2. Jakarta, 30 April 2019
Frans Kesuma
Presiden Direktur
KEBIJAKAN KESELAMATAN &KESEHATAN KERJA,
KESELAMATANOPERASI DAN LINGKUNGANHIDUP
PT PAMAPERSADA NUSANTARA
Revisi: 6
Jakarta, 30 April 2019
Frans Kesuma
PresidenDirektur
VISI
PT Pamapersada Nusantara memiliki visi “Menjadi kontraktor pertambangan terkemuka dunia dengan
Produktivitas, Kemampuan Engineering, KeselamatanKesehatan KerjadanLingkunganHidupyangterbaik.
MISI
Menyediakan pelayanan terbaik kelas dunia dalam bisnis pertambangan dan untuk menyediakan energi
dengan keunggulan operasional dan layanan yang dapat diandalkan untuk mendukung kemakmuran
nasional.
Menciptakan peluangbagi karyawanuntuk mengembangkankompetensimerekadalammencapai tujuan.
Berupaya terus-menerus untuk menguasai teknologi dan kemampuan rekayasa yang berwawasan
lingkungan dankeselamatanmanusiauntuk kemajuanbangsadannegara.
Memberikan nilai tambahyangterbaikkepadapemegangsaham.
Kami Seluruh Manajemen dan Karyawan PT Pamapersada Nusantara bertekad untuk mencapai kinerja setinggi
mungkin dalam Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Keselamatan Operasi (KO) dan Lingkungan
Hidup (LH) di seluruh lokasi kerja dengan melaksanakan dan mempertahankan “PAMA Safety, Health &
EnvironmentManagementSystem”(PSMS) di seluruhlokasikerja.
TUJUAN
Mewujudkan perusahaan dengan lingkungan kerja yang aman, sehat dan bersih agar tercipta kegiatan
operasional yangaman,efisiendanproduktif.
KEBIJAKAN
1. Memastikan semua bahaya dan risiko “keselamatan kerja” dikelola dengan efektif untuk mencegah
terjadinyacideradankematianpadaorangdanmenciptakantempatkerjayangaman;
2. Memastikan semua bahaya dan risiko “kesehatan kerja & lingkungan kerja” dikelola dengan efektif untuk
mencegah terjadinyapenyakitakibatkerjasertamenciptakantempatkerjayangsehat;
3. Memastikan semua aspek dan dampak terhadap lingkungan hidup dikelola dengan efektif untuk mencegah
pencemaran danpenurunan dayadukunglingkungan;
4. Memenuhi semuaperaturanperundang-undangan, standarinternaldanpersyaratan lainnyayangberlaku;
5. Mendukung keterlibatan (partisipasi dan konsultasi) karyawan dalam aspek K3, KO dan LH di seluruh lokasi
kerja;
6. Memastikan sistem & pelaksanaan pemeliharaan/perawatan dan kelayakan sarana, prasarana, instalasi,
peralatan;
7. Memastikan pengamananinstalasi dikeloladenganefektif;
8. Memastikan kompetensi tenagateknikterpenuhi dansesuai denganperaturan perundang-undangan;
9. Melakukan evaluasilaporankajianteknis;
10. Melakukan upayapencegahan danpenanggulangan narkobasertaHIV/AIDS;
11. Melakukan manajemen energi,penghematan sumberdaya,sertamengurangi efekgasrumahkaca;
12. Selalumeningkatkan kepuasansemuapemangku kepentingan.
Untuk menjamin kinerja K3, KO & LH yang berkelanjutan maka perbaikan berkesinambungan dengan
mempertimbangkan praktek manajemen terbaru, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru
harusdilakukansecaraterus-menerus.
Memastikan semua bahaya dan risiko
“keselamatan kerja” dikelola dengan
efektif untuk mencegah terjadinya
cidera dan kematian pada orang dan
menciptakan tempat kerja yang aman
1
Memastikan semua bahaya dan risiko
“kesehatan kerja & lingkungan kerja”
dikelola dengan efektif untuk mencegah
terjadinya penyakit akibat kerja serta
menciptakan tempat kerja yang sehat
2
Memastikan semua aspek dan
dampak terhadap lingkungan hidup
dikelola dengan efektif untuk
mencegah pencemaran dan
penurunan daya dukung lingkungan
3
Memenuhi semua peraturan
perundang-undangan, standar internal
dan persyaratan lainnya yang berlaku
4
Mendukung keterlibatan (partisipasi
dan konsultasi) karyawan dalam aspek
K3, KO dan LH di seluruh lokasi kerja
5
Memastikan sistem & pelaksanaan
pemeliharaan/perawatan dan
kelayakan sarana, prasarana, instalasi,
peralatan
6
Memastikan pengamanan instalasi
dikelola dengan efektif
7
Memastikan kompetensi tenaga teknik
terpenuhi dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
8
Melakukan evaluasi laporan kajian
teknis
9
Melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan narkoba serta
HIV/AIDS
10
Melakukan manajemen energi,
penghematan sumber daya, serta
mengurangi efek gas rumah kaca
11
Selalu meningkatkan kepuasan semua
pemangku kepentingan.
12
Safety, Health & Environment Division
Kebijakan K3, KO & LH
3. Safety, Health & Environment Division
PT Pamapersada Nusantara memaparkan proses yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko
keselamatan kesehatan kerja (K3), keselamatan
operasional (KO), dan aspek lingkungan yang
kritikal/signifikan terkait dengan pengelolaan operasi di
area PT Pamapersada Nusantara.
TUJUAN
4. PSMS ini berlaku bagi semua kegiatan maupun proses yang terkait dengan operasional
PT Pamapersada Nusantara dan mitra kerjanya. Manajemen Risiko meliputi 5 bagian
yaitu:
1. Komunikasi Dan
Konsultasi Risiko
2. Penetapan Konteks
Risiko
3. Identifikasi Bahaya
Dan Penilaian Risiko
4. Pengendalian Risiko 5. Serta Pemantauan
Dan Peninjauan
Safety, Health & Environment Division
RUANG LINGKUP
5. Safety, Health & Environment Division
KONSEP MANAJEMEN RISIKO
Risk Assessment
Recording & Reporting
Risk Treatment
Risk Evaluation
Communicatio
n & Connection
Monitoring
& Review
Risk Identification
Risk Analysis
Risk Scope,
Context, criteria
Menentukan Konteks Risiko.
Lakukan Risk Assessment nya
Tentukan tindakan pengendaliannya.
Komunikasikan kepada setiap pihak yang terlibat.
Lakukan monitoring dan review.
Catat dan laporkan implementasinya
- Identifikasi bahaya dari setiap aktifitas
- Identifikasi risiko dari setiap aktifitas
- Lakukan penilaian risiko
- Evaluasi risiko
7. APA ITU KONTEKS RISIKO ???
Safety, Health & Environment Division
8. Menentukan batasan-batasan risiko yang akan dikelola dan
menentukan lingkup proses: K3, KO & LH
Mulai dari Land clearing sampai
komodity transport
Lingkungan Hidup
Aktifitas Maintenance
KONTEKS RISIKO
9. IDENTIFIKASI BAHAYA / ASPEK LINGKUNGAN
Lakukan
Identifikasi bahaya /
Aspek Lingkungan
Sebutkan Contoh Bahaya
Di Area WorkShop
Sebutkan Contoh Bahaya
Di Area Tambang
Sebutkan Contoh Aspek
Lingkungan Hidup Di Area
Kerja Anda
Safety, Health & Environment Division
10. APA ITU BAHAYA ?
APA ITU ASPEK LINGKUNGAN ?
Safety, Health & Environment Division
11. Contoh-Contoh Aspek
Lingkungan :
- Sumber Daya Alam
- Energi
Contoh-Contoh Bahaya:
- Fisika
- Biologi
- dll
ASPEK
BAHAYA
Bahaya adalah benda,
bahan (zat), aktivitas
atau
Kondisi yang potensial
menyebabkan
cendera,
Kesakitan, kerusakan
atau kerugian.
Aspek Lingkungan adalah unsur
kegiatan atau
Produk/jasa dari perusahaan yang
berinteraksi atau
Dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Aspek Lingkungan penting adalah
aspek lingkungan
Yang memiliki atau dapat memiliki
satu atau lebih
Dampak penting terhadap lingkungan.
Safety, Health & Environment Division
12. JENIS BAHAYA
BIOLOGI
FISIKA
BIOLOGI
KIMIA
ERGONOMI
MEKANIS
LINGKUNGAN
PSIKOSOSIAL
TINGKAH LAKU
Microbiologi; Bakteri, Virus, Jamur, Tengu (Mites),
Macrobiologi; Serangga, Parasit, Tumbuhan dan Binatang
Suara bising, Getaran, Pencahayaan, Radiasi, Temperatur
dan Tekanan
Debu, Asap, Gas, Kabut (Aerosol), Fiber, Fume, Uap ( Vapors), B3
Stres Fisik (Pyshical Stresses); Ruang Sempit & Terbatas, Menarik,
Mendorong, Canggung/Aneh (Awkward) or Static Postures, Overexertion,
Repetitive Motion, Fatigue, Excessive Force, Direct prssure
Stress Kejiwaan/Mental (Psychologial Stresses); Bosan (Monotony),
Terlalu Berat (Overload), perceptual Confusion
Permesinan, Peralatan (Titik operasi, Titik Jepit, Titik Geser)
Kemeringan, Permukaan Tidak Rata, Cuaca Tidak Ramah,
Berlumpur/Basah, Kegelapan
Intimidasi, Trauma, Pola Gilir Kerja, Pola Promosi, Pengorganisasian Kerja
Ketidakpatuhan, Kurang Keahlian, Tugas Baru/Tidak Rutin, Overconfident
13. Safety, Health & Environment Division
ASPEK LINGKUNGAN
Pengunaan Energi Listrik
Pengunaan Energi Gas
Pengunaan Energi
Minyak Bumi
Pengunaan Energi Nuklir
Pengunaan Energi
Panas Bumi
SUMBER DAYA ALAM ENERGI
Konsumsi SD Hutan
Konsumsi SD Mineral
Konsumsi SD Sungai
Konsumsi SD Laut
Konsumsi SD Minyak Bumi
Konsumsi Air
Konsumsi Bahan Kimia
14. Safety, Health & Environment Division
PENILAIAN RISIKO / DAMPAK LINGKUNGAN
Lakukan Identifikasi risiko / Dampak Lingkungan dari
bahaya aktifitas, kemudian lakukan penilaian risiko /
dampak lingkungannya
15. Safety, Health & Environment Division
Contoh-Contoh Skenario Risiko :
• Jari Tangan Terjepit Pintu
• Unit LV Tertabrak Unit HD
• Dll
RISIKO DAMPAK
Risiko adalah kombinasi dari
kemungkinan terjadinya peristiwa
yang berhubungan dengan
pekerjaan berbahaya atau paparan
dan tingkat keparahan cedera dan
sakit yang dapat disebabkan oleh
peristiwa atau paparan.
Dampak Lingkungan adalah
perubahan pada lingkungan baik
yang menguntungkan maupun
merugikan secara keseluruhan
atau sebagian akibat dari
aktifitas perusahaan.
Contoh-Contoh Dampak Lingkungan :
- Pencemaran tanah
- Pencemaran air
- Pencemaran udara
- Dll
16. SIMULASI 1
BUATLAH MAPPING AKTIFITAS, IDENTIFIKASI
BAHAYA NYA DAN DISKUSIKAN SKENARIO RISIKO
YANG MUNGKIN TERJADI
AKTIFITAS Bahaya
SKENARIO
RISIKO
Safety, Health & Environment Division
17. Safety, Health & Environment Division
TAHAP-TAHAP IPBR
TIDAK
YA
Hazard
Identification
Risk
Assessment Risk Control Acceptable
Risk
IDENTIFIKASI
BAHAYA
PENILAIAN
RISIKO
RISIKO
DITERIMA?
LAKUKAN
KONTROL
HAZARD BARU
SETELAH
PENGENDHALIA
N
PILIH DAN
LAKUKAN
PENGENDALIAN
BAHAYA
18. Safety, Health & Environment Division
Sangat
Jarang
Jarang
Mungkin
Sering
Hampir
Pasti
1
C
RENDAH
C
RENDAH
C
RENDAH
C
RENDAH
C
RENDAH
C
RENDAH
C
RENDAH
C
RENDAH
B
MODERAT
B
MODERAT
B
MODERAT
B
MODERAT
B
MODERAT
B
MODERAT
B
MODERAT
A
TINGGI
A
TINGGI
A
TINGGI
A
TINGGI
A
TINGGI
AA
KRITIKAL
AA
KRITIKAL
AA
KRITIKAL
1
TIDAK
BERARTI
2
MINOR
3
MODERAT
4
MAYOR
5
EKSTRIM
Konsekuensi/Dampak
Matrik Penilaian Risiko
Kemungkinan
2
3
4
5
C
RENDAH
C
RENDAH
MATRIKS PENILAIAN RESIKO
19. RISK LEVEL AND CONTROL
DESCRIPTION
RISK LEVEL
C
RENDAH
B
MODERAT
A
TINGGI
AA
KRITIKAL
Tidak memerlukan pengendalian tambahan. Pengaturan harus dilakukan untuk memastikan
pengendalian tetap terjaga.
Mempertahankan pengendalian yang ada. Pertimbangan diberikan untuk meninjau kembali pengendalian
yang ada, apa bila diperlukan pengendalian dapat ditingkatkan dengan biaya yang sangat rendah
(dalam hal waktu, uang dan usaha). Prosedur harus dijaga untuk memastikan bahwa pengendalian tetap
terjaga, terutama jika tingkat risiko dikaitkan dengan konsekuensi / dampak yang ekstrim
Langkah-langkah pengurangan risiko harus dilaksanakan dalam jangka waktu 12 jam atau kurang.
STOP OPERASI !! Upaya substansial harus dilakukan untuk mengurangi risiko. Langkah-langkah berarti
harus segera dilaksanakan dan perlu mempertimbangkan untuk menangguhkan kegiatan, atau untuk
menerapkan langkah-langkah pengendalian risiko sementara sampai hal ini selesai
NILAI RISIKO & PENGENDALIAN
Safety, Health & Environment Division
20. PENENTUAN NILAI KONSEKUENSI & KEMUNGKINAN
A. MATRIKS PENILAIAN KONSEKUENSI
Penjelasan
Reputasi Pelaksanaan
Pekerjaan
Kewajiban
Penaatan
Dampak
Lingkungan Dampak K3
% Cost dari
Target Revenue
Level
Point
1
2
Tidak
Berarti
Minor
Satu kali paparan
dari media lokal
terhadap PT
Pamapersada
Nusantara
Gangguan kecil
pada satu
fungsi/proses/
bagian dari
organisasi
Kewajiban
Penaatan
memberikan
dampak minimal
nil
Dampak
lingkungan yang
sangat rendah,
tidak terbukti atau
tidak ada
Dampak K3 yang
sangat rendah,
tidak ada cidera
pada pekerja
< 5%
Paparan terus
menerus dari
media lokal
terhadap PT
Pamapersada
Nusantara
Gangguan kecil
terhadap
organisasi
keseluruhan
Kewajiban
Penaatan
memberikan
dampak teguran/
peringatan
terhadap satu
fungsi/proses/bag
ian dari
organisasi
Dampak yang
terjadi
mempengaruhi
kenyamanan atau
perubahan
terhadap media
lingkungan
Contoh limbah
padat domestik
Cidera ringan
akibat kecelakaan
tambang yang
menyebabkan
pekerja tambang
tidak mampu
melakukan tugas
semula
lebih dari 1 (satu)
hari dan kurang
dari 3 (tiga)
minggu,
termasuk hari
minggu dan hari
libur.
6 – 10%
21. Penjelasan
Reputasi
Pelaksanaan
Pekerjaan
Kewajiban
Penaatan
Dampak
Lingkungan
Dampak K3
% Cost dari
Target Revenue
Level
Point
3
4
Moderat
Mayor
satu kali
paparan dari
media nasional
untuk PT
Pamapersada
Nusantara
Gangguan
signifikan
terhadap satu
fungsi/proses/ba
gian dari
organisasi
Kewajiban
Penaatan
memberikan
dampak teguran/
peringatan
terhadap
beberapa fungsi di
PT Pamapersada
Nusantara
Dampak
menyebabkan
dalam jangka
panjang mampu
merubah daya
dukung
lingkungan,
Contoh penipisan
sumber daya alam
yang dapat
diperbaharui,
limbah plastik
Menyebabkan
LTI (Lost Time
Injury)
11-15%
Paparan yang
berkelanjutan dari
media nasional
terhadap PT
Pamapersada
Nusantara
dan/atau
perusahaan
induk. Kritik
dalam jangka
panjang
Gangguan
signifikan
terhadap
banyak bagian
di organisasi
Kewajiban
Penaatan
memberikan
dampak
berhentinya
kegiatan
operasional
sementara PT
Pamapersada
Nusantara
Dampak
menyebabkan
dalam jangka
panjang mampu
merubah daya
dukung lingkungan
Contoh penipisan
sumber daya alam
yang tidak dapat
diperbaharui -
solar, batubara,
mineral
Cedera Berakibat
Kematian atau PAK
pada Satu Karyawan
15-20%
PENENTUAN NILAI KONSEKUENSI & KEMUNGKINAN
A. MATRIKS PENILAIAN KONSEKUENSI
22. Jika salah satu kriteria terpenuhi untuk level
Tertinggi , maka point level tersebut yang digunakan
(worst case scenario)
Penjelasan
Reputasi
Pelaksanaan
Pekerjaan
Kewajiban
Penaatan
Dampak
Lingkungan
Dampak K3
% Cost dari
Target Revenue
Level
Point
5 Ekstrim
Kritik
berkelanjutan
dan tersebar
luas yang
mengarah
kepada
hilangnya
kredibilitas
publik, dan
penutupan PT
Pamapersada
Nusantara
Gangguan
signifikan pada
seluruh
organisasi
Kewajiban
Penaatan
memberikan
dampak
berhentinya
kegiatan
operasional
permanen/
tutup operasi
PT
Pamapersada
Nusantara
Kerusakan
lingkungan
Contoh B3 yang
meracuni
makhluk hidup
atau hilangnya
hutan sebagai
sarana hidup
flora dan fauna
Cedera
Berakibat
Kematian pada
Banyak Orang
atau PAK
> 20%
Safety, Health & Environment Division
PENENTUAN NILAI KONSEKUENSI & KEMUNGKINAN
A. MATRIKS PENILAIAN KONSEKUENSI
23. Safety, Health & Environment Division
A. MATRIKS PENILAIAN KEMUNGKINAN
PENENTUAN NILAI KONSEKUENSI & KEMUNGKINAN
Sangat
Jarang
Jarang
Mungkin
Sering
Hampir
Pasti
1
2
3
4
5
Sangat jarang terjadi (kemungkinan <5%)
Jarang terjadi akan tetapi masih mungkin terjadi (kemungkinan 6% - 20%).
Cukup mungkin terjadi (kemungkinan 21% - 50%).
Lebih mungkin terjadi (kemungkinan 51% - 80%)
Hampir pasti terjadi (kemungkinan > 80% ).
Level
Kemungkinan
Point
Penjelasan
24. Safety, Health & Environment Division
ADMINITRASI adalah menyesuaikan waktu dan
kondisi dengan proses administrasi (batas waktu
paparan / tingkat batas paparan, dll), antara lain:
rambu/peringatan, pemilihan pekerja, rotasi kerja,
pembatasan jam kerja, serta pemilihan Perusahaan
Jasa Pertambangan, dll
PRAKTEK KERJA antara lain: Job Safety Analisis
(JSA), Standard Operating Procedure (SOP) dan Training
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Digunakan
sebagai upaya terakhir! Menyediakan APD yang
sesuai dan baik, untuk mengurangi keparahan dari
resiko terkecil
Eliminasi bahaya.
Memodifikasi proses,
metode atau materi
untuk mengurangi
bahaya yang lebih
buruk
Substitusi bahaya.
Mengganti bahan,
zat atau proses
dengan yang tidak
atau kurang
berbahaya,
Pemisahan bahaya.
Menyingkirkan
bahaya dari orang
dengan memberi
perlindungan,
mengurung, atau
menyimpan
di tempat atau
waktu terpisah,
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO
REKAYASAadalah perancangan
menjauhkan bahaya. mendesain peralatan atau
peralatan atau perkakas untuk mengeliminir
mengeliminir atau mengurangi bahaya dengan
dengan baik, antara lain meliputi : eliminasi,
eliminasi, substitusi, dan isolasi.
1
2
3
4
25. Safety, Health & Environment Division
BUATLAH PENILAIAN RISIKO DARI SKENARIO RISIKO
YANG SUDAH DI BUAT DAN TENTUKAN TINDAKAN PENGENDALIANYA
BERDASARKAN HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO !
Bahaya
SKENARIO
RISIKO
NILAI
RISIKO
TINDAKAN
PENGENDALIAN
AKTIFITAS
SIMULASI 2
26. CONTOH ACTUAL DI LAPANGAN DENGAN FORMAT HIRA
NO
Daftar Proses
Operasional
Aktivitas/ Fasilitas/ Proses/
Produk Material
Rutin
(R)/ Non
Rutin
(NR)
Normal
(N)/
Abnormal
(AN)/
Emergenc
y (E)
Peraturan Perundangan &
Persyaratan K3LH Terkait
Bahaya/
Aspek
Lingkungan/
Penyebab
Potensial
(Man, Material,
Methode,
Machine &
Environment)
Risiko/Peluang/ Dampak
Lingkungan
Klasifikasi Risiko/
Peluang
Waktu/ShiftArea/Lokasi
Penilaian Risiko Untuk Situasi Tanpa
Pengendalian
Tipe
Pengendalian
Risiko
Kemungkina
n
Konsekuens
i/ Dampak
Positif
Tingkat
Risiko/
Peluang
1 1.1
PIT HAULING
1.1.1
Membawa material OB / Coal
dengan menggunakan dump
trucks
R N Kepmen ESDM No.
1827 Thn 2018
1.1.1.1
Operator
Fatigue
1.1.1.1.1
Menabrak unit lain yang
berlawanan arah
Risiko All Shift Jalan
tambang
5 5 AA
Kritikal
1.1.1.1.2 Menabrak
tanggul
Risiko All Shift Jalan
tambang
5 4 A
Tinggi
Rekayasa
Administras
i
Praktek
Kerja
APD
Pengendalian yang Ada
Penilaian Risiko Untuk Situasi dengan Pengendalian yang
Ada
Verifikasi Efektifitas
(Acceptable/Non Acceptable)
Tipe Pengendalian
Risiko
Pengendalian Lain yang
Perlu Ditambahkan
Tujuan, Sasaran & Program (Link ke
Dokumen One Sheet Activity Plan
"OSAP")
Keterangan Status
Kemungkinan
Konsekuensi/
Dampak Positif
Tingkat Risiko/
Peluang
I. Preventive 3 4 B
Moderat Acceptable
OSAP 1: Traffic Incident Prevention
Program
Continue
a. Membuat median pemisah
jalur muatan dan kosongan
b. Pengaturan pola shift kerja
operator HD 3 Shift
c. Prosedur lapor fatigue
operator
b. Safety helmet, safety vest,
safety shoes
27. Safety, Health & Environment Division
Dokumen Profil IBPR harus dilakukan peninjauan ulang sekurang-
kurangnya setahun sekali untuk memastikan bahwa itu masih berlaku.
Dokumen Profil IBPR
Peninjauan Ulang
Profil IBPR, Penilaian Resiko dan semua dokumentasi terkait serta
pengendalian yang ada dan tambahan, harus segera ditinjau ulang apabila :
PENINJAUAN ULANG DOKUMEN HIRA
Kecelakaan, penyakit
akibat kerja atau
kejadian berbahaya
terkait K3, KO dan LH
Terjadi perubahan dalam
peralatan, instalasi, dan
atau proses serta
kegiatan perusahaan
Ada proses serta
kegiatan baru dalam
perusahaan
Komplain yang berkaitan
dengan K3LH, pemangku
kepentingan dan pengiriman
(mutu, jumlah dan ketepatan
waktu kirim), dll
Perubahan/modifikasi
alat/unit, kegiatan,
organisasi atau material
Kegiatan atau alat/unit
baru
Ketidaksesuaian dari
hasil audit
Perubahan Sistem
Manajemen K3, KO dan
LH
Adanya peraturan /
regulasi baru atau
perubahan peraturan /
regulasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
28. Safety, Health & Environment Division
SETIAP PENGENDALIAN RISIKO HARUS DILAKUKAN EVALUASI IMPLEMENTASINYA SETIAP
SAAT SESUAI DENGAN AKTIFITAS OPERASIONAL
HIRA JSA
Ada kontrol
tambahan?
PROSEDUR
OPERASIONAL
OBSERVASI
Ada Deviasi?
INSIDEN
INVESTIGASI
EVALUASI EFEKTIFITAS KONTROL
HIRA menjadi salah satu dasar dalam
menentukan penyebab insiden
EVALUASI EFEKTIVITAS HIRA