SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
MAKALAH AGAMA ISLAM IV
“SIFAT DAN SIKAP TERPUJI SERTA CERITA HIKMAH ULAMA’
SALAFUSSHOLIH TENTANG BERBAKTI KEPADA GURU / DOSEN ”
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Agama Islam IVyang dibimbing oleh
Bapak Abdul HamidAly, S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 2 (Regular B)
1. Devi Trining Tyas (21801082289)
2. Dewi Putri Ariana (21801082290)
3. Eka Safitri (21801082292)
4. Hanny Kavita Nardiyanti (21801082293)
5. Ilham Rusdi Nuviansyah (21801082294)
6. Indah Trisna Ningrum (21801082295)
7. Istiqomah Nur Frida (21801082296)
PROGRAM STUDY AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam IV dengan
judul “Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tentang Berbakti
Kepada Guru / Dosen”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.
Malang, 10 Mei 2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
PROFILE PENYUSUN .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 SIFATDAN SIKAP TERPUJITERHADAP GURU/DOSEN.................................2
2.2 13 CARA MENGHORMATI GURU DALAM ISLAM ......................................6
2.3 HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM.......................................8
2.4CERITA HIKMAH ULAMA’ SALAFUSSHOLI TENTANG BERBAKTI
KEPADA GURU/DOSEN.....................................................................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN...................................................................................................11
3.2 KRITIK &SARAN .............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................iv
iii
PROFILE PENYUSUN
A. Nama : Devi Trining Tyas
TTL : Malang, 3 Juli 1997
Asal/Domisili : Malang / Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082289
Motto : Rahasia keberhasilan
adalah kerja keras,
danbelajar dari
kegagalan itu sendiri
B. Nama : Dewi Putri Ariana
TTL :Malang, 24 Desember
1995
Asal/Domisili : Malang / Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082290
Motto : Bersungguh-sungguh
dalam mencapai
tujuan,dan bersyukur
apapun hasilnya
C. Nama : Eka Safitri
TTL :Lumajang,28
Februari 1997
Asal/Domisili :Lumajang /
Pronojiwo
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082292
Motto : Sebuah kesempatan
Itu tidak hanya
Karena datang secara
kebetulan namun
kesempatan itu juga
bisa diciptakan
oleh diri sendiri
E. Nama : Hanny Kavita
Nardiyanti
TTL : Malang, 31 Mei 1999
Asal/Domisili : Dsn Talun RT/RW
03/08 Ds Kesamben
Kec Ngajum
Kab Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082293
Motto : Hidup hanya sekali
G. Nama : Ilham Rusdi
Nurviansyah
TTL :Lampung, 14
November 1997
Asal/Domisili : Kejapanan Gempol
Pasuruan
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082294
Motto : Jangan sia sia kan
kesempatan karena
mungkin kesempatan
itu tidak datang
dua kali
F. Nama : Indah Trisna Ningrum
TTL : Rembang, 04 Desember
1999
Asal/Domisili : Rembang, Jateng
Malang, Jatim
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082295
Motto :Bismillahirrahmanirrahim
D. Nama : Istiqomah Nur Frida
TTL : Malang, 19 Maret
1993
Asal/Domisili : Jl.Raya Tlogomas IV,
Malang
Jurusan : Akuntansi Reguler B
NPM : 21801082296
Motto : Rasakanlah ketakutan
itudan tetap
melakukannya
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi akhlak yang
mulia.Dalam salah satu keterangan haditsnya dengan tegas Rasulullah
SAW menyatakan bahwa tujuan utama beliau diutus kepada umat manusia adalah
untuk menyempurnakan akhlak yang terpuji. Dari sini bisa dimengerti bahwa akhlak
yang mulia merupakan sebuah misi kerasulan yang sangat suci dan abadi.
Akhlak merupakan sesuatu yang sangat penting bagi umat Islam, karena
diutusnya Rasulullah saw di muka bumi ini tidak lain adalah untuk menyempurnakan
umatnya, dan salah satu akhlak yang terbaik adalah akhlak Rasulullah, karena Al
Qur’an adalah salah satu cerminan akhlak Rasulullah saw. Jadi kita sebagai umat Islam
sangat dianjurkan untuk berakhlak sesuai apa yang di contohkan oleh Rasulullah SAW
dan para sahabat serta generasi penerusnya, berdasarkan pemahaman yang lurus/ benar.
Baik di lingkungna masyarakat, keluarga, dan kampus. Mengingat dewasa ini telah
terjadi degradasi/menurunnya moral umat manusia yang sepertinya tidak enggan lagi
melakukan perbuatan/ perilaku dan penampilan yang tidak mencerminkan akhlak
terpuji, khususnya akhlak di kampus. Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman-
pemahaman akhlak di kampus menurut agama, etika, dan budaya yang bertujuan untuk
membentengi atau langkah pencegahan mahasiswa/ mahasiswi Islam agar tidak
melakukan perbuatan-perbuatan atau penampilan yang tidak mencerminkan akhlakul
karimah.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja sifat dan sikap terpuji terhadap guru/dosen?
2. Apa saja cara menghormati guru dalam islam?
3. Apa saja hakikat peserta didik dalam pendidikan islam?
4. Apa saja cerita hikmah ulama’ salafussholi tentang berbakti kepada guru/dosen?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sifat dan Sikap Terpuji Terhadap Guru/Dosen
Guru/dosen merupakan ‘orang tua kedua’ kita, merekalah yang berjasa dalam
mendidik kita setelah orang tua, ilmu yang kita peroleh saat ini tidak lepas dari
peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan buruk karena ilmu.
Islam meletakkan ilmu di atas yang lainnya, dan Islam juga meninggikan derajat
orang yang berilmu dibanding yang lain.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya “Umamah Al-Bahili
berkata bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : “Kelebihan orang alim (ulama) atas
ahli ibadah seperti kelebihanku atas orang yang paling rendah di antara kamu”.
Kemudian Baginda besabda lagi : Sesungguhnya para malaikat dan penduduk langit
dan bumi hingga semut dalam lubangnya serta ikan bersalawat (berdoa) untuk
orang-orang yang mengejar kebaikan kepada manusia” (HR. Imam Tirmidzi).
Selain itu biasanya Orang tidak memiliki banyak waktu untuk mengajarkan
berbagai macam ilmu kepada anaknya, maka dari itu peran guru/dosen adalah
mengajarkan berbagai macam ilmu. Setelah hormat dan ta’at kepada orang tua, setiap
muslim wajib hormat dan menghargai gurunya/dosennya, karena gurunya merupakan
orang yang perannya sangat penting dalam mendidik kita. Oleh karena itu, sudah
seharusnya seorang siswa menghargai dan menghormati gurunya Sebagaimana
diperintahkan dalam sabda Nabi Muhammad saw. berikut.
Artinya : Muliakanlah orang-orang yang telah memberikan pelajaran
kepadamu. (HR. Abu Hasan).
Orang yang berilmu tidaklah pandai begitu saja tanpa proses belajar. Proses
belajar bisa dilakukan secara formal maupun non-formal. Proses belajar biasanya
membutuhkan pembina yang biasa disebut guru/dosen, yang mempunyai andil besar
dalam proses belajar. Guru/dosen akan membukakan pintu-pintu ilmu lain baginya,
yang menunjukkan bila kita salah, agar tidak tergelincir pada kekeliruan. Hendaknya
orang yang sedang belajar dan berilmu itu bersikap baik terhadap guru/dosen.
Berikut adalah beberapa adab murid kepada guru/dosen:
1. Memuliakan dan menghormati guru/dosen
Memuliakan orang yang berilmu termasuk perkara yang dianjurkan.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«‫َا‬‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ ِ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ ِ‫ُج‬‫ي‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ير‬ِ‫غ‬َ‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬»
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang
tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR.
Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-
Albani dalam Shohih Targhib 1/117)
Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid
memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia
meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan
menghantarkan seorang murid untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan
lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya
tersebut” (Al-Majmu’ 1/84).
3
Agar mendapat ilmu dan taufik, seorang murid hendaknya memuliakan
dan menghargai guru, serta berlaku lemah lembut dan sopan santun, jangan
memotong pembicaraannya, dan memperhatikan dengan baik.Agar kita
mendapat ilmu yang bermanfaat.
2. Mendoakan untuk kebaikan bagi guru
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫د‬َ‫ق‬ ‫أن‬ َ‫م‬َ‫ل‬‫ع‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ،ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫دوا‬ ِ‫َج‬‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫وه‬ُ‫ئ‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫روف‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫َى‬‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬
“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang
setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga
engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang
setimpal.” (HR. Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod no. 216, lihat as-Shohihah
254)
3. Rendah diri kepada guru
Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid
mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan
tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88).
Nabi Muhammad SAW. bersabda, yang artinya: “Abu Hurairah ra.
berkata: bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda :”Pelajarilah ilmu, pelajarilah
ilmu ketenangan dan kesopanan, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang yang
kamu ambil ilmunya” (HR. Tabrani).
4. Mencontoh akhlaknya
Guru adalah teladan bagi muridnya, oleh karenanya, hendaklah seorang
murid mencontoh akhlak dan kepribadian gurunya yang baik. Seperti
mencontoh kebiasaan dan ibadahnya.Seorang guru pasti memberikan hal-hal
yang baik secara lisan atau perbuatan terhadap murid-muridnya.
Hendaklah seorang penuntut ilmu mencontoh akhlak dan kepribadian
guru. Mencontoh kebiasaan dan ibadahnya. (Tadzkirah Sami’ hal. 86)
5. Menenangkan hati guru
Seorang murid hendaknya tidak membuat gusar gurunya. Imam Syafi’i
dalam pertemuannya dengan gurunya, Imam Malik, pada tahun 170 H, hampir
tidak pernah meninggalkan gurunya sampai gurunya wafat pada tahun 179 H.
Imam Syafi’i tidak pernah meninggalkannya, kecuali ketika ia pergi ke Mekah
untuk menjenguk ibunya ataupun pergi ke pusat ilmu atau faqoh. Itupun setelah
diperoleh izin dan restu dari gurunya.
6. Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan guru
a. Adab Duduk
Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah
Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk
bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan
mendengarkannya.”
Ibnul Jamaah mengatakan, “Seorang penuntut ilmu harus duduk
rapi, tenang, tawadhu’, mata tertuju kepada guru, tidak membetangkan
kaki, tidak bersandar, tidak pula bersandar dengan tangannya, tidak
4
tertawa dengan keras, tidak duduk di tempat yang lebih tinggi juga tidak
membelakangi gurunya”.
b. Adab Berbicara
Berbicara dengan seseorang yang telah mengajarkan kebaikan
haruslah lebih baik dibandingkan jika berbicara kepada orang lain. Imam
Abu Hanifah pun jika berada depan Imam Malik ia layaknya seorang anak
di hadapan ayahnya.
Para Sahabat Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, muridnya Rasulullah,
tidak pernah kita dapati mereka beradab buruk kepada gurunya tersebut,
mereka tidak pernah memotong ucapannya atau mengeraskan suara di
hadapannya, bahkan Umar bin khattab yang terkenal keras wataknya tak
pernah menarik suaranya di depan Rasulullah, bahkan di beberapa
riwayat, Rasulullah sampai kesulitan mendengar suara Umar jika
berbicara.
c. Adab Bertanya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui” (QS. An Nahl: 43).
Bertanyalah kepada para ulama, begitulah pesan Allah di ayat ini,
dengan bertanya maka akan terobati kebodohan, hilang kerancuan, serta
mendapat keilmuan. Tidak diragukan bahwa bertanya juga mempunyai
adab di dalam Islam. Para ulama telah menjelaskan tentang adab bertanya
ini. Mereka mengajarkan bahwa pertanyaan harus disampaikan dengan
tenang, penuh kelembutan, jelas, singkat dan padat, juga tidak
menanyakan pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya.
Di dalam Al-Qur’an terdapat kisah adab yang baik seorang murid
terhadap gurunya, kisah Nabi Musa dan Khidir. Pada saat Nabi
Musa ‘alihi salam meminta Khidir untuk mengajarkannya ilmu,
‫ْرا‬‫ب‬َ‫ص‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ع‬‫ي‬ِ‫َط‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
“Khidir menjawab, Sungguh, engkau(musa) tidak akan sanggup sabar
bersamaku” (QS. Al Kahfi: 67).
Nabi Musa, Kaliimullah dengan segenap ketinggian maqomnya di
hadapan Allah, tidak diizinkan untuk mengambil ilmu dari Khidir, sampai
akhirnya percakapan berlangsung dan membuahkan hasil dengan sebuah
syarat dari Khidir.
َ‫ح‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫ف‬‫را‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ِث‬‫د‬ْ‫ح‬ُ‫أ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬
“Khidir berkata, jika engkau mengikuti maka janganlah engkau
menanyakanku tentang sesuatu apapun, sampai aku
menerangkannya” (QS. Al Kahfi:70).
Jangan bertanya sampai diizinkan, itulah syarat Khidir kepada
Musa. Maka jika seorang guru tidak mengizinkannya untuk bertanya
maka jangalah bertanya, tunggulah sampai ia mengizinkan bertanya.
d. Adab dalam Mendengarkan Pelajaran
Sudah kita ketahui kisah Nabi Musa yang berjanji tak mengatakan
apa-apa selama belum diizinkan. Juga para sahabat Rasulullah yang diam
pada saat Rasulullah berada di tengah mereka. Bahkan di riwayatkan
Yahya bin Yahya Al Laitsi tak beranjak dari tempat duduknya saat para
5
kawannya keluar melihat rombongan gajah yang lewat di tengah
pelajaran, yahya mengetahui tujuannya duduk di sebuah majelis adalah
mendengarkan apa yang dibicarakan gurunya bukan yang lain.
Apa yang akan Yahya bin Yahya katakan jika melihat keadaan para
penuntut ilmu saat ini, jangankan segerombol gajah yang lewat, sedikit
suarapun akan dikejar untuk mengetahuinya seakan tak ada seorang guru
di hadapannya, belum lagi yang sibuk berbicara dengan kawan di
sampingnya, atau sibuk dengan gadgetnya.
2.2 13 Cara Menghormati Guru dalam Islam
Berikut ini 13 cara menghormati guru dalam islam:
1. Tidak Lupa Selalu Mengucapkan Salam
Banyak sekali anak didik zaman sekarang yang sulit mengucap salam saat
berjumpa dengan gurunya. Entah malas atau malu sehingga yang ia lakukan
hanyalah tersenyum atau bahkan kabur enggan dilihat gurunya di jalan.
Ketahuilah sikap yang seperti itu sungguh tidak sopan dan tidak menghormati
guru. Maka hendaklah menghormatinya dengan mengucapkan salam ketika
berjumpa dengannya di mana dan bagaimana pun keadaannya.
2. “Sami’na Wa Atha’na”
Mentaati guru adalah sebuah keharusan jika ingin mendapatkan keberkahan
ilmu. Sebagai anak didik yang sholih dan baik maka jalanilah apa yang guru
perintahkan selama tidak dalam kemaksiatan. Terkadang seorang murid merasa
bahwa guru bukanlah orang tua kandung jadi masa bodo mau taat atau
tidak.Nah, sikap yang seperti itulah sangat salah besar sebagaimana hukum
menuntut ilmu .
3. Bersikap Antusias Saat Guru Sedang Mengajar
Selanjutnya yaitu antusias atau menyimak dengan baik materi yang
diajarkan oleh guru. Apabila saat belajar, anda malah tidur atau mengobrol
maka hal itu akan menyakiti hati guru yang sedang menyampaikan pelajaran.
Mengapa? karena sikap tersebut sama halnya dengan meremehkan dan tidak
menghormati gurunya.
4. Bersikap Lemah Lembut
Guru bukanlah orang tua kandung kita, namun mereka juga orang tua kita
di sekolah. Mereka yang mendidik kita dengan penuh keikhlasan. Maka tidak
sepantasnya apabila seorang murid berkata keras di hadapan mereka. Sebagai
bentuk rasa hormat terhadap guru maka perlakukanlah mereka dengan baik dan
mulia.Berbicara dengan lembut dan sopan. Tidak berteriak dan membentaknya.
Allah berfirman,
َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫َك‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫َن‬‫غ‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫َّا‬‫ي‬ِ‫إ‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َّ‫َّل‬َ‫أ‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ َ‫ر‬ ٰ‫ى‬َ‫ض‬َ‫ق‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬
ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫َل‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬ ً‫َّل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫َّل‬ َ‫و‬ ٍّ‫ف‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
6
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik.”
5. Tidak Memotong Pembicaraan Guru
Saat guru sedang mengajar dan menjelaskan materi di kelas maka jangan
sampai kita menyela pembicaraannya. Jika ingin bertanya atau mengatakan
sesuatu misal ingin izin, sebaiknya tunggulah sebentar sampai guru selesai
menjelaskan materi tersebut.Tidak baik bila kita memotong di tengah tengah
penjelasan guru.
6. Selalu Mengerjakan Tugas dengan Tepat Waktu
Bentuk rasa hormat kita terhadap guru yang lain ialah selalu mengerjakan
amanah atau tugas yang diberikan oleh guru kita. Dan janganlah menunda
nunda, saat guru memerintahkan kapan waktu dikumpulkannya tugas maka saat
itulah anda harus mengumpulkannya.Jika tidak, berarti kalian tidak
menghormatinya sebagai seorang guru dan cenderung meremehkan.
7. Selalu Meminta Izin Saat Ada Keperluan Mendesak
Ketika proses KBM di kelas sedang berlangsung semua murid hendaknya
fokus dan siap menerima semua materi yang disampaikan. Apabila di tengah
ada hajat yang harus dilakukan misalnya ingin buang air maka jangan langsung
lari keluar kelas. Alangkah, baiknya jika meminta izin terlebih dahulu sebelum
ke kamar mandi.
8. Selalu Berterima Kasih
Meskipun guru tidak memberikan apapun yang bersifat material maka
tetaplah berterimakasih padanya karena telah memberi ilmu yang sangat
bermanfaat dan mampu mengubah akhlak dan pola hidup anda. Serta membawa
kesuksesan dalam mengarungi kehidupan. Apalagi anda diberi sesuatu oleh
guru. sebaiknya langsung berterimakasih dan jangan malu, sungkan atau gengsi
untuk mengucapkannya. Karena sikap tersebut sangat mulia dan sebagai bentuk
rasa hormat kita terhadap guru.
9. Mendengarkan Nasihat Guru
Pada hakikatnya guru adalah orang tua kita saat berada dilingkungan
sekolah. Maka sudah selayaknya dan sangat wajar jika mereka selalu memberi
arahan dan nasehat terhadap anak didiknya, supaya menjadi manusia yang
berguna dan sholih. Sebab itulah dengarkan nasehat mereka, selama tidak
melanggar perintah Allah maka taatilah dan hormati nasehat mereka.
Hendaknya sebagai seorang anak tidak membantah nasehat seorang guru.
10. Meminta Doa Saran dan Petunjuk
Sebagai bentuk penghormatan kita terhadap guru ialah melibatkan mereka
di saat mendapat kesusahan dalam menentukan sebuah urusan. Seperti ketika
hendak bekerja di luar negeri maka sebaiknya anda meminta saran dan petunjuk
guru terkait keinginan anda tersebut.
7
Jangan lupa seyogyanya selalu minta doa dari guru pada setiap urusan
yang akan kita jalankan. Pada setiap kesusahan yang kita alami. Karena doa
guru bagaikan doa orang tua yang insyaallah mustajab.
11. Selalu Mencium Tangan Guru
Meskipun sangat sepele namun inilah salah satu bentuk penghormatan kita
terhadap guru. Ketika berjumpa dengan keduanya maka segeralah berjabat
tangan disertai mencium punggung telapak tangan mereka. Dengan begitu guru
akan senang dan bahagia dengan sikap anak anak didiknya. Ridha Allah adalah
Ridha guru selaku orang tua.
12. Selalu Berkabar dan Tak Sungkan Menyapa di Jalan
Poin yang terakhir ditujukan bagi anak didik yang telah lulus dan tidak
lagi berada dalam masa pembelajaran. Di saat seperti itulah, guru akan selalu
berharap bahwa anak didiknya sukses.Jadi hendaknya kalian selalu memberikan
kabar baik kepada mereka dan tak sungkan menyapa saat bertemu di jalan
Selain itu tanyakan juga bagaimana kabar guru anda tersebut, hal tersebut sudah
sangat menyenangkan buat mereka.
13. Menyanyangi Guru Seperti Kedua Orang Tua
Berikut kisah Imam Syafi’i Hormat kepada Gurunya Dikisahkan,
Imam Syafi’i yang sedang mengajar para santrinya di kelas, tiba-tiba mereka
dikejutkan dengan kedatangan seseorang berpakaian lusuh, kumal dan kotor.
Akan tetapi Imam Syafi’i langsung mendekati dan memeluknya.Para santri
kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu. Mereka bertanya: “Siapa dia
wahai Guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia seorang kumuh,
kotor, dan menjijikkan?”
Imam Syafi’i menjawab: “Ia adalah guruku. Ia yang telah mengajariku
tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih
kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bisa menulis buku fiqh ini.”Sungguh
mulia akhlak Imam Syafi’i.Beliau menghormati semua guru-gurunya, meskipun
dari masyarakat biasa.
2.3 Hakikat Peserta Didik dalam Pendidikan Islam
Menurut Langeveld, anak manusia itu memerlukan pendidikan karena ia
berada dalam keadaan tidak berdaya. Dalam dunia tasawuf, peserta didik atau murid
adalah orang yang menerima pengetahuan dan bimbingan dalam melaksanakan amal
ibadahnya, dengan memusatkan segala perhatian dan usahanya ke arah itu. Peserta
didik atau murid di sini ada tiga tingkat, yaitu:
a) Mubtadi’ atau pemula, yaitu mereka yang baru mempelajari syari’at.
Jiwanya masih terikat pada kehidupan duniawi.
b) Mutawasit atau tingkatan menengah, yaitu orang yang sudah dapat
melewati kelas persiapan, telah mempunyai pengetahuan yang dalam
tentang syari’at. Kelas ini sudah mulai memasuki pengetahuan dan alam
batiniyah. Tahap ini adalah tahap belajar dan berlatih mensucikan batin
agar tercapai akhlak yang baik.
c) Muntahid atau tingkatan atas, yaitu yang telah matang ilmu syari’atnya,
sudah mendalami ilmu batiniyah. Orang yang sudah mencapai tingkat ini
disebut orang arif, yaitu orang yang sudah boleh mendalami ilmu hakikat.
8
Perlu diperjelas beberapa diskripsi tentang hakikat peserta didik dan
implikasinya terhadap pendidikan Islam, yaitu:
a) Peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi
memiliki dunianya sendiri. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar
perlakuan terhadap mereka dalam proses kependidikan tidak disamakan
dengan pendidikan orang dewasa, baik dalam aspek metode mengajar ,
materi yang akan diajarkan, sumber bahan yang digunakan, dan lain
sebagainya.
b) Peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi
perkembangan dan pertumbuhan. Pemahaman ini cukup perlu untuk
diketahui agar aktivitas kependidikan Islam disesuaikan dengan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan yang pada umumnya dilalui oleh setiap
peserta didik.
c) Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang
menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi. Di
antara kebutuhan tersebut adalah kebutuhan biologis, kasih sayang, rasa
aman, harga diri, realisasi diri, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu
penting dipahami oleh pendidik agar tugas-tugas kependidikannya dapat
berjalan secara baik dan lancar.
d) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual,
baik yang disebabkan oleh faktor pembawaan maupun lingkungan di
mana ia berada. Pemahaman tentang differensiasi individual peserta didik
sangat penting untuk dipahami oleh seorang pendidik.
e) Peserta didik merupakan resultan dari dua unsur utama, yaitu jasmani dan
rohani. Unsur jasmani memiliki daya fisik yang menghendaki latihan dan
pembiasaan yang dilakukan melalui proses pendidikan. Sementara unsur
rohaniyyah memiliki dua daya, yaitu daya akal dan daya rasa. Untuk
mempertajam daya akal, maka proses pendidikan hendaknya diarahkan
untuk mengasah daya intelektualitasnya melalui ilmu-ilmu rasional.
f) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fithrah) yang dapat
dikembangkan dan berkembang secara dinamis. Di sini tugas pendidik
adalah membantu mengembangkan dan mengarahkan perkembangan
tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, tanpa
melepaskan tugas kemanusiaannya; baik secara vertikal maupun
horizontal
2.4 Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholi Tentang Berbakti Kepada Guru/Dosen
Dalam proses menuntut ilmu termasuk ilmu agama, kita mesti menghormati
guru kita agar ilmu yang diajarkannya dapat bermanfaat dan berguna di dunia dan di
akhirat. Jasa para guru begitu besar di antaranya telah mendirikan pondok untuk
tempat menuntut ilmu.Hal ini telah dicontohkan oleh ulama terdahulu, yang mana
memiliki ilmu tak hanya semata karena giatnya belajar, namun karena berkah dari
guru-guru mereka.
Sebagaimana dikutip oleh Syekh Abdul Fattah Abu Guddah dalam Hasyiyah-nya atas
Kitab Risâlatul Mustarsyidin karya Al-Harits Al-Muhasibi dari Kitab Faydhul Qadîr:
ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬‫ا‬ َ‫َو‬‫ت‬) :َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
9
Artinya : “Rasulullah SAW bersabda, ‘Rendah hatilah kepada orang yang
mengajarkan kalian.’” Al-Munawi menambahkan penjelasan hadits di atas, “Sungguh
ilmu tidak didapatkan kecuali dengan rendah hati dan mendengarkan, sedangkan
kerendahhatian seorang murid kepada gurunya adalah sebuah adab pekerti yang
tinggi, sikap rendah hati terhadap guru adalah sebuah kemuliaan, dan ketundukan
kepadanya merupakan sebuah kebanggaan,” (Lihat Imam Al-Haris Al-Muhasibi,
Risâlatul Mustarsyidin, [Darus Salam], halaman 141).
Salah seorang ulama besar yang patut dicontoh adalah Imam Ahmad bin
Hanbal. Konon ia berguru kepada seseorang yang bernama Husyaim bin Basyir Al-
Wâsithi selama lima tahun. Ia berkata, “Aku tidak pernah sama sekali meminta
sesuatu kepadanya, sebab penghormatan kepadanya, kecuali dua kali.
” Diceritakan pula, bahwa Imam As-Syafi’i, setiap kali memegang lembaran
kertas kitab, ia memegangnya dengan lembut dan hati-hati agar tidak menimbulkan
suara, khawatir Imam Malik mendengarnya. Begitupula dengan muridnya Imam As-
Syafi’i, Ar-Rabî’ bin Sulaiman, ia mengatakan, “Demi Allah aku tak berani minum,
sedang Imam As-Syafi’i sedang melihatku.” Telah diriwayatkan dalam Kitab
Manaqib al-Imam Abu Hanifah yang disusun oleh Al-Khuwârizmi, Imam Abu
Hanifah berkata, “Aku tak penah menyelonjorkan kakiku menghadap rumah guruku,
Hammad, karena menghormatinya.Sedang jarak antara rumahku dan rumahnya hanya
sekitar tujuh langkah kaki.” Kemudian ia melanjutkan, “Dan aku tidak shalat senjak
wafatnya guruku itu melainkan aku meminta ampunan untuknya, dan untuk orang
tuaku. Sungguh aku tentulah meminta ampunan untuk orang-orang yang telah
mengajariku ilmu.”
Begitupula Abu Yusuf, murid Abu Hanifah, ia mengatakan, “Sungguh aku
mendoakan Abu Hanifah sebelum mendoakan orang tuaku.” Tak kalah pula, Imam
Ahmad bin Hanbal pernah berkata, “Tidaklah aku tidur sejak tiga puluh tahun,
melainkan aku pasti mendoakan Imam As-Syafi’I dan meminta ampunan untuknya.”
Suatu hari, anak Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu Abdullah bin Ahmad bin Hanbal
menanyakan kepadanya, “Wahai ayahku, bagaimana sosok Imam As-Syafi’i itu? Aku
mendengar bahwa engkau banyak mendoakannya.” Imam Ahmad bin Hanbal
menjawab, “Wahai anakku, Imam As-Syafi’i itu diperumpamakan seperti matahari
bagi dunia, dan kesehatan bagi manusia. Lihatlah, apakah kedua benda itu memiliki
pengganti?”
Dari kisah-kisah di atas, kita dapat mengambil simpulan, betapa pentingnya
mendoakan guru-guru kita, yang masih hidup dan yang telah wafat. Syekh Abdul
Fattah Abu Guddah menuliskan lafal doa untuk mendoakan guru-guru kita semua.
‫د‬َ‫ع‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ،ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ِك‬‫ن‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫ض‬ ِ‫ر‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ ِ‫خ‬ِ‫ي‬‫َا‬‫ش‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬
َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ‫اح‬َّ‫الر‬ َ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫َك‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ِ‫ق‬ْ‫د‬ ِ‫الص‬.
Artinya, “Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajarkan
kami.Sayangilah mereka.Muliakanlah mereka dengan ridha-Mu yang agung, di
tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara
penyayang.” Demikian doa untuk meminta ampunan bagi guru-guru kita semua.
Semoga kita diberikan manfaat ilmu dari semua yang kita pelajari, baik di dunia
maupun di akhirat. Wallahu a’lam.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru/dosen merupakan ‘orang tua kedua’ kita, merekalah yang berjasa dalam
mendidik kita setelah orang tua, ilmu yang kita peroleh saat ini tidak lepas dari
peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan buruk karena ilmu.
Islam meletakkan ilmu di atas yang lainnya, dan Islam juga meninggikan derajat
orang yang berilmu dibanding yang lain.
Diantaranya adab terhadap guru/dosen:
• Memuliakan dan menghormati guru/dosen
• Mendoakan untuk kebaikan bagi guru
• Rendah diri kepada guru
• Mencontoh akhlaknya
• Menenangkan hati guru
• Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan guru
Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang
disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu julukan
mereka para pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan mereka di hadapan
Sang Pencipta.Oleh karena itu, hendaklah seorang murid mencontoh akhlak dan
kepribadian gurunya yang baik. Seorang guru pasti memberikan hal-hal yang baik
secara lisan atau perbuatan terhadap murid-muridnya.
3.2 Kritik dan Saran
Berdasarkan dengan materi yang kami sajikan saat ini kritik & saran dari
kelompok kami, bagaimanapun juga guru merupakan orang tua kedua kita setelah
orang tua kita yang di rumah.Mereka adalah orang tua kita saat kita berada di luar
rumah.Jadi sebagaimana kita menghormati orang tua kandung kita, maka kitapun juga
harus menghormati guru kita.Menghargai mereka dan tidak melupakan jasa-jasa yang
mereka berikan kepada kita.
Demikian makalah ini kami buat sebagaimana mestinya untuk melaksanakan
tugas terstruktur.Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan makalah ini.Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa
kami tunggu guna perbaikan makalah ini selanjutnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
iv
DAFTAR PUSTAKA
- https://islam.nu.or.id/post/read/101248/penggalan-kisah-sejumlah-ulama-besar-yang-
doakan-gurunya
- https://muslim.or.id/18940-adab-terhadap-guru.html
- Mohammad Mansur, Aqidah Ahlak II, (Jakarta : Ditjen Binbaga Islam Departemen
Agama Islam, 1998)
- Syaikh Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, Jakarta Selatan: Darul
Qalam, 2004.

More Related Content

What's hot

Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiamunziraja
 
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.Rohmat Ramadhan
 
Pentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaPentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaErwin Wahyu
 
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban IslamKHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban IslamUmi Sa'adah
 
Leadership, kepemimpinan islam
Leadership, kepemimpinan  islamLeadership, kepemimpinan  islam
Leadership, kepemimpinan islamAziz Abdul
 
Prinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensiPrinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensirachmat61258
 

What's hot (11)

KONSEP NEGARA HUKUM
KONSEP NEGARA HUKUMKONSEP NEGARA HUKUM
KONSEP NEGARA HUKUM
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesiaMakalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
Makalah pancasila sebagai dasar negara republik indonesia
 
Teknologi tepat guna ( contoh teks eksposisi )
Teknologi tepat guna ( contoh teks eksposisi )Teknologi tepat guna ( contoh teks eksposisi )
Teknologi tepat guna ( contoh teks eksposisi )
 
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
 
Pentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk KitaPentingnya Dakwah untuk Kita
Pentingnya Dakwah untuk Kita
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban IslamKHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
KHILAFAH : Model Acuan Peradaban Islam
 
Leadership, kepemimpinan islam
Leadership, kepemimpinan  islamLeadership, kepemimpinan  islam
Leadership, kepemimpinan islam
 
Wanita dalam Islam
Wanita dalam IslamWanita dalam Islam
Wanita dalam Islam
 
Prinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensiPrinsip prinsip penulisan resensi
Prinsip prinsip penulisan resensi
 
Makalah Akhlak Mahmudah PDF
Makalah Akhlak Mahmudah PDFMakalah Akhlak Mahmudah PDF
Makalah Akhlak Mahmudah PDF
 

Similar to Makalah Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tentang Berbakti Kepada Guru / Dosen

Proposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annurProposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annurهيرو حمزة
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaIffa Dewi
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranFirman Anz
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren   copyManajemen pengelolaan pondok pesantren   copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copycindhi martha
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.Dafin Kanaf
 
24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteaching24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteachingJunaidi Arifin
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanRicky Ramadhan
 
4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti
4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti
4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekertiAlirman Ode
 
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaPeran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaSuyandi Sinaga
 
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docxContoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docxtegoeh91gmailcom
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docxSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docxZukét Printing
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdfSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdfZukét Printing
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guruRatih Ginarti
 
Buku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiBuku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiToni Amrizal
 
Kbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islamKbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islamJasmin Jasin
 
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamPengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamLutfy Nikmah
 
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Similar to Makalah Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tentang Berbakti Kepada Guru / Dosen (20)

Proposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annurProposal laporan ppl mts annur
Proposal laporan ppl mts annur
 
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifaMakalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
Makalah manajemen kurikulum pada lembaga pendidikan islam ifa
 
PTK Upload.pdf
PTK Upload.pdfPTK Upload.pdf
PTK Upload.pdf
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam PembelajaranMakalah Peran Guru dalam Pembelajaran
Makalah Peran Guru dalam Pembelajaran
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren   copyManajemen pengelolaan pondok pesantren   copy
Manajemen pengelolaan pondok pesantren copy
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 Pendidikan Agama Islam.
 
24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteaching24 pembelajaranmicroteaching
24 pembelajaranmicroteaching
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikan
 
4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti
4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti
4. buku-guru-pendidikan-agama-islam-dan-budi-pekerti
 
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswaPeran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
Peran guru sebagai model dan teladan dalam pembentukan kepribadian siswa
 
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docxContoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
Contoh_Laporan_Kegiatan_Keagamaan.docx
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docxSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.docx
 
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdfSubjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
Subjek Pendidikan dalam s. Ar rahman ayat 1-4.pdf
 
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
28526777 makalah-kompetensi-guru-dalam-meningkatkan-profesionalisme-guru
 
Buku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 paiBuku guru kelas 11 pai
Buku guru kelas 11 pai
 
Kbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islamKbk sma a. pendidikan agama islam
Kbk sma a. pendidikan agama islam
 
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islamPengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
Pengawasan atau supervisi dalam lembaga pendidikan islam
 
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
Bg pai sma kelas xi kurikulum 2013__[blogerkupang.com]
 
3 silabus-ma
3 silabus-ma3 silabus-ma
3 silabus-ma
 

Recently uploaded

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDAprihatiningrum Hidayati
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxWahyudinHioda
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxArdianAlaziz
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 

Recently uploaded (14)

SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 

Makalah Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tentang Berbakti Kepada Guru / Dosen

  • 1. MAKALAH AGAMA ISLAM IV “SIFAT DAN SIKAP TERPUJI SERTA CERITA HIKMAH ULAMA’ SALAFUSSHOLIH TENTANG BERBAKTI KEPADA GURU / DOSEN ” Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Agama Islam IVyang dibimbing oleh Bapak Abdul HamidAly, S.Pd.,M.Pd. Disusun Oleh : Kelompok 2 (Regular B) 1. Devi Trining Tyas (21801082289) 2. Dewi Putri Ariana (21801082290) 3. Eka Safitri (21801082292) 4. Hanny Kavita Nardiyanti (21801082293) 5. Ilham Rusdi Nuviansyah (21801082294) 6. Indah Trisna Ningrum (21801082295) 7. Istiqomah Nur Frida (21801082296) PROGRAM STUDY AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI BISNIS UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2020
  • 2. i KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam IV dengan judul “Sifat Dan Sikap Terpuji Serta Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholih Tentang Berbakti Kepada Guru / Dosen”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih. Malang, 10 Mei 2020 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..............................................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii PROFILE PENYUSUN .........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1 LATAR BELAKANG ...........................................................................................1 1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2 2.1 SIFATDAN SIKAP TERPUJITERHADAP GURU/DOSEN.................................2 2.2 13 CARA MENGHORMATI GURU DALAM ISLAM ......................................6 2.3 HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM.......................................8 2.4CERITA HIKMAH ULAMA’ SALAFUSSHOLI TENTANG BERBAKTI KEPADA GURU/DOSEN.....................................................................................................9 BAB III PENUTUP................................................................................................................11 3.1 KESIMPULAN...................................................................................................11 3.2 KRITIK &SARAN .............................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................iv
  • 4. iii PROFILE PENYUSUN A. Nama : Devi Trining Tyas TTL : Malang, 3 Juli 1997 Asal/Domisili : Malang / Malang Jurusan : Akuntansi Reguler B NPM : 21801082289 Motto : Rahasia keberhasilan adalah kerja keras, danbelajar dari kegagalan itu sendiri B. Nama : Dewi Putri Ariana TTL :Malang, 24 Desember 1995 Asal/Domisili : Malang / Malang Jurusan : Akuntansi Reguler B NPM : 21801082290 Motto : Bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuan,dan bersyukur apapun hasilnya C. Nama : Eka Safitri TTL :Lumajang,28 Februari 1997 Asal/Domisili :Lumajang / Pronojiwo Jurusan : Akuntansi Reguler B NPM : 21801082292 Motto : Sebuah kesempatan Itu tidak hanya Karena datang secara kebetulan namun kesempatan itu juga bisa diciptakan oleh diri sendiri E. Nama : Hanny Kavita Nardiyanti TTL : Malang, 31 Mei 1999 Asal/Domisili : Dsn Talun RT/RW 03/08 Ds Kesamben Kec Ngajum Kab Malang Jurusan : Akuntansi Reguler B NPM : 21801082293 Motto : Hidup hanya sekali G. Nama : Ilham Rusdi Nurviansyah TTL :Lampung, 14 November 1997 Asal/Domisili : Kejapanan Gempol Pasuruan Jurusan : Akuntansi Reguler B NPM : 21801082294 Motto : Jangan sia sia kan kesempatan karena mungkin kesempatan itu tidak datang dua kali F. Nama : Indah Trisna Ningrum TTL : Rembang, 04 Desember 1999 Asal/Domisili : Rembang, Jateng Malang, Jatim Jurusan : Akuntansi Reguler B NPM : 21801082295 Motto :Bismillahirrahmanirrahim D. Nama : Istiqomah Nur Frida TTL : Malang, 19 Maret 1993 Asal/Domisili : Jl.Raya Tlogomas IV, Malang Jurusan : Akuntansi Reguler B NPM : 21801082296 Motto : Rasakanlah ketakutan itudan tetap melakukannya
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi akhlak yang mulia.Dalam salah satu keterangan haditsnya dengan tegas Rasulullah SAW menyatakan bahwa tujuan utama beliau diutus kepada umat manusia adalah untuk menyempurnakan akhlak yang terpuji. Dari sini bisa dimengerti bahwa akhlak yang mulia merupakan sebuah misi kerasulan yang sangat suci dan abadi. Akhlak merupakan sesuatu yang sangat penting bagi umat Islam, karena diutusnya Rasulullah saw di muka bumi ini tidak lain adalah untuk menyempurnakan umatnya, dan salah satu akhlak yang terbaik adalah akhlak Rasulullah, karena Al Qur’an adalah salah satu cerminan akhlak Rasulullah saw. Jadi kita sebagai umat Islam sangat dianjurkan untuk berakhlak sesuai apa yang di contohkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat serta generasi penerusnya, berdasarkan pemahaman yang lurus/ benar. Baik di lingkungna masyarakat, keluarga, dan kampus. Mengingat dewasa ini telah terjadi degradasi/menurunnya moral umat manusia yang sepertinya tidak enggan lagi melakukan perbuatan/ perilaku dan penampilan yang tidak mencerminkan akhlak terpuji, khususnya akhlak di kampus. Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman- pemahaman akhlak di kampus menurut agama, etika, dan budaya yang bertujuan untuk membentengi atau langkah pencegahan mahasiswa/ mahasiswi Islam agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan atau penampilan yang tidak mencerminkan akhlakul karimah. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apa saja sifat dan sikap terpuji terhadap guru/dosen? 2. Apa saja cara menghormati guru dalam islam? 3. Apa saja hakikat peserta didik dalam pendidikan islam? 4. Apa saja cerita hikmah ulama’ salafussholi tentang berbakti kepada guru/dosen?
  • 6. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sifat dan Sikap Terpuji Terhadap Guru/Dosen Guru/dosen merupakan ‘orang tua kedua’ kita, merekalah yang berjasa dalam mendidik kita setelah orang tua, ilmu yang kita peroleh saat ini tidak lepas dari peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan buruk karena ilmu. Islam meletakkan ilmu di atas yang lainnya, dan Islam juga meninggikan derajat orang yang berilmu dibanding yang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya “Umamah Al-Bahili berkata bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : “Kelebihan orang alim (ulama) atas ahli ibadah seperti kelebihanku atas orang yang paling rendah di antara kamu”. Kemudian Baginda besabda lagi : Sesungguhnya para malaikat dan penduduk langit dan bumi hingga semut dalam lubangnya serta ikan bersalawat (berdoa) untuk orang-orang yang mengejar kebaikan kepada manusia” (HR. Imam Tirmidzi). Selain itu biasanya Orang tidak memiliki banyak waktu untuk mengajarkan berbagai macam ilmu kepada anaknya, maka dari itu peran guru/dosen adalah mengajarkan berbagai macam ilmu. Setelah hormat dan ta’at kepada orang tua, setiap muslim wajib hormat dan menghargai gurunya/dosennya, karena gurunya merupakan orang yang perannya sangat penting dalam mendidik kita. Oleh karena itu, sudah seharusnya seorang siswa menghargai dan menghormati gurunya Sebagaimana diperintahkan dalam sabda Nabi Muhammad saw. berikut. Artinya : Muliakanlah orang-orang yang telah memberikan pelajaran kepadamu. (HR. Abu Hasan). Orang yang berilmu tidaklah pandai begitu saja tanpa proses belajar. Proses belajar bisa dilakukan secara formal maupun non-formal. Proses belajar biasanya membutuhkan pembina yang biasa disebut guru/dosen, yang mempunyai andil besar dalam proses belajar. Guru/dosen akan membukakan pintu-pintu ilmu lain baginya, yang menunjukkan bila kita salah, agar tidak tergelincir pada kekeliruan. Hendaknya orang yang sedang belajar dan berilmu itu bersikap baik terhadap guru/dosen. Berikut adalah beberapa adab murid kepada guru/dosen: 1. Memuliakan dan menghormati guru/dosen Memuliakan orang yang berilmu termasuk perkara yang dianjurkan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: «‫َا‬‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ ِ‫ف‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬ َّ‫ل‬ ِ‫ُج‬‫ي‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ َ‫ير‬ِ‫غ‬َ‫ص‬ ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬» “Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al- Albani dalam Shohih Targhib 1/117) Imam Nawawi rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid memperhatikan gurunya dengan pandangan penghormatan. Hendaklah ia meyakini keahlian gurunya dibandingkan yang lain. Karena hal itu akan menghantarkan seorang murid untuk banyak mengambil manfaat darinya, dan lebih bisa membekas dalam hati terhadap apa yang ia dengar dari gurunya tersebut” (Al-Majmu’ 1/84).
  • 7. 3 Agar mendapat ilmu dan taufik, seorang murid hendaknya memuliakan dan menghargai guru, serta berlaku lemah lembut dan sopan santun, jangan memotong pembicaraannya, dan memperhatikan dengan baik.Agar kita mendapat ilmu yang bermanfaat. 2. Mendoakan untuk kebaikan bagi guru Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‫د‬َ‫ق‬ ‫أن‬ َ‫م‬َ‫ل‬‫ع‬َ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ،ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ْ‫د‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫دوا‬ ِ‫َج‬‫ت‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ‫وه‬ُ‫ئ‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ً‫ا‬‫روف‬ْ‫ع‬َ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬‫ل‬ِ‫إ‬ ‫َى‬‫ت‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬‫وه‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ئ‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ “Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR. Bukhori dalam al-Adab al-Mufrod no. 216, lihat as-Shohihah 254) 3. Rendah diri kepada guru Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88). Nabi Muhammad SAW. bersabda, yang artinya: “Abu Hurairah ra. berkata: bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda :”Pelajarilah ilmu, pelajarilah ilmu ketenangan dan kesopanan, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang yang kamu ambil ilmunya” (HR. Tabrani). 4. Mencontoh akhlaknya Guru adalah teladan bagi muridnya, oleh karenanya, hendaklah seorang murid mencontoh akhlak dan kepribadian gurunya yang baik. Seperti mencontoh kebiasaan dan ibadahnya.Seorang guru pasti memberikan hal-hal yang baik secara lisan atau perbuatan terhadap murid-muridnya. Hendaklah seorang penuntut ilmu mencontoh akhlak dan kepribadian guru. Mencontoh kebiasaan dan ibadahnya. (Tadzkirah Sami’ hal. 86) 5. Menenangkan hati guru Seorang murid hendaknya tidak membuat gusar gurunya. Imam Syafi’i dalam pertemuannya dengan gurunya, Imam Malik, pada tahun 170 H, hampir tidak pernah meninggalkan gurunya sampai gurunya wafat pada tahun 179 H. Imam Syafi’i tidak pernah meninggalkannya, kecuali ketika ia pergi ke Mekah untuk menjenguk ibunya ataupun pergi ke pusat ilmu atau faqoh. Itupun setelah diperoleh izin dan restu dari gurunya. 6. Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan guru a. Adab Duduk Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya.” Ibnul Jamaah mengatakan, “Seorang penuntut ilmu harus duduk rapi, tenang, tawadhu’, mata tertuju kepada guru, tidak membetangkan kaki, tidak bersandar, tidak pula bersandar dengan tangannya, tidak
  • 8. 4 tertawa dengan keras, tidak duduk di tempat yang lebih tinggi juga tidak membelakangi gurunya”. b. Adab Berbicara Berbicara dengan seseorang yang telah mengajarkan kebaikan haruslah lebih baik dibandingkan jika berbicara kepada orang lain. Imam Abu Hanifah pun jika berada depan Imam Malik ia layaknya seorang anak di hadapan ayahnya. Para Sahabat Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, muridnya Rasulullah, tidak pernah kita dapati mereka beradab buruk kepada gurunya tersebut, mereka tidak pernah memotong ucapannya atau mengeraskan suara di hadapannya, bahkan Umar bin khattab yang terkenal keras wataknya tak pernah menarik suaranya di depan Rasulullah, bahkan di beberapa riwayat, Rasulullah sampai kesulitan mendengar suara Umar jika berbicara. c. Adab Bertanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (QS. An Nahl: 43). Bertanyalah kepada para ulama, begitulah pesan Allah di ayat ini, dengan bertanya maka akan terobati kebodohan, hilang kerancuan, serta mendapat keilmuan. Tidak diragukan bahwa bertanya juga mempunyai adab di dalam Islam. Para ulama telah menjelaskan tentang adab bertanya ini. Mereka mengajarkan bahwa pertanyaan harus disampaikan dengan tenang, penuh kelembutan, jelas, singkat dan padat, juga tidak menanyakan pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya. Di dalam Al-Qur’an terdapat kisah adab yang baik seorang murid terhadap gurunya, kisah Nabi Musa dan Khidir. Pada saat Nabi Musa ‘alihi salam meminta Khidir untuk mengajarkannya ilmu, ‫ْرا‬‫ب‬َ‫ص‬ َ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫م‬ َ‫ع‬‫ي‬ِ‫َط‬‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ك‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ “Khidir menjawab, Sungguh, engkau(musa) tidak akan sanggup sabar bersamaku” (QS. Al Kahfi: 67). Nabi Musa, Kaliimullah dengan segenap ketinggian maqomnya di hadapan Allah, tidak diizinkan untuk mengambil ilmu dari Khidir, sampai akhirnya percakapan berlangsung dan membuahkan hasil dengan sebuah syarat dari Khidir. َ‫ح‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ‫ال‬َ‫ف‬‫را‬ْ‫ك‬ِ‫ذ‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ِث‬‫د‬ْ‫ح‬ُ‫أ‬ ‫ى‬َّ‫ت‬ “Khidir berkata, jika engkau mengikuti maka janganlah engkau menanyakanku tentang sesuatu apapun, sampai aku menerangkannya” (QS. Al Kahfi:70). Jangan bertanya sampai diizinkan, itulah syarat Khidir kepada Musa. Maka jika seorang guru tidak mengizinkannya untuk bertanya maka jangalah bertanya, tunggulah sampai ia mengizinkan bertanya. d. Adab dalam Mendengarkan Pelajaran Sudah kita ketahui kisah Nabi Musa yang berjanji tak mengatakan apa-apa selama belum diizinkan. Juga para sahabat Rasulullah yang diam pada saat Rasulullah berada di tengah mereka. Bahkan di riwayatkan Yahya bin Yahya Al Laitsi tak beranjak dari tempat duduknya saat para
  • 9. 5 kawannya keluar melihat rombongan gajah yang lewat di tengah pelajaran, yahya mengetahui tujuannya duduk di sebuah majelis adalah mendengarkan apa yang dibicarakan gurunya bukan yang lain. Apa yang akan Yahya bin Yahya katakan jika melihat keadaan para penuntut ilmu saat ini, jangankan segerombol gajah yang lewat, sedikit suarapun akan dikejar untuk mengetahuinya seakan tak ada seorang guru di hadapannya, belum lagi yang sibuk berbicara dengan kawan di sampingnya, atau sibuk dengan gadgetnya. 2.2 13 Cara Menghormati Guru dalam Islam Berikut ini 13 cara menghormati guru dalam islam: 1. Tidak Lupa Selalu Mengucapkan Salam Banyak sekali anak didik zaman sekarang yang sulit mengucap salam saat berjumpa dengan gurunya. Entah malas atau malu sehingga yang ia lakukan hanyalah tersenyum atau bahkan kabur enggan dilihat gurunya di jalan. Ketahuilah sikap yang seperti itu sungguh tidak sopan dan tidak menghormati guru. Maka hendaklah menghormatinya dengan mengucapkan salam ketika berjumpa dengannya di mana dan bagaimana pun keadaannya. 2. “Sami’na Wa Atha’na” Mentaati guru adalah sebuah keharusan jika ingin mendapatkan keberkahan ilmu. Sebagai anak didik yang sholih dan baik maka jalanilah apa yang guru perintahkan selama tidak dalam kemaksiatan. Terkadang seorang murid merasa bahwa guru bukanlah orang tua kandung jadi masa bodo mau taat atau tidak.Nah, sikap yang seperti itulah sangat salah besar sebagaimana hukum menuntut ilmu . 3. Bersikap Antusias Saat Guru Sedang Mengajar Selanjutnya yaitu antusias atau menyimak dengan baik materi yang diajarkan oleh guru. Apabila saat belajar, anda malah tidur atau mengobrol maka hal itu akan menyakiti hati guru yang sedang menyampaikan pelajaran. Mengapa? karena sikap tersebut sama halnya dengan meremehkan dan tidak menghormati gurunya. 4. Bersikap Lemah Lembut Guru bukanlah orang tua kandung kita, namun mereka juga orang tua kita di sekolah. Mereka yang mendidik kita dengan penuh keikhlasan. Maka tidak sepantasnya apabila seorang murid berkata keras di hadapan mereka. Sebagai bentuk rasa hormat terhadap guru maka perlakukanlah mereka dengan baik dan mulia.Berbicara dengan lembut dan sopan. Tidak berteriak dan membentaknya. Allah berfirman, َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ِ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫َك‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َّ‫َن‬‫غ‬ُ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫إ‬ ۚ ‫ا‬ً‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬‫َّا‬‫ي‬ِ‫إ‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َّ‫َّل‬َ‫أ‬ َ‫ُّك‬‫ب‬ َ‫ر‬ ٰ‫ى‬َ‫ض‬َ‫ق‬ َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫د‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫َل‬ِ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ر‬َ‫ك‬ ً‫َّل‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ر‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫َّل‬ َ‫و‬ ٍّ‫ف‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
  • 10. 6 keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” 5. Tidak Memotong Pembicaraan Guru Saat guru sedang mengajar dan menjelaskan materi di kelas maka jangan sampai kita menyela pembicaraannya. Jika ingin bertanya atau mengatakan sesuatu misal ingin izin, sebaiknya tunggulah sebentar sampai guru selesai menjelaskan materi tersebut.Tidak baik bila kita memotong di tengah tengah penjelasan guru. 6. Selalu Mengerjakan Tugas dengan Tepat Waktu Bentuk rasa hormat kita terhadap guru yang lain ialah selalu mengerjakan amanah atau tugas yang diberikan oleh guru kita. Dan janganlah menunda nunda, saat guru memerintahkan kapan waktu dikumpulkannya tugas maka saat itulah anda harus mengumpulkannya.Jika tidak, berarti kalian tidak menghormatinya sebagai seorang guru dan cenderung meremehkan. 7. Selalu Meminta Izin Saat Ada Keperluan Mendesak Ketika proses KBM di kelas sedang berlangsung semua murid hendaknya fokus dan siap menerima semua materi yang disampaikan. Apabila di tengah ada hajat yang harus dilakukan misalnya ingin buang air maka jangan langsung lari keluar kelas. Alangkah, baiknya jika meminta izin terlebih dahulu sebelum ke kamar mandi. 8. Selalu Berterima Kasih Meskipun guru tidak memberikan apapun yang bersifat material maka tetaplah berterimakasih padanya karena telah memberi ilmu yang sangat bermanfaat dan mampu mengubah akhlak dan pola hidup anda. Serta membawa kesuksesan dalam mengarungi kehidupan. Apalagi anda diberi sesuatu oleh guru. sebaiknya langsung berterimakasih dan jangan malu, sungkan atau gengsi untuk mengucapkannya. Karena sikap tersebut sangat mulia dan sebagai bentuk rasa hormat kita terhadap guru. 9. Mendengarkan Nasihat Guru Pada hakikatnya guru adalah orang tua kita saat berada dilingkungan sekolah. Maka sudah selayaknya dan sangat wajar jika mereka selalu memberi arahan dan nasehat terhadap anak didiknya, supaya menjadi manusia yang berguna dan sholih. Sebab itulah dengarkan nasehat mereka, selama tidak melanggar perintah Allah maka taatilah dan hormati nasehat mereka. Hendaknya sebagai seorang anak tidak membantah nasehat seorang guru. 10. Meminta Doa Saran dan Petunjuk Sebagai bentuk penghormatan kita terhadap guru ialah melibatkan mereka di saat mendapat kesusahan dalam menentukan sebuah urusan. Seperti ketika hendak bekerja di luar negeri maka sebaiknya anda meminta saran dan petunjuk guru terkait keinginan anda tersebut.
  • 11. 7 Jangan lupa seyogyanya selalu minta doa dari guru pada setiap urusan yang akan kita jalankan. Pada setiap kesusahan yang kita alami. Karena doa guru bagaikan doa orang tua yang insyaallah mustajab. 11. Selalu Mencium Tangan Guru Meskipun sangat sepele namun inilah salah satu bentuk penghormatan kita terhadap guru. Ketika berjumpa dengan keduanya maka segeralah berjabat tangan disertai mencium punggung telapak tangan mereka. Dengan begitu guru akan senang dan bahagia dengan sikap anak anak didiknya. Ridha Allah adalah Ridha guru selaku orang tua. 12. Selalu Berkabar dan Tak Sungkan Menyapa di Jalan Poin yang terakhir ditujukan bagi anak didik yang telah lulus dan tidak lagi berada dalam masa pembelajaran. Di saat seperti itulah, guru akan selalu berharap bahwa anak didiknya sukses.Jadi hendaknya kalian selalu memberikan kabar baik kepada mereka dan tak sungkan menyapa saat bertemu di jalan Selain itu tanyakan juga bagaimana kabar guru anda tersebut, hal tersebut sudah sangat menyenangkan buat mereka. 13. Menyanyangi Guru Seperti Kedua Orang Tua Berikut kisah Imam Syafi’i Hormat kepada Gurunya Dikisahkan, Imam Syafi’i yang sedang mengajar para santrinya di kelas, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan seseorang berpakaian lusuh, kumal dan kotor. Akan tetapi Imam Syafi’i langsung mendekati dan memeluknya.Para santri kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu. Mereka bertanya: “Siapa dia wahai Guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia seorang kumuh, kotor, dan menjijikkan?” Imam Syafi’i menjawab: “Ia adalah guruku. Ia yang telah mengajariku tentang perbedaan antara anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku bisa menulis buku fiqh ini.”Sungguh mulia akhlak Imam Syafi’i.Beliau menghormati semua guru-gurunya, meskipun dari masyarakat biasa. 2.3 Hakikat Peserta Didik dalam Pendidikan Islam Menurut Langeveld, anak manusia itu memerlukan pendidikan karena ia berada dalam keadaan tidak berdaya. Dalam dunia tasawuf, peserta didik atau murid adalah orang yang menerima pengetahuan dan bimbingan dalam melaksanakan amal ibadahnya, dengan memusatkan segala perhatian dan usahanya ke arah itu. Peserta didik atau murid di sini ada tiga tingkat, yaitu: a) Mubtadi’ atau pemula, yaitu mereka yang baru mempelajari syari’at. Jiwanya masih terikat pada kehidupan duniawi. b) Mutawasit atau tingkatan menengah, yaitu orang yang sudah dapat melewati kelas persiapan, telah mempunyai pengetahuan yang dalam tentang syari’at. Kelas ini sudah mulai memasuki pengetahuan dan alam batiniyah. Tahap ini adalah tahap belajar dan berlatih mensucikan batin agar tercapai akhlak yang baik. c) Muntahid atau tingkatan atas, yaitu yang telah matang ilmu syari’atnya, sudah mendalami ilmu batiniyah. Orang yang sudah mencapai tingkat ini disebut orang arif, yaitu orang yang sudah boleh mendalami ilmu hakikat.
  • 12. 8 Perlu diperjelas beberapa diskripsi tentang hakikat peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan Islam, yaitu: a) Peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi memiliki dunianya sendiri. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar perlakuan terhadap mereka dalam proses kependidikan tidak disamakan dengan pendidikan orang dewasa, baik dalam aspek metode mengajar , materi yang akan diajarkan, sumber bahan yang digunakan, dan lain sebagainya. b) Peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi perkembangan dan pertumbuhan. Pemahaman ini cukup perlu untuk diketahui agar aktivitas kependidikan Islam disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang pada umumnya dilalui oleh setiap peserta didik. c) Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik yang menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi. Di antara kebutuhan tersebut adalah kebutuhan biologis, kasih sayang, rasa aman, harga diri, realisasi diri, dan lain sebagainya. Kesemuanya itu penting dipahami oleh pendidik agar tugas-tugas kependidikannya dapat berjalan secara baik dan lancar. d) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual, baik yang disebabkan oleh faktor pembawaan maupun lingkungan di mana ia berada. Pemahaman tentang differensiasi individual peserta didik sangat penting untuk dipahami oleh seorang pendidik. e) Peserta didik merupakan resultan dari dua unsur utama, yaitu jasmani dan rohani. Unsur jasmani memiliki daya fisik yang menghendaki latihan dan pembiasaan yang dilakukan melalui proses pendidikan. Sementara unsur rohaniyyah memiliki dua daya, yaitu daya akal dan daya rasa. Untuk mempertajam daya akal, maka proses pendidikan hendaknya diarahkan untuk mengasah daya intelektualitasnya melalui ilmu-ilmu rasional. f) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fithrah) yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis. Di sini tugas pendidik adalah membantu mengembangkan dan mengarahkan perkembangan tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, tanpa melepaskan tugas kemanusiaannya; baik secara vertikal maupun horizontal 2.4 Cerita Hikmah Ulama’ Salafussholi Tentang Berbakti Kepada Guru/Dosen Dalam proses menuntut ilmu termasuk ilmu agama, kita mesti menghormati guru kita agar ilmu yang diajarkannya dapat bermanfaat dan berguna di dunia dan di akhirat. Jasa para guru begitu besar di antaranya telah mendirikan pondok untuk tempat menuntut ilmu.Hal ini telah dicontohkan oleh ulama terdahulu, yang mana memiliki ilmu tak hanya semata karena giatnya belajar, namun karena berkah dari guru-guru mereka. Sebagaimana dikutip oleh Syekh Abdul Fattah Abu Guddah dalam Hasyiyah-nya atas Kitab Risâlatul Mustarsyidin karya Al-Harits Al-Muhasibi dari Kitab Faydhul Qadîr: ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ض‬‫ا‬ َ‫َو‬‫ت‬) :َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
  • 13. 9 Artinya : “Rasulullah SAW bersabda, ‘Rendah hatilah kepada orang yang mengajarkan kalian.’” Al-Munawi menambahkan penjelasan hadits di atas, “Sungguh ilmu tidak didapatkan kecuali dengan rendah hati dan mendengarkan, sedangkan kerendahhatian seorang murid kepada gurunya adalah sebuah adab pekerti yang tinggi, sikap rendah hati terhadap guru adalah sebuah kemuliaan, dan ketundukan kepadanya merupakan sebuah kebanggaan,” (Lihat Imam Al-Haris Al-Muhasibi, Risâlatul Mustarsyidin, [Darus Salam], halaman 141). Salah seorang ulama besar yang patut dicontoh adalah Imam Ahmad bin Hanbal. Konon ia berguru kepada seseorang yang bernama Husyaim bin Basyir Al- Wâsithi selama lima tahun. Ia berkata, “Aku tidak pernah sama sekali meminta sesuatu kepadanya, sebab penghormatan kepadanya, kecuali dua kali. ” Diceritakan pula, bahwa Imam As-Syafi’i, setiap kali memegang lembaran kertas kitab, ia memegangnya dengan lembut dan hati-hati agar tidak menimbulkan suara, khawatir Imam Malik mendengarnya. Begitupula dengan muridnya Imam As- Syafi’i, Ar-Rabî’ bin Sulaiman, ia mengatakan, “Demi Allah aku tak berani minum, sedang Imam As-Syafi’i sedang melihatku.” Telah diriwayatkan dalam Kitab Manaqib al-Imam Abu Hanifah yang disusun oleh Al-Khuwârizmi, Imam Abu Hanifah berkata, “Aku tak penah menyelonjorkan kakiku menghadap rumah guruku, Hammad, karena menghormatinya.Sedang jarak antara rumahku dan rumahnya hanya sekitar tujuh langkah kaki.” Kemudian ia melanjutkan, “Dan aku tidak shalat senjak wafatnya guruku itu melainkan aku meminta ampunan untuknya, dan untuk orang tuaku. Sungguh aku tentulah meminta ampunan untuk orang-orang yang telah mengajariku ilmu.” Begitupula Abu Yusuf, murid Abu Hanifah, ia mengatakan, “Sungguh aku mendoakan Abu Hanifah sebelum mendoakan orang tuaku.” Tak kalah pula, Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata, “Tidaklah aku tidur sejak tiga puluh tahun, melainkan aku pasti mendoakan Imam As-Syafi’I dan meminta ampunan untuknya.” Suatu hari, anak Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menanyakan kepadanya, “Wahai ayahku, bagaimana sosok Imam As-Syafi’i itu? Aku mendengar bahwa engkau banyak mendoakannya.” Imam Ahmad bin Hanbal menjawab, “Wahai anakku, Imam As-Syafi’i itu diperumpamakan seperti matahari bagi dunia, dan kesehatan bagi manusia. Lihatlah, apakah kedua benda itu memiliki pengganti?” Dari kisah-kisah di atas, kita dapat mengambil simpulan, betapa pentingnya mendoakan guru-guru kita, yang masih hidup dan yang telah wafat. Syekh Abdul Fattah Abu Guddah menuliskan lafal doa untuk mendoakan guru-guru kita semua. ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ق‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ،ِ‫ْم‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬ْ‫ال‬ َ‫ِك‬‫ن‬‫ا‬ َ‫ْو‬‫ض‬ ِ‫ر‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ،ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ار‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫و‬ ‫َا‬‫ن‬ ِ‫خ‬ِ‫ي‬‫َا‬‫ش‬َ‫م‬ِ‫ل‬ ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫لل‬َ‫ا‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِ‫م‬ ِ‫اح‬َّ‫الر‬ َ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ر‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫َك‬‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ِ‫ق‬ْ‫د‬ ِ‫الص‬. Artinya, “Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajarkan kami.Sayangilah mereka.Muliakanlah mereka dengan ridha-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.” Demikian doa untuk meminta ampunan bagi guru-guru kita semua. Semoga kita diberikan manfaat ilmu dari semua yang kita pelajari, baik di dunia maupun di akhirat. Wallahu a’lam.
  • 14. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Guru/dosen merupakan ‘orang tua kedua’ kita, merekalah yang berjasa dalam mendidik kita setelah orang tua, ilmu yang kita peroleh saat ini tidak lepas dari peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan buruk karena ilmu. Islam meletakkan ilmu di atas yang lainnya, dan Islam juga meninggikan derajat orang yang berilmu dibanding yang lain. Diantaranya adab terhadap guru/dosen: • Memuliakan dan menghormati guru/dosen • Mendoakan untuk kebaikan bagi guru • Rendah diri kepada guru • Mencontoh akhlaknya • Menenangkan hati guru • Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan guru Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu, apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu agama yang mulia ini. Para pewaris nabi begitu julukan mereka para pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan mereka di hadapan Sang Pencipta.Oleh karena itu, hendaklah seorang murid mencontoh akhlak dan kepribadian gurunya yang baik. Seorang guru pasti memberikan hal-hal yang baik secara lisan atau perbuatan terhadap murid-muridnya. 3.2 Kritik dan Saran Berdasarkan dengan materi yang kami sajikan saat ini kritik & saran dari kelompok kami, bagaimanapun juga guru merupakan orang tua kedua kita setelah orang tua kita yang di rumah.Mereka adalah orang tua kita saat kita berada di luar rumah.Jadi sebagaimana kita menghormati orang tua kandung kita, maka kitapun juga harus menghormati guru kita.Menghargai mereka dan tidak melupakan jasa-jasa yang mereka berikan kepada kita. Demikian makalah ini kami buat sebagaimana mestinya untuk melaksanakan tugas terstruktur.Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini.Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami tunggu guna perbaikan makalah ini selanjutnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
  • 15. iv DAFTAR PUSTAKA - https://islam.nu.or.id/post/read/101248/penggalan-kisah-sejumlah-ulama-besar-yang- doakan-gurunya - https://muslim.or.id/18940-adab-terhadap-guru.html - Mohammad Mansur, Aqidah Ahlak II, (Jakarta : Ditjen Binbaga Islam Departemen Agama Islam, 1998) - Syaikh Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, Jakarta Selatan: Darul Qalam, 2004.