Dokumen tersebut membahas upaya meretas literasi dan menanam karakter melalui buku dan bacaan di Indonesia. Literasi diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis serta berkomunikasi secara fungsional dan budaya. Upaya meretas literasi meliputi peningkatan kualitas dan jumlah buku serta keberpihakan kepada penulis dan penerbit buku. Menanam karakter melibatkan penggunaan buku dan bacaan untuk membentuk sifat, peril
Literasi adalah kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas.
Numerasi adalah kemampuan
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai jenis konteks yang relevan
dengan individu.
Tulisan ini mengulas tentang relasi antara Taman Bacaan Masyarakat dengan Pancasila khususnya yang berkaitan denga isu disintegrasi. Semoga bermanfaat dan menambah yakin teman-teman yang berjuang di jalan sunyi ini. Salam.
Literasi adalah kemampuan untuk mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas.
Numerasi adalah kemampuan
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai jenis konteks yang relevan
dengan individu.
Tulisan ini mengulas tentang relasi antara Taman Bacaan Masyarakat dengan Pancasila khususnya yang berkaitan denga isu disintegrasi. Semoga bermanfaat dan menambah yakin teman-teman yang berjuang di jalan sunyi ini. Salam.
2. Meretas?
Menerobos, menyeruak, merambah, merentas, memin
tas (Tesaurus Bahasa Indonesia)
Menebangi pohon untuk membuka
jalan, merintis, memutuskan benang-benang pada
jahitan, menembus dengan merusak dinding (Kamus
Besar Bahasa Indonesia)
3. Literasi?
Melek huruf (teknis, fungsional, budaya).
Kemampuan seseorang, baik secara individual
maupun komunal untuk
membaca, menulis, berhitung, dan berbicara.
Serta kemampuan
mengindentifikasi, mengurai, dan memahami
sebuah masalah. Untuk kemudian berani bersikap
dan bertindak.
4. Literasi adalah hak kunci untuk mendapatkan hak
berekonomi, bersosialisasi, berpartisipasi dalam
politik, dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Literasi memberikan piranti, pengetahuan dan
kepercayaan diri untuk meningkatkan kualitas
hidup,
5.
6. Meretas Literasi
Upaya untuk melakukan percepatan peningkatan kualitas
keaksaraan. Dari keaksaraan teknis, menuju keaksaraan
fungsional, dan terutama budaya.
Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis. Ia
mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam
masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan
sosial yang terkait dengan pengetahun, bahasa, dan
budaya. (Unesco, 2003)
7. Yang harus diretas
• Jumlah TBM
(satu rumah satu rak buku)
• Kualitas TBM
• Kualitas Keberaksaraan
• Keaksaraan dari sisi permintaan
• Keaksaraan dari sisi penawaran
8. Keaksaraan dari sisi penawaran
• Jumlah buku yang beredar
• Kualitas buku bacaan
(TBM memberikan kriteria pada buku)
• Keberpihakan kepada penulis
(Penghapusan pajak, pemberian beasiswa penulisan buku, jaringan pengaman
penulis)
• Keberpihakan pada penerbit
(Pengurangan pajak dan pungutan, distribusi buku)
9. Menyemai?
Membibit, memupuk, menumbuhkan, menyuburkan
(Tesaurus Bahasa Indonesia)
Menanam, (menaburkan) benih (biji-bijian) di tempat
yang tersedia untuk menghasilkan bibit tanaman
yang akan ditanam lagi di tempat
lain, memupuk, menyebarkan cita-cita/semangat
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
10. Karakter
Kepribadian, budi
pekerti, perangai, perilaku, personalitas, reputasi, sifa
t, tabiat
(Tesaurus Bahasa Indonesia)
Sifat-sifat kejiwaan, watak, kepribadian akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
orang lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
11. Cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan
bekerjasama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Indiv
idu yang berkarakter baik adalah individu yang
bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari
keputusan yang ia buat. (Ditjen Mandikdasmen -
Kementerian Pendidikan Nasional)
12. Menyemai Karakter
Ijtihad literasi. Menjadikan TBM sebagai sarana
untuk memupuk dan menumbuhkan sifat, budi
pekerti, kepribadian dan watak baik seseorang.
18 karakter yang ditumbuhkan:
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta Tanah
Air, menghargai prestasi, bersahabat
/komuniktif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab.
13. Meliputi dua aspek yang dimiliki manusia, yaitu
aspek ke dalam dan aspek keluar. Aspek ke
dalam atau aspek potensi meliputi aspek kognitif
(olah pikir), afektif (olah hati), dan psikomotor
(olah raga). Aspek ke luar yaitu aspek manusia
dalam konteks sosiokultur dalam interaksinya
dengan orang lain yang meliputi interaksi dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat
(Puskur, 2011).
15. Saluran Penyemaian
• Program yang dijalankan
(kontekstual dan menggunakan pendekatan empati mitra)
• Buku-buku yang tersedia
(memenuhi kebutuhan hari ini, esok, dan yang akan datang)
• Pegiat, aktivis atau pengelolanya
(menjadi figur inspiratif, dapat dicontoh)
• Mengalami Indonesia
16. TBM tidak berada ruang vakum udara. Ia
senantiasa berkait jalin dengan kenyataan
kehidupan. Karena itu ia mesti bersifat
pegas pula terhadap perubahan zaman.
Salah satu bentuk kelenturan itu adalah
kesediaan dan kesigapan TBM ambil bagian
dalam upaya meretas literasi dan
membangun karakter (anak) bangsa.