Pertempuran Ambarawa berlangsung selama empat hari antara 13-15 Desember 1945 setelah tentara Sekutu mencoba menguasai kota itu. Serangan dadakan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di bawah pimpinan Jenderal Soedirman mengakibatkan tentara Sekutu terjepit dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang meski menghadapi perlawanan sengit.
Keadaan Jepang dalam perang dunia
Pada 1943 jepang sudah terlihat rapuh, dilihat dari banyaknya wilayah Jepang yang diambil sekutu. Hal ini semakin diperkuat oleh bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1945 di dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki dan menyebabkan lebih dari ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia dan mengalami kecacatan, kerugian material pun tidak terhitung jumlahnya.
Amerika menjatuhkan bom atom di Jepang.
Alasan utama Amerika memjatuhkan bom keJepang adalah karena Balas dendam Amerika kepda Jepang yang memhancurkan Pearl Harbour.
Keinginan Amerika untuk segera menghancurkan kekuatan Jepang dilakukan dengan mengirimkan pesawat pembawa bom atom. Pengeboman dibagi menjadi dua fase :
1. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama diledakkan di kota Hirosihma.
2. Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom diledakan di kota Nagasaki.
Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki memukul perasaan bangsa Jepang. Jepang mau tak mau mengakui bahwa Sekutu lebih unggul dalam persenjataan. Akhirnya Jepang memutuskan untuk mengakhiri perang dunia dengan melakukan penyerahan kepada Sekutu tanpa syarat. Penyerahan Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 inilah yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II.
Kerena benar benar dalam keadaan terdesak, Jepang akhirnya terpaksa memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Yang diwakilkan oleh Jenderal Terauchi pada bulan Juli 1945 menyepakati dan memberikan kemerdekaan Indonesia tanggal 7 September 1945. Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Ir. Sukarno dengan wakil Drs. Moh. Hatta. yang tugasnya melanjutkan pekerjaan BPUPKI.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Jenderal Terauchi memanggil Sukarno, Moh.Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat kepada Sukarno dan Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Akhirnya Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus.
Keadaan Jepang dalam perang dunia
Pada 1943 jepang sudah terlihat rapuh, dilihat dari banyaknya wilayah Jepang yang diambil sekutu. Hal ini semakin diperkuat oleh bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1945 di dua kota di Jepang yakni Hirosima dan Nagasaki dan menyebabkan lebih dari ratusan ribu penduduk Jepang meninggal dunia dan mengalami kecacatan, kerugian material pun tidak terhitung jumlahnya.
Amerika menjatuhkan bom atom di Jepang.
Alasan utama Amerika memjatuhkan bom keJepang adalah karena Balas dendam Amerika kepda Jepang yang memhancurkan Pearl Harbour.
Keinginan Amerika untuk segera menghancurkan kekuatan Jepang dilakukan dengan mengirimkan pesawat pembawa bom atom. Pengeboman dibagi menjadi dua fase :
1. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama diledakkan di kota Hirosihma.
2. Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom diledakan di kota Nagasaki.
Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki memukul perasaan bangsa Jepang. Jepang mau tak mau mengakui bahwa Sekutu lebih unggul dalam persenjataan. Akhirnya Jepang memutuskan untuk mengakhiri perang dunia dengan melakukan penyerahan kepada Sekutu tanpa syarat. Penyerahan Jepang kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 inilah yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II.
Kerena benar benar dalam keadaan terdesak, Jepang akhirnya terpaksa memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Yang diwakilkan oleh Jenderal Terauchi pada bulan Juli 1945 menyepakati dan memberikan kemerdekaan Indonesia tanggal 7 September 1945. Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Ir. Sukarno dengan wakil Drs. Moh. Hatta. yang tugasnya melanjutkan pekerjaan BPUPKI.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Jenderal Terauchi memanggil Sukarno, Moh.Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saigon.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat kepada Sukarno dan Moh. Hatta sebagai ketua dan wakil ketua PPKI. Kemudian Terauchi menegaskan bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Akhirnya Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat pulang kembali ke Jakarta pada tanggal 14 Agustus.
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
PPT berisi tentang upaya-upaya pemerintahan dalam mencegah, menghadapi, dan menaklukkan berbagai macam ancaman disintegrasi yang terjadi di negara tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
kali ini saya menyampaikan materi presentasi mengenai pertempuran ambarawa. mungkin dalam penyampaian ini masih ada kesalahan atau kekurangan kalian bisa menanggapi. dan semoga materi ini bisa membantu temen-temen
dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
Peristiwa Rengasdengklok terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua tentang masalah kapan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
PPT berisi tentang upaya-upaya pemerintahan dalam mencegah, menghadapi, dan menaklukkan berbagai macam ancaman disintegrasi yang terjadi di negara tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
Di saat bangsa Indonesia baru saja merasakan kemerdekaannya, masih banyak orang-orang/kelompok-kelompok yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara republik. Bahkan di antara mereka ada yang berusaha menginginkan agar negara Indonesia menjadi negara federal yang berarti menjadikan wilayah indonesia akan terpecah-belah, seperti halnya politik divide et impera yang dijalankan oleh Pemerintahan Hindia Belanda selama ratusan tahun lamanya.
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan tentang sejarah pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) mulai dari latar belakang, aksi, hingga penyelesaian masalah yang terangkum dalam PPT ini. Terima kasih sebelumnya.
kali ini saya menyampaikan materi presentasi mengenai pertempuran ambarawa. mungkin dalam penyampaian ini masih ada kesalahan atau kekurangan kalian bisa menanggapi. dan semoga materi ini bisa membantu temen-temen
dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
Peristiwa Rengasdengklok terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua tentang masalah kapan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia
Tugas ini dibuat dalam memenuhi Presentasi Sejarah Mengenai Bandung Lautan Api, materi sejarah kelas XI IPA Semester II
Dimulai dari penyebab, faktor pendukung hingga meletusnya peristiwa, dan dampak dampak yang ditimbulkan dari peristiwa ini
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
1. • Setelah berhasil mengalahkan Jepang, Komando Sekutu Asia Tenggara di
Singapura mengutus tujuh perwira Inggris di bawah pimpinan Mayor A.G.
Greenhalgh untuk datang ke Indonesia. Mereka tiba di Indonesia pada 8 September
1945 dengan tugas mempelajari dan melaporkan keadaan di Indonesia menjelang
pendaratan rombongan Sekutu.
• Pada 16 September 1945 rombongan perwakilan Sekutu mendarat di Tanjung Priok
(Jakarta) dengan menggunakan kapal Cumberland. Rombongan ini dipimpin
Laksamana Muda W.R. Patterson. Dalam rombongan ini ikut pula C.H.O. Van der
Plas yang mewakili Dr. H.J. van Mook, kepala NICA. Sekutu menugaskan sebuah
komando khusus untuk mengurus Indonesia dengan nama Allied Forces
Netherlands East Indies (AFNEI). Komando khusus yang dipimpin Letjen. Sir Philip
Christison ini mempunyai tugas sebagai berikut:
• 1. Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Indonesia.
• 2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.
• 3. Melucuti dan memulangkan tentara Jepang.
• 4. Memulihkan keamanan dan ketertiban.
• 5. Mencari dan mengadili para penjahat perang.
2. AFNEI mulai mendaratkan pasukannya di Jakarta pada 29
September 1945. pasukan ini hanya bertugas di Sumatra dan
Jawa, sedangkan daerah Indonesia lainnya diserahkan kepada
Angkatan Perang Australia.
Kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia semula mendapat
sambutan baik. Akan tetapi, setelah diketahui mereka datang
disertai orang-orang NICA, sikap bangsa Indonesia berubah
menjadi penuh kecurigaan dan bahkan akhirnya bermusuhan.
Bangsa Indonesia mengetahui bahwa NICA berniat menegakkan
kembali kekuasaannya. Situasi berubah memburuk manakala
NICA mempersenjatai kembali bekas anggota Koninklijk
Nederlands Indies Leger (KNIL). Satuan-satuan KNIL yang telah
dibebaskan Jepang kemudian bergabung dengan tentara NICA.
Di berbagai daerah, NICA dan KNIL yang didukung Inggris
(Sekutu) melancarkan provokasi dan melakukan teror terhadap
para pemimpin nasional sehingga pecahlah berbagai
pertempuran di daerah, salah satunya Ambarawa.
3. 1.Kolonel GPH Jati Kusumo
Kolonel GPH Jati
Kusumo, Komandan
Divisi IV, memainkan
peran penting dalam
pengepungan dan
pengejaran tentara
Sekutu.
4. Kolonel Soedirman (1916-1950), Kepala
Divisi-V, dan sebagai Panglima Tentara
Keamanan Rakyat dalam pertempuran
Ambarawa, koleksi Museum Palagan
Ambarawa. Ia kemudian menjadi Jenderal
pertama dan termuda, serta Panglima
pertama Tentara Indonesia. Ia hampir
menjadi legenda dan pahlawan yang
paling dihormati dalam ketentaraan
Indonesia, serta dianugerahi bintang-5
sebagai Jenderal Besar pertama dalam
masa pemerintahan Soeharto.
5. 3.Letnan Kolonel Gatot
Soebroto
Letnan Kolonel Gatot Soebroto
adalah komandan Divisi-V TKR,
koleksi Museum Palagan Ambarawa.
Ia aktif melakukan pengejaran
tentara Sekutu dari Magelang.
Banyak perintah yang ia keluarkan
berkaitan dengan pengaturan
strategi perang pada saat itu.
Jendral Gatot Soebroto dikukuhkan
sebagai pahlawan nasional setelah
kematiannya yang mendadak di tahun
1962. Patungnya yang sedang
mengendarai kuda terbuat dari
perunggu didirikan di sebuah tempat
di Purwokerto, kota kelahirannya.
6. 4.Letnan Kolonel Isdiman
Letnan Kolonel Isdiman,
Komandan Resimen 16/II
Purwokerto, koleksi Museum
Palagan Ambarawa. Ia
terbunuh dalam peperangan
Ambarawa pada tanggal 26
November, 1945. Ia merupakan
salah satu Komandan terbaik
yang dimiliki oleh Kolonel
Sudirman pada saat itu, yang
membuatnya kemudian harus
memimpin sendiri pertempuran
itu.
7. 5.Kapten Surono
Kapten Surono yang berada
dibawah komando kesatuan militer
Letnan Kolonel Gatot Subroto
selama pertempuran Ambarawa,
koleksi Museum Palagan Ambarawa.
Ia menggantikan Suryo Sumpeno,
yang merupakan pengikut setia
Soekarno, untuk menjadi Panglima
Kodam Diponegoro dibawah
pemerintahan Soeharto. Ia adalah
salah satu tokoh penting selama
masa pemerintahan Soeharto.
8. 6.Kapten Sarwo Edhie Wibowo
Kapten Sarwo Edhie
Wibowo, Komandan Kompi
Infanteri Batalion A. Yani, juga
aktif dalam pertempuran
Ambarawa, koleksi Museum
PalaganAmbarawa. Ia kemudian
menjadi Komandan RPKAD
(sekarang Kopassus) pada 1965
yang meghancurkan para pejuang
dan pengikut komunis di Jawa
Tengah dan kota-kota lainnya. Ia
adalah ayah mertua Presiden SBY.
9. Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu
di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di
Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang
dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah.
Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh NICA.
Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik,
bahkan Gubernur Jawa Tegah Mr. Wongsonegoro
menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan
keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang
Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan
Republik Indonesia.
10. Namun setelah sampai di Kota Ambarawa,tentara Belanda
yang menjadi tawanan oleh NICA justru diberi senjata tempur
untuk melawan tentara Indonesia yang pada saat itu sedang giat
menjaga keamanaan negeri ini.Hal yang lebih parah lagi,di Kota
Magelang tentara sekutu tersebut malah memosisikan dirinya
yang dimiliki oleh TKR ( Tentara Keamanan Rakyat ).
Hal ini tentu saja membuat rakyat merasa tertipu dan marah
lalu mengadakan serangan secara lansung dan spontan, maka
terjadilah pertempuran di kota tersebut.
12. Di Magelang, tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang
mencoba melucuti Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) dan membuat
kekacauan. TKR Resimen Magelang pimpinan M. Sarbini membalas
tindakan tersebut dengan mengepung tentara Sekutu dari segala
penjuru. Namun mereka selamat dari kehancuran berkat campur
tangan Presiden Soekarno yang berhasil menenangkan suasana.
Kemudian pasukan Sekutu secara diam-diam meninggalkan Kota
Magelang menuju ke benteng Ambarawa. Akibat peristiwa tersebut,
Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letnan Kolonel M. Sarbini
segera mengadakan pengejaran terhadap mereka. Gerakan mundur
tentara Sekutu tertahan di Desa Jambu karena dihadang oleh
pasukan Angkatan Muda di bawah pimpinan Oni Sastrodihardjo yang
diperkuat oleh pasukan gabungan dari Ambarawa, Suruh dan
Surakarta.
13. Sekutu kembali dihadang oleh Batalyon I Suryosumpeno di
Ngipik. Pada saat pengunduran, tentara Sekutu mencoba
menduduki dua desa di sekitar Ambarawa. Pasukan Indonesia di
bawah pimpinan Letnan Kolonel Isdiman berusaha membebaskan
kedua desa tersebut, Letnan Kolonel Isdiman gugur.
Sejak saat itu,pertempuran dilanjutkan dipimpin langsung oleh
Letnan Kolonel Soedirman yang merupakan komandan dari Divisi V
Banyumas. Kepemimpinan Kolonel Soedirman yang terkenal punya
karisma tinggi ini menjadi dorongan semangat dan gairah yang baru
bagi tentara Indonesia,baik yang sedang bertugas di garis depan
maupun di garis belakang.
14. Semua saling bahu membahu dan tolong menolong dengan satu tekad
dan tujuan,yaitu mempertahankan kemerdekaan.Hal tersebutlah yang lebih
mengembirakan dan membuat semangat makin berkobar. Pasukan tentara yang
ikut bertempur tidak berasal dari daerah itu saja, namun juga mendapat
bantuan pasukan perang dari Solo atau
Surakarta,Purwokerto,Semarang,Yogyakarta,Magelang,dll.
Sehingga meski sedang melakukan pertempuran,namun koordinasi dan
komunikasi antara rombongan pasukan yang satu dan yang lain terus dilakukan
secara lebih intensif. Selain itu,pengepungan serta penyerangan pada musuh
juga makin digiatkan.Adapun siasat pernagnya menggunakan strategi serangan
mendadak yang dilakukan secara serentak di segala sektor. Bala bantuan terus
mengalir dari Yogyakarta, Solo, Salatiga, Purwokerto, Magelang, Semarang, dan
lain-lain.
15. Jalannya Pertempuran
Ambarawa
Selanjutnya pada tanggal 23 November 1945, tidak lama
setelah matahari terbit, terjadi peristiwa baku tembak dengan
pasukan musuh yang saat itu ingin mencoba melakukan
pertahan di sekitar gereja dan kerkhop Belanda yang berada
di Jalan Margo Agoeng. Saat itu anggota pasukan tentara
Indonesia yang ikut melakukan pertempuran adalah
Yon.Imam Adrongi,Yon.Soeharto dan Yon.Soegeng.
Sementara dari pihak sekutu,mereka mengerahkan bala
tentara Jepang yang punya status sebagai tawanan. Selain
itu, mereka juga mengeluarkan armada tank sekaligus
melakukan perlawanan dari segala arah,tidak saja dari arah
depan,tetapi juga dari arah belakang. Hal ini menjadikan
tentara Indonesia harus mundur dan pindah ke daerah
Bedono. Setelah terjadi beberapa pertempuran kecil,
selanjutnya pada tanggal 11 Desember 1945 para Komandan
Sektor TKR dan anggota lascar mengadakan pertemuan atau
rapat yang dipimpin langsung oleh Kolonel Soedirman.
16. Setelah terjadi beberapa pertempuran kecil, selanjutnya pada tanggal 11
Desember 1945 para Komandan Sektor TKR dan anggota lascar mengadakan
pertemuan atau rapat yang dipimpin langsung oleh Kolonel Soedirman.
Pertempuran Ambarawa berlangsung empat hari, dari 13-15 Desember
1945. Semangat juang pasukan TKR menjadi penentu kemenangan dalam
melawan musuh.
Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal
Soedirman pada pertengahan Desember 1945, membuat tentara sekutu terjepit
dan akhirnya mundur dari Ambarawa menuju Semarang. Walaupun dihadang
dengan seluruh kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan
strategi sekutu, para pejuang RI tak pernah gentar sedikitpun. Mereka
melancarkan serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di
semua penjuru kota Ambarawa.
18. Serangan pembebasan Ambarawa yang
berlangsung selama empat hari empat malam
dilancarkan dengan penuh semangat pantang mundur.
Dari tanggal 12 hingga 15 Desember 1945, para
pejuang tidak menghiraukan desingan-desingan peluru
maut dan lawan.
Letusan tembakan sebagai isyarat dimulainya
serangan umum pembebasan Ambarawa, terdengar
tepat pukul 04.30 WIB pada 12 Desember 1945.
Pejuang yang telah bersiap-siap di seluruh penjuru
Ambarawa mulai merayap mendekati sasaran yang
telah ditentukan, dengan siasat penyerangan mendadak
secara serentak di segala sektor. Seketika, dan segala
penjuru Ambarawa penuh suara riuh desingan peluru,
dentuman meriam, dan ledakan granat. Serangan
dadakan tersebut diikuti serangan balasan musuh yang
19.
20.
21.
22. Gugurnya Letnan Kolonel Isdiman, merupakan salah satu letkol terbaik yang
pernah dimiliki oleh Jenderal Soedirman.
Rakyat Kota Ambarawa merasa tertipu dan marah lalu mengadakan serangan
secara langsung dan spontan yang disebabkan tentara sekutu memosisikan
dirinya sebagai pasukan dari TKR
Tentara Belanda yang menjadi tawanan NICA, diberikan senjata untuk
melawan tentara Indonesia yang pada saat itu sedang bertugas untuk menjaga
keamanan di neger ini.
Pasukan tentara berada yang berada di luar ikut juga membantu, mereka
berasal dari Solo,Purwokerto,Semarang, Yogyakarta dan Magelang
Kedahsyatan Palagan Ambarawa juga tercermin dalam laporan pihak Inggris
yang menulis: “The battle of Ambarawa had been a fierce struggle between
Indonesian troops and Pemuda and, on the other hand, Indian soldiers,
assisted by a Japanese company….” Yang juga ditambahi dengan kalimat, “The
British had bombed Ungaran intensively to open the road and strafed
Ambarawa from air repeatedly. Air raids too had taken place upon Solo and
Yogya, to destroy the local radio stations, from where the fighting spirit was
sustained…”
23. Di Magelang,tentara sekutu bertindak sebagai
penguasa yang melucuti TKR dan membuat
kekacauan
Pada tanggal 23 November 1945, tidak lama setelah
matahari terbit, terjadi peristiwa baku tembak
dengan pasukan musuh yang saat itu ingin mencoba
melakukan pertahan di sekitar gereja dan kerkhop
Belanda yang berada di Jalan Margo Agoeng.
Setelah terjadi beberapa pertempuran kecil,
selanjutnya pada tanggal 11 Desember 1945 para
Komandan Sektor TKR dan anggota laskar
mengadakan pertemuan atau rapat yang dipimpin
langsung oleh Kolonel Soedirman.
Pertempuran Ambarawa berlangsung empat hari,
dari 13-15 Desember 1945
24. Kolonel Soedirman yang turun secara langsung dan
memimpin pertempuran di Kota Ambarawa.
Strategi yang digunakan oleh Kolonel Soedirman dalm
pertempuran itu adalah “ Supit Urang “, yaitu suatu siasat
pengepungan yang dilakukan secara serentak dari dua sisi
sekaligus secara langsung dan bersamaan.
. Dengan semboyan “Rawe-rawe rantas malang-malang
putung, patah tumbuh hilang berganti”, pasukan TKR
memiliki tekad bulat membebaskan Ambarawa atau dengan
pilihan lain gugur di pangkuan ibu pertiwi.
Serangan pembebasan Ambarawa yang berlangsung selama
empat hari empat malam dilancarkan dengan penuh
semangat pantang mundur. Dari tanggal 12 hingga 15
Desember 1945, para pejuang tidak menghiraukan
desingan-desingan peluru maut dan lawan.
25. Sekitar pukul 16.00 WIB, TKR berhasil
menguasai Jalan Raya Ambarawa
Semarang, dan pengepungan musuh dalam
kota Ambarawa berjalan dengan sempurna.
Terjadilah pertempuran jarak dekat. Musuh
mulai mundur pada 14 Desember 1945.
Persediaan ogistic maupun amunisi musuh
sudah jauh berkurang.
Akhirnya, pasukan sekutu mundur dan
Ambarawa sambil melancarkan aksi bumi
hangus pada 15 Desember 1945, pukul
17.30 WIB. Pertempuran berakhir dengan
kemenangan gemilang pada pihak TKR.
Pasukan TKR berhasil merebut benteng
pertahanan sekutu yang tangguh.