1. 1.
2.
3.
4.
5.
INDRA ARISTIAWAN
{121031109}
PURWOKO WAHYUDI
{121031113}
FIRMANSYAH
{121031105}
AJRON MUARIFUDIN
{121031149}
BAYU HENDRO S.
{121031106}

2.  Pengertian Mesin Sekrap
Mesin sekrap disebut pula mesin ketam atau serut.
Mesin ini digunakan untuk mengerjakan bidangbidang yang rata, cembung, cekung,beralur, dan lainlain pada posisi mendatar, tegak, ataupun miring.
Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan
gerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal
maupun horizontal.

3. 1.
Mesin Sekrap
Horizontal/Datar
(shapper)
Mesin jenis ini umum
dipakai untuk produksi dan
pekerjaan serbaguna terdiri
atas rangka dasar dan rangka
yang mendukung lengan
horisontal.

4. 2. Mesin sekrap vertikal
(slotter)
Mesin sekrap ini digunakan
untuk pemotongan
dalam,menyerut dan
bersudut serta untuk
pengerjaan permukaanpermukaan yang sukar di
jangkau.

5. 3. Mesi planner
Digunakan untuk
mengerjakan benda
kerja yang panjang dan
besar (berat)

7. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik tuas
penggerak dan pengatur.
2. Meja mesin
Merupakan tempat kedudukan benda kerja atau
penjepit benda kerja.
3. Lengan
Fungsinya untuk menggeraka pahat maju mundur.
1.

8. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan
pahat.
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah
langkah lengan mesin per menit.
6. Tuas panjang langkah
berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah
pahat atau lengan sesuai panjang benda yang di
sekrap.
4.

9. Tuas posisi Pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi
untuk mengatur kedudukan pahat terhadap benda
kerja.
8. Tuas penggerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan
pengaturan-pengaturan panjang engkol yang
mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi
menjadi gerakan lurus meja.
7.

10. 1. Mengukur dimensi benda kerja dan menentukan sisi
yang akan dikerjakan dengan skrap.
2. Memasang benda kerja di atas meja.
3. Menyetel panjang langkah, yang disesuaikan dengan
benda yang akan diiris dan biasanya besarnya sama
dengan panjang benda kerja ditambah awalan kurang
lebih 5 mm dan panjang sisa kurang lebih 5 mm.

11. 4. Menyetel langkah/putaran per menit.
5. Menyetel kedalaman pengirisan sekitar 2 mm dengan
memutar pengatur kedalaman sebanyak 40 skala (tiap
skala = 0,05 mm).
6. Menjalankan mesin untuk pengirisan
7. Bila pengirisan sudah mencapai batas yang
ditentukan untuk diiris, mesin dimatikan dan benda
kerja diukur dengan menggunakan jangka sorong
untuk memastikan ukuran sudah sesuai dengan yang
dikehendaki (karena ukuran spindel pengatur
kedalaman pada mesin skrap sudah tidak presisi lagi).

12. 8. Mengulangi langkah 6 sampai 8 untuk mendapatkan
kedalaman irisan yang dikehendaki.
9. Bila proses sudah selesai, kerja pahat “dibebaskan”
terlebih dahulu kemudian mesin dimatikan.
10. Menghitung waktu proses dengan stopwatch.

13. 