ADME merupakan aspek penting dalam memahami sifat fisikokimia obat dan proses yang terjadi dalam tubuh setelah pemberian obat. ADME mencakup absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat. Absorpsi dan distribusi dipengaruhi oleh sifat kimia obat seperti kelarutan, ionisasi, ikatan hidrogen, serta karakteristik jaringan tubuh. [/ringkasan]
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang perbandingan mula kerja, puncak efek, dan lama kerja obat analgetik antalgin dan xylomidon pada pemberian peroral dan intraperitoneal pada tikus. Parameter yang diukur meliputi respon nyeri tikus terhadap rangsangan tekanan, serta waktu tercapainya efek analgetik maksimal."
ADME merupakan aspek penting dalam memahami sifat fisikokimia obat dan proses yang terjadi dalam tubuh setelah pemberian obat. ADME mencakup absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat. Absorpsi dan distribusi dipengaruhi oleh sifat kimia obat seperti kelarutan, ionisasi, ikatan hidrogen, serta karakteristik jaringan tubuh. [/ringkasan]
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang perbandingan mula kerja, puncak efek, dan lama kerja obat analgetik antalgin dan xylomidon pada pemberian peroral dan intraperitoneal pada tikus. Parameter yang diukur meliputi respon nyeri tikus terhadap rangsangan tekanan, serta waktu tercapainya efek analgetik maksimal."
Farmakologi membahas interaksi bahan kimia dengan sistem kehidupan manusia. Obat adalah zat kimia yang digunakan untuk mengobati, mencegah, atau mendiagnosis penyakit secara aman dan efektif. Farmakokinetika mempelajari nasib obat dalam tubuh meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi, sedangkan farmakodinamika mempelajari interaksi obat dengan target tubuh.
Farmokokinetik merupakan perjalanan obat dalam tubuh yang terdiri dari absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Absorpsi dipengaruhi oleh cara pemberian obat, kelarutan, dan aliran darah. Distribusi bergantung pada sirkulasi darah, keluar dari pembuluh darah, dan masuk ke sel. Metabolisme terjadi di hati untuk mengubah atau menghilangkan obat. Ekskresi melalui ginjal dan non-ginjal untuk mengel
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)Syifa Dhila
Bab 1 buku farmakologi UI
Buku ini berisi tentang farmakologi dari obat. Untuk Bab selanjutnya akan di upload secara berurutan.
Don't forget to like, comment, and follow me:)
Thank You^^
Dokumen tersebut membahas sistem pengiriman obat oral berdenyut untuk mengoptimalkan hasil terapi. Teknologi baru memungkinkan pelepasan obat secara terprogram sesuai dengan irama penyakit untuk menjaga kadar obat di darah. Beberapa sistem yang dibahas meliputi kapsul, lapisan pecah, dan partikel multi untuk melepaskan obat pada waktu tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk me
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menentukan efek antidiare dari beberapa obat, yaitu loperamide, rebusan daun jambu biji, dan larutan Na.CMC 1%. Percobaan dilakukan dengan memberikan induksi diare terlebih dahulu menggunakan oleum ricini, kemudian memberikan obat-obatan tersebut untuk mengamati parameter seperti frekuensi defekasi dan konsistensi feses.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan respon individu terhadap obat. Secara umum obat akan diabsorpsi, didistribusikan, di metabolisme, dan diekskresi dari tubuh. Proses-proses ini dapat bervariasi antar individu karena faktor seperti usia, diet, dan interaksi obat lain. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam efek dan keamanan obat antar pasien.
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...yogiewibisono
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme transpor pasif yaitu difusi dan osmosis. Difusi adalah perpindahan molekul dari area berkonsentrasi tinggi ke rendah tanpa menggunakan energi, sedangkan osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran setengah permeabel. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetik yang mencakup proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh. Proses-proses tersebut mempengaruhi nasib obat setelah diberikan dan menentukan efek farmakologis dan toksisitasnya.
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikNesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetik pada pasien geriatrik. Secara singkat, farmakokinetik pada geriatrik berbeda dari dewasa karena perubahan fungsi ginjal dan hati serta status mental. Pemberian obat pada geriatrik perlu mempertimbangkan riwayat penyakit, dosis yang lebih rendah, dan risiko interaksi obat.
Dokumen tersebut membahas konsep distribusi obat dalam tubuh setelah absorpsi, termasuk proses ikatan obat dengan protein darah, nilai volume distribusi (Vd), dan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi seperti usia, kondisi patologis, dan sifat kimia obat.
Farmakologi membahas interaksi bahan kimia dengan sistem kehidupan manusia. Obat adalah zat kimia yang digunakan untuk mengobati, mencegah, atau mendiagnosis penyakit secara aman dan efektif. Farmakokinetika mempelajari nasib obat dalam tubuh meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi, sedangkan farmakodinamika mempelajari interaksi obat dengan target tubuh.
Farmokokinetik merupakan perjalanan obat dalam tubuh yang terdiri dari absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi. Absorpsi dipengaruhi oleh cara pemberian obat, kelarutan, dan aliran darah. Distribusi bergantung pada sirkulasi darah, keluar dari pembuluh darah, dan masuk ke sel. Metabolisme terjadi di hati untuk mengubah atau menghilangkan obat. Ekskresi melalui ginjal dan non-ginjal untuk mengel
I. pengantar farmakologi (Buku Farmakologi UI)Syifa Dhila
Bab 1 buku farmakologi UI
Buku ini berisi tentang farmakologi dari obat. Untuk Bab selanjutnya akan di upload secara berurutan.
Don't forget to like, comment, and follow me:)
Thank You^^
Dokumen tersebut membahas sistem pengiriman obat oral berdenyut untuk mengoptimalkan hasil terapi. Teknologi baru memungkinkan pelepasan obat secara terprogram sesuai dengan irama penyakit untuk menjaga kadar obat di darah. Beberapa sistem yang dibahas meliputi kapsul, lapisan pecah, dan partikel multi untuk melepaskan obat pada waktu tertentu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk me
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menentukan efek antidiare dari beberapa obat, yaitu loperamide, rebusan daun jambu biji, dan larutan Na.CMC 1%. Percobaan dilakukan dengan memberikan induksi diare terlebih dahulu menggunakan oleum ricini, kemudian memberikan obat-obatan tersebut untuk mengamati parameter seperti frekuensi defekasi dan konsistensi feses.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan respon individu terhadap obat. Secara umum obat akan diabsorpsi, didistribusikan, di metabolisme, dan diekskresi dari tubuh. Proses-proses ini dapat bervariasi antar individu karena faktor seperti usia, diet, dan interaksi obat lain. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam efek dan keamanan obat antar pasien.
PPT Multi media Interaktif Transpor Pasif (Difusi, Difusi Terfasilitasi, dan ...yogiewibisono
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme transpor pasif yaitu difusi dan osmosis. Difusi adalah perpindahan molekul dari area berkonsentrasi tinggi ke rendah tanpa menggunakan energi, sedangkan osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran setengah permeabel. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetik yang mencakup proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh. Proses-proses tersebut mempengaruhi nasib obat setelah diberikan dan menentukan efek farmakologis dan toksisitasnya.
FARMASI KLINIK - Aplikasi Farmakokinetika pada GeriatrikNesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi farmakokinetik pada pasien geriatrik. Secara singkat, farmakokinetik pada geriatrik berbeda dari dewasa karena perubahan fungsi ginjal dan hati serta status mental. Pemberian obat pada geriatrik perlu mempertimbangkan riwayat penyakit, dosis yang lebih rendah, dan risiko interaksi obat.
Dokumen tersebut membahas konsep distribusi obat dalam tubuh setelah absorpsi, termasuk proses ikatan obat dengan protein darah, nilai volume distribusi (Vd), dan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi seperti usia, kondisi patologis, dan sifat kimia obat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
3. Beresiko & Mahal
Teknik HTS & combinatorial chemistry
90% Uji klinik fase 1 gagal
50% Uji klinik fase 3 tidak memberikan hasil
New drug discovery and
development
Pass desain linier waktu lebih
lama
Now integrasi pendekatan matriks
paralel memaksimalkan pemilihan
kandidat obat
Drug discovery Kelarutan
Permeabilitas
Inhibisi CYP
Stabilitas Metabolik
Potensi Interaksi Obat-transporter
Biofarmasi
High-throughput screening (HTS)
Pemilihan dan optimisasi lead.
Evaluasi Permeabilitas dan
Interaksi obat-transporter
Aktivitas Farmakologis ADMET
4. Jalur Absorpsi Senyawa
• Absorpsi obat melewati membran saluran usus adalah proses
multipathway yang kompleks
• Absorpsi pasif paling terjadi sering melalui membrane sel
enterosit (rute transelular) atau melalui tight junction antar
enterosit (rute paraselular)
• Absorpsi yang dimediasi oleh pembawa terjadi melalui proses aktif
(atau proses aktif sekunder) atau melalui difusi yang difasilitasi.
5. Model umum untuk mengevaluasi
permeabilitas usus
• Metode In vitro:
• artificial lipid membrane parallel artificial membrane
permeability assay (PAMPA)
• cell-based systems Caco-2 cells, Mardin-Darby canine kidney
(MDCK)
• tissue-based Ussing chamber
• Metode in situ
• intestinal single pass perfusion
• Metode in vivo
Notes : kombinasi model ini digunakan secara rutin dalam menilai permeabilitas usus
6. • transporter tampaknya memainkan peran penting dalam akumulasi
selektif dan distribusi obat ke organ target. P-gp adalah salah satu
transporter yang paling banyak dipelajari yang telah diketahui secara
jelas mempengaruhi karakteristik ADMET dari molekul obat.
• Transporter lain : BCRP, MRP2, OATP, OAT, OCT, dll
PAMPA digunakan sebagai alat screening utama, dan mampu memberikan hubungan
permeabilitas-struktur yang memungkinkan keberhasilan optimiasi lead.
Model sel Caco-2 sering digunakan sebagai alat sekunder untuk melakukan studi
mekanistik mendalam, untuk menggambarkan berbagai jalur absorpsi dan untuk
menilai potensi interaksi P-gp kandidat obat.
8. • Usus halus manusia berukuran 2-6 meter. Dibagi menjadi 3 bagian: duodenum,
jejunum, dan ileum.
• 90% dari semua absorpsi di saluran pencernaan terjadi di daerah usus halus
• Usus halus memiliki proyeksi yang dapat meningkatkan potensi permukaan untuk
pencernaan dan absorpsi.
• Sel-sel epitel di daerah usus halus meliputi enterosit atau sel absorptif, sel goblet
yang mensekresi mucin, sel endokrin, sel Paneth, sel M, tuft, dan sel cup
• Sel absorptif bertanggung jawab pada sebagian besar absorpsi nutrisi dan obat. Sel
ini terpolarisasi dengan membran apikal dan basolateral. Mekanisme absorpsi,
seperti difusi pasif (paraselular dan transelular) dan proses dimediasi pembawa
(difasilitasi dan aktif).
9. Biological and physical characteristics of
human intestinal tract
Gastrointestinal
segmen
Surface area
(m²)
Segmen length
(cm)
pH of the
segmen
Stomach 3.5 0.25 1 – 2
Duodenum 1.9 ~35 4.0 – 5.5
Jejunum 184 ~280 5.5 – 7.0
Ileum 276 ~420 7.0 – 7.5
Colon and rectum 1.3 ~150 7.0 – 7.5
10. Model Absorpsi Permeabilitas
• Model Fisikokimia
Lipofilisitas (Log P/Log D)
Potensial Penyerapan
Immobilized Artificial Membrane (IAM)
• Metode In Vitro
Animal Tissue-Based Methods (Metode Berbasis Jaringan Hewan)
Metode Berbasis Sel (Cell-Based Methods)
• Mtode In Situ
• Metode In Vivo
• Metode In Silico
ini akan fokus pada berbagai teknik yang saat ini digunakan oleh ilmuwan penemuan obat dalam mengevaluasi permeabilitas / absorpsi dan potensi interaksi P-gp dari kandidat obat