Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Struktur kolom komposit adalah struktur kolom yang terdiri dari beton bertulang dan diisi dengan profil baja. Mempunyai keuntungan pengerjaan yang cepat karena biasanya menggunakan balok baja sebagai struktur horizontalnya.
Struktur baja dengan mengunakan metode LRFDIrbar Alwi
Peraturan mengenai struktur baja dengan mengunakan struktur baja LRFD dimana peraturan ini mengacu pembebanan dengan mengunakan lrfd atau sering di sebut Load Factor Resitant Design
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JURUSAN TEKNIK SIPIL
DESEMBER 2015
PROSEDUR PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA
Menghitung tebal rencana perkerasan lentur (flexible) dan kaku (rigid) menggunakan manual perkerasan jalan raya dan analisis komponen.
Dosen pengampu : Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D.
Struktur kolom komposit adalah struktur kolom yang terdiri dari beton bertulang dan diisi dengan profil baja. Mempunyai keuntungan pengerjaan yang cepat karena biasanya menggunakan balok baja sebagai struktur horizontalnya.
Struktur baja dengan mengunakan metode LRFDIrbar Alwi
Peraturan mengenai struktur baja dengan mengunakan struktur baja LRFD dimana peraturan ini mengacu pembebanan dengan mengunakan lrfd atau sering di sebut Load Factor Resitant Design
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
JURUSAN TEKNIK SIPIL
DESEMBER 2015
PROSEDUR PERENCANAAN PERKERASAN JALAN RAYA
Menghitung tebal rencana perkerasan lentur (flexible) dan kaku (rigid) menggunakan manual perkerasan jalan raya dan analisis komponen.
Dosen pengampu : Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D.
1. PERENCANAAN JEMBATAN SUNGAI NAWANG KABUPATEN
MALINAU KALIMANTAN TIMUR
RIZA KURNIAWAN
08 643 009
TUGAS AKHIR
DOSEN PEMBIMBING :
SUJIATI JEPRIANI, ST , M.Eng
RIZA SETIABUDI, ST
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN 2012
2. DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
TUGAS AKHIR
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III DATA LAPANGAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
3. Rumusan Masalah
Bagaimana menghitung dan merencanakan bangunan atas
jembatan ?
TUGAS AKHIR
Bagaimana menghitung dan merencanakan bangunan bawah
jembatan ?
Bagaimana menghitung dan merencanakan bangunan
pelengkap jembatan ?
Bagaimana mengontrol kekuatan dan kestabilan struktur ?
4. Batasan Masalah
1. jembatan direncanakan dengan bentang 32 m;
2. jembatan direncanakan kelas A mengikuti perencanaan yg
terdahulu;
TUGAS AKHIR
3. struktur atas jembatan tipe komposit dan mengikuti standar
jembatan gelagar komposit;
4. struktur bawah berupa abutment digunakan tipe kantilever dan
pondasi digunakan tipe pancang beton;
5. tidak menghitung rencana anggaran biaya konstruksi;
6. penggambaran menggunakan program bantu AutoCad 2008.
5. Tujuan
1. Menghitung dan merencanakan bangunan atas meliputi :
a. Lantai kendaraan
b. Trotoar
TUGAS AKHIR
c. Girder dan diafragma
2. Menghitung dan merencanakan bangunan bawah meliputi :
a. Abutment
b. Pondasi yang sesuai dengan tanah setempat
3. Menghitung dan merencanakan bangunaN pelengkap meliputi :
a. Wing wall
b. Pelat Injak
8. Data Existing Jembatan
• Panjang bentang jembatan L = 30 m
• Jenis jembatan = Komposit
• Lebar Total Jembatan b = 9.50 m
TUGAS AKHIR
• Lebar Trotoar b2 = 1.00 m
• Lebar Lajur Lalu lintas b1 = 3.50 m
• Tipe Abutment = abutment tembok penahan
• Tipe Pondasi = Pondasi Tiang Pancang
9. Landasan Teori
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang memungkinkan rute
transfortasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api
dan lain-lain.
•
TUGAS AKHIR
jembatan plat (slab bridge);
• jembatan plat berongga (voided slab bridge);
• jembatan gelagar (girder bridge);
• jembatan rangka (truss bridge);
• jembatan pelengkung (arch bridge);
• jembatan gantung (suspension bridge);
• jembatan kabel (cable stayed bridge);
• jembatan cantilever (cantilever bridge).
10. Landasan Teori
Bagian-bagian jembatan :
• bangunan atas;
• landasan;
• bangunan bawah;
TUGAS AKHIR
• pondasi;
• oprit;
• bangunan pengaman
jembatan.
11. Landasan Teori
Konstruksi komposit (composite structure) adalah konstruksi
gabungan dari material yang berbeda jenis, dimana terdapat
TUGAS AKHIR
kerjasama antara kedua bahan tersebut dalam memikul beban.
Umumnya konstruksi merupakan gabungan antara material beton
dan material baja yang secara teknis direncanakan untuk
menerima beban-beban yang sangat besar seperti pada bangunan
jembatan.
12. Landasan Teori
Pembebanan Jembatan mengacu pada standar pembebanan
jembatan RSNI T-02-2005.
TUGAS AKHIR
Untuk perencanaan baja menggunakan Perencanaan stuktur
baja untuk jembatan RSNI T-03-2005.
Untuk perencanaan gelagar memanjang & melintang
menggunakan standar jembatan gelagar komposit 8-20 m.
13. Data lapangan
Data lapangan yang di dapat adalah sebagai berikut :
1. Topografi ;
TUGAS AKHIR
2. Laporan penyelidikan tanah ;
3. Literature perencanaan jembatan; ;
4. Gambar rencana.
14. Pembahasan
• Nama Jembatan : Jembatan Sungai Nawang
• Jenis Jembatan : Lalu Lintas Atas
• Konstruksi Jembatan : Jembatan Komposit
• Data Konstruksi Jembatan :
TUGAS AKHIR
• Bentang Jembatan : 32 m (tanpa pilar)
• Lebar Jembatan : 9.0 m (2 lajur)
• Lebar Jalur : 2 3.5 m
• Lebar trotoar : 1.00 m
• Bangunan bawah : abutment tembok penahan
• Tipe pondasi : pondasi tiang pancang
15. Pembahasan
• Tebal slab lantai : 0.20 m
• Lebar yang ditinjau : 1.00 m
• Penulangan :
Tulangan tumpuan : D 16 – 200
TUGAS AKHIR
Tulangan bagi : D 13 – 250
16. Pembahasan
• Gelagar Memanjang
Direncanakan menggunakan profil baja IWF 600.200.11.17
Berat profil baja W = 1.0395 kN/m
TUGAS AKHIR
Tinggi d = 600 mm
Lebar b = 200 mm
Tebal badan tw = 11 mm
Tebal sayap tf = 17 mm
Luas penampang A = 13440 mm2
Tahanan momen Wx = 2590000mm3
Momen inersia, Ix = 776000000 mm4
17. Pembahasan
• Gelagar Melintang
Direncanakan menggunakan profil baja IWF 350.175.6.9
Berat profil baja W = 0.4060 kN/m
TUGAS AKHIR
Tinggi d = 350 mm
Lebar b = 175 mm
Tebal badan tw = 6 mm
Tebal sayap tf = 9 mm
Luas penampang A = 5268 mm2
Tahanan momen Wx = 641000 mm3
Momen inersia, Ix = 111000000 mm4
18. Pembahasan
Data Tanah :
- Lapisan tanah keras pada kedalaman 12.40 m.
- Berat volume tanah ws = 19 kN/m3
TUGAS AKHIR
- Sudut geser φ = 38
- Kohei tanah c = 0 kPa
Dari uji sondir di dapatkan nilai :
- qc = 161.81 kg/cm2 = 16.181 kN/cm2
- JHL = 2685.60 kg/cm = 268.56 kN/cm
19. Pembahasan
• Tebal pelat injak = 0.20 m
• Tulangan tumpuan : D 13 – 100
• Tulangan bagi : D 16 - 90
TUGAS AKHIR
20. Pembahasan
• Dimensi abutment :
b1 b7 b5
245 40 120 80
h1 100
h2
35
TUGAS AKHIR
65
b2
h3 235
80 220 h5
b3
790
H h4 80
80 h6 640 h7
c 200
b0 b8 b7 b9 150 d
100 200 120 230
40
h8 h9
40
h 10 100 100
h 11
e
B x /2 B x /2
275 275
550
Bx
275
290
21. Pembahasan
• Data tanah timbunan :
Berat volume tanah ws = 18 kN/m3
Sudut geser φ = 35
TUGAS AKHIR
Kohei tanah c = 0 kPa
22. Pembahasan
• Kontrol stabilitas guling
Momen penahan guling, Mpx =
Angka aman terhadap guling, SF = harus ≥ 2.2
TUGAS AKHIR
Kode P Mx Mpx
Aksi/Beban SF Keterangan
k kN kNm kNm
Kombinasi - 1 0% 20493.61 599.09 56357.42 94.07 > 2.2 (OK)
Kombinasi - 2 25% 20527.21 2569.05 70562.275 27.47 > 2.2 (OK)
Kombinasi - 3 40% 20527.21 24912.77 79029.748 3.17 > 2.2 (OK)
Kombinasi - 4 40% 20527.21 25066.37 79029.748 3.15 > 2.2 (OK)
Kombinasi - 5 50% 19395.59 11324.33 80006.806 7.07 > 2.2 (OK)
23. Pembahasan
• Kontrol stabilitas geser
• Gaya penahan geser, H =
• Angka aman terhadap geser, SF = harus ≥ 1.1
TUGAS AKHIR
Kode Tx P H
Aksi/Beban SF Keterangan
k kN kN kN
Kombinasi - 1 0% 2943.00 20493.61 16011.36 5.44 > 1.1 OK
Kombinasi - 2 25%
3193.00 20527.21 16037.61 5.02 > 1.1 OK
Kombinasi - 3 40%
6684.20 20527.21 16037.61 2.40 > 1.1 OK
Kombinasi - 4 40%
6708.20 20527.21 16037.61 2.39 > 1.1 OK
Kombinasi - 5 50%
4619.53 19395.59 15153.50 3.28 > 1.1 OK
24. Pembahasan
Kontrol terhadap daya dukung tanah :
Parameter tanah dasar :
ϕ = 38 ,
TUGAS AKHIR
γ = 19 kN/m3
c = 0 kPa
Momen tahan = 64263.78 kNm
Momen guling = 156.00 kNm
25. Pembahasan
Bentuk pondasi (pile cap) segiempat maka rumus yang digunakan :
Qult = 1,3.c.Nc + 0,4. B.Nγ.γ
= 1,3.0.58.79 + 0,4.5,5.19.58.64
TUGAS AKHIR
= 2493.04 kN/m3
Dari perhitungan, kontrol daya dukung tanah
aman terhadap safety factor tetapi untuk
mendukung kekuatan struktur maka tetap
dilakukan perrencanaan pondasi tiang pancang.
26. Pembahasan
• Perencanaan Tiang Pancang
Jumlah tiang dalam satu kolom, m = 3 buah
Jumlah tiang dalam satu baris, n = 5 buah
Jarak antar tiang arah x = 2.05 m
TUGAS AKHIR
Jarak antar tiang arah y = 2.15 m
Jarak dari tepi ke tiang pancang a = 0.70 m
Jumlah tiang pancang (n)= 15 buah
Jenis tiang pancang = tiang beton
Diameter tiang pancang Ø = 40 cm
Panjang tiang pancang = 8m
27. Pembahasan
Daya Dukung Tiang Pancang
x
Tunggal :
.
Qu = 2021.01 kN
a.
= 2021014.043 N
TUGAS AKHIR
y.
Kapasitas Daya Dukung Tiang
Pancang Kelompok :
By .
Qug = Qu x ng x E
= 2021.01 x 15 x 0.9969
= 30222.2 kN
28. Penutup
Kesimpulan
Gelagar memanjang dan melintang menggunakan
Standar Jembatan Komposit 8-20 m
TUGAS AKHIR
Slab trotoar :
Tebal : 0.25 m
Tulangan utama : D16 – 150 mm
Tulangan bagi : D13 – 200 mm
29. Penutup
• Abutment
Abutment direncanakan menggunakan tipe kantilever.
Mutu Beton K – 350.
TUGAS AKHIR
Tinggi = 7,90 m.
Lebar = 5,50 m.
Dengan angka aman terhadap guling 2,2 dan angka aman
terhadap stabilitas geser = 1,1 (RSNI T-02-2005)
30. Penutup
• Pondasi Tiang Pancang
Tiang pancang tipe beton.
Diameter Tiang Pancang, Ø = 40 cm
Panjang tiang pancang, = 8 m
TUGAS AKHIR
Jumlah tiang pancang, (n)= 15 buah
Daya Dukung Tiang Pancang Tunggal
qu = 2021,01 kN = 2021014,043 N
Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Kelompok :
Qug = Qu x ng x E
= 2021,014 x 15 x 0.9969
= 30222.2 kN
32. Penutup
Saran
Sebelum melakukan perhitungan sebaiknya terlebih dahulu
mengumpulkan semua data-data pendukung yang akurat sesuai
dengan data lapangan agar nantinya mempermudah dalam langkah
TUGAS AKHIR
perhitungan.
Perhitungan dan penggunaan bahan-bahan sebuah jembatan
sebaiknya sesuai dengan kondisi lapangan misalnya kemudahan
dan ketersediaan bahan dan ukuran standardar bahan-bahan
tersebut.
Sebaiknya perhitungan di lakukan dengan sangat hati-hati dan
teliti agar tingkat kesalahan perhitungan dapat di minimalisasi.