Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip mekanika dalam menentukan gaya reaksi perlekatan dan gaya dalam struktur statis tertentu. Materi tersebut mencakup jenis-jenis bebanan, permodelan struktur, bidang gaya dalam, dan kekuatan bahan.
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis perkerasan jalan dan karakteristiknya serta lapisan-lapisan yang membentuk perkerasan jalan. Ada tiga jenis perkerasan yaitu lentur, kaku, dan komposit. Lapisan perkerasan terdiri atas permukaan, pondasi atas, pondasi bawah, dan tanah dasar, yang masing-masing memiliki fungsi tertentu dalam menopang beban lalu lintas.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara tegangan dan regangan pada suatu bahan, termasuk diagram tegangan-regangan, hukum Hooke, modulus elastisitas, regangan lateral dan termal, serta tegangan ganda dan total.
Metode ini menjelaskan prosedur pengujian kuat lentur beton dengan menggunakan mesin uji sederhana dan sistem beban titik di tengah sesuai dengan standar nasional Indonesia. Pengujian dilakukan untuk memperoleh parameter kuat lentur dengan mempersiapkan sampel silinder atau balok beton, melakukan pengujian patah dengan beban berangsur-angsur, dan menghitung kuat lentur berdasarkan rumus yang sesuai dengan pola keruntuhan.
1. Dokumen tersebut membahas perancangan balok beton bertulang untuk menopang beban hidup dan mati pada bentangan 7 meter.
2. Pembahasan meliputi penentuan momen lentur maksimum, luas penampang tulangan, dan ukuran balok yang memenuhi syarat tegangan.
3. Diberikan contoh soal perhitungan balok dan sketsa rencana balok untuk bentangan 7,5 meter dengan beban dan mutu material tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis perkerasan jalan dan karakteristiknya serta lapisan-lapisan yang membentuk perkerasan jalan. Ada tiga jenis perkerasan yaitu lentur, kaku, dan komposit. Lapisan perkerasan terdiri atas permukaan, pondasi atas, pondasi bawah, dan tanah dasar, yang masing-masing memiliki fungsi tertentu dalam menopang beban lalu lintas.
Dokumen tersebut membahas hubungan antara tegangan dan regangan pada suatu bahan, termasuk diagram tegangan-regangan, hukum Hooke, modulus elastisitas, regangan lateral dan termal, serta tegangan ganda dan total.
Metode ini menjelaskan prosedur pengujian kuat lentur beton dengan menggunakan mesin uji sederhana dan sistem beban titik di tengah sesuai dengan standar nasional Indonesia. Pengujian dilakukan untuk memperoleh parameter kuat lentur dengan mempersiapkan sampel silinder atau balok beton, melakukan pengujian patah dengan beban berangsur-angsur, dan menghitung kuat lentur berdasarkan rumus yang sesuai dengan pola keruntuhan.
Dokumen ini menjelaskan tentang pengujian California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan kekuatan tanah dasar. Pengujian CBR dilakukan di lapangan menggunakan alat mechanical jack dengan kecepatan penetrasi tetap untuk mengukur beban penetrasi. Nilai CBR diperoleh dari perbandingan beban penetrasi tanah uji terhadap bahan acuan pada berbagai kedalaman penetrasi, dan digunakan untuk menentukan desain tebal perkerasan.
Alinemen vertikal adalah bagian dari alinemen jalan yang menghubungkan dua garis kelandaian. Dokumen ini membahas konsep jarak pandangan, perhitungan panjang lengkung vertikal, analisis lengkung vertikal, dan perhitungan volume galian dan timbunan.
1. Dokumen menjelaskan tujuan dan prosedur uji tekanan bebas tanah, termasuk pengukuran kuat tekan tanah, persiapan sampel, pelaksanaan uji, dan perhitungan hasil.
2. Uji ini digunakan untuk menentukan kuat tekan tanah kohesif dengan mengukur tekanan maksimum tanpa kendali sampai sampel retak atau mengalami pendekatan 20%.
3. Hasil uji menunjukkan kuat tekan 1,39878 kg/cm
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk melakukan perhitungan struktur baja gording dan sagrod dengan menggunakan Microsoft Excel. Terdiri dari delapan langkah perhitungan yang mencakup data bahan dan profil baja, beban yang bekerja, momen dan gaya geser, tahanan momen lentur dan geser serta validasi keamanan struktur.
Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) menggunakan matriks kekakuan, perpindahan, dan gaya untuk menganalisis struktur. Metode Kekakuan menyelesaikan persamaan kesetimbangan gaya dengan menentukan perpindahan simpul yang tidak diketahui. ASMM diterapkan untuk berbagai jenis elemen struktur dengan menghitung derajat kebebasan dan matriks kekakuan masing-masing elemen.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi melakukan analisis dengan beberapa asumsi, di antaranya pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan terjadi secara geser umum. Ia mengembangkan persamaan daya dukung yang terdiri dari komponen kohesi, beban terbagi, dan berat tanah. Analisis Terzaghi ini digunakan untuk menghitung daya dukung ult
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)Sumarno Feriyal
This document describes the analysis of a multi-story frame structure using the cross method and Takabeya method in structural mechanics. Key steps include:
1) Calculating stiffness and distribution coefficients for each member;
2) Computing primary moments due to external loads and vibration;
3) Solving equations to determine support reactions for different vibration modes;
4) Calculating shear and moment coefficients to determine initial rotational moments.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan beberapa konsep dasarnya. Secara ringkas:
1) Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik tanah dan perilakunya ketika menerima gaya.
2) Tanah terdiri atas partikel berukuran berbeda seperti pasir, lempung, dan koloid, yang mempengaruhi sifatnya.
3) Sifat tanah antara lain ditentukan oleh komposisi, u
Balok Gerber adalah balok yang ditopang oleh dua tumpuan atau lebih. Perhitungannya menggunakan statika tak tentu dengan memasukkan sendi antara tumpuan. Jumlah sendi ditentukan oleh rumus jumlah sendi = jumlah tumpuan - 2. Dokumen ini memberikan contoh soal perhitungan reaksi dan momen pada balok Gerber dengan berbagai variasi jumlah tumpuan dan beban.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur statis tertentu pada mekanika struktur, dimana struktur tersebut dapat diselesaikan menggunakan persamaan keseimbangan berupa jumlah gaya horizontal, vertikal dan momen yang sama dengan nol. Contoh struktur statis tertentu adalah balok diatas dua perletakan dengan jumlah reaksi yang tidak diketahui maksimal tiga. Dokumen juga menjelaskan tentang gaya-gaya dalam sepert
Dokumen ini menjelaskan tentang pengujian California Bearing Ratio (CBR) untuk menentukan kekuatan tanah dasar. Pengujian CBR dilakukan di lapangan menggunakan alat mechanical jack dengan kecepatan penetrasi tetap untuk mengukur beban penetrasi. Nilai CBR diperoleh dari perbandingan beban penetrasi tanah uji terhadap bahan acuan pada berbagai kedalaman penetrasi, dan digunakan untuk menentukan desain tebal perkerasan.
Alinemen vertikal adalah bagian dari alinemen jalan yang menghubungkan dua garis kelandaian. Dokumen ini membahas konsep jarak pandangan, perhitungan panjang lengkung vertikal, analisis lengkung vertikal, dan perhitungan volume galian dan timbunan.
1. Dokumen menjelaskan tujuan dan prosedur uji tekanan bebas tanah, termasuk pengukuran kuat tekan tanah, persiapan sampel, pelaksanaan uji, dan perhitungan hasil.
2. Uji ini digunakan untuk menentukan kuat tekan tanah kohesif dengan mengukur tekanan maksimum tanpa kendali sampai sampel retak atau mengalami pendekatan 20%.
3. Hasil uji menunjukkan kuat tekan 1,39878 kg/cm
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk melakukan perhitungan struktur baja gording dan sagrod dengan menggunakan Microsoft Excel. Terdiri dari delapan langkah perhitungan yang mencakup data bahan dan profil baja, beban yang bekerja, momen dan gaya geser, tahanan momen lentur dan geser serta validasi keamanan struktur.
Analisa Struktur Metode Matriks (ASMM) menggunakan matriks kekakuan, perpindahan, dan gaya untuk menganalisis struktur. Metode Kekakuan menyelesaikan persamaan kesetimbangan gaya dengan menentukan perpindahan simpul yang tidak diketahui. ASMM diterapkan untuk berbagai jenis elemen struktur dengan menghitung derajat kebebasan dan matriks kekakuan masing-masing elemen.
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi melakukan analisis dengan beberapa asumsi, di antaranya pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan terjadi secara geser umum. Ia mengembangkan persamaan daya dukung yang terdiri dari komponen kohesi, beban terbagi, dan berat tanah. Analisis Terzaghi ini digunakan untuk menghitung daya dukung ult
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)Sumarno Feriyal
This document describes the analysis of a multi-story frame structure using the cross method and Takabeya method in structural mechanics. Key steps include:
1) Calculating stiffness and distribution coefficients for each member;
2) Computing primary moments due to external loads and vibration;
3) Solving equations to determine support reactions for different vibration modes;
4) Calculating shear and moment coefficients to determine initial rotational moments.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan beberapa konsep dasarnya. Secara ringkas:
1) Mekanika tanah adalah ilmu yang mempelajari sifat fisik tanah dan perilakunya ketika menerima gaya.
2) Tanah terdiri atas partikel berukuran berbeda seperti pasir, lempung, dan koloid, yang mempengaruhi sifatnya.
3) Sifat tanah antara lain ditentukan oleh komposisi, u
Balok Gerber adalah balok yang ditopang oleh dua tumpuan atau lebih. Perhitungannya menggunakan statika tak tentu dengan memasukkan sendi antara tumpuan. Jumlah sendi ditentukan oleh rumus jumlah sendi = jumlah tumpuan - 2. Dokumen ini memberikan contoh soal perhitungan reaksi dan momen pada balok Gerber dengan berbagai variasi jumlah tumpuan dan beban.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur statis tertentu pada mekanika struktur, dimana struktur tersebut dapat diselesaikan menggunakan persamaan keseimbangan berupa jumlah gaya horizontal, vertikal dan momen yang sama dengan nol. Contoh struktur statis tertentu adalah balok diatas dua perletakan dengan jumlah reaksi yang tidak diketahui maksimal tiga. Dokumen juga menjelaskan tentang gaya-gaya dalam sepert
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika rotasi dan kesetimbangan, termasuk definisi benda tegar, momen gaya dan momen inersia, hukum kekekalan energi gerak rotasi, momentum sudut, dan kesetimbangan benda tegar. Juga dibahas tentang titik berat pada berbagai bentuk benda.
1. Dokumen membahas tentang vektor, termasuk definisi vektor, operasi vektor seperti jumlah vektor dan perkalian vektor dengan skalar, norma vektor, hasil kali titik dan silang dua vektor, proyeksi vektor, divergensi dan curl medan vektor, serta gradien medan skalar.
2. Berisi contoh soal dan penyelesaian tentang operasi vektor seperti hasil kali titik dua vektor, proyeksi vekt
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar statika yang mencakup prinsip-prinsip umum rangka batang, batang tekan, gantungan dan sokongan. Secara khusus membahas konfigurasi rangka batang, metode penyelesaian statika seperti keseimbangan gaya dan momen, serta contoh perhitungan momen akibat gaya lintang dan gaya tekan pada elemen-elemen struktur.
Modul ini membahas tentang muatan tidak langsung pada struktur, termasuk beban tidak langsung, sendi gerber, dan contoh soal perhitungan muatan terbagi rata dan terpusat. Tujuan pembelajaran adalah memahami gaya-gaya dalam struktur akibat muatan tidak langsung dan konstruksi gelagar dengan sendi gerber.
Dokumen tersebut membahas tentang gaya, momen gaya, dan momen kopel. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa gaya adalah sesuatu yang mengubah keadaan benda dari diam menjadi bergerak atau sebaliknya, dan memiliki besar, arah, serta titik tangkap. Dokumen juga menjelaskan pengertian momen gaya dan momen kopel beserta rumus dan contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori kesetimbangan, dinamika rotasi, dan titik berat kesetimbangan. Terdapat berbagai jenis kesetimbangan berdasarkan posisi dan keadaan benda, serta penjelasan mengenai momen gaya, momen inersia, dan hubungan antara gerak translasi dan rotasi.
1. Materi
Memberikan pengertian dan pemahaman tentang
prinsip mekanika dalam penetapan gaya reaksi
perlekatan dan gaya dalam struktur statis tertentu.
1 .Macam Pembebanan : Beban Terpusat, Beban
Terbagai Rata, Beban Segitiga, Beban Trapisium
2. Permodelan struktur: perletakan (sendi, rol, Jepit)
3. Bidang gaya-gaya dalam : momen, geser, normal, garis
pengaruh,
4. Kekuatan bahan: titik pusat dan titik berat, momen
inersia.
Tujuan
2. Pustaka
1. Beer, F. R., and Johnson, Jr., E. R., 1992. Vector
Mechanics for Engineers. 4th ed., New York: McGraw-
Hill Book Co.
2. Meriam, J.L. and Kraighe, L.G. 1978. Engineering
Mechanics, Volume 1 Statics. 2nd Ed. ( SI version), New
York: John & Wiley Sons.
3. Popov, E. P., 1979. Introduction to Mechanics of Solids.
New Jersey: Prentice Hall Inc.
4. Soemono. Ilmu Gaya.
5. Suwarno W. Mekanika Tekni. Jilid I
6. Timoshenko, S. P. and young, D. H. Theory of
Structures. New York: McGraw-Hill.
7. Vazirani, V.N., Analysis of Structure.
9. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban lihat gambar
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P1 = Kg P2 = Kg P3 = 15 Kg
A B
RA RB
P1= kg P2 = 15 kg P3 = kg
RA RB
P1= 15 kg P2 = kg P3 = kg
RA RB
5m
4m
3m
40
25
..m
..m ..m
..m ..m
..m
..m
..m
..m
Waktu : 75 menit
Soal 1
Jika NPM : .....75
diambil L = 12 m
P = 70 kg
P = 50 kg
Jika NPM : .......00
diambil L = 10 m
P = 30 kg
P = 70 kg
Dan seterusnya
mhn diatur
sendiri Jarak
Maupun Beban
Soal 2
Soal 3
35
10. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban P dan beban q
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
A B
RA RB
Penyelesaian :
1. Menghitung RA & RB
2. Cek Σ V = 0
3. Menghitung Momen (M)
4. Menghitung Gaya Lintang (D) =
M
W
15 m
6m
3m 4m 2m
q=2 kg/m P = 25kg
11. Penyelesaian :
P = 25 kg
A E B
RA RB
.1. Menghitung RA & RB
ΣMB = 0 RA . 15 - 2.6.9- 25. 2 = 0 RA = 10,533 kg
ΣMA = 0 - RB.15 + 25.13 +2.6.6 = 0 RB = 26,467kg
2. Cek Σ V = 0
(RA + RB) - P = 0
(10,533 + 26,467) – (12+25) = 0 oke
3m 6 m 4 m 2m
q.=2kg/m
Q= 2.6
12. Penyelesaian :
P = 25 kg
A E B
RA RB
3m
6 m
4 m 2m
q.=2kg/m
Menghitung Momen (M)
MA = 0
Mx = R A . (3 +x ) - q. x. ½ . X
X = 0 m Mo = ......... kgm
X = 6 m M6 = ......... kgm
MD = RB . 2 = ........ kgm
MB = RB .0 = 0 kgm
x
D
13. Penyelesaian :
P = 25 kg
A E B
RA RB
3m
6 m
4 m 2m
q.=2kg/m
Menghitung Gaya Lintang (D)
Dx = R A - q. x
X = 0 m Do = . Kg
X = 6 m D6 = ......... kg
DA = RA = + 10,533 kg
DD1 = D6 = RA – q.x = - 1,667 kg
DD2 = RA - q.x - P = - 26,467 kg
DB = - RB = - 26,467 kgm
x
D
14. Gambar Bidang Momen (M) :
P = 25 kg
A E B
RA RB
3m
6 m
4 m 2m
q.=2kg/m
x
D
M max
Mo M6 MD
MB
MA
Bidang M
15. Gambar Bidang Gaya Lintang (D) :
P = 25 kg
A E B
RA RB
3m
6 m
4 m 2m
q.=2kg/m
x
D
Do D6
DB
MB
DA
Bidang D
+
-
17. Menghitung Gaya Lintang (D) :
P = 50 kg
A 1 E 2E 1 B
3 m 5 m
RA RB
DA = RA = 31,25 kgm
DE1 = RA = 31,25 kgm
DE2 = RA - P = 31,25 - 50 = - 18,75 kgm
DB1 = RA – P = - 18,75 kgm atau
BB2 = - RB = -18,75 kgm
18. Gambar Bidang Gaya Lintang (D) :
P = 50 kg
A E E B
3 m 5 m
RA RB
DA + DE1
DE2 - DB
Bidang D
19. :
P = 50 kg
A E E B
3 m 5 m
RA RB
DA + DE1
DE2 - DB
Bidang D
20. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban lihat gambar
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P1 = Kg P2 = Kg P3 = 25 Kg
A B
RA RB
P1= kg P2 = 25 kg P3 = kg
RA RB
P1= 25 kg P2 = kg P3 = kg
RA RB
4m
3m
5m
40
25
..m
..m ..m
..m ..m
..m
..m
..m
..m
Waktu : 75 menit
Soal 1
Jika NPM : .....75
diambil L = 12 m
P = 70 kg
P = 50 kg
Jika NPM : .......00
diambil L = 10 m
P = 30 kg
P = 70 kg
Dan seterusnya
mhn diatur
sendiri Jarak
Maupun Beban
Soal 2
Soal 3
35
21. Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P1 P2 q=.. kg/m
A C D E B
L1 = 18 m
RA L2 = 19 m RB
q=.....kg/m P1 P2
A C D E B
RA L1= 19 m RB
L2=18 m
Soal NPM Ganjil
=40˚
35˚
Soal NPM Genap
L1 untuk No. 01 sd 20 absen
L2 untuk No 21 sd 42 absen
22. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban lihat gambar
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P1=...... Kg q=..... Kg/m
A C B
L= 18 m
RA RB
P1=.....kg q= ...kg/m
A C B
RA L= 16 m RB
Genap
Ganjil
23. 100 CM
Mencari Titik Berat
F1. Y1 + F2.Y2
20 CM.
F1 + F2
Sumbu. x
90 CM
20 CM
Y1 =
Sumbu. Y
X1 =
F1. X1 + F2.X2
F1 + F2
Y1
Sb. x
Sb. Y
X1
F1
F2
= cm
= cm
b
h
Momen Inersia
Ix = 1/12. b. h³ + F. a²
Iy = 1/12. b³. h + F. a²
Wx =
IX
Y1 Wy =
X1
Iy
24. 100 CM
Mencari Titik Berat
F1. Y1 + F2.Y2 + 2( F3.Y3 )
20 CM.
F1 + F2 + 2.F3
Sumbu. x
90 CM
20 CM
Y1 =
Sumbu. Y
X1 =
F1. X1 + F2.X2 + F3.X3 + F3.X4
F1 + F2 + 2 F3
Y1
Sb. x
Sb. Y
X1
F1
F2
b
h
Momen Inersia
Ix = 1/12. b. h³ + F. a²
Iy = 1/12. b³. h + F. a²
Wx =
IX
Y1
Wy =
X1
Iy
b
h Ix = 1/36. b. h³ + F. a²
Iy = 1/36. b³. h + F. a²
F3 F3
25. 100 CM
Mencari Titik Berat
F1. Y1 + F2.Y2 + 2( F3.Y3 )
20 CM.
F1 + F2 + 2.F3
Sumbu. x
90 CM
20 CM
Y1 =
Sumbu. Y
X1 =
F1. X1 + F2.X2 + F3.X3 + F3.X4
F1 + F2 + 2 F3
Y1
Sb. x
Sb. Y
X1
F1
F2
b
h
Momen Inersia
Ix = 1/12. b. h³ + F. a²
Iy = 1/12. b³. h + F. a²
Wx =
IX
Y1
Wy =
X1
Iy
b
h Ix = 1/36. b. h³ + F. a²
Iy = 1/36. b³. h + F. a²
F3 F3
26. 1.
A A
P
__
L
__
__
MA = -- PL
DA = - P
__
MA = -- PL
+
DA = + P
2.
L
P
L L
__
__
__
+
MA= - qL ½.L MA= - qL ½.L
DA= - qL DA= + qL
A A
q q
27. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban lihat gambar
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P1 Kg P2 Kg P3 Kg
A B
L=.... m
RA RB
P1 P2 P3 P4
RA L= ...m RB
NPM Ganjil
NPM Genap
28. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban P = 50 kg
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P = 50 kg
A B
8 m
RA RB
Penyelesaian :
1. Menghitung RA & RB
2. Cek Σ V = 0
3. Menghitung Momen (M)
4. Menghitung Gaya Lintang (D) =
M
W
29. Penyelesaian :
P = 50 kg
A E E B
3 m 5 m
RA RB
.1. Menghitung RA & RB
ΣMB = 0 RA . 8 - P . 5 = 0 RA = 31,25 kg
ΣMA = 0 - RB . 8 + P . 3 = 0 RB = 18,75 kg
2. Cek Σ V = 0
(RA + RB) - P = 0
(31,25 + 18,75) – 50 = 0 oke
30. :
P = 50 kg
A E E B
3 m 5 m
RA RB
3. Menghitung Momen (M)
M A = RA . 0 = 0 kgm
ME = RA . 3 = 31,25 . 3 = 93,75 kgm atau
ME = RB . 5 = 18,75 . 5 = 93,75 kgm
MB = RA. 8 – P. 5 = 0 kgm atau
MB = RB .0 = o kgm
32. Menghitung Gaya Lintang (D) :
P = 50 kg
A 1 E 2E 1 B
3 m 5 m
RA RB
DA = RA = 31,25 kgm
DE1 = RA = 31,25 kgm
DE2 = RA - P = 31,25 - 50 = - 18,75 kgm
DB1 = RA – P = - 18,75 kgm atau
BB2 = - RB = -18,75 kgm
33. Gambar Bidang Gaya Lintang (D) :
P = 50 kg
A E E B
3 m 5 m
RA RB
DA + DE1
DE2 - DB
Bidang D
34. :
P = 50 kg
A E E B
3 m 5 m
RA RB
DA + DE1
DE2 - DB
Bidang D
35. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban Merata q = kg/m
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
q = kg/m
A B
L m
RA RB
Penyelesaian :
1. Menghitung RA & RB
2. Cek Σ V = 0
3. Mengitung Momen (M)
4. Menghitung Gaya Lintang (D) =
M
W
36. Penyelesaian :
q kg/m
A B
L m
qL
RA ½ L RB
:
1. Menghitung RA & RB
ΣMB = 0 RA . L - q.L (½. L ) = 0 RA = ½. q L kgm
ΣMA = 0 - RB . L + q.L (½. L ) = 0 RB = ½. q L kgm
2. Cek Σ V = 0
(RA + RB) - q.L = 0
(½. q L + ½. q L ) – q.L = 0 oke
37. Gambar Bidang Momen (M)
X q kg/m
A B
L m
RA RB
½ L
Mx = RA . x - q. x .(½. x ) Jika x = ½ L maka M = 1/8 ql²
M = 1/8 q L²
38. Gambar Bidang Gaya Lintang (D)
X q kg/m
A B
L m
RA RB
½ L
DA
DB
Dx = RA - qx Bidang D
jika x = ½ L maka D = 0
D=0
39. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban lihat gambar
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P1=...... Kg q=..... Kg/m
A C B
L= 18 m
RA RB
P1=.....kg q= ...kg/m
A C B
RA L= 16 m RB
Genap
Ganjil
40. Garis Pengaruh
Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban beban hidup P1 = 75 kg ; P2 = 150 kg
Hitung & gambar GP Momen (GPM) , GP Gaya lintang (GPD)
P1 P2
12 m
43. GPM- Beban Merata
Syarat a = b
C
8m 8m
Y1 = 4 m
Y1
8m
GPMC = q x ( + )
5 m
a a : 8 = x : 16
a = 8x
q 16
b b : 8 = (16-5-x ) : 16
8 (11-x)
b =
16
a = b x = 5,5 m
harga a=b = 2,75m
x
a b
44. Garis Pengaruh
Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban beban hidup P1 = 100 kg ; P2 = 150 kg , P3 = 200 kg
Hitung & gambar GP Momen (GPM) , GP Gaya lintang (GPD)
P1 P2 P3
12 m
45. R. X = P1.0 + P2.2 + P3.3
x = 2 m
x = 2
P1 P2 P3
C
6 m 5m
Y3 Y1 Y2
GPM = P1 Y1 + P2.Y2 + P3.Y3
3 m
Y1 6 : 11 = Y1 : 5
Y2 2 : 5 = Y2 : Y1
Y3 4 : 6 = Y3 : Y1
46. R. X = P1.0 + P2.2 + P3.3
x = 2 m
x = 2
P1 P2 P3
C
6 m 5m
Y3 Y1 Y2
GPM = P1 Y1 + P2.Y2 + P3.Y3
3 m
Y1 6 : 11 = Y1 : 5
Y2 2 : 5 = Y2 : Y1
Y3 4 : 6 = Y3 : Y1
50. Soal Quis 2
Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini dibeban
beban hidup P1 = 50 kg ; P2 = 225 kg , P3 = 225 kg
Hitung & gambar GP Momen (GPM) , GP Gaya lintang (GPD)
P1 P2 P3
5 m 8 m
8m C D 12 m
25 m
RA RB
Untuk 1. NPM Genap pd Titik C Hasil GPMc = 1795, 75 kgm GPDc = 34,....... kg
2. NPM Ganjil pd Titik D Hasil = GPMd = 2040, .... Kgm GPDd = 65,5 kg
`
51. R. X = P1.0 + P2.2 + P3.3
x = 8,1 m R
P1 P2 P3 5.55
F
13 m 12m
Y3 Y2 Yo Y1
GPMF = P1 Y3 + P2.Y2 + P3.Y1 = 2040,3 kgm
4,9
Y0 13 : 25 = Yo : 12 Yo = 6,24
Y1 5,55 : 12 = Y1 : 6,24 Y1= 2,884
Y2 11,45 : 13 = Y2 : 6,24 Y2= 5,496
6,45
5
1,55 Y3 6,45 : 13 = Y3: 6,24 Y3 = 3,096
1,55
52. R. X = P1.0 + P2.2 + P3.3
x = 8,1 m R
P1 P2 P3 5.55
F
13 m 12m
Y3 Y2 Yo Y1
GPMF = P1 Y3 + P2.Y2 + P3.Y1 = 2040,3 kgm
4,9
Y0 13 : 25 = Yo : 12 Yo = 6,24
Y1 5,55 : 12 = Y1 : 6,24 Y1= 2,884
Y2 11,45 : 13 = Y2 : 6,24 Y2= 5,496
6,45
5
1,55 Y3 6,45 : 13 = Y3: 6,24 Y3 = 3,096
1,55
53.
54. Sebuah balok sederhana seperti pada gambar dibawah ini
dibeban suatu Beban lihat gambar
Hitung & gambar Bidang Momen (M) , Bidang Gaya lintang (D)
P1 Kg P2 Kg P3 Kg
A B
L=.... m
RA RB
P1 P2 P3 P4
RA L= ...m RB
Ganjil
Genap