SlideShare a Scribd company logo
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Konsep Teknologi tentang Conveyor
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah konsep teknologi
tentang Convoyer dan manfaatnya untuk masyarakan dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Pekanbaru, November 2016
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................ii
BAB I ............................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tugas seorang insinyur ....................................................................2
1.3 Wewenang seorang insinyur...........................................................2
1.4 Tanggungjawab seorang insinyur ...................................................2
BAB II ...........................................................................................................3
KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR .............................................................3
A. Pengertian Conveyor..........................................................................3
B. Klasifikasi Conveyor............................................................................3
1. Belt Conveyor...................................................................................4
2. Chain Conveyor ................................................................................6
3. Screw Conveyor..............................................................................13
4. Pneumatic Conveyor .....................................................................15
BAB III........................................................................................................17
KESIMPULAN ............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................18
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai
bahan baku maupun produkyang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun
padatan. bahan-bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme
karen kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi
manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan
tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa
kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industry, salah satunya
adalah transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk
mengangkut bahan-bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun
produk. Istilah yang sering digunakan untuk transportasipadat adalah
conveying (pengangkutan).
Pengangkutan dari unit produksisatu ke yang lainnya dapat
menggunakan alat conveyor, elevator dan lain-lain. Suatu proses
pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah
proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan
barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat
adalah conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam
operasional, karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang
gmemiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu
pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya
dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan
mesin pemindahan yang tepat memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor
teknis antara lain. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam
yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun muatan (pada
tempat asal, akhir,dan antara), karakteristik proses produksiyang terlibat dalam
pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan
alat.
2
1.2 Tugas seorang insinyur
 Menciptakan teknologi dan memelihara etika profesi agar insinyur
selalu menjaga integritas dan akuntabilitas publiknya.
 Membina dan mengembangkan, mengenai yang dibutuhkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Membina dan mengembangkan kerjasama dengan asosiasi keinsinyuran
dalam negeri maupun negara
 Membina dan mengembangkan kemampuan/kompetensi profesional
insinyur secara terus menerus agar senantiasa sesuai dengan prinsip dan
standar kerja profesional yang berlaku secara internasional.
 Memperjuangkan aspirasi dan melindungi kepentingan insinyur agar
hak dan kewajiban profesionalnya dapat terpenuhi dalam rangka berperan
serta secara aktif dalam pembangunan nasional
1.3 Wewenang seorang insinyur
 Dapat menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan
 Senantiasa membangun reputasiprofesiberdasarkan kemampuan
masing-masing
 Memegang teguh kehormatan, integritas dan martbatnya
1.4 Tanggungjawab seorang insinyur
 Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses
maupunproduk hasil kerja profesional.
 Menjaga kompetensi sebagai profesional.
 Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan
kerja yang profesional.
 Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
3
BAB II
KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR
A. Pengertian Conveyor
Conveyoradalah bagian umum dari peralatan penanganan material
mekanis yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama
berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar.
System conveyormemungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai
bahan.
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada:
 Kapasitas material yang ditangani
 Jarak perpindahan material
 Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
 Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
 Harga peralatan tersebut.
B. Klasifikasi Conveyor
Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator
1. Screw Conveyor
2. Pneumatic Conveyor
4
1. Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana.
Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari
jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan
yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap
panas.
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :
 Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
 Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
 Kapasitas tinggi.
 Serba guna.
 Dapat beroperasi secara kontinu.
 Kapasitas dapat diatur.
 Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
 Dapat naik turun.
 Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
 Jaraknya telah tertentu.
 Biaya relatif mahal.
 Sudut inklinasi terbatas.
5
Kegunaan Belt Conveyor
Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju,
sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat
digunakan pada crushing plant tetap maupun mobile crushing plant. Mesin ini
secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu
bara, mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.
Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer
dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat
transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur
untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda.
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung
dengan drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh
belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai
dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut.
Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt
yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully
tersebut. Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan
tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di
pindahkan tanpa penngerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk
mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupportoleh rangka dari
truktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang
membawa material diatasnya
6
2. Chain Conveyor
Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari
jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan
debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama
30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit
sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat
dari baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak
pasti murah.
Prinsip Kerja Alat
Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan padarantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
7
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.
SpesifikasiPokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai
(penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
1.ChainSliding ( Penyoronganrantai )
Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya
untuk beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan
kontruksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda
adalah lebih tinggi daripada untuk ranatai penggulung.
2.ChainRolling (Penggulunganrantai)
Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocokuntuk
peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu
penggulungan.
Dengan sederhana didefinisikan “Rantai adalah untai material yang
fleksibel, biasanya metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut
lingkaran, saling dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk
bergerak pada satu atau banyak bidang
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :
 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat
bantu untuk menggerakkan material.
8
a. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan
dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk
mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu,
kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaperconveyor:
 Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
 Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
 Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
 Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
 Mempunyai jarak yang pendek.
 Tenaganya tidak konstan.
 Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
 Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
9
b. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang
lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri
dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat
tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor.
Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda
(roller) padaalat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga
digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Karakteristik dan performance dan apron conveyor:
 Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
 Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
 Kecepatan maksimum 100 ft/m.
 Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
 Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
 Kecepatan yang relatif rendah.
 Kapasitas pengangkutan yang kecil
 Hanya satu arah gerakan
10
c. Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor
apron yang dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
 Bucket terbuat dari baja
 Bucket digerakkan dengan rantai
 Biaya relatif murah.
 Rangkaian sederhana.
 Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
 Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
 Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
 Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
 Investasi mahal.
 Kecepatan rendah.
11
d. Bucket Elevator
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan
kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang
lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadangkala
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket
elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk
yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa
bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk - bentuk dari timba -
timba (bucket) dapat dibagi atas :
12
Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut
butiran dan material kering yang sudah lumat.
- Buckets for Wet or Sticky Materials.
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang
cenderung lengket.
- Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material
yang berat.
13
3. Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk
halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada
dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah:
 Sectionalflight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau
pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan
cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling
sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
 Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang
yang berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu
konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros
yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
 Specialflight, terbagi:
1. cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
2. ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
3. cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk
ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight
biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.
14
Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut
hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang
dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu
poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang
satunya lagi.
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah
antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian
dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan
sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah yang
panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang
konveyor. menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya
terbuat dari besi.
15
4. Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada
jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensidiangkut oleh aliran udara.
Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:
 Sebuah pompaatau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
 Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
 Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan
kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi
akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa
dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain
debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
16
ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
seperti sodaabu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya
yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan
berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe
konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada
kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm,
tergantung padakeadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan,
dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih
besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama.
Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan
memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
17
BAB III
KESIMPULAN
 Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
 Secara umum conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
3. ScraperConveyor .
4. AppronConveyor.
5. Bucket Conveyor.
6. Screw Conveyor
7. Pneumatic Conveyor
 Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
 Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada :
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
5. Harga peralatan tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com.
Diakses pada 12 Maret 2014.
Fatena,Susi.2010. Belt Conveyor.
http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses
pada tanggal 12 Maret 2014.
Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.
Diakses pada 12 Maret 2014.
Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor.
http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/belt-conveyor.html. Diakses pada
12 Maret 2014.
Natanagara, Novhan. 2011. TransportasiBenda Padat. http://novhan-
natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html.
Diakses pada 12 Maret 2014

More Related Content

What's hot

Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Dewi Izza
 
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
atanoki
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
roni_279
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
Dita Aldisa
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Agus Supriyanto
 
Manual Material Handling
Manual Material HandlingManual Material Handling
Manual Material Handling
Muhammad Yusuf Mappeasse
 
Pertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkatPertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkat
Marfizal Marfizal
 
Scrapper
ScrapperScrapper
Scrapper
Ndayun
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
Elis Wahyuni
 
Pertemuan 13 pesawat angkat ok
Pertemuan 13 pesawat angkat ok Pertemuan 13 pesawat angkat ok
Pertemuan 13 pesawat angkat ok
Marfizal Marfizal
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalateAkhmad Kautsar
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
Rizki Pri Andika Gunarso
 
Ppt pertambangan
Ppt pertambanganPpt pertambangan
Ppt pertambangan
geovani_pereira
 
Mengelas listrik dasar bu hettyk
Mengelas listrik dasar bu hettykMengelas listrik dasar bu hettyk
Mengelas listrik dasar bu hettyk
Hettyk Sari
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
Al Marson
 
Metode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensionalMetode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensional
Iwan Sutriono
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 

What's hot (20)

Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban PuntirElemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
Elemen Mesin 2 - Perencanaan Poros dengan Beban Puntir
 
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
MAKALAH ALAT BERAT (DUMPTRUCK)
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
 
Hazop
HazopHazop
Hazop
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
 
Manual Material Handling
Manual Material HandlingManual Material Handling
Manual Material Handling
 
Pertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkatPertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkat
 
Scrapper
ScrapperScrapper
Scrapper
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
Pertemuan 13 pesawat angkat ok
Pertemuan 13 pesawat angkat ok Pertemuan 13 pesawat angkat ok
Pertemuan 13 pesawat angkat ok
 
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene TerephthalatePolimer PET Polyethylene Terephthalate
Polimer PET Polyethylene Terephthalate
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
 
Ppt pertambangan
Ppt pertambanganPpt pertambangan
Ppt pertambangan
 
Mengelas listrik dasar bu hettyk
Mengelas listrik dasar bu hettykMengelas listrik dasar bu hettyk
Mengelas listrik dasar bu hettyk
 
Screening
ScreeningScreening
Screening
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Metode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensionalMetode precast dan konvensional
Metode precast dan konvensional
 
Conveyor
ConveyorConveyor
Conveyor
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 

Similar to Makalah conveyor

Material-handling.ppt
Material-handling.pptMaterial-handling.ppt
Material-handling.ppt
BkkKramat
 
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 20111. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
Defri Panjaitan
 
Material handling equipment
Material handling equipmentMaterial handling equipment
Material handling equipmentmitzgun
 
Proposal kp resta
Proposal kp restaProposal kp resta
Proposal kp resta
Resta Mega
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
Mercu Buana University
 
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxFungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
MeiVloger
 
Workshop 16 freight for its
Workshop 16 freight for itsWorkshop 16 freight for its
Workshop 16 freight for its
hendra wahyu
 
Pertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkatPertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkat
Marfizal Marfizal
 
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
ルクマン 福島
 
ekotek
ekotekekotek
ekotek
Zeffy Akmal
 
Transportasi dan logistik
Transportasi dan logistikTransportasi dan logistik
Transportasi dan logistik
herwahyu2
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
Iin Bellebelle
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
Iin Bellebelle
 
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistikResume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Faisal Pahlevy
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
Sri Rianti
 
Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16 Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16
cristahayata
 
Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16 Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16
cristahayata
 
Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+
Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+
Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+
cristahayata
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt
AdityaKurniawan95
 

Similar to Makalah conveyor (20)

Material-handling.ppt
Material-handling.pptMaterial-handling.ppt
Material-handling.ppt
 
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 20111. alat industri kimia ver 24 sep 2011
1. alat industri kimia ver 24 sep 2011
 
Material handling equipment
Material handling equipmentMaterial handling equipment
Material handling equipment
 
Proposal kp resta
Proposal kp restaProposal kp resta
Proposal kp resta
 
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
06. Konsep Pola Umum Aliran Bahan, dan Peralatan Pemindahan Bahan
 
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptxFungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
Fungsi Manajemen Transportasi_Dalam_Rantai_Pasok.pptx
 
Workshop 16 freight for its
Workshop 16 freight for itsWorkshop 16 freight for its
Workshop 16 freight for its
 
Pertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkatPertemuan 3 pesawat angkat
Pertemuan 3 pesawat angkat
 
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
Perancangan pesawat angkat & angkut [autosaved]
 
ekotek
ekotekekotek
ekotek
 
Transportasi dan logistik
Transportasi dan logistikTransportasi dan logistik
Transportasi dan logistik
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
 
Distribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasiDistribusi dan transportasi
Distribusi dan transportasi
 
Bab I
Bab IBab I
Bab I
 
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistikResume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
Resume bab 2 pengantar transportasi dan logistik
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16 Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16
 
Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16 Convayer menggunakan Atmega 16
Convayer menggunakan Atmega 16
 
Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+
Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+
Convayer menggunakan Raspbery Pi 3 B+
 
9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt9. Sistem Penanganan Material.ppt
9. Sistem Penanganan Material.ppt
 

Recently uploaded

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 

Recently uploaded (17)

PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 

Makalah conveyor

  • 1. i KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep Teknologi tentang Conveyor Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah konsep teknologi tentang Convoyer dan manfaatnya untuk masyarakan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Pekanbaru, November 2016 Penyusun
  • 2. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................i DAFTAR ISI ..................................................................................................ii BAB I ............................................................................................................1 PENDAHULUAN ..........................................................................................1 1.1 Latar Belakang...................................................................................1 1.2 Tugas seorang insinyur ....................................................................2 1.3 Wewenang seorang insinyur...........................................................2 1.4 Tanggungjawab seorang insinyur ...................................................2 BAB II ...........................................................................................................3 KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR .............................................................3 A. Pengertian Conveyor..........................................................................3 B. Klasifikasi Conveyor............................................................................3 1. Belt Conveyor...................................................................................4 2. Chain Conveyor ................................................................................6 3. Screw Conveyor..............................................................................13 4. Pneumatic Conveyor .....................................................................15 BAB III........................................................................................................17 KESIMPULAN ............................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................18
  • 3. iii
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan baku maupun produkyang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun padatan. bahan-bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme karen kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industry, salah satunya adalah transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk. Istilah yang sering digunakan untuk transportasipadat adalah conveying (pengangkutan). Pengangkutan dari unit produksisatu ke yang lainnya dapat menggunakan alat conveyor, elevator dan lain-lain. Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya. Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang gmemiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin pemindahan yang tepat memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir,dan antara), karakteristik proses produksiyang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan alat.
  • 5. 2 1.2 Tugas seorang insinyur  Menciptakan teknologi dan memelihara etika profesi agar insinyur selalu menjaga integritas dan akuntabilitas publiknya.  Membina dan mengembangkan, mengenai yang dibutuhkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi  Membina dan mengembangkan kerjasama dengan asosiasi keinsinyuran dalam negeri maupun negara  Membina dan mengembangkan kemampuan/kompetensi profesional insinyur secara terus menerus agar senantiasa sesuai dengan prinsip dan standar kerja profesional yang berlaku secara internasional.  Memperjuangkan aspirasi dan melindungi kepentingan insinyur agar hak dan kewajiban profesionalnya dapat terpenuhi dalam rangka berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional 1.3 Wewenang seorang insinyur  Dapat menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan  Senantiasa membangun reputasiprofesiberdasarkan kemampuan masing-masing  Memegang teguh kehormatan, integritas dan martbatnya 1.4 Tanggungjawab seorang insinyur  Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupunproduk hasil kerja profesional.  Menjaga kompetensi sebagai profesional.  Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan kerja yang profesional.  Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.
  • 6. 3 BAB II KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR A. Pengertian Conveyor Conveyoradalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. System conveyormemungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan. Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada:  Kapasitas material yang ditangani  Jarak perpindahan material  Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi  Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)  Harga peralatan tersebut. B. Klasifikasi Conveyor Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Belt Conveyor 2. Chain Conveyor :  Scraper Conveyor  Apron Conveyor  Bucket Conveyor  Bucket Elevator 1. Screw Conveyor 2. Pneumatic Conveyor
  • 7. 4 1. Belt Conveyor Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas. Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :  Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai dengan 18.  Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.  Kapasitas tinggi.  Serba guna.  Dapat beroperasi secara kontinu.  Kapasitas dapat diatur.  Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.  Dapat naik turun.  Perawatan mudah. Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:  Jaraknya telah tertentu.  Biaya relatif mahal.  Sudut inklinasi terbatas.
  • 8. 5 Kegunaan Belt Conveyor Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju, sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat digunakan pada crushing plant tetap maupun mobile crushing plant. Mesin ini secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu bara, mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan. Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda. Prinsip kerja: Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut. Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa penngerak. Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupportoleh rangka dari truktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang membawa material diatasnya
  • 9. 6 2. Chain Conveyor Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik. Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama 30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“. Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah. Prinsip Kerja Alat Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada pencantelan khusus yang diikatkan padarantai baik untuk pengangkatan yang ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
  • 10. 7 Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi. SpesifikasiPokok Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah). 1.ChainSliding ( Penyoronganrantai ) Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih tinggi daripada untuk ranatai penggulung. 2.ChainRolling (Penggulunganrantai) Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocokuntuk peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu penggulungan. Dengan sederhana didefinisikan “Rantai adalah untai material yang fleksibel, biasanya metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran, saling dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada satu atau banyak bidang Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :  Scraper Conveyor  Apron Conveyor  Bucket Conveyor  Bucket Elevator Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu untuk menggerakkan material.
  • 11. 8 a. Scraper Conveyor Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan. Karakteristik dan performance dari scaperconveyor:  Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.  Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.  Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.  Harganya murah. Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:  Mempunyai jarak yang pendek.  Tenaganya tidak konstan.  Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.  Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.
  • 12. 9 b. Apron Conveyor Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) padaalat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat. Karakteristik dan performance dan apron conveyor:  Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.  Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.  Kecepatan maksimum 100 ft/m.  Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.  Perawatan murah. Kelemahan -kelemahan apron konveyor :  Kecepatan yang relatif rendah.  Kapasitas pengangkutan yang kecil  Hanya satu arah gerakan
  • 13. 10 c. Bucket Conveyor Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron yang dalam. Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:  Bucket terbuat dari baja  Bucket digerakkan dengan rantai  Biaya relatif murah.  Rangkaian sederhana.  Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.  Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.  Kapasitas kecil 100 ton/jam. Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:  Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.  Investasi mahal.  Kecepatan rendah.
  • 14. 11 d. Bucket Elevator Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam. Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk - bentuk dari timba - timba (bucket) dapat dibagi atas :
  • 15. 12 Minneapolis Type Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat. - Buckets for Wet or Sticky Materials. Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket. - Stamped Steel Bucket for Crushed Rock Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.
  • 16. 13 3. Screw Conveyor Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Macam-macam flight adalah:  Sectionalflight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.  Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.  Specialflight, terbagi: 1. cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi 2. ribbon flight : Untuk bahan yang lengket 3. cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah. Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.
  • 17. 14 Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya. Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi. Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang konveyor. menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya terbuat dari besi.
  • 18. 15 4. Pneumatic Conveyor Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensidiangkut oleh aliran udara. Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:  Sebuah pompaatau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.  Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.  Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu. Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat dipindahpindahkan ujungnya. Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa. Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring
  • 19. 16 ditempatkan diantara siklon dan pompa. Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti sodaabu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen. Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi. Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung padakeadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan lain-lain. Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.
  • 20. 17 BAB III KESIMPULAN  Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.  Secara umum conveyor diklasifikaikan sebagai berikut : 1. Belt Conveyor 2. Chain Conveyor 3. ScraperConveyor . 4. AppronConveyor. 5. Bucket Conveyor. 6. Screw Conveyor 7. Pneumatic Conveyor  Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.  Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada : 1. Kapasitas material yang ditangani 2. Jarak perpindahan material 3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi 4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties) 5. Harga peralatan tersebut.
  • 21. 18 DAFTAR PUSTAKA Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com. Diakses pada 12 Maret 2014. Fatena,Susi.2010. Belt Conveyor. http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses pada tanggal 12 Maret 2014. Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf. Diakses pada 12 Maret 2014. Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor. http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/belt-conveyor.html. Diakses pada 12 Maret 2014. Natanagara, Novhan. 2011. TransportasiBenda Padat. http://novhan- natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html. Diakses pada 12 Maret 2014