lahirnya agama hindu, buddha, dan masuknya hindu buddha. mungkin belum komplit namun semoga dapat membantu dan bermanfaat. jangan lupa mainkan animasinya :) maaf jika banyak hal yang kurang :)
lahirnya agama hindu, buddha, dan masuknya hindu buddha. mungkin belum komplit namun semoga dapat membantu dan bermanfaat. jangan lupa mainkan animasinya :) maaf jika banyak hal yang kurang :)
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Upacara Agama Hindu
Upa = Dekat
Cara V Car = Tangan
Upacara Agama Hindu :
Kegiatan Keberagamaan Umat Hindu
Dalam Usaha Mendekatkan Diri
Dg Ida Sang Hyang Widhi;
3. Weda
Reg Weda X.71.11.
Rcam tvah posagste pupusvan, Gayatram tvo gayati
savavarisu, Brahma tvo vadati jatavidyam, Yajnasya
mantram vi mimita u tvah.
Seorang bertugas menyucapkan sloka-sloka Weda, Seorang
melakukan nyanyian –nyanyian pujian dalam sakwari,
Seorang lagi yang menguasai pengetahuan Weda
mengajarkan isi Weda , Yang laian mengajarkan tata cara
melaksanakan ( Yajna).
5. Upacara Yadnya Merupakan Tangga Untuk
Mencapai Kebahagiaan Abadi
Ye dharmameva prathamam caranti, Dharmena labdhva tu dhanani loke
Daranavapya kratubhiyajate,Tesaa mayam caiva parasca lo
Berikut ini adalah orang yang memperoleh “suka sekarang” dan “suka kemudian”; orang itu
mengusahakan laksana dharma, sesudahnya sempurna terlaksana usaha dharma itu, maka
berihtiarlah ia untuk memperoleh harta dan kekayaan, dengan dharma pula ia berusaha
(memperoleh harta), lalu ia beristri, mengenyam kenikmatan duniawi; dharma pula
landasannya dan kemudian ia mengadakan upacara kebhaktian dan pujaan, dewa yadnya,
pitra yadnya; orang yang demikian perilakunya menikmati ”suka” sekarang dan ”suka
kemudian” ( Kajeng dkk, 2005: 209).
6.
7. Pelaksanaan Upacara Agama Hindu di Indonesia kental
dengan penggunaan Sarana Upacara Agama yang secara umum
dikenal dengan istilah Sesajen/Bebanten sudah membangun
Bhudhaya yang adhi luhung baik dari segi Tattwa, Susila/Etika,
juga Acara Agama;
Prosesi pelaksanaan Upacara Agama yang rutin dan terus
menerus memegang Peran penting dalam melestarikan
Bhudhaya yang adhi luwung.
8. Segala bentuk bebanten sesungguhnya merupakan
perwujudan Ida Sang Hyang Widhi, Semua bebanten
merupakan merupakan perwujudan badan, Semua
bebanten merupakan perwujudan alam semesta;
Sahananing Bebanten pinaka rupaning Ida
bhatara, sahananing bebanten pinaka raganta
tuwi, sahananing bebanten pinaka andha
bhuwana;
“Lontar Tapeni”
9. Tutur Tapeni
Apan Widhi widana juga ngaran banten, bang ngaran sang Hyang
Prajapati (Widhi), anten ngaran inget, ngaran eling, ling ngaran tunggal,
ngaran kimanusa anunggal lawan widhi.
Iki paribasa Widhining yajna, luir ipun, yajnaadruwe prabhu (hulu),
tangan, dada muah suku manut manista, madya motama. Daksina
pinaka hulunia, jerimpen karopinaka asta karo sehananing banten ring
areping Widhini pinaka angga, sahananing palelabahan pinaka suku.
Bebanten
10. Sebab Widhi Widana juga artinya banten, bang disebut dengan
Sang Hyang Prajapati, anten artinya ingat, eling ling, artinya satu,
disebut sebagai manusia bersatu dengan Sang Hyang Widhi.
Yadnya ini sebagai penggambaran Tuhan, seperti yajna memiliki
kepala, tangan, dada dan kaki sesuai konsep nista, madya, utama.
Daksina sebagai kepalanya, kedua jerimpen sebagai bahu, seluruh
banten yang ada di atas merupakan penggambaran seluruh badan
Sang Hyang Widhi, dan semua pelelaban merupakan kaki beliau;
(dalam Tutur Tapeni).
11. Sarana / Upakara (Banten)
Banten merupakan perwujudan Ida
Sang Hyang Widhi Yang dijadikan
Media Mediasi
antara Si Penyembah dengan yang
disembah’
12. Daksina symbol Hulu/Kepala
Ayaban symbol Angga / Badan
Jerimpen symbol Tangan
Bayuhan / Segehan symbol
Suku/Kaki
Sesayut symbol Perut
13. APAKAH MEMBUAT SIMBOL ITU
PENTING
Kleso dhikataras tesham,
Avyaktasakta chetasam,
Avakta hi gatir duhkham,
Dehavadbhir avapyate
(BG.12.5)
Mereka yang pikirannya terpusat pada
yang tidak berwujud akan menemui
kesulitan yang lebih besar, dari mereka
yang pikirannya terpusat pada yang
berperwujudan, karena pada hakikatnya
yang tidak berwujud sangat sulit
dibayangkan oleh mereka yang memiliki
badan jasmani.
15. Makna Pelaksanaan Upacara Agama
1. Upacara Agama bermakna menguatkan perekonomian;
2. Untuk meningkatkan kualitas diri
3. Upacara Agama membangun dan menguatkan sima krama.
4. Upacara Agama menuntun umat memantapkan / meningkatkan
peran swadharma masing-masing.
5. Upacara Agama meningkatkan kwalitas etika seseorang;
6. Upacara Agama sebagai sarana penyucian;