PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
Manajemen
1. 1
Modul 1
KONSEP DASAR DAN SEJARAH MANAJEMEN
Drs. LiastaGinting. Msi
PENDAHULUAN
Jika Anda pergi ke took buku maka akan banyak sekali Anda temui buku yang
berhubungan dengan masalah Manajemen. Jika Anda berniat memperdalam ilmu manajemen,
wajar apabila Anda bingung buku mana yang harus anda beli dan baca terlebih dahulu, apalagi
para pengarang saat ini sangat pandai memberi judul yang menarik pada bukunya. Hal ini dapat
membuat anda tertarik kepada judul dan sampul sebuah buku tetapi isinya belum tentu sesuai
dengan kebutuhan anda. Apabila kita perhatikan, sebagian buku manajemen membahas
tentang kerangka kerja manajemen yang terdiri dari planning, organizing, leading, dan
controlling. Sebagian lagi membahas tentang rekayasa ulang, ketergantungan manajemen
terhadap karyawan, diversitas, etika, kualitas, organisasi belajar, kewirausahaan, manajemen
dalam globalisasi, manajemen menembus dunia, kiat manajemen mengakuisi dan merger
perusahaan lain dan sebagainya. Anda tentu bertanya, dari sekian banyak buku yang tersedia,
manakah yang paling penting buat anda ?
Ketika dihadapkan dengan pertanyaan tersebut maka anda harus dapat mencari dan
menemukan buku yang dapat meningkatkan kemampuan manjerial Anda. Jika anda seorang
interpreuner, maka keuntungan yang dapat Anda peroleh dengan meningkatnya kemampuan
manajerial Anda adalah (1) perusahaan yang Anda bangun akan mampu berkompetisi dengan
lebih baik dan memiliki keunggulan kompetitif; (2) Anda akan mampu mendidik dan melatih
seluruh karyawan dengan baik sehingga kompetensi nya menjadi unggul; (3) karyawan anda
menjadi lebih termotivasi dalam bekerja karena terciptanya hubungan yang harmonis dengan
atasan; (4) pelanggan menjadi puas karena pelayanan prima yang Anda berikan, dan pada
akhirnya ; (5) produktivitas terus meningkat seiring dengan kompetensi mereka meraih
pelanggan lebih banyak serta menghasilkan produk yang lebih baik.
Bagaimana jika anda bukan sebagai pengusaha melainkan sebagai karyawan di suatu
perusahaan ? Apakah ilmu manajemen dapat membantu Anda dalam bekerja dan meniti karier
sebagai seorang professional ? Ilmu manajemen tentu saja sangat bermanfaat bagi siapa saja
termasuk Anda yang ingin meniti karier sebagai seorang professional. Jika anda mempelajari
ilmu manajemen dengan baik, maka Anda akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan rekan
Anda yang belum mempelajarinya. Anda akan mampu mengambil keputusan yang lebih baik,
selalu beripikir lebih strategik, membuat perencanaan kehidupan dan pekerjaan lebih
terstruktur, menjadi pemimpin yang disukai atasan, rekan, dan bawahan, dan dapat menjadi
panutan bagi karyawan lain. Oleh karena itu, janganlah berhenti mempelajari manajemen.
Pahami ilmu manajemen dengan baik, terapkan teori, prinsip, dan studi kasus yang telah Anda
pelajari ke dalam kehidupan dan pekerjaan Anda. Sesungguhnya ilmu manajemen sangat
menyenangkan untuk dipelajari.
Untuk memahami lebih dalam tentang ilmu manajemen mulailah dengan mempelajari
Modul 1 buku materi pokok (BMP) manajemen, dimana Modul 1 terdiri dari 2 kegiatan belajar.
Kegiatan Belajar 1 membahas tentang Konsep Dasar Manajemen yang mencakup definisi
2. 2
manajemen hingga pernanan manajer dalam era globalisasi. Kegiatan Belajar 2 membahas
Sejarah Manajemen termasuk di dalamnya perkembangan ilmu manajemen dari manajemen
konvensional, manajemen ilmiah, hingga manajemen modern. Secara keseluruhan, setelah
mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu menjelaskan tentang :
1. Pengertian Manajemen;
2. Peran manajemen dan manajer;
3. Terori manajemen klasik;
4. Teori manajemen non klasik;
5. Teori manajemen modern.
3. 3
KEGIATANBELAJAR 1
KONSEP DASARMANAJEMEN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Definisi Manajemen
Secara sederhana manajemen berorientasi kepada dua hal, yaitu mengawasi orang
bekerja dan mengurus uang. Sehingga manajemen dapat didefenisikan sebagai suatu kegiatan
mengawasi/mengatur orang bekerja dan mengurus/mengatur administrasi keuangan dengan
baik. Manajemen yang baik baru dapat dicapai jika diterapkan dengan tegas dan disiplin., agar
usaha yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Sebagai contoh Jack Welch ex CEO General Electric (GE) sebuah perusahaan multi
nasional yang bergerak pada berbagai bidan bisnis, menyatakan bahwa bisnis itu sederhana.
Janganlah kegiatan bisnis dibuat sulit dan rumit. Kenyataannya memang GE maju pesat berkat
ramuan kata sederhana tadi. Dalam usaha memajukan dan menyederhanakan organisasi
perusahaan, Jack Welch melakukan pemecatan terhadap karyawan yang kurang loyal dan tidak
sejalan dengan kebijakan dasar dan budaya GE serta menutup unit-unit bisnis yang tidak
menguntungkan. Jack Welch menyadari bahwa tindakannya tersebut dapat menyebabkan
demotivasi (menurunnya motivasi) karyawan lainnya. Oleh karena itu ia membuat program
Work Out, yaitu program yang berusaha mengembalikan antusiasme karyawan. Saat ini GE
adalah perusahaan yang memiliki keuntungan paling besar di dunia. Pada tahun 1998 nilai
pasar GE adalah 250 miliar USD menduduki peringkat pertama perusahaan bernilai pasar tinggi
di dunia. Keuntungan GE pada tahun 1996 tumbuh 13%, dan tahun 1997 tumbuh 11%. Laba GE
jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain seperti Exxon dan Intel.
Contoh lainnya adalah McDonald’s. Pada awal berdirinya, McDonald’s dibawah kendali
Ray A kroc yang terkenal sebagai manajer yang tegas dan tidak ragu-ragu memecat karyawan
yang menurutnya tidak berorientasi kepada QSC (Quality, Service, and Cleanliness) serta target
restoran. Kroc menginginkan McDonald’s dibangun hanya oleh orang-orang yang memiliki
komitmen dan berdedikasi kepada misi dan target perusahaan. Ketegasan Kroc yang diimbangi
oleh kesediaannya berbagi dengan karyawannya, baik secara spiritual maupun material hingga
telah menjadikan McDonald’s memiliki sebutan sebagai people business. Impian dan orientasi
Kroc terhadap orang yang bekerja di dalam perusahaannya terwujud dengan didirikannya
Hamburger University, dan program Stock Option.
Didalam perjalanan bisnisnya, Kroc tetap menjaga menu McDonald’s seserhana mungkin
dan membangun kemitraan dengan vendor-vendor-nya untuk memperoleh harga beli yang jauh
lebih murah dibandingkan kompetitornya. Dengan cara ini Kroc dapat menjual burgernya hanya
seharga 99 sen (US). Harga yang cukup kompetitif dan menarik bagi orang untuk makan setiap
hari di McDonald’s dan bagi mereka yang memiliki uang pas-pasan. Selanjutnya Kroc memilih
program waralaba untuk memperluas jaringan usahanya, dan melakukan IPO di bursa saham
Wall Street di New York, Amerika Serikat untuk memperoleh dana segar bagi percepatan
eskpansi usaha tersebut. Saat ini dan beberepa waktu ke depan McDonald’s adalah perusahaan
4. 4
waralaba terbesar di muka bumi. Apalagi sebagian besar negara berkembang dan negeri eks
komunis Eropa Timur sudah menjadikan McDonald’s sebagai salah satu icon modern, gaya
hidup, kemajuan dan kebebasan.
Dari kedua contoh tersebut dapat dikatakan bahwa sukses GE dan McDonald’s diperoleh
berkat ramuan manajemen yang sederhana dan mudah dimengerti. Ramuan pengertian yang
sederhana itu mungkin juga telah menjadi inspirasi dari perusahaan besar lain yang ada di
negara kita, seperti Hero Supermarket, Matahari, Ramayana, Maspion, dan sebagainya.
Nah, sekarang Anda sebagai mahasiswa, cobalah renungkan sejenak sebelum melihat
defenisi di bawah ini, apakah anda memiliki definisi sendiri ? Tuliskan di kertas dan cobalah
kaitkan dengan definisi berikut di bawah ini.
2. Pendapat para Ahli
Manajemen merupakan konsep yang paling sering diperbincangkan di dunia akademis
maupun di dunia bisnis atau dunia praktis. Dengan kata lain makna manajemen dapat dipahami
melalui dua hal, yaitu teori dan praktik manajemen. Hal yang bersifat teoritis berpijak pada
pandangan tentang aspek tertentu dari organisasi, antara lain tentang efektivitas, pencapaian
tujuan, pengambilan keputusan, efisiensi, keseimbangan, interaksi antara organisasi dan
lingkungan sekitarnya, dan sebagainya. Di lain pihak manajemen memandang organisasi
sebagai sebuah system terbuka. Melalui citra seperti ini manajemen dimaknai sebagai suatu
proses mengkoordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan kerja sehingga dapat
dirampungkan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbins dan Coulter,
2005).
Didalam defenisi tersebut ada beberapa aspek penting yang perlu dicermati, yaitu :
a. Manajemen adalah sebuah proses. Kegiatan kerja yang dikoordinasi dan diintegrasi
merupakan fungsi-fungsi manajemen,; mencakup perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian.
b. Dasar manajemen adalah PIRO, yakni People, Ideas, Resources, dan Objectives.
c. Proses dalam mengintegrasi dan mengkoordinasi kegiatan kerja itu haruslah efisien.
Artinya pengerahan sumber daya harus dilakukan dengan biaya yang seminimum
mungkin. Ini yang lazimnya dipahami sebagai efisiensi atau doing things right dan
tidak memboroskan sumber daya. Sumber daya yang penting adalah man, materials,
methods, money, technology, information, dan organization.
d. Manajemen mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu
efektivitas merupakan hal yang penting. Efektivitas atau doing the right things
menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
e. Pencapaian tujuan terlaksana dengan dan melalui orang lain. Ini berarti ada
sejumlah peran dan kemahiran manajemen yang dipersyaratkan untuk diwujudkan.
Peran manajemen yang dimaksud ialah peran interpersonal, peran infomasional,
dan peran keputusan. Selanjutnya kemahiran manajemen mencakup kemahiran
konseptual, kemahiran berperilaku, dan kemahiran teknis. Misalnya, pada suatu
perusahaan sepatu, apabila fungsi utama perusahaan tersebut adalah menghasilkan
5. 5
1000 pasang sepatu sehari namun kerusakan hasil produksi mencapai 5 persen maka
hal itu dapat dijadikan indicator bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada salah satu
atau kombinasi dari lima aspek diatas.
Ini adalah salah satu cara member makna sebuah definisi manajemen. Anda dapat pula
mencoba memberikan makna pada defenisi manajemen berikut ini. Baiklah, sekarang kita mulai
melihat defenisi manajemen yang dapat membantu kita memberikan makna manajemen yang
lebih dalam.
Manajemen berasal dari bahasa Perancis lama yaitu management, yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur yaitu sebuah proses kepemimpinan dan pengaturan seluruh atau
sebagian dari suatu organisasi, atau bisnis, melalui pemanfaatan atau pengaturan sumber daya
(sumber daya manusia, material, kepandaian, dan lain-lain). Kebanyakan buku manajemen yang
pernah terbit menyatakan bahwa manajemen berasal dari kata bahasa Inggris to manage yang
berarti mengelola atau mengatur.
Williams (2001) berpendapat bahwa secara tradisional pengertian manajemen adalah
menjalankan fungsi merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan
(planning, organizing, leading, and controlling).
Merencanakan : Adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk
mencapainya.
Mengorganisasikan : Adalah menetapkan dimana keputusan dibuat, siapa yang akan
melaksanakan tugas dan pekerjaan, dan siapa berkerja untuk siapa,
dalam perusahaan.
Memimpin : Adalah member inspirasi dan motivasi karyawan untuk bekerja
keras dalam mencapai sasaran organisasi.
Mengendalikan : Adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil
tindakan koreksi bilamana kemajuan tidak tercapai
Menurut Follen dalam Stoner (1996) memberikan pengertian manajemen sebagai “Seni
untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain”.
Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi
melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan atau dengan kata lain para manajer tidak melakukan tugas-tugasnya sendiri.
Sedangkan Stoner (1995) memberikan defenisi manajemen sebagai suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi, dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Stoner (1995) berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses bukan seni. Proses
adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen dikatakan sebagai proses
karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka,
harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-
tujuan yang mereka inginkan (Handoko, 1996).
Siagian (1992) mengemukakan bahwa manajemen adalah “kemampuan atau
keterampilan untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan kegiatan orang lain”.
6. 6
Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai seni dan ilmu yang mempelajari
bagaimana mengelola manusia dan material untuk mencapai tujuan. Sebagai alat pelaksana
dari administrasi, manajemen diperlukan agar tujuan organisasi dapat dicapai sesuai dengan
yang direncanakan. Keterkaitan antara manajemen dngan administrasi diterangkan oleh Siagian
(1992) sebagai berikut : “Manajemen merupakan inti dari administrasi karena memang
manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi”.
Henry Fayol dalam Handoko (1996) mengemukakan aspek-aspek maajemen sebagai
“planning, organizing, commanding, coordinating,dan controlling”. Fokus dari manajemen
adalah bagaimana sebuah organisasi dikelola dan bagaimana manajer membantu organisasi
dalam menentukan tujuan.
Williams (2001) menambahkan bahwa walaupun para manajer saat ini masih melakukan
fungsi manajemen tradisional namun mereka sebenarnya u meplakukan langkah baru, yaitu:
membuat sesuatu terjadi; menghadapi persaingan; mengorganisasi orang banyak; proyek dan
proses; dan memimpin (making things happen; meeting the competition; organizing people;
project, and process; and leading). Untuk dapat “membuat sesuatu terjadi”, seorang manajer
harus menentukan apa yang ingin dicapai, merencanakan bagaimana mencapai sasaran ini,
mengumpulkan dan mengelola informasi yang diperlukan untuk menghasilkan keputusan yang
tepat, dan mengendalikan kinerja sehingga manajer dapat mengambil indakan perbaikan
apabila kinerja menurun. Pada saat perusahaan “menghadapi persaingan” maka ia harus
mempertimbangkan ancaman dari pesaing internasional, harus jeli terhadap strategi
persaingan, harus dapat menerima perubahan, membantu pertumbuhan produk baru dan
gagasan pelayanan baru, serta menata organisasi agar dapat menyesuaikan diri dengan cepat
terhadap pesaing dan pelanggan yang terus berubah. Sedangkan fungsi manajemen
“mengorganisasi orang, proyek, dan proses” adalah fungsi mempertimbangkan masalah
manusia dan proses kerja untuk memuaskan pelanggan dan menghasilkan produk unggulan.
Fungsi “memimpin” akan membuat para manajer selalu disukai setiap karyawannya apabila
mereka selalu memperhatikan dan memberikan penghargaan terhadap pekerjaan dan prestasi
karyawan. Atas dasar uraian diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
dapat didefinisikan sebagai pekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
meninterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan (planning), perorganisasian (organizing), penyusun personalia atau karyawan
(staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).
Sumber: Handoko, T. Hani, 1996. Manajemen. Yogyakarta:BPFE
Gambar 1.1.
Manajemen
Perencanaan
Pengorganisasian
Penyuusunpersonalia
Pengarahan
Pengawasan
Anggota
Organisasi
(bawahan)
Tujuan
Organisasi
7. 7
Arti Manajemen
Anda setuju dengan beberapa definisi tersebut ? Coba hubungkan dengan definisi Anda
sendiri yang telah Anda catat tadi. Apakah ada yang berbeda ? Dalam hal apa ? Jika ada yang
sama atau mendekati kesamaan antara definisi para ahli manajemen dengan definisi Anda,
maka catatlah persamaan tersebut dan renungkan kembali persamaan tersebut. Mungkin saja
Anda mampu membuat defenisi seperti orang-orang sukses terdahulu yang menyatakan bahwa
manajemen itu dapat dibuat sederhana dan jangan membuatnya menjadi kendala ketika Anda
ingin melakukannya.
B. MANAJEMEN DAN MANAJER
1. Peran Manajemen
Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada pengelolaan fungsi-fungsinya
secara efektif. Para pengelola organisasi menyadari bahwa yang biasa disebut manajer
(manager) dapat diumpamakan seorang nahkoda kapal yang akan menentukan jalan
berdasarkan pedoman yang dipegang untuk menuju sasaran. Namun mengelola organisasi
tidaklah seserhana itu. Mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan, kemampuan,
dan sikap yang akan membuat organisasi tersebut tidak hanya bergerak melainkan juga
berkembang, inovatif, kreatif, menguntungkan, kompetitif, dan berorientasi global. Organisasi
yang berorientasi global adalah organisasi yang memenuhi tuntutan sesuai zama saat ini.
Organisasi yang mendominasi pasar lokal akan segera ambruk jika para pengelolanya stidak
mampu melihat pesaing asing yang datang dengan segala teknologi dan sistem terbarunya.
Organisasi lokal boleh saja hanya bekeinginan menguasai pasar lokal tetapi pengelola tetap
harus selalu waspada, inovatif, dan kompetitif dalam memberikan pelayanan dan penjualan
produknya.
Kunci sukses pengembangan dan prestasi manajemen adalah para manajer. Oleh karena
itu mereka harus mampu menguasai keilmuan, kepekaan, dan pengalaman menganalisis
lingkungan persaingan serta menjalankan fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan,
perorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari kegiatan operasional sehari-hari dalam
mencapai tujuan orgnasisasi. Di samping itu mereka juga harus mampu menjalankan rekayasa
ulang, ketergantungan manajemen terhadap karyawan strategik, diversitas, etika, kualitas,
organisasi belajar, kewirausahaan, manajemen dalam globalisasi, manajemen menembus
dunia, kiat manajemen mengakuisisi dan merger dengan perusahaan lain dan sebagainya. Perlu
diingat bahwa organisasi yang sedang tumbuh saat ini adalah organisasi di era globalisasi. Suka
atau tidak suka, semua akan menghadapi globalisasi. Pandanglah globalisasi dengan sikap
positif walaupun sebagian orang mengatakan bahwa hal itu merupakan usaha kaum kapitalis
barat menguasai perdagangan dunia. Jika kita siap dengan kemampuan dan usaha yang
maksimal maka globalisasi dapat menjadi milik kita, bukan mereka.
2. Peran Manajemen dalam Organisasi dan Perusahaan
Penjelasan tentang peran manajemen dalam organisasi dan perusahaan sangat erat
kaitannya dengan pemahaman dan pengertian definisi dan ciri organisasi, hubungan organisasi
8. 8
dan peran manajemen. Oleh sebab itu kita akan membahas terlebih dahulu hal-hal tersebut
untuk memudahkan kita memahami peran manajemen dalam organisasi dan perusahaan
secara menyeluruh.
Organisasi adalah sekumpulan orang yang bersepakat secara sadar untuk bergabung
dalam suatu kelompok dengan sejumlah ikatan tertentu, yang menetapkan tujuan-tujuan
tertentu dan berupaya mencapai tujuan tersebut. Apabila kita meneliti define tersebut lebih
jauh, maka kita dapat melihat beberapa ciri pokok organisasi, yaitu :
a. Terdiri dari sekumpulan orang;
b. Dengan kesadaran dalam arti sengaja dan mengerti benar sesorang berada di situ;
c. Setuju diikat dengan berbagai peraturan organisasi dan pemerintah;
d. Sepakat berkelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu;
e. Memiliki aturan tertentu yang harus disepakati dan ditaati bersama untuk mencapai
tujuan; dan
f. Melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
Dari cirri pokok tersebut mari kita lihat beberapa contoh untuk lebih memahaminya.
Ketika Anda sedang menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Gelora Bung Karno
Jakarta bersama-sama dengan ribuan penonton lainnya, apakah sekumpulan itu dapat disebut
suatu organisasi ? Tentu saja tidak, bukan ? Walaupun mereka termasuk juga Anda adalah
sekelompok orang, tetapi Anda dengan penonton di sebelah Anda belum tentu mendukung tim
sepak bola yang sama, atau penonton yang lain bisa saja tidak tertarik dengan pertandingannya
melainkan hanya ingin melihat Stadion Gelora Bung Karno atau mengantarkan temannya yang
ingin menjadi supporter salah satu tim atau penggemar fotograpi yang ingin mengabadikan
suatu peristiwa olahraga sepak bola, dan sebagainya. Organisasi tidak dapat terbentuk jika yang
melakukan hanyalah seorang diri saja.
Seseorang yang berprofesi sebagai calo tiket pesawat terbang yang ia kelola sendiri
maka ia dan usahanya tidak dapat digolongkan sebagai sebuah organisasi. Namun apabila ia
ternyata sukses kemudian membuka suatu agen perjalanan serta mempekerjakan sejumlah
orang dengan cita-cita yang sama yaitu sukses bersama, maka usaha tersebut dapat
dikategorikan sebagai suatu organisasi walaupun bentuknya masih bersifat sederhana.
Pada umumnya perusahaan merupakan sebuah organisasi karena pengelolaannya
dilaksanakan oleh beberapa atau banyak orang. Di samping itu, setiap orang yang terlibat di
dalamnya dapat dianggap telah bersepakat melakukan pekerjaan tertentu untuk mencapai
tujuan perusahaan. Ketika Anda melamar pekerjaan di suatu perusahaan, tentu Anda akan
ditanya apakah Anda akan loyal dan dapat memenuhi tugas yang dibebankan kepada Anda.
Tentu saja Anda akan menyatakan bahwa Anda akan memenuhi tuntutan perusahaan karena
ingin diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jadi bolehlah kita ambil sebuah kesimpulan,
yaitu bahwa begitu banyak kegiatan yang tidak dapat digolongkan sebagai suatu organisasi
karena dilakukan oleh satu orang walaupaun tujuannya adalah mencari keuntungan. Namun
pada umumnya perusahaan dapat dikatakan sebuah organisasi karena telah memenuhi syarat-
syarat sebagai sebuah organisasi.
3. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni
9. 9
Kita tentu bersepakat bahwa ciri utama suatu ilmu adalah harus memiliki pola
berdasarkan pembuktian ilmiah, dan memiliki tahapan-tahapan yang sistematis. Manajemen
bukan hanya membutuhkan pola tunggal seperti itu. Dengan demikian manajemen tidak dapat
dikatakan ilmu semata-mata. Manajemen akan berdampak efektif dan efisien jika dijalankan
oleh orang professional. Jadi, manajemen membutuhkan sentuhan sentuhan orang yang
memiliki kiat khusus, strategi jitu, perasaan halus, intuisi tinggi, pengendalian emosi, intelegensi
tinggi, jiwa motivator, kreatif, inovatif, komunikatif, dan lain-lain. Oleh karena itu banyak orang
setuju bahwa manajemen juga sebagai suatu seni. Sentuhan seperti itu akan membuat
manajemen menjadi dinamis, kreatif, berkemampuan sebagai problem solver, dan dapat
membuat suatu organisasi lebih unggul daripada organisasi lain yang mungkin hanya dijalankan
setengah hati dan kurang memiliki orang-orang yang professional.
Dengan demikian manajemen merupakan ilmu dan juga seni. Suatu organisasi akan
berhasil apabila dikelola melalui proses yang sistematis dan mampu mengendalikan individu
yang terlibat didalamnya sehingga mereka dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai
tujuan. Disini tampak bahwa ilmu dan seni dapat disatukan dalam meraih suatu tujuan yang
dikehendaki.
4. Mengapa perlu Teori dan Teknik Manajemen ?
Dari sejumlah pendapat yang muncul setidaknya kita dapat menyebutkan tiga alas an
perlunya manusia menggunakan teori dan teknik manajemen, yaitu untuk meningkatkan
efisiensi, mengkristalkan sifat manajemen, mencapai tujuan social. Berikut adalah uraiannya.
Dari pengembangan ilmu manajemen yang dikemukakan oleh Taylor telah terungkap
bahwa manajemen diperlukan untuk melakukan efisiensi kerja dan mengoptimalkan hasil. Para
ahli lain juga telah membuktikan bahwa jika perusahaan menerapkan prinsip dan teknik
manajemen maka efisiensi manajerial pasti akan menjadi lebih baik, apalagi jika para
perencanaan untuk membantu memecahkan berbagai masalah. Pada masa globalisasi ini
perusahaan yang paling efisien cenderung dapat bertahan lebih lama dan dapat lebih
kompetitif dibandingkan dengan perusahaan yang boros dan tidak memiliki perencanaan
matang.
Seseorang yang kurang memahami atau hanya sebagaian saja mengerti manajemen,
sulit baginya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu pemahaman
tentang konsep, prinsip, dan teknik manajemen harus tuntas dan komprehensif. Pengkristalan
pemahaman akan membuat seseorang mudah melakukan analisis pekerjaan manajerial.
Keberhasilan suatu perusahaan atau negara dalam mengkoordinasikan semua usaha
manusia sehingga segalanya dapat lebih efektif dan efisien, akan membuat perusahaan atau
negara tersebut menjadi lebih makmur. Kesejahteraan yang disebabkan oleh kepandaian
perusahaan atau negara mengelola sumber daya yang terbatas menunjukkan perusahaan atau
negara tersebut memilikitingkat kualitas manajerial yang tinggi.
5. Hubungan antara Organisasi dengan Peranan Manajemen
Apabila Anda teliti membaca beberapa contoh sederhana tadi, maka tentu Anda akan
dapat menyimpulkan bahwa orang-orang yang terlibat di dalam sebuah organisasi memiliki
karakter yang berbeda-beda, mengerjakan pekerjaan dengan dorongan dan tujuan yang
10. 10
berbeda, dan memiliki latar belakang pendidikan dan mungkin budaya yang berbeda. Kembali
pada contoh sebuah agen tiket perjalanan di atas, si pemilik perusahaan setidaknya memiliki
jiwa wirausaha yang ulet, berkepribadian menarik, supel, dan mudah berkomunikasi dengan
orang lain. Dengan karakter yang ia miliki tersebut ia berhasil meraih pelanggan yang cukup
banyak. Lain halnya dengan para karyawannya yang berfungsi sebagai sales officer dan
bertugas menerima pesanan tiket melalui telepon dan datang ke kantor. Mereka harus juga
berkepribadian menarik, ramah, sopan, pandai berkomunikasi, terampil menggunakan
komputer, namun mungkin mereka tidak memilki jiwa kewirausahaan. Mereka hanya ingin
bekerja dengan baik dan menerima gaji setiap bulannya. Mereka memiliki latar belakang
budaya, pendidikan, dan karakter yang berbeda-beda. Dalam keadaan seperti itu, bagaimana
agar mereka tetap bersepakat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan konsekuen terhadap
perkataan mereka ketika mereka melamar pekerjaan yang saat ini dilakukannya ? Jelas sekali
peran manajemen dan manajer dibutuhkan untuk menjaga dinamika perusahaan/organisasi
agar tetap stabil, berkembang. Dan melalui manajemen dan manajerlah pencapaian tujuan
organisasi perusahaan dapat terlaksanana sesuai harapan.
6. Apa, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana Peran Manajer ?
Manajer muncul jika ada organisasi dan sebaliknya organisasi akan segera hancur jika
tidak ada manajer. Jadi siapa manjer itu ? Manajer adalah anggota organisasi yang mengawasi
dan mengarahkan pekerjaan anggota lain. Di dalam perkembangannya kemudian, manajer
diartikan sebagai anggota organisasi yang hanya memadukan dan mengkoordinasikan
pekerjaan orang lain. Hal ini berarti bahwa manajer bertanggung jawab langsung atas
sekelompok orang di sebuah divisi perusahaan atau dapat berarti menyelia atau mensupervisi
satu orang saja.
Manajer zaman dahulu menyesuaikan diri dengan struktur organisasi, garis wewenang,
peraturan, dan tujuan-tujuan yang ditentukan perusahaan untuk dirinya. Ganjaran atau
penghargaan (reward) diperoleh dari organisasi dan bukan dari pertimbangan bahwa ia
memiliki kemampuan tertentu, telah memberikan jasa luar biasa kepada organisasi, atau
memilki jenjang pendidikan tertentu yang layak memperoleh ganjaran lebih baik daripada
rekan sesame manajer. Itu ciri dari manajer zaman dahulu. Manajer zaman sekarang pada
umumnya menganggap dirinya seorang professional, baik secara teknis maupun manajerial. Ia
bekerja pada suatu perusahaan untuk memperoleh pendapatan dan keamanan hidup, dengan
sukarela pula ia bekerja dalam bidang yang ia pilih sendiri. Sedangkan manajer sekarang sangat
mudah berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Artinya ia tidak taat kepada
perusahaan melainkan mengikuti penawaran gaji yang ia anggap memadai dan sesuai dengan
kualifikasinya. Ganjaran dianggap memadai jika sesuai dengan jasa yang ia berikan kepada
perusahaan, prestasi kerja yang telah ia tunjukkan, sumbangsuh kepada bidang keilmuannya,
atau adanya rasa hormat dari rekan kerja dalam bidangnya. Keterikatannya hanya pada karier
yang dipilihnya. Dengan kecendrungan seperti ini maka tuntutan kepada mereka pun dari
waktu ke waktu menjadi semakin besar. Di antara para manajer timbul persaingan kompetisi
dan jaringan. Mereka yang unggul dalam penguasaan keilmuannya serta memiliki networking
yang lebih baik, dapat dengan mudah pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain mencari
11. 11
ganjaran tertinggi dan kepuasan kerja maksimal. Kecendrungan atau trend seperti ini juga
menguntungkan bagi perusahaan. Dengan adanya kompetisi ketat maka perusahaan dapat
menuntut para manajer untuk berprestasi maksimal. Umumnya perusahaan memberikan
empat tantangan, yaitu (1) menghasilkan produk lebih banyak, lebih murah, lebih menarik,
lebih baik, lebih ramah lingkungan, dan lebih berselera global, (2) memperbaiki lingkungan
hidup dan kondisi lainnya, (3) menyesuaikan diri dengan setiap perubahan besar dalam
lingkungan global, (4) menyesuaikan diri dengan setiap kondisi ekonomi, politik, dan sosial
negara sendiri.
7. Harapan Orang Lain terhadap Manajer
Ketika Anda ditunjuk sebagai seorang manajer, maka sebagian besar orang yang ada di
dalam perusahaan mengharapkan Anda sukses. Orang yang paling mengharapkan Anda
berhasil tentu atasan langsung Anda sebagai orang yang memilih Anda. Sukses Anda adalah
juga sukses atasan Anda sehingga biasanya mereka selalu memonitor kemajuan Anda. Selain
atasan, tentunya bawahan juga akan senang jika Anda memiliki kemampuan mengelola
mereka, baik dari segi teknis maupun segi manajerialnya. Mereka juga berpendapat bahwa
sukses Anda berarti sukses mereka. Rekan Anda sesame manajer dari bagian atau divisi lain
juga mengharapkan Anda berhasil dalam melaksanakan tugas sebab keberhasilan Anda juga
akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan unit kerja mereka. Dan terakhir adalah orang-
orang lain yang ingin melihat Anda sukses. Mereka mungkin seorang satpam, penjaga kantor,
staff pelayanan, sopir, supervisor, dan bahkan mungkin seorang direktur utama.
8. Jenis-jenis Manajer
Banyak cara orang mengklasifikasikan manajer untuk melihat kemampuan utama
seorang manajer. Namun bukan berarti pembedaan atau pengklasifikasian itu berlaku statis
atau kaku tetapi hal ini hanyalah untuk memahami kelebihan seseorang ketika menjadi seorang
manajer. Pengklasifikasian manajer dapat dilakukan dengan melihat mereka pada tingkatan
dalam organisasi yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu (Handoko, 1996):
a. Manajer lini – pertama. Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin
dan mengawasi tenaga-tenaga operasional, disebut manajemen lini/garis – pertama
(first line) atau (first – level). Para manajer ini sering disebut dengan manajer kantor,
penyelia jasa, manajer departemen. Sebagai contoh adalah penyelia teknik dalam suatu
departemen riset.
b. Manajer menengah. Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam
suatu organisasi. Para manajer membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para
manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lain bagi
manajer menengah adalah general manajer, manajer pabrik, mandor wilayah, divisi
manajer. Sebagai contoh adalah manajer wilayah yang membawahi beberapa kepada
divisi wilayah.
c. Manajer puncak. Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi dan
bertanggung jawab menciptakan kondisi penting untuk melakukan perubahan. Sebutan
12. 12
khas bagi manajer puncah adalah pimpinan eksekutif (CEO) atau pimpinan oposisi
(COO), wakil presiden.
Tingkatan-tingkatan manajemen dalam suatu organisasi dapat pada Gambar 1.2
Sumber: Williams, Chuck, 2001. Manajemen. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat
Gambar 1.2.
Tingkat manajer dalam suatu organisasi
Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen
yang dilaksanakan. Ada dua fungsi utama manajemen yaitu manajemen administrative dan
manajemen operatif. Manajemen administratif lebih berurusan dengan penetapan tujuan dan
kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan kegiatan-kegiatan yang
terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Sedangkan manajer operatif lebih mencakup kegiatan
memotivasi, supervise, dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka
untuk mencapai hasil-hasil secara efektif. Pada tingkatan manajemen rendah, para manajer
akan banyak melaksanakan fungsi manajemen operatif atau administrative, semua tingkatan
mempunyai kedua unsur tersebut. Gambar 1.3 menunjukkan perbedaan antara kedua tipe
manajemen tersebut.
Manajemen
Puncak
CEO
COO
Wakil Presiden
Pimpinan
perusahaanManajemen Menengah
General Manager
Manajer Pabrik
Manajer Wilayah
Divisi Manajer
Manajer Lini Pertama
Manajer Kantor
PenyeliaJasa
Manajer Depertemen
PemimpinKelompok
PemimpinKelompok
PenghubungKelompok
FasilitasRegu
13. 13
Sumber: Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen. Edisi kedua. Yogyakarta; BPFE
Gambar 1.3.
Perbedaan Manajer Administratif dan Operatif dalam Melaksanakan
Fungsi-Fungsi Manajemen
Seseorang dapat dikatakan sebagai manajer agresif progresif apabila ia memiliki
pandangan jauh ke depan, memiliki ide dan gagasan luar biasa, serta mengutamakan teknologi.
Manajer jenis ini ketika berada dalam organisasi berusaha mendapatkan pertumbuhan dan
perubahan organisasi. Namun apabila organisasi Anda sedang sakit maka organisasi Anda tidak
membutuhkan manajer seperti ini. Organisasi Anda membutuhkan seseorang manajer kondusif
yang akan membawa organisasi ke arah kestabilan normal.
Cara lain mengklasifikasikan manajer adalah dengan melihat kemampuan manajer
ketika memperhatikan dan mengendalikan bawahan. Manajer seperti ini dapat bersifat otoriter
atau partisipatif. Manajer partisipatif bersifat selalu menghargai pendapat bawahan, lebih
banyak mendengarkan daripada berbicara, dan mencari solusi dari pengalaman bawahan
karena ia menyadari bahwa bawahan lebih mengetahui masalah daripada atasan. Kadangkala
manajer partisipatif juga memberikan wewenang kepada karyawan untuk mengambil
keputusan mereka sendiri dan mengimplementasikan gagasan-gagasan mereka sendiri. Oleh
karena itu, menampung keluhan, ide, saran, ataupun gagasan adalah jalan yang sering
ditempuh manajer jenis ini. Sebaliknya, seorang manajer otoriter adalah manajer yang sering
Manajer Puncak
Manajer Menengah
Manajer Lini Pertama
MANAJEMEN ADMINISTRATIF
Penentuantujuan,
perencanaan,
pengorganisasian,penyusunan,
personalia,danpengawasan
MANAJEMEN OPERATIF
Pengarahandengan
memotivasi,supervisi,dan
komunikasi
14. 14
ikut campur dalam berbagai hal yang terjadi, sering memegang rahasia, dan lebih suka member
tahu daripada bertanya.
Seorang manajer juga dapat diklasifikasikan sebagai manajer lima C, yaitu manajer cash
(uang tunai), crisis (krisis), conflict (konflik), cool (tenang), dan change (perubahan).
a. Cash Manger. Sering berfokus pada biaya dan anggaran hingga kepada tingkat
finansial perusahaan. Manajer seperti ini lebih senang menghindari resiko dan lebih
mencari kestabilan ketimbang peluang. Ia lebih baik memperbaiki teknologi daripada
menggantinya dengan yang baru. Ia lebih berpikir kepada mencari keuntungan
jangka pendek dan bukannya persaingan jangka panjang.
b. Crisis Manager. Adalah manajer yang mirip dengan cash manager dalam hal mencari
stabilitas, memandang masalah sebagai gangguan, bukan dilihatnya sebagai peluang
untuk masa depan. Manajer ini sering menyerang masalah tanpa mencari tahu
terlebih dahulu akar permasalahannya.
c. Conflict Manager. Adalah jenis manager yang mengandalkan pengendalian dengan
berbagai alat kontrol nya untuk menguasai keadaan dan sering campur tangan
dalam berbgagai hal.
d. Cool Manager. Adalah termasuk manajer yang tidak percaya diri. Artinya ia
memberikan apa pun kepada bawahan, ingin bawahan nya seperti teman biasa, dan
berusaha selalu ceria ketika bertemu bawahan. Dengan cara seperti ini bawahan
justru tidak memahami arah yang diberikan manajer jenis ini.
e. Change Manager. Memandang setiap perubahan sebagai peluang untuk tumbuh
maju dan setiap masalah dilihatnya sebagai peluang. Manajer jenis ini selalu
berusaha mencari inti permasalahan dan berusaha mengembangkan perubahan
yang dibutuhkan agar permasalahan dapat teratasi.
Termasuk manajer yang manakah Anda ? Apakah kategori atau klasifikasi tersebut
belum menjaring Anda ke dalam jenis manajer tertentu ? Jika demikian cobalah analisis sendiri
bagaimana seandainya Anda menjadi manajer dan apa yang akan Anda lakukan jika para
bawahan memiliki karakteristik tertentu pula. Anda dapat mengombinasikan jenis manajer
yang telah Anda ketahui untuk dapat menemukan kategori manajer bagi Anda. Berilah nama
jenis manajer yang Anda miliki. Dengan cara demikin sedikit banyak Anda akan mengetahui diri
Anda sendiri.
Begitu banyak jenis manajer tetapi manajer yang dibutuhkan organisasi saat ini adalah
manajer yang dapat menjawab tantangan dunia, khususnya globalisasi. Menjadi pembaru,
inovatif, kreator, dan pemersatu di organisasi adalah hal yang positif, namun menjadi manajer
dibutuhkan untuk menjawab persaingan dunia di mana bentuk organisasi apa pun dan dari
mana pun akan berhadapan dengan Anda, adalah hal yang lebih penting lagi. Jika ingin berhasil,
Anda harus mampu menjadi manajer kelas dunia. Lalu apa syaratnya menjadi manajer kelas
dunia ? Syarat utamanya adalah Anda harus memiliki orientasi berjangka panjang, yaitu
mencari jalan yang lebih baik, mampu memilih bawahan yang mendukung dalam tim, dan
mampu menjalankan wewenang. Di samping itu Anda harus mampu mengarahkan organism
bisnis yang dinamis dan berkembang dengan memanfaatkan peluang perubahan, berani
mengambil resiko, mampu membangun karakter dan teladan, mampu memberikan motivasi
15. 15
kepada bawahan, memiliki sikap mental bersaing, dan melihat ke depan sebagai hal yang penuh
dengan persaingan dan perubahan setiap saat.
9. Apakah Kemampuan Manjerial itu ?
Seperti jabatan lainnya, menjadi manajer tidaklah semudah yang diperkirakan seseorang
yang sebelumnya menjadi karyawan biasa. Untuk menjadi seorang manajer yang sukses, ia
harus memiliki sejumlah kompetensi umum dan khusus.
Kemampuan manjerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan dan
menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi.
Dalam organisasi yang berukuran besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontak
dengan seluruh bawahan relative sangat kecil. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar yaitu
organisasi yang ruang lingkup operasinya nasional atau internasional. Dengan demikian
kegiatan mengintegrasikan, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan oleh manajer
puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada manajer menengah dan manajer
pengawas.
Kemampuan manajerial tidak begitu saja muncul. Kemampuan ini lahir dari suatu proses
yang panjang yang terjadi secara perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti
dari kemampuan manajerial adalah sejauh mana kelompok kerja yang dipimpinnya mampu
berkinerja secara optimal. Dalam hal ini, manajer di semua tingkatan harus mampu
menunjukkan bahwa mereka sanggup dekat secara emosional dengan bawahan sehingga
bawahan memberikan dukungan dengan komitmen yang kuat pada kelompok kerjanya.
Dalam suatu kelompok kerja, tidak jarang kita jumpai manajer yang tidak menghasilkan
kinerja optimal bagi kelompok yang dipimpinnya. Mengapa hal ini bisa terjadi ? Banyak hal yang
menyebabkan seorang manajer tidak menghasilkan kinerja yang diharapkan dalam memimpin
kelompoknya. Antara lain karena ia :
a. Kurang memahami kinerja yang diharapkan dari posisinya sebagai seorang pimpinan
kelompok kerja;
b. Kurang memahami peran manajerial yang disandangnya;
c. Tidak mempunyai keterampilan manajerial yang diperlukan untuk menghasilkan
kinerja manajerial yang ditargetkan;
d. Lemah dalam hal memotivasi atau menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya.
10. Bagaimana Mengoptimalkan Kinerja Manajer ?
Penilaian keberhasilan kinerja seorang manajer sangat tergantung dari kinerja
bawahannya karena seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri. Oleh karena itu seorang
manajer harus mampu memimpin bawahannya berprestasi dalam pekerjaannya. Menurut hasil
pengamatan para praktisi manajemen, faktor yang menstimulasi bawahan untuk berprestasi
bukan hanya imbalan yang besar saja, tetapi ada faktor-faktor lain yang lebih penting dari itu.
Paling tidak, ada 10 (sepuluh) faktor yang diinginkan bawahan untuk meningkatkan kinerja
mereka antara lain :
a. Pekerjaan yang menarik. Manajer hendaknya mampu menyakinkan bawahannya
bahwa pekerjaannya sangat menarik. Suatu pekerjaan dikatakan menarik bila orang
16. 16
yang mengerjakannya merasa senang melakukannya. Berawal dari rasa senang itu
pula diharapkan bawahan dapat meningkatkan kualitas pekerjaannya. Seorang
pimpinan juga perlu mengetahui jenis pekerjaan yang cocok dan disenangi
bawahannya.
b. Kesejahteraan yang memadai. Manajer harus dapat membuktikan bahwa dia
mampu memberikan kesejahteraan yang memadai pada bawahannya dan
pembagiaannya dilakukan secara objektif. Hal ini penting dalam membangkitkan
dan memelihara gairah kerja yang baik.
c. Keamanan dalam pekerjaan. Manajer hendaknya harus mampu memberikan
pengarahan atau pelatihan yang memadai kepada bawahannya sebelum suatu
pekerjaan dilakukan. Dengan demikian dapat mengurangi rasa khawatir akan
kegagalan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
d. Penghayatan terhadap pekerjaan yang dilakukan. Manajer harus mampu
menyadarkan bawahannya tetntang hakikat dan makna pekerjaan yang
dilakukannya. Dengan begitu mereka akan tahu manfaat dari pekerjaannya
sehingga timbul motivasi untuk mengerjakannya.
e. Suasana atau hubungan kerja yang baik. Pimpinan hendaknya mengetahui
bagaimana membuat tempat kerja yang kondusif dan hubungan personal yang
harmonis. Lingkungan kerja yang baik diharapkan membawa pengaruh yang baik
terhadap hasil kerja.
f. Promosi dan perkembangan diri mereka sejalan dengan kompetensi dan konstribusi.
Seorang bawahan akan merasa bangga bila kelompok kerjanya meraih kemajuan
dalam kinerjanya. Apalagi bila promosi dan perkembangan diri mereka dihargai
secara adil berdasarkan pada kompetensi dan kontribusinya. Dengan kebanggan itu
pula dia akan selalu menjaga prestasi dan citra kelompok kerjanya
g. Merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan kelompok kerja. Perasaan memiliki (sense
of belonging) bawahan terhadap kelompok kerjanya harus senantiasa ditumbuh-
kembangkan melalui keterlibatan yang aktif dan tulus. Dengan demikian bawahan
akan merasa bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan dalam kelompok kerjanya
sehingga ia akan selalu termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
h. Pengertian dan simpati atas masalah pribadi. Seorang Manajer harus mampu
menjalin hubungan emosional dengan bawahannya secara bijaksana. Jika
diperlukan, dalam batas-batas tertentu, seorang manajer perlu memahami dan
mengerti urusan pribadi bawahannya tanpa mengesankan turut campur. Dengan
demikian hubungan kerja tidak terbatas pada pendekatan formal legalistic, namun
juga pendekatan kekeluargaan atau dari hati ke hati antara manajer dan
bawahannya.
i. Kesetiaan manajer pada bawahan. Tidak hanya bawahan yang perlu memebrikan
loyalitas pada pimpinan, manajer pun perlu menunjukkan loyalitas kepada
bawahannya. Loyalitas demikian akan menjadi dasar memberikan dukungan yang
penuh terhadap aktivitas kelompok kerjanya. Hal ini juga mendatangkan wibawa
bagi seorang manajer.
17. 17
j. Selalu disiplin dalam bekerja. Penerapan disiplin kerja dengan pendekatan legalitas
formal hendaknya diminimalisasi. Manajer yang hanya berbicara tentang sangsi
atau hukuman dalam menegakkan disiplin, hanya menunjukkan
ketidakmampuannya dalam memimpin. Pendekatan seperti ini akan menstimulasi
bawahan untuk bersikp defensive dan bisa mengurangi keterlibatan dan dukungan
mereka terhadap kelompok kerjanya.
C. MANAJEMEN GLOBAL
1. Manajemen Baru Era Globalisasi
Dunia manajemen tidak seperti dahulu lagi. Kita memang tidak boleh melupakan masa
lalu karena merupakan bagian dari masa kini dan masa mendatang. Kita saat ini menjadi saksi
terjadinya suatu perubahaan fundamental sebagai akibat arus deras globalisasi. Perubahan
tersebut mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan politik. Berbagai bentuk organisasi lokal dan
regional terkena dampak perubahan tersebut sehingga manajer organisasi juga mengalami
suatu perubahan besar. Perusahaan dihadapkan pada pilihan berhadapan dengan pasar global
atau mati. Oleh karena itu, pada umumnya perusahaan terpaksa mengurangi struktur biaya
secara radikal dengan jalan merencanakan kembali dan mengurangi berbagai inisiatif yang
meningkatkan biaya pada struktur, proses, dan produk (Rhinesmith, 2001). Dengan
perkembangan seperti ini, maka perusahaan harus memiliki staf dan karyawan yang mampu
melayani pasar global sekaligus pasar lokal yang ingin dilayani dengan cara yang sama. Fungsi
manajer pun perlu diredefenisi. Manajer yang semua berperan “memerintah dan mengawasi”
saat ini harus berperan menajadi “pelatih” agar setiap karyawan mampu diberdayakan untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasar. Manajer juga harus memiliki sejumlah ide, gagasan, strategi
dan metode untuk membantu orang lain menyesuaikan diri dalam kondisi seperti ini. Selain itu
manajer juga harus menyesuaikan strategi perektrutan, penyeleksian, pemberian kompensasi,
pengembangan karier, teknik memotivasi, serta teknik mengawasi karyawan agar semuanya
secara terintegrasi mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
2. Bagaimana Seorang Manajer dapat menjadi Manajer Global
Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa dewasa ini organisasi mengalami perubahan,
yang semula berfokus pada pelayanan lokal menjadi organisasi yang dapat berkompetisi di
dunia internasional, berpola piker bisnis dan berperilaku sesuai permintaan pasar global.
Perjanjian dagang AFTA (ASEAN Free Trade Area) 2003, yang disepakati negara-negara ASEAN,
menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap kondisi ekonomi dan bisnis yang dialami
Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnyaa. Kompetisi telah berkembang semakin ketat.
Hanya organisasi atau negara yang unggul, efisien, memiliki akses, dan menguasai jaringan
(networking) yang dapat bersaing dan mampu bertahan. Keadaan ini tentu saja mencemaskan
kita semua karena daya saing dan ketebukaan ekonomi Indonesia masih rendah. Dalam hal ini
Indonesia tidak lebih baik dibandingkan Kamboja. Oleh karena itu, Indonesia harus terus
berbenah diri agar tidak kalah bersaing dengan negara lain.
Di dalam setiap persaingan, pelaku bisnis tidak hanya perlu mengetahui kekuatan dan
kelemahan dirinya, melainkan juga harus dapat memanfaatkan peluang serta mampu
18. 18
mengatasi ancaman yang datang. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan daya saing dan
kesuksesan, maka hanya perusahaan yang sudah mengetahui posisi (positioning) kualitas
dirinya yang akan mampu tetap aksis di kancah persaingan AFTA. Salah satu unit pelaku bisnis
yang harus memiliki daya saing adalah manajer, yaitu seseorang yang bertugas mengelola
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber
daya tersebut meliputi manusia, bahan baku, modal, peralatan atau mesin, metode atau
kepemimpinan, serta informasi. Sumber daya ini harus dapat dikelola dengan baik agar nilai
perusahaan terus meningkat. Manajer harus mengetahui seberapa ketat tingkat persaingan
perusahaannya. Semakin ketat tingkat persaingan, berarti manajer harus semakin cermat
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan. Penggunaan sumber daya haruslah
efisien dan dapat berkesinambungan.
Dalam kondisi lingkungan bisnis yang cepat berubah, perusahaan semakin dituntut
untuk lebih flexibel sehingga dapat beradaptasi dalam waktu yang relative cepat terhadap
perubahan. Bentuk perusahaan seperti ini berakibat pada pemilihan sosok manajer yang sesuai
dengan kondisi persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu manajer yang diharapkan adalah
manajer yang mempunyai karakteristik fleksibel, yaitu memiliki kemampuan beradaptasi yang
tinggi terhadap lingkungan dan mampu memanfaatkan sumber daya yag efisien. Disamping itu
juga mereka harus memiliki wawasan global serta menguasai proses decision makin,
interpersonal relation, dan goal setting. Itu berarti seorang manajer saat ini harus memiliki
peran sebagai interpersonal roles (kepemimpinan, komunikasi), informational roles (pengawas,
pengendali, penyerap, dan penyebar informasi), dan decisional roles (entrepreneur,menangani
perubahan, alokasi sumber daya, negosiator).
Informasi menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan bisnis saat ini.
Para manajer harus mampu beradaptasi terhadap perkembangan informasi. Manajer era
globalisasi harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan
menjadikannya sebagai solusi daya saing bagi bisnisnya karena sudah terbukti bahwa bisnis
yang dikelola dengan memanfaatkan teknologi informasi akan memiliki daya saing yang handal.
Wall Mart, DHL, dan Singapore Airlines adalah contoh perusahaan yang dikelola dengan berbasi
tekonologi informasi.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan
berikut !
1) Untuk dapat maju dan berkembang, suatu organisasi membutuhkan banyak keahlian
dari sejumlah orang yang terlibat di dalamnya. Strategi mensinergikan keahlian tersebut
berada di tangan para manajer. Cobalah identifikasi apa saja syarat-syarat utama agar
seorang manajer mampu mengelola keahlian sejumlah orang untuk tujuan bersama
yang telah ditentukan ?
19. 19
2) Cobalah Anda simak beberapa kalimat di dalamm modul ini tentang “Pola pikir global”.
Menurut pengertian dan pendapat Anda, apa sebetulnya makna pola pikir dan pola pikir
global itu ?
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Mengelola organisasi membutuhkan banyak keterampilan, kemampuan, dan sikap yang
akan membuat organisasi tersebut tidak hanya bergerak di tempat melainkan juga
berkembang, inovatif, kreatif, menguntungkan, kompetitif, dan berorientasi global. Baca
kembali uraian dalam Kegiatan Belajar 1 ini, kemudian carilah kalimat-kalimat yang
berhubungan dengan kompetensi manajer dan tuliskanlah kompetensi-kompetensi
tersebut.
2) Baca kembali Kegiatan Belajar 1 ini mulai dari bagian “Manajemen baru era globalisasi”
dan coba pahami apa makna pola pikir dan pola pikir global itu. Apabila mengalami
kesulitan, diskusikan dengan teman sambil mencermati bacaan di atas.
RANGKUMAN____________________________________________________________
Secara sederhana manajemen berorientasi kepada dua hal yang sederhana, yaitu
mengawasi orang bekerja dan mengurus uang sehingga manajemen dapat didefinisikan sebagai
mengawasi/mengatur orang bekerja dan mengurus/mengatur administrasi keuangan dengan
baik. Makna manajemen dapat dipahami melalui dua hal, yaitu teori dan praktik manajemen.
Hal yang bersifat teroritis berpijak pada pandangan tentang aspek tertentu dari organisasi,
antara lain tentang efektivitas, pencapaian tujuan, pengambilan keputusan, efisiensi,
ekuilibrum (keseimbangan), interaksi antara organisasi dan lingkungan sekitarnya, dan
sebagainya. Di lain pihak praktik manajemen memandang organisasi sebagai sebuah sistem
terbuka.
Manajemen merupakan ilmu dan juga seni. Suatu organisasi akan berhasil apabila
dikelola melalui proses yang sistematis dan mampu mengendalikan individu yang terlibat di
dalamnya sehingga mereka dapat bekerja secara maksimal untuk mencapai tujuan.
Kemampuan manjerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengkoordinasikan dan
menggerakkan para bawahan kea rah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi.
Kemampuan ini lahir dari suatu proses yang panjang yang terjadi secara perlahan-lahan malalui
proses pengamatan dan belajar.
Penilaian keberhasilan kinerja seorang manajer sangat tergantung dari kinerja bawahan
nya karena seorang manajer tidak dapat bekerja sendiri. Oleh karena itu seorang manajer harus
mampu memimpin bawahannya berprestasi dalam pekerjaannya.
Dalam era globalisasi, perusahaan harus memiliki staf dan karyawan yang mampu
melayani pasar global sekaligus pasar lokal yang ingin dilayani dengan cara yang sama. Fungsi
manajer pun perlu diredefinisi. Manajer yang semula berperan “memerintah dan mengawasi”
20. 20
saat ini harus berperan menjadi “pelatih” agar setiap karyawan mampu diberdayakan untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu manajer juga harus menyesuaikan strategi
perekrutan, penyeleksian, pemberian kompensasi, pengembangan karier, teknik memotivasi,
serta teknik mengawasi karyawan agar semuanya secara terintegrasi mampu memenuhi
kebutuhan perusahaan.
Manajer yang diharapkan dalam era global adalah manajer yang mempunyai
karakteristik fleksibel, yaitu memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan
dan mampu memanfaatkan sumber daya yang efisien. Di samping itu juga mereka harus
memiliki wawasan global serta menguasai proses decision making, interpersonal relation, dan
goal setting. Itu berarti seorang manajer saat ini harus memiliki peran sebagai interpersonal
roles (kepemimpinan komunikasi), informational roles (pengawas, pengendali, penyerap, dan
penyebar informasi), dan decisional roles (entrepreneur, menangani perubahan, alokasi sumber
daya, negosiator). Manajer era globalisasi harus mampu memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi dan menjadikannya sebagai solusi daya saing bagi bisnisnya karena sudah
terbukti bahwa bisnis yang dikelola dengan memanfaatkan teknologi informasi akan memiliki
daya saing yang handal.
21. 21
KEGIATAN BELAJAR 2
Sejarah Manajemen
A. SEJARAH MANAJEMEN KUNO
Kalau kita membaca buku-buku manajemen saat ini seakan-akan ilmu manajemen mulai
hadir di awal abad XIX dengan sederetan ahli manajemen dari negara-negara barat. Apabila
Anda ingin mengetahui sejak kapan sesungguhnya ilmu manajemen dikenal dan digunakan
orang, dapat menelusuri ilmu manajemen pada zaman ramainya perdagangan di Sumeria atau
ketika dilakukannya pembangunan piramid di Mesir. Para ahli menemukan tulisan kuno yang
ditinggalkian bangsa Mesir di tahun 1300 sebelum masehi yang berisi pengakun betapa
pentingnya organisasi dan administrasi dalam negara-negara birokratis di zaman kuno. Leluhur
bangsa Cina pun meninggalkan berbagai catatan sejarah yang memuat berbagai saran praktis
untuk administrasi negara yang baik dan nasihat untuk memilih pejabat yang jujur, adil, tidak
memikirkan diri sendiri, dan mampu bekerja. Bangsa Yunani yang pernah mengalami masa
keemasannya, juga telah memiliki dan menjalankan prinsip-prinsip manajemen. Hal ini terbukti
dari pengelolaan berbagai pranata sosial dengan baik dan negara yang berbentuk kerajaan.
Tanpa adanya manajemen yang baik, kerajaan tidak dapat mengendalikan rakyat dan sumber
daya alamnya. Begitu juga dengan kerajaan Romawi yang pernah menghadapi kompleksitas
pekerjaan administrasinya, membutuhkan suatu manajemen tingkat tinggi sehingga kerajaan
ini menghasilkan suatu teknik manajerial yang mampu mengendalikan kekaisaran dengan
tingkat efisiensi dan efektivitas yang mampu mengendalikan kekaisaran dengan tingkat efisiensi
dan efektivitas yang tinggi. Bangsa Indonesia di zaman kerajaan telah mempraktikan ilmu
manajemen dalam mengatur pemerintahan dan symbol-simbol kerajaan dan agama.
Pembangunan Candi Borobudur adalah contoh yang mudah kita kenali. Jika kita pergi melihat
candi tersebut, maka kita pasti akan bertanya, bagaimana menemukan dan mengangkut batu-
batu ke lokasi candi, bagaimana batu-batu besar dapat mencapai puncak candi, bagaimana
mengelola pekerja yang berjumlah ribuan, bagaimana menghitung konstruksi bangunan agar
dapat bertahan lama, dan masih banyak lagi. Mereka telah menjalankan apa yang sebetulnya
telah, sedang, dan akan kita laksanakan