kedisiplinan siswa dalam menghargai waktu untuk belajar.
6. KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE
A MATCH
Sulit bagi guru mempersiapkan kartu-kartu yang baik dan
bagus sesuai dengan materi pelajaran.
Sulit mengatur ritme atau jalannya proses pembelajaran.
Sulit membuat siswa berkonsentrasi karena lebih
mengutamakan aktifitas yang lebih.
Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa
bernain-main dalam pembelajaran.
Guru perlu persiapan alat dan bahan yang memadai.
Cukup menimbulkan kegaduhan karena tidak jarang siswa
teriak kegirangan ketika kartu jawaban yang diambilnya
ternyata cocok dengan kartu soal yang dipegangnya.
7. EVALUASI METODE MAKE A MATCH
Dalam pelaksanaan metode pembelajaran make a
match dapat dikombinasikan dengan metode
pembelajaran aktif learning yang lain, agar lebih
menarik dan kedalaman materi bisa tersampaikan
dengan maksimal. Misal dikombinasikan dengan
metode diskusi dan presentasi, jadi nanti setelah
mereka menemukan pasangan antara pertanyaan
dan jawaban mereka kemudian mendiskusikan
materi tersebut lalu setelah itu dipresentasikan di
depan kelas.