1. Makalah ini membahas tentang pembelahan mitosis dan jaringan pada hewan
2. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan dengan kromosom yang sama melalui beberapa fase seperti profase, metafase, anafase dan telofase
3. Ada empat jenis jaringan dasar pada hewan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf
1. KATA PENGANTAR
Al ham dul i l l ah, P uj i S yuku r kehadi r at Al l ah S W T kam i ucapkan at as
terselesainya penulisan makalah ini. Tak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada dosen
mata kuliah MIKROTEHNIK HEWAN, makalah disusun untuk menjadi salah satu alternative
untuk lebih memahami dan memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Kami sangat sadar baha di dalam penyusunan makalah ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan sehingga kami sangat mengharapakn partisipasi dari rekan-rekan mahasiswa
berupah kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat menjadikannya sebagai
bahan pembelajaran untuk lebih meningkatkan kemampuan yang kami miliki
Jadi lewat makalah yang sederhana ini yang masih banyak kekurangannya kami
mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk senantiasa belajar, belajar dan belajar, karena dengan
belajarlah kami dapat menembus cakrawala.
Dengan buku kalian selangkah lebih maju.
Sengkang, oktober 2012
Penulis
ii
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
2. Bab 1 pendahuluan
1.1 latar belakang
1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan
Bab II Isi
A. pembelahan mitosis
B. jaringan pada hewan
Bab III Penutup
3.1 kesimpulan
3.2 saran
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1.1
Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama diantara
keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma.
Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki membran inti. Semua
sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan mycoplasma adalah
prokariot.
3. 1. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel berupa mitosis ia hanya
mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salahsatu contohnya adalah pembelahan
biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan se lsecara mitosis pada sel somatisnya.
2. Organisme eukariot membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat
terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan
hasil dari satu atau komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel
dan perkembangan se ltergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel.
Rumusan masalah 1.2
1. Apa itu pembelahan Mitosis,,?
2. Bagaimana proses pembelahannya dan apa tujuannya,,,?
Tujuan 1.3
1. Mendeskripsikan dan memahami pembelahan mitosis
2. Memahami bagaimana proses pembelahannya beserta fase-fasenya
3. Memahami apa tujuan dibalik pembelahan tersebut
4. Memahami perbandingan antara pembelahan mitosis
4. BAB II
ISI
Pembelahan Mitosis
Pada sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap tertentu yang
disebut siklus sel. Sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap.
Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis.
Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S(synthesis), fase G2 (growth
atau Gap2). Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung.
Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang masing-
masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sam dengan sel induknya. Mitosis terjadi pada
semua pebanyakan sel tubuh (sel somatis). Kromosomnya berpasangan, sehingga disebut diploid
(2n). pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Selain itu ada pula interfase, yang merupakan fase antara mitosis
satu dengan mitosis berikutnya.
Fase-fase pada mitosis
a. Profase
Pada fase ini, sl induk yang akan membelah memperlihatkan gejalah terbentuknya dua
sentriol dari sentromer; yang satu tetap ditempat, yang satu bergerak kearah kutup yang
berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang
gelendong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol lain
.
Membrane inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah-pacah.
Lalu, butiran kromatid memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan
menebal menjadi kromosom , dengan bagian yang mengenting di sebut sentromer. Sentromer
adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer
mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus terikat.
Kemudian, kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing
disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau
menghilang. Dengan demikian, kromatid terjerat benang spindel. Sementara itu benang
spindel.sementara itu, benang spindle meluas ke luar ke segala arah, disebut sebagai aster.
5. Diakhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat dibeberapa benang
spindel di kinetokor. Kromosom berduplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di
ekuator.
Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini
terbentuk diantara dua titik yang disebut titik kutub.
b. Metafase
Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. membran inti sudah
menghilang. Kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom
berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.
c. Anafase
Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan.
Kinotokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukkan jalan, Pada anafase,
kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga
telihat adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase
sentromer–sentromer masing–masing kromosom berpisah, sehingga masing–masing kromatid
kini berupa kromosom yang terpisah. Dengan dipandung oleh serat gelendong yang melekat
padanya. Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid
yang satunya digerakkan ke kutub yang berlawanan. Pembelahan sentromer menurut Suryo
(1997) dapat pula berlangsung pada permulaan anafase. Benang–benang gelendong ini memendek
sehinggabelahan sentromer masing–masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan
membawa kromatid. Ciri-cirinya: Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang
equator.
d. Telofase
Kromatid-kromoatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang,
kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk
kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama
makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan
jumlah kromosom yang sama dengan induk.
e. Interfase
Interfase disebut pula fase istirahat, namun sebutan ini kurang tepat karena justru
pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi
dan energi. pada fase ini kromosom tidak tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromosom
tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.
Akhirnya pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel
anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada
pembelahan ini terjadi pembagian ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian
plasma / sitoplasma (sitokinesis).
6. Mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi
pada sel-sel tubuh, dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang berrsifat diploid. Sel-
sel tertentu seperti otot dan saraf tidak lagi membelah pada batas-batas tertentu. Sel-sel yang
telah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara mitosis.
7.
8. JARINGAN PADA HEWAN
1. JARINGAN DASAR HEWAN
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan
mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang
bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu
kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari
jaringan disebut histologi.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan
fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot),
penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel),
bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi
beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan
kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis)
menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
1. Jaringan Epithelium
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan
dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm,
mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung,
sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ.
Jaringan epitel dibedakan berdasarkan fungsi, bentuk da susunan. Yaitu:
a. Berdasarkan fungsi
Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya,
Contoh: epidermis (kulit)
Epitel kelenjar, untuk sekresi.
Kelenjar eksokrin: hasil sekresinya dialirkan malalui saluran, misalnya
kelenjar keringat, kelenjar ludah.
Kelenjar endokrin: hasil sekresinya tidak dialirkan melalaui saluran,
tetapi langsung ke darah, misalnya kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
dan kelenjar horman yang lain.
Epitel penyerap, untuk penyerapan. Contoh: epitel usus halus dan epitel
nefron ginjal.
Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari kulit. Contoh: epitel di
sekitar alat indra.
9. b. Berdasarkan bentuk dan susunan
Epitel pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel bentuk pipih. Contoh:
epitel peritoneum, epitel pembuluh darah, dan pembuluh limfa yang
disebut juga endotel.
Epitel pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian
luarnya di bentuk oleh sel-sel berbentuk pipih. Contoh: epitel kulit
telapak kaki, epitel rongga mulut, dan rongga hidung.
Epitel kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus. Contoh:
epitel nefron ginjal
epitel silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris.
Contoh: epitel pada usus (intestinum) dan lambung (vertikulus).
2. Jaringan ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
• Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
• Membungkus organ
• Mengisi rongga di antar organ.
• Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
• Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
• Menghasilkan kekebalan.
Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat
khusus, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.
1.Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat
longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah
ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan
pengisi ruangan di antara organ-organ.
2. Jaringan ikat khusus
Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi
dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat
khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
10. 3.Jaringan ikat penyokong
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang
sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah
(eritrosit).
4.Jaringan ikat penghubung
Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas
plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi
mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan
limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa
berfungsi untuk mengangkut lemak.
3. Jaringan Otot
jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-
sel otot yang tugasnya menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan kemampuan
jaringan otot untuk berkontraksi.
Kemampuan kontraksi ini sangat dimungkinkan karena sel-sel oto mengandung
protein kontraksi yang memanjang dan mengandung serabut-serabut halus disebut
myofibril. Myofibril terdiri atas protein myosin dan aktin.
Pada vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu:
a. Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat
dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu
lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung.
Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada
dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus.
Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut
sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan
mencapai 1 mikron.
b. Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan
rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan
kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot
rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis
terang (pita isotrop).
c. Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini
tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan
kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan
rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel
ke sel lainnya selama denyut jantung.
11. Perbedaan Otot polos Otot rangka Otot
jantung
tempat Dinding jerohan Melekat pada Dinding jantung
rangka
Bentuk serabut Memanjang, Memanjang, Memanjang
berbentuk, ujung silindris, ujung silindris,
lancip tumpul bercaban dan
menyatu
Jumlah nukleus Satu banyak satu
Letak nukleus Tengah tepi Tengah
Garis melintang Tidak ada ada Ada
Kecepatan Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi
Kemampuan Lama sebentar Sedang
berkontraksi
Tipe kontrol Tidak menurut Menurut Tidak menurut
kehendak kehendak kehendak
4.Jaringan Saraf
jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron jaringan saraf berfungsi
untuk mengatur dan mengkoordinasi segalah aktivitas tubuh. Sel saraf terdiri atas badan
sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf
yang satu dengan sel sraf lainnya sehingga terbentuk jaringan saraf.
Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf
penghubung. Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang, dan di urat saraf.
Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas yaitu,
yaitu kemampuan sel saraf untuk merespon terhadap perubahan lingkungan.
Konduktivitas merupakan kemampuan jaringan saraf membawa implus-implus saraf atau
pesan.
Neuron terdiri atas
a. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi
membawa rangsangan ke badan sel.
b. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan
nucleolus du tengahnya.
Sitoplasma bergranula, berasal dari retikulum endoplasma yang disebut badan
Nissl. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan di ganglion. Ganglion adalah
kumpulan badan sel saraf. Ganglion terlentak di tempat-tempat tertentu, seperti di
kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
12. c. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang
berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neurit memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung
neurilema.
a. Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus
neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai neuritif
terhadap neurit.
Selubung myelin tidak me,bungkus neurit secara kontinu tetapi
membuat interval anatara 80-600 mikron, membentuk nodus ranvier.
Di daerah interval ini neurit tidak memiliki selubung myelin, tapi
langsung di bungkus oleh selubung Schwann.
b. Selubung neurilema (selubung Schwann) terdiri dari sel-sel Schwann
yang menghasilkan myelin.
Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrite yang rusak.
Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan.
Tempat hubungan itu di sebut sinapsis.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Pembelahan mitosis berlangsung di jaringan meristem / embrional. Mitosis
menghasilkan sel anakan yang memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan
sel induk. Mitosis meliputi tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Tiap fase di
tandai dengan perubahan perilaku kromosom.
Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
Jaringan pembentuk organ hewan terdiri atas, jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan
otot, dan jaringan saraf.
B. Saran
Saran untuk penyusunan makalah ini sebaiknya dibutuhkan kerja sama antar
mahasiswa dan bimbingan dari dosen khususnya mikrotehnik hewan.
13. Daftar pustaka
Biggs, A., W.C. hagins, C. Kapicka, L. Lundgren, P. Rillero, K.G. Tallman, & D. Zike.
2004. Biology: The Dinamics of Life. New York. McGraw-Hill Companies, inc.
Kimball, John W. 1993. Biology. Addison Wesley Publising Company.
WWW.Google.Com