3. Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
1. tujuan
- berkenaan dg. aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik
- kompleksitas tujuan: tingkat tinggi atau rendah?
- apa memerlukan keterampilan akademik?
2. bahan atau materi pembelajaran
- materi berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu
- ada prasyarat tertentu atau tidak untuk mempelajari materi ybs.
- ketersediaan buku sumber?
3. siswa
- tingkat kematangan siswa
- minat, bakat, dan kondisi siswa
- gaya belajar siswa
4. yang lain
- apa hanya cukup dg. satu strategi? Apa hanya satu-satunya strategi?
nilai efektivitas dan efisiensi strategi ybs.
-
4. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
dalam Standar Proses Pendidikan
1. Berorientasi pada tujuan (sebagai komponen utama)
2. Aktivitas (bukan menghafal akan tetapi berbuat/
mengalami)
3. Individualitas (adanya perubahan perilaku siswa secara
individual)
4. Integritas (bukan hanya mengembangkan kemampuan
kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
5. Pendekatan Pembelajaran yang Mendidik
1. Pembelajaran Pemecahan masalah dan
Kontekstual
2. Pendekatan Kooperatif
3. Belajar dengan Menulis
4. Pembelajaran Berbasis Masalah
5. Pertanyaan Inovatif
6. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Pembelajaran
7. Pebelajaran Kreatif dan Produktif
8. Pembelajaran Keterampilan Pemecahan masalah Sosial.
(Baca Modul Metode Pembelajaran bab 6-8, halaman 33-112)
6. 1. Kontruksivisme
Konstruktivisme adalah proses membangun dan
menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif
siswa berdasarkan pengalaman.
Menurut konstruktivisme, pengetahuan memang berasal
dari luar tetapi dikonstruksi oleh dalam diri seseorang.
Pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting yaitu:
obyek yang menjadi bahan pengamatan dan
kemampuan subjek untuk mengintrepretasi objek
tersebut.
Pembelajaran melalui CTL pada dasarnya mendorong
agar siswa bisa mengkonstruksi pengetahuannya
melalui proses pengamatan dan pengalaman nyata
yang dibangun oleh individu sipembelajar.
7. 2. Bertanya
Dengan pertanyaan, guru dapat memancing siswa agar
dapat menemukan jawabannya sendiri.
Pertanyaan guru dapat menjadikan pembelajaran lebih
produktif, yaitu berguna untuk:
a) menggali informasi ttng kemampuan siswa dlm
penguasaan pelajaran
b) membangkitkan motivasi siswa untuk belajar
c) merangsang keingintahuan siswa terhdp sesuatu
d) memfokuskan siswa pd sesuatu yang diinginkan
e) membimbing siswa untuk menemukan atau
menyimpulkan sesuatu.
8. 3. Inkuiri,
Inkuiri : proses pembelajaran didasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berfikir
secara sistematis.
• Proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa
langkah, yaitu: 1) merumuskan masalah, 2)
mengajukan hipotesa, 3) mengumpulkan data, 4)
menguji hipotesis, 5) membuat kesimpulan.
• Penerapan asas inkuiri pada CTL dimulai dengan
adanya masalah yang jelas yang ingin
dipecahkan, dengan cara mendorong siswa
untuk menemukan masalah sampai merumuskan
kesimpulan.
• Asas menemukan dan berfikir sistematis akan
dapat menumbuhkan sikap ilmiah, rasional,
sebagai dasar pembentukan kreatifitas.
9. Masalah
Misalkan ABCD adalah segiempat sebarang. Tentukan
Rumus Luas segiempat sebarang tersebut.
Hipotesis
Luas Segiempat ABCD = ½ .AC.BD.Sin dimana :
sudut antara AC dan BD
10. 4. Masyarakat Belajar (learning community).
Landasan : Pendapat Vygotsky,yg menyatakan bahwa
pengetahuan dan pengelaman anak banyak dibentuk oleh
komunikasi dengan orang lain.
• Permasalahan tidak mungkin dipecahkan sendirian, tetapi
membutuhkan bantuan orang lain untuk saling
membutuhkan.
• Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan
orang lain, teman, antar kelompok, sumber lain dan
bukan hanya guru.
• Penerapan melalui belajar kelompok, dan sumber-sumber
lain dari luar yang dianggap tahu tentang sesuatu yang
menjadi fokus pembelajaran.
11. 6. Refleksi
Refleksi adalah proses pengendapan
pengalaman yang telah dipelajarinya dengan
cara mengurutkan dan mengevaluasi kembali
kejadian atau peristiwa pembelajaran telah
dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang
dicapai baik yang bernilai positif atau tidak
bernilai (negatif).
Melalui refleksi siswa akan dapat memperbaharui
pengetahuan yang telah dibentuknya serta
menambah khazanah pengetahuannya.
12. 7. Penilaian nyata
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk
mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar
yang dilakukan siswa.
Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui :
1) apakah siswa benar-2 belajar atau tidak.
2) apakah pengalaman belajar mempunyai pengaruh
positif terhdp pekemb siswa baik intelektual, mental,
maupun psikomotorik.
Penerapan : Penilaian dilakukan terus menerus selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, dan dilakukan
secara terintregasi. Dalam CTL keberhasilan
pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan
kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan
seluruh aspek.
14. I. Pembelajaran Kontekstual
1. Konsep Pembelajaran yang mendorong
guru untukmenghubungkan antara
materi dengan situasi nyata siswa
(students based- situation)
2. Proses pendidikan yang menolong siswa
melihat makna dalam materi akademik
dng cara menghubungkan konteks
lingkungan keseharian mereka.
15. Pembelajaran Kontekstual
Adalah konsep belajar yang mendorong
guru untuk menghubungkan materi dengan
situasi dunia nyata siswa
Landasan filosofis: konstruktivisme
Pilar: 1. Saling ketergantungan
2. Diferensiasi
3. Pengorganisasian diri
16. Landasan filosofi CTL
Konstruktivimisme, yaitu filosofi belajar yang
menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar
menghafal tetapi siswa harus mengkonstruksi
pengetahuan sendiri.
Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan
menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah,
tetapi mencerminkan ketrampilan yang dapat
diterapkan.
Akar Konstruktivisme adalah filsafat pragamatisme
yang digagas oleh John Dewey (awal abad ke 20),
yaitu sebuah filosofi belajar yang menekankan
pada pangembanagan minat dan pengalaman
siswa.
17. Anak akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak
mengalami apa yang dipelajari bukan
hanya mengetahuinya.
Pembelajaran yang berorientasi target
penguasaan materi terbukti hanya
berhasil dalam kompetensi “mengingat”
jangka pendek, tetapi gagal dalam
membekali anak memecahkan persoalan
dalam kehiduapan jangka panjang.
19. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
BERBASIS CTL
• Kerjasama
• Saling menunjang
• Menyenangkan
• Tidak membosankan
• Belajar dengan bergairah
• Pembelajaran terintegrasi
• Menggunakan berbagai sumber
• Siswa aktif
20. LANJUTAN …
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
• Sharing dengan teman
• Siswa kritis, guru kreatif
• Dinding kelas dan lorong-lorong penuh
dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar,
artikel, humor dll
• Laporan kepada orang tua bukan hanya
raport, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
praktikum, karangan siswa dll.
21. II. Pembelajaran Kooperatif
1. Adalah PP yg berfokus pada penggunaan kelompok
kecil untuk bekerjasama
2. Elemennya:
1) Saling ketergantungan positif
2) Interaksi tatap muka
3) Akuntabilitas individual
4) Ktrampilan jalin hubngan antar pribadi
22. CIRI-CIRI PEMBL KOOPERATIF
1. saling ketergantungan positif
2. interaksi tatap muka dan dialog
3. akuntabilitas individual (Penilaian kelompok yang
didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota
kelompok secara individual)
4. Komunikasi antar kelompok Mengembangkan
ketrampilan sosial
5. Evaluasi kelompok dan proses kelompok
23. Teknik Kooperatif
A. STAD (Student Achievement Division)
B. Jigsaw
C. Group Investigation
D. Struktural
1) Mencari Pasangan
2) Bertukar Pasangan
3) Berkirim Salam dan soal
4) Bercerita berpasangan
5) Dua Tinggal Dua
6) Kancing Gemerincing
24. A.Student Achievement Division
Langkahnya:
a. Buat kelp a 4-5 orang, heterogen
b. A anggota pakai lembar akademik, saling membantu
untuk menguasai bahan ajar
c. Scr periodik guru melakukan evaluasi
d. Beri skor terhadap hasil penguasaan thd bahan ajar
25. B. Jigsaw
Langkah:
1. Buat kelompok sesuai jml materi
2. Kaji materi bersama, tiap anggota hrs
menguasai
3. Buat kelompok baru yang terdiri dari anggota
lama, masing2 satu orang
4. Tiap anggota klp baru yg merupakan duta
anggota klp lama bertanggung jawab untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok baru
26. C.Group Investigation
1. Buat beberapa topik, 5 atau 6
2. Siswa memilih topik
3. Kelompokkan siswa yang setopik
4. Merencanakan Kerjasama
5. Menerapkan kerjasama
6. Menganalisis dan mensintesis
7. Penyajian hasil
8. Evaluasi
27. D. Struktural
1) Mencari pasangan
Langkahnya:
a) Siapkan kartu-kartu (sejumlah siswa) yang berisi
konsep
b) Bagikan kepada siswa
c) Siswa diminta mencari pasangannya, sesuai aturan
guru
d) Diskusikan hasilnya
28. D.Struktural
2) Bertukar Pasangan
a) Buat siswa berpasangan ( 2-2 )
b) Beri tugas utk diselesaikan scr pasangan
c) Minta siswa bergabung dengan pasangan lain, lalu
tukar pasangannya
d) Mintakan kpd pasangan baru untuk saling
menjelaskan. Lalu kembali ke pasangan lama.
e) Temuan baru dari pasangan baru, disampaikan
kepada pasangan lama
29. D. Struktural
3) Berkirim salam dan Soal
a) Buat kelompok, dan minta menulis soal yang akan
dikirim ke kelompok lain
b) Tiap kelompok mengirim utusan utk menyampaikan
soal ke klp lain
c) Tiap klp mengerjakan soal
d) Jawaban masing-masing klom dicocokkan dng
jawaban klp yang membuat soal
30. D. Struktural
4) Bercerita Berpasangan
Langkah:
a) Bagi bahan menjadi dua
b) Lakukan Brainstorming ttg bahan
c) Siswa dipasangkan
d) Bahan pertama –siswa 1, dua– siswa 2
e) Siswa dengar/baca bhan dng catat frasa
f) Saling bertukar catatan
g) Menulis karangan dst
31. D. Struktural
5) Dua tinggal dua tamu
a) Buat kelompok2 beranggota 4 orang
b) Berikan tugas untuk diselesaikan
c) Dua orang bertamu, 2 orang tinggal
d) Yang tinggal, mmbrikn info ke tamunya
e) Tamu pulang, dan sharing ke anggota
f) Klp mencocokkan dan bahas hasil kerja
32. D) Struktural
6) Keliling kelompok
a) Buat kelompok
b) Beri tugas kelompok
c) Salah satu anggota klp membrikan pandangan dan
pemikiran ttg tugasnya
d) Siswa berikutnya juga memberikan konstribusi
e) Lakukan terus sampai semua siswa dapat giliran
33. D) Struktural
7) Kancing gemerincing
a) Siapkan kotak yang berisi kancing atau benda kecil
lainnya
b) Beri tiap siswa jml kancing yang sama
c) Tiap kali berbicara, dia harus mletakkan salah satu
kancingnya di tengah
d) Jika salah satu habis duluan, tidak boleh bicara lagi
shg semua temannya juga kancingnya habis
34. III. Quantum Teaching
• Landasan teori: sugestologi, kecerdasan ganda,
pemrogaman neurolinguistik, eksperensial
• Karateristik umum
- berpangkal pada psikologi kognitif
- bersifat konstruktivis
- memusatkan perhatian pada interaksi yg
bermutu dan bermakna
- menekankan percepatan belajar
-
35. Beberapa Contoh Teknik Model Pembelajaran
Kuantum
1. Peta Konsep
Peta konsep dikembangkan oleh Tony Buzon tahun
1970-an yang didasarkan pada bekerjanya otak.
Otak kita mengingat informasi dalam bentuk gambar,
simbol, bentuk-bentuk, suara musik dan perasaan.
Otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi
seperti pohon dengan cabang dan rantingnya, sehingga
untuk dapat mengingat kembali dengan cepat apa yang
telah kita pelajari sebaiknya belajar kita meniru
bekerjanya otak yaitu seperti pohon dengan cabang dan
rantinnya disertai gambar, warna simbul pola dan
asosiasi, yaitu dalam bentuk peta konsep/pikiran yang
menyerupai pohon.
36. b. Cara Membelajarkan Peta Konsep Secara Klasikal.
Cara pembelajaran dengan peta konsep ini perlu
disajikan dengan metode tugas kerja kelompok. Adapun
contoh langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan
• Sajikan gambar
• Gunakan pertanyaan tentang segiempat
• Sambil bertanya guru mencoba menstrafer jawaban siswa dalam
bentuk peta konsep
• Perbaiki peta konsep yang belum terstruktur menjadi terstruktur
• Setelah gambar peta konsep jadi di papan tulis, guru meminta
siswa untuk membuat peta konsep secara berkelompok
berdasarkan sub-sub materi yang ada, atau menurut apa yang
dipikirkan
37. - Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
kemudian siswa kerja kelompok untuk membuat peta
konsep. Batasan waktu misal, 15-20 menit.
• Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk
memberikan penjelasan jika ada kelompok yang bertanya.
• Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep,
pengelompokkan dan atributnya
• Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk
mempresentasikan hasil pekerjaanya.
• Jika diperlukan guru perlu memberikan penjelasan
terhadap materi yang belum dapat dipahami siswa.
• Berikan masukan terhadap hasil pekerjaan siswa,
• Lakukan postest tentang konsep yang dikuasai
• Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara
pembelajaran yang dilakukan guru sebagai evaluasi untuk
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
38. 2. Teknik Memori
Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi
ke dalam otak yang sesuai dengan cara kerja otak
(brain-based technique). Karena metode yang
digunakan se jalan dengan cara otak beroperasi dan
berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan efektivitas
dan efisiens otak dalam menyerap dan menyimpan
informasi.
a. Melatih Imajinasi
Sekarang coba anda melakukan satu hal. Sambil
menutup mata, coba bayangkan dalam pikiran anda
hal-hal berikut ini:
1. Bayangkan sebuah baju kaos tanpa kerah,
herwarna merah, mempunyai satu saku di bagian
tengah.
39. • Sekarang bayangkan baju kaos ini membesar
sampai 5 kali dari ukuran semula.
• Bayangkan baju kaos ini mempunyai kepala,
kaki dan tangan.
• Bayangkan baju kaos ini mengajak anda
berbicara, berkenalan dengan anda.
• Bayangkan anda mendengar baju kaos itu
berkata, "Hi... Bu guru apa kabar hari ini?
Senang berkenalan dengan anda. Siapa nama
anda?" apa anda hari ini senang mengikuti
PLPG? Seriuskah anda? Mengapa anda
ngantuk seperti muridmu? Apa anda ndak
malu dengan pengajarnya kalau ngantuk?
Kalau ngantuk makan dulu saja.
40. b. Teknik Rantaian Kata
Teknik ini adalah melatih merangkai membuat
kalimat/cerita dari kata-kata yang sudah ada.
Contoh :
1. Semesta
2. variabel
3. Konstanta
4. fungsi
5. persamaan
41. c. Teknik Plesetan Kata
Teknik plesetan kata digunakan untuk mengingat
istilah-2 yang sulit.
Kata yang dibuat adalah yang mudah dan menarik
untuk diucapkan.
Contoh :
1. Mejikuhibiniu
2. Mervenbumaryusauneplu
42. d. Sistem Pasak Lokasi
Misalnya anda diminta untuk menghapal
cerita nama hewan yang dilindungi di
Indonesia seperti di bawah ini
1. Bangau Hitam
2. Biawak Pohon
3. Burung Udang
4. Harimau Sumatra
5. Monyet Hitam
6. Kakak Tua Raja
7. Orang Hutan Kalimatan
8. Jalak putih ?
43. Karena ada sepuluh data, maka kita membutuhkan sepuluh lokasi Kita
ambil rumah anda sebagai contoh. Sekarang kita tentukan lokasinya.
1. Jalan di depan rumah anda
2. Pintu pagar rumah anda
3. Halaman depan rumah
4. Pintu masuk utama
5. Ruang tamu
6. Tembok di ruang tamu
7. Ruang keluarga
8. Lemari es (yang ada di ruang makan)
Sekarang setelah kita menentukan lokasi, kita akan menempatkan atau
mencantolkan data dengan lokasi. Seberapa kuat informasi ini akan
tertanam dalam memori anda bergantung pada dua hal, yaitu:
•Seberapa baik anda menentukan alur lokasi (harus berurutan).
•Seberapa baik anda melakukan visualisasi.
44. • Untuk itu anda harus melakukan atau
membayangkan hal berikut ini sewaktu anda
pulang ke rumah. Dalam proses anda masuk ke
rumah, anda melihat hal berikut ini :
1. Bayangkan ada seekor bangau hitam yang
berdiri di jalan di depan rumah anda.
2. Pada pintu pagar rumah anda ada seekor
biawak yang menggigit sebatang pohon (biawak
pohon).
3. Dihalaman didepan rumah anda hinggap seekor
burung yang membawa udang diparuhnya
(burung udang)
4. Saat mau mau masuk ke rumah, pintu dijaga
oleh seekor harimau Sumatra yang sedang
mengaum
45. • Teknik Akronim (Jembatan keledai)
Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan
cara mengambil huruf depan dari materi yang
ingin diingat dan kemudian digabungkan sehinga
menjadi singkatan atau kata atau kaimat yang
lucu.
• Contoh:
• Mejikuhibiniu (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, Ungu),
• Hari libur naik kuda, rabu kamis free (singkatan dari unsur kimia
golongan IA: H, Li, Natrium, K, Cs, Fr)
• Cewek sinting genit senang plembungan(singkatan dari unsur
kimia golongan IV A: C, Si, Gn, Sn, Pb)
46. Contoh Penerapan Model Quantum
Pada pembelajaran Menggambar grafik Trigonometri
dengan sofware Mathematics
Kegiatan Pendahuluan
1. Memberikan Apersepsi dengan menyajikan Contoh
grafik fungsi trigonometri
2. Memberikan motivasi dengan menjelaskan kegunaan
Sofware Mathematics
3. Menjelaskan tentang pembelajaran yang diterapkan
Kegiatan Inti
1.Menugaskan siswa untuk membaca cara menggunakan
sofware
2.Guru mendemostrasikan cara menggambar grafik
dengan sofware ini.
47. • Beberapa siswa mencoba latihan penggunaan Sofware
Mathematica
• Pemberian tugas kepada siswa secara kelompok untuk
melakukan analisis secara konvensional.
• Pemberian tugas untuk analisis dengan menggunakan
Software Mathematics Pembelajaran.
• Presentasi hasil tugas siswa secara bergantian dalam
diskusi kelas.
• Penyampaian tanggapan oleh kelompok lain
Penutup
• Penyampaian tanggapan, evaluasi dari guru terhadap
hasil kerja siswa serta ringkasan hasil pembelajaran.
• Post test berupa tugas analisis data.
• Pemberian tugas individu analisis keruangan dengan
software Mathematics
48. 5 Pilar Pendidikan
1. Learning to believe the God
Belajar utk beriman dan bertaqwa kpd Tuhan
2. Learning to Know
Belajar utk memahami dan menghayati
3. Learning to Do
Belajar utk melaksanakan dan berbuat secara efektif
4. Learning to Be
Belajar utk membangun dan menemukan jati diri
5. Learning to Live together
Belajar utk hidup bersama dan berguna bagi orang lain