2. PENDAHULUAN
Daya tampung tanaman adalah
kemampuan lingkungan atau tanah
dalam mendukung pertumbuhan dan
produksi suatu tanaman Manajemen daya tampung
tanaman merupakan upaya untuk
mengoptimalkan kondisi lingkungan
dan factor lain yang mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi
tanaman
3. AIR
Fungsi
pelarut dan medium reaksi kimia
medium untuk transport
zat terlarut organic dan anorgani
bahan baku fotosintesis
transpirasi
4. AIR
Mekanisme
bergeraknya air
Difusi : pergerakan molekul dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke
daerah dengan konsentrasi rendah
Osmosis : bergeraknya pelaurt antara dua larutan yang dibatasi
membrane semi permiabel dan berlangsung dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah
Tekanan kapiler : tekanan yang menarik air apabila ke dalam air
dicelupkan pipa
Tekanan hidrostatik : masuknya air kedalam sel yang menyebabkan
tekanan terhadap dinding sel meregang
Gravitasi : air bergerak merespon gaya gravitasi bumi, sehingga
diperlukan tekanan untuk menarik air ke atas
5. Pergerakan air dalam tumbuhan dimulai dengan absorpsi
air pada permukaan akar. Air yang masuk ke dalam akar
melalui sel epidermeis dan rambut akar (modifikasi sel
epidermis). Rambut akar meningkatkan luas permukaan
akar sehingga penyerapan air menjadi lebih efisien.
Selanjutnya air dari epidermis masuk ke dalam korteks
akar, sebagian air masuk melalui sitoplasma (rute simplas)
dan sebagian besar air melalui ruang antar sel (rute
apoplas). Ketika mencapai endodermis, air yang masuk
dengan rute apoplas akan masuk ke dalam endodermis
karena terdapat jalur caspary. Air yang masuk dari sel
endodermis selanjutnya masuk ke dalam pembulih xilem
melalui proses osmosis. Air dari pembuluh xilem akar, akan
bergerak melalui xilem batang hingga ke xilem daun.
7. Tanaman kedelai selama
pertumbuhannya
memerlukan air 450
hingga 700 mm/musim
tergantung pada umur
dan iklim nya
Secara umum selama
pertumbuhannya (umur
85-100 hari) kedelai
membutuhkan air sebanyak
300–450 mm atau 2,5–3,3
mm/hari (Suyamto
1991 : Taufiq et al., 2012).
8. Sutardi et al., (2014) mengatakan
bahwa penggunaan kedelai varietas
tanggamus, ijen dan anjasmoro
dengan perlakuan frekuensi pengairan
sesuai dengan umur fase kritis,
minimal 2 kali dengan system
oengairan parit bawah permukaan
tanah
11. • Perpindahan hara dari komplek jerapan/larutan tanah ke akar ini dapat melalui intersepsi akar,
aliran masa maupun difusi
12. Pusparini et al., 2018 mengatakan bahwa
penggunaan pupuk NPK dengan dosis 300 kg/ha
merupakan dosis yang optimum untuk
pertumbuhan dan hasil jagung hibrida (8,92
ton/ha)
13. Tanaman Kedelai
N diserap sebesar 280,9 kg N/ha
Batas ambang K-dd 0,2 – 0,3 me/100 g tanah
(Franzen, 2003)
Ca-dd optimum 2,8 me/100 g tanah (Fegeria,
2009)
Mg-dd optimum 1,4 me/100 g tanah (Fegeria,
2009)
14. Cahaya
Cahaya matahari (radiasi surya) mempengaruhi pertumbuhan
tanaman melalui tiga sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya
(panjang gelombang) dan lamanya penyinaran (panjang hari).
Pengaruh ketiga sifat cahaya tersebut terhadap pertumbuhan
tanaman adalah melalui pembentukan klorofil, pembukaan
stomata, pembentukan antocyanin (pigmen merah) perubahan
suhu daun atau batang, penyerapan hara, permeabilitas dinding
sel, transpirasi dan gerakan protoplasma.
15. Spektrum cahaya yang paling efektif dalam fotosintesis adalah
berkisar dari 400- 700 nm, yaitu 45 – 50% total energy spektrum
matahari. Kurang dari 25 % hilang karena refleksi. Reduksi
jumlah C menjadi karbohidrat memerlukan 112 kcal. Satu mol
foton menghasilkan 41 kcal. Tiga kuantum dan visible light
diperlukan untuk mereduksi CO2. Perubahan fisiologi
memerlukan 8–12 kuanta dan efesiensinya jarang mencapai 1
persen (Barber, 2004).
16. Tanaman Kedelai
Lama penyinaran optimal 10 – 12 jam dan
memerlukan penyinaran penuh dengan
intensitas cahaya 50%
<10 jam atau >12 jam akan menyebabkan
pembungaan lambat, penurunan jumlah polong
dan hasil
(Arifin, 2008)
UV-B tinggi dapat menyebabkan kerusakan
organ reproduktif seperti morfologi bunga dan
serbuk sari (Koti et al., 2005)
17. PEMBAHASAN
Suhu
• Temperatur secara langsung mempengaruhi tanaman pada fotosintesis, respirasi, permeabilitas
dinding sel, adsorpsi air dan unsur hara, transpirasi, aktivitas enzim dan koagulasi protein.
• Pernafasan (respirasi) tanaman juga dipengaruhi oleh temperatur. Pada umumnya respirasi berjalan
lebih lambat pada temperatur yang rendah dan naik dengan kenaikan temperature.
• Transportasi atau kehilangan uap air dari stomata daun tanaman juga dipengaruhi oleh temperatur .
• Temperatur tanah yang rendah mungkin berpengaruh jelek terhadap pertumbuhan tanaman akibat
pengaruhnya terhadap absorpsi air. Bila temperatur tanah rendah, tetapi transpirasi berlebihan
terjadi, tanaman akan mengalami kerusakan dehidratasi.
18. Tanaman Kedelai
Suhu udara yang paling sesuai 20 – 25 °C,
mengalami penurunan apabila suhu >35 °C
<10 jam atau >12 jam akan menyebabkan
pembungaan lambat, penurunan jumlah polong
dan hasil
(Arifin, 2008)
19. Tanaman Kedelai
Pertumbuhan vegetative : minimum 10 °C
Pembentukan polong : minimum 15 °C
Peningkatan suhu udara dari 30 – 35 °C selama
10 jam dari fase pembungaan hingga
pemasakan menurunkan produksi 27%
Perkecambahan : 15 – 22 °C
Pembungaan : 20 – 25 °C
Pemasakan ; 15 – 22 °C (Liu et al., 2008)
20. Manajemen Daya Tampung Tanaman
Manajemen daya tampung tanaman (plant canopy
management) merupakan rangkaian praktik dan Teknik
untuk mengelola atau memanipulasi struktur dan
distribusi tanaman di lapangan dengan tujuan untuk
meningkatkan hasil, kualitas dan efisiensi pertanian
21. Pemilihan Varietas
Pemilihan varietas yang sesuai dengan tujuan pertanian mampu mempengaruhi
daya tamping tanaman.
Jarak Tanam
Jarak tanam mampu meningkatkan sirkulasi udara, pencahayaan dan akses nutrisi
tanaman
22. Pemangkasan
Mengontrol pertumbuhan dan bentuk tanaman. Digunakan untuk meningkatkan
sirkulasi udaram mengurangi kepadatan tanaman atau mempromosikan
perkembangan buah yang baik
Dukungan tanaman
Misal penggunaan tiang atau rangka untuk mensokong tanaman tinggi atau
memiliki buah yang berat
23. Irigasi yang tepat
Tanaman yang mendapat air yang cukup dapat tumbuh dengan baik dan
mendukung daya tamping yang optimal
Pengendalian HPT Mengendalikan serangan hama dan penyakit dengan prinsip 5T
24. Rotasi tanaman
Rotasi tanaman yang baik dapat membantu mengelola daya tampung tanaman
dengan mencegah penumpukan penyakit atau hama
Pemanfaatan teknologi Pemanfaatan teknologi modern, seperti sensor tanah, dronem atau GIS