Dokumen tersebut membahas tentang tahapan implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan yang terdiri dari lima tahap yaitu tahap awal, tahap berkembang, tahap siap, tahap mahir, dan tahap unggulan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka seperti perencanaan kurikulum, perencanaan pembelajaran, penggunaan perangkat a
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang alokasi waktu mata pelajaran di Kurikulum 2013 dan Kurikulum Prototipe untuk SD kelas 1-5. Disebutkan pula bahwa IPAS belum diwajibkan untuk kelas 1-2 meskipun capaian pembelajarannya tersedia, serta muatan lokal dan bahasa Inggris bersifat opsional.
Presentasi sidang thesis implementasi mutu pendidikan Asep Supriatna
model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif tentang evaluasi implementasi standar mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Kota Cimahi
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Dikti-06 sept 2023.pptxdarmadi ir,mm
Dokumen tersebut membahas transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi di Indonesia untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Standar nasional direvisi menjadi lebih sederhana dan memberi ruang yang lebih luas kepada perguruan tinggi, misalnya dalam merancang kurikulum dan bentuk penilaian mahasiswa. Transformasi ini dimaksudkan agar pendidikan tinggi dapat beradaptasi lebih cepat dan bersaing di tingkat global.
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan yang terdiri dari lima tahap yaitu tahap awal, tahap berkembang, tahap siap, tahap mahir, dan tahap unggulan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka seperti perencanaan kurikulum, perencanaan pembelajaran, penggunaan perangkat a
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang alokasi waktu mata pelajaran di Kurikulum 2013 dan Kurikulum Prototipe untuk SD kelas 1-5. Disebutkan pula bahwa IPAS belum diwajibkan untuk kelas 1-2 meskipun capaian pembelajarannya tersedia, serta muatan lokal dan bahasa Inggris bersifat opsional.
Presentasi sidang thesis implementasi mutu pendidikan Asep Supriatna
model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product dengan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif tentang evaluasi implementasi standar mutu pendidikan di SMK Negeri 1 Kota Cimahi
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Dikti-06 sept 2023.pptxdarmadi ir,mm
Dokumen tersebut membahas transformasi standar nasional dan akreditasi pendidikan tinggi di Indonesia untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Standar nasional direvisi menjadi lebih sederhana dan memberi ruang yang lebih luas kepada perguruan tinggi, misalnya dalam merancang kurikulum dan bentuk penilaian mahasiswa. Transformasi ini dimaksudkan agar pendidikan tinggi dapat beradaptasi lebih cepat dan bersaing di tingkat global.
Czynności kontrolno-obsługowe samochód MAN TGL 12.240Dariusz Dahm
Czynności kontrolno-obsługowe czyli zadanie numer jeden na egzaminie na prawo jazdy wykonywane na placu manewrowym - MAN TGL 12.240.
Na egzaminie na prawo jazdy należny wykonać tzw. obsługowe codzienna (OC), która polega na sprawdzeniu elementów odpowiedzialnych za bezpieczeństwo jazdy - świateł oraz płynów.
Osoba egzaminowana losuje jedno światło oraz jeden element pod maską.
Należy wskazać oraz sprawdzić działanie wylosowanego światła oraz wskazać, gdzie i przy użyciu jakich przyrządów lub wskaźników sprawdza się poziom odpowiednich płynów w pojeździe.
Prezentacja dotyczy samochodu egzaminacyjnego MAN TGL 12.240.
Dokumen ini membahas pentingnya penyusunan visi, misi, dan tujuan madrasah yang sesuai dengan karakteristiknya melalui proses analisis dan perumusan bersama seluruh pemangku kepentingan. Visi, misi, dan tujuan harus terkait erat dengan pengorganisasian pembelajaran dan tujuan pendidikan nasional serta mengedepankan kepentingan peserta didik.
This document profiles Monty S. Padmanagara, an instructor and consultant in agricultural training and human resource development. It provides biographical details about his educational and professional background, spanning from 1975 to the present. It also outlines his areas of expertise, which include leadership, management, and consulting. The document is written in Bahasa Indonesia and contains Monty's reflections on concepts like leadership, organizations, and examples of leadership characteristics and styles.
Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini menekankan pada penguatan kompetensi inti, pembelajaran berbasis proyek melalui penguatan profil pelajar Pancasila, serta memberikan ruang bagi sekolah untuk mengembangkan muatan lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang modul ajar, mulai dari pengertian, tujuan, komponen-komponen penting yang harus ada dalam modul ajar, cara mengembangkan dan memodifikasi modul ajar agar sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran menggunakan modul ajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen talenta aparatur sipil negara di Indonesia, termasuk pola karir, sistem merit, dan pengembangan kompetensi PNS.
2. Kebijakan manajemen talenta nasional bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan sistem karier PNS yang terbuka dan kompetitif.
3. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengembangan talent pool nasional, kolabor
Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran.pptxrendrafirdaus2
Setelah mempelajari Modul 1.1, pemahaman tentang murid dan pembelajaran berubah. Tidak lagi melihat murid sebagai kertas kosong, tetapi memiliki kodrat dan potensi masing-masing. Pembelajaran berpusat pada murid dan memberi kebebasan untuk mengembangkan minat dan bakat alami. Guru berperan sebagai fasilitator untuk mendorong siswa belajar secara aktif.
Etika bermedia sosial Bimbingan Konseling kelas x Duri Nilawati
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan media sosial dan cara menghindari berita hoax di media sosial. Media sosial dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bersosialisasi, mencari teman baru, hiburan, dan mencari penghasilan, namun juga memiliki risiko seperti kehilangan privasi dan tersebarnya berita palsu. UU ITE mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik termasuk penggunaan media sosial
Proses identifikasi-refleksi-benahi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan identifikasi masalah, refleksi, dan perencanaan perbaikan berdasarkan hasil rapor pendidikan. Prosesnya meliputi tahap identifikasi masalah, refleksi untuk menganalisis akar masalah, dan merencanakan tindakan perbaikan.
Makalah ini membahas sistem pola 17 bimbingan dan konseling. Pembahasan dimulai dari pengertian bimbingan dan konseling, perbedaan antara bimbingan, konseling dan penyuluhan, ruang lingkup, sifat, prinsip, fungsi bimbingan dan konseling, serta penjelasan mengenai sistem pola 17 bimbingan dan konseling.
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan PemerintahTri Widodo W. UTOMO
Ringkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dr. Tri Widodo membahas penggunaan Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan (IKK) sebagai alat untuk mengukur kualitas perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pemerintah. IKK terdiri dari dimensi dan indikator tertentu untuk menilai berbagai aspek kebijakan. Hasil pengukuran IKK 2021 menunjukkan capaian dan tantangan dalam
Dokumen tersebut membahas pengembangan kurikulum SMK Kesehatan Purworejo untuk meningkatkan mutu pendidikan dan daya saing siswa dalam menghadapi persaingan global. Dibahas pula model pengembangan sekolah unggul yang memperhatikan input siswa dan proses pembelajaran, serta komponen-komponen kurikulum baru K-13 seperti standar isi, kompetensi lulusan, dan pedoman pelaksanaannya.
Czynności kontrolno-obsługowe samochód MAN TGL 12.240Dariusz Dahm
Czynności kontrolno-obsługowe czyli zadanie numer jeden na egzaminie na prawo jazdy wykonywane na placu manewrowym - MAN TGL 12.240.
Na egzaminie na prawo jazdy należny wykonać tzw. obsługowe codzienna (OC), która polega na sprawdzeniu elementów odpowiedzialnych za bezpieczeństwo jazdy - świateł oraz płynów.
Osoba egzaminowana losuje jedno światło oraz jeden element pod maską.
Należy wskazać oraz sprawdzić działanie wylosowanego światła oraz wskazać, gdzie i przy użyciu jakich przyrządów lub wskaźników sprawdza się poziom odpowiednich płynów w pojeździe.
Prezentacja dotyczy samochodu egzaminacyjnego MAN TGL 12.240.
Dokumen ini membahas pentingnya penyusunan visi, misi, dan tujuan madrasah yang sesuai dengan karakteristiknya melalui proses analisis dan perumusan bersama seluruh pemangku kepentingan. Visi, misi, dan tujuan harus terkait erat dengan pengorganisasian pembelajaran dan tujuan pendidikan nasional serta mengedepankan kepentingan peserta didik.
This document profiles Monty S. Padmanagara, an instructor and consultant in agricultural training and human resource development. It provides biographical details about his educational and professional background, spanning from 1975 to the present. It also outlines his areas of expertise, which include leadership, management, and consulting. The document is written in Bahasa Indonesia and contains Monty's reflections on concepts like leadership, organizations, and examples of leadership characteristics and styles.
Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini menekankan pada penguatan kompetensi inti, pembelajaran berbasis proyek melalui penguatan profil pelajar Pancasila, serta memberikan ruang bagi sekolah untuk mengembangkan muatan lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang modul ajar, mulai dari pengertian, tujuan, komponen-komponen penting yang harus ada dalam modul ajar, cara mengembangkan dan memodifikasi modul ajar agar sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta pelaksanaan asesmen dalam pembelajaran menggunakan modul ajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen talenta aparatur sipil negara di Indonesia, termasuk pola karir, sistem merit, dan pengembangan kompetensi PNS.
2. Kebijakan manajemen talenta nasional bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas dan sistem karier PNS yang terbuka dan kompetitif.
3. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengembangan talent pool nasional, kolabor
Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran.pptxrendrafirdaus2
Setelah mempelajari Modul 1.1, pemahaman tentang murid dan pembelajaran berubah. Tidak lagi melihat murid sebagai kertas kosong, tetapi memiliki kodrat dan potensi masing-masing. Pembelajaran berpusat pada murid dan memberi kebebasan untuk mengembangkan minat dan bakat alami. Guru berperan sebagai fasilitator untuk mendorong siswa belajar secara aktif.
Etika bermedia sosial Bimbingan Konseling kelas x Duri Nilawati
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan media sosial dan cara menghindari berita hoax di media sosial. Media sosial dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bersosialisasi, mencari teman baru, hiburan, dan mencari penghasilan, namun juga memiliki risiko seperti kehilangan privasi dan tersebarnya berita palsu. UU ITE mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik termasuk penggunaan media sosial
Proses identifikasi-refleksi-benahi bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan identifikasi masalah, refleksi, dan perencanaan perbaikan berdasarkan hasil rapor pendidikan. Prosesnya meliputi tahap identifikasi masalah, refleksi untuk menganalisis akar masalah, dan merencanakan tindakan perbaikan.
Makalah ini membahas sistem pola 17 bimbingan dan konseling. Pembahasan dimulai dari pengertian bimbingan dan konseling, perbedaan antara bimbingan, konseling dan penyuluhan, ruang lingkup, sifat, prinsip, fungsi bimbingan dan konseling, serta penjelasan mengenai sistem pola 17 bimbingan dan konseling.
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan PemerintahTri Widodo W. UTOMO
Ringkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dr. Tri Widodo membahas penggunaan Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan (IKK) sebagai alat untuk mengukur kualitas perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pemerintah. IKK terdiri dari dimensi dan indikator tertentu untuk menilai berbagai aspek kebijakan. Hasil pengukuran IKK 2021 menunjukkan capaian dan tantangan dalam
Dokumen tersebut membahas pengembangan kurikulum SMK Kesehatan Purworejo untuk meningkatkan mutu pendidikan dan daya saing siswa dalam menghadapi persaingan global. Dibahas pula model pengembangan sekolah unggul yang memperhatikan input siswa dan proses pembelajaran, serta komponen-komponen kurikulum baru K-13 seperti standar isi, kompetensi lulusan, dan pedoman pelaksanaannya.
Kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan kompetensi peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui pendekatan tematik terpadu yang mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari berbagai mata pelajaran. Pendekatan ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran terpadu sejalan dengan cara berfikir anak dan dapat meningkatkan pemahaman siswa se
Pembelajaran IPS terpadu berfokus pada topik, potensi wilayah, dan permasalahan masyarakat untuk mengembangkan sikap peserta didik yang peka terhadap isu sosial dan mampu mengatasi masalah.
[Ringkasan]
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan, peran dosen, pendekatan kepemimpinan, dan fungsi administrasi pendidikan.
2. Juga membahas tentang supervisi pembelajaran, modul pembelajaran, peran kepala sekolah, dan hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
3. Termasuk didalamnya adalah layanan bimbingan dan konseling di sekolah beserta
Psikologi Pendidikan membahas konsep dasar psikologi yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan tujuan pendidikan. Mata kuliah ini membantu mahasiswa memahami perkembangan peserta didik, pendekatan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Lapangan kerja terkait mencakup bimbingan konseling, pengembangan kurikulum, dan penyediaan layanan psikologis di sekolah.
Pendekatan pengembangan kurikulum mencakup pendekatan subjek akademis yang berfokus pada sistematisasi ilmu pengetahuan, pendekatan humanistik yang menekankan pembentukan pribadi peserta didik, pendekatan rekonstruksi sosial yang bertujuan memecahkan masalah sosial melalui kerja sama, dan pendekatan teknologis yang menitikberatkan pada penguasaan kompetensi tertentu berdasarkan analisis tugas.
Maaf, saya bukan manusia. Saya adalah asisten virtual buatan Anthropic yang tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Saya hanya dapat merangkum informasi yang tersedia, bukan merancang desain pembelajaran. Semoga diskusi ini bermanfaat.
2. SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
MASUKAN INSTRUMENTAL
IQ, EQ, SQ
Kuriulum Sarana/prasarana Guru & Staf Kognitif
Afektif
Psikomotor
Organisasi Hubungan Personal
Keuangan
Melanjutkan Pendidikan
PROSES
HASIL
Manajemen Sekolah
MASUKAN KELUARAN
MENTAH
(Siswa)
Bekerja
Dukungan Pemerintah
2
Dukungan Orangtua Dukungan Masyarakat
3. Apa itu Sekolah Unggul
(Ada tiga komponen)
Sekolah yang mampu memberikan layanan
optimal kepada seluruh anak dgn berbagai
perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar
Mampu meningkatkan secara signifikan
kapabilitas yang dimiliki anak didik
menjadi aktualisasi diri yang memberikan
kebanggaan
Mampu membangun karakter kepribadian
yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
siswa
3
4. • Sekolah saat ini (bukan sekolah
Unggul) • Sekolah yang Ideal (Sekolah
Unggul)
• 1. Dimensi kognitif (hanya
menghafal) • Dimensi kognitif (menguasai
pengetahuan dan bidang
• 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik) studi).
• 3. Dimensi nilai tidak terurus dan • Dimensi ketrampilan: a.l.
tidak mendalam ketrampilan untuk melakukan
• 4. Dimensi hubungan (ranah pekerjaan,
• pemecahan masalah, berfikir
interaktif) tidak tergarap. kreatif, dll.
• Dimensi nilai: a.l. sikap
terhadap diri, terhadap orang
lain, terhadap
• lingkungan, dan kepada Maha
Pencipta.
• Dimensi hubungan: hubungan
yang dibangun oleh luaran
pendidikan
PP. 19 • (outcome) terutama dunia
kerja dan masyarakat.
4
5. Model Pengembangan Sekolah Uggul
1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan
unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang
Sasaran
unggul (Seeley 1988)
Sistem Sekolah Unggulan:
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam
kelas atau sekolah tertentu
Sejauh mana keluaran sekolah
memiliki kapabilitas dalam intelektual,
Kelemahannya :
- Terlalu esklusif ketrampilan, dan moral yang berguna
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan untuk masyarakat dan diri sendiri
2. Proses output approach: struktur persekolahan,
lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk
1990)
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan
memperhatikan standarisasi minimal (minimun
requirement) anak didik yang akan diterima dengan
kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum dan
pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai,
managemen/organisasi sekolah,
5
7. Curriculum Engineering
1. Merumuskan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Mengorganisasikan bahan belajar
untuk mencapai tujuan.
3. Memilih cara untuk memudahkan
terjadinya belajar.
4. Menetapkan cara untuk menilai
keberhasilan belajar.
7
8. Hubungan antara Kurikulum
dan Pembelajaran
Rancangan Pelaksanaan
dan belajar-
pengaturan mengajar dan
belajar- penilaian hasil
mengajar belajar
(dua sisi koin uang logam) 8
9. Pembelajaran sebagai sistem
Sistem: kesatuan komponen yang terarah
pada pencapaian tujuan
Sistem pembelajaran
Tujuan
Isi/materi
Evaluasi pembelajaran
Proses pembelajaran 9
10. KOMPONEN-KOMPONEN
MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN
TINDAK
KELAS
LANJUT
MODEL
PEMBELAJARAN
EFEKTIF
STRATEGI
EVALUASI PEMBELAJARAN
MEDIA DAN
SUMBER 10
12. Komponen KTSP
Mengacu Pada:
• Standar Isi (Permen 22)
• Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)
• Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
23( Permen 24)
• Panduan KTSP
• Model Tubuh Kurikulum (Model Format
KTSP)
12
13. Perencanaan Kurikulum
1. Menganalisis kebutuhan
2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan
filosofis
3. Menentukan disain kurikulum
4. Membuat rencana induk (master plan):
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
13
14. Pengembangan Kurikulum
1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran
I 2. Perumusan visi, misi, dan tujuan
3. Penentuan struktur dan isi program
4. Pemilihan dan pengorganisasian materi
5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
II
6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
7. Penentuan cara mengukur hasil belajar
14
15. Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Meningkatkan
Meningkatkan
kekhususan
keumuman
Konsep
Fakta
15
16. Pelaksanaan Kurikulum
1. Penyusunan rencana dan program
pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana
pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan
hasil belajar
6. Setting lingkungan pembelajaran 16
17. Penilaian Kurikulum
1. Kekuatan dan kelemahan
2. Formatif dan sumatif
3. Konteks, input, proses, produk (CIPP)
4. Kontingensi – kongruens
5. Diskrepansi
17
18. MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS,
PRODUCT): Daniel Stufflebeam
Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan
sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah-
masalah dan peluang.
Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan
sistem, strategi pencapaian tujuan,
implementasi design dan cost benefit dari
rancangan.
Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
penyediaan informasi untuk pembuatan
keputusan dalam melaksanakan program.
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur
pencapaian proses dan pada akhir program
(identik dgn evaluasi sumatif)
18
20. KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI
ACTION PLAN SEKOLAH
Dimana kta - Analisis lingkungan Profil Sekolah
eksternal Isu-isu strategis
sekarang ? Kebijakan
- Analisis lingkungan
Pendidikan
internal
Profil sekolah yang diharapkan
Kemana kita - Visi, Misi, Tujuan,
akan pergi ? Sasaran, Kebijakan, dan
Program
Strategi
Bagaimana pelaksanaan
caranya Formulasi Strategi Alokasi Sumberdaya
mencapai Pelaksanaan
kesana ?
Evaluasi & Kontrol
Pengumpulan &
Saran/ Pemaparan
Evaluasi
Apakah kita Rekomendasi Data
sampai
disana? 20
21. 8 langkah dalam melakukan penyusunan
perencanaan Strategi Sekolah
1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan
dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan.
2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita
lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini
sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk
mencapai tujuan?
3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti apa
yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang
dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
di masa yang akan datang?
21
22. 4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang menjadi
kekuatan dan kelemahan kita bila dibandingkan
dengan negara lain? Apa saja faktor kunci
keberhasilan dalam menjalankan organisasi ini?
Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang
dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita
inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja untuk
mengukur keberhasilan kita dalam mengelola
organsiasi ini?
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin
diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur,
ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada
tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja?
Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak-
tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan upaya
organisasi mendekatkan ke kondisi yang diinginkan
tersebut?
22
23. 6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka
mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
Perubahan apa yang akan diusahakan?
7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah;
Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
Teknologi apa yang akan diusahakan?
8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara
rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk
dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
kegiatan, organisasi, dan manusia?
Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa
saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
membenarkan investasi tersebut?
Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
berjalan sesuai harapan? 23
24. Visi Sekolah
Gambaran sekolah yang dicita-citakan di
masa depan
– Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi,
semangat, dan komitmen warga sekolah
– Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional
– Realistik sesuai harapan masyarakat
24
25. Contoh Visi Sekolah
Menuju sekolah yang unggul dan
berprestasi berdasarkan iman dan taqwa
Indikator:
– Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN
– Juara dalam berbagai lomba KIR
– Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
– Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian
– Unggul dalam kegiatan keagamaan
25
26. Misi Sekolah
Tindakan untuk mewujudkan visi
sekolah
– Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan
visi
– Rumusan tindakan sebagai arahan untuk
mewujudkan visi
26
27. Contoh Misi Sekolah
• Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi
semua guru dan siswa
• Menumbuhkan semangat keunggulan warga
sekolah dalam berkarya
• Mendorong siswa mengenali potensi dirinya
untuk meningkatkan motivasi berprestasi
• Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran
agama yang dianut
27
28. Tujuan Sekolah
• Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
dalam jangka waktu tertentu (3 th)
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
• Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50
• Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
• 20% siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris dengan baik
• Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupaten/kota
• 80% siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran agama yang
dianut.
28
29. MUATAN LOKAL
• Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
sekolah
• Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
Penyelenggaraan dll
• Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
• Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran
tersendiri;
• Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
• Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis dalam
setiap semester
• Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
• Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis
Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah
29
30. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
• Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan,
Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun
programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus
• Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif
• Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler
• Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling
(kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa seperti:
kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.
• Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai
bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
• Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga
kependidikan yang kompeten.
30
31. KETUNTASAN BELAJAR
Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan
Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan
hal-hal sbb:
• Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah
0 – 100%, dengan batas criteria ideal minimum 75%
• Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan:
kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber
daya pendukung
• Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria
ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai
criteria ketuntasan ideal.
31
32. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
• Berisi tentang program kecakapan hidup yang
diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis
Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya.
Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal sbb:
• Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan
vokasional
• Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat
disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus dan
terintegrasi.
• Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan
formal/non formal lain, apabila sekolah yang
bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung
yang memadai.
32
33. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
• Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan
global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis,
Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun
dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
• Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa,
TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik
• Dapat merupakan bagian dari semua MP
• Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal
33
34. Pemetaan SK/KD
Merupakan gambaran hasil pengkajian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
setiap MP berdasarkan:
• urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin
ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
SI;
• keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
• keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran.
• Model pemetaan SK dan KD dapat berupa
matriks atau diagram alur atau bentuk peta
pikiran (concept maping)
34
35. Tata Nilai Depdiknas
Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai
keunggulan, meliputi:
1. Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
kepercayaan
2. Profesional
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami
bagaimana mengimplementasikannya
3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi
pada hasil
4. Bertanggung Jawab
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-
jawabkan hasil kerjanya
5. Kreatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan
6. Disiplin
Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak
orang lain untuk bersikap yang sama
7. Peduli
Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan 35
kepentingan pihak lain.
36. Nilai-nilai proses (process values)
Depdiknas,
Visioner dan Berwawasan
• Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi
yang luas serta wawasan yang jauh ke depan
• Menjadi Teladan
Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk
melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh
bagi pihak lain
• Memotivasi (Motivating)
Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak
lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama
• Mengilhami (Inspiring)
Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan
agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan
karya terbaiknya
36
37. • Memberdayakan (Empowering)
Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya
usaha pihak lain sesuai kemampuannya
• Membudayakan (Culture-forming)
Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan
masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
• Taat Azas
Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan
perundangan
• Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim
Bekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan,
keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif
bagi kepentingan Depdiknas
• Akuntabel
Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar
serta memberikan hasil kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan.
37
38. Nilai-nilai keluaran (output values),
• Produktif (Efektif dan Efisien)
Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui
pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien
• Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence
Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik
• Dapat Dipercaya (Andal)
Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil
kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas
• Responsif dan Aspiratif
Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu
berubah
• Antisipatif dan Inovatif
Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi,
serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru
• Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif
Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata
• Pembelajar Sepanjang Hayat
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman.
38
39. VISI PENDIDIKAN
NASIONAL
• Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
• Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional
tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada
tahun 2025 menghasilkan: INSAN
INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan
Kamil / Insan Paripurna) 39
40. Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Cerdas spiritual
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional & sosial
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas
dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,
serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri
melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal
balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi
manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam
bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
Cerdas intelektual
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan
intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
Cerdas kinestetis
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang
sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas;Aktualisasi
insan adiraga. 40
41. MAKNA INSAN INDONESIA
Kompetitif : KOMPETITIF
• Berkepribadian unggul dan gandrung akan
keunggulan
• Bersemangat juang tinggi
• Mandiri
• Pantang menyerah
• Pembangun dan pembina jejaring
• Bersahabat dengan perubahan
• Inovatif dan menjadi agen perubahan
• Produktif
• Sadar mutu
• Berorientasi global
• Pembelajar sepanjang hayat
41
42. MISI PENDIDIKAN
DEPDIKNAS
• Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
menetapkan Misi sebagai berikut:
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG
MAMPU MEMBANGUN INSAN
INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF
DAN KOMPETITIF DENGAN
MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN
NASIONAL.
42