Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat pemadat tanah yang digunakan dalam konstruksi, termasuk roller tiga roda, tandem roller, vibration roller, meshgrid roller, segment roller, sheepfoot roller, pneumatic tired roller, portable roller, dan trench roller. Dokumen juga menjelaskan cara kerja pemadatan menggunakan alat-alat tersebut.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Angga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, ST
lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB
Materi ini mengenai tata cara penyiapan lahan sebelum pelaksanaan pekerjaan Prime Coat dan Tack Coat pada Konstruksi Jalan
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
Cara penyiapan dan pembersihan lahan sebelum pelaksanaan penyemprotan prime c...Angga Nugraha
ditulis oleh Angga Nugraha, ST
lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan IPB
Materi ini mengenai tata cara penyiapan lahan sebelum pelaksanaan pekerjaan Prime Coat dan Tack Coat pada Konstruksi Jalan
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanAngga Nugraha
ditulis oleh : Angga Nugraha, ST
lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Tulisan ini mengenai perbedaan Prime Coat dan Tack Coat secara mendetail, yang dijelaskan beserta gambar dan cara pelaksanaannya.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Perbedaan prime coat dan tack coat pada pekerjaan konstruksi jalanAngga Nugraha
ditulis oleh : Angga Nugraha, ST
lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Tulisan ini mengenai perbedaan Prime Coat dan Tack Coat secara mendetail, yang dijelaskan beserta gambar dan cara pelaksanaannya.
Scraper dan Motorgrader (kelompok 1)
Achsan Nur Cholis ( I 0111001)
Ari Purnomo ( I 0111014)
Bagus Saputra ( I 0111017)
I. Sapto Agung N.P ( I 0111054)
Ramzi Yahya ( I 0111087)
Distribusi Beban Tegangan, Sejarah Konstruksi Perkerasan, Jenis Konstruksi Lainnya, Struktur Perkerasan, Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course), Lapisan pondasi atas (base course), Lapisan Permukaan (Surface Course), Perkerasan Kaku (rigid pavement) , Perkembangan perkerasan kaku, Jenis-jenis perkerasan jalan beton semen, Perkerasan Komposit
3. Alat Pemadat
Pemadatan Tanah adalah usaha mengurangi rongga – rongga
udara dan air yang semula ada diantara butir-butir.
Manfaat dari Pemadatan adalah
1. Memperbaiki kuat geser tanah
2. Mengurangi kompresibilitas
3. Mengurangi permeabilitas pada tanah
4. Mengurangi sifat kembang susut tanah
Pemadatan tanah sendiri biasanya digunakan untuk
Landasan Pesawat (Bandara),Jalan Raya dan Tanggul-tanggul.
4. Pekerjaan Tanah secara Mekanis yaitu dengan
menggunakan Roller (Penggilas).
Klasifikasi antara lain:
Berdasarkan cara bergeraknya, ada yg bergerak sendiri (self
propelled) dan ada yang ditarik traktor (towed)
Berdasarkan bahan roda-roda penggilasnya ada yg terbuat dari
baja dan ada juga yg terbuat dari karet.
Dilihat dari bentuk permukaan roda ada yg berbentuk
permukaannya halus (plain),segment,grid,sheepfoot dll
Dilihat dari susunan roda-roda gilas ada yg beroda tiga,dua dan
three axle tandem roller.
Alat penggilas khusus,misalnya vibrating roller bekerja
menggunakan getaran sebagai unsur utama sebagai usaha
pemapatan tanah.
5. A. Penggilas Roda
Tiga
Penggilas Roda Tiga (Three
wheel roller) merupakan alat
penggilas yang tertua dan
sampe sekarng masih
digunakan sebagai pekerjaan
alat pemampatan tanah.
6. Three wheel roller ini
digunakan untuk memampatkan
lapisan yang terdiri dari bahan-
bahan yang berbutir
kasar,misalnya untuk
pembuatan jalan macadam.
Alat ini mempunyai berat
antara 6-12 ton.
7. B. Tandem Roller
Alat ini biasanya digunakan
untuk penggilasan akhir.
Misalnya untuk penggilasan
aspal beton agar diperoleh
hasil akhir permukaan yang
rata.
8. Contoh Pekerjan aspal bahu jalan
A. PRIME COAT
B. ASPHALT TREATED BASE (ATB) 10 CM
1. PELAPISAN PRIME COAT DENGAN ASPHALT SPRAYER
2. PENGANGKUTAN ATB DENGAN DUMP TRUCK
3. PENGHAMPARAN & PERATAAN ASPHALT DENGAN ASPHALT FINISHER
4. PEMADATAN PERTAMA DENGAN TANDEM ROLLER
5. PEMADATAN KEDUA DENGAN PNEUMATIC TIRE ROLLER
6. PEMADATAN AKHIR DENGAN TANDEM ROLLER
9. Tandem roller dibagi menjadi dua
macam
1. two axle tandem roller (dengan dua as).
2. there axle tandem roller (dengan tiga as).
Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing
rodanya. Dan beratnya antara 8-14 ton.
Thre axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat teerbang atau
membuat pondasi jalan.
10. C. Vibration Roller
Vibration Roller adalah
termasuk tandem roller,yang
cara pemampatannya
menggunakan efek
getaran,dan sangat cocok
digunakan pada jenis tanah
pasir atau kerikil pasir.
11. Efisiensi pemampatan yang
dihasilkan sangat
baik,karena adanya gaya
dinamis terhadap tanah.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Proses
Pemampatan dengan
vibration roller ialah
frekuensi getaran, amplitude
dan gaya sentrifugal.
12. D. Meshgrid Roller
Pengaruh plain wheel roller
terhadap kemampatan yang
dihasilkan adalah pemampatan
dari atas ke bawah, yang
artinya bagian atas akan
mencapai kemampatan terlebih
dahulu pada bagian bawah,hal
ini karena penampang
melintang pengaruh tekanan
roda gilas kedalam lapisan
tanah berbentuk trapesium
(gembur dibawah),sehingga
tekanan persatuan tekanan per
satuan luas dibagian atas lebih
besar dari pada dibagian
bawah.
untuk usaha pemampatan tanah
dengan butiran yang banyak
mengandung butiran kasar lebih
baik digunakan meshgrid roller,
Meshgrid Roller adalah Mesin gilas
yang rodanya berbentuk anyam-
anyaman.
13. E. Segment Roller
Untuk tanah yang mengandung
lempung (Tanah Liat), terutama
tanah yang basah, Meshgrid
Roller kurang memberi hasil
yang baik, karena Tanah akan
tertinggal diantara batang-
batang besi anyaman roda.
Untuk menghindari hal tersebut
dapat digunakan segment roller
yang rodanya tersusun dari
lempempengan-lempengan baja
kecil-kecil.yang akan
memberikan tekanan persatuan
luas cukup besar dan dapat
masuk kedalam tanah sehingga
terjadi pemampatan langsung
dari bawah.
14. F. Sheepfoot Roller
Sheepfoot roller termasuk alat
pampat yang melindas dari
bawah.Bagian utama roller
berupa drum yang sekelilingnya
diberi kaki-kaki, sehingga
tekanan roller dapat terpusat
pada kepala kaki.
Sheepfoot roller merupakan alat
pampat yang ditarik,dan pada
waktu ditarik kaki-kaki domba
akan masuk kedalam lapisan
tanah,dan dinding drum yang
ada pada permukaan lapisan
akan memberikan kemampatan
sementara.Sehingga tebal lapisan
yang efektif untuk pemampatan
dengan sheepfoot roller ini
antara 20-25 cm,dan bahan tanah
yang cocok untuk sheepfoot
roller ini adalah tanah yang
banyak mengandung lempung.
15. G. Pneumatic Tired
Roller
Roller ini mempunyai roda -
roda dari ban karet (pneumatic)
dengan permukaan yang dibuat
rata. Jumlah roda-roda gilas
selalu gasal,Misalnya 9 (4 roda
depan, 5 roda belakang), 11 (5
roda depan, 6 roda belakang)
atau 13 (6 roda depan, 7 roda
belakang).
16. Penggilasan dengan ban ini
mempunyai ciri khusus dengan
adanya kneading effect, ialah
air dan udara dapat ditekan ke
luar (pada tepi-tepi ban) yang
segera akan menguap pada
keadaan udara yang kering.
Kneading effect ini sangat
membantu dalam usaha
pemampatan bahan-bahan yang
banyak mengandung lempung
atau tanah liat.
Perlu diperhatikan pada
penggilasan bahan berbutir
kasar yang tajam ban-ban
penggilas akan cepat rusak,
sehingga pneumatic tired roller
banyak digunakan dalam
pekerjaan pengasapalan jalan.
17. misalnya pada hot mix asphalt concrete, di samping
juga baik untuk penggilasan lapisan-lapisan tanah
yang tipis.
18. H.Portable Roller
dan Trench Roller
Portable roller adalah roller
jenis kecil dengan berat hanya
4 sampai 6 ton saja,salah satu
jenisnya ada dilengkapi dengan
roda karet yang dapat dinaik-
turunkan. Waktu bekerja roda
karet digantung, sehingga yang
menyentuh permukaan tanah
adalah roda-roda bajanya.
19. Trench roller adalah penggilas
khusus parit atau lubang galian,
sehingga konstruksinya dibuat
khusus sedemikian rupa agar
sesuai untuk pekerjaan
tersebut.Kemampuan roller ini
untuk memampatkan parit
sedalam antara 16 sampai 23
inci.
20. I.Cara kerja compactor
Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada
di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke
guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap bahwa roller
bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan,
maka pekerjaan dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini
karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk
menggeser(melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dulu
bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang
sudah dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada
waktu roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll
tidak tertarik menggeser kea rah jalannya drive roll dan merusak
permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.
21. seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), pass ke 9 roller kembali
menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerussampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang dikehendaki pada
tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu diberikan,
karena dalamarah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan
pada yang di bagian lurus.Pada gambar 6.8(b) adalah pada penggilasan pada
tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang
dalam) menuju ke bagian atas(bagian lintasan luar).Untuk lintasan lintasan
berikutnya diulang mulai dari lintasan pertama lagi.
Jalan lurus Jalan berbelok
22. J. Produksi Compactor
Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang
dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang
dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan
Persamaan berikut.
Dimana :
F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)
L = lebar efektif pada gilas (m)
V = kecepatan compactor (m/jam)
JM = kondisi manajemen dan medan kerja
N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk
mencapaikemampatan yang dikehendaki
23. Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas
melewati satu jalur tertentu.Agar dicapai hasil penggilasan dengan
permukaan yang rata, maka tiap pass dengan passyang berikutnya
harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.