Makalah ini membahas tentang profesi guru dan etika profesi. Ia menjelaskan arti profesi guru sebagai orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan dan keahlian yang diperoleh setelah menempuh pendidikan tersebut. Makalah ini juga membahas pentingnya menjaga etika profesi dengan tidak memanfaatkan siswa atau jabatan untuk kepentingan bisnis semata. Guru perlu menjadi profesional dan meningkatkan
Guru yang bekerja sambilan mempunyai kesan baik dan buruk terhadap diri sendiri, pelajar, dan tanggungjawab mengajar. Namun, tanggungjawab utama guru adalah memastikan pendidikan berkualiti bagi pelajar."
Makalah ini membahas prioritas kerja profesi guru dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat profesionalisme guru saat ini, seperti penghasilan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kurangnya insentif untuk meningkatkan pengetahuan. Makalah ini juga memberikan saran perbaikan kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan guru untuk meningkatkan citra profesi ini.
Kod Etika Guru Dan Akauntabiliti Guru memberikan garis panduan bagi guru dalam melaksanakan tanggungjawab mereka terhadap pelajar, ibu bapa, masyarakat, dan profesi keguruan. Ia juga menjelaskan konsep akauntabiliti guru yang merangkumi tanggungjawab terhadap pelajar, diri sendiri, ibu bapa, masyarakat, dan negara. Isu guru tidak hadir disentuh, di mana pendekatan menangani isu
Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) mulai diberlakukan pada Januari 2013 untuk mengatur hubungan antara guru dengan peserta didik, orang tua, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat. KEGI bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan profesionalisme guru sebagai tenaga profesional yang dituntut untuk selalu mengembangkan diri."
Dokumen tersebut membahasikan etika profesional bagi para guru di Malaysia. Ia menjelaskan konsep etika, sejarah kod etika guru, standar guru Malaysia, teori-teori etika yang berkaitan, tanggungjawab guru, prinsip dan nilai-nilai etika kerja guru, serta statistik kementerian pelajaran mengenai bilangan guru dan pelajar. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang etika profesional bagi para guru di Malaysia.
Guru yang bekerja sambilan mempunyai kesan baik dan buruk terhadap diri sendiri, pelajar, dan tanggungjawab mengajar. Namun, tanggungjawab utama guru adalah memastikan pendidikan berkualiti bagi pelajar."
Makalah ini membahas prioritas kerja profesi guru dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat profesionalisme guru saat ini, seperti penghasilan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kurangnya insentif untuk meningkatkan pengetahuan. Makalah ini juga memberikan saran perbaikan kesejahteraan guru dan kualitas pendidikan guru untuk meningkatkan citra profesi ini.
Kod Etika Guru Dan Akauntabiliti Guru memberikan garis panduan bagi guru dalam melaksanakan tanggungjawab mereka terhadap pelajar, ibu bapa, masyarakat, dan profesi keguruan. Ia juga menjelaskan konsep akauntabiliti guru yang merangkumi tanggungjawab terhadap pelajar, diri sendiri, ibu bapa, masyarakat, dan negara. Isu guru tidak hadir disentuh, di mana pendekatan menangani isu
Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) mulai diberlakukan pada Januari 2013 untuk mengatur hubungan antara guru dengan peserta didik, orang tua, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat. KEGI bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan profesionalisme guru sebagai tenaga profesional yang dituntut untuk selalu mengembangkan diri."
Dokumen tersebut membahasikan etika profesional bagi para guru di Malaysia. Ia menjelaskan konsep etika, sejarah kod etika guru, standar guru Malaysia, teori-teori etika yang berkaitan, tanggungjawab guru, prinsip dan nilai-nilai etika kerja guru, serta statistik kementerian pelajaran mengenai bilangan guru dan pelajar. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang etika profesional bagi para guru di Malaysia.
Edu3108 tajuk 3 isu-isu etika guru notaZaedi Ahmad
Dokumen ini membahas isu-isu etika yang terkait dengan profesi keguruan, termasuk akuntabilitas, integriti, kesantunan, kepedulian, penampilan, larangan berniaga di sekolah, kerja sambilan, pengurusan masa dan keuangan. Dokumen ini menjelaskan definisi dan prinsip-prinsip setiap isu etika serta memberikan panduan bagi guru dalam mematuhi kode etik profesi.
Dokumen tersebut membahasakan etika profesi keguruan dan akauntabiliti guru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi etika profesi keguruan, tanggung jawab guru terhadap pelajar, sekolah, masyarakat, dan memelihara martabat profesi keguruan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya guru menjalankan tanggung jawab dengan adil dan profesional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang profesionalisme di dunia pendidikan dan menjelaskan pengertian profesi, profesional, dan kode etik guru.
2. Profesionalisme guru di Indonesia belum sepenuhnya tercapai karena beberapa faktor seperti sistem pendidikan dan kondisi kerja guru.
3. Saran yang diberikan adalah perlu ditetapkan tujuan yang jelas untuk memahami wu
Makalah ini membahas tentang profesionalisme guru di Indonesia dengan meninjau pengertian profesi dan profesional, kode etik guru, serta tantangan dalam mewujudkan guru sebagai profesi yang sebenarnya. Makalah ini menyimpulkan bahwa masih banyak guru berpotensi profesional meskipun lingkungan kerja belum sepenuhnya mendukung profesionalisme.
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)R Nadhir
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan, kewajiban, dan hak guru. Persyaratan untuk menjadi guru meliputi kualifikasi akademik minimal, kompetensi, sertifikat pendidik, kesehatan, serta kemampuan merealisasikan tujuan pendidikan nasional. Kewajiban guru diatur dalam Kode Etik Guru dan meliputi kewajiban terhadap peserta didik, orang tua, masyarakat, teman sejawat, profesi, organ
1. Makalah ini membahas tentang pendidikan dan profesi kependidikan di Indonesia. Beberapa masalah yang diangkat antara lain rendahnya kualitas pendidik, kurangnya kesesuaian kualifikasi guru dengan standar, dan perlunya peningkatan mutu pendidikan.
2. Dibahas pula tentang pengertian profesi kependidikan, kondisi pendidikan di Indonesia, dan karakteristik guru profesional. Kode etik guru Indonesia juga diuraikan untuk menunj
Dokumen tersebut membahas isu etika keguruan terkait hukuman fisik terhadap murid oleh guru. Ia menjelaskan bagaimana guru dulu memiliki kuasa untuk mendidik melalui hukuman fisik, namun kini ibu bapa lebih memanjakan anak dan tidak menghargai peranan guru dalam mendidik nilai-nilai. Dokumen ini menganalisis perubahan persepsi terhadap peranan guru dan cabaran yang dihadapi mereka saat ini.
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
Teks ini membahas tentang guru sebagai profesi yang menuntut kompetensi yang tinggi dan ideal. Guru diharapkan memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial sesuai UU No. 14/2005 serta mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan menyenangkan agar tujuan pendidikan tercapai.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan kode etik pada profesi guru. Ia menjelaskan pentingnya kode etik bagi profesi guru untuk meningkatkan profesionalisme dan meminimalisir pelanggaran etika. Dokumen tersebut juga membahas mengenai pengertian profesi guru, profesionalisme, dan isi kode etik guru yang meliputi tanggung jawab guru terhadap peserta didik dan masyarakat.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya peningkatan kualitas guru dan upaya yang dapat dilakukan. Tiga upaya utama yang disebutkan adalah meningkatkan penguasaan materi pelajaran, kemampuan pedagogik, dan kompetensi profesional guru melalui pelatihan dan pendidikan lebih lanjut.
This document discusses two assignments submitted by students at Universitas Terbuka in Kendar. The first assignment is titled "Tugas 3 Metode Penelitian" and was written by Nining Yulistawati for a class on research methods. The second assignment is a summary titled "Tugas Rangkuman Pemikiran Tokoh Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan" written by Fitri for their first semester class at Universitas Terbuka. Both assignments include the students' names, student IDs, university, and year of submission.
This document is a theory of economics assignment analyzing the performance and productivity of government agencies in Muna Regency, Indonesia. It was prepared by 7 graduate students from the Postgraduate Management Science study program at Halu Oleo University in 2016 under the guidance of Professor Dr. H. LM. Harafah. The assignment involves analyzing the performance and productivity of government agencies in Muna Regency.
Edu3108 tajuk 3 isu-isu etika guru notaZaedi Ahmad
Dokumen ini membahas isu-isu etika yang terkait dengan profesi keguruan, termasuk akuntabilitas, integriti, kesantunan, kepedulian, penampilan, larangan berniaga di sekolah, kerja sambilan, pengurusan masa dan keuangan. Dokumen ini menjelaskan definisi dan prinsip-prinsip setiap isu etika serta memberikan panduan bagi guru dalam mematuhi kode etik profesi.
Dokumen tersebut membahasakan etika profesi keguruan dan akauntabiliti guru. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan definisi etika profesi keguruan, tanggung jawab guru terhadap pelajar, sekolah, masyarakat, dan memelihara martabat profesi keguruan. Dokumen tersebut juga menyoroti pentingnya guru menjalankan tanggung jawab dengan adil dan profesional.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang profesionalisme di dunia pendidikan dan menjelaskan pengertian profesi, profesional, dan kode etik guru.
2. Profesionalisme guru di Indonesia belum sepenuhnya tercapai karena beberapa faktor seperti sistem pendidikan dan kondisi kerja guru.
3. Saran yang diberikan adalah perlu ditetapkan tujuan yang jelas untuk memahami wu
Makalah ini membahas tentang profesionalisme guru di Indonesia dengan meninjau pengertian profesi dan profesional, kode etik guru, serta tantangan dalam mewujudkan guru sebagai profesi yang sebenarnya. Makalah ini menyimpulkan bahwa masih banyak guru berpotensi profesional meskipun lingkungan kerja belum sepenuhnya mendukung profesionalisme.
Makalah profesi kependidikan (syarat, kewajiban dan hak guru)R Nadhir
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan, kewajiban, dan hak guru. Persyaratan untuk menjadi guru meliputi kualifikasi akademik minimal, kompetensi, sertifikat pendidik, kesehatan, serta kemampuan merealisasikan tujuan pendidikan nasional. Kewajiban guru diatur dalam Kode Etik Guru dan meliputi kewajiban terhadap peserta didik, orang tua, masyarakat, teman sejawat, profesi, organ
1. Makalah ini membahas tentang pendidikan dan profesi kependidikan di Indonesia. Beberapa masalah yang diangkat antara lain rendahnya kualitas pendidik, kurangnya kesesuaian kualifikasi guru dengan standar, dan perlunya peningkatan mutu pendidikan.
2. Dibahas pula tentang pengertian profesi kependidikan, kondisi pendidikan di Indonesia, dan karakteristik guru profesional. Kode etik guru Indonesia juga diuraikan untuk menunj
Dokumen tersebut membahas isu etika keguruan terkait hukuman fisik terhadap murid oleh guru. Ia menjelaskan bagaimana guru dulu memiliki kuasa untuk mendidik melalui hukuman fisik, namun kini ibu bapa lebih memanjakan anak dan tidak menghargai peranan guru dalam mendidik nilai-nilai. Dokumen ini menganalisis perubahan persepsi terhadap peranan guru dan cabaran yang dihadapi mereka saat ini.
Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEALAfifah Asra
Teks ini membahas tentang guru sebagai profesi yang menuntut kompetensi yang tinggi dan ideal. Guru diharapkan memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial sesuai UU No. 14/2005 serta mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan menyenangkan agar tujuan pendidikan tercapai.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan kode etik pada profesi guru. Ia menjelaskan pentingnya kode etik bagi profesi guru untuk meningkatkan profesionalisme dan meminimalisir pelanggaran etika. Dokumen tersebut juga membahas mengenai pengertian profesi guru, profesionalisme, dan isi kode etik guru yang meliputi tanggung jawab guru terhadap peserta didik dan masyarakat.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya peningkatan kualitas guru dan upaya yang dapat dilakukan. Tiga upaya utama yang disebutkan adalah meningkatkan penguasaan materi pelajaran, kemampuan pedagogik, dan kompetensi profesional guru melalui pelatihan dan pendidikan lebih lanjut.
This document discusses two assignments submitted by students at Universitas Terbuka in Kendar. The first assignment is titled "Tugas 3 Metode Penelitian" and was written by Nining Yulistawati for a class on research methods. The second assignment is a summary titled "Tugas Rangkuman Pemikiran Tokoh Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan" written by Fitri for their first semester class at Universitas Terbuka. Both assignments include the students' names, student IDs, university, and year of submission.
This document is a theory of economics assignment analyzing the performance and productivity of government agencies in Muna Regency, Indonesia. It was prepared by 7 graduate students from the Postgraduate Management Science study program at Halu Oleo University in 2016 under the guidance of Professor Dr. H. LM. Harafah. The assignment involves analyzing the performance and productivity of government agencies in Muna Regency.
Karakteristik akseptor KB implant di Desa Bangunsari Kecamatan Lasalepa Kabupaten Muna pada tahun 2016 menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor berusia 30-39 tahun, berpendidikan SLTP, dan sudah memiliki 2-3 anak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang prioritas kerja profesi guru dan kesejahteraan guru.
2. Ia menjelaskan bahwa dahulu profesi guru dihargai tinggi namun kini menjadi kurang diminati.
3. Dokumen tersebut memberikan saran bahwa pemerintah perlu memperbaiki insentif dan kesejahteraan guru agar citra profesi guru dapat membaik kembali.
Makalah ini membahas tentang guru profesional dan pendidikan berbasis karakter. Guru profesional didefinisikan sebagai guru yang memiliki empat kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Pendidikan berbasis karakter bertujuan membentuk watak peserta didik agar menjadi manusia berkarakter mulia sesuai nilai-nilai budaya bangsa. Guru diharapkan mampu menanamkan kembali karakter bangsa melal
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAFazHani Faz
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pendapat terhadap profesi keguruan sebagai profesi mulia dipandang tinggi berbeda-beda, ada yang setuju karena peran guru sebagai penyampai ilmu dan role model, tetapi ada juga yang tidak setuju karena beban tugas dan sikap guru.
2. Guru berperan penting dalam pembentukan modal insan kelas pertama namun juga dibebani tugas berlebihan dan ada yang melak
Kode etik guru sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme dan layanan pendidikan. Namun, draf kode etik guru belum jelas mengatur hubungan antara guru dengan murid, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya. Perlu ditetapkan aturan yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan guru agar pelanggaran mudah diidentifikasi.
Tugasan menilai akauntabiliti seorang guru bernama Cikgu Adam yang sering terlambat masuk kelas dan menceritakan hal peribadi kepada murid, menyebabkan prestasi murid merosot. Tindakan Cikgu Adam ini bertentangan dengan Kod Etika Keguruan Malaysia kerana gagal melaksanakan tanggungjawab profesional sebagai guru terhadap murid, diri sendiri, rakan sejawat, masyarakat dan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri profesi kependidikan. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah bahwa profesi kependidikan memiliki fungsi sosial yang signifikan, memerlukan keahlian dan keterampilan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan ilmiah, serta memiliki kode etik yang mengatur perilaku para tenaga pendidik.
Dokumen tersebut membahas pro dan kontra pandangan masyarakat terhadap profesi keguruan sebagai profesi yang mulia. Secara pro, keguruan dianggap mulia karena peranannya sebagai pembimbing, pembentuk karakter, dan pembina negara. Namun demikian, secara kontra profesi ini kurang dipandang mulia karena sikap beberapa guru dan tanggapan negatif masyarakat terhadap beban kerja dan kurangnya disiplin s
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang menyebabkan beberapa insiden kekerasan oleh guru terhadap murid, termasuk beban tugas berat, tekanan, dan kurangnya kesabaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan pandangan ahli pendidikan dan sosiologi bahwa guru juga manusia biasa yang dapat kehilangan kendali emosi jika tertekan berlebihan.
Sinerginya Guru dengan UU Nomor 14Ttahun 2005Apri Hartono7
Dokumen tersebut membahas sinergi antara guru dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa UU tersebut mengharuskan guru memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana dan kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional untuk menjadi guru profesional. Namun, belum semua guru memenuhi kualifikasi tersebut. Dokumen tersebut juga men
Makalah penerapan kode etik pada profesi guruWarnet Raha
Makalah ini membahas tentang penerapan kode etik pada profesi guru. Kode etik guru bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan meminimalisir pelanggaran etika. Draf kode etik guru perlu disempurnakan agar lebih jelas mengatur hubungan antara guru dan pemangku kepentingan lain seperti murid dan orang tua. Upaya lain untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui sertifikasi dan peningk
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi guru dan profesionalisme guru. Ia menjelaskan bahwa kompetensi guru terkait dengan tugas mengajar, administrasi pembelajaran, penguasaan materi pelajaran, dan penyusunan program pengajaran. Dokumen juga membahas tentang kode etik yang harus dimiliki guru sebagai bagian dari profesionalisme.
Similar to Makalah profesi guru SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. Makalah Profesi guru
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi guru adalah menghayati profesi. Apa yang membedakan sebuah profesi
dengan pekerjaan lain adalah bahwa untuk sampai pada profesi itu seseorang
berproses lewat belajar. “Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud
sebagai jabatan dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu
serta memiliki etika khusus untuk jabatan itu serta pelayanan baku terhadap
masyarakat profesi, lembaga pendidikan hanya akan diisi orang-orang yang
bernafsu memuaskan kepentingan diri dan kelompok. Tanpa etika profesi, nilai
kebebasan dan individu tidak dihargai. Untuk inilah, tiap lembaga pendidikan
memerlukan keyakinan normatif bagi kinerja pendidikan yang sedang diampunya.
Sekolah dan guru tidak lagi percaya dan dipercaya sebagai pendidik dan
pengajar. Tugas mereka telah digantikan lembaga bimbingan belajar atau bimbel.
Etika profesi pun digadaikan demi uang! Silap terhadap uang akan membuat
sebuah pemerintahan hancur. Juga berlaku bagi dunia pendidikan kita. Jika
mereka yang bertanggung jawab dalam mengurus pendidikan di negeri ini silap
uang, mulai dari pejabat di tingkat pusat sampai guru di tingkat sekolah negeri,
akhir dunia pendidikan kita ada di depan mata. Kehadiran lembaga bimbel di
sekolah negeri adalah tanda paling jelas tentang hancurnya moralitas dan
matinya etika profesi.
B. Tujuan
1 Mengetahui Profesi Guru.yang sebenarnya
2 Untuk mengetahui etika profesi guru.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah arti prifesi guru.
2. Bagaimanakah menjaga pofesi guru
D. Lingkup Penelitian
Pembahasan resume ini hanya terbatas pada Guru profesi
2. BAB II
ANALISIS
A. Pengertian Profesi
Menurut Kartadinata frofesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang
pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugastugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu,
dan kemampuan tersebut tidak dimiliki oleh warga masyarakat pada umumnya
yang tidak pernah mengikuti pendidikan keguruan..
Makagiansar, M. 1996 profesi guru adalah orang yang Memiliki latar belakang
pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru dalam melaksanakan tugastugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan keguruan tertentu
Nasanius, Y. 1998 mengatakan profesi guru yaitu kemampuan yang tidak dimiliki
oleh warga masyarakat pada umumnya yang tidak pernah mengikuti pendidikan
keguruan. Ada beberapa peran yang dapat dilakukan guru sebagai tenaga
pendidik, antara lain: (a) sebagai pekerja profesional dengan fungsi mengajar,
membimbing dan melatih (b) pekerja kemanusiaan dengan fungsi dapat
merealisasikan seluruh kemampuan kemanusiaan yang dimiliki, (c) sebagai petugas
kemashalakatkatan dengan fungsi mengajar dan mendidik masyarakat untuk
menjadi warga negara yang baik.
Galbreath, J. 1999 frofesi gurtu adalah orang yang Bekerja atas panggilan hati
nurani. Dalam melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat hendaknya
didasari atas dorongan atau panggilan hati nurani. Sehingga guru akan merasa
senang dalam melaksanakan tugas berat mencerdakan anak didik.
Gagasan pendidikan profesi guru semula dimaksudkan sebagai langkah strategis
untuk mengatasi problem mutu keguruan kita karena perbaikan itu tidak akan
terjadi dengan menaikkan remunerasi saja. Oleh sebab itu, pendidikan profesi
diperlukan sebagai upaya mengubah motivasi dan kinerja guru secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan.
Tetapi sangat disayangkan implementasi gagasan pendidikan profesi lebih
ditekankan pada uji sertifikasi (terutama untuk guru dalam jabatan). Padahal,
Pasal 11 UU Sisdiknas mensyaratkan untuk memperoleh sertifikat pendidik tidak
lain adalah kualifikasi S1/D4 dan menempuh pendidikan profesi guru.
Program uji sertifikasi yang tengah dijalankan pemerintah dengan mengandalkan
penilaian portofolio, dipilih oleh pemerintah kabupaten/kota. Bahkan akan dibuka
3. peluang bagi mereka yang tidak berkualifikasi S1/D4. Kenyataan ini bukan saja
tidak menghasilkan perbaikan mutu, tetapi akan memunculkan masalah
birokratisasi yang pada akhirnya mempersulit guru.
Program sertifikasi tidak boleh dilepaskan dari proses pendidikan profesi, dan
tidak seharusnya dipandang sekadar cara memberikan tunjangan profesi.
Tunjangan profesi hanyalah insentif agar para guru mau kembali belajar,
sedangkan perbaikan kesejahteraan guru harus diberlakukan kebijakan lain
tentang remunerasi.
"Ada piti (uang) muncul dignity," seloroh seorang guru. Memang persoalan
ekonomi yang dihadapi guru sangat memengaruhi kinerja dan citranya di dalam
masyarakat. Melalui tunjangan profesi kesejahteraan guru sulit diperbaiki
karena mensyaratkan adanya kualifikasi dan sertifikat pendidik.
Penghasilan guru seharusnya diperbaiki--agar profesi ini menjadi kompetitif-dengan menaikkan tunjangan fungsional secara progresif dan mengoptimalisasi
peran pemerintah daerah dalam pemberian insentif seperti yang telah dilakukan
oleh Pemda DKI Jakarta sekarang ini. Dengan demikian perbaikan remunerasi
terlaksana secara merata dan proses sertifikasi tidak didesak untuk mengambil
jalan pintas.
Begitulah guru dan pendidikan di negara maju dan ingin maju, senantiasa berada
pada top of mind para pemimpin dan masyarakatnya. Bangsa Indonesia perlu
belajar lebih banyak lagi.
Jika konflik kepentingan muncul, manakah standar moral dan etika profesi
yang dipakai sebagai sarana untuk memecahkan konflik? Maksim moral Kant
Setiap profesi, apa pun, termasuk guru, tidak dapat melepaskan diri dari prinsip
moral dasar yang diajukan Immanuel Kant. Dengan memperlakukan individu atau
pribadi dalam kerangka tujuan
keberadaan mereka, Kant implisit mengakui, tiap individu memiliki nilai-nilai
intrinsik. Individu itu bernilai dalam diri sendiri. Karena itu, tiap penguasaan atau
perbuatan yang menundukkan mereka, menjadi sarana bagi tujuan pribadi
individu, merupakan pelanggaran atas norma moral. Kerja sama antara lembaga
sekolah dan lembaga bimbel menyiratkan adanya konflik kepentingan. Demi
kepentingan siapa lembaga bimbel itu ada? Siswa, guru dan sekolah, orangtua,
atau lembaga bimbel? Mungkin ada yang berpendapat, yang diuntungkan adalah
semua, yaitu siswa, guru/sekolah, orangtua, dan lembaga bimbel.
Siswa bisa kian percaya diri dalam menghadapi ujian nasional (UN). Orangtua
4. merasa nyaman dan aman anaknya akan siap menghadapi UN dan tes ujian masuk
perguruan tinggi negeri, sekolah untung karena prestasi menjadi tinggi, guru
untung sebab dapat tambahan uang saku, dan lembaga bimbel untung karena
dapat fulus dari proyek ini. Namun tidak semua berpendapat demikian sebab
tidak semua siswa, guru, dan orangtua diuntungkan! Kehadiran lembaga bimbel di
sekolah merupakan indikasi konflik kepentingan yang mengorbankan martabat
guru, memperalat siswa, mengelabui orangtua, dan menipu masyarakat. Maksim
moral Kant mensyaratkan, dalam setiap hal
kitaharusmenghormatipribadiatauyang lain sebagai bernilai dalam diri sendiri dan
tidak pernah memanfaatkan mereka sebagai alat demi tujuan tertentu (bahkan
yang tampaknya baik dan menguntungkan!) Tugas mendidik dan mengajar siswa
merupakan hak istimewa yang menjadi monopoli guru. Ketika tugas ini diserahkan
kepada lembaga lain yang tidak memiliki monopoli profesi muncul pertanyaan.
Selama ini apa yang telah dilakukan para guru dalam mendidik siswa?
C. Professional
Keinginan menghadirkan lembaga bimbel di sekolah menjadi tanda, guru tidak
melaksanakan profesinya secara profesional dan total. Fenomena bimbel di
sekolah menunjukkan kenyataan, kepentingan siswa telah diperalat demi
kepentingan lain, terutama demi kepentingan bisnis. Lembagabimbel yang datang
ke sekolah tidak lelahanan (gratis). Mereka dibayar. Demi kepentingan ini, siswa
dan orangtua harus membayar. Aturan moral yang berlaku untuk kasus ini adalah
jika bimbel diperlukan sekolah demi perbaikan prestasi siswa, sekolah tidak
berhak menarik bayaran atas
kegiatan tambahan ini. Les tambahan merupakan tanggung jawab sekolah demi
kepentingan siswa. Namun, yang gratisan seperti ini tidak ada! Maka, sekolah dan
guru telah memanipulasi siswa menjadi alat demi kepentingan sendiri. Guru
menarik keuntungan dengan mengorbankan martabat profesinya sendiri! Apa
yang dilakukan? Berhadapan dengan situasi ini, apa yang dapat dilakukan?
Pertama, pemerintah dan guru seharusnya segera bertindak untuk memulihkan
martabat profesionalnya. Praksis kerja sama sekolah dengan lembaga bimbel
harus dihentikan, jika perlu sekolah yang melakukan diberi teguran keras, sebab
mereka telah melecehkan etika profesi guru yang membuat fungsi mereka tidak
dipercaya lagi dalam masyarakat. Kedua, untuk itu perlu dibentuk Dewan
Kehormatan Guru agar profesi guru tetap terjaga kemartabatannya dan
kepentingan masyarakat luas tetap terjamin.
E. Kode Etik Guru
5. Sebagai kalangan profesional, sudah waktunya guru Indonesia memiliki kode etik
dan sumpah profesi. Guru juga harus memiliki kemampuan sesuai dengan standar
minimal sehingga nantinya “tidak malapraktik” ketika mengajar.
Direktur Program Pascasarjana Uninus, Prof. Dr. H. Achmad Sanusi, M.P.A.,
menyatakan hal itu di ruang kerjanya Jln. Soekarno-Hatta, Kamis (4/10).
“Dibandingkan dengan profesi lain seperti dokter, guru masih tertinggal karena
belum memiliki sumpah dan kode etik guru,” katanya.
Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi, sebagai
rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat kegiatan
mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi maupun hasil
dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai terjadi malapraktik
pendidikan.
KODE ETIK GURU INDONESIA
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia
seutuhnya berjiwa Pancasila
2. Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar
5. guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan
6. guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu da martabat profesinya
7. guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanana nasional
8. guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
9. guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
6. BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada prinsipnya profesionalisme guru adalah guru yang dapat menjalankan
tugasnya secara profesional, yang memiliki ciri-ciri antara lain:
Ahli di Bidang teori dan Praktek Keguruan. Guru profesional adalah guru yang
menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dan ahli mengajarnya
(menyampaikannya). Dengan kata lain guru profesional adalah guru yang mampu
membelajarkan peserta didiknya tentang pengetahuan yang dikuasainya dengan
baik.
Senang memasuki organisasi Profesi Keguruan. Suatu pekerjaan dikatakan
sebagai jabatan profesi salah satu syaratnya adalah pekerjaan itu memiliki
organiasi profesi dan anggota-anggotanya senang memasuki organisasi profesi
tersebut. Guru sebagai jabatan profesional seharusnya guru memiliki organisasi
ini. Fungsi organisasi profesi selain untuk menlindungi kepentingan anggotanya
juga sebagai dinamisator dan motivator anggota untuk mencapai karir yang lebih
baik (Kartadinata dalam Meter, 1999). Konsekuensinya organisasi profesi turut
mengontrol kinerja anggota, bagaimana para anggota dalam memberikan
pelayanan pada masyarakat. PGRI sebagai salah satu organisasi guru di Indonesia
memiliki fungsi: (a) menyatukan seluruh kekuatan dalam satu wadah, (b)
mengusahakan adanya satu kesatuan langkah dan tindakan, (3) melindungi
kepentingan anggotanya, (d) menyiapkan program-program peningkatan
kemampuan para anggotanya, (e) menyiapkan fasilitas penerbitan dan bacaan
dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, dan (f) mengambil tindakan
terhadap anggota yang melakukan pelanggaran baik administratif maupun
psychologis.
B. Saran
Sebagai seorang guru kita harus menjaga etika profesi. Tidak silap uang karena
suatu pendidikan bukan suatu sarana untuk menciptakan uang karena para orang
tua mulai tidak percaya dengan suatu lembaga pendidikan. Mari menjadi guru
yang professional
7. DAFTAR PUSTAKA
-----------, 2006. Undang Undang No.14 tahun 2005 pendidikan nasional
Indonesia , Jakarta: Depdiknas RI
-----------, 2003. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
manajemen pendidikan , Jakarta: Depdiknas RI
-----------,2002. Masalah manajemen pendidikan di Indonesia, Jakarta:
Departemen Pendidikan dan kebudayaan Ditjen Dikdasmen - Dik menum.
Wanto, 2005. manajemen dan pendidikan, Surabaya; Tabloid Nyata IV Desember