SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Seminar Publik


De Jure, De Facto National Budget
Formulation and Deliberation at the DPR:
The Initial Ways to Excel


8th May 2012




Paramadina Public Policy Institute
Jl. Gatot Subroto Kav.97, Jakarta 1290
http://policy.paramadina.ac.id
Agenda

• Tentang Penelitian

• Temuan Penelitian

• Kerangka Rekomendasi

• Diskusi
Tentang Penelitian



                     3
Sekilas Tentang Penelitian
                                                       Tujuan Penelitian
                                                       •   Untuk memetakan sistem dan prosedur
                                                           berdasarkan kerangka hukum yang ada
                                                           saat ini untuk mengidentifikasi
                                                           kelemahan yang ada

                                                       •   Untuk mengetahui praktik pembahasan
                                                           dan pengesahan anggaran yang
Pasal 23 (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara        sebenarnya dilakukan saat ini
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan       •   Untuk mengidentifikasi adanya gap
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
                                                           antara dasar hukum pembahasan-
                                                           pengesahan anggaran dengan praktik
Pasal 23 (2) Rancangan Undang-Undang Anggaran              pelaksanaannya
Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden
untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat
                                                       •   Untuk menemukan rekomendasi yang
dengan memperhatikan Dewan Perwakilan Daerah.
                                                           membenahi kesenjangan yang ada
                                                           tersebut

                                                                                                 4
Urgensi Penelitian




Litbang Kompas




                     5
Urgensi Penelitian
300


             Belanja Pegawai
250          Belanja Barang

             Belanja Modal

200          Subsidi

             Bantuan Sosial


150



100



50



  -
      2006               2007   2008   2009       2010           2011          2012

                                              Sumber: Kementerian Keuangan, analisis PPPI

                                                                                      6
Komposisi Belanja Pemerintah 2006 - 2012

1,500                                                    1,500
                                                                          Transfer Ke Daerah

1,300                                                    1,300
                                                                          Belanja Lain-lain


1,100                                                    1,100            Bantuan Sosial


                                                                          Belanja Hibah
 900                                                     900

                                                                          Subsidi
 700                                                     700
                                                                          Pembayaran Bunga
                                                                          Utang
 500                                                     500
                                                                          Belanja Modal


 300                                                     300              Belanja Barang


                                                                          Belanja Pegawai
 100                                                     100


                                                                          Pendapatan Negara
        2006   2007   2008   2009   2010   2011   2012                    dan Hibah
(100)                                                    (100)



                                                         Sumber: Kementerian Keuangan
Perbandingan APBN 2006 - 2012

                        250

                                                                                                                            APBN 2006          APBN 2012
                                     215.86
                                                                                                   208.85

                        200                           188.00



                                                                       151.98
dalam Trilliun Rupiah




                        150

                                                                                      122.22
                                                                                               107.43

                        100
                                                                                  79.08
                                73.25

                                                                  54.95
                                                  47.18                                                                                47.76
                         50
                                                                                                                               40.71              37.42
                                                                                                                                                       28.53


                                                                                                               -   1.80
                          -
                              Belanja Pegawai   Belanja Barang   Belanja Modal   Pembayaran     Subsidi     Belanja Hibah     Bantuan Sosial   Belanja Lain-lain
                                                                                 Bunga Utang

                                                                                                                          Sumber: Kementerian Keuangan
Urgensi Penelitian
United Nations Public Administration Network (UNPAN) melakukan serangkaian penelitian tentang
bagaimana pola pengeluaran (expenditure) berbagai negara berdasarkan fungsi pemerintahan.

                                                                                                     APBN 2010
                                                             Developed              Developing
                                                                                                     Indonesia
 Traditional State Function                                       3,9                     6,1           7,6
 General Administration and public                                2,1                     3,4           7,6
 order
 Defense                                                          1,8                     2,7          0,003

 Modern State Functions                                          25,1                    14,5           3,9
 Educations                                                       2,9                     4,1           1,4
 Health                                                           3,8                     2,0           0,3
 Other Social Services                                           14,9                     3,9           0,8
 Economic Services                                                3,5                     4,5           1,4

 Interest Payment                                                 3,4                     3,0           1,4

 Other Expenditure                                                2,6                     1,7           NA
                                                                                                                 9
Sumber:   United Nations Public Administration Network (UNPAN) Kementerian Keuangan, analisis PPPI
Initial Way to Excel
Bappenas                       RPJM                PP

Kementerian/ Lembaga         Renstra KL
                                                             PERENCANAAN
Bappenas+Depkeu            Pagu Indikatif         SEB

Kementerian/ Lembaga         Renja KL              PP

Bappenas                        RKP              SE - MK

Depkeu                    Pagu Sementara

Kementerian/ Lembaga          RKA - KL                       PENGANGGARAN
Depkeu                   Himpunan RKA - KL

Depkeu                 Nota Keuangan & RAPBN

Pemerintah + DPR               APBN                UU
                                                              PENGESAHAN
Depkeu                     Rincian APBN          Perpres

Kementerian + Depkeu           DIPA            Pelaksanaan   PELAKSANAAN
Itjen, BPK, DPR           Laporan-Laporan       Laporan      PENGAWASAN
Pemerintah + DPR               LKPP                UU        PERTGJAWABAN
Temuan Penelitian



                    11
Perencanaan – Pengesahan APBN
• Undang-Undang
  Nomor 17 Tahun
  2003 tentang
  Keuangan Negara

• Undang-Undang
  Nomor 27 Tahun
  2009 tentang
  MPR/DPR/DPRD/D
  PD

• Tata Tertib DPR-RI
  2009-2014




                                 12
Tahapan Pembahasan dan Pengesahan APBN
 1                                       3                                       6                                           9                                           12                                              15
                                                                                                                                                                                  Laporan Anggota Banggar
          Rapat Paripurna                         Rapat Paripurna                          Rapat Kerja (Lanjutan)                  Rapat Panja-Panja (lanjutan)                                                                     Rapat Paripurna
                                                                                                                                                                                        pada Komisi

 Presiden menyampaikan RUU APBN, Nota    Jawaban Pemerintah terhadap Pandangan                                                   1. Pembahasan RUU APBN serta Nota            1. Menyampaikan hasil pembahasan
                                                                                     1. Pembahasan Asumsi Dasar RUU APBN                                                                                                  1. Laporan Hasil Pembahasan Tingkat I di
 Keuangan, dan Dokumen Pendukung         Umum Fraksi-Fraksi terhadap RUU APBN                                                       Keuangan                                     Banggar kepada komisi bersangkutan          Banggar
                                         dan Nota Keuangan                                                                                                                       secara tertulis
                                                                                                                                                                                                                          2. Pernyataan Persetujuan/ Penolakan
 2                                       4                                       7                                           10                                          13                                                  Setiap Fraksi
                                                                                                                                                                                   Rapat Kerja/ RDP Komisi
          Rapat Paripurna                      Rapat Kerja Banggar –                                                                     Rapat Tim Perumus                                                                3. Pendapat Akhir Pemerintah
                                                                                                Rapat Internal                                                                      dengan Mitra Kerja K/L
                                                  Pemerintah - BI
 Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap                                                                                           1. Pembahasan Draft RUU APBN                 1. Penyesuaian RKA K/L
 RUU APBN dan Nota Keuangan              1. Penyampaian Pokok-Pokok RUU APBN         1. Penyampaian hasil Raker RDP Komisi
                                            dan Nota Keuangan                           dengan Mitra dalam Rangka
                                                                                        Pembahasan RKA-K/L
                                         2. Pembentukan Panja dan Tim Perumus
                                            Draft RUU APBN                                                                                                                  Penyampaian Komisi dan Mitra
                                                                                                                                      Rapat Kerja Banggar dan
                                                                                                                                                                              Kerja kepada Banggar dan
                                                                                                                                            Pemerintah
                                         5                                       8                                           11                                          14       Menteri Keuangan
                                             Rapat Kerja Komisi VII dan                                                          1. Laporan dan Pengesahan Hasil Panja        1. Laporan dan Pengesahan Hasil Panja
                                                                                              Rapat Panja-Panja                     dan Tim Perumus RUU APBN                     dan Tim Perumus RUU APBN
                                              Komisi XI dengan Mitra
                                                                                                                                 2. Pendapat Akhir Mini Fraksi                2. Pendapat Akhir Mini Fraksi
                                         1. Pembahasan Asumsi Dasar RUU APBN         1. Pembahasan RUU APBN serta Nota           3. Pendapat Pemerintah                       3. Pendapat Pemerintah
                                                                                        Keuangan
                                                                                                                                 4. Pengambilan Keputusan untuk               4. Pengambilan Keputusan untuk
                                                                                                                                    Dilanjutkan ke Tingkat II                    Dilanjutkan ke Tingkat II


                 Agustus (minggu 2 - 4                                                                         September (minggu 1 – 4)                                                                        Oktober (minggu 1)
Sumber: Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR/DPR/DPRD/DPD



Arah Kebijakan                                                                                                               • Mengoptimalkan tata laksana kerja fungsi anggaran
Fungsi Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20A ayat 1
                                                                                                                             • Mengoptimalkan sistem dan unsur pendukung dalam
UUD Tahun 1945 dan Pasal 70, UU Tahun 2009 diarahkan pada
                                                                                                                               pelaksanaan fungsi anggaran DPR RI
peningkatan kualitas pelaksanaan fungsi anggaran untuk mencapai
tujuan bernegara dengan menetapkan APBN yang mampu                                                                           • Mengoptimalkan dukungan prasarana dan sarana dalam
menjawab kebutuhan keadilan dan peningkatan kesejahteraan                                                                      pelaksanaan fungsi anggaran DPR RI
masyarakat.
                                                                                                                             • Menjamin penyediaan anggaran bagi pelaksanaan fungsi
                                                                                                                               anggaran DPR RI
Strategi
• Mengoptimalkan peran Alat Kelengkapan DPR RI dalam                                                                         • Meningkatkan peran serta mayarakat dalam pelaksanaan fungsi
   pembahasan RAPBN, penetapan APBN dan APBN-P, dan                                                                            anggaran
   pembahaan pelaksanaan APBN secara efektif.                                                                                • Mengembangkan pengawasan atas pelaksanaan anggaran
                                                                                                                               internal DPR RI                                    13
Sumber: Renstra DPR RI 2009 - 2014
Inherent Risk pada Proses
                     •   Pertama, proses tersebut adalah
                         proses politis yang pada
                         hakikatnya menjadi forum tarik-
                         menarik kepentingan berbagai
                         pihak. Dengan demikian, upaya
                         dan perjuangan dari berbagai
                         pihak untuk mendapatkan alokasi
                         anggaran adalah hal yang tidak
                         mungkin dihindarkan.

                     •   Kedua, proses tersebut melibatkan
                         banyak pihak dan banyak fungsi.
                         Kondisi ini mengakibatkan fungsi
                         kontrol pada administrasi dan
                         dokumen menjadi lemah.

                     •   Ketiga, adanya kemungkinan
                         proses-proses yang dilakukan di
                         luar forum resmi.




                                                           14
Berbagai Kasus Hukum
1. Menjanjikan pengurusan
   anggaran suatu program
   dengan meminta
   sejumlah imbalan
   tertentu

2. Mengarahkan
   persetujuan dan
   pengesahan anggaran
   program atau kegiatan
   yang kemudian dikerjakan
   oleh pihak yang ditunjuk

3. Menjanjikan pengesahan
   kebijakan pada
   permasalahan/ wilayah
   tertentu dengan imbalan
   dari pelaksana hasil
   kebijakan tersebut.




                              15
Temuan Penelitian


• Aspek Proses



                 •   Hasil interview menunjukkan proses
• Substansi          pembahasan dan pengesahan anggaran di
                     DPR telah memenuhi formalitas
  Versus
                 •   Permasalahan pada praktik pelaksanaan
  Formalitas         pembahasan dan pengesahan APBN di
                     DPR akan muncul terutama dalam hal
                     pemenuhan substansi.

                                                        16
Kondisi-Kondisi Yang Ditemukan


                                                                            5
                                                                          Tidak ada instrumen
                                                                          yang membantu
                                                                          anggota DPR
                                                                          memonitor proses
                                                                          setiap item
                                                                          anggaran



 1                    3                 2                    4
Agenda yang bukan    Distorsi makna    Kesepakatan diluar   Penugasan dari
prioritas dan atau   konstituen bagi   mekanisme formal     Partai kepada
aspirasi publik      anggota DPR       yang mempengaruhi    anggota yang duduk
masuk dalam                            keputusan            di Banggar
usulan anggaran                        mekanisme formal
Input
      “Bahan yang diberikan pemerintah (RAPBN) bersifat
      sangat umum, sehingga sulit bagi sebagian anggota
      DPR untuk mencernanya dengan cermat.
      Apalagi, RAPBN yang diajukan pemerintah selama
      ini memang hanya sebatas angka-angka saja, tanpa
      rasionalisasi dari angka-angka tersebut.”
                                                          Ketika kunjungan kerja, yang
      Anggota Komisi III DPR RI                           diharapkan konstituen adalah
                                                          “oleh-oleh” yang dibawa Anggota
                                                          DPR bagi konstituen dapilnya.

Isu yang terjadi mengenai adanya kecurangan               Anggota Komisi III DPR RI
dalam APBN sesungguhnya bukanlah terjadi
pada prosedurnya, melainkan pada bentuk non
formal di luar prosedur. Beberapa program yang
bukan prioritas atau aspirasi sudah dimasukkan
sejak perencanaan di K/L

Anggota Komisi I / Anggota BAKN




                                                                                        18
Proses
 Sebenarnya Praktek Penyelenggaran Pembahasan
 dan Penetapan APBN itu sudah sudah benar
 sesuai dengan Undang-Undang. Namun apakah            Dalam proses pembahasan APBN di DPR,
 Undang-Undang yang mengatur tentang                  memang terdapat missing link dari
 pembahasan dan Penetapan APBN itu sudah              perjalanan pembahasan APBN di Komisi
 benar seusai dengan prinsip-prinsip akuntabilitas?   dan di Banggar.
 Itu lain hal.
                                                      Di satu sisi kita menyadari perlunya
                                                      penyesuaian dengan pos-pos anggaran
 …..Moral Hazard dalam melaksanakan Undang-           kementerian lain di Banggar.
 Undang khususnya UU 17 2003 dimana DPR
 masuk sampai ke Satuan Tiga kalau istilah jaman      Namun, di sisi lain memang terdapat suatu
 dulu kalau sekarang Rician Kegiatan                  rantai yang hilang, dimana hasil
                                                      pembahasan di Banggar, langsung dibawa
                                                      ke Paripurna untuk diketok palu.
 Anggota Komisi 1, Mantan Panja Anggaran/
 Anggota Banggar                                      Anggota di Komisi tidak sempat lagi melihat
                                                      perubahan yang terjadi antara usulan yang
                                                      dibuat di Komisi dengan usulan final yang
                                                      disampaikan untuk disahkan di Paripurna.
Terdapat bentuk kecurangan yang juga bisa terjadi
dalam proses APBN ini, yaitu adanya orang-orang       Anggota Komisi III DPR RI
tertentu yang menjadi broker (baik di pemerintah
maupun di dalam lingkup anggota DPR sendiri).

Anggota Komisi I / Anggota BAKN
                                                                                                  19
Output
Celah yang sering digunakan untuk melakukan
penyimpangan yang saya sebut Moral Hazard tadi bisa
terjadi antara lain karena tidak pernah ada Lampiran DAU
dan DAK yang setiap kali di bahas dan disahkan di Sidang        Tidak semua anggota dewan mau
Paripurna.                                                      memeriksa hasil akhir RAPBN yang
                                                                ditetapkan.
Tidak pernah ada Formula yang pasti yang dapat diketahui
dalam penentuan DAU dan DAK. Disamping itu lamanya              Kalaupun mereka ingin memeriksa,
waktu yang antara penetapan di sidang paripuna dengan           tidak ada instrumen yang
keluarnya lampiran DAU dan DAK memungkin adanya                 memungkinkan mereka memeriksa
penyimpangan yang selama itu terjadi antar DPR dan              dengan mudah kecuali melalui catatan
Eksekutif. Berapa lama Lampiran DAU dan DAK keluar              rapat yang dibuat secara manual
setelah Sidang Paripurna? Tidak ada yang tau.
Anggota Komisi 1, Mantan Panja Anggaran/ Anggota                Anggota Komisi III DPR RI
Banggar


                       Terdapat bentuk kecurangan yang juga bisa terjadi
                       dalam proses APBN ini, yaitu adanya orang-orang
                       tertentu yang menjadi broker (baik di pemerintah
                       maupun di dalam lingkup anggota DPR sendiri).

                       Anggota Komisi I / Anggota BAKN                                             20
Aspek Proses
•   Kualitas dokumen perencanaan dan penganggaran program/ kegiatan dari
    pemerintah yang belum memadai
•   Terjadinya praktik pemasukan agenda non-prioritas atau agenda non-aspirasi oleh
    oknum tertentu
•   Kesulitan sebagian anggota DPR mendalami dokumen yang diajukan pemerintah
•   Adanya perubahan-perubahan keputusan sebagai akibat kesepakatan yang terjadi di
    luar forum resmi
•   Tidak adanya instrumen manajemen yang mendukung proses pembahasan
•   Sulitnya membandingkan hasil akhir pembahasan dengan proses perubahannya
•   Tidak segera dilengkapinya dokumen APBN dan lampiran-lampirannya saat
    pengesahan



                                                                                      21
Aspek Substansi VS Formalitas
1. Penyusunan RAPBN berpedoman kepada rencana kerja
   Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan
   bernegara (UU No. 17/2003 pasal 12 ayat 1 dan UU No.
   27/2009 pasal 155 ayat 1);

2. Rencana kerja dan anggaran disusun dalam kerangka rencana
   jangka panjang dan rencana jangka menengah pembangunan
   nasional.

3. Rencana kerja dan anggaran disusun berdasarkan prestasi kerja
   yang akan dicapai (UU No. 17/2003 pasal 14 ayat 2)

4. Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan
   perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
   dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan
   dan kepatutan. (UU No. 17/2003 pasal 3 ayat 1)



                                                                   22
Kerangka Rekomendasi



                       23
Framework Rekomendasi
                    Rendahnya              Percepatan Implementasi
                   Kualitas Input    Performance Based Budgeting Secara
                     (RAPBN)
                                                   Nasional
     Perilaku
     Oknum-
     Oknum
                                     Pengembangan Sistem e-Budgeting
                                                di DPR
 Lemahnya
Pengendalian
   Proes
                                               Budgeting 101
                                                 Handbook
      Kompetensi
     Anggota DPR
       utk APBN

                        Minimnya                 Transparansi +
                      Transparansi    (inisiasi Unit Pusat Analisa APBN)
Penelitian Lebih Lanjut

• Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut terkait dengan
  bagaimana proses penyusunan, pembahasan, dan
  pengesahan APBN telah memenuhi aspek substansi
  sebgaimana dituntut oleh undang-undang.

• Fokus penelitian lebih lanjut disarankan berupa:
   – implementasi performance based budgeting,
   – keselarasan RPJP-RPJM-APBN,
   – tingkat efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan APBN.



                                                                25
Imperatif untuk Pembenahan




                             26
Komposisi Penerimaan Pajak dan Bukan Pajak pada APBN
  1989 - 2012


1,100.0




 900.0




 700.0




 500.0




 300.0




 100.0



          89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   00   01   02   03   04   05   06   07    08   09   10   11   12
(100.0)
                                                                                               Sumber: Departemen Keuangan


                                                            Penerimaan Perpajakan                        Penerimaan Bukan Pajak
28
Diskusi



          29
Contoh eBudget System - Phillipine




                                     30
Contoh Handbook




                  31
32
34

More Related Content

Viewers also liked

SUBWAY #porcheddar
SUBWAY #porcheddarSUBWAY #porcheddar
SUBWAY #porcheddarGrupo OM
 
418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...
418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...
418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...Иван Иванов
 
Grandes obras para pequeños artistas
Grandes obras para pequeños artistasGrandes obras para pequeños artistas
Grandes obras para pequeños artistasDulce Sanchez
 
You Yangs Cradle 002
You Yangs Cradle 002You Yangs Cradle 002
You Yangs Cradle 002fatgmh
 
65 anos Mueller Eletrodomésticos:
65 anos Mueller Eletrodomésticos:65 anos Mueller Eletrodomésticos:
65 anos Mueller Eletrodomésticos:Grupo OM
 
Selection of an Engineering Firm
Selection of an Engineering FirmSelection of an Engineering Firm
Selection of an Engineering Firmtroy.miller
 
Textile institute of pakistan 123
Textile institute of pakistan 123Textile institute of pakistan 123
Textile institute of pakistan 123yasir amin
 

Viewers also liked (11)

Like do Bem
Like do BemLike do Bem
Like do Bem
 
SUBWAY #porcheddar
SUBWAY #porcheddarSUBWAY #porcheddar
SUBWAY #porcheddar
 
418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...
418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...
418.биоэкологическое обоснование эффективности энтомофагов вредителей гороха ...
 
Portal SouRenault
Portal SouRenaultPortal SouRenault
Portal SouRenault
 
Grandes obras para pequeños artistas
Grandes obras para pequeños artistasGrandes obras para pequeños artistas
Grandes obras para pequeños artistas
 
You Yangs Cradle 002
You Yangs Cradle 002You Yangs Cradle 002
You Yangs Cradle 002
 
65 anos Mueller Eletrodomésticos:
65 anos Mueller Eletrodomésticos:65 anos Mueller Eletrodomésticos:
65 anos Mueller Eletrodomésticos:
 
Selection of an Engineering Firm
Selection of an Engineering FirmSelection of an Engineering Firm
Selection of an Engineering Firm
 
Ethnomethodology
EthnomethodologyEthnomethodology
Ethnomethodology
 
Ethnomethodology
EthnomethodologyEthnomethodology
Ethnomethodology
 
Textile institute of pakistan 123
Textile institute of pakistan 123Textile institute of pakistan 123
Textile institute of pakistan 123
 

More from Tedy Sitepu

10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup SayaTedy Sitepu
 
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih BaikOn Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih BaikTedy Sitepu
 
Mencari ide riset
Mencari ide risetMencari ide riset
Mencari ide risetTedy Sitepu
 
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk OlahragaPaparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk OlahragaTedy Sitepu
 
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk PembangunanLaporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk PembangunanTedy Sitepu
 
Brosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadinaBrosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadinaTedy Sitepu
 
Leadership Traits and Ethics
Leadership Traits and EthicsLeadership Traits and Ethics
Leadership Traits and EthicsTedy Sitepu
 
Change Session01
Change Session01Change Session01
Change Session01Tedy Sitepu
 
Leadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's BusinessLeadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's BusinessTedy Sitepu
 
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan GaulThe Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan GaulTedy Sitepu
 
The secret of success
The secret of successThe secret of success
The secret of successTedy Sitepu
 

More from Tedy Sitepu (14)

10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
10 Quotes Yang Paling Mengubah Hidup Saya
 
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih BaikOn Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
On Writing Well: Menulis Formal dan Akademis yang Lebih Baik
 
Mencari ide riset
Mencari ide risetMencari ide riset
Mencari ide riset
 
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk OlahragaPaparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
Paparan Studi Kebijakan Fiskal untuk Olahraga
 
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk PembangunanLaporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Laporan Studi Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
 
The way to grow
The way to growThe way to grow
The way to grow
 
Leadership ch04
Leadership ch04Leadership ch04
Leadership ch04
 
Brosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadinaBrosur beasiswa s1_paramadina
Brosur beasiswa s1_paramadina
 
Leadership ch03
Leadership ch03Leadership ch03
Leadership ch03
 
Leadership Traits and Ethics
Leadership Traits and EthicsLeadership Traits and Ethics
Leadership Traits and Ethics
 
Change Session01
Change Session01Change Session01
Change Session01
 
Leadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's BusinessLeadership The Everyone's Business
Leadership The Everyone's Business
 
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan GaulThe Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
The Secret of Success: Antusias, Kompeten, dan Gaul
 
The secret of success
The secret of successThe secret of success
The secret of success
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

SEMINAR PUBLIK

  • 1. Seminar Publik De Jure, De Facto National Budget Formulation and Deliberation at the DPR: The Initial Ways to Excel 8th May 2012 Paramadina Public Policy Institute Jl. Gatot Subroto Kav.97, Jakarta 1290 http://policy.paramadina.ac.id
  • 2. Agenda • Tentang Penelitian • Temuan Penelitian • Kerangka Rekomendasi • Diskusi
  • 4. Sekilas Tentang Penelitian Tujuan Penelitian • Untuk memetakan sistem dan prosedur berdasarkan kerangka hukum yang ada saat ini untuk mengidentifikasi kelemahan yang ada • Untuk mengetahui praktik pembahasan dan pengesahan anggaran yang Pasal 23 (1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebenarnya dilakukan saat ini sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan • Untuk mengidentifikasi adanya gap dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. antara dasar hukum pembahasan- pengesahan anggaran dengan praktik Pasal 23 (2) Rancangan Undang-Undang Anggaran pelaksanaannya Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat • Untuk menemukan rekomendasi yang dengan memperhatikan Dewan Perwakilan Daerah. membenahi kesenjangan yang ada tersebut 4
  • 6. Urgensi Penelitian 300 Belanja Pegawai 250 Belanja Barang Belanja Modal 200 Subsidi Bantuan Sosial 150 100 50 - 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber: Kementerian Keuangan, analisis PPPI 6
  • 7. Komposisi Belanja Pemerintah 2006 - 2012 1,500 1,500 Transfer Ke Daerah 1,300 1,300 Belanja Lain-lain 1,100 1,100 Bantuan Sosial Belanja Hibah 900 900 Subsidi 700 700 Pembayaran Bunga Utang 500 500 Belanja Modal 300 300 Belanja Barang Belanja Pegawai 100 100 Pendapatan Negara 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 dan Hibah (100) (100) Sumber: Kementerian Keuangan
  • 8. Perbandingan APBN 2006 - 2012 250 APBN 2006 APBN 2012 215.86 208.85 200 188.00 151.98 dalam Trilliun Rupiah 150 122.22 107.43 100 79.08 73.25 54.95 47.18 47.76 50 40.71 37.42 28.53 - 1.80 - Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Pembayaran Subsidi Belanja Hibah Bantuan Sosial Belanja Lain-lain Bunga Utang Sumber: Kementerian Keuangan
  • 9. Urgensi Penelitian United Nations Public Administration Network (UNPAN) melakukan serangkaian penelitian tentang bagaimana pola pengeluaran (expenditure) berbagai negara berdasarkan fungsi pemerintahan. APBN 2010 Developed Developing Indonesia Traditional State Function 3,9 6,1 7,6 General Administration and public 2,1 3,4 7,6 order Defense 1,8 2,7 0,003 Modern State Functions 25,1 14,5 3,9 Educations 2,9 4,1 1,4 Health 3,8 2,0 0,3 Other Social Services 14,9 3,9 0,8 Economic Services 3,5 4,5 1,4 Interest Payment 3,4 3,0 1,4 Other Expenditure 2,6 1,7 NA 9 Sumber: United Nations Public Administration Network (UNPAN) Kementerian Keuangan, analisis PPPI
  • 10. Initial Way to Excel Bappenas RPJM PP Kementerian/ Lembaga Renstra KL PERENCANAAN Bappenas+Depkeu Pagu Indikatif SEB Kementerian/ Lembaga Renja KL PP Bappenas RKP SE - MK Depkeu Pagu Sementara Kementerian/ Lembaga RKA - KL PENGANGGARAN Depkeu Himpunan RKA - KL Depkeu Nota Keuangan & RAPBN Pemerintah + DPR APBN UU PENGESAHAN Depkeu Rincian APBN Perpres Kementerian + Depkeu DIPA Pelaksanaan PELAKSANAAN Itjen, BPK, DPR Laporan-Laporan Laporan PENGAWASAN Pemerintah + DPR LKPP UU PERTGJAWABAN
  • 12. Perencanaan – Pengesahan APBN • Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara • Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR/DPR/DPRD/D PD • Tata Tertib DPR-RI 2009-2014 12
  • 13. Tahapan Pembahasan dan Pengesahan APBN 1 3 6 9 12 15 Laporan Anggota Banggar Rapat Paripurna Rapat Paripurna Rapat Kerja (Lanjutan) Rapat Panja-Panja (lanjutan) Rapat Paripurna pada Komisi Presiden menyampaikan RUU APBN, Nota Jawaban Pemerintah terhadap Pandangan 1. Pembahasan RUU APBN serta Nota 1. Menyampaikan hasil pembahasan 1. Pembahasan Asumsi Dasar RUU APBN 1. Laporan Hasil Pembahasan Tingkat I di Keuangan, dan Dokumen Pendukung Umum Fraksi-Fraksi terhadap RUU APBN Keuangan Banggar kepada komisi bersangkutan Banggar dan Nota Keuangan secara tertulis 2. Pernyataan Persetujuan/ Penolakan 2 4 7 10 13 Setiap Fraksi Rapat Kerja/ RDP Komisi Rapat Paripurna Rapat Kerja Banggar – Rapat Tim Perumus 3. Pendapat Akhir Pemerintah Rapat Internal dengan Mitra Kerja K/L Pemerintah - BI Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap 1. Pembahasan Draft RUU APBN 1. Penyesuaian RKA K/L RUU APBN dan Nota Keuangan 1. Penyampaian Pokok-Pokok RUU APBN 1. Penyampaian hasil Raker RDP Komisi dan Nota Keuangan dengan Mitra dalam Rangka Pembahasan RKA-K/L 2. Pembentukan Panja dan Tim Perumus Draft RUU APBN Penyampaian Komisi dan Mitra Rapat Kerja Banggar dan Kerja kepada Banggar dan Pemerintah 5 8 11 14 Menteri Keuangan Rapat Kerja Komisi VII dan 1. Laporan dan Pengesahan Hasil Panja 1. Laporan dan Pengesahan Hasil Panja Rapat Panja-Panja dan Tim Perumus RUU APBN dan Tim Perumus RUU APBN Komisi XI dengan Mitra 2. Pendapat Akhir Mini Fraksi 2. Pendapat Akhir Mini Fraksi 1. Pembahasan Asumsi Dasar RUU APBN 1. Pembahasan RUU APBN serta Nota 3. Pendapat Pemerintah 3. Pendapat Pemerintah Keuangan 4. Pengambilan Keputusan untuk 4. Pengambilan Keputusan untuk Dilanjutkan ke Tingkat II Dilanjutkan ke Tingkat II Agustus (minggu 2 - 4 September (minggu 1 – 4) Oktober (minggu 1) Sumber: Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR/DPR/DPRD/DPD Arah Kebijakan • Mengoptimalkan tata laksana kerja fungsi anggaran Fungsi Anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20A ayat 1 • Mengoptimalkan sistem dan unsur pendukung dalam UUD Tahun 1945 dan Pasal 70, UU Tahun 2009 diarahkan pada pelaksanaan fungsi anggaran DPR RI peningkatan kualitas pelaksanaan fungsi anggaran untuk mencapai tujuan bernegara dengan menetapkan APBN yang mampu • Mengoptimalkan dukungan prasarana dan sarana dalam menjawab kebutuhan keadilan dan peningkatan kesejahteraan pelaksanaan fungsi anggaran DPR RI masyarakat. • Menjamin penyediaan anggaran bagi pelaksanaan fungsi anggaran DPR RI Strategi • Mengoptimalkan peran Alat Kelengkapan DPR RI dalam • Meningkatkan peran serta mayarakat dalam pelaksanaan fungsi pembahasan RAPBN, penetapan APBN dan APBN-P, dan anggaran pembahaan pelaksanaan APBN secara efektif. • Mengembangkan pengawasan atas pelaksanaan anggaran internal DPR RI 13 Sumber: Renstra DPR RI 2009 - 2014
  • 14. Inherent Risk pada Proses • Pertama, proses tersebut adalah proses politis yang pada hakikatnya menjadi forum tarik- menarik kepentingan berbagai pihak. Dengan demikian, upaya dan perjuangan dari berbagai pihak untuk mendapatkan alokasi anggaran adalah hal yang tidak mungkin dihindarkan. • Kedua, proses tersebut melibatkan banyak pihak dan banyak fungsi. Kondisi ini mengakibatkan fungsi kontrol pada administrasi dan dokumen menjadi lemah. • Ketiga, adanya kemungkinan proses-proses yang dilakukan di luar forum resmi. 14
  • 15. Berbagai Kasus Hukum 1. Menjanjikan pengurusan anggaran suatu program dengan meminta sejumlah imbalan tertentu 2. Mengarahkan persetujuan dan pengesahan anggaran program atau kegiatan yang kemudian dikerjakan oleh pihak yang ditunjuk 3. Menjanjikan pengesahan kebijakan pada permasalahan/ wilayah tertentu dengan imbalan dari pelaksana hasil kebijakan tersebut. 15
  • 16. Temuan Penelitian • Aspek Proses • Hasil interview menunjukkan proses • Substansi pembahasan dan pengesahan anggaran di DPR telah memenuhi formalitas Versus • Permasalahan pada praktik pelaksanaan Formalitas pembahasan dan pengesahan APBN di DPR akan muncul terutama dalam hal pemenuhan substansi. 16
  • 17. Kondisi-Kondisi Yang Ditemukan 5 Tidak ada instrumen yang membantu anggota DPR memonitor proses setiap item anggaran 1 3 2 4 Agenda yang bukan Distorsi makna Kesepakatan diluar Penugasan dari prioritas dan atau konstituen bagi mekanisme formal Partai kepada aspirasi publik anggota DPR yang mempengaruhi anggota yang duduk masuk dalam keputusan di Banggar usulan anggaran mekanisme formal
  • 18. Input “Bahan yang diberikan pemerintah (RAPBN) bersifat sangat umum, sehingga sulit bagi sebagian anggota DPR untuk mencernanya dengan cermat. Apalagi, RAPBN yang diajukan pemerintah selama ini memang hanya sebatas angka-angka saja, tanpa rasionalisasi dari angka-angka tersebut.” Ketika kunjungan kerja, yang Anggota Komisi III DPR RI diharapkan konstituen adalah “oleh-oleh” yang dibawa Anggota DPR bagi konstituen dapilnya. Isu yang terjadi mengenai adanya kecurangan Anggota Komisi III DPR RI dalam APBN sesungguhnya bukanlah terjadi pada prosedurnya, melainkan pada bentuk non formal di luar prosedur. Beberapa program yang bukan prioritas atau aspirasi sudah dimasukkan sejak perencanaan di K/L Anggota Komisi I / Anggota BAKN 18
  • 19. Proses Sebenarnya Praktek Penyelenggaran Pembahasan dan Penetapan APBN itu sudah sudah benar sesuai dengan Undang-Undang. Namun apakah Dalam proses pembahasan APBN di DPR, Undang-Undang yang mengatur tentang memang terdapat missing link dari pembahasan dan Penetapan APBN itu sudah perjalanan pembahasan APBN di Komisi benar seusai dengan prinsip-prinsip akuntabilitas? dan di Banggar. Itu lain hal. Di satu sisi kita menyadari perlunya penyesuaian dengan pos-pos anggaran …..Moral Hazard dalam melaksanakan Undang- kementerian lain di Banggar. Undang khususnya UU 17 2003 dimana DPR masuk sampai ke Satuan Tiga kalau istilah jaman Namun, di sisi lain memang terdapat suatu dulu kalau sekarang Rician Kegiatan rantai yang hilang, dimana hasil pembahasan di Banggar, langsung dibawa ke Paripurna untuk diketok palu. Anggota Komisi 1, Mantan Panja Anggaran/ Anggota Banggar Anggota di Komisi tidak sempat lagi melihat perubahan yang terjadi antara usulan yang dibuat di Komisi dengan usulan final yang disampaikan untuk disahkan di Paripurna. Terdapat bentuk kecurangan yang juga bisa terjadi dalam proses APBN ini, yaitu adanya orang-orang Anggota Komisi III DPR RI tertentu yang menjadi broker (baik di pemerintah maupun di dalam lingkup anggota DPR sendiri). Anggota Komisi I / Anggota BAKN 19
  • 20. Output Celah yang sering digunakan untuk melakukan penyimpangan yang saya sebut Moral Hazard tadi bisa terjadi antara lain karena tidak pernah ada Lampiran DAU dan DAK yang setiap kali di bahas dan disahkan di Sidang Tidak semua anggota dewan mau Paripurna. memeriksa hasil akhir RAPBN yang ditetapkan. Tidak pernah ada Formula yang pasti yang dapat diketahui dalam penentuan DAU dan DAK. Disamping itu lamanya Kalaupun mereka ingin memeriksa, waktu yang antara penetapan di sidang paripuna dengan tidak ada instrumen yang keluarnya lampiran DAU dan DAK memungkin adanya memungkinkan mereka memeriksa penyimpangan yang selama itu terjadi antar DPR dan dengan mudah kecuali melalui catatan Eksekutif. Berapa lama Lampiran DAU dan DAK keluar rapat yang dibuat secara manual setelah Sidang Paripurna? Tidak ada yang tau. Anggota Komisi 1, Mantan Panja Anggaran/ Anggota Anggota Komisi III DPR RI Banggar Terdapat bentuk kecurangan yang juga bisa terjadi dalam proses APBN ini, yaitu adanya orang-orang tertentu yang menjadi broker (baik di pemerintah maupun di dalam lingkup anggota DPR sendiri). Anggota Komisi I / Anggota BAKN 20
  • 21. Aspek Proses • Kualitas dokumen perencanaan dan penganggaran program/ kegiatan dari pemerintah yang belum memadai • Terjadinya praktik pemasukan agenda non-prioritas atau agenda non-aspirasi oleh oknum tertentu • Kesulitan sebagian anggota DPR mendalami dokumen yang diajukan pemerintah • Adanya perubahan-perubahan keputusan sebagai akibat kesepakatan yang terjadi di luar forum resmi • Tidak adanya instrumen manajemen yang mendukung proses pembahasan • Sulitnya membandingkan hasil akhir pembahasan dengan proses perubahannya • Tidak segera dilengkapinya dokumen APBN dan lampiran-lampirannya saat pengesahan 21
  • 22. Aspek Substansi VS Formalitas 1. Penyusunan RAPBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara (UU No. 17/2003 pasal 12 ayat 1 dan UU No. 27/2009 pasal 155 ayat 1); 2. Rencana kerja dan anggaran disusun dalam kerangka rencana jangka panjang dan rencana jangka menengah pembangunan nasional. 3. Rencana kerja dan anggaran disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai (UU No. 17/2003 pasal 14 ayat 2) 4. Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. (UU No. 17/2003 pasal 3 ayat 1) 22
  • 24. Framework Rekomendasi Rendahnya Percepatan Implementasi Kualitas Input Performance Based Budgeting Secara (RAPBN) Nasional Perilaku Oknum- Oknum Pengembangan Sistem e-Budgeting di DPR Lemahnya Pengendalian Proes Budgeting 101 Handbook Kompetensi Anggota DPR utk APBN Minimnya Transparansi + Transparansi (inisiasi Unit Pusat Analisa APBN)
  • 25. Penelitian Lebih Lanjut • Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut terkait dengan bagaimana proses penyusunan, pembahasan, dan pengesahan APBN telah memenuhi aspek substansi sebgaimana dituntut oleh undang-undang. • Fokus penelitian lebih lanjut disarankan berupa: – implementasi performance based budgeting, – keselarasan RPJP-RPJM-APBN, – tingkat efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan APBN. 25
  • 27. Komposisi Penerimaan Pajak dan Bukan Pajak pada APBN 1989 - 2012 1,100.0 900.0 700.0 500.0 300.0 100.0 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 (100.0) Sumber: Departemen Keuangan Penerimaan Perpajakan Penerimaan Bukan Pajak
  • 28. 28
  • 29. Diskusi 29
  • 30. Contoh eBudget System - Phillipine 30
  • 32. 32
  • 33.
  • 34. 34