SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
GEOMETRIK JALAN RAYA
KULIAH KE 4
ALINYEMEN HORIZONTAL (2)
DR.Ir.Timbul PM Panjaitan, MA
Ir.Revansen Parlindungan N. MT
PELEBARAN PERKERASAN PADA
LENGKUNG HORIZONTAL
▪ Pelebaran di Tikungan
dimaksudkan untuk
mempertahankan konsistensi
geometrik jalan agar kondisi
tingkat keamanan dan
kenyamanan lalu-lintas di
tikungan dipertahankan sama
dengan pada segmen jalan yang
lurus.
Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian oleh perencana
adalah :
a) Kesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan
tetap pada tempatnya.
b) Penambahan lebar lajur yang dipakai untuk kendaraan
saat kendaraan melakukan gerakan melingkar.
c) Pelebaran perkerasan ditikungan harus memenuhi
gerak perputaran kendaraan rencana sedemikian
sehingga persyaratan proyeksi kendaraan tetap pada
jalurnya.
d) Pelebaran di Tikungan ditentukan oleh radius belok
kendaraan rencana.
e) Pelebaran yang lebih kecil dari 0,6 m dapat diabaikan.
PELEBARAN PERKERASAN PADA
LENGKUNG HORIZONTAL
▪Berdasarkan pertimbangan hal-hal diatas,
diperlukan adanya perlebaran perkerasan.
▪Besarnya perlebaran perkerasan bergantung
pada beberapa faktor :
➢Radius Lengkung, kecepatan kendaraan, jenis
dan ukuran kendaraan rencana yang digunakan
oleh Perencana.
➢Umumnya yang dipakai sebagai kendaraan
rencana adalah Truk Tunggal seperti pada
Gambar dibawah ini.
PELEBARAN PERKERASAN PADA
LENGKUNG HORIZONTAL
PELEBARAN
PERKERASAN
DI TIKUNGAN
PENENTUAN BESARNYA PELEBARAN PERKERASAN PADA
LENGKUNG HORIZONTAL
BERDASARKAN AASHTO 2004 :
V
V
V
▪Lebar Perkerasan Total di Tikungan menjadi :
B = n (b’ + c) + (n - 1).Td + Z
▪Dimana:
➢ B = Lebar perkerasan pada tikungan
➢ n = Jumlah jalur lalulintas
➢ b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan
➢ Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan
➢ c = Kebebasan samping
PELEBARAN PERKERASAN PADA
LENGKUNG HORIZONTAL
▪ Pelebaran pada lengkung horizontal harus dilakukan
perlahan-lahan dari awal lengkung ke bentuk lengkung
penuh dan sebaliknya agar memberikan bentuk
lintasan yang baik bagi kendaraan yang hendak
bermanuver memasuki lengkung atau
meninggalkannya.
▪ Pada lengkung lingkaran sederhana tanpa lengkung
peralihan, pelebaran perkerasan dapat dilakukan di
sepanjang lengkung peralihan fiktif, yaitu bersamaan
dengan tempat perubahan kemiringan melintang.
▪ Pada lengkung dengan lengkung peralihan, tambahan
lebar perkerasan dilakukan seluruhnya di sepanjang
lengkung peralihan tersebut.
PENENTUAN BESARNYA PELEBARAN PERKERASAN PADA
LENGKUNG HORIZONTAL
BERDASARKAN AASHTO 2004 :
JARAK PANDANG DAN DAERAH BEBAS SAMPING
PADA LENGKUNG HORIZONTAL
▪ Jarak pandang pengemudi kendaraan yang
bergerak pada lajur tepi sebelah dalam sering
kali dihalangi oleh gedung, hutan kayu, tebing
galian dll.
▪ Karena banyaknya penghalang yang mungkin
terjadi dan sifat-sifat yang berbeda dari masing-
masing penghalang, sebaiknya setiap faktor-
faktor yang menimbulkan halangan tersebut
ditinjau sendiri-sendiri.
▪Oleh sebab itu untuk menjaga kenyamanan
dan keamanan pengemudi, perlu ditentukan
jarak pandang henti minimum berdasarkan
daerah bebas samping dibagian dalam
tikungan, disepanjang lengkung horizontal
tersebut.
▪Penentuan batas minimum jarak antara
sumbu lajur sebelah dalam ke penghalang
ditentukan berdasarkan kondisi dengan jarak
pandang lebih kecil daripada panjang
lengkung horizontal
JARAK PANDANG DAN DAERAH BEBAS
SAMPING PADA LENGKUNG HORIZONTAL
▪ Kondisi yang menentukan jarak daerah bebas
samping dalam proses desain :
a) Jarak pandang lebih pendek dari panjang
lengkung horizontal (Jh < L c )
b) Jarak pandang lebih panjang dari panjang
lengkung horizontal ( Jh > Lc )
▪ Penentuan batas minimum objek penghalang
pandangan atau daerah bebas samping di tikungan
berdasarkan kondisi simetris untuk Jh < Lc seperti
pada gambar dibawah ini dan hanya
diperhitungkan untuk bentuk lingkaran sederhana.
JARAK PANDANG DAN DAERAH BEBAS
SAMPING PADA LENGKUNG HORIZONTAL
Daerah Bebas Samping Pada Kondisi Jh < Lc
Jarak daerah
bebas samping
ke sumbu lajur
sebelah dalam,
M (m)
untuk Jh < Lc
(sumber:
AASHTO, 2004)
STATIONING PADA RUAS JALAN
DAN TIKUNGAN JALAN
▪ Stationing atau penomoran panjang jalan
pada tahap desain adalah pemberian
nomor pada jarak-jarak tertentu dari awal
proyek.
▪ Penomoran ini atau stationing dgn simbol
STA, dibutuhkan sebagai prasarana
komunikasi bagi pengguna jalan dari tahap
desain sampai dengan jalan tersebut
terbangun
▪ STA jalan berguna untuk :
a) Penunjuk tempat atau lokasi dari bagian jalan yang
didesain atau dilaksanakan.
b) Penunjuk panjang jalan yang sedang didesain atau
dilaksanakan.
c) Informasi tentang panjang Tikungan jalan secara
keseluruhan.
▪ Penomoran stationing Jalan pada ruas Jalan yang lurus :
STA jalan ditulis menggunakan angka a + b00, yang
berarti a Km dan b00 m dari awal proyek, sebagai
contoh :
a) STA 0+000, berarti 0 Km dan 0 m dari awal proyek.
b) STA 10+250, berarti 10 Km dan 250 m dari awal proyek.
PENOMORAN STATIONING PADA
RUAS JALAN YANG LURUS
▪ Penomoran panjang jalan pada Tikungan Jalan
adalah memberikan nomor pada interval-interval
tertentu dari awal dimulainya tikungan.
▪ Penomoran pada tikungan jalan yaitu:
a) Stationing titik CT pada tikungan jenis lingkaran
sederhana.
b) Stationing titik TS,
c) Stationing titik SC
d) Stationing titik CS
e) Stationing titik ST
▪ b,c,d,e pada tikungan jenis Spiral Circle Spiral dan
Spiral Spiral.
PENOMORAN STATIONING PADA
TIKUNGAN JALAN
▪ Bila diketahui titik A awal rencana dibagian tangent
pertama dan titik B akhir rencana di bagian tangent
kedua, C adalah titik pertemuan tangent horizontal (atau
PH).
▪ Panjang A ke C adalah d1 dan panjang C ke B adalah d2.
▪ Perhitungan penomoran pada tikungan jalan untuk
setiap titik penting adalah sebagai berikut :
➢ Pada tikungan FC : Sta TC = Sta titik A + d1 – Tc
➢ Sta CT = Sta TC + Lc
➢ Pada Tikungan SCS : Sta TS = Sta titik A + d1 - Ts
➢ Sta SC = Sta TS + Ls
➢ Sta CS = Sta SC + Lc
➢ Sta ST = Sta CS + Ls
PENOMORAN STATIONING PADA
TIKUNGAN JALAN
DIAGRAM SUPER ELEVASI
▪ Diagram superelevasi adalah diagram
yang menggambarkan pencapaian
superelevasi dari lereng normal ke
superelevasi penuh
▪ sehingga dengan mempergunakan
diagram ini dapat ditentukan bentuk
penampang melintang pada setiap
titik disuatu lengkung horizontal yang
direncanakan.
Ketentuan Umum :
a) Elevasi Garis sumbu adalah nol.
b) Elevasi garis tepi perkerasan :
(1). Bila Tikungan Kekanan :
(a). Tepi kiri bertanda positif
(b). Tepi kanan bertanda negative.
(2). Bila Tikungan Kekiri :
(a). Tepi kiri bertanda negative.
(b). Tepi kanan bertanda positip.
(c). Tanda positif (+) berarti elevasinya berada diatas
elevasi sumbu rencana tanda negative (-) untuk
sebaliknya.
(d). Menurut Bina Marga metode pencapaian
superelevasi adalah diputar terhadap sumbu
jalan.
DIAGRAM SUPER ELEVASI
DIAGRAM SUPER ELEVASI
TIKUNGAN MAJEMUK
▪Bina Marga (1997) mengelompokkan tikungan
gabungan atas dua :
a)Tikungan Gabungan searah, yaitu gabungan
tikungan dua atau lebih dengan arah putaran
yang sama, tetapi jari-jarinya berbeda.
Tikungan gabungan dapat dilengkapi bagian
lurus atau clothoid (lengkung peralihan).
b)Tikungan gabungan balik arah, yaitu
gabungan dua tikungan dengan arah putaran
yang berbeda. Tikungan gabungan harus
dilengkapi bagian lurus (D minimum 30
meter).
▪ Tikungan Majemuk dipilih
oleh perencana disebabkan
adanya hambatan
menetapkan trase : misalnya
kesulitan pembebasan lahan,
adanya bangunan situs dll.
TIKUNGAN MAJEMUK
TIKUNGAN GABUNGAN
TIKUNGAN GABUNGAN SE ARAH
TIKUNGAN GABUNGAN BALIK
PELEBARAN DI TIKUNGAN
PELEBARAN DI TIKUNGAN PER LAJUR (METER)
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

Similar to MATERI 4 K1 smt IV ALINYEMEN HORIZONTAL (2) geometriik jalan.pdf

Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
alinemen verrtikal
alinemen verrtikalalinemen verrtikal
alinemen verrtikalaziiznurs
 
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
Tugas  perencanaan struktur geometri jalanTugas  perencanaan struktur geometri jalan
Tugas perencanaan struktur geometri jalanMuhammad Ali
 
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...Debora Elluisa Manurung
 
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...Megadwi14
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxFakhriWahidSanjaya
 
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaranSession 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaranSuhardiyantoST
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01WSKT
 
Presentasi maba
Presentasi mabaPresentasi maba
Presentasi mabaAri Wahyu
 
06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptx
06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptx06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptx
06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptxIRWAN995695
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
 
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptxKuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptxFerdianoYogi
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relikhwan215
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanDeri
 
Rizky dian amalia i0118128
Rizky dian amalia i0118128Rizky dian amalia i0118128
Rizky dian amalia i0118128RizkyDianAmalia
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalanTony Svy
 
PPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptx
PPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptxPPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptx
PPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptxSonia Sefe
 

Similar to MATERI 4 K1 smt IV ALINYEMEN HORIZONTAL (2) geometriik jalan.pdf (20)

Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
alinemen verrtikal
alinemen verrtikalalinemen verrtikal
alinemen verrtikal
 
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
Tugas  perencanaan struktur geometri jalanTugas  perencanaan struktur geometri jalan
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
 
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...
 
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
OKSlide-TSP409-Pertemuan-3-Komponen-struktur-jalan-rel-dan-pembebanannya2 (1)...
 
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptxALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
ALINEMEN-VERTIKAL-pak-iman-1.pptx
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
1556525088perencanaan jembatan
1556525088perencanaan jembatan1556525088perencanaan jembatan
1556525088perencanaan jembatan
 
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaranSession 1   perhitungan perkerasan lentur pelebaran
Session 1 perhitungan perkerasan lentur pelebaran
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
 
Presentasi maba
Presentasi mabaPresentasi maba
Presentasi maba
 
06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptx
06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptx06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptx
06 GEOMETRIK JALAN (A1).pptx
 
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)
 
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptxKuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
Kuliah Horizontal Alignment (FILE USED).pptx
 
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-relModul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
Modul 10-geometrik-jalan-rel-jalan-rel
 
REL.ppt
REL.pptREL.ppt
REL.ppt
 
perancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalanperancangan geometrik jalan
perancangan geometrik jalan
 
Rizky dian amalia i0118128
Rizky dian amalia i0118128Rizky dian amalia i0118128
Rizky dian amalia i0118128
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalan
 
PPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptx
PPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptxPPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptx
PPT_FRANSISCA SONIA SEFE_ Pelaksana Pemeliharaan Jalan_6.pptx
 

Recently uploaded

Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturAhmadAffandi36
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madyadedekhendro370
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptxVinaAmelia23
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPusatKeteknikanKehut
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfYoyokSuwiknyo
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptAchmadDwitamaKarisma
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxMuhamadIrfan190120
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika3334230074
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxHeruHadiSaputro
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxssuserdfcb68
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...rororasiputra
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiIhsanGaffar3
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
 

Recently uploaded (19)

Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistikaPengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
Pengujian (hipotesis) pak aulia ikhsan dalam ilmu statistika
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung KonstruksiContoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
Contoh PPT Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Konstruksi
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 

MATERI 4 K1 smt IV ALINYEMEN HORIZONTAL (2) geometriik jalan.pdf

  • 1. GEOMETRIK JALAN RAYA KULIAH KE 4 ALINYEMEN HORIZONTAL (2) DR.Ir.Timbul PM Panjaitan, MA Ir.Revansen Parlindungan N. MT
  • 2. PELEBARAN PERKERASAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL ▪ Pelebaran di Tikungan dimaksudkan untuk mempertahankan konsistensi geometrik jalan agar kondisi tingkat keamanan dan kenyamanan lalu-lintas di tikungan dipertahankan sama dengan pada segmen jalan yang lurus.
  • 3. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian oleh perencana adalah : a) Kesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan tetap pada tempatnya. b) Penambahan lebar lajur yang dipakai untuk kendaraan saat kendaraan melakukan gerakan melingkar. c) Pelebaran perkerasan ditikungan harus memenuhi gerak perputaran kendaraan rencana sedemikian sehingga persyaratan proyeksi kendaraan tetap pada jalurnya. d) Pelebaran di Tikungan ditentukan oleh radius belok kendaraan rencana. e) Pelebaran yang lebih kecil dari 0,6 m dapat diabaikan. PELEBARAN PERKERASAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL
  • 4. ▪Berdasarkan pertimbangan hal-hal diatas, diperlukan adanya perlebaran perkerasan. ▪Besarnya perlebaran perkerasan bergantung pada beberapa faktor : ➢Radius Lengkung, kecepatan kendaraan, jenis dan ukuran kendaraan rencana yang digunakan oleh Perencana. ➢Umumnya yang dipakai sebagai kendaraan rencana adalah Truk Tunggal seperti pada Gambar dibawah ini. PELEBARAN PERKERASAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL
  • 6.
  • 7. PENENTUAN BESARNYA PELEBARAN PERKERASAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL BERDASARKAN AASHTO 2004 : V V V
  • 8. ▪Lebar Perkerasan Total di Tikungan menjadi : B = n (b’ + c) + (n - 1).Td + Z ▪Dimana: ➢ B = Lebar perkerasan pada tikungan ➢ n = Jumlah jalur lalulintas ➢ b’ = Lebar lintasan truk pada tikungan ➢ Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan ➢ c = Kebebasan samping PELEBARAN PERKERASAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL
  • 9. ▪ Pelebaran pada lengkung horizontal harus dilakukan perlahan-lahan dari awal lengkung ke bentuk lengkung penuh dan sebaliknya agar memberikan bentuk lintasan yang baik bagi kendaraan yang hendak bermanuver memasuki lengkung atau meninggalkannya. ▪ Pada lengkung lingkaran sederhana tanpa lengkung peralihan, pelebaran perkerasan dapat dilakukan di sepanjang lengkung peralihan fiktif, yaitu bersamaan dengan tempat perubahan kemiringan melintang. ▪ Pada lengkung dengan lengkung peralihan, tambahan lebar perkerasan dilakukan seluruhnya di sepanjang lengkung peralihan tersebut. PENENTUAN BESARNYA PELEBARAN PERKERASAN PADA LENGKUNG HORIZONTAL BERDASARKAN AASHTO 2004 :
  • 10. JARAK PANDANG DAN DAERAH BEBAS SAMPING PADA LENGKUNG HORIZONTAL ▪ Jarak pandang pengemudi kendaraan yang bergerak pada lajur tepi sebelah dalam sering kali dihalangi oleh gedung, hutan kayu, tebing galian dll. ▪ Karena banyaknya penghalang yang mungkin terjadi dan sifat-sifat yang berbeda dari masing- masing penghalang, sebaiknya setiap faktor- faktor yang menimbulkan halangan tersebut ditinjau sendiri-sendiri.
  • 11. ▪Oleh sebab itu untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pengemudi, perlu ditentukan jarak pandang henti minimum berdasarkan daerah bebas samping dibagian dalam tikungan, disepanjang lengkung horizontal tersebut. ▪Penentuan batas minimum jarak antara sumbu lajur sebelah dalam ke penghalang ditentukan berdasarkan kondisi dengan jarak pandang lebih kecil daripada panjang lengkung horizontal JARAK PANDANG DAN DAERAH BEBAS SAMPING PADA LENGKUNG HORIZONTAL
  • 12.
  • 13. ▪ Kondisi yang menentukan jarak daerah bebas samping dalam proses desain : a) Jarak pandang lebih pendek dari panjang lengkung horizontal (Jh < L c ) b) Jarak pandang lebih panjang dari panjang lengkung horizontal ( Jh > Lc ) ▪ Penentuan batas minimum objek penghalang pandangan atau daerah bebas samping di tikungan berdasarkan kondisi simetris untuk Jh < Lc seperti pada gambar dibawah ini dan hanya diperhitungkan untuk bentuk lingkaran sederhana. JARAK PANDANG DAN DAERAH BEBAS SAMPING PADA LENGKUNG HORIZONTAL
  • 14. Daerah Bebas Samping Pada Kondisi Jh < Lc
  • 15. Jarak daerah bebas samping ke sumbu lajur sebelah dalam, M (m) untuk Jh < Lc (sumber: AASHTO, 2004)
  • 16. STATIONING PADA RUAS JALAN DAN TIKUNGAN JALAN ▪ Stationing atau penomoran panjang jalan pada tahap desain adalah pemberian nomor pada jarak-jarak tertentu dari awal proyek. ▪ Penomoran ini atau stationing dgn simbol STA, dibutuhkan sebagai prasarana komunikasi bagi pengguna jalan dari tahap desain sampai dengan jalan tersebut terbangun
  • 17. ▪ STA jalan berguna untuk : a) Penunjuk tempat atau lokasi dari bagian jalan yang didesain atau dilaksanakan. b) Penunjuk panjang jalan yang sedang didesain atau dilaksanakan. c) Informasi tentang panjang Tikungan jalan secara keseluruhan. ▪ Penomoran stationing Jalan pada ruas Jalan yang lurus : STA jalan ditulis menggunakan angka a + b00, yang berarti a Km dan b00 m dari awal proyek, sebagai contoh : a) STA 0+000, berarti 0 Km dan 0 m dari awal proyek. b) STA 10+250, berarti 10 Km dan 250 m dari awal proyek. PENOMORAN STATIONING PADA RUAS JALAN YANG LURUS
  • 18. ▪ Penomoran panjang jalan pada Tikungan Jalan adalah memberikan nomor pada interval-interval tertentu dari awal dimulainya tikungan. ▪ Penomoran pada tikungan jalan yaitu: a) Stationing titik CT pada tikungan jenis lingkaran sederhana. b) Stationing titik TS, c) Stationing titik SC d) Stationing titik CS e) Stationing titik ST ▪ b,c,d,e pada tikungan jenis Spiral Circle Spiral dan Spiral Spiral. PENOMORAN STATIONING PADA TIKUNGAN JALAN
  • 19.
  • 20. ▪ Bila diketahui titik A awal rencana dibagian tangent pertama dan titik B akhir rencana di bagian tangent kedua, C adalah titik pertemuan tangent horizontal (atau PH). ▪ Panjang A ke C adalah d1 dan panjang C ke B adalah d2. ▪ Perhitungan penomoran pada tikungan jalan untuk setiap titik penting adalah sebagai berikut : ➢ Pada tikungan FC : Sta TC = Sta titik A + d1 – Tc ➢ Sta CT = Sta TC + Lc ➢ Pada Tikungan SCS : Sta TS = Sta titik A + d1 - Ts ➢ Sta SC = Sta TS + Ls ➢ Sta CS = Sta SC + Lc ➢ Sta ST = Sta CS + Ls PENOMORAN STATIONING PADA TIKUNGAN JALAN
  • 21. DIAGRAM SUPER ELEVASI ▪ Diagram superelevasi adalah diagram yang menggambarkan pencapaian superelevasi dari lereng normal ke superelevasi penuh ▪ sehingga dengan mempergunakan diagram ini dapat ditentukan bentuk penampang melintang pada setiap titik disuatu lengkung horizontal yang direncanakan.
  • 22. Ketentuan Umum : a) Elevasi Garis sumbu adalah nol. b) Elevasi garis tepi perkerasan : (1). Bila Tikungan Kekanan : (a). Tepi kiri bertanda positif (b). Tepi kanan bertanda negative. (2). Bila Tikungan Kekiri : (a). Tepi kiri bertanda negative. (b). Tepi kanan bertanda positip. (c). Tanda positif (+) berarti elevasinya berada diatas elevasi sumbu rencana tanda negative (-) untuk sebaliknya. (d). Menurut Bina Marga metode pencapaian superelevasi adalah diputar terhadap sumbu jalan. DIAGRAM SUPER ELEVASI
  • 24. TIKUNGAN MAJEMUK ▪Bina Marga (1997) mengelompokkan tikungan gabungan atas dua : a)Tikungan Gabungan searah, yaitu gabungan tikungan dua atau lebih dengan arah putaran yang sama, tetapi jari-jarinya berbeda. Tikungan gabungan dapat dilengkapi bagian lurus atau clothoid (lengkung peralihan). b)Tikungan gabungan balik arah, yaitu gabungan dua tikungan dengan arah putaran yang berbeda. Tikungan gabungan harus dilengkapi bagian lurus (D minimum 30 meter).
  • 25. ▪ Tikungan Majemuk dipilih oleh perencana disebabkan adanya hambatan menetapkan trase : misalnya kesulitan pembebasan lahan, adanya bangunan situs dll. TIKUNGAN MAJEMUK
  • 30. PELEBARAN DI TIKUNGAN PER LAJUR (METER)