Metode Rumah Qur'ani merupakan metode yang efektif untuk memperkenalkan dan membantu pemahaman Al-Qur'an pada siswa Taman Pendidikan Alquran (TPA) melalui permainan, cerita, dan isyarat tangan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap Al-Qur'an.
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan,informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan oleh karena orang yang menyajikan cerita tersebut menyampaikan dengan menarik .Menikmati sebuah cerita mulai tumbuh pada seorang anak ia mengerti akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya dan setelah memorinya merekam beberapa kabar berita masa pada usia 4-6 tahun.
Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan,informasi atau hanya sebuah dongeng yang untuk didengarkan dengan rasa menyenangkan oleh karena orang yang menyajikan cerita tersebut menyampaikan dengan menarik .Menikmati sebuah cerita mulai tumbuh pada seorang anak ia mengerti akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya dan setelah memorinya merekam beberapa kabar berita masa pada usia 4-6 tahun.
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Untuk pembangunan di bidang pendidikan, harus mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Perkembangan anak atau peserta didik amerupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampillan yang berlangsung hingga mencapai usia tertentu. perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontiyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari lahir mulai sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani).
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
Pendidikan bertujuan untuk terus menerus mengadakan perubahan dan pembaharuan. Untuk pembangunan di bidang pendidikan, harus mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti, memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan didefinisikan sebagai kemajuan menuju kedewasaan. Perkembangan anak atau peserta didik amerupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampillan yang berlangsung hingga mencapai usia tertentu. perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontiyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari lahir mulai sampai mati”. Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani).
1. METODE RUMAH QUR’ANI, PENGENALAN DAN PEMAHAMAN AL-QUR’AN
BAGI SISWA TPA
SITI ZAKIA, S.Pd
Abstrak
Anak adalah amanah dari Allah SWT. Amanah ini harus dipelihara secara baik dan terus
menerus dengan memberinya pendidikan yang baik dan benar. Salah satu pekerjaan pendidik
yang harus mendapatkan perhatian serius adalah mencari metode yang tepat untuk
mengajarkan Al Qur’an kepada anak-anak usia dini. Anak perlu ditumbuhkan rasa cinta
terhadap AlQur’an melalui suatu metode yaitu metode rumah qur’ani. Prinsip utama dalam
pengajaran Al Qur’an dengan menggunakan metode Qur’ani meliputi motivasi, tidak adanya
pemaksaan terhadap anak, melakukan kegiatan yang menyenangkan bagi anak, dimulai dengan
ayat-ayat yang mudah dipahami, serta keteladanan dari orangtua dan guru karena metode ini
memiliki tiga domain pembelajaran yaitu permainan, cerita dan isyarat tangan. Metode yang
dipakai dalam rumah Qur’ani ditujukan untuk memberikan kenangan indah kepada anak-anak
terhadap Al Qur’an. Sehingga anak-anak mengenal dan memahami Al Qur’an sejak dini dan
akan membentuk pribadi yang berakhlak Qur’ani serta memberikan manfaat bagi dirinya,
keluarga, agama dan negara di masa yang akan datang. Metode yang tepat dalam mengenalkan
metode rumah Qur’ani adalah dengan metode classroom action research melalui tiga siklus
dengan tahapan Planning, action, observation dan reflection. Penelitian ini membuktikan
bahwa penggunaan metode Rumah Qur’ani sangat efektif dalam pengenalan dan pemahaman
Al-Qur’an bagi siswa TPA.
Kata Kunci : Metode Rumah Qur’ani, Al Qur’an, Siswa TPA
A. Pendahuluan
Anak adalah individu yang membutuhkan bimbingan dan arahan didalam proses
menemukan jati diri dan pembentukan karakternya. Setiap anak memiliki karakter yang
berbeda-beda. Pada umumnya karakter yang dimiliki anak normal yaitu profilnya konsisten,
berpikinya logis, mampu memprediksi sesuatu serta memiliki keterampilan sosial. Selain
karakter anak terbentuk maka perlahan-lahan akan tampak perubahan pada setiap
perkembanagn anak.
Anak adalah amanah dari Allah SWT. Tidak semua orang mendapatkan anugerah ini,
kecuali hanya orang-orang yang dikehendaki-Nya. Amanah ini harus dipelihara secara baik
dan terus menerus dengan memberinya pendidikan yang baik dan benar. Seorang pendidik
harus belajar bagaimana memberikan hak dan kewajibannya dengan baik. Ia harus mengetahui
perkembangan-pekembangan baru tentang metode dan media pendidikan yang baik, sehingga
2. memperoleh hasil yang maksimal. Salah satu pekerjaan pendidik yang harus mendapatkan
perhatian serius adalah menemukan metode yang tepat untuk mengajarkan Al Qur’an kepada
anak-anak usia dini. Mengajarkan Al Qur’an adalah salah satu dasar pendidikan Islam,
sehingga anak-anak dapt tumbuh berdasarkan fitrahnya dan hati mereka dituntun oleh hikmah
sehingga mampu membendung polusi kesesatan dan keruhnya kemaksiatan.
Mempelajari Al Qur’an dapat memberikan pengaruh baik terhadap diri seseorang, jika
dilakukan dengan sunguh-sungguh dan menggunakan metode/cara yang bisa membuat anak
mencintai Al Qur’an. Mengajarkan Al Qur’an dengan cara yang tepat tidak hanya membuat
anak cinta terhadap Al Qur’an tetapi juga meningkatkan kemampuan anak untuk mengingat
dan memahami isi Al Qur’an.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam mengenalkan dan memberi pemahaman Al
Qur’an kepada ank usia dini adalah dengan metode Rumah Qur’ani yaitu mengenalkan dunia
Al Qur’an yang menyenangkan kepada anak-anak dan membuat mereka menghayati makna
serta bisa menerapkannya dalam kehidupna sehari-hari. Dalam metode ini, ada empat lanngkah
yang dapat digunakan, antara lain : (1) permainan yang sesuai dengan penerapan sehari-hari
ayat. Permainan ini mengajarkan konsep sebab-akibat dari makna ayat yang dimaksud. (2)
menyampaikan cerita yang merupakan kesimpulan dari permainan. Melalui cerita, makna ayat
yang diajarkan akan lebih terjelaskan kepada anak. (3) penggunaan isyarat tangan yang
disesuaikan denngan konteks budaya dan bahasa indonesia. (4) pendinginan (cooling down)
diperlukan untuk menurunkan energi emosi anak, agar tidak menguras tenaganya saat pulang
kerumah. (Dina Y Sulaeman : 2007)
Metode yang dipakai dalam rumah Qur’ani ditujukan untuk memberikan kenangan
indah kepada anak-anak terhadap Al Qur’an. Sehingga anak-anak dapat megenal dan
memahami Al Qur’an sejak dini sehingga dapat terbentuk pribadi yang berakhlak Qur’ani serta
memberikan manfaat bagi dirinya, keluarga, agama dan negara di masa yang akan datang.
3. B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi classroom action
research.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Planning
Peneliti menyiapkan bahan dan alat serta pemilihan ayat yang sesuai dengan psikologis
dan kebutuhan siswa TPA, menemukan dan menganalisis bahan yanng telah
dipersiapkan serta merencanakan tindakan yang dilaksanakan.
b. Action
Peneliti mengimplementasikan pilihan ayat Al Qur’an kepada anak dan memonitoring
implementasi permainan, cerita, dan isyarat tangan kepada anak, selanjutnya melihat
reaksi anak.
c. Observation
Pada observasi, peneliti melihat kegagalan tentang implementasi dan reaksi terhadap
kaitan cerita dan isyarat tangan dengan ayat yang disajikan yaitu anak belum mampu
mengingat ayat dan makna ayat yang disampaikan. Anak juga belum mampu
memahami dan memperagakan isyarat tangan dari ayat yang disampaikan.
d. Reflection
Peneliti mengevaluai dan merevisi perencanaan kembali terhadap bahan dan alat yang
disajikan memalui isyarat tangan untuk dilakukan kembali pada siklus 2 dan 3.
4. 2. Objek/fokus dan Waktu Penelitian
Objek atau fokus penelitian ini adalah siswa TPA NURUL YAQIN yang bealamat di
Jalan Bukit Batisan Medan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februsri hingga
Mei tahun 2008.
3. Sumber data penelitian yaitu sumber primer dan sekunder.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Demonstrasi langsung
b. Observasi
Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi partisipan denngan melibatkan
peneliti.
c. Kajian literatur
5. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data yang dipakai adalah teknik kualitatif. Instrumen yang digunakan alah
“key instrument”, artinya peneliti sebagai alat peneliti utama., peneliti sendiri yang
mengadakan pengamatan, wawancara, studi literatur dan kemudian dilakukan pencatatan.
C. Hasil dan Pembahasan
Metode yang selama ini digunakan dalam mengenalkan ayat Al Qur’an pada siswa TPA
Nurul Yaqin adalah dengnan menggunakan metode hapalan. Guru lebih banyak memberikan
hapalan ayat pada anak secara langsung tanpa menggunakan media selain juz’ama. Pengajaran
menghapal Al Qur’an dilaksanakan dua kali seminggu, dengan durasi waktu satu
jam/pertemuan. Hal ini dirasa cukup membosankan bagi anak-anak karena mengurangi daya
kreatifitas anak, yang seharusnya mereka lebih mudah menyerap kata demi kata pada ayat
melalui kegiatan yang bersifat imajinasi ilustratif.
5. Gambar 1. Hasil pembelajaran pada siklus 1
Gambar 2. Hasil pembelajaran pada siklus 2
Dilihat dari hal ini, dapat dilihat bahwa metode yang diterapkan selama ini cenderung
bersifat monoton. Sehingga peneliti membuat strategi baru dengan mengembangkan domain
pembelajaran anak melalui media Rumah Qur’ani yang meliputi metode permainan, cerita dan
isyarat tangan. Permainan merupakan metode yang efektif. Permainan akan lebih banyak
menstimulasi domain psikomotorik (keterampilan otot dan fisik) dan domain afektif.
Selanjutnya adalah bercerita yang merupakan suatu proses kreatif anak-anak. Metode bercerita
yang diterapkan rumah qur’ani bertujuan membuat anak mampu memahami dan mengevaluasi
makna ayat. Metode yang ketiga adalah isyarat tangan. Metode isyarat tangan lebih banyak
mengasah kemampuan kognitif (pemahaman) dan psikomotorik (gerakan otot). Peneliti
melakukan evaluasi kepada para orangtua siswa TPA Nurul Yaqin dengan memberikan angket
6. yang berisi pertanyaan mengenai perkembangan anak-anak mereka terkait pembelajaran Al
Qur’an dengan metode Rumah Qur’ani yang telah peneliti ajarkan.
Tabel 1. Contoh angket pada evaluasi hasil pembelajaran
Nama Anak :
Nama Orang tua :
Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah ada perubahan yang positif pada diri anak Bapak/Ibu
setelah mengikuti pembelajaran metode Rumah Qur’ani?
2. Apakah ada penngaruh pembelajaran metode Rumah Qur’ani
terhadap akhlak anak Bapak/Ibu dalam kehidupan sehari-hari?
3. Apakah anak Bapak/Ibu selalu mempraktekkan ayat Al Qur’an
beserta maknanya dengan metode isarat tangan di
lingkungannya sehari-hari?
4. Apakah anak Bapak/Ibu selalu memberikan alasan dari makna
ayat terhadap perilakunya sehari-hari?
Dari angket yang diberikan kepada masing-masing orangtua siswa di TPA, didapatkan suatu
hasil evaluasi dalam bentuk diagram sebagai berikut :
Dari angket yang diberikan, didaptkan hasil sebesar 45% pengajaran belum mampu
mempengaruhi perilaku anak, 35% pengajaran mampu mempengaruhi perilaku anak, 13%
anak terpengaruh dan memberikan alasan potongan ayat, dan sebanyak 7% anak terpengaruh
tetapi tidak memberikan alasan potongan ayat.
35%
45%
13%
7%
HASIL EVALUASI ANGKET
7. Penelitian ini telah menghasilkan suatu luaran yang berupa informasi mengenai metode
pembelajaran Al Qur’an yang sangat efektif bagi anak-anak khusnya siswa TPA dalam bentuk
DVD peragaan metode Rumah Qur’ani, menghafal dan memahami Al Qur’an dengan isarat
tangan.
D. Kesimpulan dan Saran
Metode rumah qur’ani merupakan cara yang efektif dalam mempelajari dan memahami
ayat serta maknanya karena dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
Metode rumah qur’ani dapat diterapkan di TPA . penelitian classroom action research tepat
digunakan dalam mengenalkan metode rumah qur’ani pada siswa TPA. Agar memudahkan
dalam menerapkan metode ini sebaiknya para pengajar di TPA menciptakan suasana belajar
yang nyaman dan bahagia. Persiapkan mental anak agar dapat dengan mudah menerima
pelajaran. Contohkan bacaan ayat dan makna ayat, kata demi kata dengan jelas dan benar
dibarengi dengan isyarat masing-masing kata. Melakukan evaluasi baik secara kelompok
maupun individu.
E. Daftar Pustaka
Fadhullah, husain. 2004. Dunia Anak. Bogor : Cahaya.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang : Quantum Teaching.
Hardjana. 2006. Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-Anak. Jakarta : Grasindo.
M. A, Jaudah. 2000. Mendidik Anak Secara Islam. Jakarta : Gema Insani Press.
M. mahdi Thabathabai, Sayyid dan Siti Wardatul Jannah. 2008. Metode Doktor Cilik. Jakarta :
Hikmah.
Munandar, U. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah. Jakrta : Gramedia
Widyasarana.
Mustakin, H. 2001. Psikologi Pendidikan. Semarang : Pustaka Pelajar Semarang.
Sulaeman, Dina Y. 2007. Doktor Cilik Hafal dan Paham Al Qur’an. Jakarta : Pustaka Iman.
Yudha, Andi. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Bandung : Mizan.