SlideShare a Scribd company logo
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah
Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi ini berupa bola magma cair
yang sangat panas. Karena adanya proses pendinginan permukannya juga
membeku dan terbentuk pula batuan beku. Karena proses fisika yang terjadi
batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah. Dan karena proses kimia
yang terjadi batuan tersebut menjadi lapuk sehingga menjadi tanah yang berubah
dari sifat asli batuannya.
Tanah adalah material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang tidak
terikat secara kimia satu sama yang lain dari bahan-bahan organik yang telah
lapuk yang berpartikel padat disertai dengan fluida dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut.
Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang mekanika tanah adalah Soil Mechanics
yang lebih mendalami tentang massa tanah tersebut apabila dikenai dengan
bermacam-macam gaya.
Dan ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dari tanah dan kelakuan
massa tanah tersebut apabila dikenai gaya adalah Soil Engineering.
B. Jenis dan Ukuran Partikel Tanah
Tanah merupakan material yang berasal dari pelapukan batuan dimana itu
sangat mempengaruhi perilaku massa tanahnya.
Tanah adalah campuran dari salah satu jenis berikut :
Tabel 1
Distribusi Butiran
Partikel Ukuran
Kerikil
Pasir
Lanau
Lempung
(5mm – 150mm)
(0,0074mm – 5mm)
(0,002mm – 0,0074mm)
(<0,002mm)
Pengelompokkan jenis tanah berdasarkan campuran butir :
 Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa
kerikil dan pasir.
 Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa
lempung dan lanau.
 Tanah organik adalah tanah yang kandungannya sebgian besar adalah bahan
organik.
Pengelompokkan tanah berdasarkan sifat lekatnya :
 Tanah kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antar butirnya.
(contoh : tanah lempungan, mengandung lempung yang cukup banyak)
 Tanah non-kohesif adalah tanah yang mempunyai sedikit sekali lekatan
antar butirnya bahkan tidak memiliki lekatan sama sekali. (contoh : tanah
yang mengandung pasir)
C. Sifat-sifat Khusus pada Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan. Jika suatu batuan berasal dari
material yang tak terkonsolidasi, seharusnya mengikuti aturan mekanika tanah.
Pola perilaku tanah dan batuan dipengaruhi oleh kehadiran air dan udara,
terutama air. Klasifikasi teknis yang umum untuk tanah berbutir halus melibatkan
grafik plastisitas dimana batas likuid diplot berlawanan terhadap indeks plastisitas
Tingkat empiris suatu tanah pada suatu bidang dan pada jarak yang berbeda,
sifatnya bisa saja sangat berbeda satu dengan yang lain.
Sifat-sifat tanah dibagi menjadi :
 Tanah adalah material yang heterogen.
 Tanah adalah material yang non-linear.
 Tanah adalah material yang tidak konservatif, yaitu mempunyai memori
apabila telah dibebani sebelumnya.
Hal-hal diatas sangat mempengaruhi engineering properties tanah. Dan
dengan mengenal dan mempelajari sifat-sifat tersebut keputusan yang nantinya
diambil dalam perancangan akan menjadi lebih ekonomis. Karena sifat-sifatnya
tersebut sangat penting dilakukannya penyelidikan tanah atau soil investigation
yang terdiri dari uji laboratorium atau uji lapangan.
Tanah berdasar pada sifat-sifat fisik tanah yang membahas prinsip-prinsip
dasar dari ilmu mekanika tanah modern, berikut merupakan penampang tanah :
 Horison O: humus, campuran tanah dengan sisa tumbuh-tumbuhan.
 Horison A: lapisan eluvial (top soil)  zona pelindian (zone of leaching).
Pada zona ini unsur-unsur tertentu melarut dan merembes ke zona di
bawahnya.
 Horison B: lapisan illuvial (sub soil)  zona pelonggokan (zone of
accumulation). Di zona ini biasanya terkumpul unsur-unsur yang terlarutkan
dari zona di atasnya.
 Horison C: batuan lapuk  saprolite – batuan yang melapuk, masih
memiliki struktur batuan asalnya.
 Horison D (R): batuan segar.
Berdasarkan tempat atau letaknya :
 Tanah sisa / residual soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang masih berada
di tempat asalnya (di atas / menutupi batuan asalnya).
 Tanah terpindahkan / transported soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang
telah pindah dari asal pelapukan.
Faktor pembentukan tanah :
 Ikim atau cuaca: menentukan jenis pelapukan, mekanis atau kimia
 Topografi: menentukan ketebalan dan jenis tanah
 Tumbuh-tumbuhan atau organisma: pembentukan humus
 Jenis batuan: menentukan susunan tanah
 Tekstur/struktur batuan: menentukan kecepatan dan proses pelapukan
 Waktu: menentukan ketebalan lapisan
Masalah gerakan tanah dan usaha pertambangan
 tambang bawah tanah (underground mining)
 pembentukan lubang/rongga besar,
 mengakibatkan terjadinya runtuhan/ambrukan,
 cara penambangan gali-tutup (cut and fill).
 tambang permukaan (surface mining)
 penggalian tanah/batuan,
 mengakibatkan terjadinya longsoran atau jatuhan (batuan atau tanah),
 penggalian dengan memperhitungkan kestabilan lereng.
Masalah gerakan tanah, pemanfaatan air, dan pembangunan
 Pengambilan/pemanfaatan air tanah
 penyedotan air tanah (sumur bor) akan mengakibatkan pemadatan lapisan
pembawa air,
 terjadi penurunan muka tanah,
 pengasukan (penetration) air laut (di kota pantai).
 Perekayasaan atau pembangunan gedung
 beban bangunan akan mengakibatkan aliran liat (plastic outflow) atau
pemadatan tanah yang berongga,
 terjadi penurunan bangunan.
D. Tekstur Tanah dan Karakteristik lain pada Tanah
Tekstur adalah bagian padat (solid) pada massa tanah terdiri secara primer
dari partikel dan mineral bahan organik dalam ukuran yang beragam dan
jumlahnya yang beragam.
Tekstur pada tanah sangat bergantung pada ukuran relatif dan bentuk
partikel, misalnya gravel dan sand lebih kasar daripada silt dan clay. Dan pada
tanah yang berbutir kasar, tekstur dari tanah tersebut mempunyai hubungan
dengan kelakuan massa tanah dari tanah tersebut.
Tabel 2
Tekstur dan karakteristik lain pada tanah
Nama Tanah Gravel, Sand Silt Clay
Grain size Berbutir kasar
Butiran tampak
mata
Berbutir halus
Butiran tunggal
tidak tampak mata
Berbutir halus
Butiran tunggal
tidak tampak
mata
Karakteristik Non kohesif
Non plastis
Berbutir
Non kohesif
Non plastis
Berbutir
Kohesif
Plastis
Pengaruh air Relatif tidak Penting Sangat Penting
pada perilaku
engineering
penting (kecuali :
material berbutir,
lepas dengan
pembebanan
dinamis)
Pengaruh
distribusi ukuran
butir pada
perilaku
engineering
Penting Relatif tidak
penting
Relatif tidak
penting
E. Komposisi Tanah dan Hubungan antar Fase
Tiap massa tanah terdiri dari kumpulan partikel padat dengan rongga di
antara partikel-partikelnya. Rongga dapat diisi air, udara, sebagian air dan udara.
Partikel tanah padat adalah butiran tanah padat dengan mineral yang berbeda-
beda.
Gambar 2.1 Kerangka tanah berisi butiran dan pori beserta udara dan air
Kerangka tanah terdiri dari :
 Volume solid/butiran (Vs)
 Total volume tanah (Vt)
 Volume water/air (Vw)
 Volume void/pori (Vv)
 Volume air/udara (Va)
Penyajian komponen-komponen tanah tersebut dapat digambarkan pada
diagram fase, sebagai berikut :
Gambar 2.2 Diagram fase yang menunjukkan hubungan antara volumetrik dengan
massa tanah
Perbandingan ratio volumetrik :
 Void ratio e,
e =
𝑉𝑣
𝑉𝑠
dimana 0 < e < ~
sands : 0,4 s/d 1
clays : 0,3 s/d 1,5
 Porositas n,
n =
𝑉𝑣
𝑉𝑡
x 100%
n =
𝑒
1+𝑒
e =
𝑛
1−𝑛
 Derajat kejenuhan s,
S =
𝑉𝑤
𝑉𝑡
x100%
Dimana :
Tanah kering = 0%
Jika pori berisi jenuh air = 100%
Perbandingan yang menghubungkan sisi volumetrik dan sisi massa, densitas
kepadatan :
𝜌 =
𝑀𝑡
𝑉𝑡
=
𝑀𝑠 + 𝑀𝑤
𝑉𝑡
𝜌𝑠 =
𝑀𝑠
𝑉𝑠
, 𝜌𝑤 =
𝑀𝑤
𝑉𝑤
𝜌𝑑 =
𝑀𝑠
𝑉𝑡
Besar 𝜌 akan sangat bergantung pada proses bagaimana air terjadi pada
rongga, dan akan berbeda pada tiap-tiap tanah. Dan ada 3 harga 𝜌 yang berguna
pada mekanika tanah :
 Dry destiny / kepadatan kering.
 Saturated destiny / kepadatan jenuh.
 Submerged destiny / kepadatan tercelup.
F. Hubungan Mekanika Tanah dengan Ilmu yang lain
Ilmu teknik sipil dewasa ini telah berkembang dernikian luas, antara lain
dalain bidang teknik konstruksi, hidro, transportasi, lingkungan, hingga yang
berkaitan dengan bidang ilmu lain seperti bahan konstruksi teknik, yang menitik
beratkan pada masalah bahan bahan yang digunakan untuk konstruksi bangunan.
Selain itu, bidang geoteknik, yang merupakan bidang ilmu tersendiri dan
menitikberatkan pada aplikasi teknik sipil dalam masalah masalah yang
berhubungan dengan sifat mekanis tanah dan batuan. Geoteknik sebenamya
merupakan gabungan beberapa ilmu yaitu mekanika, yang mempelajari
karakteristik mekanis atau tingkah laku massa benda, bilamana dikenai gaya.
Bahan yang mernpelajari karakteristik fisik (ukuran butiran, komposisi, gesekan,
lekatan, kepadatan, permeabilitas, dan sifat plastisnya).
Geoteknik itu sendiri terdiri atas dua bidang pokok, yaitu ilmu dasar dan
aplikasinya. Salah satu ilmu dasar dalam bidang geoteknik adalah mekanika tanah
(soil mechanics), yang mempelajari sifat sifat fisik dan mekanis tanah. Serta
geologi teknik (engineering geology), sedangkan aplikasi ilmu dasarnya adalah
teknik fondasi (foundation engineering), yang mempelajari fondasi dari berbagai
bangunan baik bangunan gedung dari tingkat sederhana sampai dengan bangunan
tinggi, bangunan air, bangunan lepas pantai, bangunan jalan, lapangan terbang,
dermaga dan lain lain. Teknik batuan (rock engineering), yang seperti teknik
fondasi namun orientasi fondasi tidak pada tanah tetapi pada batuan (konstruksi
terowongan, pusat tenaga listrik bawah muka tanah, reservoir bahan energi bawah
muka tanah, atau suatu galian dalam, dan lain lain). Stabilitas lereng, yang
mempelajari tentang kondisi lereng dalam keadaan labil atau mantap, lereng
dalam sekala kecil maupun besar.
G. Aplikasi Mekanika Tanah dalam Pertambangan
Rekayasa pertambangan. Bertujuan untuk mengembangkan suatu jadwal
produksi & biaya yang berhubungan untuk operasi penambangan. Pengumpulan
data geoteknik dan hidrogeologi dilakukan dalam persiapan penambangan,
umumnya mulai pada tahap pre-feasibility studi. Data-data geoteknik dan
hidrogeologi digunakan sebagai laporan di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus
sebagai dasar perancangan tambang.
Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses evaluasi
teknis untuk mendapatkan model badan bijih. Model cadangan suatu badan bijih
yang diinterpretasikan dari hasil eksplorasi langsung maupun tak langsung,
sebelum ditentukan cara penambangannya apakah dengan open pit atau
underground mining harus dianalisis secara geoteknik. Salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan tersebut adalah ketidakselarasan struktur geologi. Pola-
pola dari patahan, rekahan, dan bidang perlapisan mendominasi perilaku batuan
dalam tambang terbuka karena terdapat gaya penahan yang kecil untuk mencegah
terjadinya luncuran dan karena terdapat semacam gaya tekan ke atas dari
permukaan air yang terdapat dalam rekahan.
DAFTAR PUSTAKA
 http://id.wikipedia.org/wiki/mekanika tanah
 http://www.grdc.esdm.go.id/fokus/studi-sifat tanah
 http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/pengantar-mekanika-tanah.html
 http://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/geoteknik-
tambang/mekanika-tanah/
 http://fardensaragih.blogspot.com/2012/03/mekanika-tanah-dalam-
pertambangan.html
 Sosrodarsono, Suyono, 2000, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT
Pradnya Paramita, Jakarta.
TUGAS MEKANIKA TANAH
APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN
MASRIL
09320160055
C1
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber
daya alamyang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya
alam non-hayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya
non-hayati.Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam
baik dari segikualitas maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya
tersebar secaratidak merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut
antara lain: minyak bumi, emas, batu bara,perak,timah,dan lain-lain.
Sumber daya itu diambil dandimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia.Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam
pembangunan nasional,oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk kepentingan rakyat denganmemperhatikan kelestarian hidup sekitar. Salah
satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan
penambangan bahan galian, tetapi kegiatan penambangan selain menimbulkan
dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
hidup terutama perusahaannya,bentang alam,berubahnya estetika lingkungan,
habitat flora dan fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah,penurunan
kualitas air atau penurunan permukaan air tanah, timbulnya debu dankebisingan.
Sumber daya mineral yang berupa endapan bahan galian memiliki sifat
khususdibandingkan dengan sumber daya lain yaitu biasanya disebut wasting
assets ataudiusahakan ditambang, maka bahan galian tersebut tidak akan
“tumbuh” atau tidak dapat diperbaharui kembali. Dengan kata lain industri
pertambangan merupakan industridasar tanpa daur, oleh karena itu di dalam
mengusahakan industri pertambangan akanselalu berhadapan dengan sesuatu yang
serba terbatas, baik lokasi, jenis, jumlahmaupun mutu materialnya.
Keterbatasan tersebut ditambah lagi dengan usahameningkatkan keselamatan
kerja serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian dalam
mengelola sumberdaya mineral diperlukan penerapan sistempenambangan yang
sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknik maupun ekonomis,agar
perolehannya dapat optimal (Prodjosoemanto, 2006 dalam Ahyani, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
Apa saja aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan?
1.3 Tujuan
Mengetahui aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Makassar, Februari 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………………….....
Kata Pengantar…………………………………………………………………….....
Daftar Isi……………………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..
A. Latar Belakang………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………………...................
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mengembangkan suatu jadwal produksi & biaya yang berhubungan
untuk operasi penambangan. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi
dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya mulai pada tahap pre-
feasibility studi. Data-data geoteknik dan hidrogeologi digunakan sebagai laporan
di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus sebagai dasar perancangan tambang.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak.
Sekian dan Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb

More Related Content

What's hot

7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
gunadibinsamin
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
Fitria Anggrainy
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Nurul Afdal Haris
 
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan GedungPengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Lampung University
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupEqi Arzaqi
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
herewith sofian
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
Munzirkamala
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
Jaka Jaka
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
Warnet Raha
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Reski Aprilia
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
Jupiter Samosir
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiIndah Samad
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
Miftakhul Yaqin
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARModul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
MOSES HADUN
 
Geografi Regional Indonesia
Geografi Regional IndonesiaGeografi Regional Indonesia
Geografi Regional Indonesia
Adip Wahyudi
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
Juleha Usmad
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Yahya M Aji
 

What's hot (20)

Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
7 geologi-struktur
7 geologi-struktur7 geologi-struktur
7 geologi-struktur
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan GedungPengantar Struktur Bangunan Gedung
Pengantar Struktur Bangunan Gedung
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi TanahLaboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Isi Tanah
 
Mekanika batuan
Mekanika batuanMekanika batuan
Mekanika batuan
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggi
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARModul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASAR
 
Geografi Regional Indonesia
Geografi Regional IndonesiaGeografi Regional Indonesia
Geografi Regional Indonesia
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan RembesanMenentukan Koefisien Permeabilitas Dengan  Pengukuran Kecepatan Rembesan
Menentukan Koefisien Permeabilitas Dengan Pengukuran Kecepatan Rembesan
 

Similar to makalah mekanika tanah

1. sifat tanah
1. sifat tanah1. sifat tanah
1. sifat tanah
Eri Niño
 
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
paje1
 
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdfPertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Haerulanwar38
 
MATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptx
MATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptxMATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptx
MATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptx
dedeksyariahst
 
powerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.pptpowerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.ppt
OkkySatriawan86
 
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxKuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Ilham Ipong
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
frans2014
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Sansanikhs
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
DwiKurniawati35
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Saedi Saputra Siagian
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
mahviro vivi
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
CARLES HUTABARAT
 
Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1
Rahmi Yunianti
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpsNovita Lessy
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
Plik Amelia Trangkil
 
Persentasi proposal
Persentasi proposal Persentasi proposal
Persentasi proposal
Muhammad Fauzan
 
Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09
La Geography
 
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptxS1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
NanaCantik8
 
Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumi
Dian Ulfa
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanahHusna Kadir
 

Similar to makalah mekanika tanah (20)

1. sifat tanah
1. sifat tanah1. sifat tanah
1. sifat tanah
 
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
2_MEKANIKA TANAH 13 September 2022.pptx
 
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdfPertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
Pertemuan 1.2- Asal Usul Tanah.pdf
 
MATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptx
MATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptxMATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptx
MATERI PERTEMUAN 1 MEKANIKA TANAH@ .pptx
 
powerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.pptpowerpoint tanah dan batuan.ppt
powerpoint tanah dan batuan.ppt
 
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptxKuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
Kuliah 1 Tanah dan Batuan.pptx
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
Laporan Praktek Lapangan Geografi Tanah (Soil Geography)
 
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdfBUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
BUKU AJAR PENGANTAR GEOGRAFI TANAH.pdf
 
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanahStudy kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
Study kasus penurunan bangunan akibat pergerakan tanah
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
 
Mekanika tanah
Mekanika tanahMekanika tanah
Mekanika tanah
 
Persentasi proposal
Persentasi proposal Persentasi proposal
Persentasi proposal
 
Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09Ilmu tanah 1_09
Ilmu tanah 1_09
 
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptxS1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
S1-413633-Fandi Imanda H- PPT Kolokium (1).pptx
 
Sejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumiSejarah terbentuknya bumi
Sejarah terbentuknya bumi
 
Pembentukan tanah
Pembentukan tanahPembentukan tanah
Pembentukan tanah
 

makalah mekanika tanah

  • 1. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Tanah Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi ini berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena adanya proses pendinginan permukannya juga membeku dan terbentuk pula batuan beku. Karena proses fisika yang terjadi batuan tersebut hancur menjadi butiran-butiran tanah. Dan karena proses kimia yang terjadi batuan tersebut menjadi lapuk sehingga menjadi tanah yang berubah dari sifat asli batuannya. Tanah adalah material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat yang tidak terikat secara kimia satu sama yang lain dari bahan-bahan organik yang telah lapuk yang berpartikel padat disertai dengan fluida dan gas yang mengisi ruang- ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. Sedangkan ilmu yang mempelajari tentang mekanika tanah adalah Soil Mechanics yang lebih mendalami tentang massa tanah tersebut apabila dikenai dengan bermacam-macam gaya. Dan ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut apabila dikenai gaya adalah Soil Engineering. B. Jenis dan Ukuran Partikel Tanah Tanah merupakan material yang berasal dari pelapukan batuan dimana itu sangat mempengaruhi perilaku massa tanahnya. Tanah adalah campuran dari salah satu jenis berikut : Tabel 1 Distribusi Butiran Partikel Ukuran Kerikil Pasir Lanau Lempung (5mm – 150mm) (0,0074mm – 5mm) (0,002mm – 0,0074mm) (<0,002mm) Pengelompokkan jenis tanah berdasarkan campuran butir :
  • 2.  Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa kerikil dan pasir.  Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butirnya berupa lempung dan lanau.  Tanah organik adalah tanah yang kandungannya sebgian besar adalah bahan organik. Pengelompokkan tanah berdasarkan sifat lekatnya :  Tanah kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antar butirnya. (contoh : tanah lempungan, mengandung lempung yang cukup banyak)  Tanah non-kohesif adalah tanah yang mempunyai sedikit sekali lekatan antar butirnya bahkan tidak memiliki lekatan sama sekali. (contoh : tanah yang mengandung pasir) C. Sifat-sifat Khusus pada Tanah Tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan. Jika suatu batuan berasal dari material yang tak terkonsolidasi, seharusnya mengikuti aturan mekanika tanah. Pola perilaku tanah dan batuan dipengaruhi oleh kehadiran air dan udara, terutama air. Klasifikasi teknis yang umum untuk tanah berbutir halus melibatkan grafik plastisitas dimana batas likuid diplot berlawanan terhadap indeks plastisitas Tingkat empiris suatu tanah pada suatu bidang dan pada jarak yang berbeda, sifatnya bisa saja sangat berbeda satu dengan yang lain. Sifat-sifat tanah dibagi menjadi :  Tanah adalah material yang heterogen.  Tanah adalah material yang non-linear.  Tanah adalah material yang tidak konservatif, yaitu mempunyai memori apabila telah dibebani sebelumnya. Hal-hal diatas sangat mempengaruhi engineering properties tanah. Dan dengan mengenal dan mempelajari sifat-sifat tersebut keputusan yang nantinya diambil dalam perancangan akan menjadi lebih ekonomis. Karena sifat-sifatnya tersebut sangat penting dilakukannya penyelidikan tanah atau soil investigation yang terdiri dari uji laboratorium atau uji lapangan.
  • 3. Tanah berdasar pada sifat-sifat fisik tanah yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, berikut merupakan penampang tanah :  Horison O: humus, campuran tanah dengan sisa tumbuh-tumbuhan.  Horison A: lapisan eluvial (top soil)  zona pelindian (zone of leaching). Pada zona ini unsur-unsur tertentu melarut dan merembes ke zona di bawahnya.  Horison B: lapisan illuvial (sub soil)  zona pelonggokan (zone of accumulation). Di zona ini biasanya terkumpul unsur-unsur yang terlarutkan dari zona di atasnya.  Horison C: batuan lapuk  saprolite – batuan yang melapuk, masih memiliki struktur batuan asalnya.  Horison D (R): batuan segar. Berdasarkan tempat atau letaknya :  Tanah sisa / residual soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang masih berada di tempat asalnya (di atas / menutupi batuan asalnya).  Tanah terpindahkan / transported soil : lapisan tanah hasil pelapukan yang telah pindah dari asal pelapukan. Faktor pembentukan tanah :  Ikim atau cuaca: menentukan jenis pelapukan, mekanis atau kimia  Topografi: menentukan ketebalan dan jenis tanah  Tumbuh-tumbuhan atau organisma: pembentukan humus  Jenis batuan: menentukan susunan tanah  Tekstur/struktur batuan: menentukan kecepatan dan proses pelapukan  Waktu: menentukan ketebalan lapisan Masalah gerakan tanah dan usaha pertambangan  tambang bawah tanah (underground mining)  pembentukan lubang/rongga besar,  mengakibatkan terjadinya runtuhan/ambrukan,  cara penambangan gali-tutup (cut and fill).  tambang permukaan (surface mining)  penggalian tanah/batuan,  mengakibatkan terjadinya longsoran atau jatuhan (batuan atau tanah),
  • 4.  penggalian dengan memperhitungkan kestabilan lereng. Masalah gerakan tanah, pemanfaatan air, dan pembangunan  Pengambilan/pemanfaatan air tanah  penyedotan air tanah (sumur bor) akan mengakibatkan pemadatan lapisan pembawa air,  terjadi penurunan muka tanah,  pengasukan (penetration) air laut (di kota pantai).  Perekayasaan atau pembangunan gedung  beban bangunan akan mengakibatkan aliran liat (plastic outflow) atau pemadatan tanah yang berongga,  terjadi penurunan bangunan. D. Tekstur Tanah dan Karakteristik lain pada Tanah Tekstur adalah bagian padat (solid) pada massa tanah terdiri secara primer dari partikel dan mineral bahan organik dalam ukuran yang beragam dan jumlahnya yang beragam. Tekstur pada tanah sangat bergantung pada ukuran relatif dan bentuk partikel, misalnya gravel dan sand lebih kasar daripada silt dan clay. Dan pada tanah yang berbutir kasar, tekstur dari tanah tersebut mempunyai hubungan dengan kelakuan massa tanah dari tanah tersebut. Tabel 2 Tekstur dan karakteristik lain pada tanah Nama Tanah Gravel, Sand Silt Clay Grain size Berbutir kasar Butiran tampak mata Berbutir halus Butiran tunggal tidak tampak mata Berbutir halus Butiran tunggal tidak tampak mata Karakteristik Non kohesif Non plastis Berbutir Non kohesif Non plastis Berbutir Kohesif Plastis Pengaruh air Relatif tidak Penting Sangat Penting
  • 5. pada perilaku engineering penting (kecuali : material berbutir, lepas dengan pembebanan dinamis) Pengaruh distribusi ukuran butir pada perilaku engineering Penting Relatif tidak penting Relatif tidak penting E. Komposisi Tanah dan Hubungan antar Fase Tiap massa tanah terdiri dari kumpulan partikel padat dengan rongga di antara partikel-partikelnya. Rongga dapat diisi air, udara, sebagian air dan udara. Partikel tanah padat adalah butiran tanah padat dengan mineral yang berbeda- beda. Gambar 2.1 Kerangka tanah berisi butiran dan pori beserta udara dan air Kerangka tanah terdiri dari :  Volume solid/butiran (Vs)  Total volume tanah (Vt)  Volume water/air (Vw)  Volume void/pori (Vv)
  • 6.  Volume air/udara (Va) Penyajian komponen-komponen tanah tersebut dapat digambarkan pada diagram fase, sebagai berikut : Gambar 2.2 Diagram fase yang menunjukkan hubungan antara volumetrik dengan massa tanah Perbandingan ratio volumetrik :  Void ratio e, e = 𝑉𝑣 𝑉𝑠 dimana 0 < e < ~ sands : 0,4 s/d 1 clays : 0,3 s/d 1,5  Porositas n, n = 𝑉𝑣 𝑉𝑡 x 100% n = 𝑒 1+𝑒 e = 𝑛 1−𝑛  Derajat kejenuhan s, S = 𝑉𝑤 𝑉𝑡 x100% Dimana :
  • 7. Tanah kering = 0% Jika pori berisi jenuh air = 100% Perbandingan yang menghubungkan sisi volumetrik dan sisi massa, densitas kepadatan : 𝜌 = 𝑀𝑡 𝑉𝑡 = 𝑀𝑠 + 𝑀𝑤 𝑉𝑡 𝜌𝑠 = 𝑀𝑠 𝑉𝑠 , 𝜌𝑤 = 𝑀𝑤 𝑉𝑤 𝜌𝑑 = 𝑀𝑠 𝑉𝑡 Besar 𝜌 akan sangat bergantung pada proses bagaimana air terjadi pada rongga, dan akan berbeda pada tiap-tiap tanah. Dan ada 3 harga 𝜌 yang berguna pada mekanika tanah :  Dry destiny / kepadatan kering.  Saturated destiny / kepadatan jenuh.  Submerged destiny / kepadatan tercelup. F. Hubungan Mekanika Tanah dengan Ilmu yang lain Ilmu teknik sipil dewasa ini telah berkembang dernikian luas, antara lain dalain bidang teknik konstruksi, hidro, transportasi, lingkungan, hingga yang berkaitan dengan bidang ilmu lain seperti bahan konstruksi teknik, yang menitik beratkan pada masalah bahan bahan yang digunakan untuk konstruksi bangunan. Selain itu, bidang geoteknik, yang merupakan bidang ilmu tersendiri dan menitikberatkan pada aplikasi teknik sipil dalam masalah masalah yang berhubungan dengan sifat mekanis tanah dan batuan. Geoteknik sebenamya merupakan gabungan beberapa ilmu yaitu mekanika, yang mempelajari karakteristik mekanis atau tingkah laku massa benda, bilamana dikenai gaya. Bahan yang mernpelajari karakteristik fisik (ukuran butiran, komposisi, gesekan, lekatan, kepadatan, permeabilitas, dan sifat plastisnya). Geoteknik itu sendiri terdiri atas dua bidang pokok, yaitu ilmu dasar dan aplikasinya. Salah satu ilmu dasar dalam bidang geoteknik adalah mekanika tanah (soil mechanics), yang mempelajari sifat sifat fisik dan mekanis tanah. Serta
  • 8. geologi teknik (engineering geology), sedangkan aplikasi ilmu dasarnya adalah teknik fondasi (foundation engineering), yang mempelajari fondasi dari berbagai bangunan baik bangunan gedung dari tingkat sederhana sampai dengan bangunan tinggi, bangunan air, bangunan lepas pantai, bangunan jalan, lapangan terbang, dermaga dan lain lain. Teknik batuan (rock engineering), yang seperti teknik fondasi namun orientasi fondasi tidak pada tanah tetapi pada batuan (konstruksi terowongan, pusat tenaga listrik bawah muka tanah, reservoir bahan energi bawah muka tanah, atau suatu galian dalam, dan lain lain). Stabilitas lereng, yang mempelajari tentang kondisi lereng dalam keadaan labil atau mantap, lereng dalam sekala kecil maupun besar. G. Aplikasi Mekanika Tanah dalam Pertambangan Rekayasa pertambangan. Bertujuan untuk mengembangkan suatu jadwal produksi & biaya yang berhubungan untuk operasi penambangan. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya mulai pada tahap pre-feasibility studi. Data-data geoteknik dan hidrogeologi digunakan sebagai laporan di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus sebagai dasar perancangan tambang. Dalam urutan kegiatan pertambangan, eksplorasi merupakan proses evaluasi teknis untuk mendapatkan model badan bijih. Model cadangan suatu badan bijih yang diinterpretasikan dari hasil eksplorasi langsung maupun tak langsung, sebelum ditentukan cara penambangannya apakah dengan open pit atau underground mining harus dianalisis secara geoteknik. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut adalah ketidakselarasan struktur geologi. Pola- pola dari patahan, rekahan, dan bidang perlapisan mendominasi perilaku batuan dalam tambang terbuka karena terdapat gaya penahan yang kecil untuk mencegah terjadinya luncuran dan karena terdapat semacam gaya tekan ke atas dari permukaan air yang terdapat dalam rekahan.
  • 9. DAFTAR PUSTAKA  http://id.wikipedia.org/wiki/mekanika tanah  http://www.grdc.esdm.go.id/fokus/studi-sifat tanah  http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/pengantar-mekanika-tanah.html  http://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/geoteknik- tambang/mekanika-tanah/  http://fardensaragih.blogspot.com/2012/03/mekanika-tanah-dalam- pertambangan.html  Sosrodarsono, Suyono, 2000, Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, PT Pradnya Paramita, Jakarta.
  • 10. TUGAS MEKANIKA TANAH APLIKASI MEKANIKA TANAH DALAM PERTAMBANGAN MASRIL 09320160055 C1 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2017
  • 11. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumber daya alamyang melimpah, baik itu sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non-hayati. Sumber daya mineral merupakan salah satu jenis sumber daya non-hayati.Sumber daya mineral yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam baik dari segikualitas maupun kuantitasnya. Endapan bahan galian pada umumnya tersebar secaratidak merata di dalam kulit bumi. Sumber daya mineral tersebut antara lain: minyak bumi, emas, batu bara,perak,timah,dan lain-lain. Sumber daya itu diambil dandimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan nasional,oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat denganmemperhatikan kelestarian hidup sekitar. Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan penambangan bahan galian, tetapi kegiatan penambangan selain menimbulkan dampak positif juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup terutama perusahaannya,bentang alam,berubahnya estetika lingkungan, habitat flora dan fauna menjadi rusak, penurunan kualitas tanah,penurunan kualitas air atau penurunan permukaan air tanah, timbulnya debu dankebisingan. Sumber daya mineral yang berupa endapan bahan galian memiliki sifat khususdibandingkan dengan sumber daya lain yaitu biasanya disebut wasting assets ataudiusahakan ditambang, maka bahan galian tersebut tidak akan “tumbuh” atau tidak dapat diperbaharui kembali. Dengan kata lain industri pertambangan merupakan industridasar tanpa daur, oleh karena itu di dalam mengusahakan industri pertambangan akanselalu berhadapan dengan sesuatu yang serba terbatas, baik lokasi, jenis, jumlahmaupun mutu materialnya. Keterbatasan tersebut ditambah lagi dengan usahameningkatkan keselamatan kerja serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian dalam mengelola sumberdaya mineral diperlukan penerapan sistempenambangan yang
  • 12. sesuai dan tepat, baik ditinjau dari segi teknik maupun ekonomis,agar perolehannya dapat optimal (Prodjosoemanto, 2006 dalam Ahyani, 2011). 1.2 Rumusan Masalah Apa saja aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan? 1.3 Tujuan Mengetahui aplikasi mekanika tanah dalam pertambangan KATA PENGANTAR
  • 13. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Makassar, Februari 2018 Penyusun DAFTAR ISI
  • 14. Halaman Judul……………………………………………………………………..... Kata Pengantar……………………………………………………………………..... Daftar Isi…………………………………………………………………………….... BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….. A. Latar Belakang…………………………………………………………………. B. Rumusan Masalah………………………………………………………………. C. Tujuan………………………………………………………………................... BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………… BAB III PENUTUP…………………………………………………………………… DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………. BAB III PENUTUP
  • 15. 3.1 Kesimpulan Untuk mengembangkan suatu jadwal produksi & biaya yang berhubungan untuk operasi penambangan. Pengumpulan data geoteknik dan hidrogeologi dilakukan dalam persiapan penambangan, umumnya mulai pada tahap pre- feasibility studi. Data-data geoteknik dan hidrogeologi digunakan sebagai laporan di dalam tahap studi kelayakan, sekaligus sebagai dasar perancangan tambang. 3.2 Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak. Sekian dan Terima Kasih Wassalamualaikum Wr.Wb