slide kali ini membincangkan tentang penilaian terhadap karya terjemahan yang dihasilkan, iaitu melihat kepada aspek-aspek yang diperlukan dalam menilai/mengkritik terjemahan.
Kritikan terjemahan memerlukan kemahiran yang tinggi dan pengalaman luas dalam bahasa sumber dan sasaran. Ia merupakan tugas yang sukar yang melibatkan penilaian terhadap ketepatan makna, gaya bahasa, dan kesesuaian budaya karya terjemahan. Pengkritik perlu menguasai prinsip terjemahan serta memberikan cadangan untuk peningkatan.
Menyemak dan menyunting merupakan dua proses penting setelah penterjemahan untuk menjamin kualiti teks agar mudah difahami pembaca sasaran. Kedua-duanya melibatkan penyesuaian bahasa dan gaya tulisan untuk memastikan pembaca mendapat maklumat yang dimaksudkan.
Menyemak dan menyunting adalah proses penting setelah penterjemahan untuk menjamin kualitas terjemahan. Penyemak memeriksa terjemahan untuk meningkatkan kualitas bahasa sedangkan penyunting memastikan terjemahan sesuai dengan gaya dan panjang yang diinginkan sambil memotong bagian yang tidak relevan. Kedua peran ini membutuhkan pengalaman luas untuk menjamin kepuasan pembaca sasaran.
slide kali ini membincangkan tentang penilaian terhadap karya terjemahan yang dihasilkan, iaitu melihat kepada aspek-aspek yang diperlukan dalam menilai/mengkritik terjemahan.
Kritikan terjemahan memerlukan kemahiran yang tinggi dan pengalaman luas dalam bahasa sumber dan sasaran. Ia merupakan tugas yang sukar yang melibatkan penilaian terhadap ketepatan makna, gaya bahasa, dan kesesuaian budaya karya terjemahan. Pengkritik perlu menguasai prinsip terjemahan serta memberikan cadangan untuk peningkatan.
Menyemak dan menyunting merupakan dua proses penting setelah penterjemahan untuk menjamin kualiti teks agar mudah difahami pembaca sasaran. Kedua-duanya melibatkan penyesuaian bahasa dan gaya tulisan untuk memastikan pembaca mendapat maklumat yang dimaksudkan.
Menyemak dan menyunting adalah proses penting setelah penterjemahan untuk menjamin kualitas terjemahan. Penyemak memeriksa terjemahan untuk meningkatkan kualitas bahasa sedangkan penyunting memastikan terjemahan sesuai dengan gaya dan panjang yang diinginkan sambil memotong bagian yang tidak relevan. Kedua peran ini membutuhkan pengalaman luas untuk menjamin kepuasan pembaca sasaran.
Dokumen ini membahas syarat utama yang perlu dipenuhi oleh seorang penterjemah, yaitu menguasai bahasa sumber dan sasaran, memiliki pengetahuan dalam bidang yang akan diterjemahkan, memahami teori dan praktik terjemahan, serta memahami sasaran pembaca terjemahan. Penterjemah harus memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa sumber dan mampu menguasai bahasa sasaran dengan baik. Pengetahuan tentang bid
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian kemahiran bahasa yang meliputi penilaian lisan, menulis, dan aktiviti bahasa seperti syarahan, forum, debat, pidato, sajak, pantun, dan ceramah. Berbagai aspek dan jenis penilaian juga dibahas seperti penilaian formatif, sumatif, dan kefasihan.
Dokumen ini membahas proses menterjemah menurut model Nida & Taber. Terdiri dari proses analisis, pemindahan, penyusunan ulang, pemeriksaan, penyemakan, dan penyuntingan. Proses analisis melibatkan memahami makna kata, ayat, dan konteks. Pemindahan melibatkan mencari padanan terjemahan yang sesuai. Penyusunan ulang melibatkan menyesuaikan struktur terjemahan dengan bahasa sasaran. Pemerik
Dokumen tersebut membahas syarat-syarat utama seorang penterjemah yang meliputi pengetahuan bahasa sumber, bahasa sasaran, bidang yang diterjemah, teori terjemahan, dan sasaran pembaca. Penterjemah perlu memahami tatabahasa dan keistimewaan bahasa sumber serta menguasai bahasa sasaran. Pengetahuan mendalam bidang terjemahan dan teori terjemahan penting untuk memindahkan maklumat dengan tepat. Terj
Penyelidikan dalam Pengajian TerjemahanKOSPATI UKM
Dokumen tersebut merangkum bidang-bidang penyelidikan yang berpotensi dalam pengajian terjemahan. Ia menyenaraikan 11 bidang penyelidikan seperti menilai kualiti terjemahan, genre terjemahan, terjemahan multimedia, terjemahan dan teknologi, sejarah terjemahan, etika terjemahan, istilah dan glosari, interpretasi, proses terjemahan, latihan penterjemah dan profesion terjemahan. Dokumen itu juga member
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan Pena Minang
Buku ini disusun dalam lapan bab:
1. Hakikat Bahasa
2. Prinsip Penggunaan Kata
3. Prinsip Penggunaan Imbuhan
4. Prinsip Pembinaan Ayat
5. Bagaimana Kata Berfungsi
6. Bahasa Figuratif
7. Bagaimana Ayat Berfungsi
8. Tanda Baca
Namun, ulasan hanya dilakukan pada bab 5, 6 dan 7 sahaja kerana pengkaji mendapati bab-bab ini amat penting dalam penulisan retorik.
Workshop ini membahas tentang penulisan buku untuk para dosen perguruan tinggi. Topik utama yang dibahas adalah jenis buku yang dapat ditulis seperti buku teks, buku ajar, monografi, dan buku referensi. Workshop ini juga memberikan panduan proses penulisan buku mulai dari mengembangkan ide, menyusun kerangka tulisan, hingga finalisasi naskah."
Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang strategi memilih jurnal ilmiah dan menghadapi proses review untuk publikasi karya ilmiah. Beberapa poin pentingnya adalah (1) perlu memilih jurnal yang tepat sesuai topik makalah, (2) mengikuti format dan aturan penulisan jurnal yang dipilih, (3) mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengirimkan makalah untuk review.
Keupayaan menulis adalah penting karena dapat meninggalkan pengaruh yang bermanfaat bagi pembaca melalui pencatatan fakta, kisah, dan sejarah. Namun, menulis membutuhkan waktu dan usaha yang banyak. Proses menulis melibatkan memahami pembaca sasaran, mengatur plot dan isi tulisan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Dokumen ini membahas syarat utama yang perlu dipenuhi oleh seorang penterjemah, yaitu menguasai bahasa sumber dan sasaran, memiliki pengetahuan dalam bidang yang akan diterjemahkan, memahami teori dan praktik terjemahan, serta memahami sasaran pembaca terjemahan. Penterjemah harus memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa sumber dan mampu menguasai bahasa sasaran dengan baik. Pengetahuan tentang bid
Dokumen tersebut membahas mengenai penilaian kemahiran bahasa yang meliputi penilaian lisan, menulis, dan aktiviti bahasa seperti syarahan, forum, debat, pidato, sajak, pantun, dan ceramah. Berbagai aspek dan jenis penilaian juga dibahas seperti penilaian formatif, sumatif, dan kefasihan.
Dokumen ini membahas proses menterjemah menurut model Nida & Taber. Terdiri dari proses analisis, pemindahan, penyusunan ulang, pemeriksaan, penyemakan, dan penyuntingan. Proses analisis melibatkan memahami makna kata, ayat, dan konteks. Pemindahan melibatkan mencari padanan terjemahan yang sesuai. Penyusunan ulang melibatkan menyesuaikan struktur terjemahan dengan bahasa sasaran. Pemerik
Dokumen tersebut membahas syarat-syarat utama seorang penterjemah yang meliputi pengetahuan bahasa sumber, bahasa sasaran, bidang yang diterjemah, teori terjemahan, dan sasaran pembaca. Penterjemah perlu memahami tatabahasa dan keistimewaan bahasa sumber serta menguasai bahasa sasaran. Pengetahuan mendalam bidang terjemahan dan teori terjemahan penting untuk memindahkan maklumat dengan tepat. Terj
Penyelidikan dalam Pengajian TerjemahanKOSPATI UKM
Dokumen tersebut merangkum bidang-bidang penyelidikan yang berpotensi dalam pengajian terjemahan. Ia menyenaraikan 11 bidang penyelidikan seperti menilai kualiti terjemahan, genre terjemahan, terjemahan multimedia, terjemahan dan teknologi, sejarah terjemahan, etika terjemahan, istilah dan glosari, interpretasi, proses terjemahan, latihan penterjemah dan profesion terjemahan. Dokumen itu juga member
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan Pena Minang
Buku ini disusun dalam lapan bab:
1. Hakikat Bahasa
2. Prinsip Penggunaan Kata
3. Prinsip Penggunaan Imbuhan
4. Prinsip Pembinaan Ayat
5. Bagaimana Kata Berfungsi
6. Bahasa Figuratif
7. Bagaimana Ayat Berfungsi
8. Tanda Baca
Namun, ulasan hanya dilakukan pada bab 5, 6 dan 7 sahaja kerana pengkaji mendapati bab-bab ini amat penting dalam penulisan retorik.
Workshop ini membahas tentang penulisan buku untuk para dosen perguruan tinggi. Topik utama yang dibahas adalah jenis buku yang dapat ditulis seperti buku teks, buku ajar, monografi, dan buku referensi. Workshop ini juga memberikan panduan proses penulisan buku mulai dari mengembangkan ide, menyusun kerangka tulisan, hingga finalisasi naskah."
Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang strategi memilih jurnal ilmiah dan menghadapi proses review untuk publikasi karya ilmiah. Beberapa poin pentingnya adalah (1) perlu memilih jurnal yang tepat sesuai topik makalah, (2) mengikuti format dan aturan penulisan jurnal yang dipilih, (3) mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengirimkan makalah untuk review.
Keupayaan menulis adalah penting karena dapat meninggalkan pengaruh yang bermanfaat bagi pembaca melalui pencatatan fakta, kisah, dan sejarah. Namun, menulis membutuhkan waktu dan usaha yang banyak. Proses menulis melibatkan memahami pembaca sasaran, mengatur plot dan isi tulisan, serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. PENGENALAN Terjemahan jambatan ilmu.
Terjemahan memerlukan latihan dan
pengalaman.
Penterjemeh perlu memenuhi syarat
penterjemah.
Pengkritik atau penilai perlu memenuhi syarat.
Karya terjemahan mesti salinan karya asal.
3. KRITIKAN TERJEMAHAN
• NEWMARK (1988: 184):
• Kritikan terjemahan menghubungkan teori dengan amali
terjemahan.
• Satu latihan yang menyeronokkan dan bermaklumat.
• Pengkritik dapat melihat:
• Teks diterjemahkan dengan cara berbeza.
• Cita rasa penterjemah terserlah.
4. KENAPA KRITIKAN DIBUAT?
• Untuk menilai karya terjemahan.
• Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan.
• Mengungkapkan kemampuan penterjemah.
5. TUGAS PENGKRITIK
• Bukan satu tugas yang mudah.
• Perlu menyatakan pendirian dan prinsipnya secara
mutlak atau dengan pasti.
• Perlu menjelaskan prinsip penterjemah, walaupun
bertentangan dengan prinsipnya sendiri.
6. KRITERIA PENGKRITIK
• Menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran.
• Mengetahui persepsi lingusitik kedua-dua bahasa.
• Akrab dengan konsep estetika dan budaya kedua-dua
bahasa.
• Mempunyai ilmu yang mencukupi.
8. Siapa Yang Boleh Menjadi
Penilai/Pengkritik?
NEWMARK (1988):
• Boleh dinilai oleh pelbagai pihak, seperti:
• Penyemak yang dilantik.
• Ketua bahagian/ketua syarikat.
• Pelanggan.
• Pengkrtik profesional.
• Guru yang menanda kertas soalan.
• Pembaca.
9. APA PANDANGAN ANDA?
• Pengkritik mengetahui bahasa sumber tetapi tidak
mengetahui bahasa sasaran menilai karya
terjemahan berdasarkan kelicinan,
kesemulajadian, mudah dibaca, boleh dibaca dan
tidak ada gangguan/interferen.
10. ASPEK PENILAIAN
NABABAN (1999):
• Teks boleh dinilai dari 3 sudut:
• Ketepatan pengalihan pesan.
• Ketepatan pengungkapan pesan dalam
bahasa sasaran.
• Kealamiahan bahasa terjemahan.
(Faktor ini biasanya dipakai dalam menilai
teks ilmiah)
11. SEBELUM KRITIKAN DIBUAT
Pengkritik perlu memastikan:
• Jenis teks.
• Kaedah terjemahan yang digunakan.
• Tipografi teks.
• Fungsi teks.
12. CARA MENGKRITIK
• Ada 2 cara yang boleh digunakan:
•Membandingkan teks asal dengan
teks sasaran.
• Penilaian dibuat berdasarkan teks
sasaran semata-mata.
13. PLAN KRITIKAN NEWMARK
• Kritikan yang lengkap dan menyeluruh merangkumi 5
perkara, iaitu:
• Analisis ringkas terhadap teks sumber.
• Tafsiran penterjemah terhadap teks asal, kaedah terjemahan dan
khalayak pembacanya.
• Perbandingan terpilih.
• Penilaian terjemahan.
• Kesesuaian dan penilaian mengenai kedudukan karya itu dalam
budaya/disiplin bahasa penerima.
14. KRITIKAN
Kritikan sama ada positif atau negatif perlu
ditakrifkan dengan jelas dan disahkan dengan
contoh.
15. KRITIKAN NEGATIF
• Dalam kritikan negatif:
• Pastikan kenapa atau apa yang membuatkan penterjemah
melakukan kesilapan.
• Adakah ia disebabkan oleh kecuaian penterjemah, atau
kesilapan tipografi teks sumber dan sasaran, atau kerana
sebab-sebab lain.
• Memberi faedah kepada pengkritik.
• Memberi cabaran.
• Pengkritik perlu memberi satu cadangan untuk
memperbaiki kesilapan yang ditemukan dalam
terjemahan itu.
16. KESIMPULAN
• Merupakan tugas yang sukar dan mencabar
kemampuan pengkritik sendiri.
• Hanya boleh dilakukan oleh orang yang benar-benar
memiliki kekuatan, kesungguhan dan
kemampuan yang luar biasa.
• Perlu dilakukan untuk menentukan sama ada karya
terjemahan itu baik atau sebaliknya.
17. RUJUKAN
• Nababan, M. Rudolf. 1999. Teori menerjemah bahasa
Inggeris . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation .
London: Prentice-Hall.
• Reiss, Katharina. 2000. Translation critism, the potentials
and limitations . Terj. Ernoll F. Rhodes. Manchaster: St.
Jerome Pub.