MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH_HIDROPONIK.docx
1. MAKALAH
MENANAM SECARA HIDROPONIK
Nama Kelompok :
Nama : - Ma'ruf fathoni (20)
- Muhammad Syaiful Amri (29)
Kelas : 11 Tanaman 3
SMK NEGERI 1 TRUCUK
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
2. ii
KATA PENGANTAR
Laporan mengenai Hidroponik akhirnya selesai juga kami kerjakan. Dan hal itu tidak akan
lepas dari izin Allah SWT. Kami sebagai penulis, mengucapkan puji syukur atas
Kehadirat-nya, dan semoga apa yang kami lakukan kali ini medapat ridho-Nya.
Materi yang kami peroleh untuk penyusunan laporan ini memang sedikit, dan kami sadari
itu. Tapi alhamdulillah kami cukup tidak mengalami kesulitan. Karenanya kami terus
berusaha untuk mencari materi yang dapat kami masukkan untuk memperlengkap laporan
yang kami buat.
Penulis sebagai manusia biasa, pasti tidak lepas dari kekhilafan. Oleh karenanya,
kami sangat megharapkan saran dan kritik yang membagun dari para pembaca agar dapat
meningkatkan kwalitas laporan ini di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan tentang hidroponik ini, dapat
memberikan manfaat banyak bagi pembaca.
Klaten, September 2023
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................................2
1.4 Metode Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.1 Hidroponik..............................................................................................................3
2.2 Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik ...................................................5
2.3 Teknik Hidroponik..................................................................................................6
2.4 Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan................................................8
2.5 Prospek Usaha Tanaman Hidroponik .....................................................................8
2.6 Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik ........................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................................15
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................15
3.2 Saran .....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangat
membantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun,
hal yang masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah
kelahiran manusia, sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam
segi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan
pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untuk
menanam tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk
memperkaya diri.
Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan
menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang? Zaman yang serba modern ini
bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa
digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara
hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika
dihadapkan pada masalah yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan,
berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi yang
menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap
pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan
mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit
didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kilas balik awal mula Teknik Budidaya Hidroponik?
2. Apa pengertian hidroponik serta bagaimana penjelasannya?
3. Apa sajakah Teknik Hidroponik yang ada?
4. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik?
5. Bagaimana prospek teknik budidaya hidroponik ini didalam bisnis?
6. Bagaimana teknik budidaya hidroponik terhadap sayuran?
5. 2
1.3 Tujuan
1. Agar siswa mengetahui awal mula teknik budidaya hidroponik.
2. Agar siswa mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai
hidroponik.
3. Agar siswa mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.
4. Agar siswa mengetahui factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik
budidaya hidroponik.
5. Agar siswa mengetahu prospek teknik budidaya hidroponik.
6. Agar siswa mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa
sayuran.
1.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode penyaringan terperinci dari berbagai sumber di
Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari hodroponik dan lainnya, serta
menambahkan beberapa dari buku pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-
buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hidroponik
HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya
dengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro
yang berarti air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah seperti
kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan
kayu, dan busa. Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara
ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti
percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari
Universitas California pada tahun 1930-an. Latar belakang Gericke meneliti sistem
hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya terasa semakin menciut
untuk ditumbuhi berbagai tanaman
Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-antero
Amerika. Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang dan
terisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang tertentu dengan
menggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan segera setelah
Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukan
Amerika.
Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar di Meksiko,
Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi,
hidroponik dijadikan sebagai bisnis besar dan diselenggarakan projek riset
terhadapnya, juga banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian
pada bidang bercocok tanam paling logis di bumi dengan penduduk yang terus
bertambah.
Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubungan
yang baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang
dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang
terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikan tanah
dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar tanaman yang tumbuh
di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah
pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat
makanan.
7. 4
Manipulasi yang dapat dilakukan selain perlakuan di atas adalah pengontrolan.
Dengan perawatan rutin (sehari hanya memakan waktu maksimal 20 menit), kita dapat
menikmati bermacam buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah tanaman obat.
Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumah dengan
halaman yang sempit dan juga siswa yang bertempat di tempat kos untuk menikmati
buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlu tanah!
Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yang sempit
dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasil tanaman
buah dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat
lebih awet karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula,
hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur tanaman lebih teliti dan menjamin
hasil yang baik dan seragam.
Setelah ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang
terus berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju
cepat. Tidak dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa
yang akan terjadi dengan dunia? Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk
dibangun rumah-rumah masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang.
Di sisi lain, sekarang sedang maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah
satunya bidang pertanian. Setelah melakukan berbagai penelitian, bioteknologi
merupakan satu jalan menuju kesejahteraan manusia mengingat lahan pertanian Asia
yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman yang berhasil dimutasikan gennya
(transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang menjadikan kualitasnya
lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak. Namun bioteknologi
tidak semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan lingkungan
hidup semacam Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan mengembangkan
virus penyakit yang lebih kebal.
Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakan
Setyarini (2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantai
makanan, unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat dikhawatirkan adalah
dalam unggas tersebut terdapat genetically modified organism (GMO) yang efeknya
cukup riskan dalam tubuh manusia.
Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan
lingkungan antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar,
sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.
8. 5
Meskipun tanaman transgenik memiliki kehebatan yang menakjubkan,
berkualitas tinggi, kebal terhadap serangan hama hingga petani tidak perlu
menyemprot pestisida, serta meningkatkan swasembada pangan tanaman, dan
sebagainya, namun kita tetap harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang
tidak kalah penting hingga berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan
kita. Karena hal ini pun, sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling
aman. Dan mungkin hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki
kualitas yang baik, konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan
tanah.
Tinggal dalam apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup
kemungkinan kita dapat menanam bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk
mencapainya dapat dilakukan dengan sistem hidroponik dalam pot yang kecil-kecil.
Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif paling realistis
jika hidup di kota.
Jika kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman dengan
hidroponik, pengontrolan adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk,
pemberian insektisida yang cukup (meskipun tak perlu yang manjur, karena hama
penyakit tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan tanah),
kesterilan media dan pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada hidroponik
juga memiliki kelemahan, apalagi jika mengabaikan sistem pengontrolan. Menanam di
udara terbuka mendatangkan persoalan baru yaitu kondisi cuaca yang selalu berubah.
2.2 Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik
(Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik) – Hidroponik (latin; hydro =
air; ponos= kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media
tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya
yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu
hobi ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan
tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang
dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa,
danmengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
9. 6
Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga
tidak membutuhkan tempat yang luas.
Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari
sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah
yang dipakai
Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena
terbebasdari kotoran dan hama
Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan
lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
Tidak perlu banyak tenaga kerja
Lingkungan kerja lebih bersih
Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,
kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran
seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang,
bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum
vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat
pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan
usahapenghijauan.
2.3 Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang
pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang
menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar,
hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang
umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk
teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut
10. 7
kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai
pengganti media tanah.
Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan
hidroponikterbuat dari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton,
kaca, baja, kayu dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan
daricahaya guna mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai.
1. Teknik Larutan Statis
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa
Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember
plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-
pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan
dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan, dan
dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang
untuk setiap tanaman.
Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang tembus
pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan, plastik
hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahayasehingga dapat menghindari
tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkangelembung oksigen dalam
larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisadiganti secara teratur,
misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu
bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
2. Teknik Larutan Alir
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan
mengalirkanterus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar
tanaman. Teknikini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan
bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman.
Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah
tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik
inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat,
dantanaman disemai di parit tersebut.
11. 8
Di sekitar saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar
tanaman akan terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit
dibuat dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati
akar dan menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang
cukup untuk tanaman.
3. Teknik Agregat Media
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,
batubata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum
dipergunakanuntuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi
dilakukan denganteknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan
bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong besar.
2.4 Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai.
UnsurpH berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P,
K,Ca, Mg, S, dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo,
danCl dalam jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-
garampupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan
hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.Media Tanam,
antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu apung, dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak
melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh
mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen
akanmenyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan
kekuranganair. Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak
mengandungoksigen. Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung
udaraseperti pompa air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan
nutrisisecara rutin, membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang,
danmemberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman.
2.5 Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa
Bp.Bob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan
12. 9
sistimbercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik
mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun
90-an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.
Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada
hargasayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari
pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar,
dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa
supermarket selalu cepat terjual habis.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan
vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya
permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan
akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran
jenishidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup
baikuntuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk
peluangekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti
Singapura dan Malaysia.
Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman
hidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar
Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air,
media, cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500
juta hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti !
2.6 Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik
a. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain
itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang
digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan
tanaman:
Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam
atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan
harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi
13. 10
di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan
serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.
Media untuk tanaman dewasa
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir
agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah
arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih
terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu
seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media
arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur,
penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat
dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.
b. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari
keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal
kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang
akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya.
Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat
Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
c. Peralatan Budidaya Hidroponik
Peralatan yang diperlukan adalah :
Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan
semai, atau kotak kayu.
Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm
dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.
- Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
- Ayakan pasir untuk mengayak media semai
- Handsprayer untuk penyiraman
- Centong pengaduk media
- Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai
- Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
- Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk
mengikat tanaman
- Ember penyiram
14. 11
d. Pelaksanaan
• Persiapan media semai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu
secara merata.
• Persemaian tanaman
• Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun,
sebaiknya dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan
langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram
dengan air. Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm
dibawah permukaan media. Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah
yang lebih besar dapat dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30
hari setelah semai).
• Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai
dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang
dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih
yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai
secara merata, kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm).
Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah
dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan
aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2
jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai
berkecambah, kertas tisu dibuang. Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm
dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
• Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami
dengan air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan
serangan penyakit busuk.
• Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh
dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai
15. 12
(umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar
tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada
pot/polybag pembibitan.
• Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam,
yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian
dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas
media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting
siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan
secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan
(bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan
digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan
memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.
• Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media
tumbuh dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik
bersifat kering sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis
dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:
- Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung.
Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :
o Pada masa persemaian
Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan
handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media.
Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat berlubang
halus atau tree sprayer.
o Pada masa pembibitan
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali
sehari dan ditambahkan larutan encer hara.
o Pada masa pertumbuhan dan produksi
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer
hara setiap harinya.
16. 13
- Penyiraman otomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip
Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber
tenaga berasal dari pompa.
• Perawatan Tanaman.
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
- Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak
dikehendaki, tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit.
Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama
untuk produksi.
- Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan
penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi
dan teratur. Penopang tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman
dengan tali (benang rami).
- Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar.
Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak
menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan
bunga.
- Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan
pestisida.
• Panen dan Pasca panen
- Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil
panen agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan
alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati
akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi
berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya
dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin
17. 14
mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen
yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.
- Penanganan pasca panen
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh
perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari
menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari
penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen
sangat penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil
produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh
penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode
pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan produk dapat
dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga
diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.
18. 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media
tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya
yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terdapat dua
teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan
larutan dan satunya menggunakan media.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan
oksigen. Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat
bagus sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin tingginya
permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.
3.2 Saran
a. Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik
ini sangat bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita
lakukan dimanapun.
b. Penulis menyarankan, pembaca jangan memandang mahal dahulu, karena hasil
yang didapatkan bisa mencapai 5 kali lipat dari modal yang ditanamkan.