SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Uraikan objektif anda Uraikan cara anda
mengukur
keberhasilan
URAIAN MENGENAI PENCAPAIAN ANDA:
1. Support DBOG01 as Growth
Engine for ASO Bogor
• Achieve OB 2015 :
- Volume total : 12 mio stick
- Core : 7,9 mio stick
- Potential : 1,6 mio stick
- Others : 2,5 mio stick
• Maintain product return ratio
(damage + expire product) at
0.1%
• BORA Achievement sales volume Semester 1 : 25,712,976
sticks (214% dari OB Semester 1) - (Data : KPS 01-32
tahun 2015).
BRAND RRO SRO
~ Core Brand : 58% 179%
~ Potential Brand : 94% 101%
~ Others Brand : 62% 138%
• Average brand achieve & peningkatan volume
terbesar dikontribusi oleh brand Amld16 & Umld16
yang menjadi focus brand DBOG01. Brand yang terus
tumbuh Amld12, DSM12 & DMB16 sebagai backbone
AMLD16.
• Peningkatan sales volume di SRO dengan
melakukan recommendation order outlet dan up grade
credit limit.
• Mengedukasi panel program dengan
mekanisme Stock Management Program.
• Membuat serapan dengan memanfaatkan trade
program yang dijalankan pada outlet-outlet strategis
dan potensial.
• Kontribusi volume juga disupport dengan
adanya trade Program : Program SIP Batch 1 dan 2
untuk Brand DSS12, SAH12, UMLD16 dan AMLD16,
Program DSS COMBO DMB16 dan DSM12, Program
Warrior AMLD16.
RETURN GOOD: (Data : KPS 01-32 tahun 2015).
Target Tgt 2015 Act 2015 (%)
~ Damage : 30,056 9,476 32%
~ Expired : 43,316 159,864 369%
~ Return OK : 75,708 53,964 71%
~ Total : 149,080 223,304 150%
• Peningkatan return expired mayoritas
dikontribusi penarikan pita lama antara KPS 15-19.
• Strategy sampai akhir tahun memberikan target
Return OK kepada REE 100%
2. Continuously optimize
distribution performance across
retail universe.
• Improve Key Sales Indicator
o Manage WDL Core Brand &
Potential Brand
• Manage Weighted OOS level
o Manage WOOS Level below
5%
• Direct Coverage RRO :
o Numeric
o Weighted
• BORA : Av In (%)
Core & Potential
• BORA : NOOS (%)
• SIS: DL & OOS
• DAI/BORA : Direct
Coverage RRO
• #Outlet realignment
• #Coverage KAD
DL RRO (Data : KPS 01-32 tahun 2015).
• DL Core Brand achieve avrg 99,90%.
• DL Potential Brand achieve avrg 89,52%.
• DL Others Brand achieve avrg 81,54%.
Average DL Core Brand belum optimal karena new
outlet yang menjadi pembagi belum terkunjungi,
sedangkan potential brand DL belum optimal karena
new outlet yang belum available brand. AMLD12
sempat terjadi lost handling dikarenakan kekosongan
supplay baik di retail maupun di wholesale.
Untuk mencapai target, SRE memberikan target koreksi
availability out (evidence print out controlling availability
out brand HMS PMI by REE per 2 minggu),
pelaksanaan trade program yang terintegrasi dan
pemahaman REE akan tujuan trade progam di territory
nya, responsibility masing-masing REE terhadap
• Realignment District Coverage
to ensure clear boundaries
between Direct Coverage RRO
and STAR.
• Maximum Strategic coverage
on KAD
o KA Down Line coverage :
100%
territorynya dengan melakukan pembinaan outlet
sebanyak-banyaknya.
OOS RRO (Data : KPS 01-32 tahun 2015).
• OOS Core Brand achieve avrg 0,21%.
• OOS Potential Brand achieve avrg 11,22%.
• OOS Others Brand achieve avrg 10,24%.
Pencapaian OOS Core brand di bawah target
sedangkan potensial brand OOS double digit
khususnya brand Amld 12 (14,9%).
Strategy sampai akhir tahun 2015 dengan terus
meremind REE untuk mengedukasi outlet retail agar
selalu belanja ke WS terdekat lebih sering dan rutin
untuk menghindari oos.
DL STAR (Data : Periode Jan-Jul tahun 2015).
• DL Core Brand achieve avrg 100%.
• DL Potential Brand achieve avrg 81,55%.
Pencapaian average DL core brand sudah optimal
100%, optimalisasi DL harus dibuktikan dengan terus
melakukan koordinasi rutin dan kontinyu via sms/phone
dan WWWR STAR dengan memberikan catatan-
catatan sebagai pesan dan objective yang harus
dijalankan oleh STAR dan akan di review pada WWWR
berikutnya.
Pencapaian average DL potential brand masih harus
ditingkatkan lagi, khususnya brand DMB16 dan DSB12
dengan memanfaatkan program SIP STAR batch 2
DSS Combo, SRE mentargetkan STAR agar outlet
dengan not available DMB16 dan DSB12 dapat diikut
sertakan dalam program SIP STAR. Sedangkan brand
MLD12 masih terkendala supply dari WS dan HMS.
OOS STAR (Data : Periode Jan-Jul tahun 2015).
• OOS Core Brand achieve avrg 0,36%.
• OOS Potential Brand achieve avrg 28,59%.
Core brand single digit lebih banyak dikontribusi oleh
brand DSM12, sedangkan potensial brand dengan
OOS double digit khususnya brand DSB12 & Amld 12.
Strategy dengan meremind STAR WS Fajar dan WS
Reshop untuk mengedukasi outlet retailnya agar selalu
belanja ke WS terdekat lebih sering dan rutin untuk
menghindari oos. Pemanfaatan program SIP STAR
Batch 2 diharapkan bisa menjadi salah satu kunci
media engage STAR dengan outlet retailnya.
Direct Coverage RRO & STAR (Data NRS)
• CSU RRO Tgt Acv
~ Num.Cov. 10% 9%
~ Wei.Cov. 55% 35%
• CSU STAR Tgt Acv
~ Num.Cov. 14% 11%
~ Wei.Cov. 14% 11%
• Untuk memperbesar Weighted Coverage, melakukan
replacement outlet Non Effective RRO dengan
melakukan 7 kali propose NA (76 outlet periode Jan-Jul
2015), dengan alasan outlet tutup dan downgrade
(evidence dokumentasi outlet) dan meregister new
outlet sebanyak 54 dengan 6 kali propose (menuju
progress target CSU masing-masing REE 176 outlet
dengan 4 outlet sebagai tambahan cadangan, jadi total
180 outlet).
• Coverage STAR dengan pola pengcoveran yang
dijalankan oleh 2 STAR dilakukan realignment,
khususnya untuk coverage Bogor Timur dan Bogor
Selatan. Berdasarkan boundaries yang dicoverage oleh
STAR WS Fajar melebar sampai ke Bogor Timur akan
dialihkan untuk mengcoverage kelurahan Cipaku,
Genteng, dan Pamoyanan (Bogor Selatan) yang masih
blank coverage STAR.
• Coverage Bogor Timur khususnya Kelurahan
Katulampa dan Baranang Siang akan di coverage oleh
STAR WS Reshop sebagai tambahan kekurangan CSU
dan outlet STAR yang lebih weighted, untuk Kelurahan
Cipare dan Ciderum (Caringin) diserahkan ke STAR
WS Tatang.
Realignment outlet coverage antara RRO dengan
STAR sebagai berikut :
o TBOG03 with STAR Reshop
o TBOG09 with STAR Reshop
o TBOG04 with STAR Fajar
o TBOG045 with STAR Fajar
KAD coverage 100% :
Sebagai SRE memastikan pencapaian target KAD
coverage 100%, antara lain :
• Indomaret : 32 KAD (97% coverage).
• Alfamart : 24 KAD (96% coverage).
• Alfa Midi : 2 KAD (100% coverage).
• Bright : 2 KAD (100% coverage).
• SB Mart : 1 KAD (100% coverage).
• Circle K : 3 KAD (100% coverage).
Kekurangan pada KAD indomaret (1 KAD) dan alfamart
(1 KAD) masih dalam proses registrasi.
3. Optimize product visibility at
trade channel in order to
leverage brand awareness and
premiumness through channel /
account / POS investment
prioritization in order to achieve
optimum investment cost.
• Build Retail Platform as robust
foundation on securing best
outlet and optimizing investment.
o Brand Focus : AMLD, SAH,
DMB, DSM.
• BORA
MERCHANDISING :
o # of PDU Investment
o % of POG
Achievement
o # of Retail panel
program
o % Share of Facing
• BORA:
o # of 1st – 4th Retail
platform
Untuk mengoptimalkan availability & visibility produk di
outlet dalam upaya memperluas brand awareness &
trial, sebagai SRE yang saya lakukan :
• Menentukan fokus brand DBOG 01 antara lain : First
layer focus adalah brand AMLD16 dengan AMLD12,
UMLD16 dan DMB16 sebagai backbone AMLD16 focus
di all Territory dan Channel SRO IMO, Second layer
brand SKT SAH12, DSS Kretek dan brand SKM
DSM12 focus pada TBOG03, TBOG04 dan TBOG09
dan Channel SRO Koperasi, dengan area surrounding
Pasar Bogor, Pasar Ciawi dan Terminal Baranang
Siang, sedangkan SPM brand MBR Fam focus di
TBOG045 dengan surrounding area perkantoran,
o Retail Platform Pyramid:
1. Layer 1: High Flyer
2. Layer 2 Strategic: OHD,
Backwall
3. Layer 3: All Tactical
Program
4. Layer 4: Others (Non
Layer 1-3)
• Manage Excellent Execution of
Cycle Activity
o Meeting team with SRE : be
weekly
o Personal development : daily
• Share of Facing superiority to
increase Trade Visibility.
Target Domination All : 69%
Target Domination TTD : 76%
• HMS PDU POG Compliance:
100%
• More Focus in Modern Trade to
leverage Market Leadership.
POG Compliance & Electricity
BW : 100%
• Minutes Meeting
Cycle
DUGEM Place seperti di jalan Pajajaran, jalan
Siliwangi-Sukasari, jl. Batu Tulis-Bondongan dan
Channel SRO IMO maupun entertain seperti LIPS dan
X One. Brand yang memiliki opportunity terus tumbuh
adalah Umild 16, DSM 12 dan AMLD12.
Retail Platform Piramyd :
• Layer 1 : SRC (12, Num 2%: Wtd 2%).
Melakukan relokasi sebanyak 3 SRC, dan up grade 2
outlet binaan (Halte Snack & Batubara). Optimalisasi
Program SRC Prima 2015 100% comply dengan
pencapaian Tier GOLD 6 outlet (50%). Pembinaan
intensive dengan kunjungan rutin outlet SRC untuk
lebih mendekatkan dengan bisnis yang diharapkan
perusahaan, juga komunikasi secara intens via
telpon/SMS. Mengedukasi komunikasi aktif Pemilik
Toko/shopkeeper dalam menawarkan brand HMS/PMI
(retail advocacy). Mengarahkan outlet SRC untuk
perubahan flooring, racking, lighting menjadi lebih baik
lagi (retail look, evidence perubahan SRC H Usman,
Bersama, Rosidi Pulungan).
Resultnya berdasarkan data secara SoM juga
meningkat sbb (Data : Survey routine SRC):
Performance C1 2015 C2 2015 Growth(%)
~ SoM (avrg) 72% 73% +1%
Beberapa yang belum mencapai SoM 70% (3 outlets)
menjadi plan selanjutnya untuk terus dilakukan
development.
• Layer 2 Strategic: Warriors, Mitra Binaan, Synergizer,
All TTD (49, Num7%: Wtd 7%).
Meningkatkan pembinaan pada outlet strategic sebagai
pendampingan melalui edukasi sehingga dapat terus
meningkatkan kualitas bisnisnya dengan
memanfaatkan POSM dan program yang dijalankan (16
outlet juara tactical up grade layer 2).
• Layer 3: All Tactical Program (497, Num 73%: Wtd
69%).
Melakukan pembinaan & upgrade outlet juara tactical
program untuk rekomendasi placement TTD maupun
FDT (86 outlet juara tactical up grade layer 3).
• Layer 4: Others (125, Num 18%: Wtd 21%).
Menyertakan beberapa outlet layer 4 pada program
batch3 sebagai pembinaan outlet.
• Langkah selanjutnya adalah, responsibility REE
terhadap masing-masing layer sebagai outlet binaan
agar terjadi serapan terhadap brand HMS dan PMI.
• Manage Excellent Execution of Cycle Activity
o Meeting all team with MARE : 20 times
o Meeting team sub ordinat : biweekly dilakukan
diskusi & komunikasi baik report in field maupun
performance REE sehingga perbaikan bisa langsung
dieksekusi di outlet (Sign IPT).
o Personal development : daily, masing-masing REE
secara bergantian diberikan briefing terkait dengan
performancenya. Report tracking KSI dapat menjadi
acuan kinerja REE dan sebagai dasaran mereka untuk
meningkatkan performancenya.
• Share of facing HMS sampai dengan survey KPS 25
baru sebesar 57%. Pencapaian belum optimal antara
lain adanya SPS/rombong 108 outlet (14,7%), namun
per KPS 33 mendapatkan alokasi FDT cukup massive.
Selanjutnya akan dilakukan resurvey untuk mengejar
target dominan sebesar 75%. Untuk KTR rekomendasi
penambahan media display secara bertahap.
POG Compliance in RRO, KAD & SRO :
Memastikan 100% before call.
1. RRO POG Compliance sebesar 96%, not comply
lebih banyak terjadi karena penambahan placement
new TTD yang perlu diedukasi terus dan dalam proses
pembelajaran. Beberapa outlet yang not comply juga di
develop selama 3 bulan berjalan dengan memberikan
edukasi terhadap mekanisme display dan POG.
2. KAD POG Compliance sebesar 98%, not comply
lebih banyak terjadi karena kekosongan produk (OOS),
hal ini terus diedukasi oleh REE agar memaksimalkan
permintaan stock ke DC nya, SRE menindaklanjuti
sampai pada level supervisor. REE juga selalu
meremind KAD agar selalu menyalakan lampu backwall
selama operasional.
3. SRO POG Compliance terdapat peningkatan, dari
rata-rata di C1 sebesar 69% menjadi rata-rata di C2
sebesar 88%, beberapa yang not comply akan di
developt selama 3 bulan berjalan.
PPOSM deployment terdapat peningkatan awareness
sebesar 19% (by CSU s/d Agustus 2015), peningkatan
pada item FDT, TTD dan Backwall. Penambahan ini
sangat diperlukan pada outlet Kotamadya dengan
kondisi KTR nya saat ini.
4. Control, verification &
execution investment to support
ARE
• Number BAP &
Receipt completion
• Number of
Documentation
support
Selama Januari – Juli 2015 saya sebagai SRE
berusaha memastikan fee dan reward outlet :
 Sampai kepada outlet sesuai dengan
tandaterima yang telah ditandatangani outlet
dengan cara crosscheck secara random
pemberian fee/reward tersebut.
 Tandaterima bisa selesai tepat waktu sesuai
dengan target yang ditentukan oleh ARE
dengan meremind REE agar fee/reward bisa
segera dibagikan dan diselesaikan tepat waktu
dan segera diserahkan kepada ARE kembali
setelah ditandatangan SRE untuk segera
dipajakkan, hal ini juga dapat menghindari
terjadinya tandaterima yang hilang atau rusak.
Sebagai SRE saya juga ikut memastikan progress
pekerjaan vendor dan melakukan reporting kepada
ARE bila terdapat hal-hal yang perlu ditindaklanjuti
terkait dengan pekerjaan vendor tersebut seperti fee
kontrak, painting SRC, maintenance PPOSM,
placement PPOSM baik di RRO maupun di SRO
seperti placement POSM Backwall di SRO bahkan
memberikan rekomendasi kepada vendor untuk
penempatan POSM tersebut dengan tepat dan benar.
5. Effective organization
capability development.
• Increase awareness of
Commercial Centricity Mindset
on field team .
1. by encourge future-now alike
activities with focus on district
action plan and center of
influence
• Excellence execution on
Routine Call - quality in call
mission & 100% call compliance.
• PIC.
• Productive work habit for
Supervisor by creating 70 : 30
Field and Office time
composition.
clear planning on where to go
and what to do via SDN
• Developt SG05 & SG06
• Maximize utilization of available
tools to support daily objective.
o SDN Knowledge
o iPAD Knowledge
o Field IQ Knowledge
o SPEED SPV Knowledge
• BORA.
• Quality In Call
Mission
• PIC
• Daily KSI
• Develop
• Commercial Centricity
Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang
commercial centricity kepada REE, sebagai SRE
memberikan education dan melakukan development
people dalam program future now dengan aktivitas
antara lain :
• Memberikan training dalam pemahaman
consumer centricity yang sesungguhnya di field, mulai
dari bagaimana melihat outlet strategis, memberikan
education (never ending story) dan melakukan
development secara bertahap terhadap bisnisnya.
• Tambahan dengan memberikan materi
presentation skill, bagaimana mengolah presentasi
sehingga lebih menarik dan mudah dipahami audiens.
• Hasilnya 3 REE masuk nominasi 10 besar Area
yaitu pada peringkat 4 Waldemar, peringkat 6 Yogi
Ekaswara dan peringkat 7 Ong Sui Tek.
• Quality In Call Mission
Secara average kualitas In Call Mission di DBOG01
dari time spent yang 6-10 menit sebesar 46% masih
lebih besar dari target yang ditentukan yaitu 26%.
Khususnya untuk panel program masih dapat di split
waktunya bisa lebih lama (11-15 menit) dari pada yang
non program, agar kualitas kunjungan bisa lebih
optimal. REE bisa memanfaatkan untuk edukasi panel
program dalam membuat serapan dari perokok
dewasa.
• PIC Manage SRO/IMO
Tantangan tahun ini adalah bagaimana meningkatkan
performance Channel SRO/IMO menjadi lebih baik dan
dapat memberikan kontribusi terhadap Zone Jakarta.
Beberapa yang saya lakukan sebagai SRE dalam
action plan yang saya susun adalah sebagai berikut :
• Melakukan tertib administrasi yang menjadi
bagian paling penting bagi persyaratan administrasi di
SRO, untuk itu kelengkapan FCP masing-masing outlet
sangat perlu untuk dilakukan filing account folder by
outlet agar dapat memudahkan nantinya dalam proses
CCF maupun E-Form .
• Manage channel SRO dari 102 menjadi 108
dengan melakukan replacement 3 outlet tutup dan
downgrade dengan mengupgrade 6 outlet RRO dan
meregister 3 new outlet IMO.
• Melakukan pembaharuan Credit Proposal di
SRO dengan objective service level 100%, selama
periode Januari-Juli 2015 terdapat 13 outlet pengajuan
New Credit, 61 outlet ditambah Credit Limitnya sesuai
peningkatan selling outnya, dan 26 outlet di naikkan
lagi creditnya karena potensi pada liburan lebaran.
Beberapa yang belum akan disiapkan untuk diajukan
pada semester 2.
• Melakukan review terhadap 39 prolong contract
POSM deployment (19 OHD dan 20 BW) untuk tahun
2015, dengan execution sebagai berikut : 10 unit OHD
replace deployment Backwall, 3 Pulldown dan 6 unit
OHD diajukan untuk diperpanjang kontraknya pada C4
dengan reason space terbatas dan hubungan bisnis.
Sedangkan 20 unit backwall yang akan habis
kontraknya dibulan oktober sebanyak 19 unit extension
dan 1 unit pulldown (not recommendation).
• Propose additional deployment Backwall
sebanyak 19 unit (placement periode Mei-Juli 2015)
dan propose maintenance/replacement 8 unit backwall
obsolete (execution C4).
• Propose dan execution trade program sebanyak
50 outlet SRO/IMO strategis, perode Mei-September
2015 terdapat peningkatan signifikan brand focus
DSM12 dan DMB16 di 50 panel program.
• Hasilnya performance channel SRO/IMO
terdapat peningkatan signifikan dari parameter Volume,
Value maupun Credit Limitnya (report progress terpisah
via email tanggal 14/9/2015 : Presentasi Progress
Report SRO Semesterly Review dan Plan C4 2015).
• HMS PDU Comply (100%) di SRO, beberapa
yang dilakukan adalah update visual request to ARE,
placement planogram visual di backwall (update print
out by cycle), dan edukasi POG Comply yang
merupakan bagian dari kerjasama kontrak PPOSM
dengan HMS. Kepada REE diberikan education
bagaimana memanfaatkan kontrak kerjasama tersebut
sebagai tali silaturrahmi dan bargaining power dalam
mendrive brand-brand HMS dan PMI di outlet kontrak.
• Pencapaian SoF independent di SRO sudah
78% (by outlet) dari 51 SRO yang independent display
sebanyak 40 outlet telah melakukan visibility pada
media displaynya. Beberapa SRO seperti
Entertainment, Health dan Koperasi tidak dapat
memajang rokok dikarenakan outlet sendiri membuat
peraturan demikian.
• Developt SG05 & SG06
• Special project untuk 6 REE adalah pembinaan
outlet dengan target masing-masing 10 outlet binaan,
beberapa outlet binaan telah masuk list best
performance trade program dan 1 outlet masuk dalam
SRC Prima.
• Masing-masing REE juga menjalankan PIC
yang ditentukan dalam proses in call mission di team.
• Education & development SG05 antara lain;
untuk REE Satya Maulana sebagai PIC SRO di team
yang membantu SRE untuk mengkoordinir REE SRO
dalam administrasi dan execution excellent dengan
project antara lain membuat profile outlet SRO,
coordinator visual & planogram SRO dll, juga dilakukan
rolling untuk menghandle SRO Kota dengan karakter
yang berbeda dibandingkan dengan SRO Kabupaten
sehingga Satya Maulana mendapatkan pemahaman
terhadap SRO secara keseluruhan.
Sedangkan untuk REE Asep Haryana dengan
performance yang sudah sangat baik di TBOG045
selanjutnya akan di challenge per Oktober 2015 rolling
menggantikan Dania Irwansyah untuk meningkatkan
performance channel SRO Kabupaten.
Developt SG06 untuk Dania Irwansyah, plannya adalah
menyiapkan Dania Irwansyah untuk kembali
mengcoverage Wholesale. Dan per Oktober 2015 akan
rolling dengan Asep Haryana menghandle TBOG045
retail Kota sebagai basic untuk pemahaman distribusi
produk.
• Maximize utilization of available tools to support daily
objective.
• Update Speed & Daily KSI by week
• Monitoring DMAP Sales by week
• Input plan SDN by week & Actual by day
Update KSI digunakan untuk review performance by
REE untuk ditindak lanjuti dengan WW/WR, misalnya
yang sudah dijalankan adalah controlling & monitoring
availability out by brand priority dimana REE
mendapatkan hand outnya untuk di koreksi
penetrasinya.
• Productive work habit for Supervisor by creating 70 :
30 Field and Office time composition.

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (18)

Voluntariado | Expoferia de Proyectos de Responsabilidad Social Empresarial P...
Voluntariado | Expoferia de Proyectos de Responsabilidad Social Empresarial P...Voluntariado | Expoferia de Proyectos de Responsabilidad Social Empresarial P...
Voluntariado | Expoferia de Proyectos de Responsabilidad Social Empresarial P...
 
Poster random avatars 5
Poster   random avatars 5Poster   random avatars 5
Poster random avatars 5
 
Documento
DocumentoDocumento
Documento
 
Documento
DocumentoDocumento
Documento
 
Kandot's
Kandot'sKandot's
Kandot's
 
Ley de las bases de descentralización
Ley de las bases de descentralizaciónLey de las bases de descentralización
Ley de las bases de descentralización
 
El arbol del planteamiento del diseño copia
El arbol del planteamiento del diseño   copiaEl arbol del planteamiento del diseño   copia
El arbol del planteamiento del diseño copia
 
Cinco Fuerzas de Michael Porter
Cinco Fuerzas de Michael PorterCinco Fuerzas de Michael Porter
Cinco Fuerzas de Michael Porter
 
shaikh aleem
shaikh aleemshaikh aleem
shaikh aleem
 
BẢNG GIÁ PHỤ KIỆN TỦ ĐIỆN CIKACHI-TAIWAN
BẢNG GIÁ PHỤ KIỆN TỦ ĐIỆN CIKACHI-TAIWANBẢNG GIÁ PHỤ KIỆN TỦ ĐIỆN CIKACHI-TAIWAN
BẢNG GIÁ PHỤ KIỆN TỦ ĐIỆN CIKACHI-TAIWAN
 
Bewys van registrasie 2016
Bewys van registrasie 2016Bewys van registrasie 2016
Bewys van registrasie 2016
 
Tecnologia
TecnologiaTecnologia
Tecnologia
 
Community Leaders Support Omar
Community Leaders Support OmarCommunity Leaders Support Omar
Community Leaders Support Omar
 
UITSLAGEN-2015-Tour-Shorthanded-en-Marina-Monnickendam
UITSLAGEN-2015-Tour-Shorthanded-en-Marina-MonnickendamUITSLAGEN-2015-Tour-Shorthanded-en-Marina-Monnickendam
UITSLAGEN-2015-Tour-Shorthanded-en-Marina-Monnickendam
 
Practica Nº1
Practica Nº1Practica Nº1
Practica Nº1
 
Trex training
Trex trainingTrex training
Trex training
 
Valls en arbitre du grand stade
Valls en arbitre du grand stadeValls en arbitre du grand stade
Valls en arbitre du grand stade
 
Assignment 4
Assignment 4Assignment 4
Assignment 4
 

Similar to MAP 2015

Roll out summary dealer caring project 2013
Roll out summary dealer caring project 2013Roll out summary dealer caring project 2013
Roll out summary dealer caring project 2013
Jumanto Jmt
 
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
simatupangindrawan
 

Similar to MAP 2015 (20)

Territory Managemnet 09
Territory Managemnet 09Territory Managemnet 09
Territory Managemnet 09
 
Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card Konsep Balanced Score Card
Konsep Balanced Score Card
 
Manajemen Pemasaran ch 3
Manajemen Pemasaran ch 3Manajemen Pemasaran ch 3
Manajemen Pemasaran ch 3
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
All-Star Sports Top Management Decision Making.pptx
All-Star Sports Top Management Decision Making.pptxAll-Star Sports Top Management Decision Making.pptx
All-Star Sports Top Management Decision Making.pptx
 
Present agustus 2019
Present agustus 2019Present agustus 2019
Present agustus 2019
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Roll out summary dealer caring project 2013
Roll out summary dealer caring project 2013Roll out summary dealer caring project 2013
Roll out summary dealer caring project 2013
 
Analysis strategy corporate isola resort upi kelompok 7
Analysis strategy corporate isola resort upi kelompok 7Analysis strategy corporate isola resort upi kelompok 7
Analysis strategy corporate isola resort upi kelompok 7
 
Manajemen strategi pt holcim indonesia
Manajemen strategi pt holcim indonesiaManajemen strategi pt holcim indonesia
Manajemen strategi pt holcim indonesia
 
Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...
Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...
Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...
 
Six sigma kelompok 5 revisi
Six sigma kelompok 5 revisiSix sigma kelompok 5 revisi
Six sigma kelompok 5 revisi
 
2TR.pdf
2TR.pdf2TR.pdf
2TR.pdf
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, canvas business model, diversification and bala...
 
BAB 9-STRATEGI PEMASARAN GLOBAL_MASUK DAN BEREKSPANSI.docx
BAB 9-STRATEGI PEMASARAN GLOBAL_MASUK DAN BEREKSPANSI.docxBAB 9-STRATEGI PEMASARAN GLOBAL_MASUK DAN BEREKSPANSI.docx
BAB 9-STRATEGI PEMASARAN GLOBAL_MASUK DAN BEREKSPANSI.docx
 
Refreshment CRM.pdf
Refreshment CRM.pdfRefreshment CRM.pdf
Refreshment CRM.pdf
 
Bisnis models .pdf
Bisnis models .pdfBisnis models .pdf
Bisnis models .pdf
 
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
Ix, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, canvas business model, diversivication...
 
Product Knowledge-PDF.pdf
Product Knowledge-PDF.pdfProduct Knowledge-PDF.pdf
Product Knowledge-PDF.pdf
 
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
CORE Discipline 5: Use Metrics to Drive Business Success; By R. Rama Kresandi...
 

MAP 2015

  • 1. Uraikan objektif anda Uraikan cara anda mengukur keberhasilan URAIAN MENGENAI PENCAPAIAN ANDA: 1. Support DBOG01 as Growth Engine for ASO Bogor • Achieve OB 2015 : - Volume total : 12 mio stick - Core : 7,9 mio stick - Potential : 1,6 mio stick - Others : 2,5 mio stick • Maintain product return ratio (damage + expire product) at 0.1% • BORA Achievement sales volume Semester 1 : 25,712,976 sticks (214% dari OB Semester 1) - (Data : KPS 01-32 tahun 2015). BRAND RRO SRO ~ Core Brand : 58% 179% ~ Potential Brand : 94% 101% ~ Others Brand : 62% 138% • Average brand achieve & peningkatan volume terbesar dikontribusi oleh brand Amld16 & Umld16 yang menjadi focus brand DBOG01. Brand yang terus tumbuh Amld12, DSM12 & DMB16 sebagai backbone AMLD16. • Peningkatan sales volume di SRO dengan melakukan recommendation order outlet dan up grade credit limit. • Mengedukasi panel program dengan mekanisme Stock Management Program. • Membuat serapan dengan memanfaatkan trade program yang dijalankan pada outlet-outlet strategis dan potensial. • Kontribusi volume juga disupport dengan adanya trade Program : Program SIP Batch 1 dan 2 untuk Brand DSS12, SAH12, UMLD16 dan AMLD16, Program DSS COMBO DMB16 dan DSM12, Program Warrior AMLD16. RETURN GOOD: (Data : KPS 01-32 tahun 2015). Target Tgt 2015 Act 2015 (%) ~ Damage : 30,056 9,476 32% ~ Expired : 43,316 159,864 369% ~ Return OK : 75,708 53,964 71% ~ Total : 149,080 223,304 150% • Peningkatan return expired mayoritas dikontribusi penarikan pita lama antara KPS 15-19. • Strategy sampai akhir tahun memberikan target Return OK kepada REE 100% 2. Continuously optimize distribution performance across retail universe. • Improve Key Sales Indicator o Manage WDL Core Brand & Potential Brand • Manage Weighted OOS level o Manage WOOS Level below 5% • Direct Coverage RRO : o Numeric o Weighted • BORA : Av In (%) Core & Potential • BORA : NOOS (%) • SIS: DL & OOS • DAI/BORA : Direct Coverage RRO • #Outlet realignment • #Coverage KAD DL RRO (Data : KPS 01-32 tahun 2015). • DL Core Brand achieve avrg 99,90%. • DL Potential Brand achieve avrg 89,52%. • DL Others Brand achieve avrg 81,54%. Average DL Core Brand belum optimal karena new outlet yang menjadi pembagi belum terkunjungi, sedangkan potential brand DL belum optimal karena new outlet yang belum available brand. AMLD12 sempat terjadi lost handling dikarenakan kekosongan supplay baik di retail maupun di wholesale. Untuk mencapai target, SRE memberikan target koreksi availability out (evidence print out controlling availability out brand HMS PMI by REE per 2 minggu), pelaksanaan trade program yang terintegrasi dan pemahaman REE akan tujuan trade progam di territory nya, responsibility masing-masing REE terhadap
  • 2. • Realignment District Coverage to ensure clear boundaries between Direct Coverage RRO and STAR. • Maximum Strategic coverage on KAD o KA Down Line coverage : 100% territorynya dengan melakukan pembinaan outlet sebanyak-banyaknya. OOS RRO (Data : KPS 01-32 tahun 2015). • OOS Core Brand achieve avrg 0,21%. • OOS Potential Brand achieve avrg 11,22%. • OOS Others Brand achieve avrg 10,24%. Pencapaian OOS Core brand di bawah target sedangkan potensial brand OOS double digit khususnya brand Amld 12 (14,9%). Strategy sampai akhir tahun 2015 dengan terus meremind REE untuk mengedukasi outlet retail agar selalu belanja ke WS terdekat lebih sering dan rutin untuk menghindari oos. DL STAR (Data : Periode Jan-Jul tahun 2015). • DL Core Brand achieve avrg 100%. • DL Potential Brand achieve avrg 81,55%. Pencapaian average DL core brand sudah optimal 100%, optimalisasi DL harus dibuktikan dengan terus melakukan koordinasi rutin dan kontinyu via sms/phone dan WWWR STAR dengan memberikan catatan- catatan sebagai pesan dan objective yang harus dijalankan oleh STAR dan akan di review pada WWWR berikutnya. Pencapaian average DL potential brand masih harus ditingkatkan lagi, khususnya brand DMB16 dan DSB12 dengan memanfaatkan program SIP STAR batch 2 DSS Combo, SRE mentargetkan STAR agar outlet dengan not available DMB16 dan DSB12 dapat diikut sertakan dalam program SIP STAR. Sedangkan brand MLD12 masih terkendala supply dari WS dan HMS. OOS STAR (Data : Periode Jan-Jul tahun 2015). • OOS Core Brand achieve avrg 0,36%. • OOS Potential Brand achieve avrg 28,59%. Core brand single digit lebih banyak dikontribusi oleh brand DSM12, sedangkan potensial brand dengan OOS double digit khususnya brand DSB12 & Amld 12. Strategy dengan meremind STAR WS Fajar dan WS Reshop untuk mengedukasi outlet retailnya agar selalu belanja ke WS terdekat lebih sering dan rutin untuk menghindari oos. Pemanfaatan program SIP STAR Batch 2 diharapkan bisa menjadi salah satu kunci media engage STAR dengan outlet retailnya. Direct Coverage RRO & STAR (Data NRS) • CSU RRO Tgt Acv ~ Num.Cov. 10% 9% ~ Wei.Cov. 55% 35% • CSU STAR Tgt Acv ~ Num.Cov. 14% 11% ~ Wei.Cov. 14% 11%
  • 3. • Untuk memperbesar Weighted Coverage, melakukan replacement outlet Non Effective RRO dengan melakukan 7 kali propose NA (76 outlet periode Jan-Jul 2015), dengan alasan outlet tutup dan downgrade (evidence dokumentasi outlet) dan meregister new outlet sebanyak 54 dengan 6 kali propose (menuju progress target CSU masing-masing REE 176 outlet dengan 4 outlet sebagai tambahan cadangan, jadi total 180 outlet). • Coverage STAR dengan pola pengcoveran yang dijalankan oleh 2 STAR dilakukan realignment, khususnya untuk coverage Bogor Timur dan Bogor Selatan. Berdasarkan boundaries yang dicoverage oleh STAR WS Fajar melebar sampai ke Bogor Timur akan dialihkan untuk mengcoverage kelurahan Cipaku, Genteng, dan Pamoyanan (Bogor Selatan) yang masih blank coverage STAR. • Coverage Bogor Timur khususnya Kelurahan Katulampa dan Baranang Siang akan di coverage oleh STAR WS Reshop sebagai tambahan kekurangan CSU dan outlet STAR yang lebih weighted, untuk Kelurahan Cipare dan Ciderum (Caringin) diserahkan ke STAR WS Tatang. Realignment outlet coverage antara RRO dengan STAR sebagai berikut : o TBOG03 with STAR Reshop o TBOG09 with STAR Reshop o TBOG04 with STAR Fajar o TBOG045 with STAR Fajar KAD coverage 100% : Sebagai SRE memastikan pencapaian target KAD coverage 100%, antara lain : • Indomaret : 32 KAD (97% coverage). • Alfamart : 24 KAD (96% coverage). • Alfa Midi : 2 KAD (100% coverage). • Bright : 2 KAD (100% coverage). • SB Mart : 1 KAD (100% coverage). • Circle K : 3 KAD (100% coverage). Kekurangan pada KAD indomaret (1 KAD) dan alfamart (1 KAD) masih dalam proses registrasi. 3. Optimize product visibility at trade channel in order to leverage brand awareness and premiumness through channel / account / POS investment prioritization in order to achieve optimum investment cost. • Build Retail Platform as robust foundation on securing best outlet and optimizing investment. o Brand Focus : AMLD, SAH, DMB, DSM. • BORA MERCHANDISING : o # of PDU Investment o % of POG Achievement o # of Retail panel program o % Share of Facing • BORA: o # of 1st – 4th Retail platform Untuk mengoptimalkan availability & visibility produk di outlet dalam upaya memperluas brand awareness & trial, sebagai SRE yang saya lakukan : • Menentukan fokus brand DBOG 01 antara lain : First layer focus adalah brand AMLD16 dengan AMLD12, UMLD16 dan DMB16 sebagai backbone AMLD16 focus di all Territory dan Channel SRO IMO, Second layer brand SKT SAH12, DSS Kretek dan brand SKM DSM12 focus pada TBOG03, TBOG04 dan TBOG09 dan Channel SRO Koperasi, dengan area surrounding Pasar Bogor, Pasar Ciawi dan Terminal Baranang Siang, sedangkan SPM brand MBR Fam focus di TBOG045 dengan surrounding area perkantoran,
  • 4. o Retail Platform Pyramid: 1. Layer 1: High Flyer 2. Layer 2 Strategic: OHD, Backwall 3. Layer 3: All Tactical Program 4. Layer 4: Others (Non Layer 1-3) • Manage Excellent Execution of Cycle Activity o Meeting team with SRE : be weekly o Personal development : daily • Share of Facing superiority to increase Trade Visibility. Target Domination All : 69% Target Domination TTD : 76% • HMS PDU POG Compliance: 100% • More Focus in Modern Trade to leverage Market Leadership. POG Compliance & Electricity BW : 100% • Minutes Meeting Cycle DUGEM Place seperti di jalan Pajajaran, jalan Siliwangi-Sukasari, jl. Batu Tulis-Bondongan dan Channel SRO IMO maupun entertain seperti LIPS dan X One. Brand yang memiliki opportunity terus tumbuh adalah Umild 16, DSM 12 dan AMLD12. Retail Platform Piramyd : • Layer 1 : SRC (12, Num 2%: Wtd 2%). Melakukan relokasi sebanyak 3 SRC, dan up grade 2 outlet binaan (Halte Snack & Batubara). Optimalisasi Program SRC Prima 2015 100% comply dengan pencapaian Tier GOLD 6 outlet (50%). Pembinaan intensive dengan kunjungan rutin outlet SRC untuk lebih mendekatkan dengan bisnis yang diharapkan perusahaan, juga komunikasi secara intens via telpon/SMS. Mengedukasi komunikasi aktif Pemilik Toko/shopkeeper dalam menawarkan brand HMS/PMI (retail advocacy). Mengarahkan outlet SRC untuk perubahan flooring, racking, lighting menjadi lebih baik lagi (retail look, evidence perubahan SRC H Usman, Bersama, Rosidi Pulungan). Resultnya berdasarkan data secara SoM juga meningkat sbb (Data : Survey routine SRC): Performance C1 2015 C2 2015 Growth(%) ~ SoM (avrg) 72% 73% +1% Beberapa yang belum mencapai SoM 70% (3 outlets) menjadi plan selanjutnya untuk terus dilakukan development. • Layer 2 Strategic: Warriors, Mitra Binaan, Synergizer, All TTD (49, Num7%: Wtd 7%). Meningkatkan pembinaan pada outlet strategic sebagai pendampingan melalui edukasi sehingga dapat terus meningkatkan kualitas bisnisnya dengan memanfaatkan POSM dan program yang dijalankan (16 outlet juara tactical up grade layer 2). • Layer 3: All Tactical Program (497, Num 73%: Wtd 69%). Melakukan pembinaan & upgrade outlet juara tactical program untuk rekomendasi placement TTD maupun FDT (86 outlet juara tactical up grade layer 3). • Layer 4: Others (125, Num 18%: Wtd 21%). Menyertakan beberapa outlet layer 4 pada program batch3 sebagai pembinaan outlet. • Langkah selanjutnya adalah, responsibility REE terhadap masing-masing layer sebagai outlet binaan agar terjadi serapan terhadap brand HMS dan PMI. • Manage Excellent Execution of Cycle Activity o Meeting all team with MARE : 20 times o Meeting team sub ordinat : biweekly dilakukan diskusi & komunikasi baik report in field maupun performance REE sehingga perbaikan bisa langsung dieksekusi di outlet (Sign IPT). o Personal development : daily, masing-masing REE secara bergantian diberikan briefing terkait dengan performancenya. Report tracking KSI dapat menjadi
  • 5. acuan kinerja REE dan sebagai dasaran mereka untuk meningkatkan performancenya. • Share of facing HMS sampai dengan survey KPS 25 baru sebesar 57%. Pencapaian belum optimal antara lain adanya SPS/rombong 108 outlet (14,7%), namun per KPS 33 mendapatkan alokasi FDT cukup massive. Selanjutnya akan dilakukan resurvey untuk mengejar target dominan sebesar 75%. Untuk KTR rekomendasi penambahan media display secara bertahap. POG Compliance in RRO, KAD & SRO : Memastikan 100% before call. 1. RRO POG Compliance sebesar 96%, not comply lebih banyak terjadi karena penambahan placement new TTD yang perlu diedukasi terus dan dalam proses pembelajaran. Beberapa outlet yang not comply juga di develop selama 3 bulan berjalan dengan memberikan edukasi terhadap mekanisme display dan POG. 2. KAD POG Compliance sebesar 98%, not comply lebih banyak terjadi karena kekosongan produk (OOS), hal ini terus diedukasi oleh REE agar memaksimalkan permintaan stock ke DC nya, SRE menindaklanjuti sampai pada level supervisor. REE juga selalu meremind KAD agar selalu menyalakan lampu backwall selama operasional. 3. SRO POG Compliance terdapat peningkatan, dari rata-rata di C1 sebesar 69% menjadi rata-rata di C2 sebesar 88%, beberapa yang not comply akan di developt selama 3 bulan berjalan. PPOSM deployment terdapat peningkatan awareness sebesar 19% (by CSU s/d Agustus 2015), peningkatan pada item FDT, TTD dan Backwall. Penambahan ini sangat diperlukan pada outlet Kotamadya dengan kondisi KTR nya saat ini. 4. Control, verification & execution investment to support ARE • Number BAP & Receipt completion • Number of Documentation support Selama Januari – Juli 2015 saya sebagai SRE berusaha memastikan fee dan reward outlet :  Sampai kepada outlet sesuai dengan tandaterima yang telah ditandatangani outlet dengan cara crosscheck secara random pemberian fee/reward tersebut.  Tandaterima bisa selesai tepat waktu sesuai dengan target yang ditentukan oleh ARE dengan meremind REE agar fee/reward bisa segera dibagikan dan diselesaikan tepat waktu dan segera diserahkan kepada ARE kembali setelah ditandatangan SRE untuk segera dipajakkan, hal ini juga dapat menghindari terjadinya tandaterima yang hilang atau rusak. Sebagai SRE saya juga ikut memastikan progress pekerjaan vendor dan melakukan reporting kepada ARE bila terdapat hal-hal yang perlu ditindaklanjuti
  • 6. terkait dengan pekerjaan vendor tersebut seperti fee kontrak, painting SRC, maintenance PPOSM, placement PPOSM baik di RRO maupun di SRO seperti placement POSM Backwall di SRO bahkan memberikan rekomendasi kepada vendor untuk penempatan POSM tersebut dengan tepat dan benar. 5. Effective organization capability development. • Increase awareness of Commercial Centricity Mindset on field team . 1. by encourge future-now alike activities with focus on district action plan and center of influence • Excellence execution on Routine Call - quality in call mission & 100% call compliance. • PIC. • Productive work habit for Supervisor by creating 70 : 30 Field and Office time composition. clear planning on where to go and what to do via SDN • Developt SG05 & SG06 • Maximize utilization of available tools to support daily objective. o SDN Knowledge o iPAD Knowledge o Field IQ Knowledge o SPEED SPV Knowledge • BORA. • Quality In Call Mission • PIC • Daily KSI • Develop • Commercial Centricity Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang commercial centricity kepada REE, sebagai SRE memberikan education dan melakukan development people dalam program future now dengan aktivitas antara lain : • Memberikan training dalam pemahaman consumer centricity yang sesungguhnya di field, mulai dari bagaimana melihat outlet strategis, memberikan education (never ending story) dan melakukan development secara bertahap terhadap bisnisnya. • Tambahan dengan memberikan materi presentation skill, bagaimana mengolah presentasi sehingga lebih menarik dan mudah dipahami audiens. • Hasilnya 3 REE masuk nominasi 10 besar Area yaitu pada peringkat 4 Waldemar, peringkat 6 Yogi Ekaswara dan peringkat 7 Ong Sui Tek. • Quality In Call Mission Secara average kualitas In Call Mission di DBOG01 dari time spent yang 6-10 menit sebesar 46% masih lebih besar dari target yang ditentukan yaitu 26%. Khususnya untuk panel program masih dapat di split waktunya bisa lebih lama (11-15 menit) dari pada yang non program, agar kualitas kunjungan bisa lebih optimal. REE bisa memanfaatkan untuk edukasi panel program dalam membuat serapan dari perokok dewasa. • PIC Manage SRO/IMO Tantangan tahun ini adalah bagaimana meningkatkan performance Channel SRO/IMO menjadi lebih baik dan dapat memberikan kontribusi terhadap Zone Jakarta. Beberapa yang saya lakukan sebagai SRE dalam action plan yang saya susun adalah sebagai berikut : • Melakukan tertib administrasi yang menjadi bagian paling penting bagi persyaratan administrasi di SRO, untuk itu kelengkapan FCP masing-masing outlet sangat perlu untuk dilakukan filing account folder by outlet agar dapat memudahkan nantinya dalam proses CCF maupun E-Form . • Manage channel SRO dari 102 menjadi 108 dengan melakukan replacement 3 outlet tutup dan downgrade dengan mengupgrade 6 outlet RRO dan meregister 3 new outlet IMO. • Melakukan pembaharuan Credit Proposal di SRO dengan objective service level 100%, selama periode Januari-Juli 2015 terdapat 13 outlet pengajuan
  • 7. New Credit, 61 outlet ditambah Credit Limitnya sesuai peningkatan selling outnya, dan 26 outlet di naikkan lagi creditnya karena potensi pada liburan lebaran. Beberapa yang belum akan disiapkan untuk diajukan pada semester 2. • Melakukan review terhadap 39 prolong contract POSM deployment (19 OHD dan 20 BW) untuk tahun 2015, dengan execution sebagai berikut : 10 unit OHD replace deployment Backwall, 3 Pulldown dan 6 unit OHD diajukan untuk diperpanjang kontraknya pada C4 dengan reason space terbatas dan hubungan bisnis. Sedangkan 20 unit backwall yang akan habis kontraknya dibulan oktober sebanyak 19 unit extension dan 1 unit pulldown (not recommendation). • Propose additional deployment Backwall sebanyak 19 unit (placement periode Mei-Juli 2015) dan propose maintenance/replacement 8 unit backwall obsolete (execution C4). • Propose dan execution trade program sebanyak 50 outlet SRO/IMO strategis, perode Mei-September 2015 terdapat peningkatan signifikan brand focus DSM12 dan DMB16 di 50 panel program. • Hasilnya performance channel SRO/IMO terdapat peningkatan signifikan dari parameter Volume, Value maupun Credit Limitnya (report progress terpisah via email tanggal 14/9/2015 : Presentasi Progress Report SRO Semesterly Review dan Plan C4 2015). • HMS PDU Comply (100%) di SRO, beberapa yang dilakukan adalah update visual request to ARE, placement planogram visual di backwall (update print out by cycle), dan edukasi POG Comply yang merupakan bagian dari kerjasama kontrak PPOSM dengan HMS. Kepada REE diberikan education bagaimana memanfaatkan kontrak kerjasama tersebut sebagai tali silaturrahmi dan bargaining power dalam mendrive brand-brand HMS dan PMI di outlet kontrak. • Pencapaian SoF independent di SRO sudah 78% (by outlet) dari 51 SRO yang independent display sebanyak 40 outlet telah melakukan visibility pada media displaynya. Beberapa SRO seperti Entertainment, Health dan Koperasi tidak dapat memajang rokok dikarenakan outlet sendiri membuat peraturan demikian. • Developt SG05 & SG06 • Special project untuk 6 REE adalah pembinaan outlet dengan target masing-masing 10 outlet binaan, beberapa outlet binaan telah masuk list best performance trade program dan 1 outlet masuk dalam SRC Prima. • Masing-masing REE juga menjalankan PIC yang ditentukan dalam proses in call mission di team. • Education & development SG05 antara lain; untuk REE Satya Maulana sebagai PIC SRO di team yang membantu SRE untuk mengkoordinir REE SRO
  • 8. dalam administrasi dan execution excellent dengan project antara lain membuat profile outlet SRO, coordinator visual & planogram SRO dll, juga dilakukan rolling untuk menghandle SRO Kota dengan karakter yang berbeda dibandingkan dengan SRO Kabupaten sehingga Satya Maulana mendapatkan pemahaman terhadap SRO secara keseluruhan. Sedangkan untuk REE Asep Haryana dengan performance yang sudah sangat baik di TBOG045 selanjutnya akan di challenge per Oktober 2015 rolling menggantikan Dania Irwansyah untuk meningkatkan performance channel SRO Kabupaten. Developt SG06 untuk Dania Irwansyah, plannya adalah menyiapkan Dania Irwansyah untuk kembali mengcoverage Wholesale. Dan per Oktober 2015 akan rolling dengan Asep Haryana menghandle TBOG045 retail Kota sebagai basic untuk pemahaman distribusi produk. • Maximize utilization of available tools to support daily objective. • Update Speed & Daily KSI by week • Monitoring DMAP Sales by week • Input plan SDN by week & Actual by day Update KSI digunakan untuk review performance by REE untuk ditindak lanjuti dengan WW/WR, misalnya yang sudah dijalankan adalah controlling & monitoring availability out by brand priority dimana REE mendapatkan hand outnya untuk di koreksi penetrasinya. • Productive work habit for Supervisor by creating 70 : 30 Field and Office time composition.