Mekanika Rekayasa 3 membahas tentang statika dan kekuatan bahan yang mencakup konstruksi rangka batang, garis pengaruh, lendutan, tekuk, dan inti (kern) momen puntir. Dokumen ini memberikan contoh-contoh rangka batang pada bangunan seperti jembatan, metode analisis statika rangka batang secara grafis dan analitis, asumsi-asumsi perancangan rangka batang, skema pembebanan, serta cara menentukan apakah suatu rang
23-Design of Column Base Plates (Steel Structural Design & Prof. Shehab Mourad)Hossam Shafiq II
This document discusses the design of column base plates to resist both axial loads and bending moments. It provides equations to calculate stresses on the base plate and footing. It then gives an example of designing a base plate for a column supporting an axial load of 1735 kN and bending moment of 200 kN.m. The design process involves calculating eccentricity, base plate dimensions, stresses on the footing, required plate thickness, and checking bending in two directions. The example concludes by specifying a base plate of dimensions 750mm x 500mm x 40mm that satisfies all design requirements.
Struktur atap berfungsi untuk melindungi bangunan dari panas, hujan, dan iklim. Rencana struktur atap menggambarkan bentuk, komponen, dan ukuran atap secara detail untuk memudahkan pembangunan. Prinsip atap daerah tropis adalah atap miring dengan overstek untuk melindungi dari hujan dan panas matahari.
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelAfret Nobel
Dokumen tersebut membandingkan struktur baja yang menggunakan balok biasa dan balok komposit. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan balok komposit dapat mereduksi berat baja, mengurangi tinggi balok, meningkatkan kekakuan lantai, dan memperpanjang rentang balok.
One way slab is designed for an office building room measuring 3.2m x 9.2m. The slab is 150mm thick with 10mm diameter reinforcement bars spaced 230mm centre to centre. It is simply supported on 300mm thick walls and designed to support a 2.5kN/m2 live load. Reinforcement provided meets code requirements for minimum area and spacing. Design checks for cracking, deflection, development length and shear are within code limits.
23-Design of Column Base Plates (Steel Structural Design & Prof. Shehab Mourad)Hossam Shafiq II
This document discusses the design of column base plates to resist both axial loads and bending moments. It provides equations to calculate stresses on the base plate and footing. It then gives an example of designing a base plate for a column supporting an axial load of 1735 kN and bending moment of 200 kN.m. The design process involves calculating eccentricity, base plate dimensions, stresses on the footing, required plate thickness, and checking bending in two directions. The example concludes by specifying a base plate of dimensions 750mm x 500mm x 40mm that satisfies all design requirements.
Struktur atap berfungsi untuk melindungi bangunan dari panas, hujan, dan iklim. Rencana struktur atap menggambarkan bentuk, komponen, dan ukuran atap secara detail untuk memudahkan pembangunan. Prinsip atap daerah tropis adalah atap miring dengan overstek untuk melindungi dari hujan dan panas matahari.
Balok komposit vs balok biasa - afret nobelAfret Nobel
Dokumen tersebut membandingkan struktur baja yang menggunakan balok biasa dan balok komposit. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan balok komposit dapat mereduksi berat baja, mengurangi tinggi balok, meningkatkan kekakuan lantai, dan memperpanjang rentang balok.
One way slab is designed for an office building room measuring 3.2m x 9.2m. The slab is 150mm thick with 10mm diameter reinforcement bars spaced 230mm centre to centre. It is simply supported on 300mm thick walls and designed to support a 2.5kN/m2 live load. Reinforcement provided meets code requirements for minimum area and spacing. Design checks for cracking, deflection, development length and shear are within code limits.
(1) The document discusses nonlinear modeling of reinforced concrete frame structures. It focuses on concentrated plasticity approaches where plasticity is concentrated at specific points, typically at the ends of beams and columns.
(2) Two methods for defining plastic hinge behavior are described: distributed plasticity, where plasticity is spread over the element length, and concentrated plasticity, where it is localized at specific points. Concentrated plasticity is commonly used for nonlinear static analysis of frames.
(3) Procedures for developing moment-rotation relationships for plastic hinges based on moment-curvature analysis or empirical equations are presented. These relationships define the inelastic behavior of components in the nonlinear analysis.
Dokumen tersebut membahas sistem rangka bresing konsentrik khusus untuk menahan gaya gempa lateral pada struktur gedung. Sistem ini dirancang untuk memiliki kekakuan tinggi dengan menggunakan elemen pengaku berupa bresing yang berfungsi menahan gaya lateral. Bresing dirancang untuk mengalami pelelehan atau tekuk sebagai mekanisme penyerapan energi gempa.
Composite structures of steel and concretePashtoon Khan
This document provides an introduction and overview of composite structures made of steel and concrete. It discusses beams, slabs, columns, and frames for buildings. Specifically, it covers shear connection between steel and concrete, analysis and design methods, and worked examples for composite slabs, beams, columns, and frames. The design methods presented are based on the Eurocode standards for composite steel-concrete structures.
1. Dokumen tersebut berisi perencanaan penampang kolom rangka gable dari baja HWF 400x400. Terdapat data properti bahan, beban, geometri penampang, analisis efek kolom, efek balok, perhitungan kuat geser dan interaksi.
2. Semua syarat kekuatan dan stabilitas terpenuhi untuk profil HWF 400x400 yang diajukan. Profil tersebut layak digunakan sebagai kolom rangka gable berdasarkan analisis yang dilakukan
Dokumen tersebut membahas tentang:
1) Distribusi tegangan pada balok dan wilayah tarik serta tekan.
2) Model beban dan struktur untuk balok lantai 2 dan 3 serta ring balk.
3) Fungsi tulangan tarik, tekan, dan geser dalam perencanaan balok.
Laporan ini membahas desain struktur sekolah bertingkat tiga yang terdiri dari balok, pelat, dan kolom beton bertulang. Dilakukan permodelan struktur menggunakan software SAP2000 untuk analisis beban hidup, mati, gempa, dan kombinasi beban. Hasil analisis menunjukkan struktur mampu menahan beban tersebut.
Dokumen tersebut membahas desain struktur baja untuk bangunan, termasuk persyaratan perencanaan, sifat baja, kombinasi pembebanan, sambungan, dan contoh desain rangka baja 3 lantai serta detail pondasinya. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar perencanaan struktur baja untuk gedung sesuai standar nasional Indonesia.
This document provides an overview of design in reinforced concrete according to BS 8110. It discusses the basic materials used - concrete and steel reinforcement - and their properties. It describes two limit states for design: ultimate limit state considering failure, and serviceability limit state considering deflection and cracking. Key aspects of beam design are summarized, including types of beams, design for bending and shear resistance, and limiting deflection. Reinforcement detailing rules are also briefly covered.
Buku teks ini membahas materi Mekanika Teknik untuk SMK Program Keahlian Teknik Mesin sesuai Kurikulum 2013. Materi meliputi besaran dan satuan, gaya, momen dan keseimbangan, titik berat dan momen statis, serta tegangan. Buku ini menjelaskan konsep-konsep dasar mekanika teknik dan langkah-langkah pembelajaran secara sistematis untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
(1) The document discusses nonlinear modeling of reinforced concrete frame structures. It focuses on concentrated plasticity approaches where plasticity is concentrated at specific points, typically at the ends of beams and columns.
(2) Two methods for defining plastic hinge behavior are described: distributed plasticity, where plasticity is spread over the element length, and concentrated plasticity, where it is localized at specific points. Concentrated plasticity is commonly used for nonlinear static analysis of frames.
(3) Procedures for developing moment-rotation relationships for plastic hinges based on moment-curvature analysis or empirical equations are presented. These relationships define the inelastic behavior of components in the nonlinear analysis.
Dokumen tersebut membahas sistem rangka bresing konsentrik khusus untuk menahan gaya gempa lateral pada struktur gedung. Sistem ini dirancang untuk memiliki kekakuan tinggi dengan menggunakan elemen pengaku berupa bresing yang berfungsi menahan gaya lateral. Bresing dirancang untuk mengalami pelelehan atau tekuk sebagai mekanisme penyerapan energi gempa.
Composite structures of steel and concretePashtoon Khan
This document provides an introduction and overview of composite structures made of steel and concrete. It discusses beams, slabs, columns, and frames for buildings. Specifically, it covers shear connection between steel and concrete, analysis and design methods, and worked examples for composite slabs, beams, columns, and frames. The design methods presented are based on the Eurocode standards for composite steel-concrete structures.
1. Dokumen tersebut berisi perencanaan penampang kolom rangka gable dari baja HWF 400x400. Terdapat data properti bahan, beban, geometri penampang, analisis efek kolom, efek balok, perhitungan kuat geser dan interaksi.
2. Semua syarat kekuatan dan stabilitas terpenuhi untuk profil HWF 400x400 yang diajukan. Profil tersebut layak digunakan sebagai kolom rangka gable berdasarkan analisis yang dilakukan
Dokumen tersebut membahas tentang:
1) Distribusi tegangan pada balok dan wilayah tarik serta tekan.
2) Model beban dan struktur untuk balok lantai 2 dan 3 serta ring balk.
3) Fungsi tulangan tarik, tekan, dan geser dalam perencanaan balok.
Laporan ini membahas desain struktur sekolah bertingkat tiga yang terdiri dari balok, pelat, dan kolom beton bertulang. Dilakukan permodelan struktur menggunakan software SAP2000 untuk analisis beban hidup, mati, gempa, dan kombinasi beban. Hasil analisis menunjukkan struktur mampu menahan beban tersebut.
Dokumen tersebut membahas desain struktur baja untuk bangunan, termasuk persyaratan perencanaan, sifat baja, kombinasi pembebanan, sambungan, dan contoh desain rangka baja 3 lantai serta detail pondasinya. Dokumen ini menjelaskan prinsip-prinsip dasar perencanaan struktur baja untuk gedung sesuai standar nasional Indonesia.
This document provides an overview of design in reinforced concrete according to BS 8110. It discusses the basic materials used - concrete and steel reinforcement - and their properties. It describes two limit states for design: ultimate limit state considering failure, and serviceability limit state considering deflection and cracking. Key aspects of beam design are summarized, including types of beams, design for bending and shear resistance, and limiting deflection. Reinforcement detailing rules are also briefly covered.
Buku teks ini membahas materi Mekanika Teknik untuk SMK Program Keahlian Teknik Mesin sesuai Kurikulum 2013. Materi meliputi besaran dan satuan, gaya, momen dan keseimbangan, titik berat dan momen statis, serta tegangan. Buku ini menjelaskan konsep-konsep dasar mekanika teknik dan langkah-langkah pembelajaran secara sistematis untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Three key concepts are discussed in the document:
1) Mechanics deals with the static and dynamic behavior of bodies under the influence of forces or torques. This includes rigid bodies, deformable bodies, and fluids.
2) A free body diagram shows all external forces acting on a particle or rigid body and is essential for writing equations of equilibrium.
3) The equilibrium of a particle in 2D involves applying equations that set the sum of forces in the x and y directions equal to zero to solve for unknown forces or angles.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi arsitektur dan sistem struktur pada bangunan berlantai banyak, termasuk prinsip-prinsip ekologi arsitektur, unsur-unsur pokok ekologi arsitektur, dan berbagai sistem struktur yang dapat diterapkan pada bangunan berlantai banyak seperti sistem struktur rangka, sistem struktur permukaan bidang, dan sistem struktur kabel dan jaringan."
Rangka batang tersebut terdiri dari delapan batang yang saling terhubung. Metode keseimbangan titik kumpul digunakan untuk menghitung reaksi perletakan dan gaya pada masing-masing batang."
Dokumen ini memberikan contoh penyelesaian masalah desain balok kantilever beton bertulang dengan beban hidup dan mati yang teraplikasi sepanjang balok. Langkah-langkah desain meliputi analisis momen lentur akibat beban, penentuan kebutuhan tulangan tarik, pemilihan diameter tulangan, dan pengecekan kapasitas penampang balok. Metode ini merupakan salah satu cara penyelesaian masalah desain balok kantilever.
Este documento describe los sistemas reticulados planos y los métodos para calcular los esfuerzos en sus barras. Explica que los sistemas reticulados están formados por barras y nudos articulados que forman triángulos. Luego describe los métodos de Cremona y de Bow para resolver estos sistemas mediante el análisis de equilibrio en cada nudo y la construcción de polígonos de fuerzas. Finalmente, presenta un ejemplo resuelto paso a paso usando estos métodos.
The document discusses moments (torques) of forces, moments of couples, and equivalent force-couple systems. It provides:
1) Definitions of the moment of a force as the tendency for rotation about a point, and the moment of a couple as two parallel forces with equal magnitude acting in opposite directions separated by a perpendicular distance.
2) Examples calculating moments of forces about a point using scalar analysis and resolving forces into components.
3) Discussion of replacing multiple forces and couples with an equivalent single force and couple moment at a point, in order to more easily understand their overall effect.
1. Struktur statis tak tentu adalah struktur dimana jumlah komponen reaksi perletakan melebihi persamaan keseimbangan statika.
2. Metode Clapeyron digunakan untuk menganalisis struktur statis tak tentu dengan menghitung rotasi dan momen pada tiap titik struktur.
3. Hasil analisis berupa bidang momen, bidang lintang, dan reaksi perletakan struktur.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil perhitungan struktur box culvert berdimensi 2 x 3 m yang akan dibangun di Jombang. Perhitungan struktur meliputi analisis plat atas, plat bawah, dan dinding dengan mempertimbangkan berbagai kombinasi beban sesuai standar. Hasilnya menunjukkan momen dan gaya geser maksimum pada setiap elemen masih di bawah kapasitas struktur.
Modul ini membahas tentang muatan tidak langsung pada struktur, termasuk beban tidak langsung, sendi gerber, dan contoh soal perhitungan muatan terbagi rata dan terpusat. Tujuan pembelajaran adalah memahami gaya-gaya dalam struktur akibat muatan tidak langsung dan konstruksi gelagar dengan sendi gerber.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar statika yang mencakup prinsip-prinsip umum rangka batang, batang tekan, gantungan dan sokongan. Secara khusus membahas konfigurasi rangka batang, metode penyelesaian statika seperti keseimbangan gaya dan momen, serta contoh perhitungan momen akibat gaya lintang dan gaya tekan pada elemen-elemen struktur.
struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...MOSES HADUN
Dokumen tersebut membahas metode Clapeyron untuk menganalisis struktur statis tak tentu yang mengalami pengaruh zetting. Metode ini digunakan untuk menentukan momen dan sudut pada tiang-tiang struktur tersebut dengan mempertimbangkan pengaruh zetting."
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mengenai perencanaan lengkung jalan. Terdapat data lengkung jalan seperti radius lengkung, lebar jalan, kemiringan melintang, dan kecepatan rencana. Siswa diminta menghitung panjang lengkung, panjang transisi, dan kenaikan luar jalan, menggambar sketsa lengkung, diagram superelevasi, dan penampang melintang, serta menentukan stationing titik awal, akhir lengkung, dan titik
Dokumen tersebut membahas perencanaan lengkung jalan dengan radius 358 meter dan sudut tikungan 22 derajat. Dihitung panjang lengkung, geseran luar, dan titik awal serta akhir lengkung. Kemudian dilakukan penggambaran sketsa lengkung, diagram superelevasi, dan penampang melintang sebelum dan sesudah lengkung.
Anstruk modul 6-sesi-3-jembatan-kompositHaryo Seno
Modul kuliah membahas konstruksi jembatan komposit dengan dan tanpa penggunaan perancah sementara. Metode tanpa perancah membutuhkan dimensi balok baja yang lebih besar karena harus memikul beban sendiri dan pekerja. Contoh soal menghitung tegangan pada penampang komposit jembatan dengan dua sistem konstruksi.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. MEKANIKA REKAYASA 3
Konstruksi Rangka
Batang/K.R.B (1)
Keseimbangan Titik Buhul =
Kestibu (3)
Ritter (4)
Garis Pengaruh
Balok (6)
Metode/cara menghitung K. R. B.
(2)
Grafis; Kestiper dan
Cremona (5)
Garis Pengaruh K.R.B.
(7)
Lendutan
(8)
Tekuk
(9)
Teg. Akibat Gaya
Eksentris (10)
STATIKA
Inti/Kern
(11)
KEKUATAN BAHAN
MEKANIKA REKAYASA - III
3. BUKU REFERENSI
Ir. Heinz Frick, Mekanika Teknik. Penerbit Kanisius
Ferdinand P. Beer, E. Rusel Johnson Jr. Mekanika
Untuk Insinyur
E.P. Popov, Zainul Astamar. Mekanika Teknik – Edisi
II
Suwarno Wiryomartono, Ir. Mekanika Teknik,
Penerbit UGM
Gunawan T, Ir. Margaret, Ir. Teori, Soal Mekanika
Teknik II Penerbit DELTA GROUP – Jakarta.
Sardjono,Ir.Ilmu Gaya Terpakai I, Mek.Teknik Statis
Tertentu.
4. I. STATIKA :
1. KONSTRUKSI RANGKA BATANG :
1.A. CARA - ANALITIS ; KESTIBU &
RITTER
1.B. CARA – GRAFIS ; METHOD OF
JOINT & CREMONA
2. GARIS PENGARUH K . R . B
3. G.P BALOK DAN BALOK GERBER
II. IKEBA
(ILMU KEKUATAN BAHAN)
1. Lendutan & Rotasi Balok
2. Kombinasi Tegangan Lentur dan Normal
3. Tekuk
4. Inti (Kern) Momen Puntir
5. BAB I
KONSTRUKSI RANGKA BATANG
Contoh” Bangunan dengan menggunakan
KRB
Gambar 1 :
Jembatan Ogan
IV
Baturaja,sumsel
7. 1. PENGERTIAN
KRB Adalah : Suatu Struktur Bangunan yang terbentuk dari susunan batang-
batang
yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya dengan simpul.Konstruksi Rangka dapat bersifat : Rangka bidang dan Rangka ruang tetapi dalam
pembahasan kali ini hanya rangka bidang saja.
Gambar.3 Konst. Sederhana Sebuah
Jembatan
Pada gbr.3, secara
keseluruhan rangkaian dari
sebuah jembatan merupakan
rangka ruang.
Jadi secara sendiri-sendiri
pendukung jembatan tsb
hanya berupa rangka
bidang.
8. 2. ASUMSI-ASUMSI PADA KRB :
a. Elemen batang-batang rangka bersifat kaku dengan
sumbu lurus.
b. Sambungan (simpul) rangka tidak terjadi gesekan
(sendi).
c. Penyambungan batang adalah simetris, artinya :
sumbu dari batang-batang pada suatu sambungan
saling berpotongan di satu titik.
d. Sistem pembebanan pada rangka sebagai beban
terpusat dan bekerja pada titik buhul (simpul batang).
Dari ketentuan di atas, maka tidak terjadi momen lentur pada
konstruksi rangka dan gaya-gaya yang timbul adalah GAYA NORMAL SAJA.
Yaitu :
Gaya Normal Tarik (+)
Gaya Normal Tekan (-)
9. 3. PEMBENTUKAN RANGKA
Terbentuk dari pola dasar Segitiga yang terdiri dari :
3 batang dan 3 sambungan pada ketiga pertemuan ujungnya.
Pengembangan konstruksi rangka dilakukan dengan :
Penambahan 2 batang, dan
1 sambungan
Susunan Segi Empat (Gb. 4-c) merupakan susunan LABIL :
Karena dapat terjadi perubahan bentuk tanpa perubahan panjang!!
Pada bentuk segitiga (Gb. 4-a) susunannya STABIL:
Tidak dapat terjadi perubahan bentuk tanpa merubah panjang batang!!
Gambar 4. Pembentukan Konstruksi Rangka Batang
10. 4. KESTABILAN RANGKA
a. Untuk suatu rangka batang yang dikonstruksi, menuruti aturan :
Terdapat suatu hubungan antara jumlah batang (m) dan jumlah sambungan /
titik buhul (j)
Bentuk Segitiga : ada 3 batang dan 3 sambungan
Untuk setiap penambahan sambungan dibentuk oleh 2 batang
m – 3 = 2 (j – 3) Jumlah seluruh batang - 3 batang Δ =
(Jml seluruh titik buhul – 3 titik Δ) . 2
atau
:
m = 2j - 3 Rumus 1.1
11. b. Bila rangka batang tersebut dihubungkan ke pondasi secara ketat, kuat dan
kaku maka :
m merupakan jumlah gaya-gaya batang yang tidak diketahui
Dalam hal ini untuk suatu rangka batang yang dibentuk dari 2j persamaan
harus dihitung gaya-gaya batang yang tidak diketahui
m = 2j Rumus 1.2
JADI :
Suatu rangka batang yang memenuhi rumus 1.1 dan 1.2
merupakan :
STATIS TERTENTU DALAM....!!
12. Sendi Sendi
A B
a b
m = 2j -3 m = 2j
Maka :
Suatu konstruksi rangka akan Labil Dalam
Jika : m < 2j – 3 atau m < 2j
dan
Suatu konstruksi rangka akan berupa Statis Tak Tentu Dalam
Jika : m > 2j – 3 atau m > 2j
13. 5. PENGGAMBARAN RANGKA
Menggambar rangka selalu didahului dengan menggambar garis sistem rangka
Yaitu : dengan menempatkan titik berat penampang berimpit dengan garis sistem yang ada
(lihat sket :)
SalahBenar
14. 6. PEMBEBANAN
Sistem Pembebanan pada KRB terkonsentrasi sebagai :
“Beban terpusat yang bekerja pada titik buhulnya”
Pada konstruksi rangka atap, cara analisa pembebanan sbb :
Misal :
Diketahui jarak antar kuda-kuda atap = ג
Jarak pemasangan gording = a
α adalah sudut kemiringan atap
Analisa pembebanannya adalah :
1. q1 = berat sendiri konstruksi dengan pendekatan rumus
ataudatar,bidang5
3
rangkabentang
21
m
kgq
datarbidang52 21
m
kgLLq d
s
2. q2 = berat penutup atap, maka : P2 = ג . a . q2 . Cos α
Karena itu diperoleh : P2 = ג . a . q2 . Cos α
15. 7. SKEMA PEMBEBANAN
Berikut ini contoh skema pembebanan :
P
P
P
2
P
2
P
w
2
w
2
w
2
w
2
w
w
a. Skema akibat Beban Mati b. Skema Akibat Beban Angin - Kiri
16. CARA PENYELIDIKAN KRB STATIS TERTENTU / TIDAK ??!!
Contoh :
P PP
DC
BA
E
GF
1 4
4 11
8 9
2 3
5
7 10
1
Konstruksi termasuk Statis Tertentu Dalam, karena :
Σ Reaksi = 3, m = 11, j = 7
Syarat : m = 2j – 3
Diperoleh bahwa 11 = 11 termasuk juga Statis
Tertentu Dalam
17. A B
C D E
F G H I J K L M N
O P Q R
2
Konstruksi termasuk Statis
Tertentu Dalam, karena :
Σ Reaksi = 3, m = 33, j =
18
Syarat : m = 2j – 3
Ternyata 33 = 33
Statis Tertentu Dalam
A
B
C
D E
F G H I J3 Konstruksi termasuk Statis Tak Tentu
Dalam derajat 1, karena reaksi tak
diketahui = 4, sedangkan persamaan
untuk menghitung reaksi hanya 3 yaitu
ΣM = 0 ; ΣV = 0 dan ΣH = 0
m = 17 ; j = 10 Syarat : m = 2j –
3
Ternyata 17 = 17 Statis Tertentu
Dalam
18. 4 Konstruksi termasuk Statis Tertentu
Luar, karena reaksi yang tidak
diketahui = 3
m = 26 ; j = 13 26 ≠ 2 . 13 – 3
26 ≠ 23
Ada kelebihan 3 batang, jadi
termasuk :Statis tak tentu dalam
derajat 3
Konstruksi termasuk Statis Tertentu
Dalam
m = 11 ; j = 7 Syarat : m = 2j – 3
Ternyata 11 = 11 Statis Tertentu
Dalam
A
B
C
D F
E
G
5
19. 6
7
Konstruksi termasuk Statis
Tertentu Luar, karena :
Σ Reaksi = 3,
m = 24, j = 14
m = 2j – 3 24 ≠ 2 . 14 – 3
24 ≠ 25
Jadi ; Struktur Labil
Konstruksi termasuk Statis
Tertentu Dalam, karena :
Σ Reaksi = 3, m = 25, j = 14
m = 2j – 3 25 = 2 . 14 – 3
25 = 25
Jadi ; Statis tertentu dalam
hanya penambahan
21. TUGAS 1
Cari dan Jelaskan tipe-tipe konstruksi rangka
batang ( bangunan sipil ). Sumber dicantumkan
Dikerjakan pada kertas A4 – 80gr
Gambar bisa ditempelkan pada kertas tersebut.
Uraian berupa tulisan tangan.
Cover depan tugas sesuai contoh
Dikumpulkan paling lambat pada pertemuan
minggu depan