SlideShare a Scribd company logo
Disusun Oleh : 
KELOMPOK I 
1. Clara Cyntia Simanjuntak ( 11.032.111.111 ) 
2. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( 11.032.111.112 ) 
3. Natasia Pardede ( 11.032.115.008 ) 
4. Melda Florida Ginting ( 11.032.115.009 ) 
5. Lasmaria Simorangkir ( 11.032.111.032 ) 
6. Paulo MP Harianja ( 11.032.111.006 ) 
Fakultas Ekonomi 
Jurusan Manajemen 
Universitas Darma Agung 
Medan 
2012
2 
KATA PENGANTAR 
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan 
rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul 
“Manajemen Koperasi dan UKM”. Dimana penulisan makalah ”Manajemen Koperasi 
dan UKM” ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan 
tugas mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM. 
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada 
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu 
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan 
makalah ini. 
Dalam penulisan makalah Manajemen Koperasi dan UKM ini kami menyampaikan ucapan 
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan 
penelitian ini, khususnya kepada : 
1. Bapak Dosen 
2. Teman-teman dan keluarga 
Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah 
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama 
mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah Manajemen Koperasi dan 
UKM ini. Dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah 
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. 
Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan karunia 
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua 
bantuan ini sebagai ibadah, Amin. 
Medan, 01 Juni 2012 
Tim Penulis
3 
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar .................................................................................................. 2 
Daftar Isi .............................................................................................................. 3 
BAB 1. PENDAHULUAN 
1.1 Pengertian Koperasi ............................ .................................................. 4 
1.2 Latar Belakang permasalahan ...………………………………………. 5 
1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia …………... 7 
BAB 2. TINJAUAN UMUM 
2.1 Perumusan Masalah ………………………………………………….. 9 
2.2 Pembahasan Masalah ………………………………………………… 9 
2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus …………………………….. 9 
2.2.2 Pelayanan Koperasi ……………………………………………. 11 
BAB 3. PENUTUP 
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 12 
3.2 Saran …………………………………………………………………. 12 
3.3 Kata Penutup …………………………………………………………. 13
4 
BAB 1 
PENDAHULUAN 
1.1 Pengertian Koperasi 
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi nasional, hal ini berarti bahwa dalam 
kegiatannya koperasi turut andil dalam mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan 
ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu 
sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk 
kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan 
bersama dari para anggotanya. 
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang 
orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk 
memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka 
Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan 
koperasi. 
Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan landasan bagi penyusunan dan 
pengelolaan ekonomi nasional dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada rakyat 
banyak dengan asas demokrasi ekonomi. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1) Undang- 
Undang Dasar 1945 bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas 
kekeluargaan. Dalam arti yang lebih luas, dirumuskan pada ayat (4) pasal tersebut di atas, 
bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan 
prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, 
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. 
Koperasi yang sering disebut sebagai sokoguru ekonomi kerakyatan ini, batasannya 
dirumuskan dalam Undang-Undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 Pasal 1 ayat (1) 
sebagai berikut: 
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum 
koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus 
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
5 
Dari pasal ini dapat dipastikan bahwa : 
a. Koperasi adalah badan usaha. 
b. Pendiri / pemiliknya adalah orang-orang ( perorangan / individu ) atau badan hukum 
koperasi. 
c. Bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan; 
d. Sebagai gerakan ekonomi rakyat. 
1.2 Latar Belakang Permasalahan 
Koperasi di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan koperasi yang berada di 
negara-negara maju. Perbedaan yang ada bukan hanya disebabkan oleh struktur sosial 
masyarakat di Indonesia yang masih bersifat tradisional, namun juga sangat dipengaruhi oleh 
sistem sosial, ekonomi dan politik yang diterapkan. Di negara maju, koperasi telah mampu 
menunjukkan dirinya sebagai lembaga yang otonom dan mandiri. Selain itu peran pemerintah 
untuk mendukung kegiatan perkoperasian di negara maju dirasakan sangat besar. 
Sedangkan kondisi di negara berkembang khususnya di Indonesia, peran pemerintah terhadap 
kemajuan koperasi saat ini dirasakan sangat kurang. Oleh karena itu, pemerintah harus 
melaksanakan peranannya dalam menetapkan kebijaksanaan pembinaan yang diperlukan 
guna mendorong pertumbuhan, perkembangan dan pemasyarakatan koperasi. Namun sesuai 
dengan prinsip kemandirian koperasi, pembinaan tersebut harus dilaksanakan tanpa 
mencampuri urusan internal organisasi koperasi. 
Sesuai dengan landasan hukum koperasi di Indonesia, koperasi merupakan sebuah gerakan 
ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan 
masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Koperasi perlu mambangun dirinya dan dibangun 
menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip-prinsip serta jati diri koperasi sehingga mampu 
berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional.Landasan hukum ini telah menjadikan 
koperasi sebagai pilar ekonomi nasional dimana pengembangan koperasi baik pada waktu 
sekarang maupun pada waktu yang akan datang adalah hal mutlak dan masih diperlukan. 
Selain kurangnya peran pemerintah, kondisi kesadaran masyarakat Indonesia saat ini untuk 
berkoperasi juga terlihat masih sangat rendah. Dari kurang lebih 230 juta penduduk Indonesia 
saat ini, baru sekitar 31 juta individu sebagai anggota koperasi, sekitar 35 ribu individu dalam 
manajemen koperasi dan sekitar 343 ribu individu sebagai karyawan koperasi (Depkop
2011). Berbeda dengan di negara maju ( misalnya Jepang dan Denmark ), dimana mayoritas 
penduduknya, secara sadar dan dengan kemauan sendiri menjadi anggota koperasi serta 
berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha koperasi. 
Perkembangan jumlah partisipasi penduduk Indonesia pada usaha koperasi di Indonesia 
seperti yang terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini : 
Perkembangan Jumlah Partisipasi Penduduk pada Koperasi di Indonesia 
6 
Tahun 
Jumlah Anggota 
( orang ) 
Jumlah Manajer 
( orang ) 
Jumlah Karyawan 
( orang ) 
2001 23.644.850 26.031 176.916 
2002 25.007.601 23.960 218.559 
2003 27.282.658 25.493 201.461 
2004 27.523.053 28.841 259.748 
2005 27.286.784 28.736 280.035 
2006 27.776.133 31.963 318.472 
2007 28.888.067 32.015 339.390 
2008 27.318.619 30.562 326.443 
2009 29.240.271 32.169 325.161 
2010 30,461,121 32,050 326,718 
2011 30,849,913 34,342 342,896 
Sumber : http://www.depkop.go.id 
Demikian juga halnya dengan jumlah koperasi di Indonesia, apabila dilihat secara kuantitatif, 
jumlah koperasi di Indonesia mengalami peningkatan, namun jumlah peningkatan tidak 
diimbangi dengan peningkatan persentase jumlah koperasi aktif, yang dapat dikatakan 
stagnan, sedangkan persentase jumlah koperasi tidak aktif malah terus bertambah banyak 
setiap tahunnya. 
Sehingga perkembangan jumlah koperasi tiap tahunnya dapat dikatakan kurang baik seperti 
terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini :
7 
Perkembangan Jumlah Koperasi di Indonesia 
Tahun 
Jumlah 
Koperasi 
( unit ) 
Koperasi 
Aktif 
( unit ) 
Persentase 
(%) 
Koperasi 
Tidak Aktif 
( unit ) 
Persentase 
(%) 
2001 110.766 89.756 81.03 % 21.010 18.97 % 
2002 118.644 92.531 77.99 % 26.113 22.01 % 
2003 123.181 93.800 76.14 % 29.381 23.86 % 
2004 130.730 93.402 71.45 % 37.328 28.55 % 
2005 134.963 94.818 70.25 % 40.145 29.75 % 
2006 141.326 98.944 70.01 % 42.382 29.99 % 
2007 149.793 104.999 70.09 % 44.794 29.01 % 
2008 154.964 108.930 70.29 % 46.034 29.71 % 
2009 170.411 120.473 70.7 % 49.938 29.3 % 
2010 177,482 124,855 70.35 % 52,627 29.65 % 
2011 188,181 133,666 71.03 % 54,515 28.97 % 
Sumber : http://www.depkop.go.id 
Banyak kalangan menilai bahwa pertumbuhan koperasi masih jauh dari yang diharapkan. 
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi 
dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif. Salah satu faktor 
utamanya disebabkan oleh karena masih banyak anggota yang kurang berpartisipasi aktif 
didalam kehidupan berkoperasi, padahal partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting 
peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi. Tanpa adanya partisipasi aktif 
anggota dalam mengawasi jalannya usaha, permodalan, dan menikmati keuntungan usaha, 
serta keterlibatan anggota dalam mengevaluasi hasil-hasil kegiatan koperasi, koperasi tidak 
akan ada artinya, dan tidak akan dapat bekerja secara efektif dan efisien yang mengakibatkan 
koperasi tidak akan dapat berkembang. 
1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia 
Secara umum, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penghambat perkembangan 
usaha koperasi di Indonesia :
1. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia, yang secara langsung mengakibatkan 
8 
terbatasnya kemampuan manajerial koperasi. 
2. Jaringan distribusi usaha dan geografi yang terbatas. 
3. Belum memiliki sarana infrastruktur yang memadai. 
4. Modal yang terbatas. 
5. Terbatasnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi secara konsisten dalam koperasi. 
6. Pelayanan koperasi yang buruk sehingga anggota enggan berkontribusi aktif dalam 
usaha koperasi. 
7. Rendahnya tingkat kepercayaan anggota terhadap pengurus koperasi yang disebabkan 
oleh kinerja pengurus koperasi yang buruk. 
8. Rendahnya tingkat partisipasi aktif anggota dalam kegiatan usaha koperasi. 
9. Adanya kontradiksi dalam dualisme tujuan usaha koperasi, dimana disatu sisi, 
bertujuan untuk mencari laba sebagai sebuah badan usaha, namun disisi lain, 
bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya berdasarkan prinsip kekeluargaan dan 
saling tolong menolong yang pada dasarnya adalah faktor utama penghambat 
penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha koperasi untuk mencari laba. 
10. Faktor ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia.
9 
BAB 2 
Tinjauan Umum 
2.1 Perumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, karena banyaknya faktor yang menjadi 
penghambat perkembangan koperasi di Indonesia, maka kami hanya akan membahas faktor 
manajemen koperasi, khususnya kemampuan manajerial pengurus dan faktor pelayanan 
koperasi, untuk membatasi permasalahan yang dikemukakan, sebagai berikut : 
1. Kemampuan manajerial pengurus terhadap perkembangan usaha koperasi. 
2. Pengaruh pelayanan koperasi terhadap perkembangan usaha koperasi. 
2.2 Pembahasan Masalah 
2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus 
Kemampuan manajerial merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku 
yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan yang 
telah ditetapkan dengan efisien. 
Selain itu kemampuan manajerial juga dapat berarti suatu upaya dalam menggerakkan 
sumber-sumber yang tersedia untuk terlibat dalam suatu program atau kegiatan dalam rangka 
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan ini memiliki tingkatan puncak pada 
kemampuan untuk memimpin organisasi sebagai suatu prasyarat dalam pengelolaan 
manajemen tingkat atas (top management). 
Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan kemampuan yang harus 
dimiliki oleh para pengurus koperasi karena para pengurus merupakan mandataris rapat 
anggota tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif dalam mengelola koperasi. 
Karena pengurus koperasi memiliki tugas utama dalam mengelola koperasi dan usahanya, 
maka perkembangan koperasi akan ditentukan oleh kualitas pengurus koperasi 
tersebut.Dimana faktor pengurus koperasi memegang posisi yang sangat menentukan atau 
dominan atas perkembangan suatu koperasi, sebab para pengurus koperasi memiliki tugas 
untuk melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan program kerja koperasi.
Oleh karena itu untuk memilih seorang pengurus hendaklah individu yang dipilih karena 
memiliki kemampuan manajerial yang baik, dengan indikator kemampuan manajerial sebagai 
berikut : 
10 
1.Kemampuan Konseptual (Conceptual Skill) 
Kemampuan konseptual merupakan suatu kemampuan mental untuk berfikir dalam 
memberikan pengertian, pandangan, persepsi, dan pendapat dalam menangani kegiatan-kegiatan 
organisasi secara menyeluruh, baik mengenai kebijakan, kemungkinan-kemungkinan 
dalam menghadapi perubahan dan bagaimana mengantisipasinya, serta 
mensinkronisasikan semua kegiatan dalam mancapai tujuan organisasi. 
2. Kemampuan Kemanusiaan (Human Skill) 
Kemampuan kemanusiaan merupakan suatu kemampuan untuk bekerja dalam kelompok atau 
dengan kelompok yang lain secara organisasi maupun secara individu, dalam memberikan 
motivasi, komunikasi, memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan sesuatu 
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
3. Kemampuan Teknis (Technical Skill) 
Kemampuan teknis merupakan suatu kemampuan dalam menangani suatu masalah yang 
ditunjukkan melalui kemampuan menggunakan suatu prosedur, metode, maupun peralatan 
teknis dalam proses operasional terutama yang menyangkut peralatan kerja manusia yang 
biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 
4. Kemampuan Administratif (Administrative Skills) 
Keterampilan administratif adalah kemampuan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, 
penyusunan personalia serta pengawasan segala hal yang berkaitan dengan sistem 
administrasi. 
Selain dari ketiga indikator tersebut, terdapat juga karakteristik personal (pribadi), yang 
diharapkan terdapat pada seseorang dengan kemampuan manajerial yang baik. Adapun 
karakteristik personal tersebut adalah sebagai berikut: 
1. Kepemimpinan ( Leadership ) 
2. Objektivitas pribadi ( Personal Objectivity ) 
3. Pola pikir analitis ( Analytic Thinking ) 
4. Fleksibilitas perilaku ( Behavior Flexybility ) 
5. Komunikasi Lisan ( Oral Communication )
11 
6. Komunikasi Tulisan ( Written Communication ) 
7. Dampak Pribadi ( Personal Impact ) 
8. Daya Tahan terhadap stress ( Resistance to Stress ) 
9. Toleransi terhadap ketidakpastian ( Tolerance for Uncertainty ) 
Berdasarkan indikator-indikator kemampuan manajerial tersebut, maka setiap aspek dalam 
mengelola usaha baik dari segi pemahaman atau pengetahuan konseptual mengenai koperasi, 
segi kemampuan dalam memotivasi anggota,segi kemampuan dalam hal teknis, segi 
kemampuan administratif serta karakteristik-karakteristik personal adalah wajib dimiliki oleh 
pengurus koperasi, sehingga para pengurus koperasi dapat membawa perkembangan koperasi 
menuju kearah yang lebih baik. 
2.2.2 Pelayanan Koperasi 
Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan 
sosial para anggotanya.Meningkatkan kesejahteraan dapat diartikan mengubah keadaan 
ekonomi anggota menjadi lebih baik dan ini dianggap sebagai manfaat atau keuntungan yang 
diperoleh anggota dari koperasi. Dalam usaha koperasi untuk menciptakan manfaat bagi 
anggota, maka pelayanan yang baik mutlak diperlukan. Pelayanan yang baik adalah yang 
berkesinambungan dan makin meningkat dangan menyediakan barang-barang dan jasa-jasa 
yang sesuai dengan kebutuhan anggota. 
Semakin baik atau semakin banyak pelayanan itu, maka semakin tinggi peran serta dan 
kontirbusi aktif anggota koperasi tersebut. Dengan adanya pelayanan yang baik oleh koperasi 
kepada para anggotanya, akan meningkatkan jumlah kontribusi langsung dari para 
anggotanya. Pelayanan koperasi merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya 
meningkatkan partisipasi anggota koperasi yang berpengaruh secara langsung dan 
memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan usaha koperasi tersebut.
12 
BAB 3 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial pengurus 
dan pelayanan koperasi adalah faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 
perkembangan usaha koperasi, terutama dalam aspek partisipasi aktif dari anggota terhadap 
kegiatan usaha koperasi tersebut.Semakin tinggi kemampuan manajerial pengurus dalam 
pengelolaan koperasi dan usahanya, serta semakin tinggi tingkat kualitas serta kuantitas 
pelayanan yang diberikan koperasi terhadap anggotanya, akan meningkatkan partisipasi aktif 
para anggota dalam kegiatan usaha koperasi, yang memberikan dampak positif terhadap 
perkembangan usaha koperasi tersebut. 
3.2 Saran 
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sebuah koperasi adalah partisipasi 
anggotanya, dan apabila dalam koperasi telah terjadi situasi dimana anggota merasakan tidak 
adanya manfaat maupun nilsi tambah yang dapat diperoleh dengan bergabung di koperasi, 
sebagai akibat dari buruknya kinerja manajerial serta pelayanan koperasi, maka partisipasi 
dari anggota akan menjadi semakin rendah.Yang harus dibenahi segera adalah reorientasi 
dan reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun 
perusahaan yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bangun perusahaan 
yang mandiri dan efisien.Dengan memperhatikan hal diatas, maka dengan ini kami 
menyarankan : 
1. Pemilihan pengurus dilakukan harus berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh 
calon pengurus tersebut, bukan berdasarkan pada kepentingan individu maupun golongan, 
namun demi kepentingan seluruh anggota koperasi. 
2. Koperasi harus mangadakan kegiatan pendidikan secara mandiri dan berkesinambungan 
dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus, pengawas, karyawan, dan anggota 
pada umumnya agar dapat memperbaiki kinerja pengelolaan koperasi dan usahanya. 
3. Pengurus harus membuat program-program yang melibatkan anggota, sehingga dengan 
partisipasi anggota, diharapkan dapat menjalin komunikasi yang lebih lancar antara pengurus 
dan anggota, dengan demikian aspirasi-aspirasi dari anggota dapat diserap oleh pengurus
koperasi, sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pengurus dapat disusun dengan 
berorientasi pada aspirasi-aspirasi anggota tersebut. 
4. Perlu adanya penerapan standarisasi pelayanan yang diberikan koperasi terhadap para 
anggotanya, dengan adanya penerapan standar tersebut, diharapkan tingkat pelayanan 
koperasi yang tinggi dapat menjadi suatu kebiasaan, menjadi suatu etika kerja, yang semakin 
meningkat dan berkembang dari tahun ke tahun. 
5. Perlu adanya sosialisasi oleh pengurus koperasi mengenai seluruh kegiatan dan program 
yang dilaksanakan di koperasi kepada para anggotanya, sehingga selueuh anggota koperasi 
dapat mengetahui secara langsung kondisi koperasi baik secara fisik maupun non fisik. 
6. Perlu diterapkannya sistem administrasi yang terbuka dan bertanggung jawab dalam 
pengelolaan koperasi, dimana apabila dilakukan secara profesional dapat meningkatkan 
kepercayaan anggota koperasi terhadap kinerja pengurus koperasi yang secara langsung juga 
meningkatkan kredibilitas para pengurus koperasi dihadapan seluruh anggota koperasi. 
7.Koperasi, dalam hal ini pengurus, anggota serta seluruh elemen koperasi, selalu berpikiran 
terbuka, untuk mau belajar dari kesuksesan koperasi lain atau pihak lain dalam pengelolan 
kegiatan usaha mereka, sehingga dengan bercermin pada kesuksesan pihak lain, dapat 
memperluas pengetahuan, ilmu, wawasan, serta kemampuan manajerial, yang diharapkan 
dapat membawa perkembangan gerakan ekonomi rakyadkoperasi tersebut menuju ke arah 
yamg lebih baik. 
3.3 Kata Penutup 
Demikianlah makalah Manajemen Koperasi & UKM ini kami susun dari berbagai sumber 
informasi yang tersedia, dengan harapan semoga kita dapat mengidentifikasikan 
permasalahan mendasar yang terjadi pada koperasi di Indonesia, berupa faktor-faktor 
penghambat perkembangan usaha koperasi, yang pada awalnya didirikan sebagai gerakan 
ekonomi rakyat dan menjelma sebagai sokoguru perekonomian nasional, dengan harapan 
bahwasanya kita dapat mencari solusi dalam mengatasi faktor-faktor penghambat diatas, 
menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat dalam berkoperasi serta memajukan gerakan 
koperasi di Indonesia sehingga pada akhirnya tujuan koperasi dalam mewujudkan 
kesejahteraan bagi anggotanya pada khususnya serta bagi masyarakat Indonesia pada 
umumnya, berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan, dapat tercapai. 
13 
====================================================

More Related Content

What's hot

Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan HukumKonstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
Yuli Eko
 
Sistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisiSistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisiari saridjo
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraIr. Zakaria, M.M
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
ChatherinGurusinga
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Kacung Abdullah
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Rizki Gumilar
 
Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)
Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)
Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)
Sepi saepulloh sanam
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanAdhi Panjie Gumilang
 
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
noviyulia2
 
Bab iv dimensi manajemen
Bab iv dimensi manajemenBab iv dimensi manajemen
Bab iv dimensi manajemenEka Agus
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
Bilawal Alhariri Anwar
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)
bodat bodat
 
Pengertian hukum dan hukum ekonomi
Pengertian hukum dan hukum ekonomiPengertian hukum dan hukum ekonomi
Pengertian hukum dan hukum ekonomi
Alvita Fabiola Aprilia
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
yahyaanto
 
Makalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukumMakalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukum
Septian Muna Barakati
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianputrakarno
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
FKP2B Cikarang
 

What's hot (20)

Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan HukumKonstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
Konstitusi Indonesia, HAM, dan Penegakan Hukum
 
Sistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisiSistem pemerintahan desa revisi
Sistem pemerintahan desa revisi
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
 
hukum perikatan
hukum perikatanhukum perikatan
hukum perikatan
 
Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)
Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)
Kasus Sendal Bolong ( Hamdani)
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
 
Bab iv dimensi manajemen
Bab iv dimensi manajemenBab iv dimensi manajemen
Bab iv dimensi manajemen
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL (Kelompok 1)
 
Pengertian hukum dan hukum ekonomi
Pengertian hukum dan hukum ekonomiPengertian hukum dan hukum ekonomi
Pengertian hukum dan hukum ekonomi
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
 
Makalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukumMakalah antropologi hukum
Makalah antropologi hukum
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
 

Similar to Makalah manajemen koperasi dan ukm

Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
Yusuf Darismah
 
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
Darmin's Naqsyiabdy
 
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$iaKliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Irvan Berutu
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Universitas Pekalongan
 
Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1
Yusuf Darismah
 
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.docEKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
ayuratih11
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
FinaOktavia
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
FinaOktavia
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHDorii Listypeach
 
PPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdfPPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdf
Linda Andhara
 
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisiakoperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
JengkolzEclair
 
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewiTugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewidewinovianti07
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odeOperator Warnet Vast Raha
 
Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
EM Nasrul
 

Similar to Makalah manajemen koperasi dan ukm (20)

Makalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukmMakalah manajemen koperasi dan ukm
Makalah manajemen koperasi dan ukm
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASIPROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
PROPOSAL PENELITIAN KOPERASI
 
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$iaKliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
Kliping: Kegiatan Koperasi & UKM yg ada di IndOne$ia
 
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmpNur khoerini universitaspekalongan_pkmp
Nur khoerini universitaspekalongan_pkmp
 
Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1Skripsi Bab 1
Skripsi Bab 1
 
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.docEKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
EKONOMI_KOPERASI_Autosaved_doc.doc
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAHPENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
PENGEMBANGAN KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH
 
PPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdfPPW_PAPER_DIY.pdf
PPW_PAPER_DIY.pdf
 
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisiakoperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
koperasi & segi hukum stiekoperasi di indoneisia
 
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewiTugas ke2 ekonomi koperasi dewi
Tugas ke2 ekonomi koperasi dewi
 
Ekonomi Koperasi
Ekonomi KoperasiEkonomi Koperasi
Ekonomi Koperasi
 
Kadin 98-2927-16062008
Kadin 98-2927-16062008Kadin 98-2927-16062008
Kadin 98-2927-16062008
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia odePeran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
Peran teknologi dalam pembangunan mega ovelia ode
 
Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
Workshop KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah manajemen koperasi dan ukm

  • 1. Disusun Oleh : KELOMPOK I 1. Clara Cyntia Simanjuntak ( 11.032.111.111 ) 2. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( 11.032.111.112 ) 3. Natasia Pardede ( 11.032.115.008 ) 4. Melda Florida Ginting ( 11.032.115.009 ) 5. Lasmaria Simorangkir ( 11.032.111.032 ) 6. Paulo MP Harianja ( 11.032.111.006 ) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung Medan 2012
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen Koperasi dan UKM”. Dimana penulisan makalah ”Manajemen Koperasi dan UKM” ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah Manajemen Koperasi dan UKM ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada : 1. Bapak Dosen 2. Teman-teman dan keluarga Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah Manajemen Koperasi dan UKM ini. Dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan karunia yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin. Medan, 01 Juni 2012 Tim Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI Kata Pengantar .................................................................................................. 2 Daftar Isi .............................................................................................................. 3 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Koperasi ............................ .................................................. 4 1.2 Latar Belakang permasalahan ...………………………………………. 5 1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia …………... 7 BAB 2. TINJAUAN UMUM 2.1 Perumusan Masalah ………………………………………………….. 9 2.2 Pembahasan Masalah ………………………………………………… 9 2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus …………………………….. 9 2.2.2 Pelayanan Koperasi ……………………………………………. 11 BAB 3. PENUTUP 3.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 12 3.2 Saran …………………………………………………………………. 12 3.3 Kata Penutup …………………………………………………………. 13
  • 4. 4 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Koperasi Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi nasional, hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut andil dalam mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotanya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan koperasi. Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan landasan bagi penyusunan dan pengelolaan ekonomi nasional dalam rangka memberikan kesejahteraan kepada rakyat banyak dengan asas demokrasi ekonomi. Hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1) Undang- Undang Dasar 1945 bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam arti yang lebih luas, dirumuskan pada ayat (4) pasal tersebut di atas, bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Koperasi yang sering disebut sebagai sokoguru ekonomi kerakyatan ini, batasannya dirumuskan dalam Undang-Undang Perkoperasian No. 25 tahun 1992 Pasal 1 ayat (1) sebagai berikut: “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
  • 5. 5 Dari pasal ini dapat dipastikan bahwa : a. Koperasi adalah badan usaha. b. Pendiri / pemiliknya adalah orang-orang ( perorangan / individu ) atau badan hukum koperasi. c. Bekerja berdasarkan prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan; d. Sebagai gerakan ekonomi rakyat. 1.2 Latar Belakang Permasalahan Koperasi di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dengan koperasi yang berada di negara-negara maju. Perbedaan yang ada bukan hanya disebabkan oleh struktur sosial masyarakat di Indonesia yang masih bersifat tradisional, namun juga sangat dipengaruhi oleh sistem sosial, ekonomi dan politik yang diterapkan. Di negara maju, koperasi telah mampu menunjukkan dirinya sebagai lembaga yang otonom dan mandiri. Selain itu peran pemerintah untuk mendukung kegiatan perkoperasian di negara maju dirasakan sangat besar. Sedangkan kondisi di negara berkembang khususnya di Indonesia, peran pemerintah terhadap kemajuan koperasi saat ini dirasakan sangat kurang. Oleh karena itu, pemerintah harus melaksanakan peranannya dalam menetapkan kebijaksanaan pembinaan yang diperlukan guna mendorong pertumbuhan, perkembangan dan pemasyarakatan koperasi. Namun sesuai dengan prinsip kemandirian koperasi, pembinaan tersebut harus dilaksanakan tanpa mencampuri urusan internal organisasi koperasi. Sesuai dengan landasan hukum koperasi di Indonesia, koperasi merupakan sebuah gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur. Koperasi perlu mambangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip-prinsip serta jati diri koperasi sehingga mampu berperan sebagai sokoguru perekonomian nasional.Landasan hukum ini telah menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi nasional dimana pengembangan koperasi baik pada waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang adalah hal mutlak dan masih diperlukan. Selain kurangnya peran pemerintah, kondisi kesadaran masyarakat Indonesia saat ini untuk berkoperasi juga terlihat masih sangat rendah. Dari kurang lebih 230 juta penduduk Indonesia saat ini, baru sekitar 31 juta individu sebagai anggota koperasi, sekitar 35 ribu individu dalam manajemen koperasi dan sekitar 343 ribu individu sebagai karyawan koperasi (Depkop
  • 6. 2011). Berbeda dengan di negara maju ( misalnya Jepang dan Denmark ), dimana mayoritas penduduknya, secara sadar dan dengan kemauan sendiri menjadi anggota koperasi serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha koperasi. Perkembangan jumlah partisipasi penduduk Indonesia pada usaha koperasi di Indonesia seperti yang terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini : Perkembangan Jumlah Partisipasi Penduduk pada Koperasi di Indonesia 6 Tahun Jumlah Anggota ( orang ) Jumlah Manajer ( orang ) Jumlah Karyawan ( orang ) 2001 23.644.850 26.031 176.916 2002 25.007.601 23.960 218.559 2003 27.282.658 25.493 201.461 2004 27.523.053 28.841 259.748 2005 27.286.784 28.736 280.035 2006 27.776.133 31.963 318.472 2007 28.888.067 32.015 339.390 2008 27.318.619 30.562 326.443 2009 29.240.271 32.169 325.161 2010 30,461,121 32,050 326,718 2011 30,849,913 34,342 342,896 Sumber : http://www.depkop.go.id Demikian juga halnya dengan jumlah koperasi di Indonesia, apabila dilihat secara kuantitatif, jumlah koperasi di Indonesia mengalami peningkatan, namun jumlah peningkatan tidak diimbangi dengan peningkatan persentase jumlah koperasi aktif, yang dapat dikatakan stagnan, sedangkan persentase jumlah koperasi tidak aktif malah terus bertambah banyak setiap tahunnya. Sehingga perkembangan jumlah koperasi tiap tahunnya dapat dikatakan kurang baik seperti terlihat dari data yang tertera pada tabel berikut ini :
  • 7. 7 Perkembangan Jumlah Koperasi di Indonesia Tahun Jumlah Koperasi ( unit ) Koperasi Aktif ( unit ) Persentase (%) Koperasi Tidak Aktif ( unit ) Persentase (%) 2001 110.766 89.756 81.03 % 21.010 18.97 % 2002 118.644 92.531 77.99 % 26.113 22.01 % 2003 123.181 93.800 76.14 % 29.381 23.86 % 2004 130.730 93.402 71.45 % 37.328 28.55 % 2005 134.963 94.818 70.25 % 40.145 29.75 % 2006 141.326 98.944 70.01 % 42.382 29.99 % 2007 149.793 104.999 70.09 % 44.794 29.01 % 2008 154.964 108.930 70.29 % 46.034 29.71 % 2009 170.411 120.473 70.7 % 49.938 29.3 % 2010 177,482 124,855 70.35 % 52,627 29.65 % 2011 188,181 133,666 71.03 % 54,515 28.97 % Sumber : http://www.depkop.go.id Banyak kalangan menilai bahwa pertumbuhan koperasi masih jauh dari yang diharapkan. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, pertumbuhan kuantitas koperasi tidak diimbangi dengan kualitas yang baik sehingga banyak koperasi yang tidak aktif. Salah satu faktor utamanya disebabkan oleh karena masih banyak anggota yang kurang berpartisipasi aktif didalam kehidupan berkoperasi, padahal partisipasi anggota dalam koperasi sangat penting peranannya untuk memajukan dan mengembangkan koperasi. Tanpa adanya partisipasi aktif anggota dalam mengawasi jalannya usaha, permodalan, dan menikmati keuntungan usaha, serta keterlibatan anggota dalam mengevaluasi hasil-hasil kegiatan koperasi, koperasi tidak akan ada artinya, dan tidak akan dapat bekerja secara efektif dan efisien yang mengakibatkan koperasi tidak akan dapat berkembang. 1.3 Faktor Penghambat Perkembangan Koperasi di Indonesia Secara umum, ada beberapa hal yang menjadi latar belakang penghambat perkembangan usaha koperasi di Indonesia :
  • 8. 1. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia, yang secara langsung mengakibatkan 8 terbatasnya kemampuan manajerial koperasi. 2. Jaringan distribusi usaha dan geografi yang terbatas. 3. Belum memiliki sarana infrastruktur yang memadai. 4. Modal yang terbatas. 5. Terbatasnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi secara konsisten dalam koperasi. 6. Pelayanan koperasi yang buruk sehingga anggota enggan berkontribusi aktif dalam usaha koperasi. 7. Rendahnya tingkat kepercayaan anggota terhadap pengurus koperasi yang disebabkan oleh kinerja pengurus koperasi yang buruk. 8. Rendahnya tingkat partisipasi aktif anggota dalam kegiatan usaha koperasi. 9. Adanya kontradiksi dalam dualisme tujuan usaha koperasi, dimana disatu sisi, bertujuan untuk mencari laba sebagai sebuah badan usaha, namun disisi lain, bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya berdasarkan prinsip kekeluargaan dan saling tolong menolong yang pada dasarnya adalah faktor utama penghambat penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam usaha koperasi untuk mencari laba. 10. Faktor ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia.
  • 9. 9 BAB 2 Tinjauan Umum 2.1 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, karena banyaknya faktor yang menjadi penghambat perkembangan koperasi di Indonesia, maka kami hanya akan membahas faktor manajemen koperasi, khususnya kemampuan manajerial pengurus dan faktor pelayanan koperasi, untuk membatasi permasalahan yang dikemukakan, sebagai berikut : 1. Kemampuan manajerial pengurus terhadap perkembangan usaha koperasi. 2. Pengaruh pelayanan koperasi terhadap perkembangan usaha koperasi. 2.2 Pembahasan Masalah 2.2.1 Kemampuan Manajerial Pengurus Kemampuan manajerial merupakan suatu pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang dapat membuat pekerjaan menjadi lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efisien. Selain itu kemampuan manajerial juga dapat berarti suatu upaya dalam menggerakkan sumber-sumber yang tersedia untuk terlibat dalam suatu program atau kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan ini memiliki tingkatan puncak pada kemampuan untuk memimpin organisasi sebagai suatu prasyarat dalam pengelolaan manajemen tingkat atas (top management). Dalam organisasi koperasi, kemampuan manajerial merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh para pengurus koperasi karena para pengurus merupakan mandataris rapat anggota tahunan yang akan berperan sebagai badan eksekutif dalam mengelola koperasi. Karena pengurus koperasi memiliki tugas utama dalam mengelola koperasi dan usahanya, maka perkembangan koperasi akan ditentukan oleh kualitas pengurus koperasi tersebut.Dimana faktor pengurus koperasi memegang posisi yang sangat menentukan atau dominan atas perkembangan suatu koperasi, sebab para pengurus koperasi memiliki tugas untuk melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan program kerja koperasi.
  • 10. Oleh karena itu untuk memilih seorang pengurus hendaklah individu yang dipilih karena memiliki kemampuan manajerial yang baik, dengan indikator kemampuan manajerial sebagai berikut : 10 1.Kemampuan Konseptual (Conceptual Skill) Kemampuan konseptual merupakan suatu kemampuan mental untuk berfikir dalam memberikan pengertian, pandangan, persepsi, dan pendapat dalam menangani kegiatan-kegiatan organisasi secara menyeluruh, baik mengenai kebijakan, kemungkinan-kemungkinan dalam menghadapi perubahan dan bagaimana mengantisipasinya, serta mensinkronisasikan semua kegiatan dalam mancapai tujuan organisasi. 2. Kemampuan Kemanusiaan (Human Skill) Kemampuan kemanusiaan merupakan suatu kemampuan untuk bekerja dalam kelompok atau dengan kelompok yang lain secara organisasi maupun secara individu, dalam memberikan motivasi, komunikasi, memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Kemampuan Teknis (Technical Skill) Kemampuan teknis merupakan suatu kemampuan dalam menangani suatu masalah yang ditunjukkan melalui kemampuan menggunakan suatu prosedur, metode, maupun peralatan teknis dalam proses operasional terutama yang menyangkut peralatan kerja manusia yang biasa digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 4. Kemampuan Administratif (Administrative Skills) Keterampilan administratif adalah kemampuan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia serta pengawasan segala hal yang berkaitan dengan sistem administrasi. Selain dari ketiga indikator tersebut, terdapat juga karakteristik personal (pribadi), yang diharapkan terdapat pada seseorang dengan kemampuan manajerial yang baik. Adapun karakteristik personal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kepemimpinan ( Leadership ) 2. Objektivitas pribadi ( Personal Objectivity ) 3. Pola pikir analitis ( Analytic Thinking ) 4. Fleksibilitas perilaku ( Behavior Flexybility ) 5. Komunikasi Lisan ( Oral Communication )
  • 11. 11 6. Komunikasi Tulisan ( Written Communication ) 7. Dampak Pribadi ( Personal Impact ) 8. Daya Tahan terhadap stress ( Resistance to Stress ) 9. Toleransi terhadap ketidakpastian ( Tolerance for Uncertainty ) Berdasarkan indikator-indikator kemampuan manajerial tersebut, maka setiap aspek dalam mengelola usaha baik dari segi pemahaman atau pengetahuan konseptual mengenai koperasi, segi kemampuan dalam memotivasi anggota,segi kemampuan dalam hal teknis, segi kemampuan administratif serta karakteristik-karakteristik personal adalah wajib dimiliki oleh pengurus koperasi, sehingga para pengurus koperasi dapat membawa perkembangan koperasi menuju kearah yang lebih baik. 2.2.2 Pelayanan Koperasi Tujuan utama didirikannya koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial para anggotanya.Meningkatkan kesejahteraan dapat diartikan mengubah keadaan ekonomi anggota menjadi lebih baik dan ini dianggap sebagai manfaat atau keuntungan yang diperoleh anggota dari koperasi. Dalam usaha koperasi untuk menciptakan manfaat bagi anggota, maka pelayanan yang baik mutlak diperlukan. Pelayanan yang baik adalah yang berkesinambungan dan makin meningkat dangan menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang sesuai dengan kebutuhan anggota. Semakin baik atau semakin banyak pelayanan itu, maka semakin tinggi peran serta dan kontirbusi aktif anggota koperasi tersebut. Dengan adanya pelayanan yang baik oleh koperasi kepada para anggotanya, akan meningkatkan jumlah kontribusi langsung dari para anggotanya. Pelayanan koperasi merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota koperasi yang berpengaruh secara langsung dan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan usaha koperasi tersebut.
  • 12. 12 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial pengurus dan pelayanan koperasi adalah faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan usaha koperasi, terutama dalam aspek partisipasi aktif dari anggota terhadap kegiatan usaha koperasi tersebut.Semakin tinggi kemampuan manajerial pengurus dalam pengelolaan koperasi dan usahanya, serta semakin tinggi tingkat kualitas serta kuantitas pelayanan yang diberikan koperasi terhadap anggotanya, akan meningkatkan partisipasi aktif para anggota dalam kegiatan usaha koperasi, yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan usaha koperasi tersebut. 3.2 Saran Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan sebuah koperasi adalah partisipasi anggotanya, dan apabila dalam koperasi telah terjadi situasi dimana anggota merasakan tidak adanya manfaat maupun nilsi tambah yang dapat diperoleh dengan bergabung di koperasi, sebagai akibat dari buruknya kinerja manajerial serta pelayanan koperasi, maka partisipasi dari anggota akan menjadi semakin rendah.Yang harus dibenahi segera adalah reorientasi dan reorganisasi koperasi. Koperasi diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun perusahaan yang profesional. Koperasi harus berdiri tegak sebagai bangun perusahaan yang mandiri dan efisien.Dengan memperhatikan hal diatas, maka dengan ini kami menyarankan : 1. Pemilihan pengurus dilakukan harus berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh calon pengurus tersebut, bukan berdasarkan pada kepentingan individu maupun golongan, namun demi kepentingan seluruh anggota koperasi. 2. Koperasi harus mangadakan kegiatan pendidikan secara mandiri dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus, pengawas, karyawan, dan anggota pada umumnya agar dapat memperbaiki kinerja pengelolaan koperasi dan usahanya. 3. Pengurus harus membuat program-program yang melibatkan anggota, sehingga dengan partisipasi anggota, diharapkan dapat menjalin komunikasi yang lebih lancar antara pengurus dan anggota, dengan demikian aspirasi-aspirasi dari anggota dapat diserap oleh pengurus
  • 13. koperasi, sehingga kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pengurus dapat disusun dengan berorientasi pada aspirasi-aspirasi anggota tersebut. 4. Perlu adanya penerapan standarisasi pelayanan yang diberikan koperasi terhadap para anggotanya, dengan adanya penerapan standar tersebut, diharapkan tingkat pelayanan koperasi yang tinggi dapat menjadi suatu kebiasaan, menjadi suatu etika kerja, yang semakin meningkat dan berkembang dari tahun ke tahun. 5. Perlu adanya sosialisasi oleh pengurus koperasi mengenai seluruh kegiatan dan program yang dilaksanakan di koperasi kepada para anggotanya, sehingga selueuh anggota koperasi dapat mengetahui secara langsung kondisi koperasi baik secara fisik maupun non fisik. 6. Perlu diterapkannya sistem administrasi yang terbuka dan bertanggung jawab dalam pengelolaan koperasi, dimana apabila dilakukan secara profesional dapat meningkatkan kepercayaan anggota koperasi terhadap kinerja pengurus koperasi yang secara langsung juga meningkatkan kredibilitas para pengurus koperasi dihadapan seluruh anggota koperasi. 7.Koperasi, dalam hal ini pengurus, anggota serta seluruh elemen koperasi, selalu berpikiran terbuka, untuk mau belajar dari kesuksesan koperasi lain atau pihak lain dalam pengelolan kegiatan usaha mereka, sehingga dengan bercermin pada kesuksesan pihak lain, dapat memperluas pengetahuan, ilmu, wawasan, serta kemampuan manajerial, yang diharapkan dapat membawa perkembangan gerakan ekonomi rakyadkoperasi tersebut menuju ke arah yamg lebih baik. 3.3 Kata Penutup Demikianlah makalah Manajemen Koperasi & UKM ini kami susun dari berbagai sumber informasi yang tersedia, dengan harapan semoga kita dapat mengidentifikasikan permasalahan mendasar yang terjadi pada koperasi di Indonesia, berupa faktor-faktor penghambat perkembangan usaha koperasi, yang pada awalnya didirikan sebagai gerakan ekonomi rakyat dan menjelma sebagai sokoguru perekonomian nasional, dengan harapan bahwasanya kita dapat mencari solusi dalam mengatasi faktor-faktor penghambat diatas, menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat dalam berkoperasi serta memajukan gerakan koperasi di Indonesia sehingga pada akhirnya tujuan koperasi dalam mewujudkan kesejahteraan bagi anggotanya pada khususnya serta bagi masyarakat Indonesia pada umumnya, berdasarkan pada prinsip-prinsip koperasi dan asas kekeluargaan, dapat tercapai. 13 ====================================================