2. KEANGGOTAAN
AD PMI Ps 30
ART PMI Ps 33
PMR Mula
PMR Madya
PMR Wira
KEBIJAKAN FEDERASI TENTANG REMAJA DAN
KEBIJAKAN PMI TENTANG PMR:
Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam
keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan
PMR berperan penting dalam pengembangan
kegiatan kepalangmerahan
PMR adalah SDM yang terlibat dalam usaha
peningkatan kesejahteraan masyarakat rentan
PMR calon pemimpin Palang Merah masa depan
PMR adalah kader relawan
PMR terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
dan proses pengambilan keputusan
PMR Mula 10 – 12
tahun (setara SD)
PMR Madya 12 – 15
tahun (setara SLTP)
PMR Wira 15 – 17
tahun (setara SMU)
3. Apa
itu
PMR ?
Dimana
PMR
berada ?
Di sekolah
(disebut
kelompok PMR
Sekolah).
Di luar sekolah
(disebut
kelompok PMR
Luar Sekolah).
Tiap
kelompok
terdiri dari
minimal
10 orang
• Jenjang dalam
PMR :
1. PMR MULA
10–12 tahun/
setingkat SD/
MI/sederajat
2. PMR MADYA
12–15tahun/
setingkat SMP
/MTS/sederajat
3. PMR WIRA
15 –17tahun/
setingkat SMA
/SMK/MA/seder
ajat
Anggota PMR adalah anggota remaja berusia 10 – 17 tahun dan atau
belum menikah, yang mendaftarkan diri dan terdaftar dalam kelompok.
Wadah
Pembinaan
Anggota
Remaja
PMI
4.
5.
6. Hasil yang diharapkan
Meningkatnya kualitas positif
anggota PMR sehingga dapat
berperan dalam kegiatan
kepalangmerahan, baik dalam hal
perencanaan, pelaksaan, evaluasi
dan proses pengambilan keputusan
terkait masalah remaja
Anggota PMR sebagai kader Relawan
7. Pendekatan manajemen PMR
Pendekatan Sebaya, yaitu anggota
PMR dapat menjadi model/contoh
(peer leadership), memberikan
dukungan (peer support), serta
menjadi pendidik sebaya (peer
educator) dalam upaya
meningkatkan ketrampilan hidup
sehat anatar remaja.
Pendekatan Youth Centre,yaitu PMI
Kabupaten/Kota sebagai pusat
pembinaan dan pengembangan PMR,
yang dibantu oleh para relawan PMI
sebagai salah satu strategi
pembinaan berkelanjutan
8. Pelaksana manajemen PMR
Pembinaan dan pengembangan PMR
dilaksanakan oleh PMI dan pihak-pihak
terkait pembinaan dan pengembangan
remaja, antara lain Diknas, Disorda,
Depag, sekolah, instansi
Sumber Dana Manajemen PMR
Berasal dari PMI, anggota PMR, donor,
pihak sekolah maupun instansi yang
bersifat tidak mengikat, bermanfaat
bagi kedua belah pihak dan sesuai
dengan ketentuan PMI
9. Tabel Pembinaan dan Pengembangan PMR
Apa yang saya perlukan? Apa yang dicapai?
• Rancangan Strategi
perekrutan
• Media serta metode promosi
dan publikasi
• Tim promosi dan publikasi
yang terdiri dari pengurus,
staff, anggota relawan dan
PMR
• Kerangka acuan, Media
promosi dan publikasi serta
Formulir pendaftaran
• Format Pendataan
• Data peningkatan jumlah unit
dan anggota PMR
• Data peningkatan jumlah
relawan PMI
10. Tabel Pembinaan dan Pengembangan PMR
Apa yang saya perlukan? Apa yang dicapai?
• Pelatihan sesuai standarisasi
pelatihan PMI
• Data jumlah serta kebutuhan
pelatih dan fasilitator untuk
PMI dan unit PMR
• Standarisasi pelatihan
• Kurikulum pelatihan
• Panduan fasilitator
• Media dan metode pelatihan
• Pelatihan PMR sesuai minat,
kompetensi, dan kebutuhan
program PMI
• Keterampilan hidup sehat
anggota PMR
11. Tabel Pembinaan dan Pengembangan PMR
Apa yang saya perlukan? Apa yang dicapai?
• Kerangka acuan
• Forpis
• Pendekatan Youth Center
• Forum Relawan
• Program kerja PMI
• Data kegiatan Tri Bakti
• Kegiatan Tri Bakti PMR yang mendukung
program pelayanan kapasitas organisasi
• Rancangan strategi pengakuan dan
penghargaan
• Data dampak pengakuan dan
penghargaan terhadap pencapaian
tujuan
• Mekanisme pemberian penghargaan
dan pengakuan
• Piagam, sertifikat, pin
• Data pemantauan dan evaluasi
• Tanda Kecakapan anggota PMR
• Pengakuan dan Penghargaan PMI
kepada PMR
• Peningkatan komitmen dan motivasi
12. Tabel Pembinaan dan Pengembangan PMR
Apa yang saya perlukan? Apa yang dicapai?
• Rancangan pemantauan dan evaluasi
• Kerangka acuan
• Data pihak potensial untuk berjejaring
dan kerjasama
• Rekomendasi pembinaan dan
pengembangan PMR
• Peningkatan kualitas pembinaan dan
pengembangan PMR
• Rancangan pemantauan dan evaluasi
• Kerangka acuan
• Alat pemantauan dan evaluasi
• Jumlah staf, relawan, dan PMR yang
terlibat dalam proses pemantauan dan
evaluasi
• Kesepakatan bersama
13.
14.
15.
16. Perekrutan Unit PMR
Unit PMR adalah sekolah, instansi, kelompok
remaja yang bersedia membentuk PMR
Pimpinan sekolah, instansi, kelompok remaja
mengajukan surat permohonan pembentukan
uit PMR kepada PMI Kab/Kota
PMI Kab/Kota mengesahkan unit PMR setelah
seluruh persyaratan pembentukan unit PMR
terpenuhi:
Mempunyai jumlah calon anggota
minimal 7 orang
Mengirimkan surat pembentukan unit
PMR
Mengisi formulir pendaftaran
pembentukan unit PMR
Mempunyai penanggungjawab unit PMR
Mempunyai pembina unit PMR,
selanjutnya disebut pembina PMR
Mempunyai struktur PMR
PMI Kabupaten/Kota memberikan nomor unit
PMR
Pemberian nama unit PMR sekolah sesuai
dengan nama sekolah, sedangkan diluar
sekolah diambil dari nama
desa/kecamatan/organisasi remaja tersebut
Mengapa
P M R.......
17. Perekrutan Anggota PMR
Anggota PMR adalah remaja yang
mendaftarkan sebagai anggota remaja PMI
Calon anggota PMR mengisi dan
mengumpulkan kembali formulir
pendaftaran kepada pihak sekolah, instansi
atau kelompok remaja masing-masing
Syarat pendaftaran calon anggota baru PMR:
Memnuhi syarat keanggotaan
Mengisi Formulir pendaftaran calon
anggota PMR
Mengumpulkan foto 2x3 sebanyak 4
lembar, untuk formulir pendaftaran,
buku induk unit PMR, buku sistem
pendataan PMI Kab/Kota dan KTA Kartu
Tanda Anggota)
Pembina PMR bersama dengan PMI Kab/Kota
melakukan pendataan
Calon anggota PMR mengikuti orientasi
Kepalangmerahan berdurasi 4x45 menit
dengan materi pengenalan PMI dan
pengenalan PMR
Pelantikan anggota PMR dilaksankan oleh PMI
Kab/Kota
Anggota PMR melaksanakan hak dan
kewajiban:
“Setiap anggota PMI
wajib mengikuti
Orientasi Kepalangmerahan‚‚
18. Hak
mendapatkan KTA
Mendapatkan pembinaan dan pengembangan dari PMI
Menyampaikan pendapat dalam forum pertemuan PMI melalui
kegiatan atau rapat PMI
Mendapatkan pengakuan dna penghargaan berdasarkan prestasi
Kewajiban
membayar iuran anggota
Melaksnakan Tri Bakti PMR
menjalankan dan membantu meyebarluaskan Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
Mematuhi AD/ART PMI
Menjaga nama baik dan kehormatan PMI
Atribut
Diatur tersendiri dalam Surat Keputusan Pengurus Pusat
Pendataan
Bertujuan untuk mendokumentasikan, memantau perkembangan jumlah anggota, pemberian
penghargaan dna pengakuan, serta referensi menentukan strategi perekrutan. Pendataan
dilakukan oleh unit PMR, PMI Kab/kota, Daerah dan Pusat
19.
20.
21.
22. FUN LEARNING
Proses belajar dan kegiatan menjadi aktivitas kehidupan riil yang
dihayati dengan penuh kegembiraan. Itu membantu anggota PMR
menikmati kegiatan dan membangun imaji tentang apa dan
bagaimana seharusnya menjadi seorang anggota PMR.
23. LEARNING BY DOING/LEARNING BY PRACTICE
Untuk menjadi lebih paham dan mengerti, anggota PMR hanya perlu
difasilitasi dalam mempelajari sesuatu. Biarkan mereka yang
merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi hasil kerja
mereka.
26. TRI BAKTI PMR
Melibatkan anggota PMR
untuk mendukung
peningkatan kapasitas
organisasi dan pelayanan
PMI
Karya & bakti anggota
remaja PMI di
masyarakat
Program terintegrasi
dengan pelayanan (PB &
Kesehatan) dan
Kapasitas Organisasi
(Organisasi &
Komunikasi)
27. Tri Bakti PMR Karakter Pelatihan
Meningkatkan
ketrampilan
hidup sehat
Bersih, Sehat Sanitasi dan
Kesehatan,
Pertolongan
Pertama,
Kesehatan
Remaja,
Kesiapsiagaan
Bencana
Berkarya dan
Berbakti di
Masyarakat
Kepemimpinan,
Peduli, Kreatif,
Kerjasama
Kepemimpinan,
Gerakan
Kepalangmerahan
, Sanitasi dan
Kesehatan,
Pertolongan
Pertama,
Kesehatan
Remaja
Mempererat
Persahabatan
Nasional dan
Internasional
Bersahabat, Ceria Kepemimpinan,
Gerakan
Kepalangmerahan
28. Peran dan fungsi PMR?
PMR
MADYA
PMR
MULA
PMR
WIRA
PEER LEADERSHIP
Dapat menjadi contoh/model
ketrampilan hidup sehat
bagi teman sebaya
PEER SUPPORT
Dapat memberikan dukungan, bantuan,
Semangat kepada teman sebaya agar
Meningkatkan ketrampilan hidup sehat
PEER EDUCATOR
Menjadi pendidik sebaya
ketrampilan hidup sehat
29.
30.
31. Setiap anak bersifat unik.
Mereka mempunyai kepribadian,
potensi, temprament, reaksi,
tingkat perkembangan dan
kebutuhan yang berbeda-beda
33. Peran masing-masing pihak
1. Tim Pembinaan dan Pengembangan PMR ditingkat Pusat
a. Terdiri dari unsur PMI Pusat bidang PMR, Departemen Pendidikan Sekolah
dan Luar Sekolah, Departemen Agama tingkat Nasional
b. Merancang Kebijakan tentang manajemen pembinaan PMR untuk Nasional
c. Memfasilitasi Tim Pembinaan dan Pengembangan PMR tingkat
Daerah/Provinsi melaksanakan kebijakan dan pedoman-pedoman
pembinaan
d. Menyelenggarakan kegiatan nasional
e. Melibatkan anggota PMR dalam proses pengambilan keputusan dan
kepemimpinan PMI melalui Forpis Nasional
f. Melakukan monev pada setiap tahap Pembinaan dan Pengembangan PMR
g. Berkoordinasi dengan pihak terkait di tingkat Pusat
h. Menyediakan nformasi terkait dengan Pembinaan dan Pengembangan PMR,
meneruskan informasi tersebut kepada Tim di tingkat Provinsi/Daerah
34. Peran masing-masing pihak
2. Tim Pembinaan dan Pengembangan PMR ditingkat Daerah/Provinsi
a. Terdiri dari unsur PMI Daerah/Provinsi bidang PMR, Departemen Pendidikan
Sekolah dan Luar Sekolah, Departemen Agama tingkat Provinsi
b. Menerapkan Kebijakan tentang pembinaan dan pengembangan PMR
ditingkat Provinsi
c. Memfasilitasi Tim ditingkat tingkat Kab/Kota dalam melaksanakan
kebijakan dan pedoman-pedoman pembinaan PMR
d. Memfasilitasi/menyelenggarakan pelatihan, pengembangan kegiatan dan
pengembangan kapasitas untuk tingkat Daerah/Provinsi
e. Menyelenggarakan kegiatan tingkat Provinsi/Daerah
f. Melibatkan anggota PMR dalam proses pengambilan keputusan dan
kepemimpinan PMI melalui Forpis Daerah/Provinsi
g. Melakukan monev pada setiap tahap Pembinaan dan Pengembangan PMR
h. Berkoordinasi dengan pihak terkait di tingkat Provinsi/Daerah
i. Menyediakan nformasi, dan meneruskan kepada Tim ditingkat Kab/Kota
j. Memfasilitasi Tim ditingkat Kab/Kota dalam menerapkan informasi-
informasi tentang pembinaan PMR
35. Peran masing-masing pihak
3. Tim Pembinaan dan Pengembangan PMR ditingkat Kabupaten/Kota
a. Terdiri dari unsur PMI Daerah/Provinsi bidang PMR, Departemen Pendidikan Sekolah
dan Luar Sekolah, Departemen Agama ditingkat Kab/Kota
b. Menerapkan Kebijakan tentang pembinaan dan pengembangan PMR ditingkat
Kab/Kota dengan pendekatan youth centre
c. Memfasilitasi Tim ditingkat Kecamatan, relawan serta unit PMR dalam melaksanakan
kebijakan , buku panduan, kurikulum dan modul
d. Memfasilitasi pelatihan, pengembangan kegiatan dan pengembangan kapasitas untuk
tingkat Kab/Kota, Kecamatan dan Unit PMR
e. Menugaskan pelatih dan fasilitator PMI untuk melatih dan memfasilitasi
pengembangan unit PMR
f. Melibatkan Pembina PMR dalam proses pengambilan keputusan, khususnya terkait
pembinaan PMR, baik dalam forum rapat, muker maupun muskab/muskot
g. Melibatkan anggota PMR dalam proses pengambilan keputusan dan kepemimpinan
PMI melalui Forpis Kabupaten/Kota
h. Melakukan monev pada setiap tahap Pembinaan dan Pengembangan PMR
i. Berkoordinasi dengan pihak terkait di tingkat Kab/Kota
j. Menyediakan nformasi, dan meneruskan kepada Unit PMR
k. Memfasilitasi Unit PMR dalam menerapkan informasi-informasi tersebut
36. Peran masing-masing pihak
4. Unit PMR Sekolah dan Luar Sekolah
a. Kegiatan PMR merupakan kegiatan ekstra kurikuler, yang jika dilaksanakan disekolah
berkoordinasi dengan OSIS
b. Penanggungjawab
Penanggungjawab unit PMR sekolah adalah Kepala Sekolah, sedangkan luar sekolah
adalah seseorang yang ditunjuk PMI Kab/Kota/Kecamatan/kepala istansi/lembaga
luar sekolah yang akan membentuk unit PMR luar sekolah
Penanggungjawab unit PMR, secara fungsional adalah anggota tenaga sukarela (TSR)
PMI Kab/Kota atau Kecamatan
Tugas:
Bertanggungjawab terhadap pembinaan & pengembangan PMR di sekolah/luar
sekolah
Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan unit PMR
Bersama dengan PMIKab/Kota memantau dnamengevaluasi tugas pembina PMR,
fasilitator dan Pelatih PMI di unit tersebut
Melakukan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan dan
pengembangan PMR
Berkoordinasi dengan pihak terkait ditingkat Kab/Kota/Kecamatan
37. Peran masing-masing pihak
4. Unit PMR Sekolah dan Luar Sekolah
c. Pembina PMR
Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan atau guru yang ditunjuk oleh
sekolah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan unit dan
anggota PMR di sekolah ybs
Seesorang yang ditunjuk oleh penanggungjawab unit PMR untuk
melakukan pembinaan dan pengembangan unit dan anggota PMR luar
sekolah
Pembina PMR secara fungsional adalah anggota Tenaga Sukarela (TSR)
PMI Kab/Kota/Kecamatan
Mengikuti orientasi kepalngmerahan dan orientasi pembina PMR
Tugas:
38. Peran masing-masing pihak
4. Unit PMR Sekolah dan Luar Sekolah
Tugas:
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR masing-
masing, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh relawan PMI
Mengembnagkan kegiatan kepalangmerahan, antara lain melakukan
sosialisasi dan advokasi ke sekolah/lembaga, memfasilitasi pembentukan
unit PMR baru, meninhkatkan jaringan komunikasi dan koordinasi antar
pembina PMR maupun sekolah/lembaga
Menjadi fasilitator dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
PMR
Membantu PMI Kab/Kota memfasilitasi pembentukan unit PMR baru
Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara unit PMR dan PMI Kab/Kota
Memberikan masukan kepada PMI dan pelatih terkait pengembangan PMR,
pelaksanaan standarisasi pelatihan PMR, kualitas pelatih, perkembangan
metode dan media pelatihan, kegiatan-kegiatan Tri Bakti
Melakukan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan dan
pengembangan PMR
39. Peran masing-masing pihak
4. Unit PMR Sekolah dan Luar Sekolah
d. Pengurus Unit PMR
Berasal dari anggota PMR kelompok tersebut
Terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi
sebagaimana tercantum dalam struktur
Tugas:
Memberikan usualan rencana kegiatan melalui FORPIS
Mengkoordinir anggotanya untuk melaksanakan program kerja unit PMR
dan hasil kesepakatan FORPIS dengan pendekatan youth centre
Melakukan evaluasi kegiatan dan memberikan laporan kepada pembina
PMR
48. Tugas Utama pendidikan dan orang tua dalam proses
humanisasi dan sivilisasi anak manusia adalah
membawa anak muda yang belum dewasa kepada
kedewasaan penuh, mampu mandiri dalam status
kedewasaannya, sehingga orang muda mampu
melaksanakan semua tugas hidup dengan pertanggung-
jawaban sendiri, atas dasar norma etis, bersedia
berpartisipasi secara aktif di dalam masyarakat, untuk
membangun keluarga desa/kampung, negara dan
DUNIA
49. Billy Graham
"If wealth is lost, nothing is lost. If
health is lost, something is lost. But,
if character is lost, everything is
lost."