SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PEMROGRAMAN KOMPUTER
KONVERSI SATUAN SUHU
OLEH KELOMPOK I
Nama anggota kelompok:
1. SANDY RADJAH (1206061026)
2. YOSEF K. BILI (1206061007)
3. DEKKER E. TAFULI (1206061019)
4. RICHY S. GERIMU (1206061005)
FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pascal adalah bahasa tingkat tinggi (high level language) yang orientasinya pada
segala tujuan, dirancang oleh Profesor Niklaus Wirth dari Technical University of Zurich,
Switzerland. Nama Pascal diambil sebagai penghargaan terhadap Blaise Pascal, ahli
matematik dan filosofer terkenal abad 17 dari Perancis.
Profesor Niklaus Wirth memperkenalkan kompiler bahasa Pascal pertama kali untuk
komputer CDC 6000 (Control Data Corporation) yang dipublikasikan pada tahun 1971
dengan tujuan membantu mengajar program komputer secara sistematis, khususnya untuk
memperkenalkan pemrograman terstruktur
Dalam waktu singkat, Pascal telah menjadi bahasa yang populer di kalangan pelajar
universitas dan merupakan bahasa yang diajarkan di beberapa perguruan tinggi. Beberapa
profesional komputer juga mulai beralih ke bahasa Pascal. Kenyataannya, Pascal merupakan
bahasa yang paling cepat populer dibandingkan dengan bahasa-bahasa komputer tingkat
tinggi yang lainnya.
Standar Pascal adalah bahasa Pascal yang didefinisikan oleh K.Jensen dan Niklaus
Wirth. Penerapan nyata dari standar Pascal banyak yang berbeda dengan seperti apa yang
telah didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth. Standar Pascal di Eropa didefinisiakn
oleh ISO (International Standards Organization) dan di Amerika oleh kerjasama antara ANSI
(American National Standar Institute) dengan IEEE (Intitute of Electrical and Electronic
Engineer).
Beberapa versi dari Pascal yang telah beredar di pasaran, di antaranya UCSD pascal
(University of California at San Diego Pascal), MS-Pascal (Microsoft Pascal), Apple Pascal,
Turbo Pascal dan lain sebagainya. Sampai saat ini untuk komputer-komputer mikro dan
personal, Turbo Pascal merupakan versi bahasa Pascal yang paling populer dan banyak
digunakan. Kompiler Turbo Pascal banyak digemari, karena terutama bersifat interaktif,
seperti interpreter saja layaknya. Selain itu Turbo Pascal mengikuti definisi dari standar
Pascal seperti yang didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth di Pascal User Manual
dan Report. Turbo PASCAL adalah copyright dari Borland Inc. dan dapat digunakan pada
sistem operasi PC-DOS, MS-DOS, CPM-86 dan CP/M-80.
Dalam makalah ini, akan dibahas suatu program dengan menggunakan bahasa Pascal,
yaitu ‘Program Konversi satuan Suhu’.
Pertama apa itu konversi satuan? Konversi satuan adalah mengubah satuan ke satuan lainnya
tanpa mengubah nilai sebenarnya. Misal: berat benda 1 kg dikonversi ke satuan gram
menjadi 1000 gr. Benda tersebut tidak mengalami perubahan berat sebenarnya, yang berubah
hanya satuannya saja.
Apa saja satuan umum yang digunakan untuk mengukur suhu?
1. Celcius; penemu: Andreas Celcius (swedia)
2. Kelvin; penemu: Lord Kelvin (inggris)
3. Reamur; penemu: Reamur (prancis)
4. Fahrenheit; penemu: Gabriel D. Fahrenheit (jerman)
Konversi satuan suhu kali ini yaitu:
1. Mengkonversi fahreinheit ke celcius.
2. Mengkonivers fahreinheit ke reamur
3. Mengkonversi fahreinheit ke kelvin
4. Mengkonversi celcius ke reamur
5. Mengkonversi celcius ke fahreinheit
6. Mengkonversi celcius ke kelvin
7. Mengkonversi reamur ke celcius
8. Mengkonversi reamur ke fahreinheit
9. Mengkonversi reamur ke kelvin
10. Mengkonversi kelvin ke celcius
11. Mengkonversi kelvin ke reamur
12. Mengkonversi kelvin ke fahreinheit
Cara mengkonversi:
Sebelum mengkonversi satuan suhu, kita harus mengetahui perbandingan celcius :
reamur : fahrenheit = 5 : 4 : 9(+32 atau -32)
Program Konversi satuan suhu dengan menggunakan bahasa Pascal, yang dapat
memudahkan pengerjaan untuk mengkonversi semua jenis satuan suhu.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengkonversi satuan suhu secara manual?
2. Bagaimana mengkonversi satuan suhu dengan bahasa pemrograman Turbo Pascal?
1.3. Tujuan
1. Agar dapat diketahui cara mengkonversi berbagai satuan suhu secara manual.
2. Agar dapat diketahui cara mengkonversi berbagai satuan suhu dengan bahasa
pemrograman Turbo Pascal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konversi suhu dengan manual.
1. Konversi suhu dari fahreinheit ke celcius.
Rumus yang digunakan yaitu : C = 5/9 ×(F-32)
Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam celcius yaitu
C = 5/9 ×(86-32) = 30°C
2. Konversi suhu dari fahreinheit ke reamur.
Rumus yang digunakan yaitu : R = 4/9 × (F-32)
Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam reamur yaitu
R = 4/9 ×(86-32) = 23,76°R
3. Konversi suhu dari fahreinheit ke kelvin
Rumus yang digunakan yaitu : K = (F – 32) : 9 × 5 + 273
Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam fahreinheit yaitu
K= (86-32) : 9×5 + 273 =274,2 °F
4. Konversi suhu dari celcius ke reamur
Rumus yang digunakan yaitu : R = 4/5 × C
Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam reamur yaitu
R = 4/5×32 = 25,6°R
5. Konversi suhu dari celcius ke fahreineit
Rumus yang digunakan yaitu F = 9/5× C + 32
Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam fahreinheit yaitu
F = 9/5 ×32 +32 = 89,6°F
6. Konversi suhu dari celcius ke kelvin
Rumus yang digunakan yaitu K = C +273
Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam kelvin yaitu
K = 32 + 273 = 305°K
7. Konversi suhu dari reamur ke celcius
Rumus yang digunakan yaitu C = 5/4 × R
Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam celcius yaitu
C = 5/4 × 32 = 40°C
8. Konversi suhu dari reamur ke fahreinheit
Rumus yang digunakan yaitu F = 9/4 ×R + 32
Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam fahreinheit yaitu
F = 9/4 × 32 + 32 = 104°F
9. Konversi suhu dari reamur ke kelvin
Rumus yang digunakan yaitu K = R : 4×5 + 273
Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam kelvin yaitu
K = 32 : 20 + 273 = 274,6°K
10. Konversi suhu dari kelvin ke celcius
Rumus yang digunakan yaitu C = K – 273
Misalnya diketahui suhu dalam kelvin yaitu 273°K, maka suhu dalam celcius yaitu
C = 273-273 = 0°C
11. Konversi suhu dari kelvin ke reamur
Rumus yang digunakan yaitu R =4/5 (K – 273)
Misalnya diketahui suhu dalalm kelvin yaitu 300°K, maka suhu dalam reamur yaitu
R = 4/5(300 – 273) = 21,6°R
12. Konversi suhu dari kelvin ke fahreineit
Rumus yang digunakan yaitu F = 9/5(K – 273) + 32
Misalnya diketahui suhu dalam kelvin yaitu 300°K, maka suhu dalam fahreinheit yaitu
F =9/5 (300-273) + 32 = 80,6°F
2.2. Konversi satuan suhu dengan bahasa pemrograman Turbo pascal
Berdasarkan pembahasan diatas telah diketahui cara mengkonversi satuan suhu
secara manual. Adapun program konversi satuan suhu dengan bahasa pemrograman Turbo
Pascal untuk memudahkan dalam mengkonversi.
Dalam membuat bahasa programnya, pertama-tama haruslah dibuka TPW 1.5 lalu
klik menu file, pilih sub menu new.
Setelah terbuka lembar kerja baru, maka mulailah membuat bahasa Pascal untuk
program konversi satuan suhu.
Bahasa programnya dapat dituliskan sebagai berikut :
Program Konversi_Suhu;
Uses WinCrt;
var
f,c,r,k : real;
lagi : char;
nomor_konversi : integer;
procedure fahrein_celcius;
begin
Writeln('Program Konversi Fahreinheit Ke Celcius');
Writeln('=======================================');
Writeln;
Write('Masukan Suhu dalam Fahrenheit: ');
readln(f);
c:=5/9*(f-32);
Writeln;
Writeln('Jadi Suhu Dalam Celcius Adalah: ',c:4:2);
end;
procedure fahrein_reamur;
begin
Writeln('Program Konversi Fahreinheit Ke Reamur');
Writeln('======================================');
Writeln;
Write('Masukan Suhu dalam Fahrenheit: ');
readln(f);
r:=4/9*(f-32);
Writeln;
Writeln('Jadi Suhu Dalam Reamur Adalah: ',r:4:2);
end;
procedure fahrein_kelvin;
begin
writeln('program konversi fahreinheit ke kelvin');
writeln('======================================');
writeln;
write('masukan suhu dalam fahreinheit: ');
readln(f);
k:=((5/9)*(f-32)+273);
writeln;
writeln('jadi suhu dalam kelvin adalah: ',k:4:2);
end;
procedure celcius_fahrein;
begin
Writeln('Program Konversi Celcius Ke Fahreinheit');
Writeln('======================================');
Writeln;
Write('Masukan Suhu dalam Celcius: ');
readln(c);
f:=(9/5)*c+32;
Writeln;
Writeln('Jadi Suhu Dalam Fahreinheit Adalah: ',f:4:2);
end;
procedure celcius_reamur;
begin
Writeln('Program Konversi Celcius ke Reamur');
Writeln('==================================');
Writeln;
Write('Masukan Suhu dalam Celcius: ');
readln(c);
r:=(4/5)*c;
Writeln;
Writeln('Jadi Suhu Dalam Reamur Adalah: ',r:4:2);
end;
procedure celcius_kelvin;
begin
writeln('program konversi celcius ke kelvin');
writeln('==================================');
writeln;
write('masukan suhu dalam celcius: ');
readln(c);
k:=(c+273);
writeln;
writeln('jadi suhu dalam kelvin adalah ',k:4:2);
end;
procedure reamur_celcius;
begin
writeln('Program Konversi Reamur ke Celcius');
Writeln('==================================');
Writeln;
Write('Masukan Suhu dalam Reamur: ');
readln(r);
c:=(5/4)*r;
Writeln;
Writeln('Jadi Suhu Dalam Celcius Adalah: ',c:4:2);
end;
procedure reamur_fahrein;
begin
writeln('Program Konversi Reamur ke Fahreinheit');
Writeln('=====================================');
Writeln;
Write('Masukan Suhu dalam Reamur: ');
readln(r);
f:= (9/4)*r+32;
Writeln;
Writeln('Jadi Suhu Dalam Fahrenheit Adalah: ',f:4:2);
end;
procedure reamur_kelvin;
begin
writeln('program konversi reamur ke kelvin');
writeln('=================================');
writeln;
write('masukan suhu dalam reamur: ');
readln(r);
k:=(5/4)*r+273;
writeln;
writeln('jadi suhu dalam kelvin adalah: ',k:4:2);
end;
procedure kelvin_fahrein;
begin
writeln('program konversi kelvin ke fahreinheit');
writeln('=================================');
writeln;
write('masukan suhu dalam kelvin: ');
readln(k);
f:=(5/9)*(k-273)+32;
writeln;
writeln('jadi suhu dalam fahreinheit: ',f:4:2);
end;
procedure kelvin_reamur;
begin
writeln('program konversi kelvin ke reamur');
writeln('=================================');
writeln;
write('masukan suhu dalam kelvin: ');
readln(k);
r:=5/4*(k-273);
writeln;
writeln('jadi suhu dalam reamur: ',r:4:2);
end;
procedure kelvin_celcius;
begin
writeln('program konversi elvin celcius');
writeln('==============================');
writeln;
write('masukan suhu dalam kelvin: ');
readln(k);
c:=k-273;
writeln;
writeln('jadi suhu dalam celcius: ',c:4:2);
end;
begin
repeat
clrscr;
writeln ('Program konversi suhu');
writeln;
writeln ('1. fahrenheit - celcius');
writeln ('2. fahrenheit - reamur');
writeln ('3. fahrenheit - kelvin');
writeln ('4. celcius - reamur');
writeln ('5. celcius - fahrenheit');
writeln ('6. celcius - kelvin');
writeln ('7. reamur - celcius');
writeln ('8. reamur - fahrenheit');
writeln ('9. reamur - kelvin');
writeln ('10. kelvin - fahreinheit');
writeln ('11. kelvin - reamur');
writeln ('12. kelvin - celcius');
writeln;
write ('pilih nomor konversi : ');
readln (nomor_konversi);
writeln;
case nomor_konversi of
1 : fahrein_celcius;
2 : fahrein_reamur;
3 : fahrein_kelvin;
4 : celcius_reamur;
5 : celcius_fahrein;
6 : celcius_kelvin;
7 : reamur_celcius;
8 : reamur_fahrein;
9 : reamur_kelvin;
10 : kelvin_fahrein;
11 : kelvin_reamur;
12 : kelvin_celcius;
else
writeln ('pilihannya hanya 1 sampai 12');
end;
Writeln;
Writeln;
Write('Mau Coba Lagi [Ya atau Tidak]: ');
Readln(lagi);
Until Upcase(lagi) <> 'Y';
End.
Program terlebih dahulu harus dicompile dengan cara klik compile pada taksbar atau
dengan cara lain yaitu tekan Alt + F9 pada keyboard.
Selanjutnya program dirun dengan cara klik run pada taksbar atau dengan cara tekan
CTRL + F9 di keyboard.
setelah program dijalankan maka akan muncul gambar berikut :
Dan apabila angka pilihan konversi suhu yang dimasukan melebihi pilihan, maka akan
muncul seperti berikut :
Misalnya kita masukan pilihan ke-33
Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan secara manual pada konversi satuan suhu
dari kelvin ke celcius sama dengan konversi yang dilakukan dengan menggunakan program
yang dibuat dengan bahasa pemrograman Turbo Pascal 1.5,di atas.
Berikut akan dijelaskan maksud dari bahasa program konversi satuan suhu
tersebut.
Pada line pertama, yaitu ‘program konversi_suhu;’ merupakan nama program dan
tidak ada pengaruhnya dengan pengoperasian program, hanya sebatas pemberian nama.
Pada line kedua, ‘uses wincrt;’. Uses merupakan sintaks program yang digunakan
untuk memanggil library atau *unit*. Crt / Wincrt adalah adalah salah satu library yang paling
banyak digunakan didalam program Pascal. Dengan kata lain, untuk menjalankan program
digunakan library WinCrt.
Pada line ketiga, ‘Var;’. Artinya dalam program ini digunakan juga variabel, yaitu berupa :
line keempat sampai keenam.Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
f,c,r,k : real;
lagi : char;
nomor_konversi : integer;
Tipe data yang digunakan adalah tipe data real, karakter(char) dan integer (bilangan bulat).
 Tipe data real merupakan Tipe bilangan pecahan.Pada tipe real ini dapat dibedakan
menjadi 5 (lima) macam tipe yaitu : Real, single, doble, extended, dan comp. Adapun
penjelasan masing- masing tipe yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
 Tipe data char
Tipe char ini merupakan tipe data yang hanya terdiri dari sebuah karakter (huruf).
Karakter ini dapat berupa sembarang karakter ASCII, dan untuk menyatakan tipe data ini
harus diawali dengan tanda petik tunggal atau apoostrof (‘).
 Tipe data integer
Tipe data string merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara tanda petik tunggal.
Nilai data string akan menenpati memori sebesar banyaknya karakter stringnya ditambah dengan
1 byte. Bila panjang dari suatu string di dalam deklarasi variabel tidak disebutkan, maka dianggap
panjangnya adalah 255 karakter. Karakter merupakan elemen terkecil di dalam Pascal. Karakter
dapat berupa :
 Huruf(A sampai Z, a sampai z)
 Angka(0 sampai 9)
 Simbol khusus : + - * / = < > [ ] , ( ) : ; ^ . @ { } $ #
 Spasi
 Karakter kontrol (karakter dengan nilai ASCII dibawah 32 misalnya Tab dan
backspace)
 Karakter ASCII tidak standar PC (karakter ASCII antara 128 hingga 255)
Pada line kedelapan dimulai dengan ‘Begin’, lalu pada line kesembilan muncul perintah
‘writeln(‘Program konversi fahrenheit ke celcius’); . Peritah ini menunjukkan bagian
pengkoversian suhu, yaitu dari fahrenheit ke celcius. Pada line keduabelas peritah
‘Write('Masukkan suhu dalam fahrenheit:');.Hal ini menujukkan peritah untuk memasukkan
suhu dalam fahrenheit. Perintah Readln(f); c : = 5/9*(f-32);’,yaitu pada line ketigabelas dan
empatbelas, menunjukkan proses, dan saat program dirunning atau dijalankan, maka akan
tertulis kalimat ‘masukkan suhu dalam fahrenheit’ dan ketika user telah memasukkan suhu
dalam fahrenheit maka angka tersebut akan terbaca sebagai variabel (f), yang nantinya
dikonversi kesuhu dalam celcius, sehingga outputnya berupa suhu dalam
celcius.Sebagaimana yang telah diinputkan, yaitu berupa persamaan atau rumus untuk
mencari suhu dalam celcius. Hal ini berlaku juga untuk mencari suhu dari fahrenheit ke
reamur, fahrenheit ke kelvin, celcius ke reamur, celcius ke fahrenheit, celcius ke kelvin,
reamur ke celcius, reamur ke fahrenheit, reamur ke kelvin, reamur ke celcius, kelvin ke
reamur, Dan kelvin ke fahrenheit, hanya saja input persamaannya untuk masing-masing
konversi suhu berbeda. Hal ini yang menjadi perbedaan untuk setiap pengkonversian suhu,
dan dan menjadi suatu bagian yang penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam
menginputkan persamaan untuk setiap jenis konversi suhu, maka output yang diperoleh
tidak akan sesuai dengan hasil perhitungan secara manual.
Dalam program ini juga digunakan struktur perulangan’ repeat... until ‘, karena
struktur perulangan repeat until digunakan untuk mengulang staemen-statemen atau blok
statemen sampai kodisi yang diseleksi(di until) tidak terpenuhi. Dan juga statemen atau
pernyataan yang digunakkan adalah statemen ‘ case...of..else.. ‘. Dalam struktur ‘ case..of..
else.. ‘, apabila tidak ada kondisi yang terpenuhi, maka statemen yang akan diproses adalah
statemen yang berada di ‘ else ‘. Sehingga, dalam program ini, pilihannya hanya 1 sampai
12 apabila pilihan yang diinputkan melebihi pilihan yang ada, maka perintah yang ad di ’
else ‘ yang dietak, yaitu berupa ‘ Pilihan hanya 1 sampai 12 ‘. Sedangkan untuk struktur
perulangan ‘ Repeat.. until.. ‘, apabila dtelah selesai memperoleh suhu yang diinginkan
maka akan muncul perintah ‘ Coba lagi ? [ Ya atau Tidak]. Apabila diinputkan ‘ Ya ‘ maka
akan kembali ke daftar pilihan suhu yang ingin dikonversi. Dan tampilan yang sebelumnya
akan hilang atau dihapus karena dalam program ini digunakan ‘ clrscr ‘ atau clearscren,
yang mana digunakan untuk membersihkan layar. Clearscren bekerja pada posisi dimana,
clearscren ini ditempatkan. Sedangkan apabila diinputkan ‘ Tidak ‘ maka program akan
berhenti, atau tidak dapat dijalankan, karena pada akhir dari pembutan program ini yaitu
pada line ke seratus delapan puluh satu, terdapat perintah ‘ End ‘, yang berfungsi untuk
menghakhiri sebuah program yang harus disertai dengan tanda baca titik.apbila tidak
disertai dengan tanda baca titik maka akan terjadi kesalahan, apabila dicompile. Compile
merupakan suatu proses menerjemahkan tulisan berupa kode program menjadi bahasa mesin
yang dapat dimengerti oleh computer.
BAB III
 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
 Dalam mengkonversi suhu secara manual, dapat dilakukan dengan menginputkan nilai
suhu yang diketahui kedalam persamaan konversi suhu, agar dapat ditentukan suhu
outputnya.
 Dalam mengkonversi suhu dengan menggunakan program, dalam hal ini program yang
digunakan adalah TPW 1.5, maka dapat ditentukan nilai suhu hasil konversinya, dengan
menggunakan langkah-langkah serta aturan-aturan yang perlu dipahami didalam
membuat sebuah program pascal.
 Saran
Dalam pembuatan sebuah program dengan menggunakan TPW 1.5, sebaiknya
komputer atau PC yang digunakan haruslah memiliki sistem windows 7 32 bit.
DAFTAR PUSTAKA
 Marjalih fauzi.2005. Bermain dengan pascal.Bekasi.
 Lukito, Ediman, Belajar Sendiri Pemograman Dengan Turbo Pascal 7.0, Jakarta :
Elex Media Komputindo, 1993.
 www.ilmukomputer.com

More Related Content

What's hot

Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
FKIP UHO
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
Adhi Susanto
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Sulistiyo Wibowo
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
universitas negri yogyakarta
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
Raa Yu
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
Nadya Permatasari
 
Makalah plta
Makalah pltaMakalah plta
Makalah plta
Veinard Vingtsabta
 
Materi Transduser
Materi TransduserMateri Transduser
Materi Transduser
Ramatechno Ramatechno
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Ali Hasimi Pane
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
Aira Selamanya
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Iskandar Tambunan
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Puti Andini
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitMuhammad Yuswani
 
Paper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginPaper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas angin
Ainy El-adLha
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Iskandar Tambunan
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
PTIK BB
 
Solar Energy power point
Solar Energy power pointSolar Energy power point
Solar Energy power point
Iman Maris
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
Meilani Kharlia Putri
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
vinaamelia12
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
Simon Patabang
 

What's hot (20)

Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Laporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhanaLaporan ayunan sederhana
Laporan ayunan sederhana
 
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas XKumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
Kumpulan Rumus Fisika SMA kelas X
 
Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
Makalah plta
Makalah pltaMakalah plta
Makalah plta
 
Materi Transduser
Materi TransduserMateri Transduser
Materi Transduser
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis
 
Pabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawitPabrik minyak kelapa sawit
Pabrik minyak kelapa sawit
 
Paper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginPaper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas angin
 
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem TerbukaThermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
Thermodinamika : Hukum I - Sistem Terbuka
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Solar Energy power point
Solar Energy power pointSolar Energy power point
Solar Energy power point
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Makalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesiaMakalah tentang pengangguran di indonesia
Makalah tentang pengangguran di indonesia
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 

Similar to Makalah program konversi satuan suhu

Konfersi celcius
Konfersi celciusKonfersi celcius
Konfersi celcius
Juslana Dp
 
My javanote02
My javanote02My javanote02
My javanote02
Tri Sapto Adji
 
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannyaPpt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
DIAH KOHLER
 
Suhu
SuhuSuhu
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
BayuYudhaSaputra
 
Suhu & Tekanan
Suhu & TekananSuhu & Tekanan
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
Suhu Suhu
Makalah
MakalahMakalah
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
laporan algoritma dan pemprograman 1
laporan algoritma dan pemprograman 1laporan algoritma dan pemprograman 1
laporan algoritma dan pemprograman 1
bejarangkunjui
 
FD- Suhu dan Kalor
FD- Suhu dan KalorFD- Suhu dan Kalor
FD- Suhu dan Kalor
Dany Lastchild
 
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
Dany Lastchild
 

Similar to Makalah program konversi satuan suhu (14)

Konfersi celcius
Konfersi celciusKonfersi celcius
Konfersi celcius
 
My javanote02
My javanote02My javanote02
My javanote02
 
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannyaPpt g7 b suhu dan pengukurannya
Ppt g7 b suhu dan pengukurannya
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
 
Konsep termofisika
Konsep termofisikaKonsep termofisika
Konsep termofisika
 
Suhu & Tekanan
Suhu & TekananSuhu & Tekanan
Suhu & Tekanan
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
Suhu
Suhu Suhu
Suhu
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
laporan algoritma dan pemprograman 1
laporan algoritma dan pemprograman 1laporan algoritma dan pemprograman 1
laporan algoritma dan pemprograman 1
 
FD- Suhu dan Kalor
FD- Suhu dan KalorFD- Suhu dan Kalor
FD- Suhu dan Kalor
 
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
 

Recently uploaded

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 

Recently uploaded (20)

FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 

Makalah program konversi satuan suhu

  • 1. MAKALAH PEMROGRAMAN KOMPUTER KONVERSI SATUAN SUHU OLEH KELOMPOK I Nama anggota kelompok: 1. SANDY RADJAH (1206061026) 2. YOSEF K. BILI (1206061007) 3. DEKKER E. TAFULI (1206061019) 4. RICHY S. GERIMU (1206061005) FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2014
  • 2. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pascal adalah bahasa tingkat tinggi (high level language) yang orientasinya pada segala tujuan, dirancang oleh Profesor Niklaus Wirth dari Technical University of Zurich, Switzerland. Nama Pascal diambil sebagai penghargaan terhadap Blaise Pascal, ahli matematik dan filosofer terkenal abad 17 dari Perancis. Profesor Niklaus Wirth memperkenalkan kompiler bahasa Pascal pertama kali untuk komputer CDC 6000 (Control Data Corporation) yang dipublikasikan pada tahun 1971 dengan tujuan membantu mengajar program komputer secara sistematis, khususnya untuk memperkenalkan pemrograman terstruktur Dalam waktu singkat, Pascal telah menjadi bahasa yang populer di kalangan pelajar universitas dan merupakan bahasa yang diajarkan di beberapa perguruan tinggi. Beberapa profesional komputer juga mulai beralih ke bahasa Pascal. Kenyataannya, Pascal merupakan bahasa yang paling cepat populer dibandingkan dengan bahasa-bahasa komputer tingkat tinggi yang lainnya. Standar Pascal adalah bahasa Pascal yang didefinisikan oleh K.Jensen dan Niklaus Wirth. Penerapan nyata dari standar Pascal banyak yang berbeda dengan seperti apa yang telah didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth. Standar Pascal di Eropa didefinisiakn oleh ISO (International Standards Organization) dan di Amerika oleh kerjasama antara ANSI (American National Standar Institute) dengan IEEE (Intitute of Electrical and Electronic Engineer). Beberapa versi dari Pascal yang telah beredar di pasaran, di antaranya UCSD pascal (University of California at San Diego Pascal), MS-Pascal (Microsoft Pascal), Apple Pascal, Turbo Pascal dan lain sebagainya. Sampai saat ini untuk komputer-komputer mikro dan personal, Turbo Pascal merupakan versi bahasa Pascal yang paling populer dan banyak digunakan. Kompiler Turbo Pascal banyak digemari, karena terutama bersifat interaktif, seperti interpreter saja layaknya. Selain itu Turbo Pascal mengikuti definisi dari standar Pascal seperti yang didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth di Pascal User Manual dan Report. Turbo PASCAL adalah copyright dari Borland Inc. dan dapat digunakan pada sistem operasi PC-DOS, MS-DOS, CPM-86 dan CP/M-80. Dalam makalah ini, akan dibahas suatu program dengan menggunakan bahasa Pascal, yaitu ‘Program Konversi satuan Suhu’. Pertama apa itu konversi satuan? Konversi satuan adalah mengubah satuan ke satuan lainnya tanpa mengubah nilai sebenarnya. Misal: berat benda 1 kg dikonversi ke satuan gram menjadi 1000 gr. Benda tersebut tidak mengalami perubahan berat sebenarnya, yang berubah hanya satuannya saja.
  • 3. Apa saja satuan umum yang digunakan untuk mengukur suhu? 1. Celcius; penemu: Andreas Celcius (swedia) 2. Kelvin; penemu: Lord Kelvin (inggris) 3. Reamur; penemu: Reamur (prancis) 4. Fahrenheit; penemu: Gabriel D. Fahrenheit (jerman) Konversi satuan suhu kali ini yaitu: 1. Mengkonversi fahreinheit ke celcius. 2. Mengkonivers fahreinheit ke reamur 3. Mengkonversi fahreinheit ke kelvin 4. Mengkonversi celcius ke reamur 5. Mengkonversi celcius ke fahreinheit 6. Mengkonversi celcius ke kelvin 7. Mengkonversi reamur ke celcius 8. Mengkonversi reamur ke fahreinheit 9. Mengkonversi reamur ke kelvin 10. Mengkonversi kelvin ke celcius 11. Mengkonversi kelvin ke reamur 12. Mengkonversi kelvin ke fahreinheit Cara mengkonversi: Sebelum mengkonversi satuan suhu, kita harus mengetahui perbandingan celcius : reamur : fahrenheit = 5 : 4 : 9(+32 atau -32) Program Konversi satuan suhu dengan menggunakan bahasa Pascal, yang dapat memudahkan pengerjaan untuk mengkonversi semua jenis satuan suhu. 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengkonversi satuan suhu secara manual? 2. Bagaimana mengkonversi satuan suhu dengan bahasa pemrograman Turbo Pascal? 1.3. Tujuan 1. Agar dapat diketahui cara mengkonversi berbagai satuan suhu secara manual. 2. Agar dapat diketahui cara mengkonversi berbagai satuan suhu dengan bahasa pemrograman Turbo Pascal.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Konversi suhu dengan manual. 1. Konversi suhu dari fahreinheit ke celcius. Rumus yang digunakan yaitu : C = 5/9 ×(F-32) Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam celcius yaitu C = 5/9 ×(86-32) = 30°C 2. Konversi suhu dari fahreinheit ke reamur. Rumus yang digunakan yaitu : R = 4/9 × (F-32) Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam reamur yaitu R = 4/9 ×(86-32) = 23,76°R 3. Konversi suhu dari fahreinheit ke kelvin Rumus yang digunakan yaitu : K = (F – 32) : 9 × 5 + 273 Misalnya diketahui suhu dalam fahreinheit ialah 86°F, maka suhu dalam fahreinheit yaitu K= (86-32) : 9×5 + 273 =274,2 °F 4. Konversi suhu dari celcius ke reamur Rumus yang digunakan yaitu : R = 4/5 × C Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam reamur yaitu R = 4/5×32 = 25,6°R 5. Konversi suhu dari celcius ke fahreineit Rumus yang digunakan yaitu F = 9/5× C + 32 Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam fahreinheit yaitu F = 9/5 ×32 +32 = 89,6°F 6. Konversi suhu dari celcius ke kelvin Rumus yang digunakan yaitu K = C +273
  • 5. Misalnya diketahui suhu dalam celcius ialah 32°C, maka suhu dalam kelvin yaitu K = 32 + 273 = 305°K 7. Konversi suhu dari reamur ke celcius Rumus yang digunakan yaitu C = 5/4 × R Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam celcius yaitu C = 5/4 × 32 = 40°C 8. Konversi suhu dari reamur ke fahreinheit Rumus yang digunakan yaitu F = 9/4 ×R + 32 Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam fahreinheit yaitu F = 9/4 × 32 + 32 = 104°F 9. Konversi suhu dari reamur ke kelvin Rumus yang digunakan yaitu K = R : 4×5 + 273 Misalnya diketahui suhu dalam reamur ialah 32°R, maka suhu dalam kelvin yaitu K = 32 : 20 + 273 = 274,6°K 10. Konversi suhu dari kelvin ke celcius Rumus yang digunakan yaitu C = K – 273 Misalnya diketahui suhu dalam kelvin yaitu 273°K, maka suhu dalam celcius yaitu C = 273-273 = 0°C 11. Konversi suhu dari kelvin ke reamur Rumus yang digunakan yaitu R =4/5 (K – 273) Misalnya diketahui suhu dalalm kelvin yaitu 300°K, maka suhu dalam reamur yaitu R = 4/5(300 – 273) = 21,6°R 12. Konversi suhu dari kelvin ke fahreineit Rumus yang digunakan yaitu F = 9/5(K – 273) + 32
  • 6. Misalnya diketahui suhu dalam kelvin yaitu 300°K, maka suhu dalam fahreinheit yaitu F =9/5 (300-273) + 32 = 80,6°F 2.2. Konversi satuan suhu dengan bahasa pemrograman Turbo pascal Berdasarkan pembahasan diatas telah diketahui cara mengkonversi satuan suhu secara manual. Adapun program konversi satuan suhu dengan bahasa pemrograman Turbo Pascal untuk memudahkan dalam mengkonversi. Dalam membuat bahasa programnya, pertama-tama haruslah dibuka TPW 1.5 lalu klik menu file, pilih sub menu new. Setelah terbuka lembar kerja baru, maka mulailah membuat bahasa Pascal untuk program konversi satuan suhu.
  • 7. Bahasa programnya dapat dituliskan sebagai berikut : Program Konversi_Suhu; Uses WinCrt; var f,c,r,k : real; lagi : char; nomor_konversi : integer; procedure fahrein_celcius; begin Writeln('Program Konversi Fahreinheit Ke Celcius'); Writeln('======================================='); Writeln; Write('Masukan Suhu dalam Fahrenheit: '); readln(f); c:=5/9*(f-32); Writeln; Writeln('Jadi Suhu Dalam Celcius Adalah: ',c:4:2); end; procedure fahrein_reamur; begin Writeln('Program Konversi Fahreinheit Ke Reamur'); Writeln('======================================'); Writeln; Write('Masukan Suhu dalam Fahrenheit: '); readln(f); r:=4/9*(f-32); Writeln; Writeln('Jadi Suhu Dalam Reamur Adalah: ',r:4:2); end; procedure fahrein_kelvin; begin writeln('program konversi fahreinheit ke kelvin'); writeln('======================================'); writeln; write('masukan suhu dalam fahreinheit: '); readln(f); k:=((5/9)*(f-32)+273); writeln; writeln('jadi suhu dalam kelvin adalah: ',k:4:2); end; procedure celcius_fahrein; begin Writeln('Program Konversi Celcius Ke Fahreinheit'); Writeln('======================================'); Writeln; Write('Masukan Suhu dalam Celcius: '); readln(c); f:=(9/5)*c+32; Writeln; Writeln('Jadi Suhu Dalam Fahreinheit Adalah: ',f:4:2);
  • 8. end; procedure celcius_reamur; begin Writeln('Program Konversi Celcius ke Reamur'); Writeln('=================================='); Writeln; Write('Masukan Suhu dalam Celcius: '); readln(c); r:=(4/5)*c; Writeln; Writeln('Jadi Suhu Dalam Reamur Adalah: ',r:4:2); end; procedure celcius_kelvin; begin writeln('program konversi celcius ke kelvin'); writeln('=================================='); writeln; write('masukan suhu dalam celcius: '); readln(c); k:=(c+273); writeln; writeln('jadi suhu dalam kelvin adalah ',k:4:2); end; procedure reamur_celcius; begin writeln('Program Konversi Reamur ke Celcius'); Writeln('=================================='); Writeln; Write('Masukan Suhu dalam Reamur: '); readln(r); c:=(5/4)*r; Writeln; Writeln('Jadi Suhu Dalam Celcius Adalah: ',c:4:2); end; procedure reamur_fahrein; begin writeln('Program Konversi Reamur ke Fahreinheit'); Writeln('====================================='); Writeln; Write('Masukan Suhu dalam Reamur: '); readln(r); f:= (9/4)*r+32; Writeln; Writeln('Jadi Suhu Dalam Fahrenheit Adalah: ',f:4:2); end; procedure reamur_kelvin; begin writeln('program konversi reamur ke kelvin'); writeln('================================='); writeln; write('masukan suhu dalam reamur: '); readln(r);
  • 9. k:=(5/4)*r+273; writeln; writeln('jadi suhu dalam kelvin adalah: ',k:4:2); end; procedure kelvin_fahrein; begin writeln('program konversi kelvin ke fahreinheit'); writeln('================================='); writeln; write('masukan suhu dalam kelvin: '); readln(k); f:=(5/9)*(k-273)+32; writeln; writeln('jadi suhu dalam fahreinheit: ',f:4:2); end; procedure kelvin_reamur; begin writeln('program konversi kelvin ke reamur'); writeln('================================='); writeln; write('masukan suhu dalam kelvin: '); readln(k); r:=5/4*(k-273); writeln; writeln('jadi suhu dalam reamur: ',r:4:2); end; procedure kelvin_celcius; begin writeln('program konversi elvin celcius'); writeln('=============================='); writeln; write('masukan suhu dalam kelvin: '); readln(k); c:=k-273; writeln; writeln('jadi suhu dalam celcius: ',c:4:2); end; begin repeat clrscr; writeln ('Program konversi suhu'); writeln; writeln ('1. fahrenheit - celcius'); writeln ('2. fahrenheit - reamur'); writeln ('3. fahrenheit - kelvin'); writeln ('4. celcius - reamur'); writeln ('5. celcius - fahrenheit'); writeln ('6. celcius - kelvin'); writeln ('7. reamur - celcius'); writeln ('8. reamur - fahrenheit'); writeln ('9. reamur - kelvin'); writeln ('10. kelvin - fahreinheit');
  • 10. writeln ('11. kelvin - reamur'); writeln ('12. kelvin - celcius'); writeln; write ('pilih nomor konversi : '); readln (nomor_konversi); writeln; case nomor_konversi of 1 : fahrein_celcius; 2 : fahrein_reamur; 3 : fahrein_kelvin; 4 : celcius_reamur; 5 : celcius_fahrein; 6 : celcius_kelvin; 7 : reamur_celcius; 8 : reamur_fahrein; 9 : reamur_kelvin; 10 : kelvin_fahrein; 11 : kelvin_reamur; 12 : kelvin_celcius; else writeln ('pilihannya hanya 1 sampai 12'); end; Writeln; Writeln; Write('Mau Coba Lagi [Ya atau Tidak]: '); Readln(lagi); Until Upcase(lagi) <> 'Y'; End. Program terlebih dahulu harus dicompile dengan cara klik compile pada taksbar atau dengan cara lain yaitu tekan Alt + F9 pada keyboard. Selanjutnya program dirun dengan cara klik run pada taksbar atau dengan cara tekan CTRL + F9 di keyboard. setelah program dijalankan maka akan muncul gambar berikut :
  • 11. Dan apabila angka pilihan konversi suhu yang dimasukan melebihi pilihan, maka akan muncul seperti berikut : Misalnya kita masukan pilihan ke-33
  • 12. Dapat dilihat bahwa hasil perhitungan secara manual pada konversi satuan suhu dari kelvin ke celcius sama dengan konversi yang dilakukan dengan menggunakan program yang dibuat dengan bahasa pemrograman Turbo Pascal 1.5,di atas. Berikut akan dijelaskan maksud dari bahasa program konversi satuan suhu tersebut. Pada line pertama, yaitu ‘program konversi_suhu;’ merupakan nama program dan tidak ada pengaruhnya dengan pengoperasian program, hanya sebatas pemberian nama. Pada line kedua, ‘uses wincrt;’. Uses merupakan sintaks program yang digunakan untuk memanggil library atau *unit*. Crt / Wincrt adalah adalah salah satu library yang paling banyak digunakan didalam program Pascal. Dengan kata lain, untuk menjalankan program digunakan library WinCrt. Pada line ketiga, ‘Var;’. Artinya dalam program ini digunakan juga variabel, yaitu berupa : line keempat sampai keenam.Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut : f,c,r,k : real; lagi : char; nomor_konversi : integer;
  • 13. Tipe data yang digunakan adalah tipe data real, karakter(char) dan integer (bilangan bulat).  Tipe data real merupakan Tipe bilangan pecahan.Pada tipe real ini dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam tipe yaitu : Real, single, doble, extended, dan comp. Adapun penjelasan masing- masing tipe yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :  Tipe data char Tipe char ini merupakan tipe data yang hanya terdiri dari sebuah karakter (huruf). Karakter ini dapat berupa sembarang karakter ASCII, dan untuk menyatakan tipe data ini harus diawali dengan tanda petik tunggal atau apoostrof (‘).  Tipe data integer Tipe data string merupakan urut-urutan dari karakter yang terletak di antara tanda petik tunggal. Nilai data string akan menenpati memori sebesar banyaknya karakter stringnya ditambah dengan 1 byte. Bila panjang dari suatu string di dalam deklarasi variabel tidak disebutkan, maka dianggap panjangnya adalah 255 karakter. Karakter merupakan elemen terkecil di dalam Pascal. Karakter dapat berupa :  Huruf(A sampai Z, a sampai z)  Angka(0 sampai 9)  Simbol khusus : + - * / = < > [ ] , ( ) : ; ^ . @ { } $ #  Spasi  Karakter kontrol (karakter dengan nilai ASCII dibawah 32 misalnya Tab dan backspace)  Karakter ASCII tidak standar PC (karakter ASCII antara 128 hingga 255) Pada line kedelapan dimulai dengan ‘Begin’, lalu pada line kesembilan muncul perintah ‘writeln(‘Program konversi fahrenheit ke celcius’); . Peritah ini menunjukkan bagian pengkoversian suhu, yaitu dari fahrenheit ke celcius. Pada line keduabelas peritah ‘Write('Masukkan suhu dalam fahrenheit:');.Hal ini menujukkan peritah untuk memasukkan suhu dalam fahrenheit. Perintah Readln(f); c : = 5/9*(f-32);’,yaitu pada line ketigabelas dan empatbelas, menunjukkan proses, dan saat program dirunning atau dijalankan, maka akan tertulis kalimat ‘masukkan suhu dalam fahrenheit’ dan ketika user telah memasukkan suhu dalam fahrenheit maka angka tersebut akan terbaca sebagai variabel (f), yang nantinya dikonversi kesuhu dalam celcius, sehingga outputnya berupa suhu dalam
  • 14. celcius.Sebagaimana yang telah diinputkan, yaitu berupa persamaan atau rumus untuk mencari suhu dalam celcius. Hal ini berlaku juga untuk mencari suhu dari fahrenheit ke reamur, fahrenheit ke kelvin, celcius ke reamur, celcius ke fahrenheit, celcius ke kelvin, reamur ke celcius, reamur ke fahrenheit, reamur ke kelvin, reamur ke celcius, kelvin ke reamur, Dan kelvin ke fahrenheit, hanya saja input persamaannya untuk masing-masing konversi suhu berbeda. Hal ini yang menjadi perbedaan untuk setiap pengkonversian suhu, dan dan menjadi suatu bagian yang penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam menginputkan persamaan untuk setiap jenis konversi suhu, maka output yang diperoleh tidak akan sesuai dengan hasil perhitungan secara manual. Dalam program ini juga digunakan struktur perulangan’ repeat... until ‘, karena struktur perulangan repeat until digunakan untuk mengulang staemen-statemen atau blok statemen sampai kodisi yang diseleksi(di until) tidak terpenuhi. Dan juga statemen atau pernyataan yang digunakkan adalah statemen ‘ case...of..else.. ‘. Dalam struktur ‘ case..of.. else.. ‘, apabila tidak ada kondisi yang terpenuhi, maka statemen yang akan diproses adalah statemen yang berada di ‘ else ‘. Sehingga, dalam program ini, pilihannya hanya 1 sampai 12 apabila pilihan yang diinputkan melebihi pilihan yang ada, maka perintah yang ad di ’ else ‘ yang dietak, yaitu berupa ‘ Pilihan hanya 1 sampai 12 ‘. Sedangkan untuk struktur perulangan ‘ Repeat.. until.. ‘, apabila dtelah selesai memperoleh suhu yang diinginkan maka akan muncul perintah ‘ Coba lagi ? [ Ya atau Tidak]. Apabila diinputkan ‘ Ya ‘ maka akan kembali ke daftar pilihan suhu yang ingin dikonversi. Dan tampilan yang sebelumnya akan hilang atau dihapus karena dalam program ini digunakan ‘ clrscr ‘ atau clearscren, yang mana digunakan untuk membersihkan layar. Clearscren bekerja pada posisi dimana, clearscren ini ditempatkan. Sedangkan apabila diinputkan ‘ Tidak ‘ maka program akan berhenti, atau tidak dapat dijalankan, karena pada akhir dari pembutan program ini yaitu pada line ke seratus delapan puluh satu, terdapat perintah ‘ End ‘, yang berfungsi untuk menghakhiri sebuah program yang harus disertai dengan tanda baca titik.apbila tidak disertai dengan tanda baca titik maka akan terjadi kesalahan, apabila dicompile. Compile merupakan suatu proses menerjemahkan tulisan berupa kode program menjadi bahasa mesin yang dapat dimengerti oleh computer.
  • 15. BAB III  Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :  Dalam mengkonversi suhu secara manual, dapat dilakukan dengan menginputkan nilai suhu yang diketahui kedalam persamaan konversi suhu, agar dapat ditentukan suhu outputnya.  Dalam mengkonversi suhu dengan menggunakan program, dalam hal ini program yang digunakan adalah TPW 1.5, maka dapat ditentukan nilai suhu hasil konversinya, dengan menggunakan langkah-langkah serta aturan-aturan yang perlu dipahami didalam membuat sebuah program pascal.  Saran Dalam pembuatan sebuah program dengan menggunakan TPW 1.5, sebaiknya komputer atau PC yang digunakan haruslah memiliki sistem windows 7 32 bit.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA  Marjalih fauzi.2005. Bermain dengan pascal.Bekasi.  Lukito, Ediman, Belajar Sendiri Pemograman Dengan Turbo Pascal 7.0, Jakarta : Elex Media Komputindo, 1993.  www.ilmukomputer.com