Makalah ini membahas tentang termokimia dalam 3 kalimat. Pertama, termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Kedua, termokimia erat kaitannya dengan termodinamika karena menangani pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia. Ketiga, fokus bahasan termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dihasilkan oleh pereaksi dan cara pen
Modul ini membahas tentang termokimia yang meliputi konsep entalpi dan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia, serta cara menghitung perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi redoks dan elektrokimia, mulai dari pengertian reaksi oksidasi dan reduksi, oksidator dan reduktor, bilangan oksidasi, penyetaraan persamaan redoks, dan jenis-jenis sel elektrokimia seperti sel galvanik dan sel elektrolisis.
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Nanomaterial adalah bidang ilmu material dengan pendekatan berbasis Nanoteknologi. Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil, antara 1-100 nm. Nanomaterial memiliki sifat istimewa karena ukurannya pada skala nano.
Modul ini membahas tentang termokimia yang meliputi konsep entalpi dan perubahan entalpi pada suatu reaksi kimia, serta cara menghitung perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi redoks dan elektrokimia, mulai dari pengertian reaksi oksidasi dan reduksi, oksidator dan reduktor, bilangan oksidasi, penyetaraan persamaan redoks, dan jenis-jenis sel elektrokimia seperti sel galvanik dan sel elektrolisis.
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Nanomaterial adalah bidang ilmu material dengan pendekatan berbasis Nanoteknologi. Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat kecil, antara 1-100 nm. Nanomaterial memiliki sifat istimewa karena ukurannya pada skala nano.
Teks tersebut membahas tentang larutan ideal dan non-ideal. Larutan ideal adalah larutan yang memenuhi hukum Raoult, di mana tekanan uap parsial suatu komponen sebanding dengan fraksinya. Larutan ideal juga tidak mengalami perubahan entalpi atau volume saat pencampuran. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara tekanan uap, fraksi mol, dan titik didih suatu larutan.
Dokumen tersebut merangkum prinsip dasar dan cara kerja Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) untuk analisis kuantitatif logam dalam sampel. Terdapat penjelasan mengenai prinsip kerja, komponen instrumen, teknik atomisasi (nyala dan furnace), serta metode analisis kuantitatif menggunakan kurva kalibrasi dan standar adisi.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia. Secara singkat, kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dinamis dimana laju reaksi pembentukan senyawa sama dengan laju reaksi penguraian, sehingga tidak terjadi perubahan konsentrasi total dalam sistem meski spesi terus terbentuk dan terurai. Untuk mencapai kesetimbangan, suatu reaksi akan melalui tahap pencampuran awal, daerah kinetik,
Teori ikatan valensi menjelaskan gaya interaksi antaratom dalam membentuk senyawa melalui ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ion, dan koordinasi. Ikatan kovalen terbentuk dari tumpang tindih orbital valensi elektron antaratom seperti H2S, sedangkan untuk membentuk CH4 diperlukan konsep hibridisasi orbital karbon. Hibridisasi orbital dapat terjadi pada logam transisi seperti besi untuk membentuk kompleks se
Dokumen tersebut membahas tentang green chemistry, yang merupakan ilmu kimia yang bertujuan mengurangi dampak negatif proses kimia terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, prinsip, permasalahan, kendala, dan contoh penerapan green chemistry dalam berbagai bidang seperti pengolahan sampah plastik, bahan bakar hidrogen, sonokimia, dan sterilisasi air minum.
Dokumen tersebut membahas tentang termokimia, yang meliputi pengertian, istilah, jenis reaksi, dan cara menentukan perubahan entalpi melalui kalorimetri, hukum Hess/Laplace, serta menggunakan data energi ikatan.
Teori kinetik gas menjelaskan sifat makroskopis gas seperti tekanan, suhu, dan volume dengan mengasumsikan komposisi dan gerak molekul. Teori ini menyatakan bahwa tekanan disebabkan oleh tumbukan antara molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu, bukan tolakan antara molekul diam. Gas ideal adalah gas yang hanya ada secara teoritis dan memenuhi asumsi tertentu seperti ukuran dan jarak antar molekul."
Dokumen tersebut merupakan alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran kimia untuk kelas X SMA Negeri 18 Surabaya. Pembelajaran kimia bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep kimia, melakukan proses ilmiah, dan menerapkan nilai-nilai akhlak mulia. Materi pembelajaran meliputi konsep atom, tabel periodik, reaksi kimia, dan hukum-hukum dasar kimia. Proses pembelajaran
Laporan tetap sifat asam dan basa senyawa organikMitha Pratiwi
Dokumen tersebut membahas tentang sifat asam dan basa senyawa organik melalui serangkaian percobaan. Percobaan pertama menguji pH senyawa untuk mengetahui sifat asam atau basanya, sedangkan percobaan kedua menguji kelarutan senyawa dalam minyak sayur. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH dan kelarutan antara senyawa organik.
Percobaan yang dilakukan membandingkan sifat-sifat senyawa karbon seperti minyak, alkana, dan benzena. Hasilnya menunjukkan perbedaan reaksi tergantung jenis ikatan kimia seperti jenuh atau tidaknya ikatan karbon. Misalnya, alkana bersifat jenuh sehingga kurang bereaksi dibanding senyawa lain.
Proses pembakaran melibatkan reaksi oksidasi antara bahan bakar dan oksigen. Untuk pembakaran sempurna, diperlukan pasokan oksigen yang cukup berdasarkan komposisi kimia bahan bakar. Kadar udara yang diperlukan dapat dihitung dari kebutuhan oksigen teoritis ditambah udara berlebih untuk mencapai pembakaran yang baik.
Makalah ini membahas tentang termokimia, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia dalam reaksi kimia. Termasuk didalamnya adalah konsep dasar termokimia, termodinamika, kalor reaksi, kerja, entalpi, dan hukum-hukum termodinamika yang terkait. Tujuan makalah ini adalah untuk mempelajari konsep dasar dan materi yang terkait dengan termokimia.
Makalah ini membahas tentang konsep dasar termokimia dan materi-materi terkait seperti termodinamika I, kalor reaksi, kerja, dan entalpi. Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia dalam reaksi kimia. Hukum pertama termodinamika diterapkan untuk memahami perubahan energi dalam suatu sistem kimia.
Teks tersebut membahas tentang larutan ideal dan non-ideal. Larutan ideal adalah larutan yang memenuhi hukum Raoult, di mana tekanan uap parsial suatu komponen sebanding dengan fraksinya. Larutan ideal juga tidak mengalami perubahan entalpi atau volume saat pencampuran. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara tekanan uap, fraksi mol, dan titik didih suatu larutan.
Dokumen tersebut merangkum prinsip dasar dan cara kerja Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) untuk analisis kuantitatif logam dalam sampel. Terdapat penjelasan mengenai prinsip kerja, komponen instrumen, teknik atomisasi (nyala dan furnace), serta metode analisis kuantitatif menggunakan kurva kalibrasi dan standar adisi.
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut membahas tentang kesetimbangan kimia. Secara singkat, kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dinamis dimana laju reaksi pembentukan senyawa sama dengan laju reaksi penguraian, sehingga tidak terjadi perubahan konsentrasi total dalam sistem meski spesi terus terbentuk dan terurai. Untuk mencapai kesetimbangan, suatu reaksi akan melalui tahap pencampuran awal, daerah kinetik,
Teori ikatan valensi menjelaskan gaya interaksi antaratom dalam membentuk senyawa melalui ikatan kimia seperti ikatan kovalen, ion, dan koordinasi. Ikatan kovalen terbentuk dari tumpang tindih orbital valensi elektron antaratom seperti H2S, sedangkan untuk membentuk CH4 diperlukan konsep hibridisasi orbital karbon. Hibridisasi orbital dapat terjadi pada logam transisi seperti besi untuk membentuk kompleks se
Dokumen tersebut membahas tentang green chemistry, yang merupakan ilmu kimia yang bertujuan mengurangi dampak negatif proses kimia terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, prinsip, permasalahan, kendala, dan contoh penerapan green chemistry dalam berbagai bidang seperti pengolahan sampah plastik, bahan bakar hidrogen, sonokimia, dan sterilisasi air minum.
Dokumen tersebut membahas tentang termokimia, yang meliputi pengertian, istilah, jenis reaksi, dan cara menentukan perubahan entalpi melalui kalorimetri, hukum Hess/Laplace, serta menggunakan data energi ikatan.
Teori kinetik gas menjelaskan sifat makroskopis gas seperti tekanan, suhu, dan volume dengan mengasumsikan komposisi dan gerak molekul. Teori ini menyatakan bahwa tekanan disebabkan oleh tumbukan antara molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu, bukan tolakan antara molekul diam. Gas ideal adalah gas yang hanya ada secara teoritis dan memenuhi asumsi tertentu seperti ukuran dan jarak antar molekul."
Dokumen tersebut merupakan alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran kimia untuk kelas X SMA Negeri 18 Surabaya. Pembelajaran kimia bertujuan agar siswa dapat memahami konsep-konsep kimia, melakukan proses ilmiah, dan menerapkan nilai-nilai akhlak mulia. Materi pembelajaran meliputi konsep atom, tabel periodik, reaksi kimia, dan hukum-hukum dasar kimia. Proses pembelajaran
Laporan tetap sifat asam dan basa senyawa organikMitha Pratiwi
Dokumen tersebut membahas tentang sifat asam dan basa senyawa organik melalui serangkaian percobaan. Percobaan pertama menguji pH senyawa untuk mengetahui sifat asam atau basanya, sedangkan percobaan kedua menguji kelarutan senyawa dalam minyak sayur. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH dan kelarutan antara senyawa organik.
Percobaan yang dilakukan membandingkan sifat-sifat senyawa karbon seperti minyak, alkana, dan benzena. Hasilnya menunjukkan perbedaan reaksi tergantung jenis ikatan kimia seperti jenuh atau tidaknya ikatan karbon. Misalnya, alkana bersifat jenuh sehingga kurang bereaksi dibanding senyawa lain.
Proses pembakaran melibatkan reaksi oksidasi antara bahan bakar dan oksigen. Untuk pembakaran sempurna, diperlukan pasokan oksigen yang cukup berdasarkan komposisi kimia bahan bakar. Kadar udara yang diperlukan dapat dihitung dari kebutuhan oksigen teoritis ditambah udara berlebih untuk mencapai pembakaran yang baik.
Makalah ini membahas tentang termokimia, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia dalam reaksi kimia. Termasuk didalamnya adalah konsep dasar termokimia, termodinamika, kalor reaksi, kerja, entalpi, dan hukum-hukum termodinamika yang terkait. Tujuan makalah ini adalah untuk mempelajari konsep dasar dan materi yang terkait dengan termokimia.
Makalah ini membahas tentang konsep dasar termokimia dan materi-materi terkait seperti termodinamika I, kalor reaksi, kerja, dan entalpi. Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia dalam reaksi kimia. Hukum pertama termodinamika diterapkan untuk memahami perubahan energi dalam suatu sistem kimia.
Makalah ini membahas tentang termokimia dan merangkum konsep dasar seperti reaksi eksoterm dan endoterm, hukum termokimia, energi ikatan, dan arah proses kimia. Tujuannya adalah agar pembaca dapat memahami materi dasar termokimia ini dengan mudah.
Modul ini membahas hukum-hukum termodinamika dan konsep-konsep dasar terkait sistem, variabel, dan proses termodinamika. Topik utama meliputi definisi sistem terbuka, tertutup, dan terisolasi beserta variabel-variabelnya seperti tekanan, volume, dan suhu."
Eksperimen mengukur entalpi reaksi antara larutan HCl dan NaOH untuk menentukan sifat eksotermik/endotermiknya. Hasil pengukuran suhu sebelum dan sesudah reaksi menunjukkan penurunan suhu sebesar 9°C, menandakan sifat eksotermik dengan entalpi reaksi -37,8 kJ/mol.
Makalah hukum hess, delta H dan energi ikatanSiti Khoirunika
Makalah ini membahas tentang termokimia, yang merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Ia membahas konsep dasar termokimia seperti kalor reaksi, kerja, entalpi, dan hukum Hess. Makalah ini juga menjelaskan bagaimana mengukur kalor reaksi menggunakan kalorimeter serta hubungan antara perubahan entalpi dan kalor reaksi.
Makalah ini membahas tentang termodinamika, siklus Carnot, dan konsep mikroskopis dan makroskopis dalam ilmu termodinamika. Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dengan kerja mekanis dan panas. Siklus Carnot merupakan siklus reversibel ideal yang digunakan untuk menghitung efisiensi mesin kalor. Sedangkan konsep mikroskopis dan makroskopis menjelaskan pendekatan bes
Dokumen tersebut merupakan bagian dari diktat kuliah tentang Termodinamika yang mencakup pengertian kalor, termodinamika, dan variabel-variabel keadaan sistem termodinamika seperti tekanan, volume, dan temperatur.
Bab pertama dokumen tersebut membahas tentang ilmu kimia sebagai cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat dan perubahan materi, serta metode ilmiah yang digunakan untuk menjelaskan fenomena alam melalui observasi, hipotesis, eksperimen, dan kesimpulan. Bab ini juga menjelaskan pentingnya pengukuran dalam mempelajari sifat materi dengan memperhatikan angka signifikan dan akurasi hasil pengukuran.
Modul ini membahas pengenalan ilmu kimia sebagai cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari struktur, komposisi, sifat, dan perubahan materi beserta energi yang menyertai perubahan tersebut. Ilmu kimia bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia melalui aplikasinya dalam berbagai bidang seperti kedokteran, industri, dan pertanian. Ilmu kimia juga berkaitan erat dengan ilmu-ilmu
Makalah ini membahas termodinamika, prinsip dan hukumnya serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Termodinamika adalah cabang ilmu yang mempelajari energi dan perubahan energi antar bentuk. Makalah ini menjelaskan prinsip dasar termodinamika, hukum-hukum termodinamika, dan contoh aplikasinya dalam proses pemanasan dan pendinginan.
Makalah ini membahas sejarah nasionalisme China dengan menjelaskan proses runtuhnya Dinasti Manchu, latar belakang munculnya nasionalisme China, peranan Sun Yat-sen dalam membangun nasionalisme, dan revolusi China 1911 yang mengakhiri kekuasaan dinasti.
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Masjid Kasepuhan di Cirebon yang merupakan masjid tertua di kota tersebut dan dibangun pada tahun 1480 M oleh Wali Songo.
2. Masjid ini memiliki lima ruangan utama dan dibangun dengan gaya arsitektur yang menggabungkan unsur Islam dan budaya setempat.
3. Masjid ini tidak memiliki kubah karena cerita petunjuk dari para
Makalah PAI tentang Menghargai Karya Orang lain dan Dosa dosa BesarDede Adi Nugraha
Makalah ini membahas tentang menghargai karya orang lain dan macam-macam dosa besar dalam 3 kalimat. Pertama, menghargai karya orang lain berarti memberi penghargaan terhadap hasil karya orang lain seperti seni, ciptaan, atau produk. Kedua, terdapat perlindungan hak cipta untuk mencegah penjiplakan karya orang lain. Ketiga, tujuh dosa besar menurut agama Islam adalah sy
Makalah ini membahas tentang ketenagakerjaan, pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran di Indonesia. Topik utama yang dibahas meliputi definisi ketenagakerjaan, klasifikasi tenaga kerja, kesempatan kerja, masalah ketenagakerjaan, tujuan pembangunan ekonomi, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dan penyebab tingginya pengangguran di Indonesia.
Upacara adat tradisional di Bali seperti Mekotek dan Ngaben masih dipertahankan sebagai warisan budaya leluhur. Mekotek dilakukan di Desa Munggu untuk memohon keselamatan dan menolak bala, sedangkan di Desa Trunyan, jenasah diletakkan di tanah bukan dibakar seperti di tempat lain. Kedua upacara ini mencerminkan keanekaragaman budaya Bali yang dipengaruhi Hindu.
Makalah ini membahas tentang prilaku menyimpang korupsi. Korupsi dijelaskan sebagai penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi secara melawan hukum. Desentralisasi berpotensi meningkatkan korupsi karena memberi kesempatan baru bagi birokrat daerah. Sebab utama terjadinya korupsi antara lain konsentrasi kekuasaan, kurangnya transparansi, dan lemahnya penegakan h
1.
Tentang
TERMOKIMIA
Disusun oleh:
DEDE ADI NUGRAHA
( xDLMx_dhansheiA3 )
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 SUKAHAJI
Tahun Pelajaran 2012-2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang
Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya Makalah ini dapat saya
selesaikan sesuai yang diharapkan. Sebagaimana telah diberikan tugas
kepada saya untuk membuat Makalah tentang Termokimia.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya
hadapi. Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang Tua saya yang selalu memberikan fasilitas dan dorongan untuk
bisa membuat kliping/kumpulan artikel-artikel ini.
2. Narasumber terpecaya dalam pengerjaan ini yang sudah banyak
membantu.
Terima kasih atas semuanya. Saya sadar, sebagai seorang pelajar
yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan ada nya kritik
dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi
di masa yang akan datang. Harapan saya, semoga makalah yang sederhana
ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi generasi muda tentang
Ketenagakerjaan di Indonesia.
Semoga dengan saya membuat makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan motivasi bagi para pembacanya, khususnya bagi saya dan bagi
para generasi muda yang akan dating.
Penyusun,
3. SISTEMATIKA PENULISAN
KATA PENGANTAR
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penulisan
3. Metode Penulisan
4. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Konsep Dasar
2. Temodinamika I
3. Kalor Reaksi
4. Kerja
5. Entalpi
6. Kalorimeter
7. Hukum Hess
8. Penentuan ∆H reaksi
9. Energi Ikatan
10. Jenis-jenis kalor
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam makalah ini, saya mengambil tema tentang Termokimia. Saya memilih
tema ini karena kami rasa materi ini sangat penting untuk dipelajari karena termokimia
ini merupakan salah satu materi dasar dalam kimia yang harus dikuasai.
Di dalam makalah ini saya membahas tentang konsep dasar dari termokimia yang
kami sajikan pada bagian awal dari isi makalah. Hal ini saya lakukan karena saya menilai
untuk memahami suatu materi, kita harus tahu konsep dasarnya terlebih dahulu, setelah
itu baru masuk ke inti materinya.
Termokimia merupakan materi yang harus dipahami dengan baik karena di
dalamnya mencakup cukup banyak materi lainnya, seperti termodinamika I, kalor reaksi,
kerja, entalpi, kalorimeter, hukum Hess, penentuan H reaksi, energi ikatan, dan jenis-
jenis kalor. Maka dari itu,saya berusaha untuk membuat materi termokimia dalam
makalah ini menjadi ringkas dan mudah dipahami.
2. Tujuan Penulisan
1. untuk mempelajari konsep dasar termokimia
2. untuk mempelajari materi-materi yang terkait dengan termokimia
3. memahami tentang termokimia dengan baik
3. Metode Penulisan
Dalam menulis makalah ini, saya memperoleh kajian materi dari beberapa
sumber, yaitu studi literatur dari buku-buku yang terkait dengan topik dan berbagai
artikel dari internet.
5. BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Dasar
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas
dan energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang
dikandung setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu
zat adalah semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang
terkandung dalam suatu zat disebut panas dalam atauentalpi dan dinyatakan
dengan simbol H. Selisih antara entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi
disebut perubahan entalpi reaksi. Perubahan entalpi reaksi diberi simbol ΔH.
Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu
zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.
Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan
pembentukan larutan.
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diberikan atau yang
dapat diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, tetapi juga perlu sebagai pengetahuan
dasar untuk pengkajian teori ikatan kimia dan struktur kimia. Fokus bahasan
dalam termokimia adalah tentang jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh
sejumlah tertentu pereaksi serta cara pengukuran kalor reaksi.
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap
peristiwa kimia yang membahas tentang kalor yang menyertai reaksi kimia.
2. Termodinamika I
Termodinamika kimia dapat didefenisikan sebagai cabang kimia yang
menangani hubungan kalor, kerja dan bentuk lain energy, dengan kesetimbangan
dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan. Termokimia erat kaitannya
dengan termodinamika, karena termokimia menangani pengukuran dan penafsiran
perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan
pembentukan larutan.
Penerapan hukum termodinamika pertama dalam bidang kimia merupakan
bahan kajian dari termokimia.” Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, atau energi alam
semesta adalah konstan.” hukum termodinamika 1
Perubahan kalor pada tekanan konstan:
H = E + PV
W= PV
E = energi dalam
6. 3. Kalor Reaksi
Perubahan energi dalam reaksi kimia selalu dapat dibuat sebagai panas,
sebab itu lebih tepat bila istilahnya disebut panas reaksi.
Kebanyakan, reaksi kimia tidaklah terututup dari dunia luar. Bila
temperatur dari campuran reaksi naik dan energi potensial dari zat-zat kimia yang
bersangkutan turun, maka disebut sebagai reaksi eksoterm. Namun bila pada pada
suatu reaksi temperatur dari campuran turun dan energi potensial dari zat-zat yang
ikut dalam reaksi naik, maka disebut sebagai reaksi endoterm.
Ada beberapa macam jenis perubahan pada suatu sistim. Salah satunya
adalah sistim terbuka, yaitu ketika massa, panas, dan kerja, dapat berubah-ubah.
Ada juga sistim tertutup, dimana tidak ada perubahan massa, tetapi hanya panas
dan kerja saja. Sementara, perubahan adiabatis merupakan suatu keadaan dimana
sistim diisolasi dari lingkungan sehingga tidak ada panas yang dapat mengalir.
Kemudian, ada pula perubahan yang terjadi pada temperature tetap, yang
dinamakan perubahan isotermik.
Pada perubahan suhu, ditandai dengan ∆t (t menunjukkan temperatur),
dihitung dengan cara mengurangi temperatur akhir dengan temperatur mula-mula.
∆t = takhir – tmula-mula
Demikian juga, perubahan energi potensial;
∆(E.P) = (E.P)akhir – (E.P)mula-mula
Dari definisi ini didapat suatu kesepakatan dalam tanda aljabar untuk
perubahan eksoterm dan endoterm. Dalam perubahan eksotermik, energi potensial
dari hasil reaksi lebih rendah dari energi potensial pereaksi, berarti EPakhir lebih
rendah dari EPmula-mula. Sehingga harga ∆(E.P) mempunyai harga negatif. Pada
reaksi endoterm, terjadi kebalikannya sehingga harga ∆(E.P) adalah positif.
Pada suatu reaksi, reaksi pembentukannya didefinisikan sebagai reaksi
yang membentuk senyawa tunggal dari unsur-unsur penyusunnya (contoh: C +
½O2 + 2H2 → CH3OH). Sementara panas pembentukannya didasarkan pada 1 mol
senyawa terbentuk. Panas pembentukan standar yaitu 298.15 K (∆H° f298).
Panas standar adalah pada 25°C, seperti contoh reaksi
4HCl(g) → 2H2(g) + 2Cl2(g) ∆H°298 = (4)(92307)
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) ∆H°298 = (2)(-241818)
Sementara, panas reaksi pada temperatur tidak standar
H T = H 298 + 298 Cp dT
O 0 T
4. Kerja
Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor
yang dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan
sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam, keadaan akan menjadi
normal kembali. Azas kekekalan energi menyatakan bhawa energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
Jadi, kalor yang dihasilkan pada pembakaran kayu atau minyak tanah diserap oleh
molekul-molekul udara atau benda-benda lain di sekitarnya dan diubah menjadi
bentuk energi lain, misalnya menjadi energi kinetik. Demikian juga halnya dengan
sumber kalor yang dihasilkan ketika kayu atau minyak tanah terbakar, bukanlah
sesuatu yang tercipta, melainkan hanya perubahan bentuk energi. Kayu dan
7. minyak tanah menyimpan sejumlah energi, yang disebut energi kimia. Ketika
bahan-bahan tiu terbakar, sebagian energi kimia yang tersimpan di dalamnya
berubah menjadi kalor. Azas kekekalan energi disebu juga Hukum
Termodinamika I.
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut
perpindahan energi, yaitu sistem danlingkungan. Segala sesuatu yang menjadi
pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi disebut sistem, sedangkan
hal-hal yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem disebut
lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu :
Sistem Terbuka
Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan
energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya
ada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem (wadah reaksi), misalnya gas,
atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem.
Sistem Tertutup
Suatu sistem yang antara sistem dan lingkungan dapat terjadi perpindahan energi,
tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi disebut sistem tertutup.
Sistem Terisolasi
Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan.
Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja (w) atau menghasilkan
panas (kalor=q). Pertukaran energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa
kalor (q) atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif kita sebut kerja (w).
Energi yang dipindahkan dalam bentuk kerja atau dalam bentuk kalor yang
memengaruhi jumlah total energi yang terdapat dalam sistem disebut energi dalam
(internal energy). Kerja adalah suatu bentuk pertukaran energi antara sistem dan
lingkungan di luar kalor. Salah satu bentuk kerja yang sering menyertai reaksi
kimia adalah kerja tekanan-volum, yaitu kerja yang berkaitan dengan pertambahan
atau pengurangan volum sistem.
5. Entalpi
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya.
Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik
ditimbulkan karena atom – atom dan molekul-molekul dalam zat bergerak secara
acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H) . Entalpi akan
tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. . Misalnya
entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H20 (s).
Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk
energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau
entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan
dengan ” perubahan entalpi (ΔH) ” . Misalnya pada perubahan es menjadi air,
maka dapat ditulis sebagai berikut:
Δ H = H H20 (l) -H H20 (s)
8. Apabila kita amati reaksi pembakaran bensin di dalam mesin motor.
Sebagian energi kimia yang dikandung bensin, ketika bensin terbakar, diubah
menjadi energi panas dan energi mekanik untuk menggerakkan motor. Demikian
juga pada mekanisme kerja sel aki. Pada saat sel aki bekerja, energi kimia diubah
menjadi energi listrik, energi panas yang dipakai untuk membakar bensin dan
reaksi pembakaran bensin menghasilkan gas, menggerakkan piston sehingga
menggerakkan roda motor.
Gambar berikut ini menunjukkan diagram perubahan energi kimia menjadi
berbagai bentuk energi lainnya.
Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ΔH
dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem.
Misalnya pada perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan es
menjadi air, ΔH adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih
besar dari pada entalpi es.
Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia
selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar
dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dam jumlah entalpi pereaksi.
Pada reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar,
sehingga ΔH positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi
menjadi lebih kecil, sehingga ΔH negatif. Perubahan entalpi pada suatu reaksi
disebut kalor reaksi. Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan
nama yang khas pula, misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor
pembakaran, kalor pelarutan dan sebagainya.
5.1. Entalpi Pembentukan Standar (ΔH ◦f)
Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor
yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dari
unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP). Entalpi pembentukan
standar diberi simbol (ΔH ◦f), simbol f berasal dari kata formation yang berarti
pembentukan. Contoh unsur-unsur yang stabil pada keadaan standar, yaitu :
H2,O2,C,N2,Ag,Cl2,Br2,S,Na,Ca, dan Hg.
5.2. Entalpi Penguraian Standar (ΔH ◦d)
Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang
diperlukan atau dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol senyawa dari unsure-
unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP). Entalpi penguraian standar
diberi simbol (ΔH◦d) simbol d berasal dari kata decomposition yang berarti
penguraian.
9. Menurut Hukum Laplace, jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan
senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada
penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya. Jadi, entalpi penguraian
merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan senyawa yang sama. Dengan
demikian jumlah kalornya sama tetapi tandanya berlawanan karena reaksinya
berlawanan arah.
5.3. Entalpi Pembakaran Standar (ΔH◦c)
Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang
diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembakaran 1 mol senyawa dari unsur-
unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP). Entalpi penguraian standar
diberi simbol (ΔH◦c) simbol d berasal dari kata combustion yang berarti
pembakaran.
Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai entalpipembakaran
selallu negatif (eksoterm)
5.4. Entalpi Pelarutan Standar (ΔH◦s)
Entalpi pelarutan standar menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau
dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat pada keadaan standar (STP). Entalpi
penguraian standar diberi simbol (ΔH◦s) simbol s berasal dari kata solvation yang
berarti pelarutan.
6. Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat dalam suatu perubahan ataureaksi kimia. Kalorimeter terbagi menjadi dua,
yaitu kalorimeter larutan dan kalorimeter bom. Jika dua buah zat atau lebih
dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor
sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai
kesetimbangan termal.
Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima
Kalor jenis suatu benda tidak tergantung dari massa benda, tetapi
tergantung pada sifat dan jenis benda tersebut. Jika kalor jenis suatu benda adalah
kecil maka kenaikan suhu benda tersebut akan cepat bila dipanaskan.
Kapasitas kalor air = 4.200 J/kg °C
10. 6.1. Kalorimeter Bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih)
suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada
tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan
sampel akan terbakar oleh apilistrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.
6.2. Kalorimeter makanan.
Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan
nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak.Alat ini terdiri dari
sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya
kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah
penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbatkaret yang yang
berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan
lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk,
yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah
pipa spiraldari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat
karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah.
Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk
memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu
diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping
itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping
asbes itu terdapat kabel listrikyang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila
digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas
cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik
di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan
dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logamuntuk
mengalirkan oksigen.
6.3. Kalorimeter larutan
Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur
jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistemlarutan. Pada dasarnya,
kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter.
Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor
11. reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan
ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran.
Dalam menentukan entalpi berlaku persamaan
Qreaksi = - (Qlarutan + Q kalorimeter )
Q reaksi = - (m.c.∆T + c.∆T)
Jika kapasitas kalori dalam kalorimeter diabaikan, maka
Qreaksi = - (m.c.∆T)
Keterangan :
m = massa zat (kg) c = kalor jenis (J/kg⁰C)
∆t = perubahan suhu (Celcius)
7. Hukum Hess
Gambaran visual dari hukum Hess dalam reaksi.
Menurut hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan
entalpi dari suatu reaksi kimiaadalah sama, walaupun langkah-langkah yang
digunakan untuk memperoleh produk berbeda. Dengan kata lain, hanya keadaan
awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-
langkah yang dilakukan untuk mencapainya.
Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung
sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan
melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang
perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur
sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan
reaksi yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi)
dengan suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika
persamaan itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu
menjadi -ΔH).
Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat
diketahui dengan pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi
entalpi pembentukan reaktan. Secara matematis
.
Untuk reaksi-reaksi lainnya secara umum
Kegunaan
Dengan mengetahui ΔHf (perubahan entalpi pembentukan) dari reaktan dan
produknya, dapat diramalkan perubahan entalpi reaksi apapun, dengan rumus
12. ΔH=ΔHfP-ΔH fR
Perubahan entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan
entalpi pembakaran reaktan dan produk, dengan rumus
ΔH=-ΔHcP+ΔHcR
Konsep dari hukum Hess juga dapat diperluas untuk menghitung perubahan fungsi
keadaan lainnya, seperti entropi danenergi bebas. Kedua aplikasi ini amat
berguna karena besaran-besaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur secara
langsung, sehingga perhitungan dengan hukum Hess digunakan sebagai salah satu
cara menentukannya.
Untuk perubahan entropi:
o o o
ΔS = Σ(ΔSf produk) - Σ(ΔSf reaktan)
o o
ΔS = Σ(ΔS produk) - Σ(ΔS reaktan).
Untuk perubahan energi bebas:
o o o
ΔG = Σ(ΔGf produk) - Σ(ΔGf reaktan)
o o
ΔG = Σ(ΔG produk) - Σ(ΔG reaktan)
8. Penentuan ΔH Reaksi
Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi tidak tergantung pada
berapa banyak tahapan reaksi, tetapi tergantung pada keadaan awal dan akhir.
Dengan kata lain, untuk suatu reaksi keseluruhan tertentu, perubahan entalpi selalu
sama, tak peduli apakah reaksi itu dilaksanakan secara langsung ataukah secara tak
langsung dan lewat tahap-tahap yang berlainan. Rumus yang dapat dipakai yaitu:
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk mencari ΔHreaksi dengan hukum
Hess ini, yaitu cara diagram, siklus, dan cara persamaan reaksi.
Diagram
Perhitungan dengan cara diagram adalah dengan memperhatikan keadaan awal,
keadaan akhir, dan tanda panah reaksi (atas atau bawah).
Siklus
Cara siklus hampir sama dengan cara diagram, namun bentuknya lebih fleksibel
dibandingkan diagram.
13. Cara Persamaan Reaksi
Cara ini dapat dipakai jika diagram atau siklusnya tidak diketahui. Penentuan cara
ini memerlukan ketelitian dalam menentukan apakah suatu reaksi tetap, dibalik,
atau dikalikan karena akan mempengaruhi hasilnya.
Ada cara lain untuk menentukan ΔHreaksi dengan menghitung energi ikatan
rata-ratanya. Energi ikatan rata-rata adalah energi rata-rata yang diperlukan untuk
memutuskan satu mol ikatan antar atom dalam fase gas.
Data energi ikatan rata-rata:
C-H = 410 kJ/mol C-O = 351 kJ/mol
O-H = 460 kJ/mol C=C = 607 kJ/mol
C-C = 343 kJ/mol
Perubahan entalpi yang dikaitkan dengan reaksi pembentukan satu mol
senyawa disebut entalpi pembentukan standar ΔH°f
9. Energi Ikatan
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan kimia
dalam 1 mol suatu molekul / senyawa berwujud gas menjadi atom-atomnya.
Lambang energi ikatan = D
Suatu reaksi yang H–nya ditentukan dengan menggunakan energi ikatan,
maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi harus berwujud gas.
Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom-atom lain dalam
molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu :
a. Energi Atomisasi.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol
molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas.
Energi atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa.
b. Energi Disosiasi Ikatan.
Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang
terdapat pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas.
c. Energi Ikatan Rata-Rata.
Adalah energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom
pada suatu senyawa ( notasinya = D ). Energi ikatan suatu molekul yang berwujud
gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan standar (Hf ) dan energi ikat
unsur-unsurnya. Prosesnya melalui 2 tahap yaitu :
o Penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya.
o Pengubahan unsur menjadi atom gas.
Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari 2 proses :
o Pemutusan ikatan pada pereaksi.
o Pembentukan ikatan pada produk reaksi.
14. Pada proses pemutusan ikatan = memerlukan energi.
Pada proses pembentukan ikatan = membebaskan energi
10. Jenis-Jenis Kalor
Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya.
Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik
ditimbulkan karena atom–atom dan molekul-molekul dalam zat bergerak secara
acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi
(H). Sedangkan kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke
suhu rendah. Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu
akan naik/turun atau wujud benda berubah.
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
1 gram atau 1 kg zat sebesar 1ºC (satuan kalori/gram.ºC atau kkal/kg ºC).
Kalor yang digunakan untuk menaikkan/menurunkan suhu tanpa mengubah wujud
zat:
Q = kalor yang di lepas/diterima
H = kapasitas kalor
Dt = kenaikan/penurunan suhu
m = massa benda
c= kalor jenis
Kalor yang diserap/dilepaskan (Q) dalam proses perubahan wujud benda:
Q=m.L
m = massa benda (kg)
L = kalor laten (kalor lebur, kalor beku. kalor uap,kalor embun, kalor sublim, kalor
lenyap)
Jadi kalor yang diserap atau yang dilepas pada saat terjadi perubahan wujud benda
tidak menyebabkan perubahan suhu benda (suhu benda konstan ).
10.1. Kalor Pembentukan Standar
Adalah nama lain dari perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1
mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC, 1 atm ).
Entalpinya bisa dilepaskan maupun diserap. Satuannya adalah kJ / mol. Bentuk
standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada
keadaan standar ( 298 K, 1 atm ). Jika perubahan entalpi pembentukan tidak
diukur pada keadaan standar maka dinotasikan dengan Hf.
Catatan :
o Hf unsur bebas = nol
o Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1 mol.
o Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.
10.2. Kalor Penguraian Standar
Adalah nama lain dari perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1
mol senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Jika
pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan Hd.
Satuannya = kJ / mol. Perubahan entalpi penguraian standar
15. merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya
pun akan berlawanan tanda.
Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada
pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang
diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya.
“ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace.
10.3. Kalor Pembakaran Standar
Adalah nama lain dari perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1
mol suatu zat secara sempurna pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak
dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan Hc. Satuannya = kJ /
mol.
10.4. Kalor Netralisasi Standar
Adalah nama lain dari perubahan entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol
asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar. Jika pengukuran
tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan Hn. Satuannya
= kJ / mol.
10.5. Kalor Penguapan Standar
Adalah nama lain dari perubahan entalpi yang terjadi pada penguapan 1
mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran
tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan Hvap.
Satuannya = kJ / mol.
10.6. Kalor Peleburan Standar
Adalah nama lain dari perubahan entalpi yang terjadi pada pencairan /
peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan
standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan
denganHfus. Satuannya = kJ / mol.
10.7. Kalor Sublimasi Standar
Adalah perubahan entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase
padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak
dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan Hsub. Satuannya = kJ
/ mol.
10.8. Kalor Pelarutan Standar
Adalah nama lain dari perubahan entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat
melarut dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar. Jika
pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan
dengan Hsol. Satuannya = kJ / mol.
16. BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Singkatnya, materi pembelajaran pada termokimia ini merupakan materi
dasar yang wajib untuk dipelajari dan dipahami secara mendalam. Materi yang
secara umum mencakup termodinamika I, kalor reaksi, kerja, entalpi, kalorimeter,
hukum Hess, penentuan H reaksi, energi ikatan, dan jenis -jenis kalor merupakan
materi-materi dasar dalam pelajaran kimia yang berguna untuk mempelajari materi
selanjutnya yang tentu saja lebih rumit. Dalam makalah ini materi duraikan secara
singkat agar para pembaca lebih mudah memahaminya.
2. Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para
pembaca dapat memahami materi termokimia ini dengan mudah. Saran dari
penyusun agar para pembaca dapat menguasai materi singkat dalam makalah ini
dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan soal sesuai materi yang
berhubungan agar semakin menguasai materi.
17. DAFTAR PUSTAKA
Brady, James .E. 1999. Kimia Universitas Azas & Struktur Jilid 1, Edisi ke-
5. Jakarta : Binarupa Aksara
Kleinfelter, Wood. 1989.Kimia Untuk Universitas Jilid 1.ed.6.Jakarta :
Erlangga
Rahayu,Nurhayati,dan Jodhi Pramuji G.2009.Rangkuman Kimia
SMA.Jakarta : Gagas Media
Sutresna,Nana. 2007.Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI.Jakarta :
Grafindo Media Pratama
Kuliah Kimia Dasar I oleh Pak Umar
free.vlsm.org/v12/sponsor/.../0281%20Fis-1-4d.htm
http://blog.ums.ac.id/vitasari/files/2009/06/kuliah-11_panas-reaksi.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_kimia/Bab_8
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hess
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter
http://www.scribd.com/doc/20100823/Kalorimeter
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/termokimia/pengertian-termokimia/
dhan_di@rocketmail.com / dhanshei.blogspot.com