SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN

1. latar belakang

Kita sepakat bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita,
terlebih lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan. Juga pasti kita sepakat bahwa
pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan
ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali orang
melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah
menjadi rutinitas, cenderung terlupakan makna dasar dan hakikatnya. Karena itu
benarlah kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan
sepatutnyalah selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan, merefleksikannya
di tengah-tengah tindakan/aksi sebagai buah refleksinya. Makalah singkat ini
mencoba mengungkap makna education, tarbiyah, pendidikan yang terkadang
dimaknai secara sempit. Padahal pendidikan memiliki makna yang amat luas.

2. Rumusan Masalah
1. Pendidikan menurut bahasa dan istilah.
2. Pendidikan dalam arti sempit.
3. Pendidikan dalam arti luas.
4. Pendidikan altenatif

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah „Pengantar
Pendidikan‟

4. Manfaat Penulisan
Setelah membaca makalah ini penulis mengharapkan pembaca memahami pengertian
pendidikan berdasarkan lingkupnya (luas,sempit, dan alternatif), serta berbagai definisi
pendidikan berdasarkan pendekatan disiplin-disiplin ilmu tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Pendidikan menurut bahasa dan istilah
Pendidikan menurut bahasa Yunani : berasal dari kata pedagogi, yaitu dari kata “paid”
artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat
diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children).
Sedangkan dalam bahasa Romawi: pendidikan berasal dari kata educare, yaitu mengeluarkan
dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan didunia.
Sedangkan pendidikan menurut istilah adalah:
UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : "Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang".
UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya dan
masyarakat.
Menurut para ahli, definisi pendidikan adalah "Berbagai upaya dan usaha yang dilakukan
orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka".
a.

Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi
pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu
hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

b.

Paulo Freire mengatakan, pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang
permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia
menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu.
Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan
kultural yang membebaskan.

Jadi pendidikan menurut istilah adalah Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan
kepada anak dalam pertumbuhannya yang menyesuaikan dengan lingkungan yang dilakukan
secara sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh
masyarakat. Untuk pembentukan kepribadian dan kemampuan anak menuju kedewasaan.
II.2. Pendidikan dalam arti sempit
Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan
peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti
sempit sering diartikan sekolah yaitu pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai
lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan
remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.
Dalam arti sempit, penidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.

Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik.
Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau tujuan pendidikan
suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para
siswanya.

2.

Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup bervariasi,
mungkin kurang atau sama dengan enam tahun, sembilan tahun bahkan lebih dari itu.
Namun demikian terdapat titik terminal pendidikan yang ditetapkan dalam satuan
waktu.

3.

Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalam lingkungan khusus yang diciptakan
secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan sekolah.

Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik
(siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi).
Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan
bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan terkontrol. Dalam pengertian sempit,
pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru.
Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda yaitu:
1.

Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu
menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan
pendidikan.

2.

Berdasarkan

pendekatan

sosiologi,

pendekatan

antropologi,

pendidikan

identik

dengan

sosialisasi

identik

dengan

enkulturasi

(socialization).
3.

Berdasarkan

pendidikan

(enculturation).
4.

Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada
diri manusia (human investment).

5.

Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization).

6.

Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau
individualisasi (personalization atau individualiazation).

7.

Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation).
II.3. Pendidikan dalam arti luas.
Pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu/
pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosialpolitik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala
pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala
situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan
perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan
fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir).

Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life
is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman
hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan
berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu.

Dalam arti luas pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:


Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang
lain.



Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long
education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang
bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama
manusia, alam, bahkan dengan dirinya sendiri.



Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui
berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja
untuk pendidikan maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.



Pendidikan berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak atau pun orang
dewasa, siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.



Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja.
Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam
lingkungan alam dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada
pendidik profesional.

II.4. Pendidikan alternatif
Istilah pendidikan alternatif merupakan istilah generik dari berbagai program pendidikan
yang dilakukan dengan cara berbeda dari cara tradisional. Secara umum pendidikan alternatif
memiliki persamaan, yaitu: pendekatannya berisfat individual, memberi perhatian besar
kepada peserta didik, orang tua/keluarga, dan pendidik serta dikembangkan berdasarkan
minat dan pengalaman.
Menurut Jery Mintz pendidikan alternatif dapat dikategorikan dalam empat bentuk
pengorganiasasian, yaitu:
1. Publik pilihan (publik choice).
2. Sekolah/lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah (student at risk).
3. Sekolah pendidikan swasta / independent.
4. Pendidikan di rumah ( home-based schooling ).

Sekolah Publik Pilihan adalah:
·

Lembaga pendidikan dengan biaya negara (dalam pengertian sehari-hari disebut sekolah
negeri yang menyelenggarakan program belajar dan pembelajaran yang berbeda dengan
dengan program regular/konvensional, namun mengikuti sejumlah aturan baku yang telah
ditentukan. Contoh: Sekolah terbuka.
Sekolah / Lembaga Pendidikan untuk Siswa Bermasalah
Pengertian „siswa bermasalah‟ di sini meliputi mereka yang
1. Tinggal di kelas karena lambat belajar.
2. Nakal atau mengganggu lingkungan (termasuk lembaga permasyarakatan anak).
3. Korban penyalahgunaan narkoba.
4. Korban trauma dalam keluarga perceraian orang tua, ekonomi, eynis/budaya (termasuk
anak suku terasing, anak jalanan dan gelandangan).
5. Putus sekolah karena berbagai sebab.
6. Belum pernah mengikuti program sebelumnya, namun tidak termasuk di dalamnya
SLB.
7. Sekolah/Lembaga Pendidikan Swasta
Mempunyai jenis, bentuk dan program yang sangat beragam, termasuk di dalamnya
program pendidikan bercirikan agama seperti pesantren & sekolah Minggu, lembaga
pendidikan bercirikan ketrampilan fungsional seperti kursus, lembaga pendidikan dengan
program perawatan atau PAUD.
Pendidikan di Rumah (Home Schooling)
Termasuk dalam kategori ini adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga
sendiri terhadap anggota keluarganya yang masih dalam usia sekolah. Pendidikan ini
diselenggarakan sendiri oleh orangtua/keluarga dengan berbagai pertimbangan, seperti:
menjaga anak-anak dari kontaminasi aliran atau falsafah hidup yang bertentangan dengan
tradisi keluarga (misalnya pendidikan yang diberikan keluarga yang menganut fundalisme
agama atau kepercayaan tertentu), menjaga anak-anak agar selamat/aman dari pengaruh
negatif lingkungan, menyelamatkan anak-anak secara fisik maupun mental dari kelompok
sebayanya,

.

menghemat

biaya

pendidikan,

dan

berbagai

alasan

lainnya.
BAB III
PENUTUP

III.1. Kesimpulan
Pendidikan menurut bahasa Yunani : berasal dari kata pedagogi, yaitu dari kata “paid”
artinya anak dan“agogos” artinya membimbing. Pendidikan dalam arti mikro (sempit)
merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah
maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah
(pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala
pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya
agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubunganhubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luas)
adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam
semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya.
Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang
mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai
hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung
sepanjang hayat sejak manusia lahir).

III.2. Penutup
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ilahi Rabb atas pertolongan-Nyalah
penyusunan makalah ini dapat selesai tepat waktu. namun demikian kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari sisi substansi isi maupun
teknis penulisan. itu semua terpulang kepada kami dan secara akademik menjadi tanggung
jawab kami pula. Untuk itu segala bentuk saran, masukan, koreksi maupun kritik sangat kami
nantikan dan harapkan dalam kerangka mencari kebenaran serta guna memperbaiki kualitas
makalah ini. Akhirnya dengan penuh kerendahan hati, kami berharap walau ibarat setetes air
di samudra luas makalah ini dapat menjadi sarana menambah ilmu yang bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

1.

UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989

2.

UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003

3.

Politeknik Negeri Jakarta, April 2007

4.

Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas, (Yogyakarta: LP3ES, 1999), hlm. 26

5.

Kunaryo,dkk, Pengantar Pendidikan, (Semarang : IKIP Semarang Press, 1996), hlm.
36

6.

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2005), hlm. 55

7.

http://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-pendidikan-berdasarkanlingkupnya-dan-berdasarkan-pendekatan-monodisipliner/

8.

Hadikusumo, Kunaryo,dkk. Op. Cit, hlm. 40

9.

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. Op. Cit, hlm. 62
MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : IRFAN
NIM : 21314160
JURUSAN : PG-AUD

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2013

More Related Content

What's hot

Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
Mut Mu3tiah
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)
rusiana12
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikan
Aga Pratama
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiApnia Siterman Antung
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Dyra Yunilaili
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesia
widemulia
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniyani12345
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1
kasmuddin nanang
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
rohama07
 
Teori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikanTeori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikan
Novie Purwaningsih
 

What's hot (13)

Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikan
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
Komponen pendidikan
Komponen pendidikanKomponen pendidikan
Komponen pendidikan
 
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikanKomponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
Komponen, fungsi, dan tujuan pendidikan - ilmu pendidikan
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesia
 
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyaniBab 8,9,10,yulia fitriyani
Bab 8,9,10,yulia fitriyani
 
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinyaMakalah permasalahan pendidikan di  indonesia dan solusinya
Makalah permasalahan pendidikan di indonesia dan solusinya
 
Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1
 
Makalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan diMakalah permasalahan pendidikan di
Makalah permasalahan pendidikan di
 
Teori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikanTeori dan konsep pendidikan
Teori dan konsep pendidikan
 

Viewers also liked

Documento word pestaña diseño de pagina
Documento word pestaña diseño de paginaDocumento word pestaña diseño de pagina
Documento word pestaña diseño de pagina
15309292
 
UserManualSampledocx
UserManualSampledocxUserManualSampledocx
UserManualSampledocx
Amylane Duncan
 
Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3
belflocab
 
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒットケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
boxian404
 
Actividad 3
Actividad 3Actividad 3
Actividad 3
Daniel Fg
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper1
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper1International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper1
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper1
sophiabelthome
 
Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises
Karoly Nurmik
 
Lecture TePe 8 december
Lecture TePe 8 decemberLecture TePe 8 december
Lecture TePe 8 december
Martin Moström
 
Actividad 2
Actividad 2Actividad 2
Actividad 2
Daniel Fg
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Operator Warnet Vast Raha
 
Aplikasi perkantoran arni
Aplikasi perkantoran arniAplikasi perkantoran arni
Aplikasi perkantoran arni
Operator Warnet Vast Raha
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4
sophiabelthome
 
RESUME
RESUMERESUME
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara benderaPengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara benderaOperator Warnet Vast Raha
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
Operator Warnet Vast Raha
 
Word pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicioWord pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicio
15309292
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Operator Warnet Vast Raha
 

Viewers also liked (20)

Documento word pestaña diseño de pagina
Documento word pestaña diseño de paginaDocumento word pestaña diseño de pagina
Documento word pestaña diseño de pagina
 
UserManualSampledocx
UserManualSampledocxUserManualSampledocx
UserManualSampledocx
 
Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3Tarea de seminario 3
Tarea de seminario 3
 
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒットケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
ケイト·ミドルトンは週のトップの女性のドレスをヒット
 
Actividad 3
Actividad 3Actividad 3
Actividad 3
 
урбанфорум 2013 дит
урбанфорум 2013 дитурбанфорум 2013 дит
урбанфорум 2013 дит
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper1
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper1International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper1
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper1
 
Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises Comparison of tourism enterprises
Comparison of tourism enterprises
 
Lecture TePe 8 december
Lecture TePe 8 decemberLecture TePe 8 december
Lecture TePe 8 december
 
Actividad 2
Actividad 2Actividad 2
Actividad 2
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Aplikasi perkantoran arni
Aplikasi perkantoran arniAplikasi perkantoran arni
Aplikasi perkantoran arni
 
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4International journal of engineering issues   vol 2015 - no 2 - paper4
International journal of engineering issues vol 2015 - no 2 - paper4
 
RESUME
RESUMERESUME
RESUME
 
Sejarah perkembangan jaringan wlan yuliani
Sejarah perkembangan jaringan wlan yulianiSejarah perkembangan jaringan wlan yuliani
Sejarah perkembangan jaringan wlan yuliani
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara benderaPengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
Pengalaman terburuk dan terindah saat upacara bendera
 
Kompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guruKompetensi mengajar guru
Kompetensi mengajar guru
 
Word pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicioWord pestaña archivo inicio
Word pestaña archivo inicio
 
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
Makalah perlakuan terhadap orang sakit dan sakaratul maut menurut ajaran isla...
 

Similar to Makalah pengantar komputer

Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
Warnet Raha
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
Septian Muna Barakati
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanHendun Budiyani
 
Bahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan iBahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan i
Cinta Sebening Embun
 
Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3
Maulidiyayaya
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
Nyokap Toto
 
Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifiqbalvarmelen
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
iwan Alit
 
01. abk
01. abk01. abk
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
Yamanto Isa
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
presetya
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Nailal Annisa
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umum
AmriDhimasMaulana
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikan
Namaku Merah
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
iwan Alit
 
Makalah karya tulis_ilmiah[1]
Makalah karya tulis_ilmiah[1]Makalah karya tulis_ilmiah[1]
Makalah karya tulis_ilmiah[1]
mariana010299
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Wan Azmanan Wan Yusoff
 

Similar to Makalah pengantar komputer (20)

Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Makalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputerMakalah pengantar komputer
Makalah pengantar komputer
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Bahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan iBahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan i
 
Bahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan iBahan ajar ddp pertemuan i
Bahan ajar ddp pertemuan i
 
Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3Maulidia tugas 3
Maulidia tugas 3
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
 
Makna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatifMakna dan ciri interaksi edukatif
Makna dan ciri interaksi edukatif
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
01. abk
01. abk01. abk
01. abk
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Makalah konsep pendidikan secara umum
Makalah   konsep pendidikan secara umumMakalah   konsep pendidikan secara umum
Makalah konsep pendidikan secara umum
 
Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikanLembaga pendidikan
Lembaga pendidikan
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
Makalah karya tulis_ilmiah[1]
Makalah karya tulis_ilmiah[1]Makalah karya tulis_ilmiah[1]
Makalah karya tulis_ilmiah[1]
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah pengantar komputer

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. latar belakang Kita sepakat bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang tidak asing bagi kita, terlebih lagi karena kita bergerak di bidang pendidikan. Juga pasti kita sepakat bahwa pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan ini dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadi rutinitas, cenderung terlupakan makna dasar dan hakikatnya. Karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlihat dalam dunia pendidikan sepatutnyalah selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan, merefleksikannya di tengah-tengah tindakan/aksi sebagai buah refleksinya. Makalah singkat ini mencoba mengungkap makna education, tarbiyah, pendidikan yang terkadang dimaknai secara sempit. Padahal pendidikan memiliki makna yang amat luas. 2. Rumusan Masalah 1. Pendidikan menurut bahasa dan istilah. 2. Pendidikan dalam arti sempit. 3. Pendidikan dalam arti luas. 4. Pendidikan altenatif 3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah „Pengantar Pendidikan‟ 4. Manfaat Penulisan Setelah membaca makalah ini penulis mengharapkan pembaca memahami pengertian pendidikan berdasarkan lingkupnya (luas,sempit, dan alternatif), serta berbagai definisi pendidikan berdasarkan pendekatan disiplin-disiplin ilmu tertentu.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN II.1. Pendidikan menurut bahasa dan istilah Pendidikan menurut bahasa Yunani : berasal dari kata pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children). Sedangkan dalam bahasa Romawi: pendidikan berasal dari kata educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan didunia. Sedangkan pendidikan menurut istilah adalah: UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 : "Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan bagi peranannya di masa yang akan datang". UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang di perlukan dirinya dan masyarakat. Menurut para ahli, definisi pendidikan adalah "Berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka". a. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. b. Paulo Freire mengatakan, pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan. Jadi pendidikan menurut istilah adalah Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya yang menyesuaikan dengan lingkungan yang dilakukan secara sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat. Untuk pembentukan kepribadian dan kemampuan anak menuju kedewasaan.
  • 3. II.2. Pendidikan dalam arti sempit Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah yaitu pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. Dalam arti sempit, penidikan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Tujuan pendidikan dalam arti sempit ditentukan oleh pihak luar individu peserta didik. Sebagaimana kita maklumi, tujuan pendidikan suatu sekolah atau tujuan pendidikan suatu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tidak dirumuskan dan ditetapkan oleh para siswanya. 2. Lamanya waktu pendidikan bagi setiap individu dalam masyarakat cukup bervariasi, mungkin kurang atau sama dengan enam tahun, sembilan tahun bahkan lebih dari itu. Namun demikian terdapat titik terminal pendidikan yang ditetapkan dalam satuan waktu. 3. Pendidikan dilaksanakan di sekolah atau di dalam lingkungan khusus yang diciptakan secara sengaja untuk pendidikan dalam konteks program pendidikan sekolah. Dalam pengertian sempit, pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan terkontrol. Dalam pengertian sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru. Setiap disiplin ilmu memiliki objek formal yang berbeda yaitu: 1. Berdasarkan hasil studi terhadap objek formalnya masing-masing, setiap disiplin ilmu menghasilkan perbedaan pula mengenai konsep atau definisi yang identik dengan pendidikan. 2. Berdasarkan pendekatan sosiologi, pendekatan antropologi, pendidikan identik dengan sosialisasi identik dengan enkulturasi (socialization). 3. Berdasarkan pendidikan (enculturation). 4. Berdasarkan pendekatan ekonomi, pendidikan identik dengan penanaman modal pada diri manusia (human investment). 5. Berdasarkan pendekatan politik, pendidikan identik dengan civilisasi (civilization). 6. Berdasarkan pendekatan psikologis, pendidikan identik dengan personalisasi atau individualisasi (personalization atau individualiazation). 7. Berdasarkan pendekatan biologi, pendidikan identik dengan adaptasi (adaptation).
  • 4. II.3. Pendidikan dalam arti luas. Pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosialpolitik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir). Jadi pendidikan dalam arti luas, hidup adalah pendidikan, dan pendidikan adalah hidup (life is education, and education is life). Maksudnya bahwa pendidikan adalah segala pengalaman hidup (belajar) dalam berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu. Dalam arti luas pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut:  Tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup individu, tidak ditentukan oleh orang lain.  Pendidikan berlangsung kapan pun, artinya berlangsung sepanjang hayat (life long education). Karena itu pendidikan berlangsung dalam konteks hubungan individu yang bersifat multi dimensi, baik dalam hubungan individu dengan Tuhannya, sesama manusia, alam, bahkan dengan dirinya sendiri.  Dalam hubungan yang besifat multi dimensi itu, pendidikan berlangsung melalui berbagai bentuk kegiatan, tindakan, dan kejadian, baik yang pada awalnya disengaja untuk pendidikan maupun yang tidak disengaja untuk pendidikan.  Pendidikan berlangsung bagi siapa pun. Setiap individu anak-anak atau pun orang dewasa, siswa/mahasiswa atau pun bukan siswa/ mahasiswa dididik atau mendidik diri.  Pendidikan berlangsung dimana pun. Pendidikan tidak terbatas pada schooling saja. Pendidikan berlangsung di dalam keluarga, sekolah, masyarakat, dan di dalam lingkungan alam dimana individu berada. Pendidik bagi individu tidak terbatas pada pendidik profesional. II.4. Pendidikan alternatif Istilah pendidikan alternatif merupakan istilah generik dari berbagai program pendidikan yang dilakukan dengan cara berbeda dari cara tradisional. Secara umum pendidikan alternatif memiliki persamaan, yaitu: pendekatannya berisfat individual, memberi perhatian besar kepada peserta didik, orang tua/keluarga, dan pendidik serta dikembangkan berdasarkan minat dan pengalaman.
  • 5. Menurut Jery Mintz pendidikan alternatif dapat dikategorikan dalam empat bentuk pengorganiasasian, yaitu: 1. Publik pilihan (publik choice). 2. Sekolah/lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah (student at risk). 3. Sekolah pendidikan swasta / independent. 4. Pendidikan di rumah ( home-based schooling ). Sekolah Publik Pilihan adalah: · Lembaga pendidikan dengan biaya negara (dalam pengertian sehari-hari disebut sekolah negeri yang menyelenggarakan program belajar dan pembelajaran yang berbeda dengan dengan program regular/konvensional, namun mengikuti sejumlah aturan baku yang telah ditentukan. Contoh: Sekolah terbuka. Sekolah / Lembaga Pendidikan untuk Siswa Bermasalah Pengertian „siswa bermasalah‟ di sini meliputi mereka yang 1. Tinggal di kelas karena lambat belajar. 2. Nakal atau mengganggu lingkungan (termasuk lembaga permasyarakatan anak). 3. Korban penyalahgunaan narkoba. 4. Korban trauma dalam keluarga perceraian orang tua, ekonomi, eynis/budaya (termasuk anak suku terasing, anak jalanan dan gelandangan). 5. Putus sekolah karena berbagai sebab. 6. Belum pernah mengikuti program sebelumnya, namun tidak termasuk di dalamnya SLB. 7. Sekolah/Lembaga Pendidikan Swasta Mempunyai jenis, bentuk dan program yang sangat beragam, termasuk di dalamnya program pendidikan bercirikan agama seperti pesantren & sekolah Minggu, lembaga pendidikan bercirikan ketrampilan fungsional seperti kursus, lembaga pendidikan dengan program perawatan atau PAUD. Pendidikan di Rumah (Home Schooling) Termasuk dalam kategori ini adalah pendidikan yang diselenggarakan oleh keluarga sendiri terhadap anggota keluarganya yang masih dalam usia sekolah. Pendidikan ini diselenggarakan sendiri oleh orangtua/keluarga dengan berbagai pertimbangan, seperti: menjaga anak-anak dari kontaminasi aliran atau falsafah hidup yang bertentangan dengan tradisi keluarga (misalnya pendidikan yang diberikan keluarga yang menganut fundalisme agama atau kepercayaan tertentu), menjaga anak-anak agar selamat/aman dari pengaruh negatif lingkungan, menyelamatkan anak-anak secara fisik maupun mental dari kelompok sebayanya, . menghemat biaya pendidikan, dan berbagai alasan lainnya.
  • 6. BAB III PENUTUP III.1. Kesimpulan Pendidikan menurut bahasa Yunani : berasal dari kata pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan“agogos” artinya membimbing. Pendidikan dalam arti mikro (sempit) merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik baik di keluarga, sekolah maupun di masyarakat. Namun pendidikan dalam arti sempit sering diartikan sekolah (pengajaran yang di selenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubunganhubungan dan tugas-tugas sosial mereka). Sedangkan pendidikan dalam arti makro (luas) adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu/ pribadi dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Pendidikan dalam arti luas juga dapat diartikan hidup (segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir). III.2. Penutup Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ilahi Rabb atas pertolongan-Nyalah penyusunan makalah ini dapat selesai tepat waktu. namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari sisi substansi isi maupun teknis penulisan. itu semua terpulang kepada kami dan secara akademik menjadi tanggung jawab kami pula. Untuk itu segala bentuk saran, masukan, koreksi maupun kritik sangat kami nantikan dan harapkan dalam kerangka mencari kebenaran serta guna memperbaiki kualitas makalah ini. Akhirnya dengan penuh kerendahan hati, kami berharap walau ibarat setetes air di samudra luas makalah ini dapat menjadi sarana menambah ilmu yang bermanfaat. Amin.
  • 7. DAFTAR PUSTAKA 1. UU SISDIKNAS No. 2 tahun 1989 2. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 3. Politeknik Negeri Jakarta, April 2007 4. Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas, (Yogyakarta: LP3ES, 1999), hlm. 26 5. Kunaryo,dkk, Pengantar Pendidikan, (Semarang : IKIP Semarang Press, 1996), hlm. 36 6. Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 55 7. http://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-pendidikan-berdasarkanlingkupnya-dan-berdasarkan-pendekatan-monodisipliner/ 8. Hadikusumo, Kunaryo,dkk. Op. Cit, hlm. 40 9. Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. Op. Cit, hlm. 62
  • 8. MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN DISUSUN OLEH : NAMA : IRFAN NIM : 21314160 JURUSAN : PG-AUD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2013