SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di antara kelaziman hidup bermasyarakat adalah budaya saling
mengunjungi atau bertamu, yang dikenal dengan isitilah silaturrahmi oleh
kebanyakan masyarakat. Walaupun sesungguhnya istilah silaturrahmi itu lebih
tepat (dalam syari’at) digunakan khusus untuk berkunjung/ bertamu kepada sanak
famili dalam rangka mempererat hubungan kekerabatan.Namun, bertamu, baik itu
kepada sanak kerabat, tetangga, relasi, atau pihak lainnya, bukanlah sekedar
budaya semata melainkan termasuk perkara yang dianjurkan di dalam agama
Islam yang mulia ini. Karena berkunjung/bertamu merupakan salah satu sarana
untuk saling mengenal dan mempererat tali persaudaraan terhadap sesama
muslim. Allah berfirman: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah
menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian
berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang
yang paling bertaqwa.” (Al Hujurat: 13)
B. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian Adab Bertamu ?
2.Bagaimana tata cara bertamu dalam islam ?
3.Bagaiman Cara menerima tamu dan lamanya bertamu dalam islam ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Adab Bertamu
Dalam ajaran Islam ada dua konsep yang harus ditegakkan, yaitu Hablum
minallah dan Hablum minannas, Hablum Minallah artinya melakukan hubungan
dengan Allah, sedangkan Hablum minannasartinya melakukan hubungan antar
sesame manusia. Bertemu termasuk salah satu dari kegiatan hablum minannas.
Jika demikian, apa bertamu itu sebenarnya..?!
Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain dalm rangka mempererat
silaturahim. Maksud orang lain di sini adalah tetangga, saudara (sanak famili),
teman sekantor, teman seprofesi dan sebagainya. bertemu tentu ada maksud dan
tujuannya, antara lain menjeguk yang sedang sakit, ngobrol-ngobrol biasa,
membicarakan bisnis, membicarakan masalah keluarga keluarga dan sebagainya.
Apapun alasannya, seseorang berkunjung kerumah orang lain (bertamu)
tidaklah menjadi persoalan. Yang jelas bertamu itu pada hakekatnya mempererat
silaturahmi atau tali persaudaraan. Orang suka bersilaturahmi akan dilampangkan
rezekinya dan dipanjangkan umurnya, sebagaimana hadis Rasulullah saw, dari
riowayat Abu Hurairah:
‫ـ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬
‫ه‬‫للا‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ُ‫للا‬
‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
:
ْ‫ن‬َ‫م‬
‫ب‬َ‫ح‬َ‫ا‬
ْ‫ن‬َ‫ا‬
َ‫ط‬‫ـ‬َ‫س‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬
ُ‫ه‬َ‫ل‬
‫ى‬‫ه‬‫ف‬
‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫ق‬ْ‫ز‬ ‫ه‬‫ر‬
ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ا‬‫ـ‬َ‫س‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫و‬
‫ى‬‫ه‬‫ف‬
‫ه‬‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬َ‫ث‬َ‫ا‬
ْ‫ل‬‫ـ‬ ‫ه‬
‫ص‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬
.ُ‫ه‬َ‫م‬ ‫ه‬‫ح‬َ‫ر‬
‫﴿رواه‬
‫البخارى‬
‫ومسـلم‬
‫عن‬
‫أبى‬
﴾‫هريرة‬
Artinya :“Sabda Rasulullah saw.”Burung siapa yang menginginkan diperluas
rezekinya dan diperpanjang umurnya maka sebaiknya ia bersilaturahmi.” (H.R
Bukhari Muslim)
Mempererat tali silaturahim, baik dengan tetangga, sanak saudara maupun
teman sejawat merupakan perintah agama islam agar senantiasa membina kasih
sayang, hidup rukun, tolong menolong, saling membantu antara yang kaya dengan
yang miskin dan memiliki kesempatan dengan yang mengalami kesempitan.
3
Silaturahim tidak saja menghubungkan tali persaudaraan, tetapi juga akan
banyak menambah wawasan, pengalaman karena pada saat berinteraksi terdapat
pembicaraan-pembicaraan yang berkaitan dengan masalah-masalah perdagangan
atau penghasilan, sehingga satu sama lain akan mendapatkan pandangan baru
tentang usaha pendapatan rezeki dan sebagainya.
Suasana yang dialami bagi orang yang biasa bersilaturahmi, hidup menjadi
lebih menyenangkan, nuaman, dan hati menjadai tentram sehingga hidup ii
merasa luas dan lega seakan umur bertambah, walaupun kenyataan yang
sebenarnya umur atau ajal manusia sudah ditentukan jauh sebelum ia dilahirkan
oleh Allah Swt.Sabda Rasulullah saw. yang lain dari riwayat Aisyah:
‫ـ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬
‫ه‬‫للا‬
‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬
ُ‫للا‬
‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬
:
‫ه‬‫م‬ ‫ه‬‫ح‬َّ‫الر‬ُ‫ة‬َ‫ل‬ ‫ه‬
‫ص‬
ُ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ َ‫و‬
‫ه‬‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬‫ل‬ْ‫ا‬
َ‫ن‬ْ‫ر‬ِّ‫ه‬‫ـم‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ‫ه‬‫ار‬ َ‫و‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬
َ‫ْن‬‫د‬ ‫ه‬‫ز‬َ‫ي‬ َ‫و‬َ‫ار‬َ‫ي‬ِّ‫ه‬‫د‬‫ال‬
‫ى‬‫ه‬‫ف‬
. ‫ه‬‫ار‬َ‫م‬‫ـ‬ْ‫ع‬َ‫ال‬ْ‫ا‬
‫﴿رواه‬
‫أحـمدوالبيـهـق‬
‫ى‬
‫عن‬
﴾‫عاشة‬
Artinya :“Sabda Rasulullah saw:” Bersilaturahmi, baik budi pekerti dan
bertetangga yang baik, akan meramaikan kampong dan dapat menabah
umur.” (H.R Ahmad dan Baihaqi dari Aisyah)[1]
Hadis tersebut menambahkan selain bersilaturahmi, berakhlak yang baik
(Husnul Khuluq) dan bertetangga yang baik (Husnul Jawari) dapat pula
mencptakan suasana yang menyenangkan dan lebih semarak dalam hidup
bermasyarakat.Karena itu ajaran islam member tuntunan atau tatakrama dalam
berinteraksi antar sesama misalnya bertamu dan yang menerima tamu.
B. Cara Bertamu yang Baik
Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut:
o Berpakaian yang rapi dan pantas
Bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati tuan rumah
dan dirinya sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas akan lebih dihormati
oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya. Allah SWT berfirman yang Artinya:
“Jika kamu berbua baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri….” (QS Al Isra : 7)
4
o Memberi isyarat dan salam ketika datang
Allah SWT berfirman yang Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin
dan memberikan salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik
bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui siapapun di
dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapatkan izin. Dan
jika dikatakan kepadamu "kembalilah", maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih
bersih bagimu. Dan Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Kamu
tidak berdosa apabila memasuki rumah yang tidak diperuntukkan untuk didiami,
yang ada di dalamnya barang keperluanmu. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
jelaskan dan apa yang kamu sembunyikan.” (QS. An-Nur: 27-29).
1. Penafsiran Ayat Ibnu Katsir berkata, Muqotil bin Hayyan berkata,
Allah melarang hambanya yang beriman memasuki rumah orang lain tanpa
izin dan memerintahkan untuk memberi salam kepada penghuni / pemiliknya.
Sebab kebiasaan orang jahiliyah apabila dia berjumpa dengan temannya
tidaklah menyampaikan salam menurut Islam, tetapi mengucapkan selamat
pagi, atau selamat sore.Inilah penghormatan mereka. Jika mereka pergi ke rumah
temannya, mereka langsung masuk rumah tanpa minta izin sebelumnya. Orang
yang berada di rumah merasa keberatan, sebab bisa jadi ketika tamu itu masuk ke
rumah, shohibul bait (tuan rumah) sedang berkumpul dengan istrinya. Oleh sebab
itu Allor merubah adat jelek ini, supaya rumah itu bersih dari kotoran dan
kekeruhan hati, maka diperintahkan hamba-Nya agar meminta izin dan
mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum masuk rumah orang lain. Berikutnya
Ibnu Katsir berkata,Perkataan Muqotil bin Hayyan itu benar. Oleh karena itu,
Alloh menjelaskan, yang demikian itu (meminta izin terlebih dahulu sebelum
masuk ke rumah orang -pen) itu lebih baik untukmu (yang bertamu dan tuan
rumah -pen), semoga kamu selalu ingat.
Adapun makna ayat, Jika kamu tidak menemui siapapun di dalamnya, maka
janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapatkan izin. Dan jika dikatakan
kepadamu "kembalilah",maka kembalilah. Mengapa demikian? Karena meminta
izin sebelum masuk rumah itu berkenaan dengan penggunaan hak orang lain. Oleh
5
karena itu, tuan rumah berhak menerima atau menolak tamu. (jangan memaksanya
sebagaimana kita tidak mau dipaksa -pen).
Syaikh Abdur Rahman bin Nasir As-Sa’di menambahkan,
Jika kamu disuruh kembali, maka kembalilah. Jangan memaksa ingin masuk, dan
jangan marah. Karena tuan rumah itu bukan menolak hak yang wajib bagimu
wahai tamu, tetapi dia ingin berbuat kebaikan.Terserah dia, karena itu haknya,
mengizinkan masuk atau tidak. Jangan ada perasaan dan tuduhan bahwa tuan
rumah ini angkuh dan sombong sekali. Oleh sebab itu, kelanjutan dari makna ayat,
"… kembali itu lebih bersih bagimu. Dan Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan." artinya supaya kamu tidak berburuk sangka atau sakit hati kepada tuan
rumah jika kamu tidak diizinkan masuk, karena Allohlah Yang Maha Tahu
kemaslahatan hamba-Nya.
Wahai saudaraku seiman! Bukankah peraturan Al-Qur’an ini indah?
Bukankah pemahaman salafus sholeh seperti ahli tafsir ini sejalan dengan fitroh
dan akal manusia yang sehat? Sudahkah kita mengamalkan peraturan yang indah
ini, ataukah kita masih keliru, seenaknya saja masuk rumah orang lain tanpa izin?
Karena dianggap kawan akrab, kita anggap rumah sendiri? Oleh karena itu mari
kita segera beristighfar kepada Alloh untuk melebur dosa kita yang lalu dan
memperbaiki sisa hidup yang ada.
Selanjutnya Ibnu Katsir berkata,Adapun firman Alloh, "Kamu tidak
berdosa apabila memasuki rumah yang tidak diperuntukkan untuk didiami, yang
ada di dalamnya barang keperluanmu." menunjukkan kekhususan dari ayat
sebelumnya. Artinya kita boleh memasuki rumah tanpa izin terlebih dahulu,
apabila rumah itu bukan untuk kediaman keluarga, yang di dalamnya ada
keperluan, karena rumah itu diperuntukkan untuk umum.
Seperti aula atau ruang tamu umum. Jika awalnya diizinkan, maka tidak perlu izin
lagi untuk seterusnya. Ikrimah, Hasan Al-Bashri dan para tabi’in yang lain
memberi contoh rumah yang boleh dimasuki tanpa minta izin sebelumnya adalah:
toko, kios-kios, terminal, tempat peristirahatan.
2. Mafsadah Masuk Rumah Tanpa Izin Kita wajib meyakini, bahwa semua
perintah di dalam Al-Qur’an dan sunnah, jika diamalkan pasti ada mashlahatnya
6
baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, semua larangannya jika dilanggar
pasti mendatangkan kerusakan. Adapun kerusakan yang disebabkan masuk rumah
orang lain tanpa izin banyak sekali. Antara lain sebagaimana yang telah dijelaskan
oleh Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’di. Beliau berkata, Alloh
menjelaskan kepada hamba-Nya yang beriman bahwa mereka dilarang masuk
rumah orang lain tanpa izin karena ada beberapa mafsadah, yaitu:
1. Kemungkinan akan terlihatnya aurot atau aib orang yang di rumah.
Karena
rumah bagi manusia adalah penutup aurat di balik tabir. Ibarat pakaian
untuk menutup aurat badannya. Sabda Rosulullah yang artinya, Sesungguhnya
disyari’atkan meminta izin, karena untuk keperluan melihat.
2. Menimbulkan keraguan shohibul bait, seperti munculnya kecurigaan
terhadap tamu dengan persangkaan yang buruk (ingin mencuri, merampok, atau
perbuatan jahat lainnya). Sebab, masuk rumah tanpa sepengetahuan penghuninya
adalah perbuatan jelek. Oleh karena itu, jika ingin masuk rumah orang orang lain,
hendaknya minta izin. [2]
Diriwayatkan bahwa:
َّ‫هن‬‫ا‬
‫ا‬‫ل‬ُ‫ج‬ َ‫ر‬
َ‫ن‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ه‬‫ا‬
‫لى‬َ‫ع‬
ِّ‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
‫ص‬
‫م‬
َ‫و‬
َ‫و‬ُ‫ه‬
‫ى‬‫ه‬‫ف‬
‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬
:
“
ُ‫ج‬‫ه‬‫ل‬َ‫ا‬
”
َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬
‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
‫ص‬
‫م‬
‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫م‬‫ه‬‫اد‬َ‫ج‬‫ه‬‫ل‬
:
ْ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ا‬
‫ى‬َ‫ل‬‫ه‬‫ا‬
‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬
ُ‫ه‬ْ‫م‬ِّ‫ه‬‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬
َ‫ان‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬‫ه‬‫ت‬ْ‫س‬‫ه‬‫اال‬
َ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ف‬
ُ‫ه‬َ‫ل‬
:
ْ‫ل‬ُ‫ق‬
“
ُ‫م‬َ‫ل‬َّ‫س‬‫ال‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ‫ا‬
ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ا‬
”
ُ‫ه‬َ‫ع‬‫ه‬‫م‬َ‫س‬َ‫ف‬
ْ‫ل‬َ‫ج‬ ِّ‫ه‬
‫الر‬
ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬
“
‫ا‬
ُ‫م‬َ‫ل‬َّ‫س‬‫ل‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
َ‫ا‬
ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ا‬
”
َ‫ن‬‫ه‬‫ذ‬َ‫ا‬َ‫ف‬
‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬
‫ص‬
‫م‬
ْ‫د‬َ‫ق‬
َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬
‫(رواه‬
‫ابو‬
)‫داود‬
Artinya: “Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin ke rumah Nabi Muhammad
SAW sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya: Bolehkah aku masuk? Nabi
SAW bersabda kepada pembantunya: temuilah orang itu dan ajarkan kepadanya
minta izin dan katakan kepadanya agar ia mengucapkan “Assalmu alikum,
bolehkah aku masuk” lelaki itu mendengar apa yang diajarkan nabi, lalu ia
berkata “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk?” nabi SAW memberi izin
kepadanya maka masuklah ia. (HR Abu Daud).
7
o Jangan mengintip ke dalam rumah
Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Dari Sahal bin Saad ia berkata:
Ada seorang lelaki mengintip dari sebuh lubang pintu rumah Rasulullah SAW dan
pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya. Maka Rasulullah SAW
bersabda: “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu.
Sesungguhnya Allah memerintahkanuntuk meminta izin itu adalah karena untuk
menjaga pandangan mata.” (HR Bukhari)[3]
o Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali
Jika telah tiga namun belum ada jawaban dari tuan rumah, hendaknya
pulang dahulu dan datang pada lain kesempatan.
o Memperkenalkan diri sebelum masuk
Apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya tamu
memperkenalkan diri secara jelas, terutama jika bertamu pada malam hari.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya: “dari Jabir ra Ia berkata: Aku
pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu aku mengetuk pintu rumah beliau.
Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau bersabda:
“Saya, saya…!” seakan-akan beliau marah” (HR Bukhari)
Kata “Saya” belum memberi kejelasan. Oleh sebab itu, tamu hendaknya
menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak ragu lagi untuk
menerima kedatangannya
o Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya
seorang wanita
Dalam hal ini, perempuan yang berada di rumah sendirian hendaknya juga
tidak memberi izin masuk tamunya. Mempersilahkan tamu lelaki ke dalam rumah
sedangkan ia hanya seorang diri sama halnya mengundang bahay bagi dirinya
sendiri. Oleh sebab itu, tamu cukup ditemui diluar saja.
8
o Masuk dan duduk dengan sopan
Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, hendajnya tamu masuk
dan duduk dengan sopan di tempat duduk yang telah disediakan. Tamu hendaknya
membatasi diri, tidak memandang kemana-mana secara bebas. Pandangan yang
tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing) dapat menimbulkan kecurigaan bagi
tuan rumah. Tamu dapat dinilai sebagai orang yang tidak sopan, bahkan dapat
pula dikira sebagai orang jahat yang mencari-cari kesempatan. Apabila tamu
tertarik kepada sesuatu (hiasan dinding misalnya), lebih ia berterus terang kepada
tuan rumah bahwa ia tertarik dan ingin memperhatikannya.
o Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati
Apabila tuan rumah memberikan jamuan, hendaknya tamu menerima
jamuan tersebut dengan senang hati, tidak menampakkan sikap tidak senang
terhadap jamuan itu. Jika sekiranya tidak suka dengan jamuan tersebut, sebaiknya
berterus terang bahwa dirinya tidak terbiasa menikmati makanan atau minuman
seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati, tamu
sebaiknya segera menikmatinya, tidak usah menunggu sampai berkali-kali tuan
rumah mempersilahkan dirinya.
o Mulailah makan dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan membaca
hamdalah
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya: “Jika seseorang
diantara kamu hendak makan maka sebutlah nama Allah, jika lupa menyebut
nama Allah pada awalnya, hendaklah membaca: Bismillahi awwaluhu
waakhiruhu.” ( HR Abu Daud dan Turmudzi)
o Makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memili
Islam telah memberi tuntunan bahwa makan dan minum hendaknya
dilakukan dengan tangan kanan, tidak sopan dengan tangan kiri (kecuali tangan
kanan berhalangan). Cara seperti ini tidak hanya dilakukan saat bertamu saja.
Mkelainkan dalam berbagai suasana, baik di rumah sendiri maupun di rumah
orang lain
9
o Bersihkan piring, jangan biarkan sisa makanan berceceran
Sementara ada orang yang merasa malu apabila piring yang habis
digunakan untuk makan tampak bersih, tidak ada makann yang tersisa padanya.
Mereka khawatir dinilai terlalu lahap. Islam memberi tuntunan yang lebih bagus,
tidak sekedar mengikuti perasaan manusia yang terkadang keliru. Tamu yang
menggunakan piring untuk menikmati hidangan tuan rumah, hendaknya piring
tersebut bersih dari sisa makanan. Tidak perlu menyisakan makanan pada pring
yang bekas dipakainya yang terkadang menimbulkan rasa jijik bagi yang
melihatnya.
o Segeralah pulang setelah selesai urusan
Kesempatan bertamu dapat digunakan untuk membicarakan berbagai
permasalahan hidup. Namun demikian, pembicaraan harus dibatasi tentang
permasalahan yang penting saja, sesuai tujuan berkunjung. Hendaknya dihindari
pembicraan yang tidak ada ujung pangkalnya, terlebih membicarakan orang lain.
Tamu yang bijaksana tidak suka memperpanjang waktu kunjungannya, ia tanggap
terhadap sikap tuan rumah. Apabila tuan rumah tekah memperhatikan jam,
hendaknya tamu segera pamit karena mungkin sekali tuan rumah akan segera
pergi atau mengurus masalah lain. Apabila tuan ruamh menghendaki tamunya
untuk tetap tinggal dahulu, hendaknya tamu pandai-pandai membaca situasi,
apakah permintaan itu sungguh-sungguh atau hanya sekadar pemanis suasana.
Apabila permintaan itu sungguh-sungguh maka tiada salah jika tamu
memperpanjang masa kunjungannya sesuai batas kewajaran.
C. Lama Waktu Bertamu Maksimal Tiga Hari Tiga Malam
Terhadap tamu yang jauh tempat tinggalnya, Islam memberi kelonggaran
bertamu selama tiga hari tiga malam. Waktu twersebut dikatakan sebagai hak
bertamu. Setelah waktu itu berlalu maka habislah hak untuk bertamu, kecuali jika
tuan rumah menghendakinya. Dengan pembatasan waktu tiga hari tiga malam itu,
beban tuan rumah tidak telampau berat dalam menjamu tamuhnya.
10
Adab Menerima Tamu
1. Kewajiban Menerima Tamu
Sebagai agama yang sempurna, Islam juga memberi tuntunan bagi
uamtnya dalam menerima tamu. Demikian pentingnya masalah ini (menerima
tamu) sehingga Rasulullah SAW menjadikannya sebagai ukuran kesempurnaan
iman. Artinya, salah satu tolak ukur kesempurnaan iman seseorang ialah sikap
dalam menerima tamu. Sabda Rasulullah SAW:
ْ‫ن‬َ‫م‬
َ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ك‬
ُ‫ن‬‫ه‬‫م‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬
‫ا‬‫ه‬‫ب‬
‫ه‬‫للا‬
‫ه‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
‫ه‬
‫ر‬ ‫ه‬‫خ‬َ‫ال‬‫ا‬
ْ‫م‬ ‫ه‬
‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ف‬
ُ‫ه‬َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ض‬
‫(رواه‬
)‫البخارى‬
Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia
memuliakan tamunya.” (HR Bukhari).
2. Cara Menerima Tamu yang Baik
o Berpakaian yang pantas
Sebagaimana orang yang bertamu, tuan rumah hendaknya mengenakan
pakaian yang pantas pula dalam menerima kedatangan tamunya. Berpakaian
pantas dalam menerima kedatangan tamu berarti menghormati tamu dan dirinya
sendiri. Islam menghargai kepada seorang yang berpakaian rapih, bersih dan
sopan. Rasululah SAW bersabda yang artinya: “Makan dan Minunmlah kamu,
bersedekahlah kamu dan berpakaianlah kamu, tetapi tidak dengan sombong dan
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah amat senang melihat bekas nikmatnya
pada hambanya.” (HR Baihaqi)
o Menerima tamu dengan sikap yang baik
Tuan rumah hendaknya menerima kedatangan tamu dengan sikap yang
baik, misalnya dengan wajah yang cerah, muka senyum dan sebagainya. Sekali-
kali jangan acuh, apalagi memalingkan muka dan tidak mau memandangnmya
secara wajar. Memalingkan muka atau tidak melihat kepada tamu berarti suatu
sikap sombong yang harus dijauhi sejauh-jauhnya.
o Menjamu tamu sesuai kemampuan
Termasuk salah satu cara menghormati tamu ialah memberi jamuan
kepadanya.
11
o Tidak perlu mengada-adakan
Kewajiban menjamu tamu yang ditentukan oleh Islam hanyalah sebatas
kemampuan tuan rumah. Oleh sebab itu, tuan rumah tidak perlu terlalu repot
dalam menjamu tamunya. Bagi tuan rumah yang mampu hendaknya menyediakan
jamuan yang pantas, sedangkan bagi yang kurang mampu henaknya
menyesuaikan kesanggupannya. Jika hanya mampu memberikan air putih maka
air putih itulah yang disuguhkan. Apabila air putih tidak ada, cukuplah menjamu
tamunya dengan senyum dan sikap yang ramah
o Lama waktu
Sesuai dengan hak tamu, kewajiban memuliakan tamu adalah tiga hari,
termasuk hari istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah baginya.
Sabda Rasulullah SAW:
ُ‫ة‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ِّ ‫ه‬
‫لض‬َ‫ا‬
ُ‫ة‬َ‫ث‬َ‫ل‬َ‫ث‬
‫َّام‬‫ي‬َ‫ا‬
‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬
َ‫ان‬َ‫ك‬
َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ َ‫و‬
َ‫ك‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ذ‬
َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬
ُ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬
‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫(متفق‬
)‫عليه‬
Artinya: “ Menghormati tamu itu sampai tiga hari. Adapun selebihnya adalah
merupakan sedekah baginya,.” (HR Muttafaqu Alaihi)[4]
o Antarkan sampai ke pintu halaman jika tamu pulang
Salah satu cara terpuji yang dapat menyenangkan tamu adalah apabila tuan
rumah mengantarkan tamunya sampai ke pintu halaman. Tamu akan merasa lebih
semangat karena merasa dihormati tuan rumah dan kehadirannya diterima dengan
baik.
3. Wanita yang sendirian di rumah dilarang menerima tamu laki-laki masuk
ke dalam rumahnya tanpa izin suaminya
Larangan ini bermaksud untuk menjaga fitnah dan bahaya yang mungkin
terjadi atas diri wanita tersebut. Allah berfirman:
Artinya: ”…Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada SAW lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena SAW telah memelihara
(mereka)…” (QS An Nisa : 34
Rasulullah SAW bersabda;
ُ‫ة‬َ‫أ‬ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ا‬
‫ة‬َ‫ي‬‫ه‬‫ع‬‫ا‬َ‫ر‬
‫ى‬‫ه‬‫ف‬
‫ه‬‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬
‫ا‬َ‫ه‬ ‫ه‬‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬
َ‫و‬
َ‫ي‬‫ه‬‫ه‬
‫ة‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ئ‬ْ‫س‬َ‫م‬
ْ‫ن‬َ‫ع‬
‫ا‬َ‫ه‬‫ه‬‫ت‬َ‫ي‬‫ه‬‫ع‬‫ا‬َ‫ر‬
‫(رواه‬
‫احمد‬
‫و‬
‫البجارى‬
‫و‬
‫مسلم‬
‫و‬
‫ابو‬
‫داود‬
‫و‬
‫الترمدى‬
‫و‬
‫ابن‬
)‫عمر‬
12
Artinya: “ Wanita itu adalah (ibarat) pengembala di rumah suaminya. Dia akan
ditanya tentang pengembalaannya (dimintai pertanggung jawaban).” (HR
Ahmad, bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Umar)
Oleh sebab itu, tamu lelaki cukup ditemui diluar rumah saja, atau diminta
datang lagi (jika perlu) saat suaminya telah pulang bekerja. Membiarkan tamu
lelaki masuk ke dalam rumah padahal dia (wanita tersebut) hany seorang diri,
sama saja dengan membuka peluang besar akan timbulnya bahaya bagi diri
sendiri. Bahaya yang dimaksud dapat berupa hilangnya harta dan mungkin sekali
akan timbul fitnah yang mengancam kelestarian rumah tangganya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Namun yang tidak boleh dilupakan bagi orang yang hendak bertamu adalah
mengetahui adab-adab dan tata krama dalam bertamu, dan bagaimana sepantasnya
perangai (akhlaq) seorang mukmin dalam bertamu. Karena memiliki dan menjaga
perangai (akhlaq) yang baik merupakan tujuan diutusnya Rasulullah ,
sebagaimana beliau bersabda : ‫خالق‬ْ‫ال‬‫ا‬ ‫مكارم‬ ‫تمم‬ْ‫ال‬ ‫بعثت‬ ‫انما‬
“Sesungguhnya aku diutus dalam rangka menyempurnakan akhlaq (manusia).”
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat
menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin
14
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Agama Islam,”Tafsir Al-Qur’an terjemahan” .
Ummul Qura, Jakarta 2001.
Prof.Dr.Abdul Wahab khalaf, ‘’Hadits-Hadits Nabi’’, Gema Risalah,
Perss,Bandung,1996.
Syarifuddin Amir, ‘’MUTIARA HADITS’’. LOGOS Wacana
Ilmu.jakarta,1997.

More Related Content

What's hot

membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanmembiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
An Nes Niwayatul
 
Rpp qh amar print
Rpp qh amar printRpp qh amar print
Rpp qh amar printiwan Alit
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohSyaiful Hadi
 
Mujahadah anfash
Mujahadah anfash Mujahadah anfash
Mujahadah anfash
muji anto
 
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwahBab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Yuniatun Dwi Nurriskah
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
Nur Alfiyatur Rochmah
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiAan Editing
 
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPTAKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
WaesyTibyani
 
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
adulcharli
 
Kepedulian Sosial
Kepedulian SosialKepedulian Sosial
Kepedulian Sosial
nailah krnia
 
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak MazmumahRingkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
SMP Muhammaidyah Boarding School Tarakan
 
Materi qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhMateri qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuh
ilmupendidikan
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Fathan Rosidi
 
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Aida Anisa
 
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Dzakirotur Rifdah
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xMoezzt Licha
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Tyo Maulana
 

What's hot (19)

membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzanmembiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
membiasakan perilaku terpuji (akhlak terpuji) husnudzan
 
Rpp qh amar print
Rpp qh amar printRpp qh amar print
Rpp qh amar print
 
Konsep menanti jodoh
Konsep menanti jodohKonsep menanti jodoh
Konsep menanti jodoh
 
Mujahadah anfash
Mujahadah anfash Mujahadah anfash
Mujahadah anfash
 
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwahBab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Akhlak Madzmumah
Akhlak MadzmumahAkhlak Madzmumah
Akhlak Madzmumah
 
Mutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpujiMutammam Perilaku terpuji
Mutammam Perilaku terpuji
 
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPTAKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT PPT
 
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
1.al qur'an tentang nafs dan husnu dhon
 
Kepedulian Sosial
Kepedulian SosialKepedulian Sosial
Kepedulian Sosial
 
Qonaah dan tasamuh
Qonaah dan tasamuhQonaah dan tasamuh
Qonaah dan tasamuh
 
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak MazmumahRingkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
 
Materi qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhMateri qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuh
 
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
Materi pai kelas xii semester genap 2020 2021
 
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
Kontrol diri (mujahadah), prasangka baik (husnudzan), dan persaudaraan (ukhuwah)
 
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
Hikmah dan manfaat mujadalah,husnudzan dan ukhuwah
 
Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
 
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
Akhlaqul Karimah (Mujahadah,Husnuzan,Ukhuwah)
 

Similar to Makalah adab bertamu copy

Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima TamuAdab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Naili Ajja
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Hadi Rosadi
 
Adab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamuAdab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamu
Nandha Zulyana
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriIffa Tabahati
 
Akhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakatAkhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakat
Hadi Rosadi
 
Berperilaku Terpuji
Berperilaku TerpujiBerperilaku Terpuji
Berperilaku Terpuji
Putriana Sofia Salma
 
Adab bertamu
Adab bertamuAdab bertamu
Adab bertamu
ridwansyah218
 
ebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdfebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdf
IwanRidwan213664
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUibmn
 
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamuAdab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamuNurul Wulandari
 
25 fatwa ulama ahlus sunnah
25 fatwa ulama ahlus sunnah25 fatwa ulama ahlus sunnah
25 fatwa ulama ahlus sunnah
Rachardy Andriyanto
 
25 fatwa ulama ahlus sunnah seri 1
25 fatwa ulama ahlus sunnah seri 125 fatwa ulama ahlus sunnah seri 1
25 fatwa ulama ahlus sunnah seri 1
Happy Islam
 
25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)
25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)
25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)
Rizal Kurnia Rohman
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
syifa nabila
 
Adab al isti'dzan
Adab al isti'dzanAdab al isti'dzan
Adab al isti'dzan
Apotek F DuaSatu
 
H viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahH viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahFajar Zain
 
Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Muhsin Hariyanto
 
Amalan murah rezeki
Amalan murah rezekiAmalan murah rezeki
Amalan murah rezekikayuhoki75
 

Similar to Makalah adab bertamu copy (20)

Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima TamuAdab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
Adab Bertamu dan Adab Menerima Tamu
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Adab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamuAdab bertamu dan menerima tamu
Adab bertamu dan menerima tamu
 
Hak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istriHak dan kewajiban suami istri
Hak dan kewajiban suami istri
 
Akhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakatAkhlak bermasyarakat
Akhlak bermasyarakat
 
Berperilaku Terpuji
Berperilaku TerpujiBerperilaku Terpuji
Berperilaku Terpuji
 
Adab bertamu
Adab bertamuAdab bertamu
Adab bertamu
 
ebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdfebook rezeki.pdf
ebook rezeki.pdf
 
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMUTAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
TAZKIRAH MEMULIAKAN TETAMU
 
Anjuran Bershodaqoh
Anjuran BershodaqohAnjuran Bershodaqoh
Anjuran Bershodaqoh
 
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamuAdab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
Adab dalam bepergian, bertamu dan menerima tamu
 
25 fatwa ulama ahlus sunnah
25 fatwa ulama ahlus sunnah25 fatwa ulama ahlus sunnah
25 fatwa ulama ahlus sunnah
 
25 fatwa ulama ahlus sunnah seri 1
25 fatwa ulama ahlus sunnah seri 125 fatwa ulama ahlus sunnah seri 1
25 fatwa ulama ahlus sunnah seri 1
 
25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)
25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)
25 fatawa ahlus sunnah wal jamaah seri 1 (1)
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Adab al isti'dzan
Adab al isti'dzanAdab al isti'dzan
Adab al isti'dzan
 
H viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimahH viii akhlakul karimah
H viii akhlakul karimah
 
Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01Keutamaan sayyidul istighfar 01
Keutamaan sayyidul istighfar 01
 
Al-Islam 2
Al-Islam 2Al-Islam 2
Al-Islam 2
 
Amalan murah rezeki
Amalan murah rezekiAmalan murah rezeki
Amalan murah rezeki
 

More from andreanapulu

Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlak
andreanapulu
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
andreanapulu
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
andreanapulu
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
andreanapulu
 
Makalah aerofon
Makalah aerofonMakalah aerofon
Makalah aerofon
andreanapulu
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamu
andreanapulu
 
Makalah 123
Makalah 123Makalah 123
Makalah 123
andreanapulu
 
Makalah 123 copy
Makalah 123   copyMakalah 123   copy
Makalah 123 copy
andreanapulu
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
andreanapulu
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
andreanapulu
 
Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus
Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halusMakalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus
Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus
andreanapulu
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
andreanapulu
 
Makalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk audMakalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk aud
andreanapulu
 
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
andreanapulu
 
Makalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahMakalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyah
andreanapulu
 
Makalah makkiyah
Makalah makkiyahMakalah makkiyah
Makalah makkiyah
andreanapulu
 

More from andreanapulu (16)

Makalah akhlak
Makalah akhlakMakalah akhlak
Makalah akhlak
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
 
Makalah aerofon
Makalah aerofonMakalah aerofon
Makalah aerofon
 
Makalah adab bertamu
Makalah adab bertamuMakalah adab bertamu
Makalah adab bertamu
 
Makalah 123
Makalah 123Makalah 123
Makalah 123
 
Makalah 123 copy
Makalah 123   copyMakalah 123   copy
Makalah 123 copy
 
Makalah copy
Makalah   copyMakalah   copy
Makalah copy
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
 
Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus
Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halusMakalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus
Makalah alat permainan edukatif untuk pengembangan motorik kasar dan halus
 
Makalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringanMakalah kultur jaringan
Makalah kultur jaringan
 
Makalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk audMakalah bentuk dan layanan bk untuk aud
Makalah bentuk dan layanan bk untuk aud
 
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hariMakalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
Makalah peran kimia dalam kehidupan sehari hari
 
Makalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyahMakalah makkiyah dan madaniyah
Makalah makkiyah dan madaniyah
 
Makalah makkiyah
Makalah makkiyahMakalah makkiyah
Makalah makkiyah
 

Recently uploaded

induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 

Recently uploaded (12)

induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 

Makalah adab bertamu copy

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Di antara kelaziman hidup bermasyarakat adalah budaya saling mengunjungi atau bertamu, yang dikenal dengan isitilah silaturrahmi oleh kebanyakan masyarakat. Walaupun sesungguhnya istilah silaturrahmi itu lebih tepat (dalam syari’at) digunakan khusus untuk berkunjung/ bertamu kepada sanak famili dalam rangka mempererat hubungan kekerabatan.Namun, bertamu, baik itu kepada sanak kerabat, tetangga, relasi, atau pihak lainnya, bukanlah sekedar budaya semata melainkan termasuk perkara yang dianjurkan di dalam agama Islam yang mulia ini. Karena berkunjung/bertamu merupakan salah satu sarana untuk saling mengenal dan mempererat tali persaudaraan terhadap sesama muslim. Allah berfirman: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.” (Al Hujurat: 13) B. Rumusan Masalah 1.Apa pengertian Adab Bertamu ? 2.Bagaimana tata cara bertamu dalam islam ? 3.Bagaiman Cara menerima tamu dan lamanya bertamu dalam islam ?
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Adab Bertamu Dalam ajaran Islam ada dua konsep yang harus ditegakkan, yaitu Hablum minallah dan Hablum minannas, Hablum Minallah artinya melakukan hubungan dengan Allah, sedangkan Hablum minannasartinya melakukan hubungan antar sesame manusia. Bertemu termasuk salah satu dari kegiatan hablum minannas. Jika demikian, apa bertamu itu sebenarnya..?! Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain dalm rangka mempererat silaturahim. Maksud orang lain di sini adalah tetangga, saudara (sanak famili), teman sekantor, teman seprofesi dan sebagainya. bertemu tentu ada maksud dan tujuannya, antara lain menjeguk yang sedang sakit, ngobrol-ngobrol biasa, membicarakan bisnis, membicarakan masalah keluarga keluarga dan sebagainya. Apapun alasannya, seseorang berkunjung kerumah orang lain (bertamu) tidaklah menjadi persoalan. Yang jelas bertamu itu pada hakekatnya mempererat silaturahmi atau tali persaudaraan. Orang suka bersilaturahmi akan dilampangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, sebagaimana hadis Rasulullah saw, dari riowayat Abu Hurairah: ‫ـ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ه‬‫للا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ‫للا‬ ‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ : ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ب‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ط‬‫ـ‬َ‫س‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ ‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫ق‬ْ‫ز‬ ‫ه‬‫ر‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ا‬‫ـ‬َ‫س‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ ‫ه‬‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬َ‫ث‬َ‫ا‬ ْ‫ل‬‫ـ‬ ‫ه‬ ‫ص‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ .ُ‫ه‬َ‫م‬ ‫ه‬‫ح‬َ‫ر‬ ‫﴿رواه‬ ‫البخارى‬ ‫ومسـلم‬ ‫عن‬ ‫أبى‬ ﴾‫هريرة‬ Artinya :“Sabda Rasulullah saw.”Burung siapa yang menginginkan diperluas rezekinya dan diperpanjang umurnya maka sebaiknya ia bersilaturahmi.” (H.R Bukhari Muslim) Mempererat tali silaturahim, baik dengan tetangga, sanak saudara maupun teman sejawat merupakan perintah agama islam agar senantiasa membina kasih sayang, hidup rukun, tolong menolong, saling membantu antara yang kaya dengan yang miskin dan memiliki kesempatan dengan yang mengalami kesempitan.
  • 3. 3 Silaturahim tidak saja menghubungkan tali persaudaraan, tetapi juga akan banyak menambah wawasan, pengalaman karena pada saat berinteraksi terdapat pembicaraan-pembicaraan yang berkaitan dengan masalah-masalah perdagangan atau penghasilan, sehingga satu sama lain akan mendapatkan pandangan baru tentang usaha pendapatan rezeki dan sebagainya. Suasana yang dialami bagi orang yang biasa bersilaturahmi, hidup menjadi lebih menyenangkan, nuaman, dan hati menjadai tentram sehingga hidup ii merasa luas dan lega seakan umur bertambah, walaupun kenyataan yang sebenarnya umur atau ajal manusia sudah ditentukan jauh sebelum ia dilahirkan oleh Allah Swt.Sabda Rasulullah saw. yang lain dari riwayat Aisyah: ‫ـ‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ ‫ه‬‫للا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ُ‫للا‬ ‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ : ‫ه‬‫م‬ ‫ه‬‫ح‬َّ‫الر‬ُ‫ة‬َ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ص‬ ُ‫ن‬ْ‫س‬ُ‫ح‬ َ‫و‬ ‫ه‬‫ق‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ر‬ِّ‫ه‬‫ـم‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ‫ه‬‫ار‬ َ‫و‬َ‫ج‬‫ل‬ْ‫ا‬ َ‫ْن‬‫د‬ ‫ه‬‫ز‬َ‫ي‬ َ‫و‬َ‫ار‬َ‫ي‬ِّ‫ه‬‫د‬‫ال‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ . ‫ه‬‫ار‬َ‫م‬‫ـ‬ْ‫ع‬َ‫ال‬ْ‫ا‬ ‫﴿رواه‬ ‫أحـمدوالبيـهـق‬ ‫ى‬ ‫عن‬ ﴾‫عاشة‬ Artinya :“Sabda Rasulullah saw:” Bersilaturahmi, baik budi pekerti dan bertetangga yang baik, akan meramaikan kampong dan dapat menabah umur.” (H.R Ahmad dan Baihaqi dari Aisyah)[1] Hadis tersebut menambahkan selain bersilaturahmi, berakhlak yang baik (Husnul Khuluq) dan bertetangga yang baik (Husnul Jawari) dapat pula mencptakan suasana yang menyenangkan dan lebih semarak dalam hidup bermasyarakat.Karena itu ajaran islam member tuntunan atau tatakrama dalam berinteraksi antar sesama misalnya bertamu dan yang menerima tamu. B. Cara Bertamu yang Baik Cara bertamu yang baik menurut Islam antara lain sebagai berikut: o Berpakaian yang rapi dan pantas Bertamu dengan memakai pakaian yang pantas berarti menghormati tuan rumah dan dirinya sendiri. Tamu yang berpakaian rapi dan pantas akan lebih dihormati oleh tuan rumah, demikian pula sebaliknya. Allah SWT berfirman yang Artinya: “Jika kamu berbua baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri….” (QS Al Isra : 7)
  • 4. 4 o Memberi isyarat dan salam ketika datang Allah SWT berfirman yang Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberikan salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. Jika kamu tidak menemui siapapun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapatkan izin. Dan jika dikatakan kepadamu "kembalilah", maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu. Dan Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Kamu tidak berdosa apabila memasuki rumah yang tidak diperuntukkan untuk didiami, yang ada di dalamnya barang keperluanmu. Dan Allah mengetahui apa yang kamu jelaskan dan apa yang kamu sembunyikan.” (QS. An-Nur: 27-29). 1. Penafsiran Ayat Ibnu Katsir berkata, Muqotil bin Hayyan berkata, Allah melarang hambanya yang beriman memasuki rumah orang lain tanpa izin dan memerintahkan untuk memberi salam kepada penghuni / pemiliknya. Sebab kebiasaan orang jahiliyah apabila dia berjumpa dengan temannya tidaklah menyampaikan salam menurut Islam, tetapi mengucapkan selamat pagi, atau selamat sore.Inilah penghormatan mereka. Jika mereka pergi ke rumah temannya, mereka langsung masuk rumah tanpa minta izin sebelumnya. Orang yang berada di rumah merasa keberatan, sebab bisa jadi ketika tamu itu masuk ke rumah, shohibul bait (tuan rumah) sedang berkumpul dengan istrinya. Oleh sebab itu Allor merubah adat jelek ini, supaya rumah itu bersih dari kotoran dan kekeruhan hati, maka diperintahkan hamba-Nya agar meminta izin dan mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum masuk rumah orang lain. Berikutnya Ibnu Katsir berkata,Perkataan Muqotil bin Hayyan itu benar. Oleh karena itu, Alloh menjelaskan, yang demikian itu (meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk ke rumah orang -pen) itu lebih baik untukmu (yang bertamu dan tuan rumah -pen), semoga kamu selalu ingat. Adapun makna ayat, Jika kamu tidak menemui siapapun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapatkan izin. Dan jika dikatakan kepadamu "kembalilah",maka kembalilah. Mengapa demikian? Karena meminta izin sebelum masuk rumah itu berkenaan dengan penggunaan hak orang lain. Oleh
  • 5. 5 karena itu, tuan rumah berhak menerima atau menolak tamu. (jangan memaksanya sebagaimana kita tidak mau dipaksa -pen). Syaikh Abdur Rahman bin Nasir As-Sa’di menambahkan, Jika kamu disuruh kembali, maka kembalilah. Jangan memaksa ingin masuk, dan jangan marah. Karena tuan rumah itu bukan menolak hak yang wajib bagimu wahai tamu, tetapi dia ingin berbuat kebaikan.Terserah dia, karena itu haknya, mengizinkan masuk atau tidak. Jangan ada perasaan dan tuduhan bahwa tuan rumah ini angkuh dan sombong sekali. Oleh sebab itu, kelanjutan dari makna ayat, "… kembali itu lebih bersih bagimu. Dan Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." artinya supaya kamu tidak berburuk sangka atau sakit hati kepada tuan rumah jika kamu tidak diizinkan masuk, karena Allohlah Yang Maha Tahu kemaslahatan hamba-Nya. Wahai saudaraku seiman! Bukankah peraturan Al-Qur’an ini indah? Bukankah pemahaman salafus sholeh seperti ahli tafsir ini sejalan dengan fitroh dan akal manusia yang sehat? Sudahkah kita mengamalkan peraturan yang indah ini, ataukah kita masih keliru, seenaknya saja masuk rumah orang lain tanpa izin? Karena dianggap kawan akrab, kita anggap rumah sendiri? Oleh karena itu mari kita segera beristighfar kepada Alloh untuk melebur dosa kita yang lalu dan memperbaiki sisa hidup yang ada. Selanjutnya Ibnu Katsir berkata,Adapun firman Alloh, "Kamu tidak berdosa apabila memasuki rumah yang tidak diperuntukkan untuk didiami, yang ada di dalamnya barang keperluanmu." menunjukkan kekhususan dari ayat sebelumnya. Artinya kita boleh memasuki rumah tanpa izin terlebih dahulu, apabila rumah itu bukan untuk kediaman keluarga, yang di dalamnya ada keperluan, karena rumah itu diperuntukkan untuk umum. Seperti aula atau ruang tamu umum. Jika awalnya diizinkan, maka tidak perlu izin lagi untuk seterusnya. Ikrimah, Hasan Al-Bashri dan para tabi’in yang lain memberi contoh rumah yang boleh dimasuki tanpa minta izin sebelumnya adalah: toko, kios-kios, terminal, tempat peristirahatan. 2. Mafsadah Masuk Rumah Tanpa Izin Kita wajib meyakini, bahwa semua perintah di dalam Al-Qur’an dan sunnah, jika diamalkan pasti ada mashlahatnya
  • 6. 6 baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, semua larangannya jika dilanggar pasti mendatangkan kerusakan. Adapun kerusakan yang disebabkan masuk rumah orang lain tanpa izin banyak sekali. Antara lain sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As-Sa’di. Beliau berkata, Alloh menjelaskan kepada hamba-Nya yang beriman bahwa mereka dilarang masuk rumah orang lain tanpa izin karena ada beberapa mafsadah, yaitu: 1. Kemungkinan akan terlihatnya aurot atau aib orang yang di rumah. Karena rumah bagi manusia adalah penutup aurat di balik tabir. Ibarat pakaian untuk menutup aurat badannya. Sabda Rosulullah yang artinya, Sesungguhnya disyari’atkan meminta izin, karena untuk keperluan melihat. 2. Menimbulkan keraguan shohibul bait, seperti munculnya kecurigaan terhadap tamu dengan persangkaan yang buruk (ingin mencuri, merampok, atau perbuatan jahat lainnya). Sebab, masuk rumah tanpa sepengetahuan penghuninya adalah perbuatan jelek. Oleh karena itu, jika ingin masuk rumah orang orang lain, hendaknya minta izin. [2] Diriwayatkan bahwa: َّ‫هن‬‫ا‬ ‫ا‬‫ل‬ُ‫ج‬ َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ه‬‫ا‬ ‫لى‬َ‫ع‬ ِّ‫ه‬‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ص‬ ‫م‬ َ‫و‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ : “ ُ‫ج‬‫ه‬‫ل‬َ‫ا‬ ” َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫م‬‫ه‬‫اد‬َ‫ج‬‫ه‬‫ل‬ : ْ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬ُ‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬‫ه‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ ُ‫ه‬ْ‫م‬ِّ‫ه‬‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ َ‫ان‬َ‫ذ‬ْ‫أ‬‫ه‬‫ت‬ْ‫س‬‫ه‬‫اال‬ َ‫ل‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ : ْ‫ل‬ُ‫ق‬ “ ُ‫م‬َ‫ل‬َّ‫س‬‫ال‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ا‬ ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ا‬ ” ُ‫ه‬َ‫ع‬‫ه‬‫م‬َ‫س‬َ‫ف‬ ْ‫ل‬َ‫ج‬ ِّ‫ه‬ ‫الر‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ “ ‫ا‬ ُ‫م‬َ‫ل‬َّ‫س‬‫ل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ا‬ ْ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ا‬ ” َ‫ن‬‫ه‬‫ذ‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ي‬‫ه‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ص‬ ‫م‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ ‫(رواه‬ ‫ابو‬ )‫داود‬ Artinya: “Bahwasanya seorang laki-laki meminta izin ke rumah Nabi Muhammad SAW sedangkan beliau ada di dalam rumah. Katanya: Bolehkah aku masuk? Nabi SAW bersabda kepada pembantunya: temuilah orang itu dan ajarkan kepadanya minta izin dan katakan kepadanya agar ia mengucapkan “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk” lelaki itu mendengar apa yang diajarkan nabi, lalu ia berkata “Assalmu alikum, bolehkah aku masuk?” nabi SAW memberi izin kepadanya maka masuklah ia. (HR Abu Daud).
  • 7. 7 o Jangan mengintip ke dalam rumah Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Dari Sahal bin Saad ia berkata: Ada seorang lelaki mengintip dari sebuh lubang pintu rumah Rasulullah SAW dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkanuntuk meminta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.” (HR Bukhari)[3] o Minta izin masuk maksimal sebanyak tiga kali Jika telah tiga namun belum ada jawaban dari tuan rumah, hendaknya pulang dahulu dan datang pada lain kesempatan. o Memperkenalkan diri sebelum masuk Apabila tuan rumah belum tahu/belum kenal, hendaknya tamu memperkenalkan diri secara jelas, terutama jika bertamu pada malam hari. Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang artinya: “dari Jabir ra Ia berkata: Aku pernah datang kepada Rasulullah SAW lalu aku mengetuk pintu rumah beliau. Nabi SAW bertanya: “Siapakah itu?” Aku menjawab: “Saya” Beliau bersabda: “Saya, saya…!” seakan-akan beliau marah” (HR Bukhari) Kata “Saya” belum memberi kejelasan. Oleh sebab itu, tamu hendaknya menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak ragu lagi untuk menerima kedatangannya o Tamu lelaki dilarang masuk kedalam rumah apabila tuan rumah hanya seorang wanita Dalam hal ini, perempuan yang berada di rumah sendirian hendaknya juga tidak memberi izin masuk tamunya. Mempersilahkan tamu lelaki ke dalam rumah sedangkan ia hanya seorang diri sama halnya mengundang bahay bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu, tamu cukup ditemui diluar saja.
  • 8. 8 o Masuk dan duduk dengan sopan Setelah tuan rumah mempersilahkan untuk masuk, hendajnya tamu masuk dan duduk dengan sopan di tempat duduk yang telah disediakan. Tamu hendaknya membatasi diri, tidak memandang kemana-mana secara bebas. Pandangan yang tidak dibatasi (terutama bagi tamu asing) dapat menimbulkan kecurigaan bagi tuan rumah. Tamu dapat dinilai sebagai orang yang tidak sopan, bahkan dapat pula dikira sebagai orang jahat yang mencari-cari kesempatan. Apabila tamu tertarik kepada sesuatu (hiasan dinding misalnya), lebih ia berterus terang kepada tuan rumah bahwa ia tertarik dan ingin memperhatikannya. o Menerima jamuan tuan rumah dengan senang hati Apabila tuan rumah memberikan jamuan, hendaknya tamu menerima jamuan tersebut dengan senang hati, tidak menampakkan sikap tidak senang terhadap jamuan itu. Jika sekiranya tidak suka dengan jamuan tersebut, sebaiknya berterus terang bahwa dirinya tidak terbiasa menikmati makanan atau minuman seperti itu. Jika tuan rumah telah mempersilahkan untuk menikmati, tamu sebaiknya segera menikmatinya, tidak usah menunggu sampai berkali-kali tuan rumah mempersilahkan dirinya. o Mulailah makan dengan membaca basmalah dan diakhiri dengan membaca hamdalah Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits yang artinya: “Jika seseorang diantara kamu hendak makan maka sebutlah nama Allah, jika lupa menyebut nama Allah pada awalnya, hendaklah membaca: Bismillahi awwaluhu waakhiruhu.” ( HR Abu Daud dan Turmudzi) o Makanlah dengan tangan kanan, ambilah yang terdekat dan jangan memili Islam telah memberi tuntunan bahwa makan dan minum hendaknya dilakukan dengan tangan kanan, tidak sopan dengan tangan kiri (kecuali tangan kanan berhalangan). Cara seperti ini tidak hanya dilakukan saat bertamu saja. Mkelainkan dalam berbagai suasana, baik di rumah sendiri maupun di rumah orang lain
  • 9. 9 o Bersihkan piring, jangan biarkan sisa makanan berceceran Sementara ada orang yang merasa malu apabila piring yang habis digunakan untuk makan tampak bersih, tidak ada makann yang tersisa padanya. Mereka khawatir dinilai terlalu lahap. Islam memberi tuntunan yang lebih bagus, tidak sekedar mengikuti perasaan manusia yang terkadang keliru. Tamu yang menggunakan piring untuk menikmati hidangan tuan rumah, hendaknya piring tersebut bersih dari sisa makanan. Tidak perlu menyisakan makanan pada pring yang bekas dipakainya yang terkadang menimbulkan rasa jijik bagi yang melihatnya. o Segeralah pulang setelah selesai urusan Kesempatan bertamu dapat digunakan untuk membicarakan berbagai permasalahan hidup. Namun demikian, pembicaraan harus dibatasi tentang permasalahan yang penting saja, sesuai tujuan berkunjung. Hendaknya dihindari pembicraan yang tidak ada ujung pangkalnya, terlebih membicarakan orang lain. Tamu yang bijaksana tidak suka memperpanjang waktu kunjungannya, ia tanggap terhadap sikap tuan rumah. Apabila tuan rumah tekah memperhatikan jam, hendaknya tamu segera pamit karena mungkin sekali tuan rumah akan segera pergi atau mengurus masalah lain. Apabila tuan ruamh menghendaki tamunya untuk tetap tinggal dahulu, hendaknya tamu pandai-pandai membaca situasi, apakah permintaan itu sungguh-sungguh atau hanya sekadar pemanis suasana. Apabila permintaan itu sungguh-sungguh maka tiada salah jika tamu memperpanjang masa kunjungannya sesuai batas kewajaran. C. Lama Waktu Bertamu Maksimal Tiga Hari Tiga Malam Terhadap tamu yang jauh tempat tinggalnya, Islam memberi kelonggaran bertamu selama tiga hari tiga malam. Waktu twersebut dikatakan sebagai hak bertamu. Setelah waktu itu berlalu maka habislah hak untuk bertamu, kecuali jika tuan rumah menghendakinya. Dengan pembatasan waktu tiga hari tiga malam itu, beban tuan rumah tidak telampau berat dalam menjamu tamuhnya.
  • 10. 10 Adab Menerima Tamu 1. Kewajiban Menerima Tamu Sebagai agama yang sempurna, Islam juga memberi tuntunan bagi uamtnya dalam menerima tamu. Demikian pentingnya masalah ini (menerima tamu) sehingga Rasulullah SAW menjadikannya sebagai ukuran kesempurnaan iman. Artinya, salah satu tolak ukur kesempurnaan iman seseorang ialah sikap dalam menerima tamu. Sabda Rasulullah SAW: ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ك‬ ُ‫ن‬‫ه‬‫م‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ا‬‫ه‬‫ب‬ ‫ه‬‫للا‬ ‫ه‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ه‬‫خ‬َ‫ال‬‫ا‬ ْ‫م‬ ‫ه‬ ‫ر‬ْ‫ك‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ض‬ ‫(رواه‬ )‫البخارى‬ Artinya: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.” (HR Bukhari). 2. Cara Menerima Tamu yang Baik o Berpakaian yang pantas Sebagaimana orang yang bertamu, tuan rumah hendaknya mengenakan pakaian yang pantas pula dalam menerima kedatangan tamunya. Berpakaian pantas dalam menerima kedatangan tamu berarti menghormati tamu dan dirinya sendiri. Islam menghargai kepada seorang yang berpakaian rapih, bersih dan sopan. Rasululah SAW bersabda yang artinya: “Makan dan Minunmlah kamu, bersedekahlah kamu dan berpakaianlah kamu, tetapi tidak dengan sombong dan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah amat senang melihat bekas nikmatnya pada hambanya.” (HR Baihaqi) o Menerima tamu dengan sikap yang baik Tuan rumah hendaknya menerima kedatangan tamu dengan sikap yang baik, misalnya dengan wajah yang cerah, muka senyum dan sebagainya. Sekali- kali jangan acuh, apalagi memalingkan muka dan tidak mau memandangnmya secara wajar. Memalingkan muka atau tidak melihat kepada tamu berarti suatu sikap sombong yang harus dijauhi sejauh-jauhnya. o Menjamu tamu sesuai kemampuan Termasuk salah satu cara menghormati tamu ialah memberi jamuan kepadanya.
  • 11. 11 o Tidak perlu mengada-adakan Kewajiban menjamu tamu yang ditentukan oleh Islam hanyalah sebatas kemampuan tuan rumah. Oleh sebab itu, tuan rumah tidak perlu terlalu repot dalam menjamu tamunya. Bagi tuan rumah yang mampu hendaknya menyediakan jamuan yang pantas, sedangkan bagi yang kurang mampu henaknya menyesuaikan kesanggupannya. Jika hanya mampu memberikan air putih maka air putih itulah yang disuguhkan. Apabila air putih tidak ada, cukuplah menjamu tamunya dengan senyum dan sikap yang ramah o Lama waktu Sesuai dengan hak tamu, kewajiban memuliakan tamu adalah tiga hari, termasuk hari istimewanya. Selebihnya dari waktu itu adalah sedekah baginya. Sabda Rasulullah SAW: ُ‫ة‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ِّ ‫ه‬ ‫لض‬َ‫ا‬ ُ‫ة‬َ‫ث‬َ‫ل‬َ‫ث‬ ‫َّام‬‫ي‬َ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ َ‫و‬ َ‫ك‬‫ه‬‫ل‬‫ا‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ُ‫ة‬َ‫ق‬َ‫د‬َ‫ص‬ ‫ه‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫(متفق‬ )‫عليه‬ Artinya: “ Menghormati tamu itu sampai tiga hari. Adapun selebihnya adalah merupakan sedekah baginya,.” (HR Muttafaqu Alaihi)[4] o Antarkan sampai ke pintu halaman jika tamu pulang Salah satu cara terpuji yang dapat menyenangkan tamu adalah apabila tuan rumah mengantarkan tamunya sampai ke pintu halaman. Tamu akan merasa lebih semangat karena merasa dihormati tuan rumah dan kehadirannya diterima dengan baik. 3. Wanita yang sendirian di rumah dilarang menerima tamu laki-laki masuk ke dalam rumahnya tanpa izin suaminya Larangan ini bermaksud untuk menjaga fitnah dan bahaya yang mungkin terjadi atas diri wanita tersebut. Allah berfirman: Artinya: ”…Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada SAW lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena SAW telah memelihara (mereka)…” (QS An Nisa : 34 Rasulullah SAW bersabda; ُ‫ة‬َ‫أ‬ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ة‬َ‫ي‬‫ه‬‫ع‬‫ا‬َ‫ر‬ ‫ى‬‫ه‬‫ف‬ ‫ه‬‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ه‬ ‫ه‬‫ج‬ ْ‫و‬َ‫ز‬ َ‫و‬ َ‫ي‬‫ه‬‫ه‬ ‫ة‬َ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫ئ‬ْ‫س‬َ‫م‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ه‬‫ت‬َ‫ي‬‫ه‬‫ع‬‫ا‬َ‫ر‬ ‫(رواه‬ ‫احمد‬ ‫و‬ ‫البجارى‬ ‫و‬ ‫مسلم‬ ‫و‬ ‫ابو‬ ‫داود‬ ‫و‬ ‫الترمدى‬ ‫و‬ ‫ابن‬ )‫عمر‬
  • 12. 12 Artinya: “ Wanita itu adalah (ibarat) pengembala di rumah suaminya. Dia akan ditanya tentang pengembalaannya (dimintai pertanggung jawaban).” (HR Ahmad, bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan Ibnu Umar) Oleh sebab itu, tamu lelaki cukup ditemui diluar rumah saja, atau diminta datang lagi (jika perlu) saat suaminya telah pulang bekerja. Membiarkan tamu lelaki masuk ke dalam rumah padahal dia (wanita tersebut) hany seorang diri, sama saja dengan membuka peluang besar akan timbulnya bahaya bagi diri sendiri. Bahaya yang dimaksud dapat berupa hilangnya harta dan mungkin sekali akan timbul fitnah yang mengancam kelestarian rumah tangganya.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Namun yang tidak boleh dilupakan bagi orang yang hendak bertamu adalah mengetahui adab-adab dan tata krama dalam bertamu, dan bagaimana sepantasnya perangai (akhlaq) seorang mukmin dalam bertamu. Karena memiliki dan menjaga perangai (akhlaq) yang baik merupakan tujuan diutusnya Rasulullah , sebagaimana beliau bersabda : ‫خالق‬ْ‫ال‬‫ا‬ ‫مكارم‬ ‫تمم‬ْ‫ال‬ ‫بعثت‬ ‫انما‬ “Sesungguhnya aku diutus dalam rangka menyempurnakan akhlaq (manusia).” B. Saran Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan kita dan bermanfaat. Amin
  • 14. 14 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Agama Islam,”Tafsir Al-Qur’an terjemahan” . Ummul Qura, Jakarta 2001. Prof.Dr.Abdul Wahab khalaf, ‘’Hadits-Hadits Nabi’’, Gema Risalah, Perss,Bandung,1996. Syarifuddin Amir, ‘’MUTIARA HADITS’’. LOGOS Wacana Ilmu.jakarta,1997.