3. Definisi
•Tindakan pembelian atau penjualan komoditi
(termasuk valuta asing) disuatu tempat dan pada saat
bersaam menjual atau membeli kembali komoditi
tersebut di tempat lain, pada tingkat harga yang
menguntungkan.
•Timbul karena terdapat perbedaan harga untuk suatu
komoditi yang sama
5. % Perbedaan Kurs
Valas di Pasar Spot
(E(e0))
Perbedaan Tingkat
Inflasi Yang
Diharapkan (ih – if)
Diskonto atau Premi
Forward Valas (F-
S)/S
Perbedaan Tingkat
Bunga (rd – rf)
PPP
IRP
FE
IFE FP
FPPP
Arbitrase dan Kondisi Paritas
6. Purchasing Power Parity (PPP)
• Kurs mencerminkan perbedaan tingkat inflasi
• Versi PPP:
• PPP absolut
• S = Pd / Pf
• PPP relatif
•e1 = e0 x (1 + id)t
(1 + if)t
7. Purchasing Power Parity (PPP)
• Kondisi PPP
Garis Paritas
% perubahan nilai
mata uang asing
(dalam mata uang
domestik
Perbedaan inflasi
domestik relatif
terhadap negara
asing (id – if)
8. Purchasing Power Parity (PPP)
• Ketidakberlakuan PPP:
• Bobot dan komposisi dalam Indeks Harga
• Biaya arbitrase
• Barang dan jasa yang tidak diperdagangkan
• Perubahan harga, perubahan kurs, perbedaan inflasi
• Intervensi pemerintah
9. • Formula
• 1 + r = (1 + a) (1 + i)
1 + r = 1 + a + i + ai
r = a + i , ai sangat kecil
rd = ad + id rf = af + if
• Tanpa intervensi pemerintah, kondisi keseimbangan:
(1 + rd ) = (1 + id )
(1 + rf ) (1 + if )
(1 + rd ) (1 + if ) = (1 + id ) (1 + rf )
1 + rd + if + (rd x if) = 1 + id + rf + (id x rf)
rd + if = id + rf atau rd - rf = id - if
Teori Internasional Fisher Effect
19. • Persyaratan prediksi kurs:
• kemampuan membuat model prediksi yang superior
• akses ke informasi dengan cepat
• bisa memanfaatkan penyimpangan dari kondisi ekuilibrium dengan cepat
• bisa memperkirakan karakteristik campur tangan pemerintah dalam pasar
keuangan
Prediksi Kurs Mata Uang
20. Peramalan Pada Sistem Kurs Tetap
Indikator Peramalan
(5) Efek kebijakan
yang dipilih
Faktor lingkungan
Internal Eksternal
(1) Kurs keseimbangan
Pembatasan aliran
modal, pembatasan
impor
Indikator lingkungan
(2) Tingkat defisit neraca
pembayaran
Tingkat dan kecepatan
menurunnya devisa atau
cadangan lainnya
(3) Tekanan untuk
devaluasi
Faktor politik
eksternal
Faktor politik
(4) Memperkirakan
reaksi atau respons
pemerintah
Pengetatan,pembatasan
aliran modal, mendorong
aliran modal
masuk,devaluasi
22. Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan Efisiensi Pasar
• Nilai pasar mencerminkan semua informasi yang relevan
• Tehnik:
• Meramal dengan kurs spot saat ini
e1~ = e0
kelemahan :
pergerakan yang random
lama periode mengurangi akurasi prediksi
tidak ada landasan teori
23. Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan Efisiensi Pasar
• Meramal dengan kurs forward saat ini
e1~ = f1
• kelemahan: periode hanya satu tahun
• Perbandingan antara kurs forward dengan kurs spot
• Menghasilkan hasil yang kurang lebih sama secara empiris dalam peramalan kurs
• Meramal dengan PPP
e1~ = e0 x (1 + id)
(1 + if)
24. Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan Efisiensi Pasar
• Meramal dengan Fischer Effect
e1~ = e0 x (1 + rd)
(1 + rf)
• Meramal dengan Interest Rate Parity
f1~ = e0 x (1 + rd)
(1 + rf)
25. Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan
Fundamental
• Pendekatan peramalan kurs dengan penggunaan variabel-
variabel yang relevan
• Penggunaan analisis regresi
• Variabel-variabel yang dapat dipergunakan:
• Pembatasan aliran modal
• Spread kurs
• Neraca pembayaran
• Cadangan valuta asing (devisa)
• GNP atau GDP
• Pengeluaran pemerintah
• Inflasi
26. Permalan di Pasar Bebas : Pendekatan Teknikal
• Berdasarkan pola tertentu dalam pergerakan kurs
berdasarkan asumsi history repeats itself