SlideShare a Scribd company logo
PEMADATAN ALAT BERAT
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sebelas Maret Surakarta
DISUSUN
1. RENDA ELGARA
2. RIZAL RAV SANDY
3. SELVIANA TIKNA P
4. SOEKMA AKHRIANI
5. TAUFIK EKO S
Alat Pemadat
 Pemadatan Tanah adalah usaha mengurangi rongga – rongga
udara dan air yang semula ada diantara butir-butir.
 Manfaat dari Pemadatan adalah
1. Memperbaiki kuat geser tanah
2. Mengurangi kompresibilitas
3. Mengurangi permeabilitas pada tanah
4. Mengurangi sifat kembang susut tanah
 Pemadatan tanah sendiri biasanya digunakan untuk
Landasan Pesawat (Bandara),Jalan Raya dan Tanggul-tanggul.
Pekerjaan Tanah secara Mekanis yaitu dengan
menggunakan Roller (Penggilas).
Klasifikasi antara lain:
 Berdasarkan cara bergeraknya, ada yg bergerak sendiri (self
propelled) dan ada yang ditarik traktor (towed)
 Berdasarkan bahan roda-roda penggilasnya ada yg terbuat dari
baja dan ada juga yg terbuat dari karet.
 Dilihat dari bentuk permukaan roda ada yg berbentuk
permukaannya halus (plain),segment,grid,sheepfoot dll
 Dilihat dari susunan roda-roda gilas ada yg beroda tiga,dua dan
three axle tandem roller.
 Alat penggilas khusus,misalnya vibrating roller bekerja
menggunakan getaran sebagai unsur utama sebagai usaha
pemapatan tanah.
A. Penggilas Roda
Tiga
Penggilas Roda Tiga (Three
wheel roller) merupakan alat
penggilas yang tertua dan
sampe sekarng masih
digunakan sebagai pekerjaan
alat pemampatan tanah.
Three wheel roller ini
digunakan untuk memampatkan
lapisan yang terdiri dari bahan-
bahan yang berbutir
kasar,misalnya untuk
pembuatan jalan macadam.
Alat ini mempunyai berat
antara 6-12 ton.
B. Tandem Roller
Alat ini biasanya digunakan
untuk penggilasan akhir.
Misalnya untuk penggilasan
aspal beton agar diperoleh
hasil akhir permukaan yang
rata.
Contoh Pekerjan aspal bahu jalan
A. PRIME COAT
B. ASPHALT TREATED BASE (ATB) 10 CM
1. PELAPISAN PRIME COAT DENGAN ASPHALT SPRAYER
2. PENGANGKUTAN ATB DENGAN DUMP TRUCK
3. PENGHAMPARAN & PERATAAN ASPHALT DENGAN ASPHALT FINISHER
4. PEMADATAN PERTAMA DENGAN TANDEM ROLLER
5. PEMADATAN KEDUA DENGAN PNEUMATIC TIRE ROLLER
6. PEMADATAN AKHIR DENGAN TANDEM ROLLER
Tandem roller dibagi menjadi dua
macam
 1. two axle tandem roller (dengan dua as).
 2. there axle tandem roller (dengan tiga as).
Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing
rodanya. Dan beratnya antara 8-14 ton.
Thre axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat teerbang atau
membuat pondasi jalan.
C. Vibration Roller
Vibration Roller adalah
termasuk tandem roller,yang
cara pemampatannya
menggunakan efek
getaran,dan sangat cocok
digunakan pada jenis tanah
pasir atau kerikil pasir.
Efisiensi pemampatan yang
dihasilkan sangat
baik,karena adanya gaya
dinamis terhadap tanah.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Proses
Pemampatan dengan
vibration roller ialah
frekuensi getaran, amplitude
dan gaya sentrifugal.
D. Meshgrid Roller
Pengaruh plain wheel roller
terhadap kemampatan yang
dihasilkan adalah pemampatan
dari atas ke bawah, yang
artinya bagian atas akan
mencapai kemampatan terlebih
dahulu pada bagian bawah,hal
ini karena penampang
melintang pengaruh tekanan
roda gilas kedalam lapisan
tanah berbentuk trapesium
(gembur dibawah),sehingga
tekanan persatuan tekanan per
satuan luas dibagian atas lebih
besar dari pada dibagian
bawah.
 untuk usaha pemampatan tanah
dengan butiran yang banyak
mengandung butiran kasar lebih
baik digunakan meshgrid roller,
Meshgrid Roller adalah Mesin gilas
yang rodanya berbentuk anyam-
anyaman.
E. Segment Roller
Untuk tanah yang mengandung
lempung (Tanah Liat), terutama
tanah yang basah, Meshgrid
Roller kurang memberi hasil
yang baik, karena Tanah akan
tertinggal diantara batang-
batang besi anyaman roda.
Untuk menghindari hal tersebut
dapat digunakan segment roller
yang rodanya tersusun dari
lempempengan-lempengan baja
kecil-kecil.yang akan
memberikan tekanan persatuan
luas cukup besar dan dapat
masuk kedalam tanah sehingga
terjadi pemampatan langsung
dari bawah.
F. Sheepfoot Roller
Sheepfoot roller termasuk alat
pampat yang melindas dari
bawah.Bagian utama roller
berupa drum yang sekelilingnya
diberi kaki-kaki, sehingga
tekanan roller dapat terpusat
pada kepala kaki.
Sheepfoot roller merupakan alat
pampat yang ditarik,dan pada
waktu ditarik kaki-kaki domba
akan masuk kedalam lapisan
tanah,dan dinding drum yang
ada pada permukaan lapisan
akan memberikan kemampatan
sementara.Sehingga tebal lapisan
yang efektif untuk pemampatan
dengan sheepfoot roller ini
antara 20-25 cm,dan bahan tanah
yang cocok untuk sheepfoot
roller ini adalah tanah yang
banyak mengandung lempung.
G. Pneumatic Tired
Roller
Roller ini mempunyai roda -
roda dari ban karet (pneumatic)
dengan permukaan yang dibuat
rata. Jumlah roda-roda gilas
selalu gasal,Misalnya 9 (4 roda
depan, 5 roda belakang), 11 (5
roda depan, 6 roda belakang)
atau 13 (6 roda depan, 7 roda
belakang).
Penggilasan dengan ban ini
mempunyai ciri khusus dengan
adanya kneading effect, ialah
air dan udara dapat ditekan ke
luar (pada tepi-tepi ban) yang
segera akan menguap pada
keadaan udara yang kering.
Kneading effect ini sangat
membantu dalam usaha
pemampatan bahan-bahan yang
banyak mengandung lempung
atau tanah liat.
Perlu diperhatikan pada
penggilasan bahan berbutir
kasar yang tajam ban-ban
penggilas akan cepat rusak,
sehingga pneumatic tired roller
banyak digunakan dalam
pekerjaan pengasapalan jalan.
misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping
juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah
yang tipis.
H.Portable Roller
dan Trench Roller
Portable roller adalah roller
jenis kecil dengan berat hanya
4 sampai 6 ton saja,salah satu
jenisnya ada dilengkapi dengan
roda karet yang dapat dinaik-
turunkan. Waktu bekerja roda
karet digantung, sehingga yang
menyentuh permukaan tanah
adalah roda-roda bajanya.
Trench roller adalah penggilas
khusus parit atau lubang galian,
sehingga konstruksinya dibuat
khusus sedemikian rupa agar
sesuai untuk pekerjaan
tersebut.Kemampuan roller ini
untuk memampatkan parit
sedalam antara 16 sampai 23
inci.
I.Cara kerja compactor
 Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada
di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke
guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap bahwa roller
bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
 Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan,
maka pekerjaan dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini
karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk
menggeser(melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dulu
bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang
sudah dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada
waktu roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll
tidak tertarik menggeser kea rah jalannya drive roll dan merusak
permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.
seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), pass ke 9 roller kembali
menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerussampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang dikehendaki pada
tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu diberikan,
karena dalamarah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan
pada yang di bagian lurus.Pada gambar 6.8(b) adalah pada penggilasan pada
tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang
dalam) menuju ke bagian atas(bagian lintasan luar).Untuk lintasan lintasan
berikutnya diulang mulai dari lintasan pertama lagi.
 Jalan lurus  Jalan berbelok
J. Produksi Compactor
 Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang
dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang
dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan
Persamaan berikut.
Dimana :
 F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)
 L = lebar efektif pada gilas (m)
 V = kecepatan compactor (m/jam)
 JM = kondisi manajemen dan medan kerja
 N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk
mencapaikemampatan yang dikehendaki
 Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas
melewati satu jalur tertentu.Agar dicapai hasil penggilasan dengan
permukaan yang rata, maka tiap pass dengan passyang berikutnya
harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.
Referensi
 WIDI HARTONO,2008, PEMINDAHAN TANAH MEKANIK (ALAT-ALAT
BERAT),SURAKARTA,LPP UNS DAN UNS PRESS
Atas Perhatiannya
Sekian dan Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Hasanudin H
 
Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
Shaleh Afif Hasibuan
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
WSKT
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Angga Nugraha
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi
WSKT
 
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
Afianto Faisol
 
Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan
efdharey
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
Muh. Aksal
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
Universitas Sriwijaya
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
Deri
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
candrosipil
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
MuhammadLuthfi995084
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Syukri Ghazali
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Ali Asnan
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
ahmad fuadi
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Harsanty Seran
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
herewith sofian
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Angga Nugraha
 
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturPerhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lentur
Helny Lalan
 

What's hot (20)

Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
 
Mekanika tanah bab 8
Mekanika tanah   bab 8Mekanika tanah   bab 8
Mekanika tanah bab 8
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi
 
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
 
Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)Bab viii   analisis hidrometer (hydrometer analysis)
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanPerbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalan
 
Perhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lenturPerhitungan perkerasan lentur
Perhitungan perkerasan lentur
 

Similar to Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2

Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Dedy Hartono
 
Pertemuan 7-1.pdf
Pertemuan 7-1.pdfPertemuan 7-1.pdf
Pertemuan 7-1.pdf
AnjarPrasetya1
 
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
FarosParamananda
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Siska Meidifra
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01anggitampan
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
MandalaBudi
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
Hudy Greatness Last V
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozer
jajankjos
 
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
Dinasty Dea
 
C3010 bab4
C3010 bab4C3010 bab4
C3010 bab4pokjak80
 
Kupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-beratKupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-berat
NitaMewaKameliaSiman
 
Jalan tambang
Jalan tambangJalan tambang
Jalan tambang
Bintora Hutabarat
 
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILefdharey
 
Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014
Achsan Cholis
 
Teknik Perkerasan Jalan
Teknik Perkerasan JalanTeknik Perkerasan Jalan
Teknik Perkerasan Jalan
Debora Elluisa Manurung
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Franky Sihombing
 
Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratJanu Diarto
 
Rjr 2 (1)
Rjr 2 (1)Rjr 2 (1)
Rjr 2 (1)
SAIFUL ANWAR
 

Similar to Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2 (20)

Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
Presentasi alat pemadat_Metode Konstruksi_kelompok2_UNS_2014
 
Pertemuan 7-1.pdf
Pertemuan 7-1.pdfPertemuan 7-1.pdf
Pertemuan 7-1.pdf
 
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 BeratPelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 Berat
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozer
 
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
 
C3010 bab4
C3010 bab4C3010 bab4
C3010 bab4
 
Pembagian alat berat
Pembagian alat beratPembagian alat berat
Pembagian alat berat
 
Kupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-beratKupdf.net buku alat-berat
Kupdf.net buku alat-berat
 
Jalan tambang
Jalan tambangJalan tambang
Jalan tambang
 
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
 
Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014Presentasi Metode Komstruksi 2014
Presentasi Metode Komstruksi 2014
 
Teknik Perkerasan Jalan
Teknik Perkerasan JalanTeknik Perkerasan Jalan
Teknik Perkerasan Jalan
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat berat
 
Rjr 2 (1)
Rjr 2 (1)Rjr 2 (1)
Rjr 2 (1)
 

Recently uploaded

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 

Recently uploaded (11)

COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 

Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2

  • 1. PEMADATAN ALAT BERAT Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • 2. DISUSUN 1. RENDA ELGARA 2. RIZAL RAV SANDY 3. SELVIANA TIKNA P 4. SOEKMA AKHRIANI 5. TAUFIK EKO S
  • 3. Alat Pemadat  Pemadatan Tanah adalah usaha mengurangi rongga – rongga udara dan air yang semula ada diantara butir-butir.  Manfaat dari Pemadatan adalah 1. Memperbaiki kuat geser tanah 2. Mengurangi kompresibilitas 3. Mengurangi permeabilitas pada tanah 4. Mengurangi sifat kembang susut tanah  Pemadatan tanah sendiri biasanya digunakan untuk Landasan Pesawat (Bandara),Jalan Raya dan Tanggul-tanggul.
  • 4. Pekerjaan Tanah secara Mekanis yaitu dengan menggunakan Roller (Penggilas). Klasifikasi antara lain:  Berdasarkan cara bergeraknya, ada yg bergerak sendiri (self propelled) dan ada yang ditarik traktor (towed)  Berdasarkan bahan roda-roda penggilasnya ada yg terbuat dari baja dan ada juga yg terbuat dari karet.  Dilihat dari bentuk permukaan roda ada yg berbentuk permukaannya halus (plain),segment,grid,sheepfoot dll  Dilihat dari susunan roda-roda gilas ada yg beroda tiga,dua dan three axle tandem roller.  Alat penggilas khusus,misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran sebagai unsur utama sebagai usaha pemapatan tanah.
  • 5. A. Penggilas Roda Tiga Penggilas Roda Tiga (Three wheel roller) merupakan alat penggilas yang tertua dan sampe sekarng masih digunakan sebagai pekerjaan alat pemampatan tanah.
  • 6. Three wheel roller ini digunakan untuk memampatkan lapisan yang terdiri dari bahan- bahan yang berbutir kasar,misalnya untuk pembuatan jalan macadam. Alat ini mempunyai berat antara 6-12 ton.
  • 7. B. Tandem Roller Alat ini biasanya digunakan untuk penggilasan akhir. Misalnya untuk penggilasan aspal beton agar diperoleh hasil akhir permukaan yang rata.
  • 8. Contoh Pekerjan aspal bahu jalan A. PRIME COAT B. ASPHALT TREATED BASE (ATB) 10 CM 1. PELAPISAN PRIME COAT DENGAN ASPHALT SPRAYER 2. PENGANGKUTAN ATB DENGAN DUMP TRUCK 3. PENGHAMPARAN & PERATAAN ASPHALT DENGAN ASPHALT FINISHER 4. PEMADATAN PERTAMA DENGAN TANDEM ROLLER 5. PEMADATAN KEDUA DENGAN PNEUMATIC TIRE ROLLER 6. PEMADATAN AKHIR DENGAN TANDEM ROLLER
  • 9. Tandem roller dibagi menjadi dua macam  1. two axle tandem roller (dengan dua as).  2. there axle tandem roller (dengan tiga as). Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya. Dan beratnya antara 8-14 ton. Thre axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat teerbang atau membuat pondasi jalan.
  • 10. C. Vibration Roller Vibration Roller adalah termasuk tandem roller,yang cara pemampatannya menggunakan efek getaran,dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil pasir.
  • 11. Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik,karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses Pemampatan dengan vibration roller ialah frekuensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal.
  • 12. D. Meshgrid Roller Pengaruh plain wheel roller terhadap kemampatan yang dihasilkan adalah pemampatan dari atas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih dahulu pada bagian bawah,hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas kedalam lapisan tanah berbentuk trapesium (gembur dibawah),sehingga tekanan persatuan tekanan per satuan luas dibagian atas lebih besar dari pada dibagian bawah.  untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik digunakan meshgrid roller, Meshgrid Roller adalah Mesin gilas yang rodanya berbentuk anyam- anyaman.
  • 13. E. Segment Roller Untuk tanah yang mengandung lempung (Tanah Liat), terutama tanah yang basah, Meshgrid Roller kurang memberi hasil yang baik, karena Tanah akan tertinggal diantara batang- batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya tersusun dari lempempengan-lempengan baja kecil-kecil.yang akan memberikan tekanan persatuan luas cukup besar dan dapat masuk kedalam tanah sehingga terjadi pemampatan langsung dari bawah.
  • 14. F. Sheepfoot Roller Sheepfoot roller termasuk alat pampat yang melindas dari bawah.Bagian utama roller berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-kaki, sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala kaki. Sheepfoot roller merupakan alat pampat yang ditarik,dan pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan masuk kedalam lapisan tanah,dan dinding drum yang ada pada permukaan lapisan akan memberikan kemampatan sementara.Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20-25 cm,dan bahan tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung lempung.
  • 15. G. Pneumatic Tired Roller Roller ini mempunyai roda - roda dari ban karet (pneumatic) dengan permukaan yang dibuat rata. Jumlah roda-roda gilas selalu gasal,Misalnya 9 (4 roda depan, 5 roda belakang), 11 (5 roda depan, 6 roda belakang) atau 13 (6 roda depan, 7 roda belakang).
  • 16. Penggilasan dengan ban ini mempunyai ciri khusus dengan adanya kneading effect, ialah air dan udara dapat ditekan ke luar (pada tepi-tepi ban) yang segera akan menguap pada keadaan udara yang kering. Kneading effect ini sangat membantu dalam usaha pemampatan bahan-bahan yang banyak mengandung lempung atau tanah liat. Perlu diperhatikan pada penggilasan bahan berbutir kasar yang tajam ban-ban penggilas akan cepat rusak, sehingga pneumatic tired roller banyak digunakan dalam pekerjaan pengasapalan jalan.
  • 17. misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah yang tipis.
  • 18. H.Portable Roller dan Trench Roller Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja,salah satu jenisnya ada dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik- turunkan. Waktu bekerja roda karet digantung, sehingga yang menyentuh permukaan tanah adalah roda-roda bajanya.
  • 19. Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut.Kemampuan roller ini untuk memampatkan parit sedalam antara 16 sampai 23 inci.
  • 20. I.Cara kerja compactor  Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.  Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk menggeser(melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang sudah dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser kea rah jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.
  • 21. seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), pass ke 9 roller kembali menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerussampai jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang dikehendaki pada tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu diberikan, karena dalamarah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang di bagian lurus.Pada gambar 6.8(b) adalah pada penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas(bagian lintasan luar).Untuk lintasan lintasan berikutnya diulang mulai dari lintasan pertama lagi.  Jalan lurus  Jalan berbelok
  • 22. J. Produksi Compactor  Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan Persamaan berikut. Dimana :  F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)  L = lebar efektif pada gilas (m)  V = kecepatan compactor (m/jam)  JM = kondisi manajemen dan medan kerja  N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapaikemampatan yang dikehendaki
  • 23.  Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur tertentu.Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan passyang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.
  • 24. Referensi  WIDI HARTONO,2008, PEMINDAHAN TANAH MEKANIK (ALAT-ALAT BERAT),SURAKARTA,LPP UNS DAN UNS PRESS