SlideShare a Scribd company logo
1
MAKALAH INDIVIDU
ALAT-ALAT UKUR
(Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Alat-alat ukur)
Dosen pengampu:
1. Dr. Nyoto Suseno, M.Si
2. Riswanto, M.Pd.Si
Oleh :
Rafita Al Qorny (14330031)
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2015
2
ALAT-ALAT UKUR
1. Alat-alat Ukur Massa
Massa adalah banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda. Satuan
standar untuk massa adalah kilogram.
1.1 Neraca O’haus 2 Lengan
1.1.1 Spesifikasi
1.1.1.1 Ketelitian : 0,1gram
1.1.1.2 Batas ukur : 311gram
1.1.1.3 Tipe :311
1.1.2 Bagian-bagian Neraca O’haus
1.1.2.1 Pemutar skala 2 desimal
Ini berfungsi untuk menentukan massa yang ditimbang ,
sehingga akan didapatkan angka ke 2 dibelakang koma. Cara
menggunakannya yaitu dengan cara memutarnya ke arah kanan
samapi moncong bebek penentu keseimbangan pas berada di 0
atau ditengah.
1.1.2.2 Piring Neraca
3
Merupakan tempat untuk menyimpan benda / zat yang akan
ditimbang.
1.1.2.3 Penyangga Neraca
Berfungsi untuk menyangga neraca ohaus agar tetap berdiri
tegak
1.1.2.4 Pointer ( Yang seperti moncong bebek)
Berfungsi untuk menentukan apakah neraca sudah
seimbang atau belum . Carannya dengan memutar sekrup
penyeimbang hingga pointer tepat di tengah / di titik 0.
1.1.2.5 Sekrup untuk Penyeimbang
Berfungsi untuk menyeimbangkan neraca dengan cara
memutar - mutarkannya sampai pointer tepat di tengah/ di titik
nol.
1.1.2.6 Skala
Skala berfungsi untuk menentukan massa yang
ditimbang. Cara memakai skala yaitu dengan cara menggeser
anak timbang ke kanan sampai pointer yang seperti moncong
bebek tepat berada di tengah.
4
1.1.3 Cara Menggunakan
1.1.3.1 Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk
menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping
atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada
neraca sejajar;
1.1.3.2 Meletakkan benda yang akan diukur massanya;
1.1.3.3 Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan
skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0;
dan
1.1.3.4 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai
membaca hasil pengukurannya
1.2 Neraca O’haus 3 Lengan dan 4 lengan
.
1.2.1 Spesifikasi
1.2.1.1 Ketelitian : 0,01gram
1.2.1.2 Batas ukur :310 gram
1.2.1.3 Tipe :
1.2.2 Bagian-bagian Neraca O’haus 3 Lengan
5
1.2.2.1 Knop atau pemutar kalibrasi
1.2.2.2 Pemberat atau anting yang diletakkan di masing-masing
lenganyang bisa di geser ke kanan dan kekiri
1.2.2.3 Tempat beban temapt untuk memasang beban atau benda yang
ingin di ukur
1.2.2.4 Titik nol garis kesetimbangan., titik ini untuk mengkalibrasi
sebelum digunakan dan untuk keseimbangan ketika pengukuran
sudah di lakukan
1.2.2.5 Lengan neraca yang terdiri dari tiga lengan . Untuk neraca 3
lengan yang ada di laboratorium saya seperti foto di atas terdiri
dari tiga lengan dengan skala maksimal berbeda:
1.2.2.5.1 Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser
dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-
masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil
0,1 gram
1.2.2.5.2 Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap
skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr.
1.2.2.5.3 Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap
skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.
1.2.3 Cara Menggunakan Neraca O’haus 3 Lengan
1.2.3.1 Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan
untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada
disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua
garis pada neraca sejajar
1.2.3.2 Meletakkan benda yang akan diukur massanya
1.2.3.3 Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan
skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang
0 dan
1.2.3.4 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai
membaca hasil pengukurannya.
1.2.3 Cara Membaca Neraca O’haus 3 Lengan
1.2.3.1 Setiap lengan jangan lupa berada pada skala 0
6
1.2.3.2 Kalibrasi terlebih dahulu, dengan cara memutar skrup knop
pemutar kalibrasi di bagian belakang, sampai seimbang atau
jarum penunjuk menunjukkan anka titik nol, hal ini dilakukan
agar pengukrannya lebih tepat.
1.2.3.3 Meletakakn benda yang diukur massanya .
1.2.3.4 Menggeser skalanya mulai dari lengan yang besar dan jangan
sampai melebihi titik nol , baru skala yang kecil sampai
menunjukkan keseimbangan di titik nol ( dua garis sejajar).
1.2.3.5 Membaca hasil pengukuran dengan menjumlahkan setipa skala
mulai dari yang besar hingga yang kecil agar lebih mudah.
1.2.4 Ketelitian Neraca O’haus 3 Lengan
Skala terkecil dari neraca tersebut adalah 0,1 gram (yaitu jarak
antar skala pada lengan yang paling depan). Ketelitian dari neraca
adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian neraca adalah :
Dx = ½ x 0,1 gram = 0,05 gram.
Dengan ketelitian 0,05 gram, maka neraca 3 lengan dapat
dipergunakan untuk mengukur massa sebuah benda dengan lebih
teliti (akurat).
1.3 Neraca Pegas
Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang
menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang
diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya
adalah tekanannya.
1.3.1 Spesifikasi
1.3.1.1 Ketelitian : 1gram
1.3.1.2 Batas ukur :
7
1.3.2 Gambar dan Bagian-bagian Neraca Pegas
Berikut adalah bagian bagian dari neraca pegas:
1.3.2.1 Gantungan sebagai tempat untukmemegang dinamometer
tersebut agar tidak menganggu proses pengukuran
1.3.2.2 Penunjuk skala adalah bagian yang berfungsi untuk
menunjukkan skala (hasil pengukuran)
1.3.2.3 Pegas adalah bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang
sangat vital.
1.3.2.4 Skala adalah harga yang tertera dalam dinamometer (neraca
pegas) yang menunjukkan hasil pengukuran
1.3.2.5 Pengait sebagai tempat dimana benda diletakkan.
1.3.3 CARA MENGGUNAKAN NERACA PEGAS.
1.3.3.1 Mengkalibrasi dinamometer dengan cara memutar sekrup yang
ada di bagian atas dinamometer tanpa beban hingga garis
penunjuk skala menunjukan pada skala nol.
1.3.3.2 Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait
yang terdapat di bagian bawah pegas.
1.3.3.3 Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh
penunjuk skala.
1.3.4 CARA MEMBACA NERACA PEGAS.
Cara membaca neraca pegas ini sama halnya mistar yaitu
melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian
atau nilai skala terkecil pada dinamometer berbeda-beda, namun
biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.
8
1.4 Neraca Digital
Salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini
mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g.
1.4.1 Spesifikasi
1.4.1.1 Ketelitian : 0,001 gram
1.4.1.2 Batas ukur :0,0001 gram
1.4.2 Gambar dan Bagian-bagian Neraca Digital
1.4.3 Cara Menggunakan
1.4.3.1 Timbangan dihidupkan paling sedikit 5 menit sebelum digunakan.
1.4.3.2 Buka tutup timbangan lalu letakkan kertas diatas platform
timbangan. Nolkan timbangan dengan menekan tombol “Tare”
yang kiri atau kanan “0,00x”
1.4.3.3 Akan muncul di layarnya (weight display).
1.4.3.4 Gunakan sendok yang bersih dan tambahkan bahan kimia yang
mau ditimbang pada kertas sampai jumlahnya sesuai dengan
kebutuhan resepnya.
1.4.3.5 Bacalah hasilnya pada layar
2. Alat-alat Ukur Panjang
2.1 Mistar
2.1.1 Spesifikasi
2.1.1.1 Ketelitian : 1 mm atau 0,1 cm
2.1.1.2 Batas ukur : 1 m
2.1.2 Bagian-bagian
9
2.1.3 Cara Menggunakan
2.1.3.1 Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda
yang akan diukur
2.1.3.2 Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang
berimpit dengan ujung lain benda.
2.1.3.3 Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit
dengan salah satu skala millimeter pada mistar
2.2 Jangka Sorong
 Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang,
tebal, kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam
suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong
mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada
rahang tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan pada rahang
sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius
mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan
tingkat ketelitian 0,1 mm.batas ukurnya yaitu 150mm
2.2.1 Jangka Sorong Digital
Jangka sorong digital, yaitu jangka sorong yang pembacaannya
menggunakan display digital.
2.2.1.1 Bagian-bagian
10
2.2.1.1.1 Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat
untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter
cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang
tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
2.2.1.1.2 Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat
untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga
terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang
bisa digeser-geser (rahang geser)
2.2.1.1.3 Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai
pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat
melakukan pengukuran.
2.2.1.1.4 Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang
tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
2.2.1.1.5 Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang
digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan
cm atau mm
2.2.1.1.6 Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi
sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
2.2.1.1.7 Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala
imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
2.2.1.1.8 Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada
ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup
pengunci (Locking screw)
2.2.1.1.9 Power on/off, berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan alat.
2.2.1.1.10 Zero setting, berfungsi untuk mengkalibrasi jangka
sorong.
2.2.1.1.11 LCD display, berfungsi untuk melihat hasil pengukuran
2.2.1.2 Cara Menggunakan
2.2.1.2.1 Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang
geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Hitung
jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus
11
menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol
sobat bisa mensettingnya.
2.2.1.2.2 Nyalakan tombol on untuk menghidupkan alat atau layar
LCD.
2.2.1.2.3 Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya
adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan
rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa
sebabkan kesalahan pengukuran.
2.2.1.2.4 Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan
posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil.
Lalu tinggal membaca skalanya.
2.2.1.2.5 Setelah menggunakan tekan tombol off untuk mematikan
alat atau lcd.
2.2.2 Jangka Sorong Analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya
menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka
(dengan stopper)
2.2.2.1 Gambar dan Bagian-bagian
2.2.2.1.1 Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat
untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter
cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang
tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
12
2.2.2.1.2 Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat
untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga
terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang
bisa digeser-geser (rahang geser)
2.2.2.1.3 Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai
pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat
melakukan pengukuran.
2.2.2.1.4 Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang
tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
2.2.2.1.5 Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang
digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan
cm atau mm
2.2.2.1.6 Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi
sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
2.2.2.1.7 Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala
imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
2.2.2.1.8 Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada
ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup
pengunci (Locking screw)
2.2.2.2 Cara Menggunakan
a) Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser,
pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Jangan lupa untuk cek
ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak
menunjukkan angka nol bisa mensettingnya.
b) Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah
membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak
ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan
pengukuran.
c) Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi
benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal
membaca skalanya.
13
2.2.2.2.1 Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur
diameter
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya,
bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk
pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara
Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda
(cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga
kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda.
Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan
skala dalam artian benda jangan sampai miring.
2.2.2.2.2 Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur
Kedalaman
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman
prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter.
Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur
kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga
menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang
diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser).
2.2.2.3 Cara Membaca Jangka Sorong
2.2.2.3.1 Lihat skala utama, lihat nilai yang terukur yang lurus dengan
angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit
dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil
nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat
hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm.
2.2.2.3.2 Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang
berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya
ketelitian hingga 0,1 mm
2.2.2.3.3 Jumlahkan
2.3 Mikrometer Skrup
14
2.3.1 Spesifikasi
2.3.1.1 ketelitian :0,01 mm
2.3.1.2 batas ukur :25mm
2.3.2 Bagian-bagian
2.3.1.1 Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang
tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk
meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu
pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan
transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda
memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10
derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar
1/100 mm.
2.3.1.2 Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan
dan diantara anvil dan spindle.
2.3.1.3 Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju
landasan.
2.3.1.4 Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak
bergerak ketika mengukur benda.
2.3.1.5 Sleeve
Tempat skala utama.
15
2.3.1.5 Thimble
Tempat skala nonius berada
2.3.1.6 Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda
yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.
2.3.2 Cara Penggunaanya:
2.3.2.1 Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2.3.2.1 Buka rahan dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga
benda dapat masuk kerahang.
2.3.2.1 Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali
sampai tepat.
2.4 Meteran
2.4.1 Spesifikasi
2.4.1.1 ketelitian :0,5
2.4.1.2 batas ukur :3m
2.4.2 Bagian-bagian
2.4.2.1 Kotak meteran.
2.4.2.2 Meteran/Pita besi tipis.
2.4.2.3 Plat stainless pada ujung titik meteran.
2.4.2.4 Gantungan pada kotak meteran.
2.4.3 Cara menggunakan meteran
1. Untuk mndapatkan hasil yang lebih baik akurat sebaiknya
dilakukan dua orang
2. Orang pertama memegang ujung awal meteran dititik yang pertama
dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran
3. Orang yang kedua memegang rol meteran menuju ketitik
pengukuran lainnya dan menarik meteran selurus mungkin dan
meletakkan meteran di titik yang dituju
16
4. Membaca angka dan meteran yang tepat dittitik yang di tuju.
2.5 Spherometer
Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan
suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan
lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan
satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya.
Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm.
2.5.1 spesifikasi
2.5.1.1 keelitian :0,01mm
2.5.1.2 batas ukur :10mm
2.5.2 Bagian – bagian spherometer
a) Keping skala tegak
b) Keping skala datar
c) Tiga kaki tetap
d) Pemutar keping skala datar
e) Ujung kaki bergerak
1) Skala utama
2) Skala nonius
2.5.3 Cara Menggunakan
2.5.3.1 Menentukan titik nol alat, yaitu spherometer diletakkan di tempat
(alas) yang rata dan sekrup S diputar sampai ujung sekrup U
17
menyentuh alas tersebut. Jika menggunakan alas dari kaca plan
parallel, maka pada saat bayangan ujung sekrup berhimpit dengan
ujung sekrup itu menandakan bahwa ujung sekrup sudah tepat
menyinggung/ menyentuh alas jika tidak menggunakan kaca plan
parallel, maka pada saat sekrup S diputar ternyata kaki spherometer
K akan ikut berputar berarti ujung sekrup U sudah menyentuh alas
2.5.3.2 Sekrup S diputar sehingga jarak antara ujung sekrup dengan alas
dapat ditempati oleh benda yang mau diukur tebal atau
kelengkungannya.
Benda yang akan diukur tebal atau kelengkungannya diletakkan di
antara alas dan ujung sekrup U.
2.5.3.3 Sekrup S diputar sampai ujung sekrup tepat menyentuh permukaan
benda yang diukur.
2.5.3.4 Tebal atau kelengkungan benda dapat ditentukan dengan
menghitung selisih penunjukan pada langkah 4 dan langkah 1.
Benda yang dapat diukur tebal atau kelengkungannya dengan
spherometer adalah benda yang ukurannya lebih kecil dari jarak
antara kaki-kaki spherometer. Spherometer yang masih baik
digunakan adalah spherometer yang ujung-ujung piringannya tidak
peot dan ujung sekrup U benar-benar runcing.
2.6 Altimeter
Altimeter merupakan instrumen untuk mengukur ketinggian.
18
2.6.1 spesifikasi
2.6.1.1 Ketelitian
2.6.1.2 Batas ukur
2.6.2 Cara menggunakan
2.6.2.1 Jika kita ada di jalan setapak, di pinggir sungai yang tertera pada
peta atau berada di pinggir tebing atau patahan, maka
perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasi dari
jalan setapak, atau sungai, atau pinggir tebing, adalah kedudukan
atau posisi kita.
2.6.2.2 Tariklah garis dari satu titik identifikasi yang kita kenali.
2.6.2.3 Perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasi
dengan garis kontur yang sesuai dengan posisi ketinggian di peta
adalah posisi kita
3 Alat-alat Ukur Waktu
3.1 Stopwatch Analog
Sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam suatu kegiatan, misalnya berapa lama seorang perenang
mencapai jarak 100 meter, atau berapa lama seorang pelari mencapai jarak 1
km, dsb.
3.1.1 Bagian bagian
3.1.1.1
3.1.1.2 Tombol start/stop, untuk menjalankan dan menghentikan
stopwatch.
19
3.1.1.3 Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.
3.1.1.4 Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik
3.1.1.5 Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit.
3.1.1.6 Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka
mulai dari angka 1 samapai 60 dalam satuan detik
3.1.1.7 Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka
mulai dari 5 sampai 30 dalam satuan menit.
3.1.2 Cara Kerja Stopwatch Analog adalah sebagai berikut :
3.1.2.1 Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka
sehingga gerigi berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara
periodik. Sehingga jarum bergerak.
3.1.2.2 Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta
kombinasi kerja secara mekanik. Pada saat kalibrasi penekan pegas
akan membuat pegas kedua terkalibrasi sehingga pegas pertama
kembali ke tertekan seperti semula. Dan jarum kembali ke posisi
nol
3.1.3 Ketelitian Stopwatch
Stopwatch jarum memiliki ketelitian 0,1 detik karena setiap skala
pada stopwatch dibagi menjadi 10 bagian, sedangkan stopwatch
digital memiliki ketelitian hingga 0,001 s.
3.1.4 Cara Menggunakan Stopwatch
3.1.4.1 Ambil stopwatch. Pastikan dahulu bahwa semua jarum
stopwatch menunjuk pada angka nol,(bila belum tekan tombol
pengenol).
3.1.4.2 Minta teman anda untuk membaca naskah yang telah disediakan
bersamaan dengan menekan tombol start.
3.1.4.3 Tekan tombol stop bersamaan dengan berakhirnya naskah yang
dibaca oleh teman anda.
3.1.4.4 Bacalah skala yang ditunjuk oleh stopwatch, mulailah dengan
penjunjukkan jarum menit kemudian
jarum detik/sekon.Pembacaan dan penulisan jarum detik dapat
20
dilakukan hingga setengah skala terkecil. Catat hasilnya pada hasil
pengamatan.
3.1.5 Cara Membaca Skala Pengukuran Stopwatch Yang Tepat
Pada pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch, pembacaan
skalanya dimulai dengan penunjukan jarum menit kemudian jarum
detik/sekon. Pembacaan dan penulisan jarum detik dapat dilakukan hingga
setengah skala terkecil. Adapun cara penggunaan stopwatch
dengan terlebih dahulu memastikan bahwa semua jarum stopwatch
menunjuk pada angka nol. Bila belum, melakukan pengenolan dengan cara
menekan tombol pengenol (biasanya berwarna hitam/tombol tengah) dan
pada saat pengukuran dimulai ,tekan tombol start (biasanya berwarna
hijau, tombol kanan). Dan ketika pengukuran selesai tekan tombol stop (
biasanya berwarna merah, tombol kiri
3.2 Stopwatch Digital
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan
layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran
dapat kita baca hingga satuan detik.
3.2.1 bagian-bagian dan dari stopwatch digital
3.2.1.1 L.C.D
3.2.1.2 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu
detik ("S")
3.2.1.3 Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik
dan menghitung mundur
3.2.1.4 Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol
3.2.1.5 Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall
3.2.1.6 Masing-masing tombol untuk setting menit dan detik
4. Alat-alat Ukur Suhu
4.1 Thermometer
21
4.1.1 Bagian-bagian
4.1.1.1 Titik tetap atas
4.1.1.2 Batang kaca dengan celah kapiler di bagian dalamnya
4.1.1.3 Titik tetap bawah
4.1.1.4 Trandon (resevoir) zat cair
4.1.1.5 Skala suhu
4.1.1.6 Zat cair thermometer
4.1.2 Cara Menggunakan
4.1.2.1 Meletakan temometer ke benda yang ingin diukur suhunya
4.1.2.2 Kenaikan kapiler pada termometer menunjukan suhu yang di
ukur
5. ph Meter, Soil dan Moisture, Higrometer, Hidrometer, dan Barometer
5.1 ph Meter
Untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari cairan
(meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat
semi-padat).
5.1.1 Bagian-bagian
5.1.2 Cara Menggunakan Alat ph Meter
22
5.1.2.1 Sediakan larutan yang akan di ukur keasamannya. Siapkan
sesuai kebutuhan, jangan terlalu banyak jangan pula terlalu
sedikit, secukupnya saja.
5.1.2.2 Sebelum di ukur, terlebih dahulu perhatikan kadar suhu larutan
yang akan di ukur dengan suhu larutan yang sudah dikalibrasi
sebelumnya. Pastikan keduanya harus sama, misalnya jika suhu
larutan yang sudah dikalibrasi sebesar dua puluh derajat
celcius,makasuhu cairan yang akan diukur juga harus sama.
5.1.2.3 Buka penutup elektroda pada alat ph dengan menggunakan air
khusus, kemudian bersihkan dengan tisu sampai kering.
5.1.2.4 Hidupkan alat ph,lalu celupkan elektroda ke dalam cairan yang
akan diukur, kemudian putar-putar elektroda larut menjadi
homogen.
5.1.2.5 Kemudian tekan tombol yang bertuliskan MEAS lantas akan
muncul kata HOLD di layar. Lalu tunggu beberapa saat hingga
muncul angka PH yang menunjukan kadar ph pada cairan
tersebut. Setelah itu matikan alat tersebut.
5.2 Soil dan Moisture
5.2.1 Bagian-bagian Soil & Moisture Tester
5.2.2 Cara Menggunakan
5.2.2.1 Siapkan batere 9 volt sebagai tenaga/power untuk
mengoperasikan alat.
23
5.2.2.2 Buka bagian belakang alat sebagai tempat batere berada secara
hati hati, pasang batere dan jangan lupa sesuaikan dengan kutub
min dan plusnya.
5.2.2.3 Nyalakan tombol on.
5.2.2.4 Sesuaikan posisi saklar yang berada di bagian belakang alat
(diatas kotak batere), jika mau mengukur suhu, geser saklar ke
posisi huruf yang menunjukan derajat Celsius, jika mau
mengukur pH tanah, atur saklar di posisi pH.
5.2.2.5 Sebelum ditancapkan ke tanah pastikan batang “Probe” dalam
keadaan bersih dan buka tutup/pelindung Probe (warna putih”
5.2.2.6 Pastikan jika tanah dalam keadaan keras/padat/Compact, harus
digemburkan dahulu (tidak perlu disiram air, karena bisa
berpengaruh pada kelembabannya), bisa digemburkan dengan
Cetok/ Cangkul. Usahakan jangan langsung menancapkan ke
tanah jika tanah dalam keadaan keras/kompak.
5.2.2.7 Setelah pemakaian, bersihkan alat dengan Aquades dan di lap
dengan kain bersih dan lembut (Flanel) atau bisa dengan Tissue.
Simpan di tempat Kering.
5.3 Higrometer
Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat
kelembaban relatif pada suatu tempat.
5.3.1 Bagian-bagian
24
5.3.2 Cara menggunakan
Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang
akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah
skalanya. skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan
kalau suhu dengan derajat celcius. Ada bentuk higrometer lama
yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yangdipasang
didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada
raksanya ditermometer satu yang untuk mengukur kelembaban dan
satu lagi yang mengukur suhu.yang bundar ya dibaca
skalanya.Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan
hygrometer selama pembacaanharuslah diberi aliran udara yang
berhembus kearah alat tersebut, ini dapat dilakukandengan
mengipasi alat tersebut dengan secarik kertas atau kipas
5.4 Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau
kepadatan relatif) dari cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan densitas
air.
5.4.1 Bagian-Bagian Hidrometer
5.4.1.1 Batang Hidrometer
Berfungsi untuk pengangan awal sebelum hidrometer
dicelupkan pada cairan, serta sebagai tempat skala hidrometer
25
5.4.1.2 Skala Hidrometer
Merupakan ukuran massa jenis cairan yang akan diukur
5.4.1.3 Kaca Bohlam
Tempat tertampungnya udara
5.4.1.4 Beban
Terbuat dari timbal berfungsi untuk memposisikan Hidrometer
tegak lurus dengan permukaan air
5.4.2 Cara menggunakan hidrometer
Menyiapkan hidrometer dan zat cair yang akan di ukur massa
jenisnya dalam suatu tabung
Pastikan hidrometer bersih dan telah terkalibrasi
Memasukkan hidrometer ke dalam tabung yang berisi zat cair yang
akan diukur massa jenisnya dengan hati-hati untuk menghindari
pembentukan gelembung udara dan usahakan hidrometer dalam
keadaan tegak lurus agar mempermudah dalam pembacaan
Kemudian membaca hasil pengukuran yang tertera pada skala.
5.4.3 Cara Membaca Hasil Pengukuran
Cara membaca hasil pengukuran pada hidrometer adalah dengan
membaca skala yang ditunjuk oleh zat cair yang naik dalam
hidrometer. Satuan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah g
cm-3 . skala yang terbaca ini merupakan massa jenis relatif.
5.5 Barometer
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan udara.
26
Cara menggunakan barometer yaitu :
1) Jika anda belum memiliki barometer anda juga bisa menggunakan
jam tangan yang sudah dilengkapi dengan barometer,
2) Tempatkan barometer di lokasi yang tidak terpengaruh oleh
perubahan radikal. Ini berarti Anda tidak menempatkan barometer
dekat jendela atau di jalur sinar matahari langsung karena yang
akan menyebabkan perubahan radikal sebagai matahari naik atau
turun. Cari tempat yang memiliki warna lebih banyak dan memiliki
suhu yang stabil.
3) Aturlah barometer. Untuk melakukan ini, Anda akan harus mencari
tahu pembacaan barometer saat ini. Anda dapat memperoleh ini
dengan mencari situs cuaca online atau Anda dapat menghubungi
layanan cuaca lokal Anda. Ambil membaca itu dan mengatur
barometer Anda untuk itu. Untuk mengatur barometer harus ada
sekrup Anda dapat melemaskan dan kemudian memindahkan satu
sisi stabil (Anda memiliki satu tangan bergerak terlalu seperti pada
jam). Tempat itu pada bacaan Anda dapatkan dari layanan cuaca.
Tangan bergerak akan bergerak sebagai perubahan tekanan.
4) Perhatikan tangan bergerak meningkat. Menunjukkan peningkatan
cuaca yang baik. Ini harus tenang, jelas dan cerah luar dari tekanan
meningkat.
5) Perhatikan tangan bergerak menurun. Penurunan pada barometer
menunjukkan cuaca semakin buruk. Anda mungkin mengalami
hujan, awan atau angin.
27
6) Buat grafik dan memetakan tekanan barometrik dari hari ke hari.
Ini akan menunjukkan perubahan yang telah terjadi selama periode
waktu. Bagan Anda harus memiliki empat kategori: tanggal,
waktu, kondisi cuaca dan membaca tekanan udara. Anda
mendapatkan pembacaan dengan melihat jumlah tangan bergerak
aktif.

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
FISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTORFISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTOR
PRAMITHA GALUH
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
tommi solos
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Farah Pranidasari
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Nurul Hanifah
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Widya arsy
 
Laporan praktikum fisika dasar (iv)
Laporan praktikum fisika dasar (iv)Laporan praktikum fisika dasar (iv)
Laporan praktikum fisika dasar (iv)fachrytebe
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
yudhodanto
 
Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)
Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)
Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)
NadiaAuliaFirza
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterSylvester Saragih
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Windawati
 
PENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIERPENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIER
Imam budiyanto
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
MIRANTI DIAH PRASTIKA
 
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupJangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
Zhafira Rahmayanti
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
umammuhammad27
 
(II) Pengenalan Neraca di Laboratrorium
(II) Pengenalan Neraca di Laboratrorium(II) Pengenalan Neraca di Laboratrorium
(II) Pengenalan Neraca di LaboratroriumChandra Maulana
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
FISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTORFISIKA - VEKTOR
FISIKA - VEKTOR
 
Ppt alat ukur
Ppt alat ukurPpt alat ukur
Ppt alat ukur
 
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedesLaporan hasil praktikum hukum archimedes
Laporan hasil praktikum hukum archimedes
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Modul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuranModul 1-pengukuran
Modul 1-pengukuran
 
Materi.pengukuran
Materi.pengukuranMateri.pengukuran
Materi.pengukuran
 
Laporan praktikum fisika dasar (iv)
Laporan praktikum fisika dasar (iv)Laporan praktikum fisika dasar (iv)
Laporan praktikum fisika dasar (iv)
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda PadatLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Pengukuran Dasar Pada Benda Padat
 
Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)
Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)
Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)
 
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTUALAT UKUR MASSA & WAKTU
ALAT UKUR MASSA & WAKTU
 
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeterLaporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
Laporan lengkap praktikum menghitung jumlah kalor dalam kalorimeter
 
Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1Laporan praktikum fisika 1
Laporan praktikum fisika 1
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
PENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIERPENGUKURAN LINIER
PENGUKURAN LINIER
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrupJangka sorong dan mikrometer sekrup
Jangka sorong dan mikrometer sekrup
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
 
(II) Pengenalan Neraca di Laboratrorium
(II) Pengenalan Neraca di Laboratrorium(II) Pengenalan Neraca di Laboratrorium
(II) Pengenalan Neraca di Laboratrorium
 

Viewers also liked

Tugas instrumentasi
Tugas instrumentasiTugas instrumentasi
Tugas instrumentasi
Dimas Suendra
 
017_Primavera Risk Analysis
017_Primavera Risk Analysis017_Primavera Risk Analysis
017_Primavera Risk AnalysisAndrew Dick
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
IPA 2014
 
Introduction to primavera risk analysis ppt
Introduction to primavera risk analysis pptIntroduction to primavera risk analysis ppt
Introduction to primavera risk analysis pptp6academy
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Puspawijaya Putra
 
An introduction to primavera risk analysis - Oracle Primavera P6 Collaborate 14
An introduction to primavera risk analysis  - Oracle Primavera P6 Collaborate 14An introduction to primavera risk analysis  - Oracle Primavera P6 Collaborate 14
An introduction to primavera risk analysis - Oracle Primavera P6 Collaborate 14
p6academy
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Ernalia Rosita
 
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Kelas x-q
 
Besaran pokok dan besaran Turunan
Besaran pokok dan besaran TurunanBesaran pokok dan besaran Turunan
Besaran pokok dan besaran Turunan
annisamldya1
 
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantonoLaporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantonoAmie Rosita Syafa
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Ernalia Rosita
 
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasBesaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
State University Of Malang
 

Viewers also liked (13)

Tugas instrumentasi
Tugas instrumentasiTugas instrumentasi
Tugas instrumentasi
 
017_Primavera Risk Analysis
017_Primavera Risk Analysis017_Primavera Risk Analysis
017_Primavera Risk Analysis
 
Laporan kalibrasi
Laporan kalibrasiLaporan kalibrasi
Laporan kalibrasi
 
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
14708251125_Vidya Putri_Instrumentasi dan pengukuran optik
 
Introduction to primavera risk analysis ppt
Introduction to primavera risk analysis pptIntroduction to primavera risk analysis ppt
Introduction to primavera risk analysis ppt
 
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer MangkukPrinsip Kerja Anemometer Mangkuk
Prinsip Kerja Anemometer Mangkuk
 
An introduction to primavera risk analysis - Oracle Primavera P6 Collaborate 14
An introduction to primavera risk analysis  - Oracle Primavera P6 Collaborate 14An introduction to primavera risk analysis  - Oracle Primavera P6 Collaborate 14
An introduction to primavera risk analysis - Oracle Primavera P6 Collaborate 14
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan Tabel Besaran Pokok dan Turunan
Tabel Besaran Pokok dan Turunan
 
Besaran pokok dan besaran Turunan
Besaran pokok dan besaran TurunanBesaran pokok dan besaran Turunan
Besaran pokok dan besaran Turunan
 
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantonoLaporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
Laporan praktikum fisika hukum archimedes disusun oleh vibi primantono
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan ElastisitasBesaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
Besaran dan Satuan, Impuls dan Momentum, Usaha dan Energai dan Elastisitas
 

Similar to , makalah alat ukur massa , panjang , waktu , ph meter , soil dan moisture , higrometer , hidrometer , dan baromete

14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
IPA 2014
 
Pengukuran besaran pokok
Pengukuran besaran pokokPengukuran besaran pokok
Pengukuran besaran pokok
SMA 11 UNGGULAN PINRANG
 
Jangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industriJangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industri
AbdoelWahiedArohman
 
Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)
rana anyndya
 
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptxbab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
BUDIKURNIAWAN353944
 
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan SatuanPengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Endang Hastutiningsih
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuan
billy ferdian
 
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pptOBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
TeresaWilda1
 
ppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptxppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptx
BKKSMKN2Jombang
 
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.pptBAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
nadia395062
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
Rizal Ahlul F
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Rezky Amaliah
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
Elvininda Ervita Ningrum
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.ppt
SetiAwan56
 
Alat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxAlat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptx
ssuser8ddc901
 

Similar to , makalah alat ukur massa , panjang , waktu , ph meter , soil dan moisture , higrometer , hidrometer , dan baromete (20)

14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
 
Pengukuran besaran pokok
Pengukuran besaran pokokPengukuran besaran pokok
Pengukuran besaran pokok
 
Jangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industriJangka sorong metrologi_industri
Jangka sorong metrologi_industri
 
Alat ukur 1
Alat ukur 1Alat ukur 1
Alat ukur 1
 
Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)Alat ukur (ipa)
Alat ukur (ipa)
 
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptxbab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
bab-1-objek-ipa-dan-pengamatan.pptx
 
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan SatuanPengukuran, Besaran, dan Satuan
Pengukuran, Besaran, dan Satuan
 
Pengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuanPengukuran, besaran dan satuan
Pengukuran, besaran dan satuan
 
Jenis alat ukur berat
Jenis alat ukur beratJenis alat ukur berat
Jenis alat ukur berat
 
Bab ii adi
Bab ii adiBab ii adi
Bab ii adi
 
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.pptOBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA.ppt
 
ppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptxppt alat ukur.pptx
ppt alat ukur.pptx
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.pptBAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
BAB-1.-OBJEK-IPA-DAN-PENGAMATANNYA-wecompress.com_.ppt
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
Laporan pengukuran
Laporan pengukuranLaporan pengukuran
Laporan pengukuran
 
PENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.pptPENGUKURAN.ppt
PENGUKURAN.ppt
 
Alat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptxAlat Ukur Mekanik.pptx
Alat Ukur Mekanik.pptx
 

Recently uploaded

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 

, makalah alat ukur massa , panjang , waktu , ph meter , soil dan moisture , higrometer , hidrometer , dan baromete

  • 1. 1 MAKALAH INDIVIDU ALAT-ALAT UKUR (Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Alat-alat ukur) Dosen pengampu: 1. Dr. Nyoto Suseno, M.Si 2. Riswanto, M.Pd.Si Oleh : Rafita Al Qorny (14330031) PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2015
  • 2. 2 ALAT-ALAT UKUR 1. Alat-alat Ukur Massa Massa adalah banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda. Satuan standar untuk massa adalah kilogram. 1.1 Neraca O’haus 2 Lengan 1.1.1 Spesifikasi 1.1.1.1 Ketelitian : 0,1gram 1.1.1.2 Batas ukur : 311gram 1.1.1.3 Tipe :311 1.1.2 Bagian-bagian Neraca O’haus 1.1.2.1 Pemutar skala 2 desimal Ini berfungsi untuk menentukan massa yang ditimbang , sehingga akan didapatkan angka ke 2 dibelakang koma. Cara menggunakannya yaitu dengan cara memutarnya ke arah kanan samapi moncong bebek penentu keseimbangan pas berada di 0 atau ditengah. 1.1.2.2 Piring Neraca
  • 3. 3 Merupakan tempat untuk menyimpan benda / zat yang akan ditimbang. 1.1.2.3 Penyangga Neraca Berfungsi untuk menyangga neraca ohaus agar tetap berdiri tegak 1.1.2.4 Pointer ( Yang seperti moncong bebek) Berfungsi untuk menentukan apakah neraca sudah seimbang atau belum . Carannya dengan memutar sekrup penyeimbang hingga pointer tepat di tengah / di titik 0. 1.1.2.5 Sekrup untuk Penyeimbang Berfungsi untuk menyeimbangkan neraca dengan cara memutar - mutarkannya sampai pointer tepat di tengah/ di titik nol. 1.1.2.6 Skala Skala berfungsi untuk menentukan massa yang ditimbang. Cara memakai skala yaitu dengan cara menggeser anak timbang ke kanan sampai pointer yang seperti moncong bebek tepat berada di tengah.
  • 4. 4 1.1.3 Cara Menggunakan 1.1.3.1 Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar; 1.1.3.2 Meletakkan benda yang akan diukur massanya; 1.1.3.3 Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0; dan 1.1.3.4 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya 1.2 Neraca O’haus 3 Lengan dan 4 lengan . 1.2.1 Spesifikasi 1.2.1.1 Ketelitian : 0,01gram 1.2.1.2 Batas ukur :310 gram 1.2.1.3 Tipe : 1.2.2 Bagian-bagian Neraca O’haus 3 Lengan
  • 5. 5 1.2.2.1 Knop atau pemutar kalibrasi 1.2.2.2 Pemberat atau anting yang diletakkan di masing-masing lenganyang bisa di geser ke kanan dan kekiri 1.2.2.3 Tempat beban temapt untuk memasang beban atau benda yang ingin di ukur 1.2.2.4 Titik nol garis kesetimbangan., titik ini untuk mengkalibrasi sebelum digunakan dan untuk keseimbangan ketika pengukuran sudah di lakukan 1.2.2.5 Lengan neraca yang terdiri dari tiga lengan . Untuk neraca 3 lengan yang ada di laboratorium saya seperti foto di atas terdiri dari tiga lengan dengan skala maksimal berbeda: 1.2.2.5.1 Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing- masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram 1.2.2.5.2 Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr. 1.2.2.5.3 Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr. 1.2.3 Cara Menggunakan Neraca O’haus 3 Lengan 1.2.3.1 Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar 1.2.3.2 Meletakkan benda yang akan diukur massanya 1.2.3.3 Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan 1.2.3.4 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya. 1.2.3 Cara Membaca Neraca O’haus 3 Lengan 1.2.3.1 Setiap lengan jangan lupa berada pada skala 0
  • 6. 6 1.2.3.2 Kalibrasi terlebih dahulu, dengan cara memutar skrup knop pemutar kalibrasi di bagian belakang, sampai seimbang atau jarum penunjuk menunjukkan anka titik nol, hal ini dilakukan agar pengukrannya lebih tepat. 1.2.3.3 Meletakakn benda yang diukur massanya . 1.2.3.4 Menggeser skalanya mulai dari lengan yang besar dan jangan sampai melebihi titik nol , baru skala yang kecil sampai menunjukkan keseimbangan di titik nol ( dua garis sejajar). 1.2.3.5 Membaca hasil pengukuran dengan menjumlahkan setipa skala mulai dari yang besar hingga yang kecil agar lebih mudah. 1.2.4 Ketelitian Neraca O’haus 3 Lengan Skala terkecil dari neraca tersebut adalah 0,1 gram (yaitu jarak antar skala pada lengan yang paling depan). Ketelitian dari neraca adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian neraca adalah : Dx = ½ x 0,1 gram = 0,05 gram. Dengan ketelitian 0,05 gram, maka neraca 3 lengan dapat dipergunakan untuk mengukur massa sebuah benda dengan lebih teliti (akurat). 1.3 Neraca Pegas Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya. 1.3.1 Spesifikasi 1.3.1.1 Ketelitian : 1gram 1.3.1.2 Batas ukur :
  • 7. 7 1.3.2 Gambar dan Bagian-bagian Neraca Pegas Berikut adalah bagian bagian dari neraca pegas: 1.3.2.1 Gantungan sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut agar tidak menganggu proses pengukuran 1.3.2.2 Penunjuk skala adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil pengukuran) 1.3.2.3 Pegas adalah bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital. 1.3.2.4 Skala adalah harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang menunjukkan hasil pengukuran 1.3.2.5 Pengait sebagai tempat dimana benda diletakkan. 1.3.3 CARA MENGGUNAKAN NERACA PEGAS. 1.3.3.1 Mengkalibrasi dinamometer dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian atas dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol. 1.3.3.2 Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat di bagian bawah pegas. 1.3.3.3 Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh penunjuk skala. 1.3.4 CARA MEMBACA NERACA PEGAS. Cara membaca neraca pegas ini sama halnya mistar yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada dinamometer berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.
  • 8. 8 1.4 Neraca Digital Salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. 1.4.1 Spesifikasi 1.4.1.1 Ketelitian : 0,001 gram 1.4.1.2 Batas ukur :0,0001 gram 1.4.2 Gambar dan Bagian-bagian Neraca Digital 1.4.3 Cara Menggunakan 1.4.3.1 Timbangan dihidupkan paling sedikit 5 menit sebelum digunakan. 1.4.3.2 Buka tutup timbangan lalu letakkan kertas diatas platform timbangan. Nolkan timbangan dengan menekan tombol “Tare” yang kiri atau kanan “0,00x” 1.4.3.3 Akan muncul di layarnya (weight display). 1.4.3.4 Gunakan sendok yang bersih dan tambahkan bahan kimia yang mau ditimbang pada kertas sampai jumlahnya sesuai dengan kebutuhan resepnya. 1.4.3.5 Bacalah hasilnya pada layar 2. Alat-alat Ukur Panjang 2.1 Mistar 2.1.1 Spesifikasi 2.1.1.1 Ketelitian : 1 mm atau 0,1 cm 2.1.1.2 Batas ukur : 1 m 2.1.2 Bagian-bagian
  • 9. 9 2.1.3 Cara Menggunakan 2.1.3.1 Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur 2.1.3.2 Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung lain benda. 2.1.3.3 Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala millimeter pada mistar 2.2 Jangka Sorong  Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan pada rahang sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.batas ukurnya yaitu 150mm 2.2.1 Jangka Sorong Digital Jangka sorong digital, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display digital. 2.2.1.1 Bagian-bagian
  • 10. 10 2.2.1.1.1 Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser) 2.2.1.1.2 Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser) 2.2.1.1.3 Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran. 2.2.1.1.4 Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi 2.2.1.1.5 Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm 2.2.1.1.6 Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang. 2.2.1.1.7 Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale) 2.2.1.1.8 Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw) 2.2.1.1.9 Power on/off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan alat. 2.2.1.1.10 Zero setting, berfungsi untuk mengkalibrasi jangka sorong. 2.2.1.1.11 LCD display, berfungsi untuk melihat hasil pengukuran 2.2.1.2 Cara Menggunakan 2.2.1.2.1 Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus
  • 11. 11 menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya. 2.2.1.2.2 Nyalakan tombol on untuk menghidupkan alat atau layar LCD. 2.2.1.2.3 Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran. 2.2.1.2.4 Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya. 2.2.1.2.5 Setelah menggunakan tekan tombol off untuk mematikan alat atau lcd. 2.2.2 Jangka Sorong Analog Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper) 2.2.2.1 Gambar dan Bagian-bagian 2.2.2.1.1 Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
  • 12. 12 2.2.2.1.2 Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser) 2.2.2.1.3 Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran. 2.2.2.1.4 Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi 2.2.2.1.5 Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm 2.2.2.1.6 Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang. 2.2.2.1.7 Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale) 2.2.2.1.8 Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw) 2.2.2.2 Cara Menggunakan a) Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol bisa mensettingnya. b) Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran. c) Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
  • 13. 13 2.2.2.2.1 Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring. 2.2.2.2.2 Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser). 2.2.2.3 Cara Membaca Jangka Sorong 2.2.2.3.1 Lihat skala utama, lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm. 2.2.2.3.2 Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm 2.2.2.3.3 Jumlahkan 2.3 Mikrometer Skrup
  • 14. 14 2.3.1 Spesifikasi 2.3.1.1 ketelitian :0,01 mm 2.3.1.2 batas ukur :25mm 2.3.2 Bagian-bagian 2.3.1.1 Bingkai (Frame) Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm. 2.3.1.2 Landasan (Anvil) Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle. 2.3.1.3 Spindle (gelendong) Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan. 2.3.1.4 Pengunci (lock) Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur benda. 2.3.1.5 Sleeve Tempat skala utama.
  • 15. 15 2.3.1.5 Thimble Tempat skala nonius berada 2.3.1.6 Ratchet Knob Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil. 2.3.2 Cara Penggunaanya: 2.3.2.1 Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka. 2.3.2.1 Buka rahan dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga benda dapat masuk kerahang. 2.3.2.1 Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat. 2.4 Meteran 2.4.1 Spesifikasi 2.4.1.1 ketelitian :0,5 2.4.1.2 batas ukur :3m 2.4.2 Bagian-bagian 2.4.2.1 Kotak meteran. 2.4.2.2 Meteran/Pita besi tipis. 2.4.2.3 Plat stainless pada ujung titik meteran. 2.4.2.4 Gantungan pada kotak meteran. 2.4.3 Cara menggunakan meteran 1. Untuk mndapatkan hasil yang lebih baik akurat sebaiknya dilakukan dua orang 2. Orang pertama memegang ujung awal meteran dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran 3. Orang yang kedua memegang rol meteran menuju ketitik pengukuran lainnya dan menarik meteran selurus mungkin dan meletakkan meteran di titik yang dituju
  • 16. 16 4. Membaca angka dan meteran yang tepat dittitik yang di tuju. 2.5 Spherometer Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm. 2.5.1 spesifikasi 2.5.1.1 keelitian :0,01mm 2.5.1.2 batas ukur :10mm 2.5.2 Bagian – bagian spherometer a) Keping skala tegak b) Keping skala datar c) Tiga kaki tetap d) Pemutar keping skala datar e) Ujung kaki bergerak 1) Skala utama 2) Skala nonius 2.5.3 Cara Menggunakan 2.5.3.1 Menentukan titik nol alat, yaitu spherometer diletakkan di tempat (alas) yang rata dan sekrup S diputar sampai ujung sekrup U
  • 17. 17 menyentuh alas tersebut. Jika menggunakan alas dari kaca plan parallel, maka pada saat bayangan ujung sekrup berhimpit dengan ujung sekrup itu menandakan bahwa ujung sekrup sudah tepat menyinggung/ menyentuh alas jika tidak menggunakan kaca plan parallel, maka pada saat sekrup S diputar ternyata kaki spherometer K akan ikut berputar berarti ujung sekrup U sudah menyentuh alas 2.5.3.2 Sekrup S diputar sehingga jarak antara ujung sekrup dengan alas dapat ditempati oleh benda yang mau diukur tebal atau kelengkungannya. Benda yang akan diukur tebal atau kelengkungannya diletakkan di antara alas dan ujung sekrup U. 2.5.3.3 Sekrup S diputar sampai ujung sekrup tepat menyentuh permukaan benda yang diukur. 2.5.3.4 Tebal atau kelengkungan benda dapat ditentukan dengan menghitung selisih penunjukan pada langkah 4 dan langkah 1. Benda yang dapat diukur tebal atau kelengkungannya dengan spherometer adalah benda yang ukurannya lebih kecil dari jarak antara kaki-kaki spherometer. Spherometer yang masih baik digunakan adalah spherometer yang ujung-ujung piringannya tidak peot dan ujung sekrup U benar-benar runcing. 2.6 Altimeter Altimeter merupakan instrumen untuk mengukur ketinggian.
  • 18. 18 2.6.1 spesifikasi 2.6.1.1 Ketelitian 2.6.1.2 Batas ukur 2.6.2 Cara menggunakan 2.6.2.1 Jika kita ada di jalan setapak, di pinggir sungai yang tertera pada peta atau berada di pinggir tebing atau patahan, maka perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasi dari jalan setapak, atau sungai, atau pinggir tebing, adalah kedudukan atau posisi kita. 2.6.2.2 Tariklah garis dari satu titik identifikasi yang kita kenali. 2.6.2.3 Perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasi dengan garis kontur yang sesuai dengan posisi ketinggian di peta adalah posisi kita 3 Alat-alat Ukur Waktu 3.1 Stopwatch Analog Sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan, misalnya berapa lama seorang perenang mencapai jarak 100 meter, atau berapa lama seorang pelari mencapai jarak 1 km, dsb. 3.1.1 Bagian bagian 3.1.1.1 3.1.1.2 Tombol start/stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.
  • 19. 19 3.1.1.3 Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol. 3.1.1.4 Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik 3.1.1.5 Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit. 3.1.1.6 Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari angka 1 samapai 60 dalam satuan detik 3.1.1.7 Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5 sampai 30 dalam satuan menit. 3.1.2 Cara Kerja Stopwatch Analog adalah sebagai berikut : 3.1.2.1 Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum bergerak. 3.1.2.2 Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja secara mekanik. Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali ke tertekan seperti semula. Dan jarum kembali ke posisi nol 3.1.3 Ketelitian Stopwatch Stopwatch jarum memiliki ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada stopwatch dibagi menjadi 10 bagian, sedangkan stopwatch digital memiliki ketelitian hingga 0,001 s. 3.1.4 Cara Menggunakan Stopwatch 3.1.4.1 Ambil stopwatch. Pastikan dahulu bahwa semua jarum stopwatch menunjuk pada angka nol,(bila belum tekan tombol pengenol). 3.1.4.2 Minta teman anda untuk membaca naskah yang telah disediakan bersamaan dengan menekan tombol start. 3.1.4.3 Tekan tombol stop bersamaan dengan berakhirnya naskah yang dibaca oleh teman anda. 3.1.4.4 Bacalah skala yang ditunjuk oleh stopwatch, mulailah dengan penjunjukkan jarum menit kemudian jarum detik/sekon.Pembacaan dan penulisan jarum detik dapat
  • 20. 20 dilakukan hingga setengah skala terkecil. Catat hasilnya pada hasil pengamatan. 3.1.5 Cara Membaca Skala Pengukuran Stopwatch Yang Tepat Pada pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch, pembacaan skalanya dimulai dengan penunjukan jarum menit kemudian jarum detik/sekon. Pembacaan dan penulisan jarum detik dapat dilakukan hingga setengah skala terkecil. Adapun cara penggunaan stopwatch dengan terlebih dahulu memastikan bahwa semua jarum stopwatch menunjuk pada angka nol. Bila belum, melakukan pengenolan dengan cara menekan tombol pengenol (biasanya berwarna hitam/tombol tengah) dan pada saat pengukuran dimulai ,tekan tombol start (biasanya berwarna hijau, tombol kanan). Dan ketika pengukuran selesai tekan tombol stop ( biasanya berwarna merah, tombol kiri 3.2 Stopwatch Digital Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik. 3.2.1 bagian-bagian dan dari stopwatch digital 3.2.1.1 L.C.D 3.2.1.2 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu detik ("S") 3.2.1.3 Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan menghitung mundur 3.2.1.4 Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol 3.2.1.5 Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall 3.2.1.6 Masing-masing tombol untuk setting menit dan detik 4. Alat-alat Ukur Suhu 4.1 Thermometer
  • 21. 21 4.1.1 Bagian-bagian 4.1.1.1 Titik tetap atas 4.1.1.2 Batang kaca dengan celah kapiler di bagian dalamnya 4.1.1.3 Titik tetap bawah 4.1.1.4 Trandon (resevoir) zat cair 4.1.1.5 Skala suhu 4.1.1.6 Zat cair thermometer 4.1.2 Cara Menggunakan 4.1.2.1 Meletakan temometer ke benda yang ingin diukur suhunya 4.1.2.2 Kenaikan kapiler pada termometer menunjukan suhu yang di ukur 5. ph Meter, Soil dan Moisture, Higrometer, Hidrometer, dan Barometer 5.1 ph Meter Untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat). 5.1.1 Bagian-bagian 5.1.2 Cara Menggunakan Alat ph Meter
  • 22. 22 5.1.2.1 Sediakan larutan yang akan di ukur keasamannya. Siapkan sesuai kebutuhan, jangan terlalu banyak jangan pula terlalu sedikit, secukupnya saja. 5.1.2.2 Sebelum di ukur, terlebih dahulu perhatikan kadar suhu larutan yang akan di ukur dengan suhu larutan yang sudah dikalibrasi sebelumnya. Pastikan keduanya harus sama, misalnya jika suhu larutan yang sudah dikalibrasi sebesar dua puluh derajat celcius,makasuhu cairan yang akan diukur juga harus sama. 5.1.2.3 Buka penutup elektroda pada alat ph dengan menggunakan air khusus, kemudian bersihkan dengan tisu sampai kering. 5.1.2.4 Hidupkan alat ph,lalu celupkan elektroda ke dalam cairan yang akan diukur, kemudian putar-putar elektroda larut menjadi homogen. 5.1.2.5 Kemudian tekan tombol yang bertuliskan MEAS lantas akan muncul kata HOLD di layar. Lalu tunggu beberapa saat hingga muncul angka PH yang menunjukan kadar ph pada cairan tersebut. Setelah itu matikan alat tersebut. 5.2 Soil dan Moisture 5.2.1 Bagian-bagian Soil & Moisture Tester 5.2.2 Cara Menggunakan 5.2.2.1 Siapkan batere 9 volt sebagai tenaga/power untuk mengoperasikan alat.
  • 23. 23 5.2.2.2 Buka bagian belakang alat sebagai tempat batere berada secara hati hati, pasang batere dan jangan lupa sesuaikan dengan kutub min dan plusnya. 5.2.2.3 Nyalakan tombol on. 5.2.2.4 Sesuaikan posisi saklar yang berada di bagian belakang alat (diatas kotak batere), jika mau mengukur suhu, geser saklar ke posisi huruf yang menunjukan derajat Celsius, jika mau mengukur pH tanah, atur saklar di posisi pH. 5.2.2.5 Sebelum ditancapkan ke tanah pastikan batang “Probe” dalam keadaan bersih dan buka tutup/pelindung Probe (warna putih” 5.2.2.6 Pastikan jika tanah dalam keadaan keras/padat/Compact, harus digemburkan dahulu (tidak perlu disiram air, karena bisa berpengaruh pada kelembabannya), bisa digemburkan dengan Cetok/ Cangkul. Usahakan jangan langsung menancapkan ke tanah jika tanah dalam keadaan keras/kompak. 5.2.2.7 Setelah pemakaian, bersihkan alat dengan Aquades dan di lap dengan kain bersih dan lembut (Flanel) atau bisa dengan Tissue. Simpan di tempat Kering. 5.3 Higrometer Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban relatif pada suatu tempat. 5.3.1 Bagian-bagian
  • 24. 24 5.3.2 Cara menggunakan Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius. Ada bentuk higrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yangdipasang didinding. Cara membacanya juga sama, bisa dilihat pada raksanya ditermometer satu yang untuk mengukur kelembaban dan satu lagi yang mengukur suhu.yang bundar ya dibaca skalanya.Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan hygrometer selama pembacaanharuslah diberi aliran udara yang berhembus kearah alat tersebut, ini dapat dilakukandengan mengipasi alat tersebut dengan secarik kertas atau kipas 5.4 Hidrometer Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif) dari cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan densitas air. 5.4.1 Bagian-Bagian Hidrometer 5.4.1.1 Batang Hidrometer Berfungsi untuk pengangan awal sebelum hidrometer dicelupkan pada cairan, serta sebagai tempat skala hidrometer
  • 25. 25 5.4.1.2 Skala Hidrometer Merupakan ukuran massa jenis cairan yang akan diukur 5.4.1.3 Kaca Bohlam Tempat tertampungnya udara 5.4.1.4 Beban Terbuat dari timbal berfungsi untuk memposisikan Hidrometer tegak lurus dengan permukaan air 5.4.2 Cara menggunakan hidrometer Menyiapkan hidrometer dan zat cair yang akan di ukur massa jenisnya dalam suatu tabung Pastikan hidrometer bersih dan telah terkalibrasi Memasukkan hidrometer ke dalam tabung yang berisi zat cair yang akan diukur massa jenisnya dengan hati-hati untuk menghindari pembentukan gelembung udara dan usahakan hidrometer dalam keadaan tegak lurus agar mempermudah dalam pembacaan Kemudian membaca hasil pengukuran yang tertera pada skala. 5.4.3 Cara Membaca Hasil Pengukuran Cara membaca hasil pengukuran pada hidrometer adalah dengan membaca skala yang ditunjuk oleh zat cair yang naik dalam hidrometer. Satuan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah g cm-3 . skala yang terbaca ini merupakan massa jenis relatif. 5.5 Barometer Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.
  • 26. 26 Cara menggunakan barometer yaitu : 1) Jika anda belum memiliki barometer anda juga bisa menggunakan jam tangan yang sudah dilengkapi dengan barometer, 2) Tempatkan barometer di lokasi yang tidak terpengaruh oleh perubahan radikal. Ini berarti Anda tidak menempatkan barometer dekat jendela atau di jalur sinar matahari langsung karena yang akan menyebabkan perubahan radikal sebagai matahari naik atau turun. Cari tempat yang memiliki warna lebih banyak dan memiliki suhu yang stabil. 3) Aturlah barometer. Untuk melakukan ini, Anda akan harus mencari tahu pembacaan barometer saat ini. Anda dapat memperoleh ini dengan mencari situs cuaca online atau Anda dapat menghubungi layanan cuaca lokal Anda. Ambil membaca itu dan mengatur barometer Anda untuk itu. Untuk mengatur barometer harus ada sekrup Anda dapat melemaskan dan kemudian memindahkan satu sisi stabil (Anda memiliki satu tangan bergerak terlalu seperti pada jam). Tempat itu pada bacaan Anda dapatkan dari layanan cuaca. Tangan bergerak akan bergerak sebagai perubahan tekanan. 4) Perhatikan tangan bergerak meningkat. Menunjukkan peningkatan cuaca yang baik. Ini harus tenang, jelas dan cerah luar dari tekanan meningkat. 5) Perhatikan tangan bergerak menurun. Penurunan pada barometer menunjukkan cuaca semakin buruk. Anda mungkin mengalami hujan, awan atau angin.
  • 27. 27 6) Buat grafik dan memetakan tekanan barometrik dari hari ke hari. Ini akan menunjukkan perubahan yang telah terjadi selama periode waktu. Bagan Anda harus memiliki empat kategori: tanggal, waktu, kondisi cuaca dan membaca tekanan udara. Anda mendapatkan pembacaan dengan melihat jumlah tangan bergerak aktif.