SlideShare a Scribd company logo
KUANTUM ®KORAN JAKARTA22 Sabtu
27 JUNI 2009
K
eberadaan limbah tentunya membahayakan
lingkungan. Sudah tidak terhitung kerusakan
lingkungan akibat bahan buangan tersebut. Apalagi
di antaranya termasuk kategori B3 (bahan berbahaya dan
beracun). Limbah di kategori itu merupakan bahan yang
mudah meledak, terbakar, reaktif, korosif, menyebabkan
infeksi, dan beracun. Bayangkan, bila limbah tersebut
langsung dibuang ke sungai atau tanah tanpa pengolahan
lebih dahulu. Akhirnya dapat mengancam kesehatan ma-
nusia dan kestabilan lingkungan.
Di sisi lain, sumber utama pencemaran lingkungan
karena buruknya pengendalian dan pengolahan limbah.
“Apalagi sumber pencemar berasal dari banyak tempat,
misalnya pabrik, hotel, rumah sakit, pertanian, perke-
bunan, pertambangan, dan rumah tangga,” jelas Dana
A Kartakusuma, Staf Ahli Bidang Teknologi dan Pemba-
ngunan Berkelanjutan, Kementerian Negara Lingkungan
Hidup (KLH).
Data 2007 menunjukkan sebanyak 13.000 industri besar
menengah dan 94.000 industri kecil berpotensi mence-
mari air permukaan serta air tanah. Bahkan, bila hendak
dilebarkan pada kasus pencemaran tanah, data 2006 me-
nyebutkan terjadi peningkatan hingga lima kali penggu-
naan pupuk anorganik dan pestisida dibanding 2004, yang
tentunya membuat tanah tidak dapat melakukan regen-
erasi dan rusak permanen.
Sedangkan di wilayah perkotaan, buruknya pengelo-
laan sanitasi turut memengaruhi kondisi pencemaran
lingkungan. Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa
setiap orang membuang tinja seberat 125 – 250 gram setiap
hari. Bayangkan jika ada 100 juta orang Indonesia tinggal
di perkotaan. Hasilnya tanah perkotaan dipaksa menam-
pung 25.000 ton tinja setiap hari.
Bila sanitasi tidak dijalankan dengan baik, limbah tinja
dapat merusak lingkungan dan mengganggu kesehat-
an masyarakat. Sebab tinja mengandung empat unsur
berbahaya, yaitu mikroba pathogen, material organik, telur
cacing, senyawa nitrogen, dan fosfor.
Di Indonesia, 65 persen rumah yang ada di kawasan
perkotaan menggunakan septic tank. Yang mengkhawatir-
kan, pengaturan septic tank di Indonesia hampir tidak ada.
Laporan Asian Development Bank menyebutkan pence-
maran air di Indonesia berpotensi menimbulkan kerugian
45 triliun rupiah per tahun atau sekitar 2,2 persen gross
domestic product. Kerugian itu juga setara dengan hilang-
nya pendapatan tiap rumah tangga Indonesia sebesar 100
ribu rupiah per bulan.
Angka itu belum termasuk nilai kerugian dari dampak
tidak langsung pencemaran air, seperti terganggunya
sektor pariwisata, terhambatnya investasi, dan melorot-
nya harga tanah. Meski program pengolahan limbah dan
sanitasi digalakkan, tetap saja pencemaran tidak pernah
mencapai titik rendah. Data KLH 2008 memaparkan kuali-
tas air di 30 provinsi dari 35 provinsi yang diteliti, ternyata
tercemar berat. Bahkan, kualitasnya masih kalah jauh
dengan kriteria mutu air kelas II.
Ancaman lingkungan juga perlu ditujukan pada
pencemaran udara. Ditemukan bahwa emisi gas buang
menyumbang polusi sebesar 70 – 80 persen yang berasal
dari industri, pembangkit tenaga, dan rumah tangga.
Penelitian KLH selama setahun terakhir menyebut-
kan bahwa 10 ibu kota provinsi memiliki kualitas udara
sedang. Sedangkan Jakarta, Bandung, Medan, Pontianak,
dan Surabaya hanya memiliki kadar udara tidak sehat
selama 18 hari (Jakarta), satu hari (Bandung), sembilan
hari (Medan), enam hari (Pontianak), dan delapan hari
(Surabaya) dalam satu tahunnya. Karena itulah diperlukan
upaya sinergis dan terintegrasi untuk peduli sanitasi dan
limbah berbahaya. hag/L-4
Waspada
Ancaman
Sanitasi akibat
Sisa Buangan
K
asus pencemaran PT Du-
pantex di Pekalongan, Jawa
Tengah, pertengahan Mei
lalu, menunjukkan besarnya
bahaya limbah tekstil bila mencemari
lingkungan. Warga di sekitar salah satu
pabrik tekstil dan printing terbesar di
kota batik itu mengalami gatal-gatal
pada kulit bahkan ada yang sesak na-
pas. Kementerian Negara Lingkungan
Hidup pun menemukan bukti-bukti
kuat bahwa pabrik yang beroperasi
sejak 1988 itu dianggap mencemar-
kan lingkungan dengan limbah cair
dan padat B3 (bahan berbahaya dan
beracun).
Di sisi lain, memang sebagian besar
pabrik-pabrik tekstil di Indonesia telah
memiliki instalasi pengolahan air lim-
bah (IPAL). Namun, kerap kali peng-
olahan air limbah menggunakan bahan
kimia. Pencemaran baru pun timbul.
Belum lagi persoalan efek insenerator
(alat pembakar limbah) bila beroperasi
di udara bersuhu pembakaran kurang.
Akhirnya, pencemaran lain kembali
timbul bersamaan.
Oleh karena itu, sejak beberapa
tahun terakhir, beberapa negara maju
telah mengembangkan teknologi
baru untuk pengolahan limbah B3.
Teknologi itu memanfaatkan loncatan
ion, dan bentuknya dapat beragam, mi-
salnya Advanced Oxidation Processes
(AOP), metode bahan pengolah limbah
dengan media air. AOP menggunakan
mekanisme produksi photon dalam
medium air sehingga menjadi radikal
bebas untuk mengurai senyawa aktif
seperti polutan.
Wujudnya bisa berupa ozonisasi
(membersihkan polutan dengan sinar
UV), fenton reaction (membersihkan
polutan dengan senyawa kimia besi),
electron beam (membersihkan dengan
penembakan elektron di permukaan
air), dan sono chemistry (pembersihan
dengan gelombang elektromagnetik
bertegangan tinggi).
Pengembangan teknologi itu di-
dasari pada penemuan unsur baru
polutan. Selama ini, wujud limbah
yang dikenal hanya tiga macam, yakni
cair, padat, dan gas. Padahal, ada unsur
keempat, yakni plasma. Selama ini,
wujud limbah merupakan parameter
untuk dideteksi sistem dan teknologi
apa yang pas untuk pengolahannya.
Plasma merupakan loncatan ion
hasil pemanasan zat gas. Plasma juga
merupakan hasil uap gas yang kem-
bali dipanaskan. Bentuknya seperti
loncatan-loncatan ion seperti kilatan
petir dan bergerak dinamis.
Melalui Dr Anto Tri
Sugiarto, Peneliti Pusat Kalibrasi
Instrumentasi dan Metrologi Lem-
baga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(P2KIM-LIPI), juga telah dikembang-
kan fenomena loncatan ion tersebut
untuk pengolahan limbah B3. Nama-
nya wetted wall plasma (WW). Temuan
KIM-LIPI itu termasuk berkategori
metode AOP.
Fenomena Petir
Uniknya, loncatan ion sebagai unsur
pada WW terinsipirasi dari metode
AOP dan fenomena petir. Diketahui,
saat petir muncul dapat mereduksi
polutan yang ada di udara. Fenomena
petir, loncatan ion itulah yang kemu-
dian dirancang ke dalam tabung WW.
Tabung itu terdiri dari reaktor plas-
ma, high voltage power supply (suplai
tenaga bertegangan tinggi), oskiloskop
(peralatan elektronik penghasil tam-
pilan grafik pada layar), dan tabung
oksigen.
Cara kerja tabung yang dipatenkan
di Jepang pada 2002 itu seperti meng-
operasikan aliran sirkulasi air untuk
dikenakan elektroda penghasil plasma.
Kronologinya, air yang terkena limbah
dan mengandung warna maupun total
solid (TS), dialirkan dari atas secara
bersamaan dengan gas oksigen ke da-
lam WW.
Saat air mengalir di dalam, elektroda
bertegangan tinggi di tengah dan sisi
tabung memanaskan gas oksigen se-
hingga tercipta plasma. Dalam plasma
itu terkandung elektron, sinar ultravio-
let, dan photon. Kemudian, loncatan
plasma ke seluruh bagian tabung me-
ngenai air limbah yang sedang mengalir.
Akhirnya, hasil dari semburan
plasma itu adalah spesies aktif seperti
ozon (O3), hidroksida (OH), oksigen
(O2), hidrogen (H), dan hidrogen per-
oksida (H2O2). Spesies aktif itu disebut
hidroksil radikal.
Hidroksil radikal berperan dalam
proses oksidasi di dalam dan permu-
kaan air serta mereduksi berbagai
kandungan warna maupun TS. Bahkan
setelah semua senyawa kimia terurai,
unsur logam juga terpisah karena me-
lewati carbon filter. Lantaran tereduksi
secara signifikan, dari proses tersebut
yang semula air limbah tekstil telah
menjadi H2O (air).
Dengan bantuan voltase pada
reaktor plasma, WW mampu men-
transformasikan limbah menjadi air.
Gambarannya, dengan tegangan 9.000
volt mampu membuat sirkulasi seba-
nyak enam kali putar dan memurnikan
limbah berwarna hitam menjadi air.
Sekali putaran hanya membutuhkan
waktu dua detik.
Atas temuannya, Anto Tri Sugiarto
sempat diganjar penghargaan peneliti
muda terbaik dari Institute of Elec-
trostatics, Jepang. Saat ini, beberapa
perusahaan yang telah menggunakan
teknologi WW, seperti Gajah Tunggal,
Kansai Paint, dan Plaza Semanggi.
Khusus di Plaza Semanggi, alat
oksidasi tersebut digunakan untuk me-
nyirkulasikan air untuk penghematan.
Namun, air itu tidak bisa dikonsumsi
melainkan hanya untuk pembersih
atau flusher.
Plasmagasifikasi
Selain dapat menguraikan senyawa
limbah cair, ternyata teknologi plasma
juga bermanfaat dalam pengolahan
limbah padat. Selama ini, insenerator
masih menjadi alat yang paling dian-
dalkan untuk memusnahkan limbah.
Padahal, insenerator menghasilkan
gas buang yang berbahaya. Apalagi
bila pembakaran limbah mengguna-
kan suhu di bawah 800 derajat celcius.
Pembakaran dapat menghasilkan
dioksin yang merupakan karsinogen
penyebab kanker.
Sedangkan bila suhu pembakaran
dinaikkan di atas 800 derajat celcius,
malah boros energi dan memuncul-
kan penguapan logam berat seperti
merkuri, krom, dan kadmium yang
sama bahayanya dengan dioksin.
Oleh karena itu, di beberapa negara,
teknologi plasmagasifikasi ini telah
disempurnakan. Konsepnya serupa de-
ngan WW, namun gas yang diionisasi
bukan oksigen, melainkan hidrogen.
Limbah yang hendak diolah dilewat-
kan plasma torch untuk dibakar dan
dipanaskan. Agar dapat membakar,
plasma torch membutuhkan tenaga
sebesar 3.400 derajat celcius sehingga
sampah organik yang terkena plasma
menjadi gas sintetis dan sampah anor-
ganik menjadi logam.
Logam itu kemudian dapat di-recycle
untuk dibentuk kembali menjadi bahan
siap berguna dan siap pakai. Sedangkan
gas sintetis dapat digunakan seba-
gai pembangkit listrik. Supaya efektif,
dalam sekali olahan, plasmagasifikasi
membutuhkan 300 ton sampah per jam.
Sedangkan suplai listrik yang diguna-
kan untuk menyalakan plasma torch
adalah 30 megawatt. Tapi hal itu tetap
dipandang efisien. Sebab, olahan gas
sintetik mampu menghasilkan listrik
sebesar 120 megawatt. hag/L-4
Memurnikan Limbah
dengan Loncatan Ion
Fenomena petir dan
lompatan ion menjadi
inspirasi pengembangan
baru untuk pengolahan
limbah berbahaya dari
pabrik.
« Dengan bantuan voltase pada reaktor plasma,
WW mampu mentransformasikan limbah menjadi air.
Gambarannya, dengan tegangan 9.000 volt mampu
membuat sirkulasi sebanyak enam kali putar dan
memurnikan limbah berwarna hitam menjadi air. »
Electron beam
PLASMALAB.PBWORKS.COM
KORAN JAKARTA/REPIANTO
YESSONLINE.ORG
EAWAG.CH
ANTARA/ERIC IRENG
Reaktor Plasma pada Proses “Wetted Wall Plasma”
Elektroda
Limbah Oksigen
Elektroda
Loncatan
plasma
Elektroda
Elektron Photon
UV
H
O3
OH
O2
H2O2
Ozon (O3),
hidroksida (OH),
oksigen (O2),
hidrogen (H), dan
hidrogen perok-
sida (H2O2)
Hidroksil radikal
Hidroksil radikal
berperan dalam
proses oksidasi
di dalam dan per-
mukaan air serta
mereduksi ber-
bagai kandungan
warna maupun
total solid

More Related Content

What's hot

pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
'Primsya Badruzzaman
 
Mekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran airMekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran air
Nurul Rahayu Baso Amir
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
Anto Freistyawan
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
panjinugroho
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
Operator Warnet Vast Raha
 
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGANMATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
Kintani Kemalasari
 
makalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkunganmakalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkungan
delloasayr
 
Dampak polusi terhadap lingkungan
Dampak polusi terhadap lingkunganDampak polusi terhadap lingkungan
Dampak polusi terhadap lingkungan
salmafirda
 
Makalah polusi
Makalah polusiMakalah polusi
Makalah polusi
Taufik Hidayat
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udara
Hotnida D'kanda
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDebora Febriyanti
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
Wulung Gono
 
emisi gas buang
emisi gas buangemisi gas buang
emisi gas buang
SyahMauliqieNajmaari
 

What's hot (19)

pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
 
Mekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran airMekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran air
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGANMATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
makalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkunganmakalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkungan
 
Dampak polusi terhadap lingkungan
Dampak polusi terhadap lingkunganDampak polusi terhadap lingkungan
Dampak polusi terhadap lingkungan
 
Makalah polusi
Makalah polusiMakalah polusi
Makalah polusi
 
pencemaran udara
pencemaran udarapencemaran udara
pencemaran udara
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udara
 
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udaraDampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
Dampak pencemaran udara dan cara mengatasi pencemaran udara
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
 
emisi gas buang
emisi gas buangemisi gas buang
emisi gas buang
 
Polusi
PolusiPolusi
Polusi
 

Similar to membersihkan limbah dengan loncatan ion

Pencemaran Lingkungan.pptx
Pencemaran Lingkungan.pptxPencemaran Lingkungan.pptx
Pencemaran Lingkungan.pptx
radityaPrabowo1
 
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi AlternatifPemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Puspawijaya Putra
 
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
Repository Ipb
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
abdulhanan131
 
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^Ain_nasuha
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangancondro23
 
Limbah Elektronik (e-Waste)
Limbah Elektronik (e-Waste)Limbah Elektronik (e-Waste)
Limbah Elektronik (e-Waste)
Alvira Noer Effendi
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Ida Ayu Lochana Dewi
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
Apapunituzar
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Rindi Sulistyani
 
Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri
Alviani Putri
 
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidupUpaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidupRosmalia Eva
 
Tugas 2-1 ET
Tugas 2-1 ETTugas 2-1 ET
Tugas 2-1 ET
Jayanti Yusmah Sari
 
Ipa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdfIpa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdf
SMPK Stella Maris
 
tugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatitugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawati
indawatii
 
Polusi Air.pptx
Polusi Air.pptxPolusi Air.pptx
Polusi Air.pptx
Angely Putry
 
Upaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdf
Upaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdfUpaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdf
Upaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdfRosmalia Eva
 
Pencemaran udara dan air (moral)
Pencemaran udara dan air (moral)Pencemaran udara dan air (moral)
Pencemaran udara dan air (moral)
Siresma Nair
 

Similar to membersihkan limbah dengan loncatan ion (20)

Pencemaran Lingkungan.pptx
Pencemaran Lingkungan.pptxPencemaran Lingkungan.pptx
Pencemaran Lingkungan.pptx
 
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi AlternatifPemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
Pemanfatan Sampah Kota Sebagai Sumber Energi Alternatif
 
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Limbah Elektronik (e-Waste)
Limbah Elektronik (e-Waste)Limbah Elektronik (e-Waste)
Limbah Elektronik (e-Waste)
 
Makalah_59 Makalah i toksikologi pertanian
Makalah_59 Makalah i toksikologi pertanian Makalah_59 Makalah i toksikologi pertanian
Makalah_59 Makalah i toksikologi pertanian
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air Presentasi Pencemaran Air
Presentasi Pencemaran Air
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.Presetasi h.p.l.
Presetasi h.p.l.
 
Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri Pencemaran air oleh limbah industri
Pencemaran air oleh limbah industri
 
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidupUpaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup
Upaya penanggulangan kerusakan lingkungan hidup
 
Tugas 2-1 ET
Tugas 2-1 ETTugas 2-1 ET
Tugas 2-1 ET
 
Ipa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdfIpa7 kd8-pdf
Ipa7 kd8-pdf
 
tugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawatitugas bilogi ICT lindawati
tugas bilogi ICT lindawati
 
Polusi Air.pptx
Polusi Air.pptxPolusi Air.pptx
Polusi Air.pptx
 
Upaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdf
Upaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdfUpaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdf
Upaya penanggulangan kerusakan Lingkungan hidup pdf
 
Pencemaran udara dan air (moral)
Pencemaran udara dan air (moral)Pencemaran udara dan air (moral)
Pencemaran udara dan air (moral)
 

membersihkan limbah dengan loncatan ion

  • 1. KUANTUM ®KORAN JAKARTA22 Sabtu 27 JUNI 2009 K eberadaan limbah tentunya membahayakan lingkungan. Sudah tidak terhitung kerusakan lingkungan akibat bahan buangan tersebut. Apalagi di antaranya termasuk kategori B3 (bahan berbahaya dan beracun). Limbah di kategori itu merupakan bahan yang mudah meledak, terbakar, reaktif, korosif, menyebabkan infeksi, dan beracun. Bayangkan, bila limbah tersebut langsung dibuang ke sungai atau tanah tanpa pengolahan lebih dahulu. Akhirnya dapat mengancam kesehatan ma- nusia dan kestabilan lingkungan. Di sisi lain, sumber utama pencemaran lingkungan karena buruknya pengendalian dan pengolahan limbah. “Apalagi sumber pencemar berasal dari banyak tempat, misalnya pabrik, hotel, rumah sakit, pertanian, perke- bunan, pertambangan, dan rumah tangga,” jelas Dana A Kartakusuma, Staf Ahli Bidang Teknologi dan Pemba- ngunan Berkelanjutan, Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH). Data 2007 menunjukkan sebanyak 13.000 industri besar menengah dan 94.000 industri kecil berpotensi mence- mari air permukaan serta air tanah. Bahkan, bila hendak dilebarkan pada kasus pencemaran tanah, data 2006 me- nyebutkan terjadi peningkatan hingga lima kali penggu- naan pupuk anorganik dan pestisida dibanding 2004, yang tentunya membuat tanah tidak dapat melakukan regen- erasi dan rusak permanen. Sedangkan di wilayah perkotaan, buruknya pengelo- laan sanitasi turut memengaruhi kondisi pencemaran lingkungan. Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa setiap orang membuang tinja seberat 125 – 250 gram setiap hari. Bayangkan jika ada 100 juta orang Indonesia tinggal di perkotaan. Hasilnya tanah perkotaan dipaksa menam- pung 25.000 ton tinja setiap hari. Bila sanitasi tidak dijalankan dengan baik, limbah tinja dapat merusak lingkungan dan mengganggu kesehat- an masyarakat. Sebab tinja mengandung empat unsur berbahaya, yaitu mikroba pathogen, material organik, telur cacing, senyawa nitrogen, dan fosfor. Di Indonesia, 65 persen rumah yang ada di kawasan perkotaan menggunakan septic tank. Yang mengkhawatir- kan, pengaturan septic tank di Indonesia hampir tidak ada. Laporan Asian Development Bank menyebutkan pence- maran air di Indonesia berpotensi menimbulkan kerugian 45 triliun rupiah per tahun atau sekitar 2,2 persen gross domestic product. Kerugian itu juga setara dengan hilang- nya pendapatan tiap rumah tangga Indonesia sebesar 100 ribu rupiah per bulan. Angka itu belum termasuk nilai kerugian dari dampak tidak langsung pencemaran air, seperti terganggunya sektor pariwisata, terhambatnya investasi, dan melorot- nya harga tanah. Meski program pengolahan limbah dan sanitasi digalakkan, tetap saja pencemaran tidak pernah mencapai titik rendah. Data KLH 2008 memaparkan kuali- tas air di 30 provinsi dari 35 provinsi yang diteliti, ternyata tercemar berat. Bahkan, kualitasnya masih kalah jauh dengan kriteria mutu air kelas II. Ancaman lingkungan juga perlu ditujukan pada pencemaran udara. Ditemukan bahwa emisi gas buang menyumbang polusi sebesar 70 – 80 persen yang berasal dari industri, pembangkit tenaga, dan rumah tangga. Penelitian KLH selama setahun terakhir menyebut- kan bahwa 10 ibu kota provinsi memiliki kualitas udara sedang. Sedangkan Jakarta, Bandung, Medan, Pontianak, dan Surabaya hanya memiliki kadar udara tidak sehat selama 18 hari (Jakarta), satu hari (Bandung), sembilan hari (Medan), enam hari (Pontianak), dan delapan hari (Surabaya) dalam satu tahunnya. Karena itulah diperlukan upaya sinergis dan terintegrasi untuk peduli sanitasi dan limbah berbahaya. hag/L-4 Waspada Ancaman Sanitasi akibat Sisa Buangan K asus pencemaran PT Du- pantex di Pekalongan, Jawa Tengah, pertengahan Mei lalu, menunjukkan besarnya bahaya limbah tekstil bila mencemari lingkungan. Warga di sekitar salah satu pabrik tekstil dan printing terbesar di kota batik itu mengalami gatal-gatal pada kulit bahkan ada yang sesak na- pas. Kementerian Negara Lingkungan Hidup pun menemukan bukti-bukti kuat bahwa pabrik yang beroperasi sejak 1988 itu dianggap mencemar- kan lingkungan dengan limbah cair dan padat B3 (bahan berbahaya dan beracun). Di sisi lain, memang sebagian besar pabrik-pabrik tekstil di Indonesia telah memiliki instalasi pengolahan air lim- bah (IPAL). Namun, kerap kali peng- olahan air limbah menggunakan bahan kimia. Pencemaran baru pun timbul. Belum lagi persoalan efek insenerator (alat pembakar limbah) bila beroperasi di udara bersuhu pembakaran kurang. Akhirnya, pencemaran lain kembali timbul bersamaan. Oleh karena itu, sejak beberapa tahun terakhir, beberapa negara maju telah mengembangkan teknologi baru untuk pengolahan limbah B3. Teknologi itu memanfaatkan loncatan ion, dan bentuknya dapat beragam, mi- salnya Advanced Oxidation Processes (AOP), metode bahan pengolah limbah dengan media air. AOP menggunakan mekanisme produksi photon dalam medium air sehingga menjadi radikal bebas untuk mengurai senyawa aktif seperti polutan. Wujudnya bisa berupa ozonisasi (membersihkan polutan dengan sinar UV), fenton reaction (membersihkan polutan dengan senyawa kimia besi), electron beam (membersihkan dengan penembakan elektron di permukaan air), dan sono chemistry (pembersihan dengan gelombang elektromagnetik bertegangan tinggi). Pengembangan teknologi itu di- dasari pada penemuan unsur baru polutan. Selama ini, wujud limbah yang dikenal hanya tiga macam, yakni cair, padat, dan gas. Padahal, ada unsur keempat, yakni plasma. Selama ini, wujud limbah merupakan parameter untuk dideteksi sistem dan teknologi apa yang pas untuk pengolahannya. Plasma merupakan loncatan ion hasil pemanasan zat gas. Plasma juga merupakan hasil uap gas yang kem- bali dipanaskan. Bentuknya seperti loncatan-loncatan ion seperti kilatan petir dan bergerak dinamis. Melalui Dr Anto Tri Sugiarto, Peneliti Pusat Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi Lem- baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2KIM-LIPI), juga telah dikembang- kan fenomena loncatan ion tersebut untuk pengolahan limbah B3. Nama- nya wetted wall plasma (WW). Temuan KIM-LIPI itu termasuk berkategori metode AOP. Fenomena Petir Uniknya, loncatan ion sebagai unsur pada WW terinsipirasi dari metode AOP dan fenomena petir. Diketahui, saat petir muncul dapat mereduksi polutan yang ada di udara. Fenomena petir, loncatan ion itulah yang kemu- dian dirancang ke dalam tabung WW. Tabung itu terdiri dari reaktor plas- ma, high voltage power supply (suplai tenaga bertegangan tinggi), oskiloskop (peralatan elektronik penghasil tam- pilan grafik pada layar), dan tabung oksigen. Cara kerja tabung yang dipatenkan di Jepang pada 2002 itu seperti meng- operasikan aliran sirkulasi air untuk dikenakan elektroda penghasil plasma. Kronologinya, air yang terkena limbah dan mengandung warna maupun total solid (TS), dialirkan dari atas secara bersamaan dengan gas oksigen ke da- lam WW. Saat air mengalir di dalam, elektroda bertegangan tinggi di tengah dan sisi tabung memanaskan gas oksigen se- hingga tercipta plasma. Dalam plasma itu terkandung elektron, sinar ultravio- let, dan photon. Kemudian, loncatan plasma ke seluruh bagian tabung me- ngenai air limbah yang sedang mengalir. Akhirnya, hasil dari semburan plasma itu adalah spesies aktif seperti ozon (O3), hidroksida (OH), oksigen (O2), hidrogen (H), dan hidrogen per- oksida (H2O2). Spesies aktif itu disebut hidroksil radikal. Hidroksil radikal berperan dalam proses oksidasi di dalam dan permu- kaan air serta mereduksi berbagai kandungan warna maupun TS. Bahkan setelah semua senyawa kimia terurai, unsur logam juga terpisah karena me- lewati carbon filter. Lantaran tereduksi secara signifikan, dari proses tersebut yang semula air limbah tekstil telah menjadi H2O (air). Dengan bantuan voltase pada reaktor plasma, WW mampu men- transformasikan limbah menjadi air. Gambarannya, dengan tegangan 9.000 volt mampu membuat sirkulasi seba- nyak enam kali putar dan memurnikan limbah berwarna hitam menjadi air. Sekali putaran hanya membutuhkan waktu dua detik. Atas temuannya, Anto Tri Sugiarto sempat diganjar penghargaan peneliti muda terbaik dari Institute of Elec- trostatics, Jepang. Saat ini, beberapa perusahaan yang telah menggunakan teknologi WW, seperti Gajah Tunggal, Kansai Paint, dan Plaza Semanggi. Khusus di Plaza Semanggi, alat oksidasi tersebut digunakan untuk me- nyirkulasikan air untuk penghematan. Namun, air itu tidak bisa dikonsumsi melainkan hanya untuk pembersih atau flusher. Plasmagasifikasi Selain dapat menguraikan senyawa limbah cair, ternyata teknologi plasma juga bermanfaat dalam pengolahan limbah padat. Selama ini, insenerator masih menjadi alat yang paling dian- dalkan untuk memusnahkan limbah. Padahal, insenerator menghasilkan gas buang yang berbahaya. Apalagi bila pembakaran limbah mengguna- kan suhu di bawah 800 derajat celcius. Pembakaran dapat menghasilkan dioksin yang merupakan karsinogen penyebab kanker. Sedangkan bila suhu pembakaran dinaikkan di atas 800 derajat celcius, malah boros energi dan memuncul- kan penguapan logam berat seperti merkuri, krom, dan kadmium yang sama bahayanya dengan dioksin. Oleh karena itu, di beberapa negara, teknologi plasmagasifikasi ini telah disempurnakan. Konsepnya serupa de- ngan WW, namun gas yang diionisasi bukan oksigen, melainkan hidrogen. Limbah yang hendak diolah dilewat- kan plasma torch untuk dibakar dan dipanaskan. Agar dapat membakar, plasma torch membutuhkan tenaga sebesar 3.400 derajat celcius sehingga sampah organik yang terkena plasma menjadi gas sintetis dan sampah anor- ganik menjadi logam. Logam itu kemudian dapat di-recycle untuk dibentuk kembali menjadi bahan siap berguna dan siap pakai. Sedangkan gas sintetis dapat digunakan seba- gai pembangkit listrik. Supaya efektif, dalam sekali olahan, plasmagasifikasi membutuhkan 300 ton sampah per jam. Sedangkan suplai listrik yang diguna- kan untuk menyalakan plasma torch adalah 30 megawatt. Tapi hal itu tetap dipandang efisien. Sebab, olahan gas sintetik mampu menghasilkan listrik sebesar 120 megawatt. hag/L-4 Memurnikan Limbah dengan Loncatan Ion Fenomena petir dan lompatan ion menjadi inspirasi pengembangan baru untuk pengolahan limbah berbahaya dari pabrik. « Dengan bantuan voltase pada reaktor plasma, WW mampu mentransformasikan limbah menjadi air. Gambarannya, dengan tegangan 9.000 volt mampu membuat sirkulasi sebanyak enam kali putar dan memurnikan limbah berwarna hitam menjadi air. » Electron beam PLASMALAB.PBWORKS.COM KORAN JAKARTA/REPIANTO YESSONLINE.ORG EAWAG.CH ANTARA/ERIC IRENG Reaktor Plasma pada Proses “Wetted Wall Plasma” Elektroda Limbah Oksigen Elektroda Loncatan plasma Elektroda Elektron Photon UV H O3 OH O2 H2O2 Ozon (O3), hidroksida (OH), oksigen (O2), hidrogen (H), dan hidrogen perok- sida (H2O2) Hidroksil radikal Hidroksil radikal berperan dalam proses oksidasi di dalam dan per- mukaan air serta mereduksi ber- bagai kandungan warna maupun total solid