2. Hakikat Ekonomi
Ekonomi berasal dari kata Yunani oikonomia
yaitu pengelolaan rumah, yang berarti cara
rumah tangga memperoleh dan menghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup (fisik) anggota rumah tangga.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi.
3. Ilmu ekonomi berkembang berdasarkan asumsi
dasar
Bahwa adanya kebutuhan (needs) manusia yang
tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang
terbatas (scarce resources), sehingga timbul
persoalan bagaimana mengeksploitasi sumber
daya yang terbatas secara efektif dan efisien
guna memenuhi kebutuhan manusia yang tak
terbatas
4. Imu ekonomi berkepentingan dalam
mengembangkan konsep, teori, hukum,
sistem, dan kebijakan, ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran
masyarakat.
Bagaimana mencapai kemakmuran?
Kemakmuran dicapai melalui peningkatan
produksi dan distribusi dari sudut produsen di
satu sisi, serta peningkatan pendapatan,
konsumsi, dan lapangan kerja dari sudut
konsumen di sisi lain.
5. Sistem ekonomi adalah jaringan berbagai
unsur yang terdiri atas pola pikir, konsep,
teori, asumsi dasar, kebijakan, infrastruktur,
institusi, seperangkat hukum, pemerintahan,
negara, rakyat, dan unsur lainnya yang
semuanya ditujukan untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan masyarakat.
6. 1. Ekonomi kapitalis adanya kebebasan
individu untuk memiliki, mengumpulkan, dan
mengusahakan kekayaan secara individu). Teori
Kebebasan (liberalisme) bahwa
manusia mempunyai tiga kodrat dasar yang
harus dihormati yaitu, (life, freedoom,
property).
7. Dua ciri pokok Ekonomi Liberalisme:
liberalisme kepemilikan dan dukungan
ekonomi pasar bebas.
Dengan demikian sistem ekonomi pasar
kapitalis sebenarnya dilandasi oleh teori
etika egoisme dan etika hak, serta mendapat
pembenaran dari kedua teori tersebut.
8. 2. Paham ekonomi komunis: sangat
menentang sistem kapitalis ini. Sistem
ekonomi komunis: kemakmuran masyarakat
secara keseluruhan dan bukan
kemakmuran orang per orang. Sehingga
sistem ekonomi komunis mendapat
pembenaran dari etika naluri, saat
seseorang selalu mengutamakan
kepentingan orang lain ketimbang diri
sendir
9. Tujuan sistem ekonomi komunis dan sistem
ekonomi kapitalis: keduanya hanya ditujukan
untuk mengejar kemakmuran/ kenikmatan
duniawi dengan hanya mengandalkan
kemampuan pikiran rasional dan melupakan
tujuan tertinggi umat manusia (kebahagiaan di
akhirat).
Soekarno dan Hatta memperkenalkan koperasi
sebagai salah satu wadah ekonomi rakyat yang
paling sesuai dengan falsafah pancasila
10. Tujuan sistem ekonomi komunis:
untuk memeratakan kemakmuran masyarakat
dan menghilangkan eksploitasi oleh manusia
(majikan, pemilik modal) terhadap mausia
lainnya (kaum buruh).
11. 1. Sistem ekonomi komunis didasarkan atas hakikat manusia tidak
utuh (tidak mengakui Tuhan YME sebagai sumber kekuatan).
2. Pemerintah dan pemimpin partai atas naman negera diberi
wewenang penuh untuk mengatur penggunaan alat produksi dan
kekayaan miliki negera untuk kepentingan bersama
3. Produktivitas tenaga kerja sangat rendah karena rakyat yang
bekerja untuk negara tidak termotivasi untuk bekerja lebih giat
4. Keadaan perekonomian negara-negara Blok Komunis semakin
memburuk karena terjadi pemborosan kekayaan negara,
terutama untuk memproduksi senjata yang dipaksakan dalam
rangka perang dingin menghadapi negara-negara Blok Barat.
12. Tujuan sistem ekonomi kapitalis:
manusia direndahkan hanya untuk mengejar
kemakmuran ekonomi (fisik) semata dan
mengabaikan kekuatan Tuhan
13. 1. Kekayaan mereka sudah demikian besar,
bahkan sudah melewati pendapatan negara-
negara yang sedang berkembang.
2. Kekuasaan para pemiliknya telah melewati
batas-batas wilayah suatu negara. Bahkan
tidak jarang mereka ini mampu
mengendalikan keijakan aparat pemerintah
dan legislatif di negara-negara di mana
perusahaan ini berada demi keuntungan
perusahaan-perusahaa tersebut.
14. Akibat dari sistem ekonomi kapitalis dapat
dirasakan saat ini, antara lain:
1. Terjadi pemanasan global dan kerusakan lingkungan di
bumi akibat kerakusan para pemilik modal yang
didukung oleh aparat pemerintah.
2. Terjadi ketidakadilan distribusi kekayaan yang
mengakibatkan timbulnya kesenjangan kemakmuran
yang makin tajam.
3. Ancaman kekerasan, konflik antar negara, kemiskinan,
dan pengangguran makin meluas.
4. Korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan untuk
mengejar kekayaan pribadi dengan mengorbankan
kepentingan orang banyak telah meluas.
15. Sistem ekonomi Pancasila merupakan fondasi yang
paling baik dan paling sesuai untuk membangun
hakikat manusia seutuhnya.
Beberapa periode Indonesia telah berganti preseiden,
akan tetapi dalam penerapan sistem ekonomi
Pancasila masih jauh dari harapan, rakyat masih
tetap miskin.
Penyebabnya karena perekonomian bangsa Indonesia
realitanya dibangun berlandasakan “Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme (KKN)”. Hal ini menyimpang jauh dari
konsep Ekonomi Pancasila.
16. 1. Keadilan dan kebersamaan
2. Kebebasan individu
3. Kepercayaan kepada Tuhan YME dengan
memberikan kebebasan rakyatnya memeluk
agama sesuai dengan keyakinan masing-
masing.
17. Sistem ekonomi seperangkat unsur
(manusia, lembaga, wilayah, sumber daya)
yang terkoordinasi untuk mendukung
peningkatan produksi (barang dan jasa) serta
pendapatan untuk menciptakan kemakmuran
masyarakat
Semua sistem ekonomi seharusnya bersifat
etis karena semua sistem ekonomi bertujuan
untuk meningkatkan produksi dan
pendapatan untuk kemakmuran masyarakat.
18. 1. Keruskan lingkungan hidup
2. Kesenjangan dan ketidakadilan dalam
distribusi kekayaan yang sangat besar
makin sedikit
3. Jumlah orang yang kekayaannya sedikit
justru bertambah banyak
19. Pengertian Dan Peranan Bisnis
Pandangan tentang bisnis yang diungkapkan
oleh Sonny:
1. Pandangan realistis: untuk mencari keuntungan bagi
pelaku bisnis, sedangkan aktivitas produksi dan
distribusi barang merupakan sarana/alat untuk
merealisasikan keuntungan tersebut.
1. Pandangan idealis: suatu pandangan di mana tujuan
bisnis yang terutama adalah menghasilkan dan
mendistribusikan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, sedangkan keuntungan yang
diperoleh merupakan konsekuensi logis dari kegiatan
bisnis
20. Beberapa dimensi Bisnis diantaranya:
1. Dimensi ekonomi: kegiatan produktif dengan
tujuan memperoleh keuntungan.
Faktor-faktor produksi dari sudut ekonomi terdiri atas
tanah, tenaga kerja, modal, wirausahawan.
Keuntungan merupakan ukuran efisiensi prusahaan
kerana keuntungan menggambarkan hasil yang
diperoleh setelah dikurangi harta yang dikorbankan.
21. Beberapa dimensi Bisnis diantaranya:
2. Dimensi Etis: tindakan yang bermanfaat bagi diri
individu dan masyarakat bersifat etis namun bila
tindakan itu merugikan masyarakat dan alam maka
dinilai tidak etis meskipun menguntungkan diri individu.
3. Dimensi Hukum: perusahaan diciptakan secara legal oleh
negara sehingga perusahaan adalah sebagai badan
hukum dan perusahaan mempunyai hak dan kewajiban
hukum sebagaimana layaknya hukum yang dimiliki
manusia.
22. Beberapa dimensi Bisnis diantaranya:
4. Dimensi sosial: Sebagai suatu sistem, berarti di dalam
organisasi perusahaan terdapat berbagai elemen, unsur,
orang, dan jaringan yang saling terhubung, saling
berinteraksi, saling bergantung, dan saling
berkepentingan.
23. Beberapa dimensi Bisnis diantaranya:
Dimensi sosial terdapat sistem terbuka yakni faktor
internal, faktor sumber daya manusia dan sumber
daya non-manusia, faktor eksternal yang terdiri atas
elemen manusia dan non-manusia.
Faktor eksternal inilah yang pada hakikatnya
diciptakan karena sebagai kunci keberhasilan kinerja
perusahaan.
24. Beberapa dimensi Bisnis diantaranya:
5. Dimensi Spiritual: para pengusaha yang ada di
dalam perusahaan memaknai pengelolaan
perusahaan sebagai bagian dari ibadah kepada
Tuhan, menjadikan perusahaan yang dikelola
menjadi sejahtera, sekaligus menjaga dan
memelihara kelestarian alam
25. 1. Tanggung Jawab Manajemen: paradigma ini
dengan peran dan tanggung jawab manajemen
dalam mengelola perusahaan
2. Pemangku kepentingan (stakeholders) merupakan
semua pihak (orang atau lembaga) yang
mempengaruhi keberadaan perusahaan dan atau
dipengaruhi oleh tindakan perusahaan
26. 1. Menurut Lawrence, dkk., (2005) yaitu golongan
pemangku kepentingan pasar (market stakeholders) dan
pemangku kepentingan non-pasar (nonmarket stakeholders).
Pasar (Market) Stakeholders: Ini mencakup
individu atau kelompok yang memiliki
kepentingan langsung atau terkait dengan
aktivitas pasar dari organisasi, seperti produksi,
penjualan, dan distribusi produk atau layanan.
Contoh pemangku kepentingan pasar termasuk
pelanggan, pemasok, pesaing, dan investor.
27. 2. Menurut Baron (2006) yaitu golongan lingkungan
pasar (market environment) dan lingkungan non
pasar (nonmarket environment).
28. Lingkungan Pasar (Market Environment):
Lingkungan pasar meliputi hal-hal seperti
persaingan di pasar, perilaku konsumen, tren
pasar, kondisi ekonomi, regulasi industri, dan
faktor-faktor lain yang memengaruhi
permintaan, penawaran, dan harga produk atau
layanan. Organisasi harus memahami lingkungan
pasar mereka dengan baik agar dapat
mengembangkan strategi yang efektif dalam
memenuhi kebutuhan pasar dan tetap
kompetitif.
29. Lingkungan Non-Pasar (Nonmarket
Environment): Ini mengacu pada faktor-faktor di
luar dari arena pasar yang mempengaruhi
organisasi.
Lingkungan non-pasar mencakup aspek-aspek
seperti regulasi pemerintah, kebijakan publik,
isu-isu sosial, lingkungan, politik, dan hukum.
Faktor-faktor ini dapat memiliki dampak
signifikan terhadap operasi organisasi, bahkan
jika tidak langsung terkait dengan kegiatan pasar
mereka. Organisasi perlu memahami dinamika
lingkungan non-pasar untuk merespons
perubahan kebijakan, membangun citra publik
yang baik, dan memastikan kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku.
30. Non-Pasar (Nonmarket) Stakeholders: Ini
mengacu pada individu atau kelompok yang
memiliki kepentingan di luar dari kegiatan pasar
organisasi, biasanya terkait dengan lingkungan
sosial, politik, atau hukum di mana organisasi
beroperasi. Ini termasuk pemerintah,
masyarakat, LSM, dan aktivis.
Pemangku kepentingan non-pasar sering kali
mempengaruhi organisasi melalui tekanan
politik, regulasi, atau citra publik, daripada
melalui hubungan pasar langsung.
32. Analis Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Analis)
Hal penting yang perlu dipertimbangkan
dalam proses pengambilan keputusan
berdasarkan pendekatan pemangku
kepentingan, antara lain:
Lakukan identifikasi semua pemangku
kepentingan
Cari tahu kepentingan dan kekuasaan setiap
golongan pemangku kepentingan
Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan
kekuasaan
33. 1. Pemangku kepentingan adalah pihak yang
menerima manfaat paling besar dari
keputusan itu
2. Kalaupun ada pihak dirugikan, dampak
kerugian hanya menimpa sedikit
3. Keputusan yang diambil tidak membentur
kepentingan dan kekuasaan.
34. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility – CSR)
Munculnya isu pemanasan global, kerusakan
hutan, kerusakan lokasi di sekitar areal
pertambangan, pencemaran air akibat
limbah beracun, pencemaran udara,
pencemaan air laut akibat tumpahan minyak
dari kapal tangki pengangkut minyak yang
bocor, dan lain sebagainya.
35. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility – CSR)
Merupakan dampak negatif dari munculnya
aktivitas bisnis yang hanya berorientasi pada
keuntungan semata tanpa mempedulikan
dampak negatif yang merugikan masyarakat dan
bumi ini.
Munculnya konsep Corporate Social
Responsibility (CSR), analisis stakeholders dan
sejenisnya merupakan respons atas tindakan
yang telah meugikan masyarakat dan bumi ini
36. 1. EU Green Paper on CSR memberikan definisi sebagai
suatu konsep di mana perusahaan mengintegrasikan
perhatian pada masyarakat dan lingkungan dalam
operasi bisnisnya serta dalam interaksinya dengan para
pemangku kepentingan secara sukarela.
2. Magnan dan Ferrel mendefinisikan CSR sebagai suatu
bisnis telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya
jika keputusan yang diambil telah mempertimbangkan
keseimbangan antar berbagai pemangku kepentingan
yang berbeda-beda
37. 1. Keberhasilan CSR dan cakupan program
CSR yang dijalankan akan ditentukan
oleh tingkat kesadaran pelaku bisnis dan
pemangku kepentingan terkait lainnya.
2. Program CSR akan berjalan efektif jika
pihak terkait dalam bisnis (Pengelola,
Pemerintah, dan Masyarakat)
38. Ciri-ciri Prinsip Amal Prinsip Pelayanan
Definisi Bisnis seharusnya memberikan bantuan
sukarela kepada kelompok atau orang
yang membutuhkan
Sebagai agen publik, tindakan bisnis
seharusnya mempertimbangkan semua
kelompok pemangku kepentingan yang
dipengaruhi oleh keputusan dan
kebijakan perusahaan
Tipe Aktivitas Filantropi korporasi; tindakan
sukarela untuk menunjang citra
perusahaan
Mengakui adanya saling ketergantungan
perusahaan dengan masyarakat;
menyeimbangkan kepentingan dan
kebutuhan semua ragam kelompok di
masyarakat
Contoh Mendirikan yayasan amal, berinisiatif
untuk menanggulangi masalah sosial,
bekerja sama dengan kelompok
masyarakat yang memerlukan
Pribadi yang tercerahkan, memenuhi
ketentuan hukum, menggunakan
pendekatan stakeholder dalam
perencanaan strategis perusahaan
39. Alasan-alasan yang menentang CSR menurut Sonny Keraf
(1998) antara lain:
1. Perusahaan adalah lembaga ekonomi yang tujuan
pokoknya mencari keuntungan, bukan merupakan
lembaga social
2. Perhatian manajemen akan terpecah dan akan
membingungkan mereka bila perusahaan dibebani banyak
tujuan
3. Biaya kegiatan sosial akan meningkatkan biaya produk
yang akan ditambahkan pada harga produk sehingga pada
gilirannya akan merugikan masyarakat/konsumen itu
sendiri
4. Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga yang
terampil dalam menjalankan kegiatan sosial
40. Kesadaran yang meningkat dan masyarakat
semakin kritis terhadap dampak negatif dari
tindakan perusahaan yang merusak alam serta
merugikan masyarakat sekitar
Sumber daya alam yang makin terbatas
Perimbangan yang lebih adil dalam memikul
tanggungjawab dan kekuasaan dalam memikul
beban sosial dan lingkungan
Bisnis sebenarnya mempunyai sumber daya yang
berguna
Menciptakan keuntungan jangka panjang