Penilaian Sikap dan Keterampilan Kewarganegaraan-FIX.pdfRojiMobil
Pengembangan instrumen hasil belajar, khususnya penilaian sikap, merupakan bagian
integral dari proses evaluasi pendidikan yang bertujuan untuk mengukur sikap, nilai, atau
keyakinan seseorang terhadap suatu hal. Proses pengembangan instrumen penilaian sikap
melibatkan langkah-langkah yang cermat dan sistematis guna memastikan validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan. Pertama-tama, dalam mengembangkan instrumen
penilaian sikap, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang apa yang
dimaksud dengan sikap. Sikap dapat mencakup aspek-aspek seperti nilai, keyakinan, preferensi,
atau perilaku tertentu terhadap suatu objek atau situasi. Oleh karena itu, definisi yang jelas dan
komprehensif tentang sikap yang akan diukur merupakan langkah awal yang krusial dalam
pengembangan instrumen.
1. Memahami jenis-jenis karya yang
dapat dibuat guru untuk
memperoleh angka kredit.
2. Memahami penulisan publikasi
ilmiah dan karya inovatif yang
sesuai kriteria penilaian
Penilaian Sikap dan Keterampilan Kewarganegaraan-FIX.pdfRojiMobil
Pengembangan instrumen hasil belajar, khususnya penilaian sikap, merupakan bagian
integral dari proses evaluasi pendidikan yang bertujuan untuk mengukur sikap, nilai, atau
keyakinan seseorang terhadap suatu hal. Proses pengembangan instrumen penilaian sikap
melibatkan langkah-langkah yang cermat dan sistematis guna memastikan validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan. Pertama-tama, dalam mengembangkan instrumen
penilaian sikap, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang apa yang
dimaksud dengan sikap. Sikap dapat mencakup aspek-aspek seperti nilai, keyakinan, preferensi,
atau perilaku tertentu terhadap suatu objek atau situasi. Oleh karena itu, definisi yang jelas dan
komprehensif tentang sikap yang akan diukur merupakan langkah awal yang krusial dalam
pengembangan instrumen.
1. Memahami jenis-jenis karya yang
dapat dibuat guru untuk
memperoleh angka kredit.
2. Memahami penulisan publikasi
ilmiah dan karya inovatif yang
sesuai kriteria penilaian
2. KAPAN KUALITATIF RISET DIGUNAKAN
• Saat fenomena perlu di eksplorasi, diperdalam
• Saat peneliti membutuhkan detil dari fenomena
• Peneliti ingin melakukan empowerment (memberdayakan)
fenomena
• Peneliti ingin memahami sudut pandang partisipan
• Untuk membangun teori dari sebuah fenomena tertentu,
ketika sebuah fenomena belum bisa dijelaskan dengan teori
tertentu.
• Ketika penelitian kuantitatif tidak cukup memadai untuk
menjelaskan KEUNIKAN sebuah fenomena
• Cocok untuk peneliti yang: mau menghabiskan waktunya
bersama-sama dengan partisipan yang diteliti, menjadi
‘insider’, menulis banyak, mampu membangun raport dg baik
7. STRUKTUR PROPOSAL TA KUALITATIF
• BAB 1 LATAR BELAKANG
– Fenomena: Keunikan fenomena harus tampak
– Populasi terbatas
– Teori belum ada/belum dikembangkan
– Pertanyaan penelitian
– Tujuan penelitian
• Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA
– Data sekunder yang dibutuhkan, wawancara awal
– Bisa lebih dari 1 teori yang digunakan untuk memandu bukan untuk
dikonfirmasi
– Penelitian sebelumnya (bisa kuanti/kuali)
– Kerangka penelitian
8. STRUKTUR PROPOSAL TA KUALITATIF
• BAB 3 METODE PENELITIAN
– Pendekatan apa? Mengapa menggunakan pendekatan tersebut?
– Teknik sampling
– Validitas dan Kualitas Penelitian: Triangulasi, Saturated Data
– Panduan wawancara
• Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
– Hasil
• Intra Kasus
• Interkasus
• Triangulasi
– Pembahasan
• Bab 5 Kesimpulan dan Saran
– Kesimpulan
– Keterbatasan
– Saran