1. Sarana Mempelajari Islam
Mengembangkan Potensi Diri
Maret 15, 2008
Salah satu anugerah terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita adalah diciptakan-Nya kita
menjadi manusia (QS. At Tiin (95) : 4). Sebagai makhluk yang dimuliakan Allah, manusia
diciptakan secara sempurna. Potensi-potensi yang dimilkikinya dapat membawa kemuliaan dan
keutamaan serta dapat menjalankan amanah. Berbagai macam kelebihan ini menyebabkan
manusia memperoleh satu kehormatan sebagai manusia.
Terkadang anugerah sebagaimanusiainilahyang sering kali dilupakan. Kita sibuk memikirkan dan
menghitung kelebihan orang lain. Kita merasa menjadi orang yang tidak beruntung. Sering kali
kita menghitung kekurangan dan ketidakberuntungan kita dibandingkan dengan orang lain.
Padahal setiap insan memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu manusia pun yang sama
karakternya, walau pun mereka kembar identik. Oleh karena itu, masing-masing kita pada
dasarnya memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain, tinggal bagaimana kita menggalinya
dan mengasahnya.
Sebagai makhluk ciptaan yang mendapat posisi mulia, kita wajib mensyukuri nikmat itu dengan
caramengenali dan mengembangkan potensi diri untuk kemaslahatan dan kebaikan. Oleh karena
Allah yang telah menciptakan kita berarti syukur manusia dilakukan dengan cara beribadah dan
beramal sholeh.
I. Mengenal Potensi Diri
Pernahkah terlintas dalambenak kita untuk apaAllah SWT menciptakan kita dalambentuk tubuh
yang sebaik-baiknya? Apa maksud dan tujuannya? Bilakah kita perhatikan sekeliling kita dan diri
kita. Bersyukurlah bila keadaan fisik kita terlahir secara lengkap dan berfungsi dengan baik. Fisik
manusia yang telah Allah ciptakan ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas
kekhalifahan yang telah diamanahkan oleh Allah SWT kepada manusia sejak awal penciptaannya
(QS Al Baqarah (2) : 30)
Fisik kita adalah sarana penunjang utama dalam beraktivitas. Sebagai makhluk Allah, kita
diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya. Pelaksanaan itu membutuhkan fisik yang kuat dan
sehat. Salah satu cara untuk mensyukurinya adalah dengan merawat fisik kita agar tetap sehat
dan prima. Upaya dari hal-hal yang dapat membuat fisik kita rusak fungsinya harus kita hindari.
Kita perlu sadari bahwa sukses atau gagalnya seseorang, beruntung atau meruginya seseorang
tidak semata-mata ditentukan oleh keterampilan atau keahlian fisiknya. Akan tetapi tingkah laku
sehari-hari turut menentukan berhasil tidaknya seseorang.
Setiap individu memiliki kelebihan sendiri seperti bakat, keterampilan, kecenderungan sehingga
dengan semua itu, ia menjadi manusia yang syukur nikmat dan berdaya guna. Penggalian minat,
bakat, keterampilan dan kecenderungan perlu diasah sedinimungkin, yakinlah bahwa Allah telah
2. menciptakan kita di dunia dengan spesialis dan bawaan yang hanya dimiliki oleh kita saja. Allah
tidak membuat kopiannya lagi. Masing-masing kita adalah ciptaan yang berkategori “Master
Piece”, tidak ada yang sama, jika kita tidak mengenali dan mengasah potensi diri kita, sama saja
kita tidak bersyukur atas karunia-Nya.
Allah berfirman: “Katakanlah : tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.
Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.” (QS. Al Israa’ (17) : 84).
Hamka menjelaskan, bahwa kata syaakilah yang terdapat pada ayat di atas diartikan ‘bawaan’
atau ‘bakat’. Beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa tiap-tiap manusia itu ada pembawaannya
masing-masing yang telah ditentukan oleh Allah SWT sejak masih dalam rahim ibu.
Pembawaan/bakat, Allah ciptakan bermacam-macam, sehingga yang satu tidak serupa dengan
yang lain.Maka menurut ayat tersebut, manusia diperintahkan bekerja selama hidup di dunia ini,
menurut bawaannya masing-masing.
Fenomena yang sekarang ini terjadi tidak setiap orang dapat melakukan sesuatu yang sangat
baik, atau menjadi seseorang yang menjadi sangat mampu pada bidang tertentu. Sebab pada
dasarnya setiaporang memiliki kemampuan yang istimewapada diri sendiri untuk bisamengasah
dan mengembangkannya. Selain itu juga, tidak setiap orang bisa melakukan segalanya, karena
masing-masing orang memiliki kemampuan khusus pada bidang tertentu, tetapi lemah pada
bidang lain.Disinilahletakmanusiauntuk saling mengisisatudengan yang lain.Oleh karena itulah
jangan menyia-nyiakan setiap pemberian Allah berupa fisik dan kemampuan lainnya sekecil
apapun. Mungkin saja dari sekian kemampuan kita, salah satunya menghantarkan kita pada
kesuksesan dalam hidup ini.
II. Membangun Harga Diri dan Mengembangkan Potensi
Seorang muslim harus menyadari posisinya di sisi Allah dan bagaimana kita memaksimalkan apa
yang Allah berikan pada diri kita dalam rangka memaksimalkan ibadah kita kepada-Nya sebagai
tanda syukur.
Ketahuilah, Allah SWT telah menciptakan manusia mempunyai kelebihan dan keutamaan
dibandingkan makhluk lainnya. Oleh karena itu manusia mendapatkan posisi yang mulia dan
mendapat keutamaan sehingga diperuntukan seluruh alambeserta isinya untuk dikelola, dengan
demikian manusia memiliki amanah untuk menjaga itu semua. (QS. Al Israa’ (17) : 70, Luqman
(31) : 20, Al Ahzab (33) : 72)
Seorang muslim harus bangga pada aqidah yang dimilikinya serta bersedia menjalankan ibadah
dengan penampilannya, karena hal tersebut maka akan menghasilkan ketaqwaan. Umat Islam
akan mendaptkan izzah apabila mempunyai iman, kejujuran, kepercayaan, keloyalan, ketaatan,
komitmen, pergerakan.
Membangun harga diri perlu dijelaskan melalui pendekatan bahwa manusia secara
kemanusiaannya memiliki beberapa kelebihan, kemudian kewajiban untuk beribadah dan
beberapa karakter umat Islamseperti yang telah disebutkan di atas akan menghantarkan kepada
kebanggaan Islam.
3. Kunci usahamembangun harga diri adalah melalui da’wah Islam. Da’wah Islammenyeru manusia
untuk menjalankan kewajibannya sebagai muslim dan mengajak umat Islam untuk memiliki
karakter yang mulia. Jadi harga diri yang dimaksudkan adalah citra dan izzah sebagai seorang
muslim yang memiliki tugas Rahmatan lil’alamin dan sebagai hamba Allah SWT. Ia tidak akan
pernah merasa besar karena bagaimanapun ia mengakui dan menyadari bahwa Allah-lah pemilik
segala sesuatu termasuk dirinya.
Izzah yang dihasilkan dari membangun harga diri seorang muslim akan melahirkan sikap dan
tingkah laku yang mandiri, tidak tergantung, tidak mau diperintah untuk berbuat kerusakan, serta
mempunyai kreativitas, keyakinan diri dan agresif dalam mengembangkan diri.
Membangun harga diri dan mengembangkan potensi bagi seorang muslim harus diarahkan
kepada peningkatan keimanan dan ketaqwaan. (QS. Ali Imran (3) : 139)
Selain itu harga diri dan mengembangkan potensi akan melahirkan kebersamaan dan persatuan
karena adanya penyadaran bahwa setiap kita saling mengisi. Janganlah kita menjadi orang yang
paling baik dan paling benar, bukankah setiap kita saling membutuhkan (QS. Ash Shaff (61) : 4)
Referensi :
1. Ma’rifatul Insan, DR. Irwan Prayitno
2. Menjadi Remaja Sukses, KH. M. Rusli Amin, MA
3. Takwinul Ummah, DR. Irwan Prayitno