Pengenalan control & audit teknologi informasiSiti Rubayati
membahas tentang pengenalan contro audit dan dasar-dasar audit sistem teknologi,informasi. pada pembahasn ini juga menyinggung tentang pentingnya control dan audit teknologi informasi
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pengenalan control & audit teknologi informasiSiti Rubayati
membahas tentang pengenalan contro audit dan dasar-dasar audit sistem teknologi,informasi. pada pembahasn ini juga menyinggung tentang pentingnya control dan audit teknologi informasi
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
audit SIM.pdf
1.
2. Audit Sistem&Teknologi Informasi
› (Riyanarto Sarno)
Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi
› (Riyanarto Sarno)
Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno)
Audit Sistem Informasi
› (Sanyoto Gondodiyoto)
IT Auditing: Using Controls to Protect Information Assets
› byChris Davis, Mike SchillerandKevin Wheeler
› McGraw-Hill 2007 (387 pages)
3. Sistem Informasi Manajemen adalah
bidang yang menekankan finansial dan
personal manajemen.
Sistem Informasi Penjualan adalah suatu
sistem informasi yang mengorganisasikan
serangkaian prosedur dan metode yang
dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan
memperoleh informasi guna mendukung
pengambilan keputusan mengenai
penjualan.
4. Sistem Informasi adalah sekumpulan
› hardware,
› software,
› brainware,
› prosedur
› yang diorganisasikan secara integral untuk
mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat guna memecahkan masalah
dan pengambilan keputusan
5.
6. Ron Weber (1999,10)
Information systems auditing is the process of
collecting and evaluating evidence to
determine whether a computer system
safeguards assets, maintains data integrity,
allows organizational goals to be achieved
effectively, and uses resources efficiently.
(Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan
penilaian bukti – bukti untuk menentukan apakah sistem
komputer dapat mengamankan aset, memelihara
integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan
organisasi secara efektif dan menggunakan
sumberdaya secara efisien).
7. 4 (empat) tujuan audit sistem informasi,
yaitu :
Mengamankan asset
Menjaga integritas data
Menjaga efektivitas sistem
Mencapai efisiensi sumberdaya.
8. Mengamankan aset, aset (aktiva) yang
berhubungan dengan instalasi sistem informasi
mencakup: perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), manusia (people),
file data, dokumentasi sistem, dan peralatan
pendukung lainnya.
9. Integritas data berarti data memiliki atribut:
› kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian.
Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat
memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang
ada tidak terungkap seperti apa adanya.
› keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah
sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.
› perlu pengorbanan biaya.
› Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan
konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang
dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.
10. Menjaga efektivitas sistem, sistem informasi dikatakan efektif hanya
jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.
› perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem
tersebut (user).
› apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang
bermanfaat bagi user (misal pengambil keputusan),
› auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses
pengambilan keputusannya.
Biasanya audit efektivitas sistem dilakukan setelah suatu sistem
berjalan beberapa waktu.
Manajemen dapat meminta auditor untuk melakukan post audit
guna menentukan sejauh mana sistem telah mencapai tujuan
Evaluasi ini akan memberikan masukan bagi pengambil keputusan
apakah kinerja sistem layak dipertahankan; harus ditingkatkan atau
perlu dimodifikasi; atau sistem sudah usang, sehingga harus
ditinggalkan dan dicari penggantinya
11. Audit efektivitas sistem dapat juga
dilaksanakan pada tahap perencanaan
sistem (system design).
› User tidak dapat mengungkapkan
kebutuhan sistem
› Dirasa perlu untuk mereview kembali
spesifikasi sistem yang telah dibuat
12. dikatakan efisien jika ia menggunakan
sumberdaya seminimal mungkin untuk
menghasilkan output yang dibutuhkan.
Pada kenyataannya, sistem informasi
menggunakan berbagai sumberdaya, seperti
mesin, dan segala perlengkapannya,
perangkat lunak, sarana komunikasi dan
tenaga kerja yang mengoperasikan sistem
tersebut.
› harus berkompetisi untuk memberdayakan
sumberdaya yang ada tersebut.
13. Pendekatan temuan (Exposures Approach),
› fokus utama ditekankan pada jenis kesalahan
(losses) yang terjadi dalam suatu sistem
informasi. Setelah itu ditentukan kendali
(controls) yang dapat digunakan untuk
mengurangi kesalahan tersebut sampai pada
batas yang dapat diterima (acceptable
levels).
Pendekatan kendali (Control Approach),
› fokus utamanya adalah kendali-kendali di
dalam suatu sistem informasi yang dapat
digunakan untuk mengurangi kesalahan
sampai pada level yang dapat diterima
(acceptable levels).
14. Audit secara keseluruhan menyangkut efektifitas,
efisiensi,
› availability system,
› reliability,
› confidentiality, dan
› integrity, serta aspek security.
Selanjutnya adalah audit atas proses, modifikasi
program, audit atas sumber data, dan data file.
Audit TI sendiri merupakan gabungan dari berbagai
macam ilmu, antara lain: Traditional Audit,
Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi
Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science.
15.
Menurut Ron Weber terdapat 5 (lima)
langkah atau tahapan audit sistem
informasi yaitu :
Perencanaan Audit (Planning the Audits)
Pengetesan Kendali (Tests of Controls)
Pengetesan Transaksi (Tests of Transactions)
Pengetesan Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil
(Tests of Balances or Overall Results) dan
Pengakhiran (penyelesaian) Audit (Completion of
the Audit)
16. menurut Gallegos Cs. tahapan audit
sistem informasi mencakup aktivitas :
Perencanaan (Planning)
Pemeriksaan Lapangan (Fieldwork)
Pelaporan (Reporting) dan
Tindak Lanjut (Follow Up)
17. melalui berbagai teknik termasuk
› survei,
› interview,
› observasi dan review dokumentasi
(termasuk review source-code bila
diperlukan).
› Bisa jadi bukti-bukti audit yang diambil oleh
auditor mencakup bukti elektronis (data
dalam bentuk file softcopy).
18. Dalam proses pengumpulan bukti ini ada
beberapa cara yang sering dipakai yaitu,
› audit around computer,
› audit trought computer dan
› audit with computer.
19. Jika tingkat pemakaian TI tinggi maka audit yang
dominan digunakan adalah audit with computer
› biasa disebut dengan teknik audit berbantuan
computer atau menggunakan CAAT
(Computer Aided Auditing Technique).
untuk menganalisa data, misalnya saja data
transaksi penjualan, pembelian, transaksi
aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan
lain-lain.
Tentunya untuk aspek sekuriti adakalanya
auditor dituntut mempunyai keahlian teknis
yang cukup memadai untuk menguji
keamanan sistem.
20. Standar adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh IS Auditor
Standard yang digunakan dalam mengaudit teknologi
informasi adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu
› ISACA IS Auditing Standard.
› Selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance
dan IS Auditing Procedure.
› Guidelines memberikan penjelasan bagaimana auditor
dapat memenuhi standar dalam berbagai penugasan
audit, dan prosedur memberikan contoh langkah-langkah
yang perlu dilalui auditor dalam penugasan audit tertentu
sehingga sesuai dengan standar.
› Bagaimanapun IS auditor harus bisa menggunakan
judgement profesional ketika menggunakan guidance
dan procedure.
21. Auditor Sistem Informasi pada dasarnya
melakukan penilaian (assurance) tentang
kesiapan sistem berdasarkan kriteria
tertentu.
› Kemudian berdasarkan pengujian Auditor akan
memberikan rekomendasi perbaikan yang
diperlukan.
› Adakalanya judgement diperlukan berdasarkan
kriteria yang disepakati bersama.
› Penanggung jawab sistem yang diaudit tetap
berada pada pengelola sistem, bukan di tangan
auditor. Atas rekomendasi yang diberikan tentunya
diharapkan ada tindak lanjut perbaikan bagi
manajemen.
22. Siapakah sebaiknya yang melakukan audit sistem
informasi?
› Audit sistem informasi dapat dilakukan sebagai
bagian dari pengendalian internal yang
dilakukan oleh fungsi TI.
Tapi jika dibutuhkan opini publik tentang
kesiapan sistem tersebut, audit dapat
dilakukan dengan mengundang pihak ketiga
(auditor independent) untuk melakukannya.
Jika sebuah hasil audit TI perlu dipublikasikan,
tentunya perlu perangkat hukum yang
mengatur tata cara pelaporan tersebut