Laporan Tugas Kelompok Mata Kuliah: BIOTEKNOLOGI FARMASI
"Bioetanol Ubi Singkong"
Dosen Pengampu: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si
Kelas: 5J
Sri Indah Lestari(222114159)
Vevi Sarah Nasution (222114178)
Program Studi Sarjana Farmasi Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah
MEDAN TA. 2022/2023
#BioteknologiFarmasi
#Farmasi
#Bioteknologi #FarmasiUMNAW #UMNAIWashliyah #Universitas Muslim NusantaraAlWashliyah
#FarmasiUMNAIWashliyah
Bioteknologi
1.Standar kompetensi
Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
2.Kompetensi dasar
Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan
3. Indikator
1.Mendefinisikan pengertian bioteknologi
2.Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan
3.Mendata produk-produk bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan sekitarnya
Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan yang beredar dimasyarakat sangatlah beragam. Sepintas makanan yang beredar
memang terlihat menarik sekali untuk dikonsumsi. Si penjual kerap kali tak menghiraukan
apakah kesehatan makanan itu layak atau tidak untuk dikonsumsi.
Dewasa ini telah ditemukan solusi pembuatan makanan yang menarik namun tergolong
aman untuk kesehatan. Solusi tersebut bermula dari keberadaan bioteknologi dibidang
pangan. Bioteknologi dirasa efektif dalam menciptkan produk-produk makanan yang
menarik daya konsumsi masyarakat dan aman bagi kesehatan.
Salah satu produk pangan sebagai hasil dari penerapan bioteknologi adalah nata de coco.
Nata de coco dibuat dengan memanfaatkan bioteknologi melalui fementasi mikroorganisme.
Lantas bagaimanakah pemanfaatan bioteknologi pangan dalam pembuatan nata de coco
tersebut?. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan uraian singkat mengenai pemanfaatan
bioteknlogi pangan dalm pembuatan nata de coco.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat membuat rumusan masalah yaitu:
―Bagaimana pembuatan nata de coco?".
C. Tujuan Penulisan
―Mengetahui cara pembuatan nata de coco‖.
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak
hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin
walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna.
Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
B. Nata De Coco
Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna putih hingga
bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa dengan bantuan
mikroba Acetobacter xylinum,, dan mulanya dibuat di Filipina.
"Nata de coco" dalam bahasa Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan
adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah
menjadi koloni Spanyol
Semula industri nata de coco dimulai dari adanya industri rumah tangga yang
menggunakan sari buah nenas sebagai bahan bakunya. Produk ini dikenal dengan nama nata de
3. pina. Dikarenekan nenas sifatnya musiman, pilihan itu jatuh kepada buah kelapa yang berbuah
sepanjang tahun dan dalam jumlah yang cukup besar serta ditemukan secara merata hamper
diseluruh pelosok tanah air. Di skala industri, nata de coco sudah dikenal sejak
diperkenalkannya pada tahun 1975. tetapi, sampai saat ini, industri nata de coco masih
tergolong sedikit (di Indonesia). Padahal jika melihat prospeknya dimasa mendatang cukup
enggiurkan. Akhir-akhir ini, Negara berkembang sedang melirik industri nata de coco.
Ada beberapa kelebihan atau daya tarik dari nata de coco yang menjadikannya sebagai
sebuah industri yang cukup menjanjikan, diantaranya :
Pertama, nata de coco dikenal sebagai produk kaya serat. Kebutuhan masyarakat akan
serat memang sesuatu hal mutlak, terutama masyarakat menengah keatas. Sejalan dengan
berkembangnya era globalisasi masyarakat mendatang mulai melirik masalah kesehatan.
Kesehatan bahkan dijadikan kebutuhan utama dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Dan
nata de coco sangat baik untuk kesehatan karena serat yang dikandungnya. Akhir-akhir ini,
banyak masyarakat yang rela menghabiskan uangnya guna mengkonsumsi tambahan serat
dalam bentuk suplemen. Nata de coco adalah produk alami. Kecendrungan asyarakat adalah
lebih tertarik kepada produk alami dibandingkan produk sintetis.
Kedua, nata de coco kaya akan gizi. Satu hal yang merupakan ciri masyarakat masa
depan adalah kecendrungannya mengkonsumsi makanan yang bergizi merupakan suatu
kebutuhan. Dan lagi-lagi nata de coco menjawab harapan masyarakat, nata de coco kaya akan
gizi. Didalam nata de coco sendiri terkandung protein, lemak, gula, vitamin, asam amino, dan
hormn pertumbuhan.
Ketiga, nata de coco mempunyai rasa yang lumayan enak. Disamping kaya akan gizi,
nata de coco juga enak dikonsumsi. Jika dicampur dengan es teler, es krim atau fruit cocktail
menjadikannya makanan yang mengundang selera.
Keempat, bahan pembuatan nata de coco mudah diperoleh dan tidak bersifat musiman.
Nata de coco terbuat dari air kelapa. Dan kelapa sudah banyak dan hampir tersebar merata
diseluruh pelosok tanah air. Kelapa juga berbuah sepanjang tahun dan tidak bersifat musiman.
Kelima, proses pengolahan dan peralatan industri nata de coco sederhana dan tidak
memakan waktu yang lama. Pembuatan nata de coco tergolong cukup sederhana. Inductri
rumah taggapun mampu memproduksinya. Waktu pembuatannya juga tergolong singkat, sekitar
satu mingu sudah dapat dikonsumsi.
4. Keenam, industri nata de coco, merupakan industri yang ramah lingkungan.
Ketujuh, industri nata de coco belum begitu pesat perkembangannya. Peluang ini jika
dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, bukan mustahil akan mendatangkan keuntungan yang
besar.
Demikianlah beberapa kelebihan yang dimiliki nata de coco sebagai industri masa depan
yang cukup menggiurkan.
C. Teknik Pembuatan Nata De Coco
Berikut langkah-langkah singkat dan praktis dalam membuat nata de coco. Sebelumnya
siapkan dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan nata de coco antara lain:
1. 100 liter air kelapa
2. 100 gram(gr) gula pasir
3. 500 gram (gr) ZA
4. 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat
5. 1 sendok makan asam sitrat
Langkah Kerja dalam pembuatan nata de coco antara lain meliputi:
1. Menyaring 100 liter air kelapa, kemudian ditambahkan dengan:
a. 100 gr gula pasir
b. 500 gram (gr) ZA
c. Mendidihkan campuran bahan-bahan nomor 1 di atas, kemudian mematikan api kompor,
dan menambah campuran tersebut dengan 50 mili liter (ml) asam cuka/ asam asetat.
d. Pembuatan starter
Mensterilisasi botol, dengan cara memasukkan air campuran air kelapa yang telah
mendidih ke dalam botol hingga setinggi leher botol dan membiarkannya selama
kurang lebih 5 menit, kemudian menuangkan isi air kelapa dan mendidihkannya
kembali sedangkan botolnya ditutup dengan koran yang telah disterilkan.
5. Memasukan air kelapa yang sudah didihkan pada nomor 2 sebanyak 600 ml,
kemudian menutupnya dengan kertas koran dan membiarkannya hingga dingin
(memeramnya selama ± 1 hari).
Setelah dingin (± 1 hari), menambahkan starter yang berumur 6 hari ke dalam botol
berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan tadi (1 botol stater digunakan untuk
5–6 botol), dan memeramnya kembali selama kurang lebih 6 sampai 7 hari.
e. Pembuatan Nata de Coco
Menyiapkan nampan yang telah disterilisasikan (melalui pemanasan oleh sinar
matahari/pencelupan nampan bersih ke dalam air panas).
Memasang karet gelang pada bagian tengah nampan hasil sterilisasi.
Memasukkan air kelapa hasil pendidihan (seperti poin 2) ke dalam loyang ± 1—1,5
liter di setiap loyang, kemudian menutupnya dengan koran dan mengikatnya dengan
karet ban. Setelah itu dibiarkan hingga dingin (memeramnya selama ± 1 hari).
Setelah dingin (± 1 hari) dilakukan inokulasi yaitu menambahkan starter yang
berumur 6 hari ke dalam loyang berisi campuran air kelapa yang telah didinginkan
tadi (diperam), dan memeramnya kembali selama 7 hari.
NB: Agar bakteri Acetobacter xilynum dapat bekerja dengan baik, yaitu
mengubah glukosa menjadi selulose atau dalam pembentukan lapisan nata maka
kondisi lingkungan disekitarnya juga harus mendukung. Salah satu faktor penting
yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nata de coco yaitu kondisi peralatan serta
ruangan yang cukup steril. Apabila kondisi ruangan kurang steril sehingga
memungkinkan sirkulasi udara berjalan seperti biasa maka peluang untuk terjadinya
kontaminasi pada nata yang diproduksi cukup besar, begitu pula jika peralatan yang
digunakan kurang steril maka juga dapat menimbulkan kontaminasi (kerusakan pada
lapisan nata yang diproduksi).
6. Jika nata dirasa telah terbentuk, sekarang tinggal dipanen, berikut cara-cara
pemanenannya:
a. Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika ada), lalu dibersihkan
dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air bersih selama 1 hari.
b. Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagi selama 1 hari.
c. Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuran sesuai selera)
kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang.
d. Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi dan ditambahkan dengan
satu sendok makan asam sitrat.
7. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioteknologi dirasa mampu menciptakan makanan yang sehat namun menarik
sehingga meningkatkan daya konsumsi masyarakat terhadap produk olahannya. Salah
satu produk hasil bioteknologi yang memiliki daya tarik yang tinggi untuk
mengkonsumsinya adalah nata de coco. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air
kelapa dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum,
B. Saran
Hendaknya kita menciptakan makanan yang bergizi tinggi namun memiliki
penampilan yang menarik sehingga meningkatkan daya konsumsi masyarakat
terhadap makanan tersebut.