1. MAKALAH
KODE ETIK KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
-ABDUL MALIK
-ADRIA WINATA
-AGIL ADHA
-AHMAD SANTONI
-AHMAD YANI
UNIVERSITAS QOMARUL HUDA BADARUDIN BAGU
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2021
2. 2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar isi.................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5
2.1 Pengertian Etika...............................................................................................5
2.2 Pengertian Moral..............................................................................................5
2.3 Pengertian Kode Etik Profesi...........................................................................5
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................7
3.2 Kode Etik Keperawatan Menurut ICN............................................................7
3.3 Kode Etik Keperawatan Menurut ANA..........................................................8
3.3 Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI..........................................................10
3.4 Fungsi Kode Etik Keperawatan.......................................................................13
3.5 Isi Kode Etik....................................................................................................14
BAB IV PENUTUP...............................................................................................16
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
4.2 Saran................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Praktek keperawatan sebagai suatu pelayanan professional
diberikan berdasarkan ilmu pengetahuan, menggunakan
metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik keperawatan.
Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan
pasien, perawat terhadap petugas, perawat terhadap sesame
anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi dan perawat
terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air.
Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa
mengabdi kepada kemanusiaan, mendahulukan kepentingan
masyarakat diatas kepentingan pribadi, bentuk pelayanannya
bersifat humanistic, menggunakan pendekatan secara holistic,
dilaksankan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan serta
menggunakan kode etik sebagai tuntutan utama dalam
melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan. Dengan
memahami konsep etik, setiap perawat akan memperoleh arahan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan
tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan
secara sembarangan.
Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik
dan konflik yang mungkin mereka alami sebagai akibat dari
hubungan mereka dalam praktik profesional. Kemajuan dalam
bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah
berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standard
4. 4
perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh
asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian
atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik
dalam pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan
dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat
memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan
bertindak sebagai advokat klien.
Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu
landasan dan lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu
berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik
keperawatan karena mereka mempunyai akuntabilitas terhadap
keputusan dan tindakan profesional yang mereka lakukan.
Secara umum terdapat dua alasan terhadap pentingnya para
perawat tahu tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan
pertama untuk memberikan kepastian bahwa keputusan dan
tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip
hukum. Kedua, untuk melindungi perawat dari liabilitas.
Untuk itu dalam makalah ini akan di bahas tentang kode etik
keperawatan dan berbagai hal yang terkait dengan kode etik
tersebut.
1.2Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kode Etik keperawatan menurut ICN, ANA,
PPNI?
2. Apa Fungsi Kode Etik Keperawatan?
3. Apa Isi Kode Etik Keperawatan?
1.3Tujuan
5. 5
1. Mengetahui pengertian kode etik keperawatan menurut ICN,
ANA, PPNI.
2. Mengetahui fungsi kode etik keperawatan.
3. Mengetahui isi kode etik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Etika
Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang
menurut Araskar dan David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau
standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat
diartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pertimbangan pembuatan
keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam Oxford Advanced
Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby mengartikan etika sebagai
sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan prilaku. Menurut definisi
AARN (1996), etika berfokus pada yang seharusnya baik salah atau benar,
atau hal baik atau buruk. Sedangkan menurut Rowson, (1992). Etik adalah
Segala sesuatu yang berhubungan/alasan tentang isu moral.
6. 6
2.2Pengertian Moral
Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan
manusia untuk memilih tindakan baik dan buruk, dapat dikatakan
etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang
dapat dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988). Etika merupakan
bagian dari filosofi yang berhubungan dengan keputusan moral
menyangkut manusia (Spike lee, 1994). Menurut Webster’s “The
discipline dealing with what is good and bad and with moral duty
and obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate and guide
moral decision making”.
2.3Pengertian Kode Etik Profesi
Kode etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman
berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik
merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan
anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai
professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart
perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah
keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas
etis.(Chung, 1981 mengemukakan empat asas etis, yaitu : (1).
Menghargai harkat dan martabat (2). Peduli dan bertanggung
jawab (3). Integritas dalam hubungan (4). Tanggung jawab
terhadap masyarakat.
Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode
etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat
7. 7
pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan mengantisipasi
terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi
merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan
hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang
betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364)
mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa
perilaku etis anggota profesi.
Konvensi nasional IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan
Indonesia) ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan,
aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam menjalankan
aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang harus
menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena
pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik
akan berhadapan dengan sanksi.
8. 8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Kode Etik Keperawatan Menurut ICN
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh
dunia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford
Fenwich di Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973.
Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
- Tanggung jawab utama perawat :
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan
mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab
utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
1) Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai
tempat adalah sama.
2) Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada
penghargaan terhadap kehidupan yang bermartabat dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
3) Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, perawat mengikutsertakan kelompok dan instansi
terkait.
- Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena
itu , dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan
9. 9
keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai
yang ada di masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta
kepercayaan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menjadi pasien atau kliennya. Perawat dapat memegang teguh
rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan
bila diperlukaan oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.
- Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktik keperawatan untuk mencapai
kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan keperawatan.
Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya
secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu.
Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi
keperawatan.
- Perawat dan lingkungan masyarakat
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai
inisiatif, dan dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan
masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
- Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman
kerja, baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di
keperawatan. Perawat dapat melindungi dan menjamin seseorang,
bila dalam masa perawatannya merasa terancam.
10. 10
- Perawat dan profesi keperawatan
Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan
pelaksanaan standar praktik keperawatan dan pendidikan
keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan
perawatan secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi
berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi
sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.
3.2Kode Etik Keperawatan Menurut ANA
Kode etik keperawatan menurut American Nurses
Association (ANA), terdapat 11 butir, diantaranya :
1) Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi
martabat kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi
oleh pertimbangan status sosial atau ekonomi, atribut personal
atau corak masalah kesehatannya.
2) Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang
teguh informasi yang bersifat rahasia.
3) Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan
keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang tidak
berkompoten, tidak etis atau illegal.
4) Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan
tindakan perawatan yang dijalankan masing-masing individu
5) Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
6) Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan
menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai
kriteria dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung
11. 11
jawab dan melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang
lain.
7) Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu
pengembangan pengetahuan profesi.
8) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk
melaksanakan dan meningkatkan standar keperawatan.
9) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk
membentuk dan membina kondisi kerja yang mendukung
pelayanan keperawatan yang berkualitas.
10) Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk
melindungi publik terhadap informasi dan gambaran yang salah
serta mempertahankan integritas perawat.
11) Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan
atau warga masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-
upaya masyarakat dan nasional untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan public.
3.3Kode Etik Keperawatan Menurut PPNI
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang
digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja
untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang
perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat
adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang
perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik
keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat
12. 12
Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas
PPNI di Jakarta pada tangal 29 November 1989. Kode etik
keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal
yaitu:
- Bab 1: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap individu,keluarga, dan masyarakat.
- Bab 2: terdiri dari lima pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap tugasnya.
- Bab 3: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lain.
- Bab 4: terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap profesi keperawatan.
- Bab 5: terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung
jawab perawat terhadap pemerintah,bangsa,dan tanah air.
A. Tanggung Jawab Perawat terhadap Klien
Dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga, atau komunitas, perawat sangat memerlukan
etika keperawatan yang merupakan filsafat yang mengarahkan
tanggung jawab moral yang mendasar terhadap pelaksanaan
praktik keperawatan, dimana inti dari filsafat tersebut adalah
hak dan martabat manusia. Karena itu, fokus dari etika
keperawatan ditujukan terhadap sifat manusia yang unik. Untuk
memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, di
perlukan peraturan tentang hubungan dengan perawat dengan
masyarakat, yaitu sebagai berikut:
1) Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa
berpedoman pada tanggung jawab yang bersumber dari
13. 13
adanya kebutuhan terhadap keperawatan
individu,keluarga,dan masyarakat.
2) Perawat, dalam melaksanakan pengabdian di bidang
keperawatan, memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya,adat istiadat, dan
kelangsungan hidup beragama dari individu,keluarga, dan
masyarakat.
3) Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap
individu,keluarga, dan masyarakat, senantiasa dilandasi rasa
tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur
keperawatan.
4) Perawat menjalin hubungan kerja sama dengan
individu,keluarga, dan masyarakat, khususnya dalam
mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta
upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari
tugas dan kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
B. Tangung Jawab Perawat terhadap Tugas
1) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
2) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya
kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
14. 14
3) Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan untuk tujuan yang bertentangan
dengan norma-norma kemanusiaan.
4) Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya
senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang
dianut, dan kedudukan sosial.
5) Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan
keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan
serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan jika
menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada
hubungannya dengan keperawatan.
C. Tanggung Jawab Perawat terhadap Sejawat
Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya adalah sebagai berikut :
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara
sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik
dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
2) Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat
serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi
lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang
keperawatan.
15. 15
D. Tanggung Jawab Perawat terhadap Profesi Keperawatan
1) Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan
profesionalnya secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan
keperawatan.
2) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi
yang luhur.
3) Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan
dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.
4) Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara
mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana
pengabdiannya.
E. Tanggung Jawab Perawat terhadap Negara
1) Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
sebagai kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah
dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
2) Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada
masyarakat.
3.4Fungsi Kode Etik Keperawatan
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai
landasan bagi status profesional dengan cara sebagai berikut:
16. 16
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa
perawat diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan
tanggung jawab yang diberikan kepada perawat oleh
masyarakat.
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan
menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam
penerapan praktek etika.
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional
yang harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan
pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan tenaga
profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan
profesi keperawatan sebagai seorang kontributor dan dengan
masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai
profesi.
Selain itu fungsi kode etik adalah sebagai pedoman perilaku
bagi para pengemban profesi, dalamhal ini perawat, sebagai tenaga
kesehatan dalam upaya pelayanan kesehatan. Kode etik merupakan
norma etik yang mencerminkan nilai dan pandangan hidup yang
dianut oleh kalangan profesi yang bersangkutan. Kode etik
merupakan norma etik yang dapat berfungsi sebagai sarana kontrol
sosial, sebagai pencegah campur tangan pihak lain, sebagai
pencegah kesalahpahaman dan konflik. Kode etik memuat hak dan
kewajiban profesional anggotanya sehingga setiap anggota profesi
dapat mengawasi apakah kewajiban profesi telah dipenuhi.
Tentang bagaimana anggota profesi melaksanakankewajiban
profesioanalnya, kode etik telah menentukan standarnya
sehinggamasayarakat dan pemerintah tidak perlu campur tangan
17. 17
dalam hal ini. Kode etiksekaligus mencegah kesalahpahaman dan
konflik karena merupakan kristalisasiperilaku yang dianggap benar
menurut pendapat umum dan berdasarkan
pertimbangankepentingan profesi.
3.5Isi Kode Etik
Kode etik bersisi prinsip-prinsip etik yang dianut oleh
profesi tertentu. Prinsip-prinsip etik yang terpenting dalam upaya
pelayanan kesehatan adalah prinsip otonomi yang berkaitan dengan
prinsip veracity, nonmaleficence, beneficence, convidentiality, dan
justice (Sumaryono, 1995 ). Otonomi merupakan bentuk kebebasan
seseorang untuk bertindak berdasarkan rencana yang telah
ditentukannya sendiri. Di dalam prinsip ini setidaknya terkandung
tiga elemen yaitu kebebasan untuk memutuskan, kebebasan untuk
bertindak, kebebasan untuk mengakui dan menghargai martabat
dan otonomi pihak lain. Prinsip veracity mewajibkan kedua belah
pihak, perawat dan pasien, untuk menyatakan yang sebenarnya
tentang kondisi pasien dan pengobatannya yang dilakukan. Prinsip
veracity mewajibkan kedua belah pihak, perawat dan pasien, untuk
menyatakan yang sebenarnya tentang kondisi pasien dan
pengobatannya yang dilakukan.Berdasarkan prinsip beneficence,
perawat memberikan upaya pelayanan kesehatan dengan
menghargai otonomi pasien. Hal ini dilakukan sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya. Prinsip confidentiality berarti bahwa
perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang telah
dipercayakan pasien kepadanya, yaitu berupa informasi mengenai
penyakitnya dan tindakan yang telah, sedang, dan akan dilakukan,
kecuali jika pasien mengijinkan atas perintah undang-undang untuk
kepentingan pembuktian dalam persidangan. Prinsip justice berarti
18. 18
bahwa setiap orang berhak atas perlakukan yang sama dalam upaya
pelayanan kesehatan tanpa mempertimbangkan suku, agama, ras,
golongan, dan kedudukan sosial ekonomi. Idealnya perbedaan
yang mungkin adalah dalam fasilitas, tetapi bukan dalam hal
pengobatan dan atau perawatan.
Kode Etik Keperawatan Indonesia terdiri dari mukadimah
dan batang tubuh. Mukadimah berisi :
1) Pedoman kehidupan profesi keperawatan, bahwa masyarakat
Indonesia membutuhkan pelayanan keperawatan;
2) Sifat dan dasar pelayanan keperawatan;
3) Ruang lingkup pelayanan keperawatan;
4) Kesiapan perawat untuk melaksanakan pelayanan keperawatan
secara profesional;
5) Perawat berjiwa Pancasila dan UUD 1945, dalam
melaksanakan pekerjaan berpedoman kepada ketentuan kode
etik.
Sedangkan batang tubuh berisi sebagai berikut :
1) Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga, dan
masyarakat;
2) Tanggung jawab perawat terhadap tugas;
3) Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lain;
4) Tanggung jawa perawat terhadap profesi keperawatan;
5) Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan
tanah air.
Bentuk Kode Etik Keperawatan Indonesia adalah Keputusan
Musyawarah Nasional IV Persatuan Perawat Nasional Indonesia
pada tahun 1989. Kode etik ini disusun oleh Komisi C PPNI pada
19. 19
tahun 1989, yang kemudian dalam keputusan MUNAS IV PPNI
NO: 09/MUNAS IV/PPNI/1989 tentang pemberlakukan Kode Etik
Keperawatan, kode etik ini menjadi materi/isi keputusan
musyawarah tersebut yang tertuang dalam bagian lampiran. Kode
etik ini hanya berlaku bagi perawat, jadi sifatnya intern. Kode etik
harus mampu menjadi tolok ukur nilai dan moral perawat dalam
melaksanakan pekerjaannya.
20. 20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan
bertanggunggugat atas pelayanan / asuhan keperawatan yang diberikan. Oleh
sebab itu pemberian pelayanan / asuhan keperawatan harus berdasarkan pada
landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan keperawatan di Indonesia
sangat di perlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan, sedangkan etika
keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat
masih sulit dilaksanakan di lapangan karena bentuk kode etik yang ada masih
belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk teknisnya.
- Kode etik menurut ICN, ANA,PPNI yaitu :
1. kode etik menurut ICN :
Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa
keperawatan bersifat universal. Keperawatan menjunjung tinggi
kehidupan, martabat dan hak asasi manusia. Keperawatan tidak dibatasi
oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kulit, usia, jenis kelamin, aliran
politik, agama, dan status sosial.
Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :
a) Tanggung jawab utama perawat
b) Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat
c) Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
d) Perawat dan lingkungan masyarakat
e) Perawat dan sejawat
f) Perawat dan profesi keperawatan
2. Kode etik menurut ANA
a. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh
pertimbangan status sosial atau ekonomi.
b. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh
informasi yang bersifat rahasia.
21. 21
c. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan
keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang tidak
berkompoten, tidak etis atau illegal.
d. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan
perawatan yang dijalankan masing-masing individu.
e. Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
f. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan
menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria
dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan
melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
g. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan
dan meningfkatkan standar keperawatan.
h. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
i. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan
membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas.
j. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi
publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta
mempertahankan integritas perawat.
k. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan public.
3. Kode etik menurut PPNI
a. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat.
b. Tanggungjawab terhadap tugas.
c. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya.
d. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan.
e. Tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa dan Negara.
22. 22
Persamaan kode etik menurut ICN, ANA, PPNI yaitu :
Ketiga kode etik tersebut membahas tentang standar yang mengukur
dan mengevaluasi perilaku moral keperawatan, dan sama-sama bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat,
kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada
profesi keperawatan.
Fungsi kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa
dengan kode etik profesi, pelakasana profesi mampu mengetahui suatu hal
yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dia lakukan.
Isi dari kode etik memiliki prinsip-prinsip etik yang dianut oleh profesi
tertentu. Prinsip-prinsip etik yang terpenting dalam upaya pelayanan kesehatan
adalah prinsip otonomi yang berkaitan dengan prinsip veracity,
nonmaleficence, beneficence, convidentiality, dan justice (Sumaryono, 1995).
4.2 Saran
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai
bentuk pelindungan hukum baik pemberi dan penerima praktek
keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan.
4. Keputusan etik perlu diambil dengan hati-hati dan saling memuaskan dan
tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk komite etik disetiap
Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang mengawasi dan
mengontrol pelaksanaan etik dalam praktek keperawatan.
5. Perlunya sosialisai yang luas tentang kode etik profesi keperawatan dan
bila perlu diadakan pelatihan yang bersifat review tentang etika
keperawatan secara periodic dan tidak terbatas.
23. 23
DAFTAR PUSTAKA
Ismani, Nila.2001. Etika Keperawatan.Jakarta:Widya Medika
Suhaemi, Emi,Mimin.2004.ETIKA KEPERAWATAN.Jakarta:EGC
Sudrajat, D. A. (2014). Aspek Hukum Praktik Keperawatan. Jurnal Kesehatan
Kartika Stikes A. Yani