SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR

        Al ham dul i l l ah, P uj i S yuku r kehadi r at Al l ah S W T kam i ucapkan at as
terselesainya penulisan makalah ini. Tak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada dosen
mata kuliah MIKROTEHNIK HEWAN, makalah disusun untuk menjadi salah satu alternative
untuk lebih memahami dan memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran.

       Kami sangat sadar baha di dalam penyusunan makalah ini sangatlah jauh dari
kesempurnaan sehingga kami sangat mengharapakn partisipasi dari rekan-rekan mahasiswa
berupah kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat menjadikannya sebagai
bahan pembelajaran untuk lebih meningkatkan kemampuan yang kami miliki

        Jadi lewat makalah yang sederhana ini yang masih banyak kekurangannya kami
mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk senantiasa belajar, belajar dan belajar, karena dengan
belajarlah kami dapat menembus cakrawala.


                       Dengan buku kalian selangkah lebih maju.



                                                                    Sengkang, oktober 2012




                                                                          Penulis




ii


                              Daftar isi

Kata pengantar

Daftar isi
Bab 1 pendahuluan

1.1 latar belakang
1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan

Bab II Isi

A. pembelahan mitosis
B. jaringan pada hewan

Bab III Penutup

3.1 kesimpulan
3.2 saran

Daftar Pustaka




                                              ii

                                      BAB I
                           PENDAHULUAN

Latar Belakang 1.1
    Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama diantara
keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma.
Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki membran inti. Semua
sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan mycoplasma adalah
prokariot.
1. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel berupa mitosis ia hanya
     mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salahsatu contohnya adalah pembelahan
     biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan se lsecara mitosis pada sel somatisnya.
  2. Organisme eukariot membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat
     terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan
     hasil dari satu atau komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel
     dan perkembangan se ltergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel.




Rumusan masalah 1.2

  1. Apa itu pembelahan Mitosis,,?

  2. Bagaimana proses pembelahannya dan apa tujuannya,,,?


Tujuan 1.3
  1.   Mendeskripsikan dan memahami pembelahan mitosis
  2.   Memahami bagaimana proses pembelahannya beserta fase-fasenya
  3.   Memahami apa tujuan dibalik pembelahan tersebut
  4.   Memahami perbandingan antara pembelahan mitosis
BAB II
                                        ISI
Pembelahan Mitosis
        Pada sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap tertentu yang
disebut siklus sel. Sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap.
Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis.
Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S(synthesis), fase G2 (growth
atau Gap2). Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung.
        Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang masing-
masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sam dengan sel induknya. Mitosis terjadi pada
semua pebanyakan sel tubuh (sel somatis). Kromosomnya berpasangan, sehingga disebut diploid
(2n). pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu profase,
metafase, anafase, dan telofase. Selain itu ada pula interfase, yang merupakan fase antara mitosis
satu dengan mitosis berikutnya.

 Fase-fase pada mitosis
   a. Profase
          Pada fase ini, sl induk yang akan membelah memperlihatkan gejalah terbentuknya dua
sentriol dari sentromer; yang satu tetap ditempat, yang satu bergerak kearah kutup yang
berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang
gelendong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol lain
.
        Membrane inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah-pacah.
Lalu, butiran kromatid memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan
menebal menjadi kromosom , dengan bagian yang mengenting di sebut sentromer. Sentromer
adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer
mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus terikat.
        Kemudian, kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing
disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau
menghilang. Dengan demikian, kromatid terjerat benang spindel. Sementara itu benang
spindel.sementara itu, benang spindle meluas ke luar ke segala arah, disebut sebagai aster.
Diakhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat dibeberapa benang
spindel di kinetokor. Kromosom berduplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di
ekuator.
       Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini
terbentuk diantara dua titik yang disebut titik kutub.

   b. Metafase
       Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. membran inti sudah
menghilang. Kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom
berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas.

   c. Anafase
        Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan.
Kinotokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukkan jalan, Pada anafase,
kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga
telihat adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase
sentromer–sentromer masing–masing kromosom berpisah, sehingga masing–masing kromatid
kini berupa kromosom yang terpisah. Dengan dipandung oleh serat gelendong yang melekat
padanya. Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid
yang satunya digerakkan ke kutub yang berlawanan. Pembelahan sentromer menurut Suryo
(1997) dapat pula berlangsung pada permulaan anafase. Benang–benang gelendong ini memendek
sehinggabelahan sentromer masing–masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan
membawa kromatid. Ciri-cirinya: Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang
equator.
    d. Telofase
       Kromatid-kromoatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang,
kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk
kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama
makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan
jumlah kromosom yang sama dengan induk.




   e. Interfase

           Interfase disebut pula fase istirahat, namun sebutan ini kurang tepat karena justru
   pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi
   dan energi. pada fase ini kromosom tidak tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromosom
   tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis.
           Akhirnya pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel
   anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada
   pembelahan ini terjadi pembagian ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian
   plasma / sitoplasma (sitokinesis).
Mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi
pada sel-sel tubuh, dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang berrsifat diploid. Sel-
sel tertentu seperti otot dan saraf tidak lagi membelah pada batas-batas tertentu. Sel-sel yang
telah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara mitosis.
JARINGAN PADA HEWAN

1. JARINGAN DASAR HEWAN
         Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai
 struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan
 mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang
 bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu
 kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari
 jaringan disebut histologi.
         Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan
 fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot),
 penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel),
 bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi
 beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan
 kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis)
 menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan
 otot, dan jaringan saraf.
        1.      Jaringan Epithelium
        Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan
 dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm,
 mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung,
 sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ.
 Jaringan epitel dibedakan berdasarkan fungsi, bentuk da susunan. Yaitu:

        a.    Berdasarkan fungsi
                 Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya,
             Contoh: epidermis (kulit)
                  Epitel kelenjar, untuk sekresi.
                 Kelenjar eksokrin: hasil sekresinya dialirkan malalui saluran, misalnya
                   kelenjar keringat, kelenjar ludah.
                 Kelenjar endokrin: hasil sekresinya tidak dialirkan melalaui saluran,
                   tetapi langsung ke darah, misalnya kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
                   dan kelenjar horman yang lain.
                  Epitel penyerap, untuk penyerapan. Contoh: epitel usus halus dan epitel
                  nefron ginjal.
                  Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari kulit. Contoh: epitel di
                  sekitar alat indra.
b. Berdasarkan bentuk dan susunan
                Epitel pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel bentuk pipih. Contoh:
                epitel peritoneum, epitel pembuluh darah, dan pembuluh limfa yang
                disebut juga endotel.
                Epitel pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian
                luarnya di bentuk oleh sel-sel berbentuk pipih. Contoh: epitel kulit
                telapak kaki, epitel rongga mulut, dan rongga hidung.
                Epitel kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus. Contoh:
                epitel nefron ginjal
                epitel silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris.
                Contoh: epitel pada usus (intestinum) dan lambung (vertikulus).




       2. Jaringan   ikat
      Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :

              • Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
              • Membungkus organ
              • Mengisi rongga di antar organ.
              • Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain.
              • Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
              • Menghasilkan kekebalan.

       Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat
khusus, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung.

       1.Jaringan ikat biasa
       Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat
longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah
ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan
pengisi ruangan di antara organ-organ.
       2. Jaringan ikat khusus
       Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi
 dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat
 khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
3.Jaringan ikat penyokong
       Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang
sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah
(eritrosit).
        4.Jaringan ikat penghubung
        Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas
  plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel
  darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi
  mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan
  limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa
  berfungsi untuk mengangkut lemak.
   3. Jaringan    Otot
         jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel-
 sel otot yang tugasnya menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan kemampuan
 jaringan otot untuk berkontraksi.
       Kemampuan kontraksi ini sangat dimungkinkan karena sel-sel oto mengandung
 protein kontraksi yang memanjang dan mengandung serabut-serabut halus disebut
 myofibril. Myofibril terdiri atas protein myosin dan aktin.
       Pada vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu:
       a. Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat
           dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu
           lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung.
           Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada
           dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus.
           Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut
           sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan
           mencapai 1 mikron.
       b. Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan
           rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan
           kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot
           rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis
           terang (pita isotrop).
       c. Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini
           tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan
           kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan
           rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel
           ke          sel         lainnya         selama         denyut           jantung.
Perbedaan             Otot polos           Otot rangka Otot
                                                                  jantung

           tempat                Dinding jerohan  Melekat     pada        Dinding jantung
                                                  rangka
           Bentuk serabut        Memanjang,       Memanjang,              Memanjang
                                 berbentuk, ujung silindris, ujung        silindris,
                                 lancip           tumpul                  bercaban   dan
                                                                          menyatu
           Jumlah nukleus        Satu                 banyak              satu
           Letak nukleus         Tengah               tepi                Tengah
           Garis melintang       Tidak ada            ada                 Ada
           Kecepatan             Paling lambat        Paling cepat        Sedang
           kontraksi
           Kemampuan             Lama                 sebentar            Sedang
           berkontraksi
           Tipe kontrol          Tidak menurut Menurut                    Tidak menurut
                                 kehendak      kehendak                   kehendak


       4.Jaringan Saraf

        jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron jaringan saraf berfungsi
untuk mengatur dan mengkoordinasi segalah aktivitas tubuh. Sel saraf terdiri atas badan
sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf
yang satu dengan sel sraf lainnya sehingga terbentuk jaringan saraf.
        Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf
penghubung. Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang, dan di urat saraf.
        Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas yaitu,
yaitu kemampuan sel saraf untuk merespon terhadap perubahan lingkungan.
Konduktivitas merupakan kemampuan jaringan saraf membawa implus-implus saraf atau
pesan.

Neuron terdiri atas
 a. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi
    membawa rangsangan ke badan sel.
 b. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan
    nucleolus du tengahnya.
    Sitoplasma bergranula, berasal dari retikulum endoplasma yang disebut badan
    Nissl. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan di ganglion. Ganglion adalah
    kumpulan badan sel saraf. Ganglion terlentak di tempat-tempat tertentu, seperti di
    kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
c. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang
       berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
       Neurit memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung
       neurilema.
                a. Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus
                   neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai neuritif
                   terhadap neurit.
                   Selubung myelin tidak me,bungkus neurit secara kontinu tetapi
                   membuat interval anatara 80-600 mikron, membentuk nodus ranvier.
                   Di daerah interval ini neurit tidak memiliki selubung myelin, tapi
                   langsung di bungkus oleh selubung Schwann.
                b. Selubung neurilema (selubung Schwann) terdiri dari sel-sel Schwann
                   yang menghasilkan myelin.
                   Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrite yang rusak.
                   Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan.
                   Tempat hubungan itu di sebut sinapsis.




                              Bab III
                             Penutup
A. Kesimpulan
          Pembelahan mitosis berlangsung di jaringan meristem / embrional. Mitosis
  menghasilkan sel anakan yang memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan
  sel induk. Mitosis meliputi tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Tiap fase di
  tandai dengan perubahan perilaku kromosom.
          Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama.
  Jaringan pembentuk organ hewan terdiri atas, jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan
  otot, dan jaringan saraf.



B. Saran
        Saran untuk penyusunan makalah ini sebaiknya dibutuhkan kerja sama antar
  mahasiswa dan bimbingan dari dosen khususnya mikrotehnik hewan.
Daftar pustaka

Biggs, A., W.C. hagins, C. Kapicka, L. Lundgren, P. Rillero, K.G. Tallman, & D. Zike.
   2004. Biology: The Dinamics of Life. New York. McGraw-Hill Companies, inc.

Kimball, John W. 1993. Biology. Addison Wesley Publising Company.

WWW.Google.Com
Mikrotehnik hewan

More Related Content

What's hot

Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...SMPN 4 Kerinci
 
Biologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XIBiologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XIRahmaniarNia
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosisKris Wu
 
1 review of basic genetics fix pisanan
1 review of basic genetics fix pisanan1 review of basic genetics fix pisanan
1 review of basic genetics fix pisananikametasari
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)Monika Sihaloho
 
ITP UNS SEMESTER 2 Strutur sel
ITP UNS SEMESTER 2 Strutur selITP UNS SEMESTER 2 Strutur sel
ITP UNS SEMESTER 2 Strutur selFransiska Puteri
 
Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)aris trea
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAZona Bebas
 
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanBiologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanStanley Go
 

What's hot (19)

Materi biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fixMateri biologi x ppt bab 3 fix
Materi biologi x ppt bab 3 fix
 
Makalah sel 3
Makalah sel 3Makalah sel 3
Makalah sel 3
 
Unit dasar kehidupan
Unit dasar kehidupanUnit dasar kehidupan
Unit dasar kehidupan
 
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
Makalah..biologi sel ( struktur sel, fungsi organel sel dan komunikasi antars...
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Biologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XIBiologi bab 3 SMA kelas XI
Biologi bab 3 SMA kelas XI
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
 
1 review of basic genetics fix pisanan
1 review of basic genetics fix pisanan1 review of basic genetics fix pisanan
1 review of basic genetics fix pisanan
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
 
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
Laporan Biologi (Jaringan Hewan)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Strutur sel
ITP UNS SEMESTER 2 Strutur selITP UNS SEMESTER 2 Strutur sel
ITP UNS SEMESTER 2 Strutur sel
 
Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2
 
Makalah tentang sel
Makalah tentang selMakalah tentang sel
Makalah tentang sel
 
Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)Praktikum 1 (mawar)
Praktikum 1 (mawar)
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
 
Makalah sel
Makalah selMakalah sel
Makalah sel
 
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan HewanBiologi Kelas 11 Jaringan Hewan
Biologi Kelas 11 Jaringan Hewan
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 

Similar to Mikrotehnik hewan

Similar to Mikrotehnik hewan (20)

Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 
Ipa 1
Ipa 1Ipa 1
Ipa 1
 
Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh Sel dan Jaringan Tubuh
Sel dan Jaringan Tubuh
 
13 PPT PR IPA 9 2020.ppt
13 PPT PR IPA 9 2020.ppt13 PPT PR IPA 9 2020.ppt
13 PPT PR IPA 9 2020.ppt
 
BAB 4 Pembelahan Sel.pptx
BAB 4 Pembelahan Sel.pptxBAB 4 Pembelahan Sel.pptx
BAB 4 Pembelahan Sel.pptx
 
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docxMAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
MAKALAH.docx NAHLA REPRODUKSI SEL.docx
 
Presentasi mitosis sel hewan
Presentasi mitosis  sel hewanPresentasi mitosis  sel hewan
Presentasi mitosis sel hewan
 
Ppt sel
Ppt selPpt sel
Ppt sel
 
Materi reproduksi sel
Materi reproduksi selMateri reproduksi sel
Materi reproduksi sel
 
Teori Sel
Teori SelTeori Sel
Teori Sel
 
Cell
CellCell
Cell
 
Makalah_Struktur_Organel_Sel.doc
Makalah_Struktur_Organel_Sel.docMakalah_Struktur_Organel_Sel.doc
Makalah_Struktur_Organel_Sel.doc
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
 
Makalah pbl blok 3
Makalah pbl blok 3Makalah pbl blok 3
Makalah pbl blok 3
 
Makalah sel 3
Makalah sel 3Makalah sel 3
Makalah sel 3
 

Mikrotehnik hewan

  • 1. KATA PENGANTAR Al ham dul i l l ah, P uj i S yuku r kehadi r at Al l ah S W T kam i ucapkan at as terselesainya penulisan makalah ini. Tak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada dosen mata kuliah MIKROTEHNIK HEWAN, makalah disusun untuk menjadi salah satu alternative untuk lebih memahami dan memudahkan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Kami sangat sadar baha di dalam penyusunan makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan sehingga kami sangat mengharapakn partisipasi dari rekan-rekan mahasiswa berupah kritik dan saran yang bersifat membangun agar kami dapat menjadikannya sebagai bahan pembelajaran untuk lebih meningkatkan kemampuan yang kami miliki Jadi lewat makalah yang sederhana ini yang masih banyak kekurangannya kami mengajak rekan-rekan mahasiswa untuk senantiasa belajar, belajar dan belajar, karena dengan belajarlah kami dapat menembus cakrawala. Dengan buku kalian selangkah lebih maju. Sengkang, oktober 2012 Penulis ii Daftar isi Kata pengantar Daftar isi
  • 2. Bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang 1.2 rumusan masalah 1.3 tujuan Bab II Isi A. pembelahan mitosis B. jaringan pada hewan Bab III Penutup 3.1 kesimpulan 3.2 saran Daftar Pustaka ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1 Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria dan mycoplasma adalah prokariot.
  • 3. 1. Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel berupa mitosis ia hanya mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salahsatu contohnya adalah pembelahan biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan se lsecara mitosis pada sel somatisnya. 2. Organisme eukariot membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari satu atau komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan se ltergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel. Rumusan masalah 1.2 1. Apa itu pembelahan Mitosis,,? 2. Bagaimana proses pembelahannya dan apa tujuannya,,,? Tujuan 1.3 1. Mendeskripsikan dan memahami pembelahan mitosis 2. Memahami bagaimana proses pembelahannya beserta fase-fasenya 3. Memahami apa tujuan dibalik pembelahan tersebut 4. Memahami perbandingan antara pembelahan mitosis
  • 4. BAB II ISI Pembelahan Mitosis Pada sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap tertentu yang disebut siklus sel. Sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S(synthesis), fase G2 (growth atau Gap2). Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang masing- masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sam dengan sel induknya. Mitosis terjadi pada semua pebanyakan sel tubuh (sel somatis). Kromosomnya berpasangan, sehingga disebut diploid (2n). pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Selain itu ada pula interfase, yang merupakan fase antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya. Fase-fase pada mitosis a. Profase Pada fase ini, sl induk yang akan membelah memperlihatkan gejalah terbentuknya dua sentriol dari sentromer; yang satu tetap ditempat, yang satu bergerak kearah kutup yang berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang gelendong pembelahan (benang spindel) yang menghubungkan sentriol satu dengan sentriol lain . Membrane inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecah-pacah. Lalu, butiran kromatid memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian memendek dan menebal menjadi kromosom , dengan bagian yang mengenting di sebut sentromer. Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak dapat menyerap zat warna. Tiap-tiap sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus terikat. Kemudian, kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian yang masing-masing disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti (nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang. Dengan demikian, kromatid terjerat benang spindel. Sementara itu benang spindel.sementara itu, benang spindle meluas ke luar ke segala arah, disebut sebagai aster.
  • 5. Diakhir profase, selubung inti sel pecah dan setiap kromatid melekat dibeberapa benang spindel di kinetokor. Kromosom berduplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator. Pada sel tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang gelendong pembelahan ini terbentuk diantara dua titik yang disebut titik kutub. b. Metafase Periode selama kromosom di ekuatorial disebut metafase. membran inti sudah menghilang. Kromosom berada di bidang ekuator, dengan sentromernya seolah kromosom berpegang pada benang gelendong pembelahan. Pada fase ini, kromosom tampak paling jelas. c. Anafase Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kinotokor yang masih melekat pada benang spindel berfungsi menunjukkan jalan, Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer–sentromer masing–masing kromosom berpisah, sehingga masing–masing kromatid kini berupa kromosom yang terpisah. Dengan dipandung oleh serat gelendong yang melekat padanya. Satu kromatid dari setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya digerakkan ke kutub yang berlawanan. Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula berlangsung pada permulaan anafase. Benang–benang gelendong ini memendek sehinggabelahan sentromer masing–masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan membawa kromatid. Ciri-cirinya: Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator. d. Telofase Kromatid-kromoatid mengumpul pada kutub-kutub. Benang gelendong menghilang, kromatid menjadi kusut dan butiran-butiran kromatid muncul kembali. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induk. e. Interfase Interfase disebut pula fase istirahat, namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. pada fase ini kromosom tidak tampak jelas. Pada fase ini, tingkah laku kromosom tidak tampak sehingga fase ini bukan termasuk fase mitosis. Akhirnya pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anakan memiliki jumlah dan sifat kromosom yang sama dengan sel induknya. Pada pembelahan ini terjadi pembagian ini terjadi pembagian inti (kariokinesis) dan pembagian plasma / sitoplasma (sitokinesis).
  • 6. Mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau pertumbuhan. Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh, dan berlangsung mulai dari terbentuknya zigot yang berrsifat diploid. Sel- sel tertentu seperti otot dan saraf tidak lagi membelah pada batas-batas tertentu. Sel-sel yang telah mengalami diferensiasi tidak lagi membelah secara mitosis.
  • 7.
  • 8. JARINGAN PADA HEWAN 1. JARINGAN DASAR HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (Campbell et al. 1999). Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. 1. Jaringan Epithelium Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan fungsi, bentuk da susunan. Yaitu: a. Berdasarkan fungsi Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya, Contoh: epidermis (kulit) Epitel kelenjar, untuk sekresi.  Kelenjar eksokrin: hasil sekresinya dialirkan malalui saluran, misalnya kelenjar keringat, kelenjar ludah.  Kelenjar endokrin: hasil sekresinya tidak dialirkan melalaui saluran, tetapi langsung ke darah, misalnya kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, dan kelenjar horman yang lain. Epitel penyerap, untuk penyerapan. Contoh: epitel usus halus dan epitel nefron ginjal. Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari kulit. Contoh: epitel di sekitar alat indra.
  • 9. b. Berdasarkan bentuk dan susunan Epitel pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel bentuk pipih. Contoh: epitel peritoneum, epitel pembuluh darah, dan pembuluh limfa yang disebut juga endotel. Epitel pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian luarnya di bentuk oleh sel-sel berbentuk pipih. Contoh: epitel kulit telapak kaki, epitel rongga mulut, dan rongga hidung. Epitel kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus. Contoh: epitel nefron ginjal epitel silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris. Contoh: epitel pada usus (intestinum) dan lambung (vertikulus). 2. Jaringan ikat Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut : • Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain. • Membungkus organ • Mengisi rongga di antar organ. • Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain. • Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran. • Menghasilkan kekebalan. Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus, jaringan ikat penyokong, dan jaringan ikat penghubung. 1.Jaringan ikat biasa Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ. 2. Jaringan ikat khusus Jaringan ikat khusus mempunyai fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh jaringan ikat khusus adalah jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
  • 10. 3.Jaringan ikat penyokong Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit). 4.Jaringan ikat penghubung Jaringan ikat penghubung terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen, karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak. 3. Jaringan Otot jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun atas sel- sel otot yang tugasnya menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi. Kemampuan kontraksi ini sangat dimungkinkan karena sel-sel oto mengandung protein kontraksi yang memanjang dan mengandung serabut-serabut halus disebut myofibril. Myofibril terdiri atas protein myosin dan aktin. Pada vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu: a. Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron. b. Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop). c. Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung.
  • 11. Perbedaan Otot polos Otot rangka Otot jantung tempat Dinding jerohan Melekat pada Dinding jantung rangka Bentuk serabut Memanjang, Memanjang, Memanjang berbentuk, ujung silindris, ujung silindris, lancip tumpul bercaban dan menyatu Jumlah nukleus Satu banyak satu Letak nukleus Tengah tepi Tengah Garis melintang Tidak ada ada Ada Kecepatan Paling lambat Paling cepat Sedang kontraksi Kemampuan Lama sebentar Sedang berkontraksi Tipe kontrol Tidak menurut Menurut Tidak menurut kehendak kehendak kehendak 4.Jaringan Saraf jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segalah aktivitas tubuh. Sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang-cabang inilah yang menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel sraf lainnya sehingga terbentuk jaringan saraf. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang belakang, dan di urat saraf. Sel saraf mempunyai kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas yaitu, yaitu kemampuan sel saraf untuk merespon terhadap perubahan lingkungan. Konduktivitas merupakan kemampuan jaringan saraf membawa implus-implus saraf atau pesan. Neuron terdiri atas a. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel. b. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan nucleolus du tengahnya. Sitoplasma bergranula, berasal dari retikulum endoplasma yang disebut badan Nissl. Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan di ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan sel saraf. Ganglion terlentak di tempat-tempat tertentu, seperti di kiri dan kanan sumsum tulang belakang.
  • 12. c. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain. Neurit memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung neurilema. a. Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai neuritif terhadap neurit. Selubung myelin tidak me,bungkus neurit secara kontinu tetapi membuat interval anatara 80-600 mikron, membentuk nodus ranvier. Di daerah interval ini neurit tidak memiliki selubung myelin, tapi langsung di bungkus oleh selubung Schwann. b. Selubung neurilema (selubung Schwann) terdiri dari sel-sel Schwann yang menghasilkan myelin. Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrite yang rusak. Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan. Tempat hubungan itu di sebut sinapsis. Bab III Penutup A. Kesimpulan Pembelahan mitosis berlangsung di jaringan meristem / embrional. Mitosis menghasilkan sel anakan yang memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan sel induk. Mitosis meliputi tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Tiap fase di tandai dengan perubahan perilaku kromosom. Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Jaringan pembentuk organ hewan terdiri atas, jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. B. Saran Saran untuk penyusunan makalah ini sebaiknya dibutuhkan kerja sama antar mahasiswa dan bimbingan dari dosen khususnya mikrotehnik hewan.
  • 13. Daftar pustaka Biggs, A., W.C. hagins, C. Kapicka, L. Lundgren, P. Rillero, K.G. Tallman, & D. Zike. 2004. Biology: The Dinamics of Life. New York. McGraw-Hill Companies, inc. Kimball, John W. 1993. Biology. Addison Wesley Publising Company. WWW.Google.Com