Diskusi tentang menuntut ilmu dan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan lembaga pendidikan yang menjadi tempat bernaung bagi penuntut ilmu untuk mempelajari ilmu-ilmu baru. Lembaga pendidikan merupakan elemen penting yang keberadaanya dapat menjadi simbol kemajuan pendidikan di suatu wilayah. Salah satu lembaga pendidikan yang dikenal di Indonesia adalah lembaga pendidikan pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah nusantara. Sejak saat itu, pesantren dapat di temukan di beberapa wilayah berbeda di Indonesia.
Diskusi tentang menuntut ilmu dan pendidikan tidak terlepas dari keberadaan lembaga pendidikan yang menjadi tempat bernaung bagi penuntut ilmu untuk mempelajari ilmu-ilmu baru. Lembaga pendidikan merupakan elemen penting yang keberadaanya dapat menjadi simbol kemajuan pendidikan di suatu wilayah. Salah satu lembaga pendidikan yang dikenal di Indonesia adalah lembaga pendidikan pesantren.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah nusantara. Sejak saat itu, pesantren dapat di temukan di beberapa wilayah berbeda di Indonesia.
Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (selanjutnya disingkat LPPM) merupakan penggabungan dua lembaga yaitu Lembaga Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM). Berdasarkan latar belakang sejarahnya LP talah beberapa kali berganti nama mulai dari Lembaga Penyelidikan Pendidikan (LPP) pada tahun 1954, selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 1963 berubah menjadi Balai Latihan Penelitian Pendidikan (BPP) dan pada tahun 1984 berubah nama menjadi Lembaga Penelitian (LP).
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Anindita Dyah Sekarpuri
Modul pegangan kader dan orangtua dalam fasilitasi kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R)sebagai bagian dari materi pengembangan kompetensi pendidik sebaya dan konselor sebaya remaja
Esensi Evaluasi dalam Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
Secara umum evaluasi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses pendidikan islam dengan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya )
dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita citakan . Tujuan
pendidikan adalah membentuk insan kamil . Sistem Pendidikan Islam adalah keseluruhan dari bagian bagian yang saling bekerja sama atau unsur unsur yang disusun secara teratur dan saling berkaitan , dalam rangka membentuk manusia yang berkepribadian muslim berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam yang berdasarkan kepada Al Qur’an dan al Sunnah
Lembaga Penelitan dan Pengabdian Kepada Masyarakat (selanjutnya disingkat LPPM) merupakan penggabungan dua lembaga yaitu Lembaga Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM). Berdasarkan latar belakang sejarahnya LP talah beberapa kali berganti nama mulai dari Lembaga Penyelidikan Pendidikan (LPP) pada tahun 1954, selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 1963 berubah menjadi Balai Latihan Penelitian Pendidikan (BPP) dan pada tahun 1984 berubah nama menjadi Lembaga Penelitian (LP).
Modul Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R) BKKBN Program Prioritas Nasion...Anindita Dyah Sekarpuri
Modul pegangan kader dan orangtua dalam fasilitasi kelompok Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK R)sebagai bagian dari materi pengembangan kompetensi pendidik sebaya dan konselor sebaya remaja
Esensi Evaluasi dalam Filsafat Pendidikan IslamIslamic Studies
Secara umum evaluasi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses pendidikan islam dengan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya )
dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita citakan . Tujuan
pendidikan adalah membentuk insan kamil . Sistem Pendidikan Islam adalah keseluruhan dari bagian bagian yang saling bekerja sama atau unsur unsur yang disusun secara teratur dan saling berkaitan , dalam rangka membentuk manusia yang berkepribadian muslim berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam yang berdasarkan kepada Al Qur’an dan al Sunnah
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Orientasi Komponen Gizi Remaja dalam Program Sekolah/Madrasah Sehat
652.494 satuan Pendidikan dari TK/RA hingga SMA/MA/SMK dan
Pesantren
73.198.319 Peserta Didik dari TK/RA hingga SMA/MA/SMK dan
Pesantren
5.164.120 Tenaga Pendidik dari TK/RA hingga
SMA/MA/SMK dan Pesantren
Sasaran Tambahan
Orang tua/Wali
Masyarakat Sekitar Sekolah/ Satuan pendidikan
1.259.662 Tenaga Kependidikan* dari TK/RA hingga
SMA/MA/SMK
https://dapo.kemdikbud.go.id
https://emis.kemenag.go.id
https://gtkmadrasah.kemenag.go.id/
https://satudata.kemenag.go.id/
* Tenaga Kependidikan adalah pengelola
satuan pendidikan, penilik, pengawas,
peneliti, pengembang, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium,
teknisi sumber belajar, tenaga
administrasi, psikolog, pekerja sosial,
terapis, tenaga kebersihan dan
keamanan.
Potensi Sasaran di Satuan Pendidikan
±Total 30% Dari Penduduk
Indonesia
4. 4
Gambaran Permasalahan di Satuan Pendidikan
Sumber:
* Profil Kependidikan 2021; **:Profil Sanitasi
Sekolah, 2020; *** Profil Anak 2020; **** UNICEF
situational analysis on school canteen in selected
areas in Indonesia - Rachmadewi et al. 2021
***** GSHS 2016
Lebih 70% Ruang Kelas di Setiap
Jenjang Pendidikan Kondisinya
rusak *
1 dari 5 Sekolah Tidak Memiliki
Akses Air Yang Layak**
1 dari 3 Sekolah tidak memiliki jamban/toilet
terpisah antara perempuan dan laki-laki**
1 dari 11 sekolah tidak memiliki toilet yang
layak **
Sekolah merupakan lokasi Kekerasan
6,62% anak yang mengalami kekerasan
mendapatkannya di Sekolah ***
16,2% pelajar terlibat perkelahian fisik di
sekolah*****
Kantin Tidak Sehat
Makanan yang dijual di sekolah umumnya
berupa gorengan dan jajanan kemasan
yang mengandung tinggi gula, garam,
lemak jenuh, dan bahan tambahan
pangan****
3 dari 5 Sekolah Tidak Memiliki
Akses Kebersihan Yang Layak
(Sarana Cuci Tangan) **
5. AMANAT INTERVENSI KESEHATAN DI SEKOLAH / MADRASAH
Pasal 79 (1)
Kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga
peserta didik dapat belajar,
tumbuh, dan berkembang secara
harmonis dan setinggi-tingginya
menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas
Pasal 131 (2):Upaya
pemeliharaan kesehatan anak
dilakukan sejak anak masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah
dilahirkan, dan sampai berusia 18
(delapan belas) tahun.
Pasal 136 (1) Upaya
pemeliharaan kesehatan remaja
harus ditujukan untuk
mempersiapkan menjadi orang
dewasa yang sehat dan produktif,
baik sosial maupun ekonomi.
UU No 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab
UU No. 20/2003
tentang Sistem Pendidikan
Nasional
PP No. 2 Tahun 2018 Tentang Standar
Pelayanan Minimal
Pasal 6 (3) Jenis Pelayanan Dasar pada SPM
kesehatan Daerah kabupaten/kota terdiri atas:
e. pelayanan kesehatan pada usia pendidikan
dasar;
Peraturan Presiden No 72 tahun 2021
tentang Percepatan Penurunan Stunting
- Pasal 3 Pelaksanaan Percepatan Penurunan
Stunting dengan kelompok sasaran meliputi:
a. remaja;
- Persentase remaja putri yang mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) 58% di tahun
2024
7. Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
• Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) adalah kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada
setiap jalur, jenis, dan jenjang Pendidikan.
• UKS/M bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat serta menciptakan lingkungan pendidikan yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan pekembangan
yang harmonis peserta didik.
• TRIAS UKS
1.Pendidikan Kesehatan
2.Pelayanan Keseahatan
3.Pembinaan Lingkungan Sehat
• Salah satu kegiatan pembinaan dan pengembangan UKS/M adalah
dengan melaksanakan Sekolah/Madrasah Sehat.
9. • Literasi Kesehatan
• Pembiasaan Hidup Bersih
• Pendidikan Gizi
• Aktifitas Fisik
• Pendidikan Kesehatan
Reproduksi dan pendidikan
keterampilan hidup sehat
(PKHS)
• Pembinaan Kader
Kesehatan Sekolah
Integrasi di Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
PEMBINAAN LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT
• Pemeliharaan sanitasi dan pengelolaan
sampah
• Pemanfaatan Pekarangan Sekolah
• Pembinaan kantin sehat
• Pemberantasan sarang nyamuk
• Penerapan Kawasan Tanpa Rokok,
NAPZA, Kekerasan, Pornografi
PELAYANAN KESEHATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
• Penjaringan Kesehatan dan
Pemeriksaan Berkala; Termasuk
Deteksi Dini Masalaha Kesehatan Jiwa
dengan SDQ
• Imunisasi
• Pemberian Tablet Tambah Darah
bagi Remaja Putri
• Pemberian obat cacing
• P3P dan P3K
• Konseling
Sekolah/Madrasah Sehat
Penerapan kegiatan UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara
kongkrit Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah
Editor's Notes
Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS telah dilaksanakan sejak tahun 1956. Melalui peraturan bersama 4 menteri (kesehatan, pendidikan, agama, dan dalam negeri) Tahun 2014 “Trias UKS” dilaknasakan melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sehat yang didalamnya memuat berbagai indikator terkait gizi
Upaya intervensi promotif dan preventif gizi melalui Trias UKS selanjutnya diterapkan secara kongkrit melalui model sekolah madrasah sehat